IBADAH
DOA PENYEMBAHAN, 09
SEPTEMBER 2015
Tema: DARI
KITA KOLOSE
` (Seri
54)
Subtema: BERJALAN DALAM RENCANA TUHAN ATAU
DI JALAN KEKUATIRAN???
Shalom!
Selamat malam, salam
sejahtera, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan
kasih setia-Nya yang abadi, kita dimungkinkan untuk melangsungkan
Ibadah Doa Penyembahan malam ini.
Sebelum kita membawa
diri rendah di bawah kaki Tuhan, terlebih dahulu kita memperhatikan firman
penggembalaan untuk
Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim Rasul Paulus kepada jemaat di
Kolose.
Kolose 1: 21
(1:21) Juga kamu
yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan
pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
Perhatikan kalimat
pada ayat ini: “Kamu
yang dahulu hidup jauh dari Allah”, ini menunjuk kepada;
-
Bangsa kafir = orang-orang yang tak
bersunat.
-
Orang fasik dengan segala kefasikannya.
Lebih jauh kita
melihat; YANG DAHULU HIDUP JAUH DARI ALLAH.
Efesus 2: 11-13
(2:11) Karena itu
ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging,
yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya
"sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu
kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan
Israel dan tidak mendapat bagian dalam
ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di
dalam dunia.
(2:13) Tetapi sekarang
di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah
menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
Yang dahulu hidup jauh
dari Allah, berarti; “Tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel
dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang
dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia” =
BINASA (mati).
Efesus 2: 1
(2:1) Kamu dahulu sudah mati karena
pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Yang dahulu hidup
jauh dari Allah; mati karena banyaknya pelanggaran dan dosa-dosa = tanpa
Kristus = tidak termasuk kewargaan Israel = tidak mendapat
bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan
= tanpa
pengharapan = tanpa Allah di dalam dunia.
Kemudian, upah dosa
adalah maut (Matius 6: 23).
Efesus 2: 2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti
jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang
sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di
antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti
kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah
orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
Penyebab banyaknya
pelanggaran dan dosa-dosa:
1. “Mengikuti jalannya dunia ini.”
2. “Mentaati penguasa kerajaan
angkasa (penghulu di udara), yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara
orang-orang durhaka.”
3.
“Hidup di dalam
hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran yang jahat.”
Jadi 3 hal inilah
yang menyebabkan banyaknya pelanggaran dan dosa seseorang.
Keterangan:
YANG PERTAMA: “MENGIKUTI JALAN DUNIA INI.”
Di dunia ini banyak
jalan, ada jalan yang lebar, ada jalan yang sempit, terserah, tergantung
seseorang mau memilih jalan yang mau ditempuh.
Selain itu ada
jalan yang lain ...
Matius 13: 22
(13:22) Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah
orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya
kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
Salah satu jalan
dari sekian banyak jalan di dunia ini adalah jalan kekuatiran.
Matius 6: 31
(6:31) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata:
Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami
pakai?
Kuatir akan makan,
minum, dan yang akan dipakai.
Keterangan: KUATIR SOAL MAKANAN.
Keluaran 16: 1-3
(16:1) Setelah mereka berangkat dari Elim, tibalah
segenap jemaah Israel di padang gurun Sin, yang terletak di antara Elim dan
gunung Sinai, pada hari yang kelima belas bulan yang kedua, sejak mereka keluar
dari tanah Mesir.
(16:2) Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap
jemaah Israel kepada Musa dan Harun;
(16:3) dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami
mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi
kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami
keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan
kelaparan."
Bangsa Israel
kuatir soal apa yang akan dimakan, sehingga mereka bersungut-sungut kepada Musa
di hadapan Tuhan.
Bersungut-sungut
adalah suara daging = tidak hidup menurut roh.
Keluaran 16: 8
(16:8) Lagi kata Musa: "Jika memang TUHAN yang
memberi kamu makan daging pada waktu petang dan makan roti sampai kenyang pada
waktu pagi, karena TUHAN telah mendengar sungut-sungutmu yang kamu
sungut-sungutkan kepada-Nya -- apalah kami ini? Bukan kepada kami
sungut-sungutmu itu, tetapi kepada TUHAN."
Perlu untuk
diketahui dan diperhatikan dengan baik; bersungut-sungut di bumi karena
tuntutan ibadah dan pelayanan = bersungut-sungut kepada Tuhan.
Jadi, sidang jemaat
terlebih seorang imam, apabila bersungut-sungut karena terlalu banyak kegiatan
yang ia kerjakan di tengah-tengah ibadah dalam kandang penggembalaan, ia bukan
bersungut-sungut kepada gembala sidang, melainkan bersungut-sungut kepada
Tuhan.
Keluaran 16: 11-12
(16:11) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
(16:12) "Aku telah mendengar sungut-sungut orang
Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan
pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa
Akulah TUHAN, Allahmu."
Di sini kita
perhatikan, Tuhan mendengarkan sungut-sungut dari bangsa Israel, sehingga;
-
Pada waktu senja bangsa Israel makan daging.
-
Pada waktu pagi mereka makan roti (manna).
Keluaran 16: 13-14
(16:13) Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun
burung puyuh yang menutupi perkemahan itu; dan pada waktu pagi terletaklah
embun sekeliling perkemahan itu.
(16:14) Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada
permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus
seperti embun beku di bumi.
Pada waktu senja
mereka makan daging, itulah daging burung puyuh. Kemudian, pada waktu pagi
mereka makan roti; sesuatu yang halus seperti sisik, halus seperti embun beku
di bumi, itulah jenis dari pada roti itu.
Keluaran 16: 15
(16:15) Ketika orang Israel melihatnya, berkatalah
mereka seorang kepada yang lain: "Apakah ini?" Sebab mereka tidak
tahu apa itu. Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Inilah roti yang
diberikan TUHAN kepadamu menjadi makananmu.
Bangsa Israel makan
roti yang turun dari sorga yang sebelumnya tidak dikenal oleh mereka.
Perlu saya
tandaskan malam ini; sejak lahir kita sudah disebut menjadi orang Kristen,
tetapi firman pengajaran mempelai yang kita terima malam ini, dahulu belum kita
kenal, dan akhirnya kalau kita menerimanya, itu karena kemurahan Tuhan, bukan
karena kebetulan saya dan saudara digembalakan oleh firman pengajaran mempelai
dalam terangnya Tabernakel.
Puji Tuhan, kita
bisa menerima firman pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel karena iman
dan oleh karena kemurahan hati Tuhan, sebab ahli-ahli Taurat dan orang Farisi
tidak mengenal roti yang turun dari sorga, sehingga mereka menolak dan
menyalibkan Yesus Kristus.
Keluaran 16: 16-18
(16:16) Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu,
tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk
seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."
(16:17) Demikianlah diperbuat orang Israel; mereka
mengumpulkan, ada yang banyak, ada yang sedikit.
(16:18) Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka
orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan
sedikit, tidak kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya.
Bangsa Israel
mengumpulkan menurut keperluannya, menurut jumlah jiwa, berarti; segomer untuk tiap-tiap
orang.
Mereka mengumpulkannya,
ada yang banyak, karena jumlah jiwa dalam kemah banyak, kemudian ada yang
mengumpulkan sedikit, berarti jumlah jiwa dalam kemah sedikit.
Tetapi, mereka yang
mengumpulkan banyak tidak kelebihan, dan mereka yang mengumpulkan sedikit tidak
kekurangan.
Setelah mereka
menerima sesuai dengan persungutan mereka di hadapan Tuhan, sekarang kita
perhatikan ...
Aturan-aturan sewaktu makan daging.
Keluaran 16: 19
(16:19) Musa berkata kepada mereka: "Seorang pun
tidak boleh meninggalkan dari padanya sampai pagi."
“Seorang pun tidak boleh meninggalkan dari
padanya sampai pagi”, inilah aturan untuk makan daging.
Mereka mengumpulkan
daging pada waktu senja, dan tidak boleh meninggalkannya sampai pagi.
Malam ini, lewat
ibadah doa penyembahan, kita sedang mengumpulkan roti yang turun dari sorga,
itulah firman Allah yang kita terima, jangan dibiarkan/ditinggalkan sampai
pagi, artinya; kita mendengar firman Allah dan jangan menyia-nyiakannya.
Keluaran 16: 20
(16:20) Tetapi ada yang tidak mendengarkan Musa dan
meninggalkan dari padanya sampai pagi, lalu berulat dan berbau busuk. Maka Musa
menjadi marah kepada mereka.
Tetapi ada yang
tidak mendengarkan Musa = tidak dengar-dengaran.
Bukti ketidakdengar-dengaran mereka: meninggalkan dari
padanya (daging) sampai pagi, mereka tidak menghabiskan daging burung puyuh
yang mereka kumpulkan.
Ini adalah
kesalahan besar. Mereka menuntut supaya makan daging, kemudian Tuhan meluluskan
permintaan mereka, tetapi bangsa Israel mengabaikan aturan-aturan, mereka
meminta namun tidak menuruti aturan yang ada.
Akibat meninggalkan sampai pagi:
- Berulat,
artinya dikuasai Iblis / Setan yaitu; roh jahat dan roh najis.
- Berbau
busuk = dosa-dosa dan pelanggaran yang banyak.
Aturan-aturan makan roti/manna (Bagian A)
:
Keluaran 16: 21
(16:21) Setiap pagi mereka memungutnya, tiap-tiap
orang menurut keperluannya; tetapi ketika matahari panas, cairlah itu.
Mereka harus
memungut roti itu tiap-tiap pagi sebelum matahari terbit menurut keperluannya.
Kita mengumpulkan
setiap firman Tuhan karena kita sangat memerlukannya.
Panas matahari à ujian/aniaya karena firman/sengsara salib.
Matius 26: 41-44
(26:41) Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu
jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa,
kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali
apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
(26:43) Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati
mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat.
(26:44) Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan
berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga.
Pokok doa Yesus
Kristus di taman Getsemani: “... cawan
ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!”
Yesus Kristus harus
meminum cawan Allah, artinya Yesus harus menanggung penderitaan yang tidak
harus Ia tanggung di atas kayu salib, dengan demikian jadilah kehendak Allah.
Tujuan minum cawan Allah: Memberi
kemampuan untuk menghadapi pencobaan-pencobaan = aniaya karena firman.
Itu sebabnya Yesus
berkata: “Supaya kamu jangan jatuh ke
dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”
Kekuatan kita untuk
menghadapi ujian terbatas. Ujian satu belum selesai, muncul ujian kedua, ujian
kedua belum selesai muncul ujian ketiga, dan seterusnya. Kemudian, ujian terjadi,
ada atas seijin Tuhan dan ada ujian karena dosa/pelanggaran.
Siapa yang mampu
menghadapi ujian bertubi-tubi? Oleh sebab itu, bangsa Israel harus memungut
manna/roti itu sebelum matahari terbit, sebab setelah matahari terbit, manna
(roti) itu akan segera mencair.
Aturan-aturan makan roti/manna (Bagian B)
:
Keluaran 16: 22
(16:22) Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti
itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah
semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.
Bangsa Israel
memungut roti dua kali lipat untuk hari keenam = dua gomer untuk tiap-tiap
orang.
Keluaran 16: 23-26
(16:23) Lalu berkatalah Musa kepada mereka:
"Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat
yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang
perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya
untuk disimpan sampai pagi."
(16:24) Mereka membiarkannya di tempatnya sampai
keesokan harinya, seperti yang diperintahkan Musa; lalu tidaklah berbau busuk
dan tidak ada ulat di dalamnya.
(16:25) Selanjutnya kata Musa: "Makanlah itu pada
hari ini, sebab hari ini adalah sabat untuk TUHAN, pada hari ini tidaklah kamu
mendapatnya di padang.
(16:26) Enam hari lamanya kamu memungutnya, tetapi
pada hari yang ketujuh ada sabat; maka roti itu tidak ada pada hari itu."
Bangsa Israel
memungut dua gomer untuk tiap-tiap orang, sebab pada hari ketujuh (hari Sabat)
adalah hari perhentian bagi Tuhan Allah à
ibadah dan pelayanan, sehingga pada hari ketujuh itu bangsa Israel tidak akan
menemukan roti di padang.
Keluaran 16: 27-28
(16:27) Tetapi ketika pada hari ketujuh ada dari
bangsa itu yang keluar memungutnya, tidaklah mereka mendapatnya.
(16:28) Sebab itu TUHAN berfirman kepada Musa:
"Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintah-Ku dan hukum-Ku?
Tetapi pada hari
ketujuh, ada dari bangsa itu yang keluar memungutnya = tidak dengar-dengaran,
tidak mengikuti aturan-aturan yang Tuhan tetapkan = tidak mengikuti perintah
Tuhan.
Keluaran 16: 29
(16:29) Perhatikanlah, TUHAN telah memberikan sabat
itu kepadamu; itulah sebabnya pada hari keenam Ia memberikan kepadamu roti
untuk dua hari. Tinggallah kamu di tempatmu masing-masing, seorang pun tidak
boleh keluar dari tempatnya pada hari ketujuh itu."
Tuhan memberikan
Sabat, itulah hari ketujuh, hari perhentian kepada Tuhan, itu sebabnya pada
hari keenam, Tuhan memberikan roti untuk dua hari (dua gomer untuk tiap-tiap
orang).
Kesimpulannya:
Bangsa Israel tidak menuruti aturan-aturan yang ada, mereka melanggar
aturan-aturan = tidak berpegang pada firman Allah = tidak dengar-dengaran.
Tuhan membawa
bangsa Israel melalui padang gurun, tentu Tuhan sudah memperhitungkan semua
itu, apa resiko, apa untung ruginya, semuanya itu Tuhan sudah perhitungkan,
bahkan jauh dari apa yang dipikirkan manusia termasuk bangsa Israel.
Namun pada saat
mereka kelaparan, mereka bersungut-sungut, menuntut kepada Musa supaya
diberikan makan daging. Bukan berarti Tuhan tidak tahu bahwa mereka sedang
kelaparan, yang penting adalah bangsa Israel mengikuti rencana Allah dalam
kehidupan mereka.
Tetapi dengan bersungut-sungut
menunjukkan bahwa bangsa Israel menolak rencana Allah dalam kehidupan mereka.
Akhirnya, Tuhan
memberikan apa yang mereka tuntut, yaitu; makan daging dengan aturan-aturan
yang ada tetapi harus mengikuti aturan-aturan yang ada. Seandainya bangsa Israel
tidak bersungut-sungut, maka tidak akan muncul aturan-aturan yang baru. Demikian
juga dengan sidang jemaat.
Sekretariat GPT
Betania ada di PCI blok D, sekarang yang menempatinya dua orang pemuda. Setelah
kehadiran mereka dari awal saya sampaikan setiap kali mau tidur, mereka harus
menaikkan satu pujian atau paling tidak menaikkan doa, demikian juga pada waktu
pagi. Rupaya mereka tidak dengar-dengaran, mereka mengabaikan apa yang saya
sampaikan. Saya terlalu capek menegur, nanti ada anggapan saya tukang marah,
cerewet dan sebagainya. Sudah seringkali saya sampaikan hal itu namun mereka
tidak dengar-dengaran. Karena tidak dengar-dengaran, akhirnya Tuhan langsung
berbicara kepada mereka.
Tepatnya dua hari
lalu, Setan hinggap kepada salah satu pemuda remaja tersebut sampai dia tidak
bisa bergerak. Rohnya berteriak memanggil Tuhan Yesus, walaupun mulutnya tidak
bersuara. Barulah akhirnya lepas.
Berselang satu
hari, pemuda yang lain juga kena, setelah pemuda pertama disentil oleh Tuhan,
lalu pemuda kedua bercerita kepada saya, lalu saya nasihati dia supaya berdoa
sungguh-sungguh, dia berkata iya, namun tidak dilakukan. Di pagi hari, dia juga
kena. Dia melihat wajah pemuda pertama jadi memanjang dan buram semuanya, dia
juga kaku pada waktu itu, tetapi dia tengking dengan sebutan darah Yesus.
Kalau suara gembala
ditolak, maka Tuhan lah yang bersuara.
Hati-hati jikalau
tidak dengar-dengaran, tempatkanlah Kristus sebagai kepala.
Demikian juga
dengan bangsa Israel; karena mereka menolak rencana Allah, mereka harus
menerima aturan-aturan Tuhan.
Roma 5: 20
(5:20) Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya
pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana
kasih karunia menjadi berlimpah-limpah,
Hukum
Taurat/aturan-aturan ditambahkan supaya pelanggaran menjadi semakin banyak.
Semakin banyak
aturan, maka semakin banyak pelanggaran.
Roma 5: 13
(5:13) Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa
di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat.
Dosa tidak akan
diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat/aturan-aturan.
Sebelum hukum
Taurat ada, telah ada dosa di dunia ini, tetapi dosa itu tidak diperhitungkan.
Dosa diperhitungkan
setelah bangsa Israel menerima hukum Taurat/aturan-aturan yang ada.
Tujuan Tuhan memberikan daging & roti.
Keluaran 16: 4
(16:4) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka
bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk
sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak.
Tuhan mau melihat
apakah bangsa Israel hidup menurut firman atau tidak.
Jadi, adanya aturan
itu karena Tuhan mau melihat apakah mereka mau hidup menurut firman atau tidak.
Ulangan 8: 2-3
(8:2) Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang
kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh
tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui
apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya
atau tidak.
(8:3) Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau
lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak
dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup
bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.
Tuhan ijinkan
mereka dalam rencana Allah yang besar yaitu berada dalam padang gurun selama 40
tahun.
Tujuan berada dalam
rencana Allah:
- Untuk
merendahkan hati mereka / bangsa Israel.
- Untuk
mengetahui apa yang ada dalam hati mereka, yakni, berpegang pada perintah-Nya atau
tidak.
Sebab
manusia hidup bukan dari roti (makanan), tetapi manusia hidup dari setiap
perkataan yang diucapkan Tuhan.
Matius 4: 1-2
(4:1) Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk
dicobai Iblis.
(4:2) Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat
puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.
Setelah berpuasa 40
hari 40 malam, akhirnya laparlah Yesus Kristus.
Yesus adalah Tuhan
tetapi juga merasakan apa yang dirasakan manusia.
Matius 4: 3-4
(4:3) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata
kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini
menjadi roti."
(4:4) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis:
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari
mulut Allah."
Pada saat Yesus
mengalami kelaparan yang hebat, Iblis tahu, sebab itu ia mencobai Yesus dan berkata:
"Jika Engkau Anak Allah,
perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
Tetapi Yesus menjawab:
"Ada tertulis: Manusia hidup bukan
dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Perlu untuk
diketahui: makan untuk hidup tetapi hidup bukan untuk makan, melainkan hidup
karena firman.
Kalau kita
perhatikan kuasa firman dalam Roma 4: 17,
firman Allah menjadikan yang tidak ada
menjadi ada. Kemudian dalam Ibrani 1:3, menciptakan segala sesuatu dengan
penuh kekuasaan.
Bangsa Israel
mengalami kelaparan tetapi mereka tidak kuat, akhirnya mereka bersungut-sungut,
berbeda dengan Yesus, setelah berpuasa 40 hari 40 malam Ia kelaparan, dan Setan
tahu, namun Yesus tidak jatuh dalam dosa.
Itulah perbedaan
manusia rohani dan manusia daging.
Matius 4: 5-10
(4:5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan
menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
(4:6) lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak
Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia
akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di
atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
(4:7) Yesus berkata kepadanya: "Ada pula
tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang
sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan
kemegahannya,
(4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan
kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
(4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya:
"Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan,
Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Setelah Yesus lolos
dari ujian yang pertama, maka Yesus pun
lolos pada ujian yang kedua dan ketiga, karena ujian pertama sangat menentukan
lulus tidaknya pada ujian-ujian yang berikutnya.
Ujian kedua: Yesus
ditempatkan di bubungan Bait Allah à
tempat yang tinggi.
Setan menyuguhkan
banyak hal di dunia ini termasuk kedudukan dan jabatan yang tinggi. Kedudukan
dan jabatan tinggi bisa diperoleh setiap orang, bisa diperoleh dari hasil
usaha, juga atas seijin Tuhan.
Kalau
kedudukan/jabatan yang diperoleh karena kekuatan sendiri, berarti resiko
ditanggung sendiri, tetapi kalau Tuhan menempatkan anak-anak Tuhan berada di
suatu tempat yang tinggi, menjadi raja-raja dan imam-imam bagi Allah, maka
Tuhan yang menanggung kehidupan anak-anak Tuhan.
Selanjutnya, Iblis
Setan berupaya menjatuhkan Yesus Kristus, dengan alasan: “Allah akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang
Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.”
Apabila seseorang
jatuh dalam dosa, tidak akan ada yang bisa mengangkatnya / menatangnya, menolongnya
kecuali darah Anak Domba Allah, bahkan malaikat sendiri pun tidak akan mampu.
Kemudian, Yesus
juga lulus dari ujian yang ketiga: Ia tidak sujud menyembah kepada Setan, sebab
Ia tidak tergiur dengan semua kerajaan dunia dengan kemegahannya.
Dalam Matius 6: 25 dikatakan: Untuk apa
seseorang memperoleh seisi dunia kalau ia harus kehilangan nyawanya.?
Yesaya 55: 11
(55:11) demikianlah firman-Ku yang keluar dari
mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan
melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan
kepadanya.
Firman Allah yang
keluar dari mulut Allah tidak kembali dengan sia-sia, tetapi:
-
Ia akan melaksanakan apa yang dikehendaki Allah.
-
Akan berhasil dalam apa yang disuruhkan kepadanya.
Biarlah kita
senantiasa berada dalam rencana Allah yang besar. Dari sekian banyak jalan di
dunia ini, termasuk jalan kekuatiran, tetapi biarlah kita hanya menyembah Tuhan
saja, karena kita hidup dari firman.Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala sidang; Pdt.Daniel U.Sitohang.
Gembala sidang; Pdt.Daniel U.Sitohang.
No comments:
Post a Comment