KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, August 24, 2017

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 19 AGUSTUS 2017

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 19 AGUSTUS 2017

STUDY YUSUF
(Seri 119)

Subtema : DITEGUHKAN OLEH FIRMAN NUBUATAN.

Shalom saudaraku...
Selamat malam salam sejahtera bagi kita semua. Salam di dalam kasih Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh karena kemurahan hati-Nya kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pemuda Remaja.

Segera kita perhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda remaja tentang study Yusuf dari kitab Kejadian.
Kejadian 41: 15
(41:15) Berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Aku telah bermimpi, dan seorang pun tidak ada yang dapat mengartikannya, tetapi telah kudengar tentang engkau: hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat mengartikannya."

Dari pembacaan ayat ini kita dapat melihat dua sisi.
-     Sisi yang pertama menunjukkan bahwa Yusuf adalah seorang nabi.
-     Sisi yang kedua menunjukkan Firaun sangat membutuhkan seorang nabi.

Perkataan Firaun: “Aku telah bermimpi, dan seorang pun tidak ada yang dapat mengartikannya.

Kita lihat peristiwa itu pada ayat 8.
Kejadian 41: 8
(41:8) Pada waktu pagi gelisahlah hatinya, lalu disuruhnyalah memanggil semua ahli dan semua orang berilmu di Mesir. Firaun menceritakan mimpinya kepada mereka, tetapi seorang pun tidak ada yang dapat mengartikannya kepadanya.
Firaun menceritakan mimpinya kepada semua ahli dan kepada semua orang berilmu di Mesir tetapi seorang pun tidak ada yang dapat mengartikan mimpinya.
Artinya; masalah tidak dapat diselesaikan sekalipun seseorang ahli dan memiliki ilmu.
Kalau seseorang masih tetap di dalam masalahnya (masalahnya belum selesai), maka itu yang menggelisahkan kehidupan seseorang, seperti Firaun gelisah hatinya.

Yeremia 23: 28
(23:28) Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman  TUHAN.

Nabi yang beroleh mimpi biarlah menceritakan mimpinya itu dan nabi yang beroleh firman Tuhan, biarlah menceritakan firman Tuhan itu dengan benar, berarti firman yang disampaikan oleh seorang nabi tidak boleh ditambahkan dan tidak boleh dikurangkan.
Maka syarat untuk menjadi seorang nabi adalah :
1.   Jujur.
2.   Tidak boleh takut apapun resikonya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa di hari-hari terakhir ini banyak hamba-hamba Tuhan tidak berani menyampaikan firman nubuatan, firman para nabi, tidak berani menyingkapkan rahasia yang terkandung di dalam hati karena konsekuensinya adalah sidang jemaat bisa mundur dari ibadah dan pelayanan. Sehingga yang menjadi majikan di dalam gereja adalah orang kaya, yang menjadi majikan di dalam gereja adalah uang, bukan Tuhan.

1 Korintus 14: 1
(14:1) Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.

Perhatikan kalimat: “Usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat”.
Setiap orang yang melayani harus memiliki karunia-karunia Roh, tetapi yang terutama berusahalah untuk memperoleh karunia untuk bernubuat.

1 Korintus 14: 2-4
(14:2) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.
(14:3) Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.
(14:4) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.

Perbedaan antara bahasa Roh dengan nubuat:     
-     Bahasa Roh, kegunaannya: membangun dirinya sendiri, berarti bukan membangun sidang jemaat, karena oleh Roh dia mengucapkan kata-kata rahasia (tidak dapat dimengerti orang lain).
-     Nubuat, berguna/bertujuan untuk membangun sidang jemaat.
Jemaat berarti terdiri dari banyak anggota tubuh. Pendeknya; membangun = mempersatukan anggota tubuh yang berbeda-beda.

Lebih jauh kita lihat ...
1 Korintus 14: 5
(14:5) Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.

Nubuat lebih berharga dari karunia bahasa Roh.

1 Korintus 14: 6
(14:6) Jadi, saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu, jika aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah atau pengetahuan atau nubuat atau pengajaran?
Bahasa Roh tanpa nubuat di tengah-tengah himpunan ibadah; tidak ada gunanya.
Perlu untuk diketahui; penyataan Allah atau firman para nabi bersifat tiga hal:
a.     Bersifat pengetahuan.
b.     Bersifat nubuat
c.     Bersifat pengajaran.

1 Korintus 14: 22
(14:22) Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman.

Karunia bahasa Roh adalah tanda untuk orang yang tidak beriman, sedangkan nubuat adalah tanda untuk orang yang beriman.
Jadi karunia bahasa Roh termasuk karunia-karunia yang lain misalnya, karunia untuk mengadakan kesembuhan, itu berguna bagi orang yang tidak beriman, sedangkan nubuat (firman para nabi) adalah tanda untuk orang beriman (untuk orang yang dewasa secara rohani).

1 Korintus 14: 23
(14:23) Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila?

Bahasa Roh tanpa nubuat di tengah-tengah himpunan ibadah adalah perbuatan gila bagi orang-orang luar, orang-orang tidak beriman.
Maka, jaman dahulu sebelum karismatik dikenal oleh orang banyak di daerah Sumatera, terkhusus di Tapanuli, orang-orang luar, orang-orang yang tidak beriman, mendengar bahasa Roh itu aneh bagi mereka.
Maka kalau di tengah himpunan ibadah hanya ada karunia bahasa Roh, bagi mereka (orang luar/orang yang tidak beriman) seperti orang gila.

1 Korintus 14: 24-25
(14:24) Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua;
(14:25) segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."

Kegunaan nubuat bagi orang yang tidak beriman: ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua.
Pendeknya; segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata = segala yang terselubung akan tersingkap = diteguhkan.

2 Petrus 1: 16-19a
(1:16) Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
(1:17) Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
(1:18) Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.
(1:19) Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Simon Petrus menceritakan peristiwa ketika Yesus dan Yakobus, Simon Petrus dan Yohanes berada di atas gunung yang sangat tinggi. Kemudian di situ dia mendengarkan suara Allah yang mengatakan: “Inilah Anak yang kukasihi, kepadanyalah Aku berkenan.”
Pada saat dia mendengar suara itu, hatinya semakin diteguhkan oleh firman nubuatan, sebab sebelum peristiwa mendengar suara itu, sudah dinubuatkan oleh para nabi, maka setelah dia mendengar suara itu, hatinya semakin diteguhkan.
Maka Simon Petrus tidak mau mengikuti cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua (firman yang ditambahkan).
Kalau hati kita telah diteguhkan oleh firman para nabi, tentu kita sama seperti Simon Petrus; tidak akan mengikuti firman yang ditambahkan.

Pendeknya, setelah mendengarkan firman nubuatan: orang yang tidak beriman akan diyakinkan oleh semua, dan diselidiki oleh semua. Hatinya semakin diteguhkan.
Kita tidak akan bisa diteguhkan oleh apapun selain oleh karena firman para nabi. Oleh sebab itu, jangan ikuti pemberitaan firman yang lain, kita yang rugi nantinya.

2 Petrus 1: 19b
(1:19) Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Oleh sebab itu, Simon Petrus menghimbau lewat tulisannya ini supaya kita semua memperhatikan firman nubuatan. Jangan mengikuti dongeng nenek-nenek tua, cerita-cerita isapan jempol, takhayul-takhayul yang sama dengan firman ditambahkan.
Kalau seorang hamba Tuhan memberitakan firman ditambahkan menunjukkan bahwa dia adalah nabi palsu, seorang yang tidak jujur, dan seorang yang tidak berani melayani Tuhan dengan benar.

Memperhatikan firman para nabi (firman nubuatan) = memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing.
Sampai fajar menyingsing berarti sampai kita berada dalam terang yang ajaib.

Kita lihat persamaannya...
Mazmur 119: 130
(119:130) Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

Jika terjadi penyingkapan rahasia firman:
-     Memberi terang, berarti; menerangi dosa yang disembunyikan dalam gelap sama seperti sampai fajar menyingsing; dilepaskan dari kegelapan, dihantar dalam terang.
-     Memberi pengertian kepada orang-orang bodoh, kegunaannya; supaya tidak mengulangi kesalahan-kesalahan seperti orang bodoh.

Dampak positif apabila diteguhkan oleh firman nubuatan: (2 Petrus 1: 19) “Bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Kalau terjadi pembukaan rahasia firman, kita berada dalam terang, tetapi bukan hanya itu, sampai akhirnya bintang timur terbit bersinar di dalam hati.

Kita lihat; BINTANG TIMUR.
Matius 2: 2
(2:2) dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."

Ketika bintang timur terbit bersinar memberi petunjuk dan membawa kita dekat untuk menyembah Tuhan.
Kegunaan dari bintang timur; membawa kita dekat dan semakin dekat kepada Tuhan untuk menyembah Dia.
Menyembah Allah yang hidup berarti terlepas dari penyembahan berhala.

Matius 2: 10-11
(2:10) Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.
(2:11) Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

Pada saat orang Majus telah berada dan mendekat di tempat di mana Yesus dilahirkan, selanjutnya mereka menyembah Dia.

Tanda seseorang menyembah Allah yang hidup: membawa korban dan persembahan kepada Tuhan.
Saudaraku, saat ini kita belajar senantiasa untuk membawa korban dan persembahan kepada Tuhan lalu kita persembahkan di atas mezbah-Nya, terkhusus imam-imam (kaum muda remaja yang sudah melayani Tuhan), membawa korban dan persembahannya sesuai dengan karunia-karunia dan jabatan yang dipercayakan Tuhan.
Dulu kita tidak paham bahkan kita merasa rugi untuk membawa korban dan persembahan dan mempersembahkannya kepada Tuhan. Merasa rugi berkorban di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Untuk mengembalikan miliknya Tuhan saja merasa rugi, padahal yang kita kembalikan adalah milik-Nya Tuhan, yaitu; sepersepuluh. Namun setelah bintang timur terbit bersinar di dalam hati, membawa kita dekat, lalu menyembah Tuhan, dengan tanda membawa korban dan persembahan.
Yang kita persembahkan bukan hanya tenaga pikiran dan waktu, tetapi uang dan materi pun kita persembahkan kepada Tuhan, bahkan hati kita dipersembahkan kepada Tuhan.

Adapun korban dan persembahan dari orang-orang Majus antara lain; emas, kemenyan, mur.
-     Emas -> kehidupan yang memiliki kebenaran firman yang murni.
-     Kemenyan -> hidup di dalam doa penyembahan.
-     Mur -> kehidupan yang diurapi = penuh dengan Roh Kudus.
Inilah korban dan persembahan yang dipersembahkan kepada Tuhan. Bawalah itu semua kepada Tuhan.

Dampak positif mempersembahkan tiga perkara tersebut...
Kalau kita memiliki kemurnian firman , itu persis seperti emas. Sekalipun dia dilempar ke dalam lumpur, emas tetap emas, tidak akan pernah berubah, bahkan sekalipun dia menghadapi ujian sama seperti emas yang dipanaskan ke dalam dapur api, dia sesaat melebur, tetapi dia tidak akan berubah, dia tetap emas. Justru semakin dipanaskan (menghadapi ujian/cobaan), akan semakin terlihat kemurniannya.

Kalau kita hidup di dalam doa penyembahan, berarti terlepas dari penyembahan berhala -> kemenyan.

Mur -> kehidupan yang diurapi Roh Kudus.
Juga kita sudah melihat pada waktu air bah itu melanda bumi pada zaman Nuh, semua manusia dan ternak binasa, juga pohon-pohonan tumbang, habis lenyap, kecuali pohon zaitun. Kehidupan yang diurapi tidak akan dipengaruhi oleh hal-hal yang tak suci, seperti pohon zaitun. Air bah -> dosa kenajisan.
Dan kehidupan yang diurapi jelas bisa terlihat dari perkataannya, semua tulus dan bersifat membangun, juga perbuatannya menjadi kesaksian, karena tidak dapat dipengaruhi oleh air bah (dosa kenajisan).

Inilah tiga hal yang dipersembahkan kepada Tuhan. bawalah itu semua.
Kita datang kepada Tuhan/ beribadah dan melayani Tuhan, bukan dengan tangan yang hampa, tetapi kita harus membawa korban dan persembahan.

Daniel 12: 3
(12:3) Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Bintang timur sudah terbit bersinar di dalam hati sampai akhirnya kita menjadi bintang timur untuk menuntun banyak orang kepada kebenaran.

Syarat menjadi bintang timur.
Filipi 2: 12-15
(2:12) Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
(2:13) karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
(2:14) Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
(2:15) supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,

Syarat untuk menjadi bintang timur hanya satu saja yang harus diperhatikan, yaitu TAAT.
Taat, berarti; patuh pada ajaran yang benar, berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh, maka diperlukan ketundukkan.
Itu saja yang diperlukan, tidak ada yang lain.

Kelebihan orang yang taat:
1.   Mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar -> orang yang jujur.
Kalau tidak jujur; di depan terlihat baik, di belakang tidak baik.
2.   Melakukan segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan tidak berbantah-bantah.
Mungkin mulut tidak bersungut-sungut dan tidak membantah tetapi kalau menyimpang dari ketetapan, sebetulnya itu juga gambaran dari orang yang bersungut-sungut dan berbantah-bantah kepada Tuhan.
Itu kelebihan orang yang taat; tidak bersungut-sungut, tidak berbantah-bantah berarti, mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar.

Tujuannya: supaya tidak beraib dan tidak bernoda dan tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan di antara angkatan yang sesat hatinya = menjadi bintang timur.

1 Korintus 14: 25
(14:25) segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."

Lihat, pada saat bintang timur itu terbit bersinar, maka orang lain akan sujud menyembah Allah, tidak lagi menyembah allah-allah asing, terlepas dari penyembahan berhala.

Selain sujud menyembah Allah, ada pengakuan yang keluar dari mulut mereka (orang-orang yang tidak beriman), yaitu: “Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu.
Kalau firman nabi disampaikan di tengah-tengah himpunan ibadah, maka Allah ada di situ.

Kemudian, kita kembali pada ayat Filipi 2: 16...
(2:16) sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.
Selain taat, ada juga yang harus diperhatikan: berpegang pada firman kehidupan -> pengajaran salib.

Matius 16: 24-25
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
(16:25) Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

Syarat untuk mengikut Tuhan: menyangkal dirinya dan memikul salibnya. Itulah firman kehidupan.
Sangkal diri dan pikul salib = rela kehilangan nyawa, tetapi barangsiapa rela kehilangan nyawa karena mengikuti Tuhan maka dia akan hidup, itulah firman kehidupan. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:


Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment