IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 19 AGUSTUS 2017
“STUDY YUSUF”
(Seri 119)
(Seri 119)
Subtema : DITEGUHKAN OLEH FIRMAN NUBUATAN.
Shalom saudaraku...
Selamat malam salam sejahtera
bagi kita semua. Salam di dalam kasih Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh karena
kemurahan hati-Nya kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pemuda Remaja.
Segera kita perhatikan firman
penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda remaja tentang study Yusuf dari
kitab Kejadian.
Kejadian 41: 15
(41:15) Berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Aku
telah bermimpi, dan seorang pun tidak ada yang dapat mengartikannya, tetapi
telah kudengar tentang engkau: hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat
mengartikannya."
Dari pembacaan ayat ini kita
dapat melihat dua sisi.
-
Sisi yang pertama menunjukkan bahwa Yusuf adalah seorang nabi.
-
Sisi yang kedua menunjukkan Firaun sangat membutuhkan seorang nabi.
Perkataan Firaun: “Aku telah bermimpi, dan seorang pun tidak
ada yang dapat mengartikannya.”
Kita lihat peristiwa itu pada ayat
8.
Kejadian 41: 8
(41:8) Pada waktu pagi gelisahlah hatinya, lalu disuruhnyalah
memanggil semua ahli dan semua orang berilmu di Mesir. Firaun menceritakan
mimpinya kepada mereka, tetapi seorang pun tidak ada yang dapat mengartikannya
kepadanya.
Firaun menceritakan mimpinya
kepada semua ahli dan kepada semua orang berilmu di Mesir tetapi seorang pun
tidak ada yang dapat mengartikan mimpinya.
Artinya; masalah tidak dapat
diselesaikan sekalipun seseorang ahli dan memiliki ilmu.
Kalau seseorang masih tetap di
dalam masalahnya (masalahnya belum selesai), maka itu yang menggelisahkan kehidupan seseorang, seperti Firaun
gelisah hatinya.
Yeremia 23: 28
(23:28) Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan
mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku
itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.
Nabi yang beroleh mimpi biarlah
menceritakan mimpinya itu dan nabi yang beroleh firman Tuhan, biarlah
menceritakan firman Tuhan itu dengan benar, berarti firman yang disampaikan
oleh seorang nabi tidak boleh ditambahkan dan tidak boleh dikurangkan.
Maka syarat untuk menjadi
seorang nabi adalah :
1.
Jujur.
2.
Tidak boleh takut apapun resikonya.
Tidak bisa
dipungkiri bahwa di hari-hari terakhir ini banyak hamba-hamba Tuhan tidak
berani menyampaikan firman nubuatan, firman para nabi, tidak berani menyingkapkan
rahasia yang terkandung di dalam hati karena konsekuensinya adalah sidang
jemaat bisa mundur dari ibadah dan pelayanan. Sehingga yang menjadi majikan di dalam gereja adalah orang kaya, yang menjadi
majikan di dalam gereja adalah uang, bukan Tuhan.
1 Korintus 14: 1
(14:1) Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu
memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.
Perhatikan kalimat: “Usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh,
terutama karunia untuk bernubuat”.
Setiap orang yang melayani
harus memiliki karunia-karunia Roh, tetapi yang terutama berusahalah untuk
memperoleh karunia untuk bernubuat.
1 Korintus 14: 2-4
(14:2) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh,
tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang
pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.
(14:3) Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata
kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.
(14:4) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia
membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.
Perbedaan antara bahasa Roh dengan nubuat:
-
Bahasa Roh, kegunaannya: membangun
dirinya sendiri, berarti bukan membangun sidang jemaat, karena oleh Roh dia
mengucapkan kata-kata rahasia (tidak dapat dimengerti orang lain).
-
Nubuat, berguna/bertujuan untuk
membangun sidang jemaat.
Jemaat berarti terdiri
dari banyak anggota tubuh. Pendeknya; membangun = mempersatukan anggota tubuh
yang berbeda-beda.
Lebih jauh kita lihat ...
1 Korintus 14: 5
(14:5) Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan
bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang
bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh,
kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.
Nubuat lebih berharga dari
karunia bahasa Roh.
1 Korintus 14: 6
(14:6) Jadi, saudara-saudara, jika aku datang kepadamu
dan berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu, jika aku tidak
menyampaikan kepadamu penyataan Allah atau pengetahuan atau nubuat atau
pengajaran?
Bahasa Roh tanpa nubuat di tengah-tengah
himpunan ibadah; tidak ada gunanya.
Perlu untuk diketahui;
penyataan Allah atau firman para nabi bersifat tiga hal:
a.
Bersifat pengetahuan.
b.
Bersifat nubuat
c.
Bersifat pengajaran.
1 Korintus 14: 22
(14:22) Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan
untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman; sedangkan
karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman,
tetapi untuk orang yang beriman.
Karunia bahasa Roh adalah tanda
untuk orang yang tidak beriman, sedangkan nubuat adalah tanda untuk orang yang
beriman.
Jadi karunia bahasa Roh
termasuk karunia-karunia yang lain misalnya, karunia untuk mengadakan
kesembuhan, itu berguna bagi orang yang tidak beriman, sedangkan nubuat (firman
para nabi) adalah tanda untuk orang beriman (untuk orang yang dewasa secara
rohani).
1 Korintus 14: 23
(14:23) Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul
bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah
orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka
katakan, bahwa kamu gila?
Bahasa Roh tanpa nubuat di
tengah-tengah himpunan ibadah adalah perbuatan gila bagi orang-orang luar,
orang-orang tidak beriman.
Maka, jaman dahulu sebelum
karismatik dikenal oleh orang banyak di daerah Sumatera, terkhusus di Tapanuli,
orang-orang luar, orang-orang yang tidak beriman, mendengar bahasa Roh itu aneh
bagi mereka.
Maka kalau di tengah himpunan
ibadah hanya ada karunia bahasa Roh, bagi mereka (orang luar/orang
yang tidak beriman) seperti orang gila.
1 Korintus 14: 24-25
(14:24) Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang
yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki
oleh semua;
(14:25) segala rahasia yang terkandung di dalam
hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku:
"Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."
Kegunaan nubuat bagi orang yang
tidak beriman: ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua.
Pendeknya; segala rahasia yang
terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata = segala yang terselubung akan
tersingkap = diteguhkan.
2 Petrus 1: 16-19a
(1:16) Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng
isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan
Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari
kebesaran-Nya.
(1:17) Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima
kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari
Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah
Aku berkenan."
(1:18) Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika
kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.
(1:19) Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh
firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu
memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat
yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Simon Petrus menceritakan peristiwa ketika Yesus dan Yakobus, Simon Petrus dan Yohanes
berada
di atas gunung yang sangat tinggi. Kemudian di situ dia
mendengarkan suara Allah yang mengatakan: “Inilah Anak yang kukasihi,
kepadanyalah Aku berkenan.”
Pada saat dia mendengar suara
itu, hatinya semakin diteguhkan oleh firman nubuatan, sebab sebelum peristiwa
mendengar suara itu, sudah dinubuatkan oleh para nabi, maka setelah dia
mendengar suara itu, hatinya semakin diteguhkan.
Maka Simon Petrus tidak mau
mengikuti cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua (firman yang
ditambahkan).
Kalau hati kita telah
diteguhkan oleh firman para nabi, tentu kita sama seperti Simon Petrus; tidak
akan mengikuti firman yang ditambahkan.
Pendeknya,
setelah mendengarkan firman nubuatan: orang yang tidak
beriman akan diyakinkan oleh semua, dan diselidiki oleh
semua. Hatinya semakin diteguhkan.
Kita tidak akan bisa diteguhkan
oleh apapun selain oleh
karena firman para nabi. Oleh sebab itu, jangan ikuti
pemberitaan firman yang lain, kita yang rugi nantinya.
2 Petrus 1: 19b
(1:19) Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh
firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu
memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat
yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam
hatimu.
Oleh sebab itu, Simon Petrus
menghimbau lewat tulisannya ini supaya kita semua memperhatikan firman
nubuatan. Jangan mengikuti dongeng nenek-nenek tua, cerita-cerita isapan
jempol, takhayul-takhayul yang sama dengan firman ditambahkan.
Kalau seorang hamba Tuhan
memberitakan firman ditambahkan menunjukkan bahwa dia adalah nabi palsu, seorang yang tidak jujur,
dan seorang
yang tidak berani melayani Tuhan dengan benar.
Memperhatikan firman para nabi
(firman nubuatan) = memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap
sampai fajar menyingsing.
Sampai fajar menyingsing
berarti sampai kita berada dalam terang yang ajaib.
Kita lihat
persamaannya...
Mazmur 119: 130
(119:130) Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi
terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
Jika terjadi penyingkapan
rahasia firman:
-
Memberi terang, berarti;
menerangi dosa yang disembunyikan dalam gelap sama seperti sampai fajar
menyingsing; dilepaskan dari kegelapan, dihantar dalam terang.
-
Memberi pengertian kepada orang-orang bodoh, kegunaannya; supaya tidak mengulangi kesalahan-kesalahan seperti orang
bodoh.
Dampak positif apabila diteguhkan oleh
firman nubuatan: (2 Petrus 1:
19) “Bintang timur terbit bersinar di
dalam hatimu.”
Kalau terjadi pembukaan rahasia
firman, kita berada dalam terang, tetapi bukan hanya itu, sampai akhirnya
bintang timur terbit bersinar di dalam hati.
Kita lihat; BINTANG TIMUR.
Matius 2: 2
(2:2) dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja
orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di
Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
Ketika bintang timur terbit
bersinar memberi petunjuk dan membawa kita dekat untuk menyembah Tuhan.
Kegunaan dari bintang timur;
membawa kita dekat dan semakin dekat kepada Tuhan untuk menyembah Dia.
Menyembah Allah yang hidup
berarti terlepas dari penyembahan berhala.
Matius 2: 10-11
(2:10) Ketika mereka melihat bintang itu, sangat
bersukacitalah mereka.
(2:11) Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan
melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun
membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu
emas, kemenyan dan mur.
Pada saat orang Majus telah
berada dan mendekat di tempat di mana Yesus dilahirkan, selanjutnya mereka menyembah
Dia.
Tanda seseorang menyembah Allah yang
hidup: membawa korban dan persembahan kepada Tuhan.
Saudaraku, saat ini kita
belajar senantiasa untuk membawa korban dan persembahan kepada Tuhan lalu kita
persembahkan di atas mezbah-Nya, terkhusus imam-imam (kaum muda remaja yang
sudah melayani Tuhan), membawa korban dan persembahannya sesuai dengan karunia-karunia
dan jabatan yang dipercayakan Tuhan.
Dulu kita tidak paham bahkan
kita merasa rugi untuk membawa korban dan persembahan dan mempersembahkannya
kepada Tuhan. Merasa rugi berkorban di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Untuk mengembalikan miliknya
Tuhan saja merasa rugi, padahal yang kita kembalikan adalah milik-Nya Tuhan, yaitu; sepersepuluh. Namun setelah bintang
timur terbit bersinar di dalam hati, membawa kita dekat, lalu menyembah Tuhan,
dengan tanda membawa korban dan persembahan.
Yang kita persembahkan bukan
hanya tenaga pikiran dan waktu, tetapi uang dan materi pun kita persembahkan kepada Tuhan, bahkan hati kita dipersembahkan
kepada Tuhan.
Adapun korban dan persembahan
dari orang-orang Majus antara lain; emas, kemenyan, mur.
-
Emas -> kehidupan yang memiliki kebenaran firman
yang murni.
-
Kemenyan -> hidup di dalam doa
penyembahan.
-
Mur -> kehidupan yang diurapi = penuh dengan Roh
Kudus.
Inilah korban dan persembahan
yang dipersembahkan kepada Tuhan. Bawalah itu semua kepada Tuhan.
Dampak
positif mempersembahkan tiga perkara tersebut...
Kalau kita memiliki kemurnian
firman , itu persis seperti emas.
Sekalipun dia dilempar ke dalam lumpur, emas tetap emas, tidak akan pernah
berubah, bahkan sekalipun dia menghadapi ujian sama seperti emas yang
dipanaskan ke dalam dapur api, dia sesaat melebur, tetapi dia tidak akan
berubah, dia tetap emas. Justru semakin dipanaskan (menghadapi ujian/cobaan), akan semakin terlihat kemurniannya.
Kalau kita hidup di dalam doa
penyembahan, berarti terlepas dari penyembahan berhala -> kemenyan.
Mur -> kehidupan yang diurapi Roh Kudus.
Juga kita sudah melihat pada
waktu air bah itu melanda bumi pada zaman Nuh, semua manusia dan ternak binasa,
juga pohon-pohonan tumbang, habis lenyap, kecuali pohon zaitun. Kehidupan yang
diurapi tidak akan dipengaruhi oleh hal-hal yang tak suci, seperti pohon
zaitun. Air bah -> dosa kenajisan.
Dan kehidupan yang diurapi
jelas bisa terlihat dari perkataannya, semua tulus dan bersifat membangun, juga
perbuatannya menjadi kesaksian, karena tidak dapat dipengaruhi oleh air bah (dosa
kenajisan).
Inilah tiga hal yang dipersembahkan
kepada Tuhan. bawalah itu semua.
Kita datang kepada Tuhan/
beribadah dan melayani Tuhan, bukan dengan tangan yang hampa, tetapi kita harus
membawa korban dan persembahan.
Daniel 12: 3
(12:3) Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya
seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran
seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Bintang timur sudah terbit
bersinar di dalam hati sampai akhirnya kita menjadi bintang timur untuk
menuntun banyak orang kepada kebenaran.
Syarat menjadi bintang timur.
Filipi 2: 12-15
(2:12) Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu
senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan
gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang
waktu aku tidak hadir,
(2:13) karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu
baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
(2:14) Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak
bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
(2:15) supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda,
sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang
bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka
seperti bintang-bintang di dunia,
Syarat untuk menjadi bintang
timur hanya satu saja yang harus diperhatikan, yaitu TAAT.
Taat, berarti; patuh pada
ajaran yang benar, berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh, maka
diperlukan ketundukkan.
Itu saja yang diperlukan, tidak
ada yang lain.
Kelebihan orang yang taat:
1.
Mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar -> orang yang jujur.
Kalau tidak jujur;
di depan terlihat baik, di belakang tidak baik.
2.
Melakukan segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan tidak
berbantah-bantah.
Mungkin mulut tidak
bersungut-sungut dan tidak membantah tetapi kalau menyimpang dari ketetapan,
sebetulnya itu juga gambaran dari orang yang bersungut-sungut dan
berbantah-bantah kepada Tuhan.
Itu kelebihan orang yang taat;
tidak bersungut-sungut, tidak berbantah-bantah berarti, mengerjakan keselamatan
dengan takut dan gentar.
Tujuannya: supaya tidak beraib
dan tidak bernoda dan tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok
hatinya dan di antara angkatan yang sesat hatinya = menjadi bintang timur.
1 Korintus 14: 25
(14:25) segala rahasia yang terkandung di dalam
hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku:
"Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."
Lihat, pada saat bintang timur
itu terbit bersinar, maka orang lain akan sujud menyembah Allah, tidak lagi
menyembah allah-allah asing, terlepas dari penyembahan berhala.
Selain sujud menyembah Allah,
ada pengakuan yang keluar dari mulut mereka (orang-orang yang tidak beriman), yaitu: “Sungguh,
Allah ada di tengah-tengah kamu.”
Kalau firman nabi disampaikan di
tengah-tengah himpunan ibadah, maka Allah ada di situ.
Kemudian, kita kembali pada
ayat Filipi 2: 16...
(2:16) sambil berpegang pada firman kehidupan, agar
aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan
tidak percuma bersusah-susah.
Selain taat, ada juga yang
harus diperhatikan: berpegang pada firman kehidupan -> pengajaran salib.
Matius 16: 24-25
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul
salibnya dan mengikut Aku.
(16:25) Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya,
ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku,
ia akan memperolehnya.
Syarat untuk mengikut Tuhan: menyangkal
dirinya dan memikul salibnya. Itulah firman kehidupan.
Sangkal diri dan pikul salib =
rela kehilangan nyawa, tetapi barangsiapa rela kehilangan nyawa karena
mengikuti Tuhan maka dia akan hidup, itulah firman kehidupan. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment