IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 18 SEPTEMBER 2015
“DARI
KITAB MALEAKHI”
Subtema: OH, INDAHNYA KEMURAHAN HATI TUHAN.
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita
sekalian, salam dalam kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Oleh karena kasih sayang dan kasih
setia-Nya yang abadi, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman
Alkitab disertai perjamuan suci.
Selamat berbahagia menikmati sabda
Allah.
Maleakhi 3: 18
(3:18) Maka kamu akan melihat kembali
perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah
kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Kita dapat melihat perbedaan antara
orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang
yang tidak beribadah kepada-Nya.
-
Orang
benar = orang yang beribadah kepada Allah.
-
Orang
fasik = orang yang tidak beribadah kepada Allah,
sekalipun mereka beribadah dan melayani di tengah-tengah ibadah
tersebut.
Saat ini kita tidak dapat mengatakan
bahwa ibadah yang kita jalankan lebih benar dari pada ibadah-ibadah yang
dijalankan orang lain, tetapi satu hal yang patut kita syukuri adalah bahwa
sejauh ini kita telah digembalakan oleh firman pengajaran mempelai dalam terang
Tabernakel yang membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna
untuk menjadi pengantin perempuan-Nya.
Itu sebabnya sampai hari ini Tuhan masih
bekerja, Ia tidak tertidur, Ia tidak terlelap, Ia sedang
menyediakan/menyiapkan tempat sebanyak jiwa yg akan diselamatkan.
Pada saat itulah kita dapat melihat
perbedaan antara orang yang beribadah dan orang yang tidak beribadah, antara
orang benar dengan orang fasik.
Berkaitan dengan IBADAH, kita perhatikan
...
Mazmur 2: 10
(2:10) Oleh sebab itu, hai raja-raja,
bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia!
“Hai raja-raja, bertindaklah
bijaksana”, dengan jalan menerima pengajaran.
Raja-raja à mereka
yang melayani Tuhan.
Syaratnya: Beribadah kepada Tuhan dengan
takut dan gentar, merendahkan diri di bawah kaki Tuhan, sehingga dengan
demikian, ibadah yang kita jalankan ini berkenan di hadapan Tuhan, mengandung
janji dan kuasa baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.
Beribadah kepada Tuhan dengan takut.
Amsal 8: 13
(8:13) Takut akan TUHAN ialah membenci
kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat,
dan mulut penuh tipu muslihat.
Takut akan Tuhan ialah membenci
kejahatan, secara khusus;
-
Benci
kepada kesombongan.
-
Benci
kepada kecongkakan/keangkuhan.
-
Benci
kepada tingkah laku yang jahat.
-
Benci
kepada mulut penuh tipu muslihat (dusta). Prakteknya: Ya di atas ya, tidak di
atas tidak, sebab lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Kesimpulannya; benci kepada segala dosa
kejahatan/kefasikan, tetapi ada satu lagi yang harus kita benci, yaitu dosa
kenajisan, sebab Tuhan membenci dosa kenajisan (Wahyu 18: 2). Berarti
jangan menyukai apa yang dibenci oleh Tuhan, supaya jangan menjadi seterunya
Tuhan.
Sejenak kita melihat; KEADAAN ORANG
FASIK.
Mazmur 10: 2-4
(10:2) Karena congkak orang fasik giat
memburu orang yang tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka
rancangkan.
(10:3) Karena orang fasik memuji-muji
keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN.
(10:4) Kata orang fasik itu dengan
batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada
Allah!", itulah seluruh pikirannya.
Alasan membenci kefasikan:
1. “Karena congkak orang
fasik giat memburu orang yang tertindas.”
Tertindas = sarat
dalam kelemahan.
Berarti, orang congkak
ini tidak memiliki keadilan dan kebenaran, serta tidak hidup dalam kejujuran.
Kalau giat memburu
yang tertindas = menikmati kelemahan orang lain, sebaliknya, kalau seseorang
memiliki keadilan, kebenaran, serta hidup dalam kejujuran, maka ia akan
memperhatikan orang-orang yang lemah.
2. “Orang fasik
memuji-muji keinginan hatinya.”
Tanda seseorang suka
memuji-muji keinginan hatinya:
-
Sukar
memuji-muji kebaikan/kemurahan hati Tuhan.
-
Tidak
menghargai ibadah dan pelayanan.
Memuji-muji keinginan
hati = penyembahan berhala.
Puncak kefasikan/dosa kejahatan:
-
Mengutuki dan menista Tuhan.
-
Batang hidung naik ke atas saat berbicara.
-
Tidak mengakui adanya Allah.
Efesus 2: 11-12
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu
kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut
orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat",
yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa
Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam
ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam
dunia.
Orang fasik digambarkan seperti orang
yang dahulu hidup jauh dari Allah, berarti tanpa Kristus, tanpa pengharapan,
tanpa Allah di dalam dunia = menuju kepada kebinasaan (mati).
Kesimpulannya; haruslah beribadah kepada
Tuhan dengan takut, kalau tidak; binasa.
Kalau dahulu barangkali kita kurang
menghargai ibadah dan pelayanan dan segala apa yang dipercayakan oleh Tuhan.
Saya menghimbau; beribadahlah dengan
takut kepada Tuhan, jangan menganggap enteng dengan kepercayaan Tuhan.
Syarat beribadah dengan takut kepada
Tuhan.
Mazmur 2: 11
(2:11) Beribadahlah kepada TUHAN dengan
takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar,
Beribadah kepada Tuhan dengan takut,
syaratnya; “ciumlah kaki-Nya dengan gemetar” à orang
yang senantiasa merendahkan dirinya di bawah kaki Tuhan = membawa diri rendah
serendah-rendahnya, mulai dari perkataan dan perbuatan.
Lukas 7: 36
(7:36) Seorang Farisi mengundang Yesus
untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu
duduk makan.
Seorang Farisi mengundang Yesus makan di
rumahnya à ibadah dan
pelayanan kepada Tuhan.
Tetapi pada ayat ini kita belum melihat
keberadaan dari orang Farisi ini dengan sempurna, termasuk cara ibadahnya.
Sekarang kita bandingkan dengan IBADAH
SEORANG PEREMPUAN BERDOSA.
Lukas 7: 37-38
(7:37) Di kota itu ada seorang perempuan
yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa
Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah
buli-buli pualam berisi minyak wangi.
(7:38) Sambil menangis ia pergi berdiri
di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air
matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan
meminyakinya dengan minyak wangi itu.
Pada saat Yesus duduk makan, datanglah
seorang perempuan berdosa, ia tersungkur dan mencium kaki Yesus = beribadah
kepada Tuhan dengan takut.
Biarlah kiranya kita senantiasa membawa
diri kita rendah, serendah-rendahnya di bawah kaki Tuhan, kalau memang kita
menyadari diri sebagai orang berdosa.
Efesus 1: 20-23
(1:20) yang dikerjakan-Nya di dalam
Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di
sebelah kanan-Nya di sorga,
(1:21) jauh lebih tinggi dari segala
pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang
dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan
datang.
(1:22) Dan segala sesuatu telah
diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat
sebagai Kepala dari segala yang ada.
(1:23) Jemaat yang adalah tubuh-Nya,
yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Kesimpulannya; tersungkur di bawah kaki
Yesus dan mencium kaki Yesus = menempatkan Kristus sebagai kepala
= beribadah dengan takut.
Kita sudah melihat kedudukan Yesus
Kristus lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan
kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja,
melainkan di dunia yang akan datang, yaitu kerajaan yang tak tergoncangkan.
Perempuan yang sarat dengan dosa ini
jujur di hadapan Tuhan. Ketika dia menempatkan Kristus sebagai kepala, itu
menunjukkan bahwa dia jujur.
Pengakuan inilah yang terpenting. Kalau
pengakuan kita jujur, maka kita mampu menempatkan Kristus sebagai kepala.
Efesus 5: 23
(5:23) karena suami adalah kepala isteri
sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Kristus adalah kepala jemaat (gereja
Tuhan). Kristus = suami, jemaat = isteri.
Bukti bahwa Kristus adalah kepala
gereja: Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Pendeknya; Kristus adalah penyelamat
tubuh.
Bukti bahwa Kristus adalah penyelamat
tubuh...
Efesus 5: 26-29
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia
menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
(5:27) supaya dengan demikian Ia
menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut
atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
(5:28) Demikian juga suami harus
mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi
isterinya mengasihi dirinya sendiri.
(5:29) Sebab tidak pernah orang membenci
tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus
terhadap jemaat,
KRISTUS MENGERJAKAN PENYELAMATAN DENGAN
DUA CARA, yaitu:
Cara pertama: “Ia menyucikan
tubuh-Nya/gereja Tuhan dengan air dan firman.”
Air à baptisan
air = mati dan bangkit bersama dengan Kristus (Roma 6: 3-4).
Tujuan menyucikan dengan air &
firman: Supaya Ia menempatkan jemaat/tubuh-Nya di hadapan-Nya dengan cemerlang,
tanpa cacat, tanpa kerut atau yang serupa itu = menjadi pengantin perempuan, milik kesayangan-Nya.
KRISTUS MENGERJAKAN PENYELAMATAN DENGAN
DUA CARA, yaitu:
Cara kedua: “Mengasuh
dan merawat tubuh-Nya.”
Keterangan: MENGASUH.
Dalam kandang penggembalaan ini, saya
dan saudara diasuh oleh Tuhan.
Kita merasakan lewat firman yang disampaikan
dalam tiga macam ibadah pokok, kita diasuh dengan baik, dalam kandang
penggembalaan ini.
Kemudian, oleh karena perkenanan Tuhan,
kita mengasuh Buli Buli Emas Berisi Manna, sehingga lewat BBEBM ini
firman Tuhan disebarluaskan di dalam maupun luar negeri via internet (blogspot,
media sosial), serta via media cetak (majalah), semua karena kemurahan hati
Tuhan. Dan kita digembalakan dalam kandang penggembalaan ini, itu semua karena
kemurahan hati Tuhan.
Kisah Para Rasul 7: 22
(7:22) Dan Musa dididik dalam segala
hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya.
Puteri Firaun mengasuh Musa seperti
anaknya sendiri, sehingga Musa dididik dengan segala hikmat orang Mesir.
Diasuh = dididik.
Amsal 3: 11-13
(3:11) Hai anakku, janganlah engkau
menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya.
(3:12) Karena TUHAN memberi ajaran
kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.
(3:13) Berbahagialah orang yang mendapat
hikmat, orang yang memperoleh kepandaian,
Untuk memperoleh hikmat dan kepandaian,
syaratnya: Jangan menolak didikan Tuhan, yaitu ajaran dan nasihat firman Tuhan.
Ibrani 12: 5-6
(12:5) Dan sudah lupakah kamu akan
nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku,
janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau
diperingatkan-Nya;
(12:6) karena Tuhan menghajar orang yang
dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
Oleh sebab itu, hal yang harus
diperhatikan saat menerima didikan Tuhan.
-
Jangan anggap enteng didikan Tuhan, itulah nasihat
firman dan ajaran yang kita terima lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
-
Jangan putus asa apabila diperingatkan-Nya. Orang yang mudah
putus asa adalah orang yang mudah kecewa, yang tidak pernah berhasil dalam
hal apapun
yang dicita-citakannya = kerinduan tinggal kerinduan.
Perlu untuk diketahui;
-
Tuhan
menghajar orang yang dikasihi-Nya. Jadi, hajaran lewat firman yang disampaikan
adalah bukti bahwa Allah mengasihi kita.
-
Tuhan
menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak. Berarti; nasihat firman /
peringatan-Nya adalah tanda bahwa kita diakui sebagai anak.
Kisah Para Rasul 7: 20-21
(7:20) Pada waktu itulah Musa lahir dan
ia elok di mata Allah. Tiga bulan lamanya ia diasuh di rumah ayahnya.
(7:21) Lalu ia dibuang, tetapi puteri
Firaun memungutnya dan menyuruh mengasuhnya seperti anaknya sendiri.
Musa elok di mata Allah, berarti
memiliki perhiasan rohani, yaitu manusia batiniah yang tersembunyi, yang
berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram.
Sekalipun kita dibuang, bahkan dibuang
karena situasi dan keadaan bahkan karena kejahatan dan kebengisan dunia ini,
Tuhan tetap mengasuh kita, seperti puteri Firaun mengasuh Musa.
Dampak positif menerima didikan.
Kisah rasul 7:22
(7:22) Dan Musa dididik dalam segala
hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya.
Musa berkuasa dalam perkataan dan
perbuatannya.
Yakobus 3:2
(3:2) Sebab kita semua bersalah dalam
banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang
sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Barangsiapa tidak bersalah dalam
perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh
tubuhnya.
-
Dapat
mengendalikan seluruh tubuh = berkuasa dalam perbuatan.
-
Tidak
bersalah dalam perkataannya = tidak dusta = berkuasa dalam perkataan.
Pendeknya, orang yang tidak berdusta,
adalah orang yang berkuasa dalam perkataan dan perbuatan. Berarti perkataan dan
perbuatannya sama.
2 Korintus 12:6
(12:6)
Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi, karena
aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan diriku, supaya jangan ada orang
yang menghitungkan kepadaku lebih dari pada yang mereka lihat padaku atau yang
mereka dengar dari padaku.
Rasul Paulus mengatakan: “Jangan ada
orang yang menghitungkan kepadaku lebih dari pada yang mereka lihat padaku atau
yang mereka dengar dari padaku.”
Artinya; berkuasa dalam perkataan dan
perbuatan.
-
Jangan
ada orang yang menghitungkan kepadaku lebih dari pada yang mereka lihat =
berkuasa dalam perbuatan.
-
Jangan
ada orang yang menghitungkan kepadaku lebih dari pada yang mereka dengar =
berkuasa dalam perkataan.
Keterangan: MERAWATINYA.
Ayub 5: 18
(5:18) Karena Dialah yang melukai,
tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya
menyembuhkan pula.
-
Ia
membebat/membalut yang terluka, bukan hanya luka di tubuh tetapi juga luka-luka
pada batin, supaya tidak tumbuh akar pahit.
-
Ia
menyembuhkan orang yang terpukul dan yang tertindas yaitu orang yang berada dalam
kelemahan dosa. Menunjukkan
bahwa Tuhan merawat kita dalam kandang penggembalaan ini.
Hosea 6: 1-3
(6:1) "Mari, kita akan berbalik
kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita,
yang telah memukul dan yang akan membalut kita.
(6:2) Ia akan menghidupkan kita sesudah
dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup
di hadapan-Nya.
(6:3) Marilah kita mengenal dan berusaha
sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang
kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi
bumi."
Tuhan merawati kita dan akhirnya kita
mengenal Dia di dalam kematian dan kebangkitan-Nya, maka kita juga
akan memperoleh kehidupan yang kekal.
Mengenal kematian dan kebangkitan Yesus
Kristus = mengenal Allah dengan sempurna.
Lukas 10: 30
(10:30) Jawab Yesus: "Adalah
seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan
penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga
memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
Ada seorang yang turun dari Yerusalem ke
Yerikho, ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun.
Ketika ia jatuh ke tangan penyampun ada
dua hal yang terjadi;
1.
“Merampoknya habis-habisan” = kehilangan harta
kekayaan.
Kekayaan rohani dari
seorang imam / seseorang yang melayani
-
Karunia-karunia
Roh.
-
Ibadah
dan pelayanan.
-
Firman
Allah,
Roh Kudus, kasih
Allah.
2.
Memukulinya
sampai setengah mati = dikuasai dosa sampai tertindas / menderita pukulan.
Turun dari Yerusalem
ke Yerikho = meninggalkan ibadah & pelayanan, menunjukkan kepada penurunan
rohani.
Yerusalem adalah pusat
kerajaan damai = ibadah dan pelayanan.
Lukas 10: 33-34
(10:33) Lalu datang seorang Samaria,
yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu,
tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
(10:34) Ia pergi kepadanya lalu membalut
luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia
menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke
tempat penginapan dan merawatnya.
Seorang Samaria yang sedang lewat dari
tempat itu, merawatnya, ia membalut luka-lukanya.
Sebelum luka-luka dibalut, terlebih
dahulu disiram dengam minyak dan anggur.
Minyak berasal dari penumbukan,
sedangkan air anggur berasal dari hasil pemerasan.
Kesimpulannya; penumbukan dan pemerasan
adalah sengsara yang dialami oleh Yesus Kristus di atas kayu salib.
Saya juga merasa dalam kandang
penggembalaan ini dirawati oleh Tuhan, Ia mampu menjangkau hati saya, Ia mampu
menyembuhkan luka-luka batin saya, itu bukti bahwa saya dirawati dalam kandang
penggembalaan ini, dan itu adalah belas kasih Tuhan.
Jadi, kalau kita dirawat adalah karena
belas kasih dan kemurahan Tuhan.
Sekarang kita melihat IBADAH DARI SISI
ORANG FARISI (Simon si kusta).
Lukas 7: 39
(7:39) Ketika orang Farisi yang
mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: "Jika Ia ini
nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini;
tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa."
Ketika orang Farisi melihat perempuan
berdosa tersebut, ia berkata dalam hatinya: “Jika Ia ini nabi, tentu Ia
tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu,
bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa” = ibadah yang tidak disertai
dengan takut.
Mata yang ia miliki hanya digunakan
untuk melihat kekurangan orang lain.
Mata adalah salah satu anggota tubuh.
Kalau memang kita adalah anggota tubuh dan merasa diri berdosa, kita pasti
tersungkur di bawah kaki Tuhan, tidak mampu melihat Kristus dalam
kemuliaan-Nya, sebab kita adalah manusia yang berdosa = hina.
Sesungguhnya mata tidak pernah dapat
melihat kepala, dan kemuliaan Kristus sebagai kepala.
Berarti, kalau melihat kekurangan orang
lain = beribadah dengan tidak takut kepada Tuhan.
Kalau seseorang beribadah dengan takut,
pasti ia tidak melihat kekurangan orang lain, ia hanya dapat tersungkur di
bawah kaki Yesus, seperti perempuan yang berdosa tersungkur di bawah kaki
Yesus, tetapi ia justru memposisikan diri sama dengan Yesus.
Isi hati orang Farisi dibagi menjadi dua
bagian:
Bagian pertama: “Jika Ia ini
nabi.”
= ragu terhadap Yesus sebagai nabi =
menganggap kecil nabi.
Tugas nabi bernubuat, berarti membangun,
menasihati dan menghibur, dengan kata lain menyelidiki, mengoreksi segala
sesuatu yang terkandung dalam hati. Dalam Yeremia 23: 28, seorang
nabi yang beroleh mimpi haruslah menceritakan mimpinya, seorang nabi yang beroleh
firman
harus menyampaikan firman itu dengan benar, itulah tugas nabi.
Untuk melihat
lebih dalam
orang Farisi (Simon si kusta), kita bandingkan
dengan ...
Matius 13: 53-58
(13:53) Setelah Yesus selesai
menceriterakan perumpamaan-perumpamaan itu, Ia pun pergi dari situ.
(13:54) Setibanya di tempat asal-Nya,
Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah
mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk
mengadakan mujizat-mujizat itu?
(13:55) Bukankah Ia ini anak tukang
kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf,
Simon dan Yudas?
(13:56) Dan bukankah saudara-saudara-Nya
perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya
itu?"
(13:57) Lalu mereka kecewa dan menolak
Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di
mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."
(13:58) Dan karena ketidakpercayaan
mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.
Sebagai seorang nabi Yesus ditolak di
Nazaret, di tempat asal-Nya.
Penyebabnya: Memandang Yesus sebagai
anak tukang kayu = memandang Yesus dari sisi status sosial = manusia lahiriah.
Manusia lahiriah/manusia daging hanya
memikirkan hal-hal yang dari daging, itulah perkara-perkara lahiriah, ia tidak
akan pernah memikirkan perkara-perkara rohani, itulah ibadah & pelayanan.
Sekalipun Yesus mengadakan banyak mujizat
dan perkataan dengan hikmat, namun mereka tetap menolak Yesus sebagai seorang
nabi = mengecilkan Yesus sebagai seorang nabi.
Matius 13:57
(13:57) Lalu mereka kecewa dan menolak
Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana,
kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."
Tadi saya sudah katakan; memandang Yesus
dari sisi status sosial = manusia lahiriah.
Manusia lahiriah mudah sekali kecewa,
mudah putus asa.
Orang yang seperti ini tidak akan pernah
berhasil dalam hidupnya = tidak memiliki masa depan yang cerah.
Orang yang mudah sekali putus asa dan
kecewa;
-
Seperti Kain; karena Tuhan tidak mengindahkan dia
dan korban persembahannya, Kain segera kecewa dan meninggalkan Tuhan.
Mungkin saja karena
kita memiliki kekurangan, sehingga belum bisa mempersembahkan korban yang
berbau harum di hadapan Tuhan, tetapi bukan berarti kita harus meninggalkan
Tuhan. Jangan segera putus asa, kecewa, sampai akhirnya menantang.
-
Seperti orang muda yang kaya; awalnya dia
menunjukkan bahwa dia mampu mengasihi sesama, mampu melakukan hukum-hukum yang
tertulis pada loh batu yang kedua dan menyaksikannya kepada Tuhan dengan
semangat, dengan gairah, lalu akhirnya Tuhan berkata; masih ada yang kurang,
yaitu; “juallah seluruh hartamu dan berikan kepada orang miskin,
ikutlah Aku.” Lalu dia kecewa dan putus asa dan meninggalkan Tuhan,
Menunjukkan bahwa ia adalah manusia daging
Sesungguhnya syarat
ikut Tuhan; sangkal diri dan pikul salib. Untuk apa seseorang memperoleh seisi
dunia kalau akhirnya ia kehilangan nyawanya (Matius 16:24-25).
Akibat menganggap nabi kecil:
A.MENGABAIKAN HIKMAT ALLAH.
Hikmat yang dimaksud di sini ialah,
tentang lima perumpamaan dalam Matius 13..
1.
“Perumpamaan tentang seorang penabur.” (Matius
13:1-23).
Mengabaikan hikmat
Tuhan berarti, mengabaikan perumpamaan tentang seorang penabur.
Seorang penabur
menabur benih, sebagian jatuh;
-
Di pinggir jalan à kerohanian
yang berada di pinggir jalan, artinya; mendengar firman tetapi tidak sampai
mengerti.
Akibatnya; datanglah
burung dan memakannya sampai habis = dikuasai si jahat (penghulu di udara).
-
Di tanah yang berbatu-batu = tanahnya
tipis, artinya kekerasan hati.
Kerugiannya: Benih
hanya tumbuh sebentar tetapi tidak berakar = tidak tahan terhadap aniaya karena
firman = sengsara salib.
-
Di antara semak duri, artinya; dikuasai oleh kekuatiran dan
tipu daya kekayaan, menghimpit benih itu sehingga tidak tumbuh.
-
Di tanah yang subur = tanah yang baik, sehingga
apabila benih itu ditaburkan dia akan tumbuh, berakar dan menghasilkan buah
100, 60, 30 kali lipat.
Berarti kalau
mengabaikan perumpamaan tentang seorang penabur, ia tidak akan pernah memiliki
hati yang digambarkan seperti tanah yang subur.
2.
“Perumpanaan tentang lalang di antara gandum.” (Matius 13:
24-30, 36-43).
Artinya; ia tidak
dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat.
3.
“Perumpamaan tentang biji sesawi dan ragi.” (Matius 13: 31-35).
Mengabaikan
perumpamaan tentang biji sesawi dan ragi berarti;
-
Tidak
pernah menjadi kehidupan yang besar di mata Tuhan, karena tidak merendahkan
diri dan menjadi kecil.
-
Tidak
mengerti arti rohani ragi, itulah keburukan dan kejahatan.
Secara spesifik ragi
terdiri dari tiga hal, itulah;
·
Ragi
Saduki ialah; tidak mengerti kuasa kebangkitan = tetap mempertahankan hidup
lama.
·
Ragi
Farisi; melayani dengan kesombongan.
·
Ragi
Herodes adalah seorang pembunuh.
4.
“Perumpamaan tentang harta terpendam dan mutiara yang
berharga.” (Matius
13:44-46).
-
Harta
terpendam; segala sesuatu yang kita cari adalah kerajaan sorga, dimana di
dalamnya terdapat kebenaran yang harus kita gali.
Kalau kita mengabaikan
hikmat; tidak akan pernah mendapat kerajaan sorga dan tidak akan mengerti
tentang kebenaran.
-
Mengabaikan
hikmat berarti mengabaikan mutiara yang berharga.
Untuk memperoleh
mutiara yang berkualitas terlebih dahulu melukai kerang, lalu dimasukkan ke
dalamnya = meninggikan, memandang korban Kristus.
5.
“Perumpamaan tentang pukat.” (Matius 13:47-52).
Tidak menghargai
hikmat berarti tidak mengerti perumpamaan tentang pukat/jala.
Awalnya Petrus sebagai
penjala ikan lalu menjadi penjala manusia. Dia dipanggil kemudian dipilih,
tetapi harus setia melayani Tuhan sampai Ia datang pada kali yang kedua sebagai
Raja dan Mempelai Pria Sorga.
B.TIDAK
BANYAK MUJIZAT DI SITU.
Sebelum pasal 13, di situ terdapat
mujizat yaitu Yesus menyembuhkan pada hari Sabat (Matius 12: 9-15a),
kemudian, sesudah pasal 13 juga ada mujizat, yaitu Yesus memberi makan 5000
orang dengan lima roti dan dua ikan (Matius 14: 13-21).
Tetapi karena orang-orang Nazaret,
mengecilkan Yesus sebagai nabi, mujizat itu tidak akan pernah terjadi di situ.
Kita membutuhkan mujizat kesembuhan
jasmani terlebih yang rohani. Kita juga membutuhkan mujizat lima roti dan dua
ikan, syaratnya; 5000 orang duduk di atas rumput, artinya; tergembala dengan
baik dalam kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan.
Kalau domba-domba tergembala dengan
baik:
-
Domba-domba
mendengar suara gembala = dengar-dengaran.
-
Domba-domba
mengikuti gembala.
Sejauh ini kita telah digembalakan oleh
Firman Pengajaran Mempelai jadi ikuti saja kemana ia membawa kita.
Kalau mengikuti firman penggembalaan
dengan baik tidak akan pernah mendahului kehendak Allah dan tidak menyimpang ke
kiri dan ke kanan.
Isi hati orang Farisi dibagi menjadi dua bagian.
Bagian kedua: “tentu Ia tahu,
bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa” = berada di bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat; tangan ganti tangan, mata
ganti mata, gigi ganti gigi, arti rohaninya; kejahatan dibalas dengan kejahatan
= orang yang berbuat dosa tidak luput dari hukuman = tidak mengampuni.
Roma 3: 20
(3:20) Sebab tidak seorang pun yang
dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena
justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.
Tidak seorang pun dibenarkan karena
melakukan hukum Taurat, sebaliknya justru dengan mengenal hukum Taurat orang
mengenal dosa, karena hukum Taurat merangsang dosa.
Dalam hukum Taurat diawali dengan kata
“jangan”, justru kata jangan ini merangsang dosa.
Oleh karena banyaknya aturan yang ada,
orang banyak melakukan kesalahan.
Andaikata bangsa Israel mau mengikuti
rencana Allah, sangkal diri dan pikul aslib, maka aturan-aturan tidak akan
ditambahkan kepadanya, tetapi karena mereka tidak mengikuti rencana Allah,
aturan itu ditambahkan sehingga banyak kesalahan terlihat.
Juga pada saat mereka tiba di Kanaan,
mereka menuntut supaya ada raja di antara mereka, tetapi Tuhan juga menuntut
supaya mengikuti keinginan raja, namun mereka tidak mampu mengikuti
aturan-aturan yang ada.
Setelah Daud mati, digantikan Salomo,
setelah Salomo mati, aturan itu begitu berat oleh Rehabeam, anak Salomo, sehingga
bangsa Israel semakin jauh dari Tuhan = banyak melanggar aturan.
Roma 3: 28
(3:28) Karena kami yakin, bahwa manusia
dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
Manusia dibenarkan karena iman, bukan
karena melakukan hukum Taurat = bukan karena hasil usaha, bukan karena
kemampuan seseorang.
Itulah ibadah dari orang Farisi,
kesimpulannya; ibadah tetapi tidak disertai dengan takut, persis seperti mata tidak mampu melihat kepala.
Jalan keluarnya.
Lukas 7: 38
(7:38) Sambil menangis ia pergi berdiri
di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air
matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan
meminyakinya dengan minyak wangi itu.
Perempuan yang berdosa berada di bawah
kaki Yesus Kristus = berada di bawah kaki salib Kristus = membawa diri rendah
serendah-rendahnya, mulai dari perkataan dan perbuatan.
Efesus 1: 21-22
(1:21) jauh lebih tinggi dari segala
pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang
dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan
datang.
(1:22) Dan segala sesuatu telah
diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat
sebagai Kepala dari segala yang ada.
Segala sesuatu telah diletakkannya di
bawah kaki Kristus.
Kita lihat lebih jauh dalam ...
1 Korintus 15: 24-25
(15:24) Kemudian tiba kesudahannya,
yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia
membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.
(15:25) Karena Ia harus memegang
pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah
kaki-Nya.
Tumit Yesus telah meremukkan kepala ular
di atas kayu salib 2015 tahun yang lalu.
Selanjutnya Ia memegang pemerintahan
sebagai Raja sampai selama-lamanya, itu sebabnya Allah meletakkan semua
musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
Sekali lagi saya tandaskan; perempuan
yang berdosa ini mengambil tempat yang terbaik, ia berada tepat di bawah kaki
Salib Yesus. Kalau Yesus menang, maka kita juga menang dan turut memerintah
sebagai raja.
1 Korintus 15: 26
(15:26) Musuh yang terakhir, yang
dibinasakan ialah maut.
Musuh yang terakhir, yang dibinasakan
ialah maut.
Setelah musuh dikalahkan ...
1 Korintus 15: 54
(15:54) Dan sesudah yang dapat binasa
ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang
tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut
telah ditelan dalam kemenangan.
Karena ibadah disertai dengan takut,
mencium kaki Yesus dengan gemetar = terlepas dari kebinasaan = maut telah ditelan
dalam kemenangan, ini adalah sukacita yang tidak bisa digambarkan dengan
apapun.
1 Korintus 15: 55
(15:55) Hai maut di manakah
kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
Pernyataan yang lantang setelah musuh
dikalahkan yaitu; “ Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di
manakah sengatmu?" menunjukkan bahwa perempuan yang terkenal
sebagai orang berdosa menang bersama dengan Yesus Kristus.
Ciri-ciri menaklukan diri di bawah kaki
salib Yesus.
Lukas 7: 45
(7:45) Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak
Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku.
Perempuan tersebut tidak henti-hentinya
mencium kaki Yesus.
Ini adalah perbuatan yang luar biasa,
dibandingkan dengan perbuatan Simon si kusta, karena yang wajar saja tidak bisa
ia lakukan, yaitu mencium pipi Yesus.
Mencium kaki Yesus à doa
penyembahan.
Lewat doa penyembahan, kita bertemu
dengan Allah di dalam kasih-Nya.
Sebelum mencium kaki
Yesus ...
Lukas 7: 44
(7:44) Dan sambil berpaling kepada
perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: "Engkau lihat perempuan ini? Aku
masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku,
tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya.
Perempuan tersebut membasahi kaki Yesus
dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya, ini merupakan hal yang luar
biasa yang diperbuat perempuan tersebut, karena hal yang wajar saja tiidak
mampu dilakukan Simon si kusta, yaitu membasahi kaki Yesus dengan air.
Membasahi kaki Yesus à penyucian,
pengudusan oleh air dan firman.
Kesimpulannya; lewat kuasa firman, dosa
apapun sanggup disucikan, supaya tidak ada lagi alasan untuk tidak datang
kepada Tuhan dan disucikan oleh air dan Firman .
Sesudah mencium kaki
Yesus ...
Lukas 7: 46
(7:46) Engkau tidak meminyaki kepala-Ku
dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi.
Perempuan tersebut meminyaki kaki Yesus
dengan minyak wangi.
Kalau kita perhatikan peristiwa ketika
Maria membawa minyak narwastu yang ia persembahkan kepada Tuhan seharga
300 dinar.
300 dinar adalah upah setahun. Sebab
upah sehari adalah sedinar di Israel. Itulah yang ia persembahkan kepada Tuhan.
Satu tahun à kedewasaan
yang penuh.
Jadi, kesimpulannya; mempersembahkan
persembahan yang berbau harum hanya dapat dikerjakan oleh orang-orang yang
dewasa secara rohani.
Persis seperti ketika anak domba paskah
disembelih berumur satu tahun à kedewasaan
penuh, sehingga bangsa Israel dibebaskan dari Mesir.
Hasil bila beribadah kepada Tuhan dengan
takut.
Lukas 7: 40-43
(7:40) Lalu Yesus berkata kepadanya:
"Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu." Sahut Simon:
"Katakanlah, Guru."
(7:41) "Ada dua orang yang
berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar,
yang lain lima puluh.
(7:42) Karena mereka tidak sanggup
membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara
mereka yang akan terlebih mengasihi dia?"
(7:43) Jawab Simon: "Aku kira dia
yang paling banyak dihapuskan hutangnya." Kata Yesus kepadanya:
"Betul pendapatmu itu."
Perempuan yang terkenal berbuat dosa
lebih mengasihi Tuhan dari pada Simon orang Farisi = limpah kasih
karunia.
Kalau kita menyadari diri sebagai orang
berdosa dan dosa itu diampuni, pasti kita lebih mengasihi Tuhan, dari pada
orang lain mengasihi Tuhan, itu akan nyata/terlihat dari setiap tindakan.
Kita lihat persamaannya ...
Lukas 7: 47
(7:47) Sebab itu Aku berkata kepadamu:
Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih.
Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."
Dosa yang banyak itu telah diampuni
sebab ia telah banyak berbuat kasih.
Orang yang sedikit diampuni dosanya,
sedikit juga berbuat kasih.
Lukas 7: 48-49
(7:48) Lalu Ia berkata kepada perempuan
itu: "Dosamu telah diampuni."
(7:49) Dan mereka, yang duduk makan
bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia
dapat mengampuni dosa?"
Kalau
diukur dari sudut kasih karunia, perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa
limpah dengan kasih karunia karena orang yang banyak dosanya banyak diampuni, banyak berbuat
kasih, sebaliknya kalau dosa sedikit diampuni, sedikit mengasihi Tuhan.
Dengan kelimpahan kasih karunia yang
kita peroleh dari Tuhan, biarlah kita mengawali, melakukan segala sesuatu
dengan hal yang wajar. Kemudian, hari demi hari, semakin lebih mengasihi Tuhan,
semakin hari lebih lagi, sampai benar-benar Tuhan mendapati kita beribadah
dengan takut dan gentar. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment