IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 11 FEBRUARI 2017
STUDY
YUSUF
(Kejadian 41)
(Seri 110)
(Seri 110)
Subtema: MEMPERCAYAKAN
HIDUP KEPADA FIRMAN NUBUATAN.
Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam
sejahtera bagi kita semua, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena
kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan kembali untuk melangsungkan ibadah kaum
muda remaja sebagaimana biasanya.
Segera kita
memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja dari Study
Yusuf.
Kejadian 41: 15
(41:15)
Berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Aku telah bermimpi, dan seorang pun
tidak ada yang dapat mengartikannya, tetapi telah kudengar tentang engkau:
hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat mengartikannya."
Perkataan Firaun kepada Yusuf dibagi menjadi dua bagian.
BAGIAN PERTAMA: "AKU
TELAH BERMIMPI, DAN SEORANG PUN TIDAK ADA YANG DAPAT MENGARTIKANNYA.”
Kejadian 41: 8
(41:8)
Pada waktu pagi gelisahlah hatinya, lalu disuruhnyalah memanggil semua ahli dan
semua orang berilmu di Mesir. Firaun menceritakan mimpinya kepada mereka,
tetapi seorang pun tidak ada yang dapat mengartikannya kepadanya.
Semua ahli dan semua orang berilmu di Mesir tidak
dapat mengartikan mimpi Firaun.
Jadi
tepat seperti yang disampaikan Firaun di atas tadi kepada Yusuf.
Persamaan
bagian pertama perkataan Firaun kepada Yusuf.
Wahyu
5: 1-3
(5:1) Maka aku
melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan
kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan
tujuh meterai.
(5:2) Dan aku
melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring,
katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka
meterai-meterainya?"
(5:3) Tetapi tidak
ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang
dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.
Tidak
seorang pun yang dapat membuka gulungan kitab dan ketujuh meterainya.
- Baik yang di sorga -> para malaikat.
- Baik yang di bumi -> para hamba-hamba Tuhan, yaitu
baik rasul, nabi, penginjil, gembala dan
guru, termasuk saya sendiri, tidak dapat membukakan rahasia firman dari
diri saya sendiri.
- Baik yang di bawah bumi -> Setan/roh-roh
yang ada di alam berzah.
Bahkan
pada ayat 2 dikatakan; “seorang malaikat yang gagah”, sekalipun
gagah, tidak dapat membuka gulungan kitab dan ketujuh meterainya.
Malaikat
-> hamba Tuhan yang mendapat jabatan gembala.
Jadi,
segagah-gagahnya seorang gembala, tetap saja tidak dapat membukakan rahasia
firman dari dirinya sendiri.
Wahyu
5: 4
(5:4) Maka menangislah
aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak
untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
Menangislah
Yohanes dengan amat sedihnya karena tidak ada seorang pun yang sanggup
membukakan gulungan kitab itu dan ketujuh meterainya.
Tangisan
disini menunjukkan bahwa dosa masih berkuasa.
Pendeknya;
kalau tidak terjadi pembukaan rahasia firman, maka yang suam tetap suam, yang
jahat tetap jahat, yang najis tetap najis, yang fasik tetap fasik, tidak ada keubahan
dalam hidupnya.
2
Korintus 3: 14
(3:14) Tetapi
pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu
masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa
disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.
Tanpa
penyingkapan rahasia firman, selubung itu masih tetap menyelubungi atau dosa
yang disembunyikan itu belum dibongkar secara tuntas, maka kerugian yang
terjadi: pikiran mereka telah menjadi
tumpul, berarti; tidak dapat memikirkan perkara rohani.
Sekalipun
seseorang cerdas, berilmu, bahkan memiliki keahlian, kalau ia tidak memikirkan
perkara di atas = pikiran tumpul.
2
Petrus 1: 20
(1:20) Yang terutama
harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan
menurut kehendak sendiri,
Perlu
untuk diketahui; nubuat-nubuat dalam kitab suci tidak boleh ditafsirkan menurut
kehendak manusia.
Tidak
boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, menurut kehendak seorang hamba
Tuhan, sekalipun dia seorang malaikat yang gagah, terkenal.
2
Petrus 1: 21
(1:21) sebab tidak
pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus
orang-orang berbicara atas nama Allah.
Tidak
pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus.
Terjadinya
pembukaan rahasia firman, itu karena pekerjaan Roh Kudus, bukan pekerjaan
manusia.
Berarti,
di sini seorang hamba Tuhan dituntut untuk hidup di dalam Roh, hidup dalam
pengurapan yang penuh dan memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus.
Galatia
5:25
(5:25) Jikalau kita
hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
Hidup
dalam Roh berarti memberi diri dipimpin oleh Roh.
Hidup
dalam Roh, artinya; berada dalam kegiatan Roh Kudus = ada di tengah-tengah
ibadah dan pelayanan.
Jangan
sampai kita ada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan tetapi tidak memberi diri
dipimpin Roh Kudus, ini suatu kekeliruan, tindakan yang salah.
Sebaiknya
hati, pikiran, perasaan, baik tubuh, jiwa dan roh, dipimpin oleh Roh Tuhan.
Seorang
imam, seorang pelayan, seorang anak Tuhan, atau seorang kaum muda yang sudah
melayani, kalau tidak memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus; maka perkataannya
salah, gerak-geriknya salah, perbuatannya salah, sikapnya salah, segala
sesuatunya menjadi salah.
Jadi,
tuntutannya bukan hanya kepada seorang hamba Tuhan tetapi juga kepada
imam-imam, kaum muda remaja yang sudah melayani Tuhan.
Roma
8: 16
(8:16) Roh itu
bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Roh
Kudus dan roh manusia itu akan bersaksi bersama-sama, itulah sebabnya tadi di
atas saya katakan; seorang hamba Tuhan harus hidup dalam Roh dan memberi diri
pimpinan Roh, karena Roh itu akan bersaksi bersama-sama dengan roh manusia itu
sendiri.
Roh
manusia adalah motor penggerak dari tubuh. Jadi kalau roh manusia dikuasai oleh
Roh Kudus, maka semua perkataannya (semua firman Allah yang keluar dari mulut
seorang hamba Tuhan) adalah berasal dari kuasa Roh Kudus. Tidak ada lagi
campuran dari perasaan manusia daging di situ.
Roma
8: 17
(8:17) Dan jika kita
adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang
berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan
Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga
dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Hidup
dalam Roh ->orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah termasuk
pembukaan rahasia firman Allah.
Kolose
2: 18
(2:18) Janganlah
kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri
dan beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan
dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi,
Di
hari-hari terakhir ini banyak hamba-hamba Tuhan berkanjang atau berkeras hati
pada penglihatan-penglihatan. Orang-orang yang seperti ini suka
membesar-besarkan diri tanpa alasan karena mereka sesungguhnya berpikir secara
duniawi. Sebetulnya ibadah yang mereka jalankan itu bukan kepada Tuhan,
melainkan kepada malaikat-malaikat.
Oleh
sebab itu, janganlah membiarkan kemenangan yang kita peroleh itu digagalkan
oleh orang-orang yang berpura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada
malaikat.
Siapakah
mereka yang beribadah kepada malaikat? Yaitu mereka yang berkanjang pada
penglihatan-penglihatan, berkeras hati kepada penglihatan-penglihatan, bukan
lagi berdasar kepada pembukaan rahasia firman yang oleh dorongan Roh Kudus. Ini
harus kita perhatikan dengan sungguh-sungguh.
Tetapi
biarlah kita tetap dengan segala kerendahan hati berpegang teguh pada firman
para nabi, firman Pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan, lewat firman Pengajaran
Mempelai dalam terang-Nya Tabernakel.
Silahkan
orang mau beribadah ke mana, terserah mereka, namun jangan sampai kita
terpengaruh, tetap berpegang pada Pengajaran Mempelai, sebab di hari terakhir
akan terjadi hal yang seperti ini.
Perkataan Firaun kepada Yusuf dibagi menjadi dua bagian.
BAGIAN KEDUA: "TETAPI
TELAH KUDENGAR TENTANG ENGKAU: HANYA DENGAN MENDENGAR MIMPI SAJA ENGKAU DAPAT
MENGARTIKANNYA.”
Artinya;
Firaun tidak membutuhkan semua ahli dan semua orang berilmu di Mesir, Firaun
hanya membutuhkan seorang nabi yang dapat mengartikan mimpi.
Bagaimana
dengan kita? Masih tetap berkanjang pada pengertian sendiri,
penglihatan-penglihatan atau kepada ilmu dan keahlian?
Kalau
Firaun sendiri membutuhkan seorang nabi yang dapat mengartikan mimpi, lebih
lagi kita, sebab kita sudah lama mengenal firman Pengajaran Mempelai dalam
terang-Nya Tabernakel.
Saya
sebetulnya tercengang melihat pribadi Firaun yang tidak mengenal seorang nabi,
tetapi dia sangat membutuhkan firman para nabi. Sebelumnya dia tidak mengenal
nabi Tuhan, tetapi yang luar biasanya dia merindukan dan membutuhkan seorang
nabi. Bagaimana dengan kita?
Yeremia
23: 28
(23:28) Nabi yang
beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh
firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut
jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.
Nabi
yang beroleh mimpi, harus menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh
firman Tuhan, harus menceritakan firman Tuhan itu dengan benar, dengan jujur,
berarti; tidak boleh ditambahkan, tidak boleh dikurangkan.
Saya
merindu supaya kaum muda remaja Serang juga turut mendukung untuk menyebar
luaskan, untuk membawa firman Pengajaran Mempelai dalam terang-Nya Tabernakel.
Kita
yang sudah menerima pembukaan rahasia firman Tuhan, jangan ditahan-tahan, itu
sebabnya saya katakan tadi; harus turut mendukung apa yang menjadi kerinduan
Tuhan. Kita sudah dipercaya pembukaan rahasia firman, harus kita sebar luaskan,
tidak boleh ditahan-tahan.
Dukungan
itu lewat doa, tenaga, pikiran, waktu, bahkan materi (uang sekalipun).
Tadi
siang baru saya terima informasi dari Sumatera, rencana acara KKR nanti diselenggarakan
di tiga tempat sampai empat tempat, masing-masing dua kali ibadah persekutuan
hamba-hamba Tuhan, jikalau Tuhan ijinkan, setelah nanti mengikuti acara Paskah
di Surabaya. Bantu doa, dukung rencana ini.
Nabi
yang beroleh mimpi harus menceritakan mimpinya. Nabi yang memiliki pembukaan
rahasia firman, harus menyampaikan pembukaan rahasia firman, tidak boleh
ditahan-tahan.
Alasan
tidak boleh menahan-nahan pembukaan rahasia firman: karena jerami dengan gandum tidak ada sangkut pautnya, berarti gandum harus terpisah
dengan jerami. inilah alasannya sehingga firman para nabi harus disampaikan
dengan benar.
Sekarang
kita akan melihat...
Keterangan:
JERAMI.
Jerami
-> kerohanian yang kering-kering.
Yohanes
15: 4-6
(15:4) Tinggallah di
dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu
tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
(15:5) Akulah pokok
anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku
di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat
apa-apa.
(15:6) Barangsiapa
tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi
kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Ranting
yang kering adalah ranting yang tidak melekat pada pokok anggur, artinya; tidak
ada persekutuan yang indah dengan Tuhan, sehingga kerohanian menjadi
kering-kering, seperti ranting menjadi kering, tidak dapat berbuah atau tidak
dapat berbuat apa-apa di hadapan Tuhan.
Pokok anggur yang benar, itulah
pribadi Yesus Kristus, sedangkan ranting-rantingnya
itulah gambaran dari kehidupan pemuda remaja.
Jadi,
kalau tidak ada persekutuan yang indah dengan Tuhan; kerohanian menjadi
kering-kering, tidak berbuah, tidak dapat berbuat apa-apa dihadapan Tuhan,
itulah jerami -> kerohanian yang kering-kering.
Yeremia
17: 5-6
(17:5) Beginilah
firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang
mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada
TUHAN!
(17:6) Ia akan
seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya
keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang
asin yang tidak berpenduduk.
Mengandalkan
manusia dan kekuatannya dan yang hatinya jauh dari Tuhan, artinya; tidak ada
persekutuan yang indah dengan Tuhan, sehingga kerohaniannya menjadi
kering-kering.
Gambaran
dari kerohanian yang kering, yaitu;
a. “Ia akan seperti semak bulus di padang
belantara” -> kehidupan yang tidak berarti.
Saya pernah melihat dan mengenal seorang pribadi yang tidak
berarti, hidupnya hanya berfoya-foya, hidup menurut hawa nafsu dan keinginan
daging, setiap hari dalam tabiat-tabiat daging sampai akhirnya ditunggangi oleh
perempuan kekejian, jatuh dalam dosa kenajisan, tidak lama kemudian Tuhan
membunuh dia. Hati-hati, jadilah kehidupan yang berarti; berhikmat, bermarifat.
b. “ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik” -> kehidupan
yang tidak akan pernah mengalami pemulihan. Ini contoh dari orang yang keras
hati, tidak mau diubahkan.
c. - “Ia akan tinggal di tanah angus di padang
gurun”, berarti; tandus, gersang, kering-kering, tidak
menghasilkan
apa-apa. Jadi
apapun yang dia kerjakan tidak menghasilkan apa-apa.
- “Di negeri padang asin yang tidak berpenduduk” -> hidup di
dalam kesendirian, seperti orang yang hidup
di tengah keramaian
tanpa kasih Allah.
Praktek
tanpa persekutuan dengan Tuhan.
Yeremia
17: 4
(17:4) Engkau terpaksa
lepas tangan dari milik pusakamu yang telah Kuberikan kepadamu, dan Aku
akan membuat engkau menjadi budak musuhmu di negeri yang tidak kaukenal, sebab
dalam murka-Ku api telah mencetus yang akan menyala untuk selama-lamanya."
Terlebih
dahulu kita perhatikan kalimat: “Terpaksa
lepas tangan dari milik pusakamu”, artinya; terpaksa meninggalkan ibadah
dan pelayanan karena sesuatu hal atau karena perkara lahiriah.
Pendeknya;
jatuh dalam dosa penyembahan berhala.
Berhala
adalah segala sesuatu yang melebihi Tuhan. Contohnya; terpaksa meninggalkan
ibadah dan pelayanan karena karier, karena pekerjaan, karena kuliah demi IP
yang tinggi, inilah yang disebut terpaksa meninggalkan ibadah pelayanan.
Akibat
yang terjadi:
menjadi budak musuh atas seijin Tuhan.
Ada
dua musuh abadi, yaitu;
1. Daging dengan segala
tabiatnya.
2. Iblis/Setan, yaitu
roh jahat dan roh najis.
Tempat/keberadaan
ketika diperbudak musuh: yaitu di negeri yang tidak dikenal, itu berarti berada
di luar ibadah dan pelayanan.
Saudaraku,
ibadah dan pelayanan ini adalah negeri yang Tuhan berikan kepada kita sebagai
milik pusaka yang telah diwariskan oleh Tuhan kepada kita.
Berarti
kalau seseorang berada di luar ibadah dan pelayanan, menunjukkan bahwa ia sedang
diperbudak oleh dosa.
Tentu
kita patut bersyukur, Tuhan mempercayakan ibadah dan pelayanan ini kepada kita
sebagai milik pusaka yang harus kita pertahankan.
Kesimpulannya:
di luar ibadah dan pelayanan adalah negeri yang tidak dikenal.
Ada
dua kali bangsa Israel diperbudak oleh musuh.
YANG
PERTAMA: DI MESIR.
Di
Mesir, bangsa Israel diperbudak dengan kerja paksa.
Keluaran
1: 11-14
(1:11) Sebab itu
pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan
kerja paksa: mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni
Pitom dan Raamses.
(1:12) Tetapi makin
ditindas, makin bertambah banyak dan berkembang mereka, sehingga orang merasa
takut kepada orang Israel itu.
(1:13) Lalu dengan
kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja,
(1:14) dan
memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah
liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan
yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.
Bangsa
Israel ditindas dan diperbudak dengan kerja paksa sampai memahitkan hati mereka.
Perlu
untuk diketahui; kalau seseorang diperbudak oleh dosa tanpa hari perhentian
(ibadah pelayanan) akan memahitkan hidup seseorang.
Kemudian
bangsa Israel dipaksa mengerjakan dua hal, yaitu;
1. Tanah liat.
2. Batu bata.
Sekarang
kita lihat tentang; TANAH LIAT.
Tanah
liat -> kehidupan manusia yang hina karena dosa kejahatan.
Jadi,
setiap orang berbuat dosa, itu yang menyebabkan seseorang menjadi hina seperti debu
tanah.
Kemudian
kita melihat; BATU BATA.
Batu
bata -> daging dengan segala tabiatnya.
Galatia
5: 19-21
(5:19) Perbuatan
daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan
berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri
sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian,
kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu
-- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang
demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Ada
15 tabiat-tabiat daging, yaitu: (1) percabulan, (2) kecemaran, (3) hawa nafsu,
(4) penyembahan berhala, (5) sihir, (6) perseteruan, (7) perselisihan, (8) iri
hati, (9) amarah, (10) kepentingan diri sendiri, (11) percideraan, (12) roh
pemecah,(13) kedengkian, (14) kemabukan, (15) pesta pora.
Setiap
orang hidup dalam tabiat-tabiat daging, tidak akan mendapat bagian dalam
Kerajaan Allah, tidak berhak masuk dalam Kerajaan Sorga, sebab daging dan darah
tidak mewarisi Kerajaan Sorga.
Keluaran
1: 14
(1:14) dan
memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah
liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan
yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.
Selain
mengerjakan tanah liat dan batu bata, juga mengerjakan berbagai-bagai pekerjaan
di padang.
Padang -> dunia dengan
isinya, yaitu; “Keinginan daging,
keinginan mata dan keangkuhan hidup.”
Itulah
keadaan dari bangsa Israel ketika diperbudak di Mesir.
Ada
dua kali bangsa Israel diperbudak oleh musuh.
YANG
KEDUA:DI BABEL.
Bangsa
Israel berada dalam penjajahan Babel.
Kita
lihat terlebih dahulu tentang Babel ...
Wahyu
18: 2
(18:2) Dan ia
berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel,
kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat
bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan
yang dibenci,
Babel
adalah tempat roh jahat dan roh najis bersembunyi.
Perlu
diketahui; Tuhan sangat membenci roh najis. Jangan menyukai apa yang dibenci oleh
Tuhan supaya kita tidak turut dibenci Tuhan.
Kita
harus berpikir jernih. Ada kalanya hati dan perasaan kita dihiasi oleh dosa
kenajisan. Oleh sebab itu saya tandaskan, kita harus berpikir dengan jernih.
Harus memiliki akal sehat.
Orang
yang dikuasai roh najis pikirannya pendek karena akibat dari kenajisan ini
akhirnya banyak terjadi kesalahan, kekeliruan, dan sebagainya, bahkan sampai
menghambat pembangunan tubuh Kristus.
Kejadian
11: 4
(11:4) Juga kata
mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara
yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan
terserak ke seluruh bumi."
Di
sini kita melihat ada dua rencana yaitu;
1. Mendirikan bagi
mereka sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit.
2. Mereka mencari nama
tujuannya supaya jangan terserak ke seluruh bumi.
Tetapi
di sini kita melihat, dua rencana ini tidak melibatkan Tuhan di dalamnya, berarti
mendahului kehendak Tuhan. Jadi dasar mereka membangun adalah karena
kepentingan pribadi.
Kejadian
11: 5-9
(11:5) Lalu turunlah
TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu,
(11:6) dan Ia
berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini
barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka
rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.
(11:7) Baiklah Kita
turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak
mengerti lagi bahasa masing-masing."
(11:8) Demikianlah
mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti
mendirikan kota itu.
(11:9) Itulah
sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah
dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan
TUHAN ke seluruh bumi.
Namun
kenyataannya Tuhan menggagalkan dua rencana ini.
Pembangunan
menara Babel dihentikan dan dari situ mereka diserakkan Tuhan ke seluruh bumi.
Membuat
suatu rencana tanpa melibatkan Tuhan, tidak akan ada artinya. Rencana manusia
bukanlah rencana Tuhan. Ukuran rancangan Tuhan dengan rancangan manusia itu seperti
bumi dengan langit, tidak ada ukurannya (tidak terukur).
Cara
Tuhan untuk menggagalkan dua rencana ini, yaitu dengan mengacaukan bahasa
mereka, sehingga antara yang satu dengan yang lain tidak saling memahami.
Saudaraku,
sebaliknya di dalam Tuhan, kalau kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus;
menjadi satu di dalam Dia. Tubuh itu satu namun terdiri dari banyak anggota,
maka bahasa yang digunakan juga adalah satu, yaitu bahasa kasih.
Kalau
bahasa itu, berbeda-beda, tidak saling memahami, tidak saling mengerti/tidak
saling mengasihi.
Bahasa
daging tidak akan bisa bertemu dengan bahasa daging, akhirnya menjadi kacau
balau.
Dasar
mereka untuk merencanakan dua hal itu.
Kejadian
11: 3
(11:3) Mereka
berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan
membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan
tér gala-gala sebagai tanah liat.
Dasar
untuk membangun Babel yaitu;
1. Batu bata menjadi batu.
Ini adalah suatu kekeliruan. Batu bata adalah batu bata
dan batu bukanlah batu bata.
Batu bata -> daging dengan tabiat-tabiatnya,
sedangkan batu -> pribadi Yesus Kristus yang disalibkan/korban Kristus...1 Korintus 3:10-11.
2. Ter gala-gala sebagai tanah liat.
Bangunan tidak akan bisa rapi tersusun kalau tidak
diikat oleh kasih Allah, namun di sini kita melihat yang menjadi pengikat dari bangunan
itu adalah ter gala-gala menjadi tanah
liat.
Tanah liat -> hina karena perbuatan dosa.
Ini
adalah dasar yang salah untuk membangun sebuah kota.
Kemudian
kita BANDINGKAN dengan ...
1
Korintus 3: 10-11
(3:10) Sesuai dengan
kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli
bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di
atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus
membangun di atasnya.
(3:11) Karena tidak
ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah
diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
Tidak
ada dasar lain, selain Yesus Kristus yang telah diletakkan sebagai dasar yang
benar.
Kalau
dasar kita melayani karena kepentingan pribadi, berarti batu bata menjadi batu.
Kesimpulannya;
Mesir dan Babel adalah negeri yang tidak dikenal, sebab yang menjadi milik
pusaka dari bangsa Israel adalah tanah Kanaan, tanah perjanjian, yang telah
diwariskan Tuhan Allah kepada bangsa Israel, sebagai milik pusaka mereka.
Keterangan:
GANDUM.
Mazmur
78: 24-25
(78:24) menurunkan
kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum
dari langit;
(78:25) setiap orang
telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka
berlimpah-limpah.
Tuhan
menurunkan gandum dari langit kepada bangsa Israel selama 40 tahun di padang
gurun, itu merupakan perbekalan yang berlimpah-limpah, berarti perbekalan yang
tidak berkesudahan.
Yohanes
6: 33-35
(6:33) Karena roti
yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada
dunia."
(6:34) Maka kata
mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa."
(6:35) Kata Yesus
kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak
akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Yesus
adalah roti hidup, roti yang turun dari sorga untuk memberi makan dan minum orang
yang lapar dan haus.
Jadi,
roti yang turun dari sorga -> pribadi Yesus yang juga disebut gandum dari
langit.
Supaya
kita mengetahui bahwa itu merupakan perbekalan yang melimpah-limpah, lanjut
kita membaca ayat 38.
Yohanes
6: 38
(6:38) Sebab Aku
telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk
melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
Yesus
turun dari sorga untuk melakukan kehendak Allah Bapa, yang telah mengutus Dia.
Matius
26: 42
(26:42) Lalu Ia
pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan
ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah
kehendak-Mu!"
Yesus
harus meminum cawan Allah, artinya; Yesus harus menanggung penderitaan yang
tidak harus Ia tanggung di atas kayu salib, sehingga dengan demikian kehendak
Allah terlaksana oleh-Nya, sehingga benarlah apa yang dikatakan Yesus Kristus
kepada orang-orang Yahudi di atas tadi: “Aku
datang untuk melakukan kehendak Allah Bapa”, oleh sebab itu Dia harus
menanggung penderitaan di atas kayu salib, supaya kehendak Allah terlaksana
oleh-Nya.
Wujud
nyata bagi kita sekarang untuk melakukan kehendak Allah Bapa.
1
Korintus 11: 23-25
(11:23) Sebab apa
yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan
Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti
(11:24) dan sesudah
itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata:
"Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi
peringatan akan Aku!"
(11:25) Demikian
juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah
perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali
kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"
Jadi,
inilah wujud dari pengorbanan Yesus di atas kayu salib, kita boleh menikmati
tubuh-Nya yang adalah roti yang dipecah-pecahkan, dan minum darah-Nya yang
dicurahkan bagi kita semua.
Dia
telah melakukan kehendak Allah Bapa di atas kayu salib, supaya kita boleh
menkmati tubuh dan darah-Nya.
Tentang
ROTI YANG DIPECAH-PECAHKAN-> roti
tanpa ragi, artinya; kehidupan Yesus tanpa dosa (ragi).
1
Korintus 5: 7-8
(5:7) Buanglah ragi
yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak
beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
(5:8) Karena itu
marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi
keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi,
yaitu kemurnian dan kebenaran.
Berpesta
bukan dengan ragi yang lama, bukan dengan ragi keburukan dan bukan dengan
kejahatan, tetapi kemurnian dan kebenaran, sebab Anak Domba paskah telah
disembelih -> roti yang dipecah-pecahkan yaitu, roti tanpa ragi.
Matius
27: 19-21
(27:19) Ketika
Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim pesan kepadanya:
"Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia aku
sangat menderita dalam mimpi tadi malam."
(27:20) Tetapi oleh
hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk meminta
supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati.
(27:21) Wali negeri
menjawab dan berkata kepada mereka: "Siapa di antara kedua orang itu yang
kamu kehendaki kubebaskan bagimu?" Kata mereka: "Barabas."
Orang-orang
Yahudi menghendaki untuk melepaskan Barabas dan menyalibkan Yesus Kristus,
menunjukkan bahwa orang-orang Yahudi berpesta dengan ragi yang lama, ragi
keburukan dan kejahatan.
Matius
27: 22-23
(27:22) Kata Pilatus
kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus,
yang disebut Kristus?" Mereka semua berseru: "Ia harus
disalibkan!"
(27:23) Katanya:
"Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka
makin keras berteriak: "Ia harus disalibkan!"
Ketika
diselidiki di hadapan Pilatus, tidak satu pun kesalahan terdapat di dalam diri
Yesus = roti tanpa ragi, namun orang-orang menghendaki supaya Dia disalibkan,
sehingga, lewat penyaliban ini kita dapat menikmati roti tanpa ragi, tanpa keburukan,
tanpa kejahatan.
Kesimpulannya,
kebenaran dan kemurnian itu datang lewat salib Kristus.
Sekarang
tentang DARAH YESUS.
1
Petrus 1: 18-19
(1:18) Sebab kamu tahu,
bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari
nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau
emas,
(1:19) melainkan dengan
darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba
yang tak bernoda dan tak bercacat.
Kita
telah ditebus dari cara hidup yang sia-sia, itulah dosa turunan, bukan dengan barang
fana, bukan dengan perak atau emas, melainkan kita ditebus dengan darah yang mahal.
Kita
melihat dulu sejenak; ukuran dari
kemahalan darah Yesus.
Ukuran
darah yang mahal adalah seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak
bercacat.
Yesaya
3: 7
(53:7) Dia dianiaya,
tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak
domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan
orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Darah
Yesus menjadi mahal karena darah itu sama seperti
anak domba yang tak bernoda dan tak
bercacat, sebab ketika ia teraniaya, ia tetap membiarkan diri tertindas, tidak membuka mulutnya.
Kalau
seseorang tidak salah dalam perkataannya, ia sempurna dalam seluruh
kehidupannya.
Darah
anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat, artinya: ketika dia ditindas,
teraniaya, mulut tidak terbuka, tidak ada pembelaan terhadap dirinya = darah
yang mahal.
Ibrani
9: 22
(9:22) Dan hampir
segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa
penumpahan darah tidak ada pengampunan.
Tanpa
penumpahan darah, tidak ada pengampunan.
Jadi
darah-Nya tercurah untuk menebus dosa manusia.
Imamat
1: 5, 11, 15
(1:5) Kemudian
haruslah ia menyembelih lembu itu di hadapan TUHAN, dan anak-anak Harun,
imam-imam itu, harus mempersembahkan darah lembu itu dan menyiramkannya pada
sekeliling mezbah yang di depan pintu Kemah Pertemuan.
(1:11) Haruslah ia
menyembelihnya pada sisi mezbah sebelah utara di hadapan TUHAN, lalu haruslah
anak-anak Harun, imam-imam itu, menyiramkan darahnya pada mezbah sekelilingnya.
(1:15) Imam harus
membawanya ke mezbah, lalu memulas kepalanya dan membakarnya di atas mezbah.
Darahnya harus ditekan ke luar pada dinding mezbah.
Korban
bakaran terdiri dari lembu sapi, kambing domba dan burung merpati atau tekukur.
Setiap
kali korban bakaran dipersembahkan kepada Tuhan, imam-imam harus menyiramkan darahnya
itu pada sekeliling Mezbah Korban Bakaran -> darah Yesus yang tercurah untuk
menebus dosa kita.
Sekarang
kita akan melihat ...
Praktek
dalam kehidupan sehari-hari.
Yohanes
12: 24
(12:24) Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan
mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan
banyak buah.
Praktek
menikmati gandum dari langit adalah masuk dalam pengalaman kematian.
Pengalaman
kematian, berarti; mengubur hidup yang lama = jatuh ke tanah.
Ciri-cirinya.
1
Korintus 15: 35-37
(15:35) Tetapi
mungkin ada orang yang bertanya: "Bagaimanakah orang mati dibangkitkan?
Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?"
(15:36) Hai orang
bodoh! Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia
tidak mati dahulu.
(15:37) Dan yang
engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang tidak
berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain.
Ciri-ciri
dalam pengalaman kematian: seperti biji
gandum yang tidak berkulit = rela dikuliti.
Dikuliti,
berarti; menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung, Ia yang benar
dijadikan dosa, supaya manusia berdosa menjadi benar...1 Korintus 5: 19-21.
Dan
peristiwa pengulitan yang pertama terjadi pada saat Adam dan Hawa jatuh dalam
dosa karena melanggar hukum Allah, sehingga mereka menjadi telanjang, tetapi
oleh karena kemurahan Tuhan, Tuhan menyembelih seekor binatang dan mengulitinya
dan dari kulit binatang inilah Allah mengenakan pakaian kepada Adam dan Hawa
supaya menutupi dosa dan ketelanjangan mereka.
Dia
yang benar dijadikan dosa, supaya manusia berdosa dibenarkan.
Pada
waktu dikuliti itu rasanya sakit sekali, tetapi kalau kita mampu atau rela
dikuliti, orang yang berdosa dibenarkan/orang lain dibenarkan.
Inilah
kerinduan saya untuk tetap bertahan di dalam Tuhan. Saya rindu supaya keluarga
saya ditolong oleh Tuhan, sidang jemaat ditolong oleh Tuhan, kaum muda remaja
ditolong oleh Tuhan.
Kalau
gembala sidang tidak mau dikuliti maka sampai kapanpun sidang jemaat tidak pernah
tertolong.
Sebagai
suami, saya rindu menolong isteri saya. Sebagai bapa, saya rindu menolong anak
saya. Sebagai gembala sidang, saya rindu menolong domba-dombanya. Baik kaum
muda remaja, rindu untuk menolong sesamanya.
Inilah
ciri saat seseorang masuk dalam pengalaman kematian; rela dikuliti.
Hasil
yang dicapai ...
Yohanes
12: 24
(12:24) Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati,
ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
Ketika
Yesus mati di atas kayu salib dan dikubur, tiga hari kemudian Yesus bangkit
dalam suasana kebangkitan ini menghasilkan buah yang banyak.
Di
mulai dari 1 biji gandum yang telah mati: kemudian, menghasilkan buah yang
pertama, yaitu: dua belas murid, buah yang kedua, 120 orang yang percaya di
loteng Yerusalem, ditambah lagi menjadi 3000 orang yang percaya setelah Petrus
berkotbah. Kemudian setelah itu sampai pada hari ini (sekarang), tidak
terhitung lagi jumlahnya. Itu dari satu gandum yang mati.
Satu
biji gandum -> pribadi Yesus, itulah pengalaman kematian dan kebangkitan
Yesus Kristus.
Dalam
suasana kebangkitan, akhirnya berbuah-buah, dari 12 murid, kemudian 120 di
loteng Yerusalem, kemudian 3000 orang setelah khotbah Petrus, dan sekarang
tidak terhitung jumlahnya.
Jadi
jangan diabaikan tentang gandum yang turun dari langit ini.
Saya
masih ingat pada saat memulai pelayanan, begitu sakit, begitu menderita. Datang
ke provinsi Banten tidak dimodali dengan perkara lahiriah. Datang dengan
kosong, dengan tangan hampa. Kemudian melalui pengalaman kematian demi
kematian, namun pada akhirnya terlihatlah buah-buah dari pelayanan, dari satu,
dua, tiga, empat, seterusnya sampai sekarang berbuah-buah, terus
bertambah-tambah.
Ada
lagi buah yang lain, kepercayaan Tuhan bertambah-tambah, pemakaian Tuhan
bertambah-tambah, baik jasmani baik hal yang rohani, terus semakin
bertambah-tambah. Semakin kita memberi, semakin kita berkelimpahan, semakin
kita berkorban, semakin berkelimpahan, berbuah-buah, tidak makin
berkurang-kurang, justru semakin berbuah-buah.
Yohanes
12: 25-26
(12:25) Barangsiapa
mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak
mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
(12:26) Barangsiapa
melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun
pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Biarlah
kita mengikuti Tuhan dengan benar dan baik. Pengikutan yang benar; di mana Yesus berada, di situ kita berada.
Ini pengikutan yang benar.
Berarti,
harus sangkal diri, pikul salib atau rela kehilangan nyawa.
Dampak
positf menikmati tubuh dan darah Yesus (gandum yang turun dari langit).
Yohanes
6: 54-58
(6:54) Barangsiapa
makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan
membangkitkan dia pada akhir zaman.
(6:55) Sebab
daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
(6:56) Barangsiapa
makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam
dia.
(6:57) Sama seperti
Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa
yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.
(6:58) Inilah roti
yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan
mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup
selama-lamanya."
Dampak
positifnya ada dua;
1. Dibangkitkan pada
akhir zaman (ayat 54).
2. Ia tinggal di dalam
Tuhan dan Tuhan di dalam Dia (ayat 56).
Sekarang
kita lihat tentang DIBANGKITKAN PADA
AKHIR ZAMAN.
Yohanes
11: 24-25
(11:24) Kata Marta
kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit
pada akhir zaman."
(11:25) Jawab Yesus:
"Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan
hidup walaupun ia sudah mati,
Yesus
adalah kebangkitan dan hidup, barangsiapa percaya kepada Dia, ia akan hidup,
walaupun ia sudah mati.
Ia
akan hidup, walaupun ia sudah mati -> orang yang sangkal diri dan pikul
salibnya. Ini akan dibangkitkan pada akhir zaman. inilah yang dimaksud dengan
kebangkitan itu, walaupun harus kehilangan nyawa oleh karena sangkal diri pikul
salib, akan dibangkitkan pada akhir zaman. Ini berbicara tentang kebangkitan yang kedua.
Kebangkitan yang
pertama;
mereka teraniaya, leher mereka dipenggal karena mempertahankan Yesus Kristus
dalam hidup mereka pada masa aniaya antikris 3.5 tahun, dan kebangkitan pertama
akan berlaku atas mereka, yaitu menjadi raja di dalam kerajaan 1000 tahun
damai.
Jadi,
siapa rela kehilangan nyawa, ia akan dibangkitkan, pada kebangkitan yang
pertama dan kebangkitan yang kedua (akhir
zaman). Inilah kuasa kebangkitan itu, akan memperoleh hidup.
Tentang
SATU DI DALAM DIA DAN DIA DI DALAM KITA.
Yohanes
17: 21-23
(17:21) supaya
mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku
di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa
Engkaulah yang telah mengutus Aku.
(17:22) Dan Aku
telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya
mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:
(17:23) Aku di dalam
mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia
tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka,
sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Satu
di dalam Tuhan dan Tuhan di dalam kita, persis seperti Bapa dengan Anak, Anak
dengan Bapa, sehingga lewat kesatuan ini kita menjadi sempurna. Kalau kita satu
dalam Tuhan, Tuhan dalam kita, berarti menjadi sempurna. Juga satu dengan
anggota tubuh yang lain, tidak terpisah-pisah = sempurna.
Orang
yang satu di dalam Tuhan, Tuhan di dalam dia = tinggal di dalam kasih.
Jadi,
kasih inilah yang mengikat antara tubuh dengan kepala dan antara tubuh dengan
anggota tubuh yang lain. Itu yang mengikat sehingga kita menjadi satu dan
sempurna.
Ketika
kita satu di dalam Tuhan, di situlah Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya.
Yohanes
17: 10-11
(17:10) dan segala
milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah
dipermuliakan di dalam mereka.
(17:11) Dan Aku
tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku
datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu
nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama
seperti Kita.
Tuhan
menyatakan kemuliaan-Nya apabila anggota-anggota tubuh itu bersatu.
Dipermuliakan,
berarti; nyata pemeliharaan Tuhan di dalam setiap anggota-anggota yang telah
dipersatukan oleh Tuhan, ada pemeliharaan Tuhan.
Bukti
bahwa Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya: kita dipelihara oleh Tuhan.
Dipelihara, berarti; dilindungi, dibela, ditolong, bahkan dicukupkan oleh
Tuhan.
Kiranya
dapat dipahami dan Tuhan memberkati kita sekaliannya. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment