Ibadah kaum muda
remaja, 2 april 2016
“STUDY
YUSUF”
(SERI 96)
Subtema : MENJADI KORBAN PENEBUS
SALAH BERAWAL DARI KETAATAN.
Shalom...!
Selamat malam, salam sejahtera,
salam dalam kasih Kristus, oleh karena kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang
abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Kaum Muda Remaja sebagaimana
biasanya ditempat ini.
Mari kita kembali memperhatikan
firman penggembalan untuk ibadah kaum muda remaja itulah study Yusuf dari Kejadian
39.
Kejadian 39:11
(39:11) Pada suatu hari masuklah
Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya, sedang dari seisi rumah itu
seorangpun tidak ada di rumah.
Ayat ini menunjukan bahwa Yusuf
adalah seorang hamba Tuhan yang bertanggungjawab.
Kolose 3:22
(3:22) Hai hamba-hamba, taatilah
tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja
untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.
Kalau
seorang hamba Tuhan bertanggungjawab = taat kepada tuannya dalam segala hal.
Ibrani
5:7-8
(5:7) Dalam hidup-Nya
sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap
tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan
karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
(5:8) Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah
belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
“Sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar
menjadi taat dari apa yang telah
diderita-Nya.”
Taat
= patuh pada ajaran yang benar.
Matius
26:42
(26:42) Lalu Ia pergi
untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini
tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
“Yesus harus meminum cawan Allah”, artinya; Yesus harus menanggung penderitaan, sehingga
dengan demikian jadilah kehendak Allah = kehendak Allah terlaksana oleh-Nya.
Meminum
cawan Allah = menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung, ini adalah
bukti dari ketaatan-Nya.
Yesaya
53:10-11
(53:10) Tetapi TUHAN
berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya
sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan
lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.
(53:11) Sesudah kesusahan
jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai
orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan
mereka dia pikul.
Dengan
kesakitan Yesus diremukkan di atas kayu salib, sehingga dengan demikian kehendak
Allah terlaksana oleh-Nya.
Pendeknya,
puncak ketaatan seorang hamba; menyerahkan
diri sebagai korban penebus salah.
Imamat
5:15
(5:15) "Apabila seseorang berubah setia dan
tidak sengaja berbuat dosa dalam sesuatu hal kudus yang dipersembahkan kepada
TUHAN, maka haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN sebagai tebusan salahnya
seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, dinilai menurut
syikal perak, yakni menurut syikal kudus, menjadi korban penebus salah.
Untuk
korban penebus salah harus mempersembahkan kambing domba jantan yang tidak
bercela, kemudian dinilai menurut syikal kudus.
Syikal
kudus = syikal / timbangan yang utuh / tetap.
Imamat
7:1
(7:1) "Inilah hukum tentang korban penebus
salah. Korban itu ialah persembahan maha kudus.
Korban
penebus salah ialah; persembahan maha kudus = syikal kudus.
Kalau
seseorang berbuat salah maka ia harus mempersembahkan korban = untuk
pengampunan dosanya, tetapi di sini syikal kudus bukan karena dosanya, sebab
itu korban penebus salah adalah persembahan maha kudus = syikal kudus.
Bukti
korban penebus salah adalah persembahan maha kudus (syikal kudus).
Imamat
7:2-3
(7:2) Di tempat orang
menyembelih korban bakaran, di situlah harus disembelih korban penebus salah,
dan darahnya haruslah disiramkan pada mezbah itu sekelilingnya.
(7:3) Segala lemak dari
korban itu haruslah dipersembahkan, yakni ekornya yang berlemak dan lemak yang
menutupi isi perut,
Antara
lain;
Yang pertama: “Menyembelih
korban penebus salah harus ditempat orang menyembelih korban bakaran.”
Imamat
1:3
(1:3) Jikalau
persembahannya merupakan korban bakaran dari lembu, haruslah ia mempersembahkan
seekor jantan yang tidak bercela. Ia harus membawanya ke pintu Kemah Pertemuan,
supaya TUHAN berkenan akan dia.
Tempat
orang menyembelih korban bakaran adalah; di depan kemah pertemuan.
Tujuan
menyembelih korban penebus salah ditempat orang menyembelih korban bakaran
adalah; supaya Tuhan berkenan kepada dia.
Jadi,
menyembelih korban penebus salah tidak boleh di tempat lain harus di tempat orang
menyembelih korban bakaran. Sedangkan korban bakaran itu berbicara kasih Allah.
Kasih kepada Allah itu sampai hangus. Hangus adalah tanda bahwa daging tidak
bersuara lagi.
Saya
berharap ibadah ini berkenan kepada Tuhan, jadi kita beribadah bukan supaya
berkenan kepada manusia. Kalau berkenan kepada manusia berusaha berbuat baik untuk
menyenangkan hati manusia, walaupun tidak berkenan kepada Tuhan.
Yang kedua: “Darahnya harus
disiramkan ke sekeliling mezbah.”
Ini
berbicara tentang darah Kristus yang tercurah bagi kita, yang berkuasa;
- Menebus kita dari dosa.
- Dosa kita diampuni
- Menyucikan kita dari segala dosa kejahatan dan kenajisan.
Yesaya
53:4-5
(53:4) Tetapi
sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang
dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
(53:5) Tetapi dia tertikam oleh karena
pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang
mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Yesus
menderita di atas kayu salib untuk;
- Menanggung penyakit kita.
- Memikul sengsara yang kita alami.
- Karena pemberontakan kita.
- Karena kejahatan kita.
Yesaya
53:11
(53:11) Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat
terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan
membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.
Pendeknya,
darah salib Kristus berkuasa untuk membenarkan banyak orang.
Ibrani
10:10
(10:10) Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah
dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Oleh
karena ketaatan-Nya kita dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya.
Jadi
ketaatan Yesus sebagai hamba menguduskan kita satu kali untuk selama-lamanya.
Jadilah
hamba yang taat, dengan ketaatan berarti kita tahu apa yang harus kita perbuat
/ kerjakan, kita tahu tujuan dari ketaatan itu.
Kita
taat bukan berarti kita bodoh-bodoh, tetapi karena kita tahu tujuan dari
ketaatan, oleh sebab itu jangan mempertahankan harga diri. Kalau kita taat
orang lain tertolong dan dibenarkan.
Yang ketiga: “Lemak dari
korban penebus salah harus dipersembahan kepada Tuhan.”
Imamat
3:16
(3:16) Imam harus membakar semuanya itu di atas
mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan.
Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN.
“Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN.”
Jadi itu
harus dipersembahkan kepada Tuhan, sebagai korban api-apian yang baunya
menyenangkan hati Tuhan.
Imamat
7:23-25
(7:23) "Katakanlah
kepada orang Israel: Segala lemak dari lembu, domba ataupun kambing janganlah
kamu makan.
(7:24) Lemak bangkai atau
lemak binatang yang mati diterkam boleh dipergunakan untuk segala keperluan,
tetapi jangan sekali-kali kamu memakannya.
(7:25) Karena setiap orang
yang memakan lemak dari hewan yang dipergunakan untuk mempersembahkan korban
api-apian bagi TUHAN, nyawa orang yang memakan itu, haruslah dilenyapkan dari
antara bangsanya.
Segala
lemak tidak boleh dimakan, sebab lemak dipergunakan sebagai korban api-apian
yang baunya menyenangkan hati Tuhan.
Mazmur
63:4-6
(63:4) Sebab kasih
setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau.
(63:5) Demikianlah aku mau
memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.
(63:6) Seperti dengan
lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai
mulutku memuji-muji.
Bibir
memuji Tuhan serta mengangkat dua tangan kepada Tuhan = mempersembahkan lemak
kepada Tuhan.
Jadi
saat kita memuji Tuhan, jangan tahan diri, kalau bernyanyi, bernyanyilah dengan
segala ketulusan hati kepada Tuhan. Beribadah dan melayani bukan untuk
kepentingan pribadi, karena segala lemak adalah miliknya Tuhan.
Alasan
mempersembahkan lemak: “Karena kasih
setia Tuhan.”
Berarti;
memuji Tuhan karena kasih setia Tuhan.
Saudaraku,
kita tidak perlu ragu atas kasih setia Tuhan, sebab ketika kita tidak setia,
Dia tetap setia.
Syarat-syarat untuk menjadi hamba yang
berkenan kepada tuannya.
Titus
2:9-10
(2:9) Hamba-hamba
hendaklah taat kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan kepada mereka,
jangan membantah,
(2:10 )jangan curang, tetapi hendaklah selalu
tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan
ajaran Allah, Juruselamat kita.
a. “Jangan membantah” = jangan melawan = jangan memberontak baik dalam hati,
pikiran dan perasaan.
-
Saul tidak layak menjadi
seorang raja, karena ia membantah / melangkahi titah Tuhan.
Melangkahi titah Tuhan = melawan Tuhan.
-
Korah tidak layak melayani
Tuhan karena menuntut pangkat imam = meninggi-ningikan diri.
Sebetulnya bani Korah ini adalah keturunan
bani Lewi, sejak Lewi berpihak kepada Tuhan dan akhirnya dia layak melayani
Tuhan di ruangan suci, dan juga mempersembahkan korban di atas mezbah korban
bakaran bersama dengan imam-imam yang melayani Tuhan. Tetapi Korah masih
menuntut pangkat imam kepada Tuhan = meninggi-ninggikan diri = membantah =
memberontak, sehingga dia tidak layak untuk melayani Tuhan.
Melayani Tuhan tidak ada artinya meninggi-ninggikan diri
/ menuntut pangkat imam, layani saja Tuhan, dengan segala ketaatan supaya
berkenan kepada Dia.
b. “Jangan curang.”
Curang = tidak adil.
Banyak orang ingin diberkati tetapi tidak mau pikul salib
= curang. Ingin dipakai dengan heran tetapi tidak memberi diri dipimpin oleh
Roh = curang. Ingin ditambahkan tetapi tidak mau mencari kerajaan sorga.
Sebab itu jangan curang, kalau ingin dipakai Tuhan, beri
diri dipimpin Roh Kuds, dan menyembah, menyerahkan diri sepenuhnya kepapa
Tuhan.
Ciri-ciri hamba yang taat.
Kolose
3:22
(3:22) Hai hamba-hamba,
taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan
mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut
akan Tuhan.
Tulus
hati = tulus ikhlas saat menghadap takhta kasih karunia, lewat ibadah dan pelayanan kepada Tuhan.
Bagaimana
dengan kita malam ini, apakah kita datang beribadah dan melayani kepada Tuhan
dengan ketulusan?
Ibrani
10:22
(10:22) Karena itu marilah kita menghadap Allah
dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati
kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh
dengan air yang murni.
Tulus
hati datang kepada Tuhan lewat ibadah dan pelayanan adalah bukti nyata bahwa
hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat.
“Dibersihkan” = dibasuh oleh air dan firman.
Efesus
5:26
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia
menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
Dikuduskan
sesudah dimandikan dengan air dan firman.
Dimandikan
berarti; membutuhkan air yang banyak, supaya bersih.
Wahyu
22:1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air
kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah
dan takhta Anak Domba itu.
Sungai
air kehidupan = air yang banyak.
Air
yang banyak menunjuk kepada dua hal, yaitu.
1. Injil kerajaan.
2. Cahaya Injil tentag kemuliaan Kristus.
Takhta
Allah = Injil kerajaan
Takhta
Anak Domba = cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus.
Keterangan:
INJIL KERAJAAN.
Ibrani
6:1:-2
(6:1) Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang
Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita
meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan
dasar kepercayaan kepada Allah,
(6:2) yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan,
penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.
Asas-asas
pertama / dasar kepercayaan kepada Allah, adalah; percaya, bertobat dan
memberi diri dibaptis = Injil
keselamatan.
Di
dalam ajaran ini banyak sekali terjadi mujizat-mujizat lewat setiap penumpangan
tangan; yang sakit sembuh dan juga mengusir Setan, itu adalah asas-asas pertama
/ dasar kita percaya kepada Allah.
Pendeknya,
setelah menerima injil keselamatan selanjutnya beralih kepada perkembangannya
yang penuh = Injil kerajaan; “....beralih kepada perkembangannya yang penuh.”
Mari
kita lihat beralih kepada perkembangannya yang penuh..
Ibrani
5:14
(5:14) Tetapi makanan keras adalah untuk
orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk
membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Beralih
kepada perkembangannya yang penuh = menikmati makanan keras = Injil kerajaan.
Setelah
bertobat dan memberi diri dibaptis, seharusnya beralih kepada perkembangannya
yang penuh itulah Injil kerajaan = menikmati makanan keras.
1
Korintus 1:22-24
(1:22) Orang-orang Yahudi
menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
(1:23) tetapi kami memberitakan
Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan
untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
(1:24) tetapi untuk mereka
yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah
kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Pemberitaan
firman tentang salib adalah makanan keras.
Kemudian
kalau kita perhatikan, makanan keras ini bagi orang Yahudi adalah suatu batu
sandungan karena mereka hanya menghendaki tanda-tanda heran (mujizat) dan bagi
orang Yunani adalah suatu kebodohan karena mereka hanya mencari hikmat saja.
Mencari hikmat = mengerti firman tetapi tidak menjadi pelaku, sehingga
beribadah dan melayani dengan sungguh-sungguh adalah suatu kebodohan bagi
mereka.
Lihat
saja orang dunia, mencari ilmu setinggi bintang di langit, mencari hikmat dunia,
sehingga pemberitaan firman tentang salib, ibadah dan pelayanan serta segala
kegiatannya adalah suatu kebodohan bagi mereka.
Ibrani
5:11-14
(5:11) Tentang hal itu
banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu
telah lamban dalam hal mendengarkan.
(5:12) Sebab sekalipun
kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih
perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih
memerlukan susu, bukan makanan keras.
(5:13) Sebab barangsiapa
masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia
adalah anak kecil.
(5:14) Tetapi makanan
keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang
terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Sekarang
kita perhatikan perbedaan antara makanan
keras dan susu...
Makanan keras = Injil Kerajaan ditujukan untuk orang-orang dewasa.
Pertanyaannya:
Kenapa orang dewasa membutuhkan Injil kerajaan (makanan keras)?
Jawabnya:
Orang dewasa mempunyai panca indera yang terlatih.
Panca
indera yang terlatih:
1. Telinga yang terlatih = dengar-dengaran.
2. Mata yang terlatih = menjadi terang dunia.
3. Hidung yang terlatih à doa penyembahan.
4. Mulut yang terlatih = senantiasa memuji dan menyembah Tuhan.
5. Kulit pipi yang terlatih = tinggal dalam kasih Allah.
Susu = injil keselamatan = asas-asas pokok / dasar
kepercayaan kepada Allah, berarti; percaya, bertobat dan memberi diri dibaptis.
Injil
keselamatan ditujukan kepada kerohanian yang masih kanak-kanak.
Kanak-kanak
artinya; tidak memahami tentang kebenaran.
Penyebabnya;
karena lamban untuk mendengar. Lamban mendengar firman tetapi terlatih dalam
hal yang lahiriah (perkara di bawah / hal-hal duniawi).
Sekali
waktu dalam perjalanan (di dalam mobil) saya berbincang-bincang dengan beberapa
pemuda, kami berbincang-bincang mengenai mobil. Ketika saya ceritakan tentang
mobil salah seorang pemuda langsung menceritakan tentang mobil, baik harga,
kualitasnya, dia terlatih sekali, pada waktu itu saya tidak langsung semprot
dia begitu saja. Kemudian pada kesemapatan yang lain saya berbicara lagi
tentang mobil, dia terpancing lagi, dan sangat terlatih sekali, pada saat
itulah saya berkata; dalam hal lahiriah kamu fasih / terlatih tetapi kalau
menyembah malas, lalu dia bilang; iya sih om. Lalu untuk yang ketiga kalinya
saya bicara lagi tentang mobil, tetapi dia tidak mau lagi berkomentar.
Keterangan:
CAHAYA INJIL TENTANG KEMULIAAN KRISTUS.
2
Korintus 4:3-4
(4:3) Jika Injil yang kami
beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4) yaitu orang-orang
yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini,
sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang
adalah gambaran Allah.
Cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus = firman pengajaran yang rahasianya dibukakan =
firman pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Pendeknya,
cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus = penyingkapan rahasia tentang kerajaan
sorga = menyingkapkan isi hati Tuhan.
Kalau
isi hati Tuhan tersingkap berarti tanda bahwa Tuhan mencurahkan isi hatinya
kepada kita, dan kalau kita menerima isi hati Tuhan berarti hati Tuhan bertemu
dengan hati kita = sehati dan sepikir dengan Tuhan.
Kalau
sehati dan sepikir dengan Tuhan maka secara automaticly kita akan sehati dan
sepikir dengan sesama, tanda adanya kesatuan diantara anggota-anggota tubuh
Kristus.
Cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus tidak diperlukan oleh orang-orang yang tidak
percaya, yaitu;
Yang pertama: “Yang pikirannya
telah dibutakan oleh ilah zaman.”
Ilah
zaman = arus dan pengaruh dunia.
Saudaraku,
sadar atau tidak sadar, banyak anak-anak Tuhan terseret oleh arus dan pengaruh
dunia mulai dari sikap, tingkah laku, sudut pandang dan gerak-geraik, sampai
perkataan / cara bicara, terseret oleh dunia dengan arusnya.
Oleh
karena kemajuan teknologi, arus dunia bukan saja melanda kota-kota besar,
tetapi juga kota kecil sampai kepada pedesaan bahkan dusun sekalipun, sehingga
oleh karena arus dunia ini, orang-orang terpisah dari Tuhan. sama seperti arus
dari sungai Yordan, menghanyutkan dan menenggelamkan kerohanian dari anak-anak
Tuhan sampai akhirnya dibawa ke laut mati / mengalami kematian rohani
Kalau
seseorang sudah mengalami kematian rohani maka dia tidak akan berada di jalur
perlombaan, dia tidak akan pernah bernyala-nyala, berapi-api melayani Tuhan,
karena sudah mengalami kematian rohani.
Sebab
itu, kaum muda remaja hati-hati dengan segala arus dunia dan pengaruhnya.
Saya
sangat protektif sekali kepada anak saya Isai. Dulu waktu dia belum sekolah,
saya didik dengan bagus, walaupun terlihat kekurangan, kesalahan yang mungkin
dosa turunan tetapi masih dalam tahap batasan-batasan.
Tetapi
setelah bersekolah saya melihat dia berada di luar batas / koridor karena dia
dipengaruhi oleh arus dunia, mulai dari cara bicara, berpikir, gerak-geriknya,
bahkan bahasa tidak baik dibawa ke rumah (pastori) dan di situ saya sangat marah
sekali.
Pendeknya,
apabila pikiran telah dibutakan oleh ilah zaman ini tidak akan melihat cahaya
injil tentang kemuliaan Kristus, ini harus diperhatikan dengan baik.
Tetapi
sampai sejauh ini kita telah digembalakan oleh firman pengajaran yang rahasianya
dibukakan / firman pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel, inilah
perlindungan Tuhan kepada kita. Kita patut bersyukur, dahulu kita semua tidak
paham tentang firman pengajaran mempelai, tetapi tanpa disadari kita sudah
digembalakan oleh firman pengajaran mempelai dalam terang Tabernakel, tentu
karena kemurahan hati Tuhan.
2
Korintus 3:14-15
(3:14) Tetapi pikiran
mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih
tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa
disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.
(3:15) Bahkan sampai pada
hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi
hati mereka.
Cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus tidak diperlukan oleh orang-orang yang tidak
percaya, yaitu;
Yang kedua: “Orang-orang yang
pikirannya telah tumpul.”
Dalam
kitab Pengkhotbah dikatakan kalau pisau tumpul maka dibutuhkanlah tenaga yang
besar / harus mengeluarkan energi yang besar.
Sebab
itu lihat saja pikiran yang tumpul; tidak paham tentang kebenaran dan tidak
mengerti tentang pekerjaan Tuhan, orang yang pikirannya tumpul harus diperintah
sampai mulut berdarah-darah / berbusa-busa.
Penyebab pikiran dibutakan oleh ilah zaman
dan pikiran menjadi tumpul.
Karena
masih menyimpan dosa di dalam hati, itulah yang dengan selubung.
Kuasa
dari firman pengajaran yang rahasianya dibukakan adalah menyingkapkan segala
yang terselubung.
Mari
kita lihat...
Mazmur
119:130
(119:130) Bila tersingkap, firman-firman-Mu
memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
Jikalau terjadi pembukaan rahasia firman, berkuasa dalam
dua hal;
- “Memberi terang”,
berarti menerangi segala kegelapan dosa = menerangi dosa yang terselubung.
- “Memberi pengertian
kepada orang-orang bodoh”, supaya tidak mengulangi kesalahan sebagai
perbuatan bodoh.
Kuasa dari firman yang rahasianya dibukakan.
2
Korintus 4:4
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang
pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat
cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Setelah
menerangi kegelapan dan memberi pengertian kepada orang yang bodoh, puncaknya;
kembali kepada wujud semula = segambar
dan serupa dengan Allah / sama mulia dengan Allah.
Dampak positif dibersihkan oleh air yang
banyak.
Wahyu
22:1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air
kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah
dan takhta Anak Domba itu.
Sungai
air kehidupan itu jernih bagaikan kristal.
Kristal
= transparan, jujur, polos dan tulus hati / tulus ikhlas.
Semua
itu adalah motor penggerak sehingga seorang berkobar-kobar bernyala-nyala dalam
melayani Tuhan.
Keluaran
3:2-4
(3:2) Lalu Malaikat TUHAN
menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu
ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
(3:3) Musa berkata:
"Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat
itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
(3:4) Ketika dilihat
TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari
tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia
menjawab: "Ya, Allah."
Semak
duri yang menyala tetapi tidak terbakar / hangus adalah penglihatan yang hebat.
Artinya;
berkobar-kobar dan berapi-api melayani Tuhan adalah suatu penglihatan yang
hebat.
Keluaran
3:5
(3:5) Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang
dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau
berdiri itu, adalah tanah yang kudus."
Berkobar-kobar
dan bernyala-nyala di dalam melayani Tuhan adalah tanda bahwa kita senantiasa
berada di tempat yang kudus.
Perlu
diketahui; sesungguhnya tempat Musa berdiri tidak ada bedanya dengan
tanah-tanah lain di Arab, yang menjadi perbedaannya adalah ada hadirat Tuhan
itulah tempat kudus.
Jadi
di manapun kita berada harus berdiri dekat Tuhan, itu adalah tanda anak Tuhan
yang bernyala-nyala berapi-api melayani Tuhan.
Kalau
berada di tempat kudus berarti kasut harus ditanggalkan, artinya; melayani
Tuhan harus meninggalkan tabiat yang lama. Perhatikanlah hal ini.
Hasil bila seorang hamba taat kepada tuannya.
Yesaya
53:11-12
(53:11) Sesudah kesusahan
jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai
orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan
mereka dia pikul.
(53:12) Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya
orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat
sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke
dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun
ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.
Seorang
hamba yang baik dan taat adalah hamba kebenaran, sehingga membenarkan banyak
orang.
Kemudian,
Tuhan membagikan kepadanya antara lain; “Orang-orang
besar sebagai rampasan, dan memperolah orang-orang kuat sebagai jarahan.”
Yesaya
49:22-23
(49:22) Beginilah firman
Tuhan ALLAH: "Lihat, Aku akan mengangkat tangan-Ku sebagai tanda untuk
bangsa-bangsa dan memasang panji-panji-Ku untuk suku-suku bangsa, maka mereka
akan menggendong anak-anakmu laki-laki dan anak-anakmu perempuan akan didukung
di atas bahunya.
(49:23) Maka raja-raja akan menjadi pengasuhmu
dan permaisuri-permaisuri mereka menjadi inangmu. Mereka akan sujud kepadamu
dengan mukanya sampai ke tanah dan akan menjilat debu kakimu. Maka engkau akan
mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, dan bahwa orang-orang yang menanti-nantikan Aku
tidak akan mendapat malu."
Tuhan
memberikan jarahan dan rampasan antara lain;
- “Bangsa-bangsa dan
suku-suku bangsa.”
Tugas mereka: “Menggendong
anak-anakmu laki-laki dan anak-anakmu perempuan” = terbeban dengan
pekerjaan Tuhan.
Perhatikanlah itu, kenapa sampai hari ini kita belajar taat
dari apa yang kita derita? Jawabnya; karena saya ingin memperolah jarahan ini.
Dan dalam hal ini kita harus satu visi satu misi dan satu iman, jangan sampai saya
sebagai gembala mempunyai visi dan misi untuk kemuliaan Tuhan, tetapi sidang
jemaat tidak mendukung justru mempunyai visi misi tersendiri / terselubung.
Jangan sampai hal ini terjadi, lebih baik mengundurkan diri dari pelayanan
kalau ada pemikiran yang seperti itu.
- “Raja-raja dan
permaisuri-permaisuri.”
Tujuannya: Menjadi pengasuh dan inang pengasuh.
Saudaraku, kita telah mengasuh buli-buli emas berisi
manna lewat media internet dan media cetak. Anak-anak Tuhan mengikuti
pemberitaan firman lewat media internet dan juga media cetak yang selama ini
kita kirim. Saya yakin sekali waktu Tuhan akan kirim mereka menjadi pengasuh
dan inang pengasuh, mereka akan terbeban dengan segala pekerjaan Tuhan dala
kandang penggembalan ini.
Inilah
kerinduan kita, jadilah hamba yang taat. Kita taat bukan berarti kita bodoh
tetapi kita tahu arti dari ketaatan itu; supaya membenarkan banyak orang.
Yesaya
49:24-25
(49:24) Dapatkah direbut
kembali jarahan dari pahlawan atau dapatkah lolos tawanan orang gagah?
(49:25) Sungguh, beginilah
firman TUHAN: "Tawanan pahlawanpun dapat direbut kembali, dan jarahan
orang gagah dapat lolos, sebab Aku sendiri akan melawan orang yang melawan
engkau dan Aku sendiri akan menyelamatkan anak-anakmu.
Kita
merebut rampasan dan jarahan, karena Tuhan turut bersama-sama dengan kita dalam
pekerjaan melayani Tuhan. Kalau Tuhan dipihak kita siapa yang jadi lawan kita?
Tidak ada. Amin.
Tuhan
yesus kritsus kepala gereja dan mempelai pria sorga memberkati
pemberita firman oleh;
Gembala sidang: Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment