Ibadah
kaum muda remaja, 29 agustus 2015
Tema: STUDY YUSUF (Kejadian
37: 1-36, Kejadian 39)
(seri 87)
Subtema: BANGUNAN KAYU
Shalom....!!!!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih
sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita
dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Kaum Muda Remaja sebagaimana biasanya
ditempat ini.
Kita segera memperhatikan pribadi Yusuf dalam Kejadian
pasal 39...
Kejadian 39:5
(39:5) Sejak
ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN
memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas
segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.
Perhatikan: Sejak Potifar memberikan kuasa dalam
rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf maka Tuhan memberkati rumah orang mesir itu.
Jadi, keberadaan dari seorang anak Tuhan bila sungguh-sungguh
di dalam Tuhan sangat menentukan tempat dimana ia berada. Jadilah Yusuf-Yusuf
di akhir zaman.
Kalau Tuhan sudah memberikan kuasa dan kepercayaan
kepada kita, jadilah berkat, jangan jadi batu sandungan dimanapun kita berada.
Mari kita lihat rumah yang diberkati...
1 Korintus 3:9
(3:9) Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang
Allah, bangunan Allah.
Anak-anak Tuhan /
muda-mudi remaja adalah bangunan Allah, Bait Suci Allah = rumah Allah.
1 Korintus 3:10-11
(3:10) Sesuai
dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang
ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus
di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus
membangun di atasnya.
(3:11) Karena
tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang
telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
Rasul Paulus adalah seorang ahli bangunan yang
cakap dan ia telah meletakkan dasar bangunan itu. Selanjutnya setiap orang
harus memperhatikan bagaimana caranya ia membangun di atas dasar yang
diletakkan itu.
Dasar bangunan à korban Kristus (Yesus Kristus yang disalibkan).
Bangunan à rumah Tuhan itulah kehidupan pemuda remaja.
Adapun jenis bangunan itu antara lain....
1 Korintus 3:12
(3:12)
Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata,
kayu, rumput kering atau jerami,
Emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering /
jerami.
Inilah jenis-jenis bangunan, gambaran dari kehidupan
anak-anak Tuhan secara khusus pemuda remaja.
Keterangan: KAYU.
Kayu à manusia daging dengan segala tabiatnya.
Perlu diketahui; setiap orang yang hidup menurut
keinginan daging memikirkan hal-hal yang dari daging, ia tidak akan memikirkan
perkara yang dari Roh / perkara di atas / perkara rohani, itulah ibadah dan
pelayanan dan segala kegiatan yang ada di dalamnya.
Itulah gambaran dari seorang Esau, dia adalah
seorang yang pandai berburu daging dan kesukaannya adalah tinggal di padang.
Berbanding terbalik dengan Yakub; seorang yang tenang suka tinggal di kemah,
ini adalah kehidupan yang diurapi Roh Kudus, memikirkan perkara-perkara rohani
/ perkara di atas itulah ibadah dan pelayanan yang Tuhan percayakan dengan
segala kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya.
Mari kita
lihat suatu kisah mengenai bangsa Israel, hidup menurut hawa nafsu dan keinginan
daging....
Bilangan 11:4
(11:4).
Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang
Israelpun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita
makan daging?
Bangsa
Israel berkata:"Siapakah yang akan
memberi kita makan daging?” Perkataan ini menunjukkan
bahwa bangsa Israel hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging.
Galatia 5:19-21
(5:19)
Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20)
penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah,
kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21)
kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu
kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa
melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah.
Ada 15 perbuatan daging antara lain;
(1) Percabulan (2) Kecemaran (3) Hawa
nafsu = daging (4) Penyembahan berhala. Berhala adalah
segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan (5) Sihir, berarti terjadinya
sesuatu tanpa proses = instan. Segala sesuatu yang terjadi di atas muka bumi
ini yang benar harus melalui proses, misalnya; yang jahat berubah menjadi baik
prosesnya lewat salib. Yang tidak baik menjadi baik, prosesnya lewat salib.
Yang tidak suci menjadi suci prosesnya lewat salib. Yesus juga datang ke dunia
ini menjadi manusia bukan menjelma, prosesnya lewat kelahiran. Kalau keadaan /
sesuatu berubah tanpa proses itulah sihir / instan = jalan pintas, Tuhan tidak inginkan,
itu pekerjaan setan. (6) Perseteruan, antara si A dan B
berseteru / bermusuhan. (7) Perselisihan berarti ada selisih
paham (8) Iri hati, tidak suka melihat orang lain maju (9) Amarah,
berarti hati yang meluap-luap tetapi bukan karena pekerjaan Roh Kudus (10) Kepentingan
diri sendiri = egosentris. Biasanya orang yang mementingkan diri
sendiri tidak memperdulikan ibadah dan pelayanan, tidak memperdulikan agama, tidak
mengasihi Tuhan dan sesama. (11) Percideraan, berarti suka menyakiti
sesamanya (12) Roh pemecah berarti memisahkan antara yang satu dengan yang
lain (13) Kedengkian (14) Kemabukan = hawa nafsu dan keinginan daging (15) Pesta
pora, berarti hanya menginginkan semarak-semarak yang ada di dunia ini.
Inilah 15 perbuatan daging, tetapi rasul Paulus dengan
jelas mengatakan kepada jemaat di Galatia: “Terhadap
semuanya itu aku perintahkan kamu seperti yang telah ku perbuat dahulu, bahwa barangsiapa
melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah.”
Hidup dalam 15 perbuatan
daging, tidak mendapat kerajaan sorga, sebab darah daging tidak mewarisi
kerajaan sorga.
Perlu diketahui: Ada
aturan untuk masuk dalam kerajaan sorga, yaitu; darah daging tidak mewarisi
kerajaan sorga.
Ciri-ciri manusia daging.
Bilangan 11:5
(11:5) Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir
dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei,
bawang merah dan bawang putih.
Bangsa Israel selalu mengingat segala sesuatu yang ada
di Mesir, arti rohaninya;
Yang
pertama:
Mengasihi dunia dan segala yang ada di dalamnya, sebab Mesir adalah gambaran
dunia.
1 Yohanes 2:15-16
(2:15)
Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang
mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
(2:16) Sebab
semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta
keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
Semua yang ada di dalam dunia, yaitu;
-
Keinginan daging. Orang yang hidup menurut
daging, tidak memikirkan perkara yang berasal dari Roh, perkara di atas /
perkara rohani, itulah ibadah dan pelayanan dan segala kegiatan yang ada di
dalamnya.
-
Keinginan mata, berarti; tidak memiliki
pandangan yang tulus dan tidak memiliki pandangan nubuatan.
· Pandangan yang tulus artinya;
senantiasa memandang korban Kristus / salib Kristus.
· Pandangan nubuatan artinya; memandang
jauh ke depan = memandang kedatangan Yesus Kristus di dalam kemuliaan-Nya sebagai raja dan mempelai
pria sorga.
-
Keangkuhan hidup = sombong = pongah /
merasa diri besar dan suka bermegah.
Itu
sebabnya di sini dikatakan: “Jikalau orang mengasihi
dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.”
1 Yohanes 2:17
(2:17) Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang
yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Dengan jelas Rasul Palus berkata:
“Dunia ini sedang lenyap dengan
keinginannya.”
Bangsa Israel selalu mengingat segala sesuatu yang ada
di Mesir, arti rohaninya;
Yang kedua: Mengingat hal-hal yang ada di belakang.
Kalau selalu mengingat
yang dibelakang berarti ada keinginan untuk mengulangi dosa.
Lupakan dosa pacar-pacaran, lupakan dosa kartu / judi
dan rokok! Yang lama tidak perlu diingat lagi, yang lalu biarlah berlalu.
Kita lihat gambarannya
dalam....
2 Petrus 2:22
(2:22) Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini:
"Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke
kubangannya."
Digambarkan dalam dua hal,
yaitu: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
Keterangan: "Anjing kembali lagi ke
muntahnya.”
Artinya: Kembali mengulangi segala dosa kenajisan.
Tabiat anjing....
- Suka menjilat borok
artinya; menyukai kelemahan orang lain, termasuk kenajisan-kenajisan orang
lain.
- Memecah belah, sebab
serigala disebut juga anjing hutan, pekerjaannya; menerkam dan mencerai-beraikan
kawanan domba = memecah belah.
Itulah tabiat-tabiat anjing yang terus diulangi.
Keterangan: “Babi yang mandi kembali ke kubangan.”
Sudah mandi (bersih) kembali lagi berkubang.
1 Petrus 4:3-4
(4:3) Sebab
telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang
yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu,
keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang
terlarang.
(4:4) Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan
diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan
mereka memfitnah kamu.
Kubangan ketidaksenonohan antara lain:
(1) Hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu (2) Keinginan (3) Kemabukan
(4) Pesta pora (5) Perjamuan minum (6) penyembahan berhala yang terlarang.
Kolose 3 :5-7
(3:5) Karena
itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan,
kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan
penyembahan berhala,
(3:6) semuanya
itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).
(3:7) Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di
dalamnya.
Segala sesuatu yang
duniawi, yang dahulu di belakang antara lain: Percabulan, kenajisan, hawa nafsu,
nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, dahulu
hidup di dalamnya, sebelum dipanggil oleh Tuhan.
Adapun yang
diingat bangsa Israel di Mesir adalah:
Bilangan 11:5
(11:5) Kita
teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa,
kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.
Bangsa Israel hanya teringat terhadap ikan, semangka dan mentimun =
hanya mengingat-ingat perkara yang kecil saja. Ikan, semangka dan mentimun adalah
perkara kecil bagi Tuhan. Berapa ikan sekilo? Semangka sekilo? Mentimun sekilo?
Itu kecil bagi Tuhan. Mengingat perkara kecil = murahan.
Alasan bangsa Israel mengingat-ingat Mesir: Sebab
bangsa Israel makan ikan, semangka dan mentimun dengan tidak bayar apa-apa = gratisan,
arti rohaninya; ikut Tuhan tetapi tidak mau bayar harga.
Matius 16:24
(16:24) Lalu
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku,
ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Syarat mengikut dan melayani Tuhan: Sangkal diri dan pikul salib= bayar harga, jangan suka yang gratisan.
Di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, jangan
duduk kemudian pulang itu sama dengan gratisan, harus mengambil bagian dalam
pekerjaan Tuhan, selain waktu, tenaga dan pikiran juga dalam materi / keuangan,
jangan suka gratisan. Kalau ikut Tuhan, bayar harga.
- Sangkal diri = tidak bermegah / tidak mengakui kelebihan-kelebihan pada diri sendiri
/ tidak mengakui keberadaan diri sendiri sekalipun mampu dan bisa sebab hidup
ini hanya karena kemurahan Tuhan.
- Pikul salib artinya; memikul tanggung jawab yang Tuhan percayakan. Ibadah ini juga
kepercayan Tuhan, kita harus memberi pertanggungjawaban kepada Tuhan, berarti jangan
pernah berhenti untuk beribadah. Tuhan juga mempercayakan pelayanan, berarti harus melayani sungguh-sungguh, Tuhan
juga mempercayakan Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, berarti
kita juga harus siap dikoreksi dan hidup di dalamnya, Tuhan mempercayakan kita
ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, berarti kita juga harus memikulnya. Apa
yang sudah dipercayakan oleh Tuhan pikul saja = bayar harga, jangan suka
gratisan.
Bangsa Israel pikirannya hanya daging / ingat
daging, daging dan daging saja, akhirnya keinginannya selalu gratisan, tidak
mau bayar harga.
1 Petrus 1:18-19
(1:18) Sebab
kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu
warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan
perak atau emas,
(1:19)
melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah
anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Dosa kita ditebus bukan dengan barang yang fana,
bukan pula dengan perak / emas, tetapi dengan darah yang mahal.
Kita sudah ditebus dari dosa, dari kutuk nenek
moyang, dari maut bukan dengan barang fana, bukan dengan perak atau emas,
melainkan dengan darah yang mahal dan harganya sudah dibayar dengan lunas di
atas kayu salib.
Berbicara salib itu berbicara tentang pengorbanan,
berarti bayar harga = korbankan diri kepada Tuhan.
Matius 16:21-23
(16:21) Sejak
waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke
Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam
kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
(16:22) Tetapi
Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya
Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
(16:23) Maka
Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu
batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan
Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Kalau tidak mau bayar harga berarti berpikir
seperti setan. Setan tidak mengerti tentang korban, tetapi sekali waktu dia
akan dikorbankan untuk selama-lamanya. Lebih baik hari ini kita berkorban /
bayar harga tetapi memperoleh hidup yang kekal, dari pada hari ini jauh dari
ibadah, jauh dari pelayanan tidak mau berkorban, tetapi suatu kali kelak
menjadi korban / dikorbankan untuk selama-lamanya, pilih mana?
Jangan berpikir seperti Setan, sebab Tuhan tidak
tertarik, itu sebabnya Tuhan mengusir roh itu dari pikiran Petrus.
Kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi, sebab tadi
kita sudah lihat penampilan Setan, dia membuat suatu kota tanpa malam, tandingan
dari kota Kudus yaitu; Yerusalem baru. Di Medan, di padang sudah terjadi hujan
es. Mau apalagi kita? Fenomena ini menunjukkan bahwa kedatangan Tuhan tidak
lama lagi, kenapa kita santai-santai? Tidak mau bayar harga? Kemudian, cari firman
yang enak bagi daging, tidak mau ditegor, dan dikoreksi dosanya. Bayar harga,
jangan cari firman dongeng-dongeng.
Tanda
seseorang memiliki pikiran Setan: Tidak
memikirkan apa yang dipikirkan oleh Allah.
Perlu untuk diketahui: Di dalam seluruh pemikiran
Allah adalah supaya semua manusia berdosa memperoleh keselamatan, sehingga Allah
mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, sebab di dalam diri Yesus terdapat seluruh
kepenuhan Allah.
Ini pemikiran Allah supaya semua orang
mendapatkan keselamatan, berarti; kalau tidak memikirkan apa yang dipikirkan
oleh Allah = batu sandungan.
Jangan menjadi batu sandungan dalam pembangunan
tubuh Kristus, bukan hanya di dalam kandang, di rumah di tempat bekerja, di
kampus, di mana saja komunitas kita berada, jangan menjadi batu sandungan.
Selain mengingat
ikan, semangka dan mentimun (perkara murahan) bangsa Israel juga mengingat...
Bilangan 11:5
(11:5) Kita
teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa,
kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.
Bangsa Israel juga mengingat: Bawang prei, bawang merah dan bawang
putih, inilah pemikiran dari manusia
daging, selalu ingat-ingat perkara yang murahan saja, memang manusia daging
hidupnya murahan karena hidup menurut hawa nafsu daging.
Manusia daging membuat seseorang murahan / tidak
berharga, berbeda dengan anak-anak Tuhan, yang telah dipanggil dari kegelapan,
dipilih melayani Tuhan, berharga dan mahal.
Jadi yang membuat seseorang mahal bukan karena
harta, kekayaan, kedudukan / jabatan yang tinggi disebuah instansi / perusahaan.
Mungkin saja keadaan ekonomi pas-pasan, tetapi setelah dipanggil dari kegelapan
dosa, lalu dipilih untuk melayani Tuhan, maka seseorang berharga dimata Tuhan
dan mahal.
Agak lucu melihat bangsa Israel, mereka tidak
mengingat kemurahan Tuhan, yang diingat bawang prei, bawang merah, bawang
putih, saya tidak habis pikir, sebab itu adalah perkara kecil = murahan.
- Bawang prei menunjukkan seolah-olah itu adalah Roh Kudus.
- Bawang merah menunjukkan
seolah-olah bahwa itu adalah kasih Allah.
- Bawang putih menunjukkan seolah-olah itu adalah firman kebenaran.
Markus 12:26-27
(12:26) Dan
juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa,
dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya:
Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub?
(12:27) Ia
bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar
sesat!"
Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah yakub =
Allah yang hidup bukan Allah yang mati, artinya rohaninya: Sanggup memberikan
iman, harap dan kasih. Kalau allah yang mati, yaitu; bawang merah, bawang putih,
bawang prei tidak sanggup memberi iman, harap dan kasih.
Allah Abraham = memberi kasih, tandingan dari bawang merah.
Allah Ishak = memberi iman, tandingan dari bawang putih.
Allah Yakub = memberi harap, tandingan dari bawang prei.
Jadi, Setan pintar sekali membuat suatu tandingan,
seperti memberi jaminan padahal tidak. Yang memberi jaminan hidup adalah Allah
yang hidup yaitu; Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah yakub.
Pendeknya: Pemikiran dari bangsa Israel sudah
menjadi sesat, karena hanya mengingat bawang prei, bawang merah, bawang putih =
mengingat hal-hal yang murahan.
Akibat hidup menurut daging.
Bilangan 11:6-7
(11:6) Tetapi
sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja
yang kita lihat."
(11:7) Adapun
manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah.
Bangsa Israel tidak tertarik kepada manna = muak
terhadap manna, arti rohaninya; bosan bahkan muak mendengarkan firman Allah.
Firman Allah adalah roti yang turun dari sorga.
Yohanes 6:32-35
(6:32) Maka
kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa
yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu
roti yang benar dari sorga.
(6:33) Karena
roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup
kepada dunia."
(6:34) Maka
kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa."
(6:35) Kata
Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia
tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus
lagi.
Yesus adalah roti hidup, roti yang turun dari
sorga dan yang memberi hidup kepada dunia = tidak lapar dan tidak haus lagi =
tidak hidup di dalam dosa kejahatan dan dosa kenajisan.
Yohanes 6:51-54
(6:51) Akulah
roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia
akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang
akan Kuberikan untuk hidup dunia."
(6:52)
Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana
Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan."
(6:53) Maka
kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu
tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup
di dalam dirimu.
(6:54)
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal
dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
Barangsiapa makan daging Yesus dan minum darah
Yesus, ia memperolah hidup yang kekal, kemudian dia akan dibangkitkan pada
akhir zaman, dibangkitkan dari antara orang mati / terlepas dari kematian yang
kedua itulah api neraka.
Yesus telah mempersembahkan tubuh-Nya di atas
kayu salib dan darah-Nya tercurah atas kita.
Jadi, roti yang turun dari sorga itulah pribadi
Yesus Kristus yang disalibkan, itulah kebenaran yang sejati.
Yohanes 6:60-65
(6:60).
Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata:
"Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
(6:61) Yesus
yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal
itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
(6:62) Dan
bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia
sebelumnya berada?
(6:63) Rohlah
yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang
Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
(6:64) Tetapi
di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa
yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia.
(6:65) Lalu Ia
berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat
datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."
Firman Pengajaran Mempelai adalah firman
penyucian, keras, sehingga banyak orang mengundurkan diri termasuk murid-murid
yang lain.
Memang kalau kita lihat pada injil Yohanes 6:1-14.... dasar mereka
mengikut Yesus karena mujizat kesembuhan dan mujizat lima roti dan dua ikan.
Dan
akhirnya....
Yohanes 6:66
(6:66) Mulai
dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut
Dia.
Pada ayat
60 orang banyak berkata: "Perkataan
ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
Kemudian Injil Yohanes 6:66 akhirnya mereka mengundurkan diri. Yohanes 6:66 berarti terdapat tiga
angka 6, kesimpulannya; kalau menolak Firman Pengajaran Mempelai yang keras dan
tegas, menjadi antrikris.
666 adalah cap meterai dari antrikris. Bukan
suatu kebetulan ayat ini disusun, ini firman yang tertulis lewat ilham Roh Kudus.
Jalan
keluar supaya terlepas dari antikris dan kebinasaan.
Bilangan 11:8
(11:8) Bangsa
itu berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu
kilangan atau menumbuknya dalam lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan
membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa panganan yang digoreng.
Pada saat mereka mengumpulkan manna itu, bangsa Israel
berlari kian kemari untuk memungutnya.
Jadi harus ada upaya dan usaha yang diawali dari kerinduan
yang mendalam.
Ada istilah bahasa dunia: kalau ada niat di situ
ada jalan, itulah yang disebut kerinduan. Kalau tidak ada kerinduan maka tidak
ada usaha, tidak ada upaya untuk mengumpulkan Firman Pengajaran Mempelai.
Awalnya kerinduan / cinta dulu, berupaya untuk
mencintai dulu.
Mari kita lihat suatu kisah....
Lukas 16:19
(16:19)
"Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan
setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.
Orang kaya tersebut setiap hari bersukaria dalam
kemewahan.
Tidak salah mempunyai ini dan itu, tetapi jangan bersukaria
di dalam kemewahan.
Kerajaan sorga bukan soal makan, minum dan pakaian
tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita yang dikerjakan oleh Roh
Kudus. Biarlah kita bersukacita oleh pekerjaan Roh Kudus sebab sukacita yang
dikerjakan oleh Roh Kudus adalah sukacita mempelai. Sukacita mempelai adalah
pada saat kita di undang kemudian duduk makan sehidangan dengan Allah. Malam
ini kita duduk makan sehidangan, inilah sukacita mempelai. Lewat ibadah kita
mendengar sabda Allah, dan sanggup memulihkan dan menyembuhkan serta memberi
jalan keluar dari setiap persoalan = Tuhan memberi penghiburan = bersukaria
dalam Tuhan.
Bandingkan...
Lukas 16:20-21
(16:20) Dan
ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring
dekat pintu rumah orang kaya itu,
(16:21) dan
ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu.
Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.
Lazarus berbaring dekat pintu rumah orang kaya
itu, tujuannya; ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja
orang kaya itu = memungut remah-remah.
Biarlah malam ini kita kumpulkan firman Tuhan
yang kita dengar, ayat demi ayat, pasal demi pasal.
Saudaraku, perhatikan....
Karena orang kaya itu bersukaria dalam kemewahan
akibatnya: Banyak makanan berjatuhan / berceceran = tidak menghargai firman
Tuhan sebagai makanan rohani.
Keadaan
selanjutnya antara orang kaya dan orang miskin...
Lukas 16:22-23
(16:22)
Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke
pangkuan Abraham.
(16:23) Orang
kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam
maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk
di pangkuannya.
Pada akhirnya Lazarus dan orang kaya itu mati,
lalu dikubur.
Selanjutnya, Lazarus berada dipangkuan bapa Abraham tetapi orang kaya itu berada di
alam maut. Terlihat perbedaan antara Lazarus dan orang kaya tersebut.
Sekarang kita melihat, suasana ketika berada di pangkuan Abraham.
Yesaya 46:3-4
(46:3)
"Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih
tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari
kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim.
(46:4) Sampai
masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu.
Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan
menyelamatkan kamu.
“Sampai masa
tua rambut putih tetap berada dalam gendongan tangan Tuhan.”
Suasana dalam gendongan tangan Tuhan:
Yang pertama: “Ditanggung.”
Kalau kita perhatikan Mazmur Daud pasal 23, Daud
berkata: Yesus adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Jadi orang yang
ditanggung à orang yang tergembala.
Ditanggung jasmani dan rohani dan segala sesuatu
ditanggung.
Yang kedua: “Dipikul.”
Berarti; Yesus telah memikul dosa kita di atas
kayu salib. Ia telah menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung, Ia
yang benar dijadikan dosa supaya kita yang berdosa mejadi benar.
Yang ketiga: “Diselamatkan.”
Tempat bagi orang yang diselamatkan adalah; kerajaan
sorga / kerajaan yang tidak tergoncangkan, hidup yang kekal.
Itulah suasana dalam gendongan tangan Tuhan. Inilah
yang dialami Lazarus karena memungut setiap remah-remah.
Orang yang masih tinggal dari keturunan Israel,
berarti masih tetap berada dalam rumah Tuhan, beribadah dan melayani Tuhan.
Banyak orang Kristen di luaran sana terhilang (di
luar Tuhan), sebaliknya kita tinggal di dalam Tuhan, tidak berada di
pembuangan.
Pada zaman Yesaya, mengenai bangsa Israel berada
di pembuangan, tetapi sebagian ada yang tinggal.
Tempat pembuangan à Babel, tempatnya roh jahat dan roh najis bersembunyi (Wahyu 18:1-2).
Bandingkan dengan orang kaya...
Lukas 16:23
(16:23) Orang
kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam
maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk
di pangkuannya.
Orang kaya menderita sengsara di alam maut /
tidak mengalami kebahagiaan.
Suasana ketika berada di alam maut, orang kaya
tersebut memohon sebanyak dua kali....
Permohonan
pertama.
Lukas 16:24-25
(16:24) Lalu
ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia
mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku
sangat kesakitan dalam nyala api ini.
(16:25) Tetapi
Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik
sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat
hiburan dan engkau sangat menderita.
Orang kaya itu sangat kesakitan dalam nyala api, sehingga
ia berharap belas kasihan dari bapa Abraham, yaitu; supaya bapa Abraham menyuruh
Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahnya.
Tetapi Abraham menolak, sebab ia tidak menghargai
makanan = mengabaikan firman Allah, sehingga ia tidak pantas untuk mendapat belas
kasihan.
Perlu untuk diperhatikan: Untuk menyejukkan
lidah, maka terlebih dahulu lidah menikmati makanan, selanjutnya air akan
menyejukkan lidah.
Bandingkan dengan kisah tentang perempuan yang
kedapatan berzinah di pagi hari...
Yesus menulis di tanah dengan ujung jari–Nya,
sebanyak dua kali, sehingga perempuan tersebut mendapat keselamatan / tertolong
= mendapat belas kasihan.
Jari Tuhan itulah pekerjaan Roh Kudus, ibadah dan
pelayanan adalah pekerjaan Roh Kudus, di situ kita mendapatkan belas kasihan,
bagaikan air yang menyejukkan hati.
Sejenak kita memperhatikan peta zaman:
2000 tahun pertama: Adam sampai kepada Abraham
= zaman Allah Bapa.
2000 tahun kedua: Abraham sampai kepada Yesus
= zaman Allah Anak.
2000 tahun yang ketiga: Yesus Kristus sampai
dengan sekarang = zaman Roh kudus. Zaman Roh Kudus adalah kesempatan terakhir
untuk mendapatkan belas kasihan dari Tuhan.
Ingat ujung jari, itu adalah pekerjaan Roh Kudus.
Pekerjaan Roh Kudus adalah pekerjaan Tuhan. Lima jabatan itu adalah pekerjaan Roh
Kudus. Ibadah dan pelayanan ini adalah pekerjaan Roh Kudus, ini bukan pekerjaan
daging, ini bukan pekerjaan Daniel U. Sitohang, Tuhan mau menuliskan / menyatakan
kasih-Nya di dalam hati kita masing-masing bagaikan air yang menyejukkan dan
memuaskan rasa dahaga.
Lukas 16:26
(16:26) Selain
dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak
terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka
yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.
Selain itu terbentang jurang yang tak
terseberangi, antara Abraham / tempat yang tinggi, dan orang kaya / alam maut.
Selagi masih ada kesempatan, Yesus Kristus yang
disalibkan adalah; jalan, kebenaran menuju hidup = pengantara / penghubung.
Kesimpulannya: Jalan menuju ke tempat yang tinggi adalah
salib Kristus (Filipi 2:1-9).
Jadi perhatikan, kalau orang sudah mati, jangan
percaya kalau rohnya berubah menjadi Setan, sebab Setan bukan berasal dari roh manusia.
Kalau seseorang sudah mati maka roh manusia itu akan ditempatkan
sesuai dengan perbuatannya selama hidup, sama seperti orang kaya tersebut,
berada di alam maut, karena dia mengabaikan firman Allah (banyak makanan yang
tercecer)
Lazarus tempatnya dipangkuan bapa Abraham. Karena
ia menghargai firman Allah, ayat demi ayat, pasal demi pasal.
Jadi tidak ada roh gentayangan, yang gentayangan adalah Setan. Jadi tidak ada Setan si A, si B dan si C. Banyak orang Batak salah dan
kebodohan orang Batak ini dimanfaatkan oleh Setan supaya pengertian ini
seolah-olah benar, padahal salah.
Permohonan
kedua.
Lukas 16:27
(16:27) Kata
orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia
ke rumah ayahku,
(16:28) sebab
masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan
sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan
ini.
Orang kaya itu meminta kepada bapa Abraham supaya
menyuruh Lazarus ke rumah ayahnya untuk memperingati lima saudaranya dan
orangtuanya, tujuannya; supaya jangan masuk ke tempat penderitaan / alam maut.
Sepertinya
benar, tetapi pengertian yang seperti ini salah...
Lukas 16:29
(16:29) Tetapi
kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka
mendengarkan kesaksian itu.
Yang terpenting adalah mendengar kesaksian Musa
dan para nabi.
- Kesaksian Musa:
· Membuat Tabernakel sesuai dengan contoh yang ditunjukkan Allah di atas
gunung Sinar, artinya; masuk dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna,
menjadi pengantin perempuan.
· Menerima dua loh batu yang berisikan firman Allah artinya; menjadi surat
pujian / surat Kristus yang dapat dibaca, dikenal oleh setiap orang = menerima
pelayanan Roh.
Kemudian, berbicara tentang 10 hukum Allah à kasih Allah, sebab inti dari 10 hukum Allah
adalah: kasih.
- Kesaksian nabi: Tugas seorang nabi adalah bernubuat. Berarti;
menyelidiki dan mengoreksi segala sesuatu yang terkandung di dalam hati=menyingkapkan segala yang terselubung.
Lukas 16:30
(16:30) Jawab
orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara
orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.
Tetapi jawab orang kaya itu: “Tidak, bapa Abraham”, artinya: kesaksian
Musa dan para nabi tidaklah penting.
Alasannya, jika ada seorang yang datang dari
antara orang mati mereka akan bertobat.
Lukas 6:31
(16:31) Kata
Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi,
mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari
antara orang mati."
Perlu untuk diketahui: Sebelum seseorang diselidiki,
dikoreksi segala sesuatu yang terkandung dalam hati / sebelum selubung itu
tersingkap, seseorang tidak dapat diyakinkan oleh siapapun, sekalipun ada seorang
yang bangkit dari antara orang mati yaitu pribadi Yesus Kristus.
Seperti orang-orang Yahudi, mereka menolak Yesus
Kristus karena mereka tidak dapat diyakinkan (Injil Yohanes 5-9).
Banyak gereja mencari mujizat tetapi hatinya
tidak mau diubahkan dan diyakinkan oleh firman para nabi, firman pengajaran
yang rahasianya dibukakan, yang berkuasa untuk menyingkapkan segala yang
terselubung / menyelidiki, mengoreksi segala sesuatu yang terkandung dalam
hati.
Melayani Tuhan tanpa mengalami keubahan hidup,
semuanya itu adalah kesia-siaan = tidak berarti = NOL.
2 Petrus 1:16
(1:16) Sebab
kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami
memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai
raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
Ketika rasul Petrus memberitakan tentang
kedatangan Tuhan pada kali yang kedua sebagai Raja dan Mempelai Pria sorga, dia
tidak memberitakan firman yang ditambahkan.
Firman yang ditambahkan: Menyampaikan satu atau
dua ayat firman Tuhan disertai dengan dongeng nenek-nenek tua, cerita-cerita
isapan jempol (cerita lucu untuk menarik perhatian), takhayul-takhayul,
filsafat-filsafat, silsilah-silsilah yang tidak ada putus-putusnya dan lain
sebagainya.
2 Petrus 1:17-19
(1:17) Kami
menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa,
ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan:
"Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
(1:18) Suara
itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas
gunung yang kudus.
(1:19). Dengan
demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para
nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan
pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang
timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Simon Petrus diteguhkan oleh firman para nabi,
mengoreksi dan menyelidiki segala sesuatu yang terkandung di dalam hati = firman
penyucian.
Memperhatikan firman para nabi = memperhatikan
pelita yang bercahaya.
Kuasanya: Melepaskan seseorang dari kegelapan
dosa.
Setelah terlepas dari kegelapan dosa, berada
dalam terang yang ajaib, selanjutnya bintang timur terbit bersinar di dalam
hati, berarti Yesus menjadi Raja berkuasa dan bertakhta di dalam hati kita
masing-masing. Dan itu akan terlihat / terpancar dari wajah kemuliaan.
Filipi 3:13-14
(3:13)
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya,
tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan
mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
(3:14) dan
berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi
dari Allah dalam Kristus Yesus.
Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan
mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku. Tujuannya supaya jangan ingat Mesir,daging segala yang di belakang/masa lalu. Amin.
Tuhan yesus kristus kepala gereja mempelai
pria sorga memberkati
Pemberita firman:
Gmebala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment