IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 18 AGUSTUS 2017
“KITAB MALEAKHI”
Subtema: JANGAN DEKAT DENGAN
MAYAT.
Shalom saudaraku...
Salam sejahtera bagi kita
sekaliannya, salam di dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus. Oleh karena
kemurahan hati-Nya kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman
Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Kita segera memperhatikan
firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari Kitab Maleakhi.
Maleakhi 4: 5
(4:5) Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia
kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
Perhatikan bunyi ayat 5,
“Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia
kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.”
Dari pembacaan ayat ini, Tuhan
menunjukkan kemurahan hati-Nya bagi kita, sebab hari Tuhan itu besar dan
dahsyat.
Matius 11: 12-14
(11:12) Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga
sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba
menguasainya.
(11:13) Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat
hingga tampilnya Yohanes
(11:14) dan -- jika kamu mau menerimanya -- ialah Elia
yang akan datang itu.
Perhatikan kalimat: “Ialah Elia yang akan datang itu” itu
menunjuk kepada pribadi Yohanes Pembaptis.
Markus 9: 11-12
(9:11) Lalu mereka bertanya kepada-Nya: "Mengapa
ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?"
(9:12) Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang
dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan yang ada
tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan
dihinakan?
Memang Elia akan datang dahulu
untuk memulihkan segala sesuatu.
Dia terlebih dahulu mengutus
nabi Elia untuk mengadakan pemulihan sebelum hari Tuhan tiba. Inilah rencana
Tuhan untuk kita semua, suatu rencana yang sangat indah.
Lukas 1: 16-17
(1:16) ia akan membuat banyak orang Israel berbalik
kepada Tuhan, Allah mereka,
(1:17) dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh
dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan
hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian
menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
Tanda pemulihan: ia akan
membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, antara lain:
-
Membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya.
-
Hati orang-orang durhaka berbalik kepada pikiran
orang-orang benar.
Dengan demikian ia menyiapkan
bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.
Maleakhi 3: 17-18
(3:17) Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku
sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan
mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.
(3:18) Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara
orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang
yang tidak beribadah kepada-Nya.
Ketika terjadi pemulihan;
1.
Bapa-bapa mengasihi dan menyayangi
anaknya, sedangkan anak-anak melayani bapanya.
Tanda bahwa bapa
menyayangi anaknya sama seperti Abraham, yang menurunkan iman kepada
keturunannya, supaya setiap orang dibenarkan karena iman, bukan lagi hasil
usaha. Supaya tidak lagi berada di bawah hukum Taurat.
Sedangkan anak-anak
melayani bapanya, kita semua adalah anak-anak Tuhan. Dan sebagai anak tuhan
dipercaya untuk melayani Tuhan, Bapa yang Kekal.
2.
Hati orang durhaka berbalik kepada
pikiran orang-orang benar.
Orang benar di sini
menunjukkan, orang yang mau beribadah dan melayani Tuhan.
Maleakhi 4: 6
(4:6) Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik
kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku
datang memukul bumi sehingga musnah.
Tujuan dari pemulihan adalah terlepas dari penghukuman yang
membinasakan.
Kita bersyukur karena sampai pada hari ini kita masih merasakan
pelayanan dengan kuasa Elia. Supaya pada akhirnya nanti kita boleh mengalami
pemulihan, sehingga pada saat Dia datang, kita terlepas dari penghukuman yang
membinasakan, itulah kehidupan orang-orang yang telah dipulihkan.
Kehidupan yang dipulihkan adalah suatu umat yang layak bagi Dia,
terlepas dari penghukuman yang membinasakan.
Rencana Tuhan itu indah dan harus menjadi kerinduan di hati. Jangan
sampai kerinduan itu bergeser oleh karena rasa jengkel, panas hati. Oleh sebab
itu tidak boleh membual seperti air (tidak tenang), tidak boleh menganggap
enteng didikan, tidak boleh putus asa apabila ditegur oleh pengajaran salib,
yang rugi adalah diri sendiri bukan Tuhan. Apabila kita mengundurkan diri,
Tuhan tidak berkenan kepada orang seperti itu.
Dulu awal saya masuk di provinsi Banten belum ada jemaat, belum ada
penggembalaan, belum ada apa-apa, satu pun jiwa tidak ada, mengajar sekolah
agama juga belum, tapi saya harus pelihara iman dengan ketekunan, sehingga
setiap hari saya harus berjalan kaki.
Apabila seseorang mengundurkan dirinya (tidak bertekun) maka Allah tidak
berkenan kepadanya.
Pertanyaannya; MENGAPA YOHANES
PEMBAPTIS DISEBUT ELIA YANG AKAN DATANG?
Lukas 1: 17
(1:17) dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh
dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan
hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian
menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
Yohanes Pembaptis akan berjalan
mendahului Tuhan dalam dua hal:
1.
Berjalan dalam Roh.
2.
Berjalan dalam kuasa Elia.
Tujuannya: untuk mempersiapkan
bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya = pemulihan.
Keterangan: BERJALAN DALAM ROH.
Lukas 1: 13-15
(1:13) Tetapi malaikat itu berkata kepadanya:
"Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet,
isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau
menamai dia Yohanes.
(1:14) Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan
banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.
(1:15) Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia
tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus
mulai dari rahim ibunya;
Perhatikan
kalimat: “Dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh
dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya” menunjukkan bahwa Yohanes pembaptis telah
dikhususkan bagi Tuhan sejak dari rahim ibunya.
Dikhususkan
bagi Tuhan = nazir Allah.
Sekarang kita akan melihat;
NAZIR ALLAH.
Bilangan 6: 2-6
(6:2) "Berbicaralah kepada orang Israel dan
katakanlah kepada mereka: Apabila seseorang, laki-laki atau perempuan,
mengucapkan nazar khusus, yakni nazar orang nazir, untuk mengkhususkan dirinya
bagi TUHAN,
(6:3) maka haruslah ia menjauhkan dirinya dari anggur
dan minuman yang memabukkan, jangan meminum cuka anggur atau cuka minuman yang
memabukkan dan jangan meminum sesuatu minuman yang dibuat dari buah anggur, dan
jangan memakan buah anggur, baik yang segar maupun yang kering.
(6:4) Selama waktu kenazirannya janganlah ia makan
sesuatu apa pun yang berasal dari pohon anggur, dari bijinya sampai kepada
pucuk rantingnya.
(6:5) Selama waktu nazarnya sebagai orang nazir
janganlah pisau cukur lalu di kepalanya; sampai genap waktunya ia mengkhususkan
dirinya bagi TUHAN, haruslah ia tetap kudus dan membiarkan rambutnya tumbuh
panjang.
(6:6) Selama waktunya ia mengkhususkan dirinya bagi
TUHAN, janganlah ia dekat kepada mayat orang;
Hukum mengenai kenaziran atau
syarat untuk mengkhususkan diri bagi Tuhan ada tiga, yaitu:
1.
Ia harus menjauhkan dirinya dari anggur dan minuman keras, artinya; tidak hidup dalam hawa nafsu dan keinginan
daging.
Kita lihat sejenak...
Galatia 5:24-26
(5:24) Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan
daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
(5:25) Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin
oleh Roh,
(5:26) dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang
dan saling mendengki.
Hidup di dalam roh berarti telah menyalibkan daging dengan segala hawa
nafsu dan keinginannya. Maka seorang hamba Tuhan (seorang imam), nazir Allah,
yang dikhususkan bagi Tuhan harus hidup di dalam Roh.
Tanda-tanda bila seseorang telah menyalibkan daging dengan segala hawa
nafsu dan keinginannya:
- Jangan gila hormat.
- Jangan saling menentang.
- Jangan saling mendengki.
2.
Janganlah pisau cukur lalu di kepalanya = membiarkan rambutnya panjang.
Ini berbicara
tentang ketundukkan, seperti seorang isteri kepada suaminya. Sedangkan muara
ketundukkan adalah taat = patuh pada ajaran yang benar, sama seperti Sarah
patuh terhadap Abraham.
3.
Janganlah ia dekat kepada mayat orang.
Keterangan: “Janganlah ia dekat kepada
mayat orang.”
Bilangan 6:7
(6:7) bahkan apabila mati ayahnya ataupun ibunya,
saudaranya laki-laki ataupun saudaranya perempuan, janganlah ia menajiskan
dirinya kepada mereka, sebab tanda kenaziran bagi Allahnya ada di atas
kepalanya.
Salah satu syarat untuk menjadi nazir Allah adalah; janganlah dia dekat
dengan mayat. Baik mayat ayahnya ataupun ibunya, maupun mayat saudara dan
saudarinya, supaya ia tidak menajiskan dirinya.
Berbicara tentang mayat, berarti berbicara tentang dunia orang mati,
dimana Tuhan melemparkan Lucifer, ke dalam dunia orang mati...Yesaya 14:15.
Karena itu kita harus memisahkan diri dari mayat (dunia orang mati) karena
sudah beda alam. Dunia orang mati dengan dunia orang yang mengkhususkan diri,
jauh beda, sangat kontras.
Matius 8:19-22
(8:19) Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata
kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau
pergi."
(8:20) Yesus berkata kepadanya: "Serigala
mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak
mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
(8:21) Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya,
berkata kepada-Nya: "Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan
ayahku."
(8:22) Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah
Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka."
“Biarlah orang mati menguburkan orang-orang mati
mereka”, artinya: dunia orang mati (mayat) bukan dunia orang-orang
yang mengkhususkan diri (nazir Allah).
Yang dimaksud dengan mayat (orang mati) apabila:
a.
Tubuh menjadi liangnya serigala.
b.
Tubuh menjadi sarangnya burung.
Tentang: Tubuh menjadi liangnya
serigala = dikuasai oleh roh jahat
Serigala à kepada roh jahat.
Sekarang kita lihat pekerjaan dari roh jahat... Yohanes
10:12
(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala,
dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang,
meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan
mencerai-beraikan domba-domba itu.
Pekerjaan dari serigala:
YANG PERTAMA: MENERKAM.
Menerkam, artinya: menubruk atau menghantam dengan tujuan untuk
menindas.
Tertindas à kepada orang yang masih tetap dalam dosanya/tidak
lepas dari kelemahan-kelemahannya.
Berarti, penyebab seseorang tertindas adalah karena dosanya bukan karena
salib. Tuhan tidak pernah menindas kita, walaupun syarat mengikut Tuhan adalah
sangkal diri, pikul salib.
Ketika bangsa Israel diperbudak di Mesir, mereka tertindas oleh karena kerja paksa sampai memahitkan hati mereka,
begitu juga apabila seseorang masih diperbudak dosa tanpa hari perhentian
(ibadah dan pelayanan), tanpa menguduskan hari sabat, seseorang akan tertindas
sampai memahitkan hatinya.
Kita membutuhkan hari perhentian, hari sabat bagi Tuhan, disitu nanti
kita dapat merasakan pelayanan dari pada imam besar.
Kita tetap berdoa, supaya di tengah-tengah ibadah ini kita terus
merasakan pelayanan dengan kuasa Elia, ketika seseorang diperbudak dosa, tanpa
hari perhentian (jauh dari ibadah jauh dari pelayanan) itu yang menyebabkan
seseorang tertindas. Sangkal diri pikul salib di tengah-tengah ibadah dan
pelayanan tidak menindas kita, yang menindas kita adalah dosa, sampai
memahitkan hidup setiap orang.
Dan perlu kita lihat pelayanan dari pada si serigala itulah nabi-nabi
palsu, melayani hanya sebatas mengadakan mujizat tetapi mengecilkan pengajaran
salib, sehingga kehendak Allah tidak terlaksana, masalah tidak terselesaikan,
dosa tidak terselesaikan, penyakit tidak disembuhkan, tetap terikat sehingga
beban dosa menindas seseorang sampai memahitkan hati seseorang. Itu pekerjaan
dari si serigala yang disebut dengan nabi-nabi palsu.
Jadi jangan sampai kita menganggap bahwa salib menjadi beban, sebaliknya,
dosa yang membuat seseorang tertindas. Justru ketika kita memikul salib,
kehendak Allah terlaksana, masalah selesai.
Pekerjaan dari serigala:
YANG KEDUA: MENCERAI BERAIKAN KAWANAN DOMBA.
Mencerai beraikan kawanan domba = domba-domba menjadi liar = domba-domba
tidak tergembala.
Dalam kesempatan ibadah doa penyembahan dua hari yang lalu, sebenarnya
sudah saya sampaikan, saya tidak mengerti kenapa ini harus saya sampaikan kembali.
Ayub 39:8-10
(39:8) Siapakah yang mengumbar keledai liar, atau
siapakah yang membuka tali tambatan keledai jalang?
(39:9) Kepadanya telah Kuberikan tanah dataran sebagai
tempat kediamannya dan padang masin sebagai tempat tinggalnya.
(39:10) Ia menertawakan keramaian kota, tidak
mendengarkan teriak si penggiring;
(39:11) ia menjelajah gunung-gunung padang
rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau.
Kalau domba domba tidak tergembala (liar), maka yang terlihat ada tiga
hal, yaitu:
1.
Menertawakan keramaian kota = tidak menghargai ibadah dan pelayanan = mengecilkan ibadah dan
pelayanan.
2.
Tidak mendengarkan teriak si penggiring = tidak mendengarkan suara gembala = tidak dengar dengaran.
Seorang hamba yang setia memikul tanggung jawab dalam
perkara yang kecil kepadanya dipercayakan tanggung jawab dalam perkara yang
besar (Matius 25). Itu saja pelajaran yang harus kita pegang.
3.
Menjelajah gunung-gunung padang rumputnya.
Artinya: beribadah di sembarang tempat
Lihat, ketika dia beribadah di sembarang tempat,
mencari apa saja yang hijau. Jadi dia tidak perduli apakah itu pengajaran sesat
(palsu) atau benar.
Tempat yang layak jika domba-domba tidak tergembala (liar):
a.
Tanah dataran sebagai tempat kediaman mereka.
Ulangan 11:10-12
(11:10) Sebab negeri, ke mana engkau masuk untuk
mendudukinya, bukanlah negeri seperti tanah Mesir, dari mana kamu
keluar, yang setelah ditabur dengan benih harus kauairi dengan jerih payah,
seakan-akan kebun sayur.
(11:11) Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk
mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah,
yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit;
(11:12) suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN,
Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.
Bagian yang harus diterima atau dialami oleh orang-orang yang tidak
tergembala adalah: tanah dataran, artinya: hidup dengan mengandalkan
kekuatannya sendiri, jauh dari kasih karunia.
Sedangkan tanah Kanaan itu bergunung-gunung dan berlembah.
-
Bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit, artinya;
bergantung kepada kemurahan Tuhan.
Demikian juga dengan orang-orang yang tergembala,
bergantung kepada kemurahan hati Tuhan.
Bergunung-gunung dan berlembah-lembah -> pengalaman
kematian dan kebangkitan.
·
Bergunung-gunung = kebangkitan.
·
Berlembah-lembah = kematian.
-
Tanah Kanaan tempat kita
beribadah dan melayani Tuhan.
b.
Padang masin sebagai tempat kediamannya. Padang masin = tandus = gersang = kering-kering tidak menghasilkan
apa-apa -> hidup tanpa persekutuan dengan Tuhan.
Selain menerkam dan mencerai beraikan kawanan domba kita lihat dalam
Lukas 13:31-32
(13:31) Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi
dan berkata kepada Yesus: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena
Herodes hendak membunuh Engkau."
(13:32) Jawab Yesus kepada mereka: "Pergilah dan
katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang,
pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai.
Herodes disebut juga si serigala, pekerjaannya adalah: membunuh.
Matius 2:16
(2:16) Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah
diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh
membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur
dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari
orang-orang majus itu.
Yang menjadi sasaran roh jahat adalah: anak-anak yang berumur dua tahun
ke bawah. Ini menggambarkan keadaan dari kanak-kanak, kerohanian yang belum
dewasa.
Yohanes 8:44
(8:44) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin
melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula
dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran.
Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah
pendusta dan bapa segala dusta.
Iblis adalah pembunuh manusia dari sejak semula (dari sejak di taman
Eden). Ia berusaha membunuh manusia dengan cara memutarbalikkan Firman
Tuhan, yaitu: mengurangkan dan menambahkan firman Tuhan.
1 Yohanes 3:15
(3:15) Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah
seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang
tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
Setiap orang yang membenci saudaranya adalah pembunuh manusia.
Berarti, membenci sesama setara dengan seorang pembunuh. Jadi karena kebencian dari pada Herodes dia berusaha
untuk membunuh Yesus. Inilah tabiat dari pada roh jahat. Berarti, selain
menerkam dan mencerai beraikan domba-domba, selanjutnya membunuh.
Tentang: tubuh menjadi sarang
burung = dikuasai roh najis.
Burung itu gambaran dari pada roh najis
Hagai 2: 12-15
(2:12) "Beginilah firman TUHAN semesta alam itu:
Tanyakanlah pengajaran kepada para imam.
(2:13) Andaikata seseorang membawa daging kudus dalam
punca bajunya, lalu dengan puncanya itu ia menyentuh roti atau sesuatu masakan
atau anggur atau minyak atau sesuatu yang dapat dimakan, menjadi kuduskah yang
disentuh itu?" Lalu para imam itu menjawab, katanya: "Tidak!"
(2:14) Berkatalah pula Hagai: "Jika seseorang
yang najis oleh mayat menyentuh semuanya ini, menjadi najiskah yang disentuh
itu?" Lalu para imam itu menjawab, katanya: "Tentu!"
(2:15) Maka berbicaralah Hagai, katanya: "Begitu
juga dengan umat ini dan dengan bangsa ini di hadapan-Ku, demikianlah firman
TUHAN, dan dengan segala yang dibuat tangan mereka; dan yang dipersembahkan
mereka di sana adalah najis."
Pembangunan bait suci terancam batal, oleh karena ikut sertanya
orang-orang najis. Kesimpulannya, pekerjaan dari pada roh najis adalah
menghambat pembangunan tubuh Kristus. Maka saudara jangan tersinggung kalau
saya tegas terhadap kenajisan, saudara jangan terbawa perasaan. Entah itu mayat
orang tua, atau mayat saudara laki-laki saudara perempuan jangan terbawa
perasaan. Dan saya heran masih saja ada di antara kita kalau di tegur mengenai
dosa kenajisan, tidak terima dan tidak suka lihat saya. Hamba Tuhan jika masih
dikuasai roh najis tidak mungkin terwujud pembangunan tubuh
kristus. Kita harus jujur kepada firman, jujur kepada Tuhan, mau mengkhususkan
diri atau tidak.
Pendeknya, dunia orang mati menjadi sarang burung (dikuasai oleh roh
najis), jangan kita dekat, dan jangan kompromi, walaupun mayat kedua orang tua,
maupun mayat saudara laki-laki, saudari perempuan, jangan dekat. Biarlah orang-orang
mati menguburkan orang-orang matinya, sebab dunia kita dan dunia orang mati
sudah berbeda.
Wahyu 18:2
(18:2) Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya:
"Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi
tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat
bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
Babel adalah tempatnya roh najis bersembunyi. Sedangkan roh najis itu
sangat dibenci oleh Tuhan, maka apa yang dibenci oleh Tuhan juga harus kita benci.
Jangan menyukai apa yang dibenci oleh Tuhan.
Harusnya kita tahu bahwa pelayanan yang dilakukan oleh Tuhan itu
benar-benar pelayanan dalam kuasa Elia. Berdoa, memperdamaikan dosa kita,
terjadi pemulihan, sehingga kita menjadi umat yang layak, terlepas dari penghukuman
yang membinasakan. Kalau saya membiarkan seseorang mengambil jalannya sendiri,
itu nanti arahnya bukan kepada pembangunan tubuh Kristus, melainkan mengarah
kepada pembangunan tubuh Babel.
Ada dua jenis pembangunan:
yang pertama.
Wahyu 19:6-8
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar
orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai,
dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan
pengantin-Nya telah siap sedia.
(19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain
lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu
adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.
Inilah pesta nikah Anak Domba, dengan demikian terwujudnya pembangunan
tubuh kristus yang sempurna. Ini menunjukkan bahwa gereja yang sempurna
layak menjadi pengantin perempuan (mempelai Anak Domba).
Yang kedua.
Wahyu 19:17-18
(19:17) Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di
dalam matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang
terbang di tengah langit, katanya: "Marilah ke sini dan berkumpullah untuk
turut dalam perjamuan Allah, perjamuan yang besar,
(19:18) supaya kamu makan daging semua raja dan daging
semua panglima dan daging semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua
penunggangnya dan daging semua orang, baik yang merdeka maupun hamba, baik yang
kecil maupun yang besar."
Pesta burung-burung, yang mengarah kepada pembangunan tubuh babel
menjadi sarangnya burung, segala hal yang najis.
Perhatikan kalimat: “Supaya kamu makan daging semua raja dan daging
semua panglima dan daging semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua
penunggangnya dan daging semua orang, baik yang merdeka maupun hamba, baik yang
kecil maupun yang besar.” Artinya daging itu ditunggangi oleh roh najis. Oleh
sebab itu akhir-akhir ini Setan pandai sekali menyatakan, bahwa orang yang
memakai narkoba, seks bebas, atau lebih tepatnya orang-orang yang melakukan
dosa kenajisan dikatakan pesta.
Manusia tanpa roh disebut daging binatang. Dan daging itulah yang
ditunggangi oleh roh najis. Di sinilah kita belajar dan perlu memahami sudah
kah kita hidup oleh Roh dan memberikan hidup dipimpin oleh Roh? Ukurlah
kerohanian masing-masing dengan firman/ firman Allah menjadi cerminan hidup.
Wahyu 17:3
(17:3) Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan
aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu,
yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala
dan sepuluh tanduk.
“Seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu...” manusia tanpa roh sama dengan binatang, inilah yang ditunggangi
oleh roh najis.
Lihat binatang itu, mempunyai
tujuh kepala, dan sepuluh tanduk. Tujuh kepala berbicara tentang
pemimpin yang sempurna, sepuluh tanduk berarti berbicara tentang kuasa. Jadi
jelas binatang ini berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan tetapi sayang
nya tidak hidup di dalam Roh, dan tidak memberi diri dipimpin oleh Roh Tuhan.
Perempuan kekejian (tubuh Babel), ibu dari semua pelacur adalah dunia orang
mati, inilah mayat yang dimaksud tadi, jangan dekat. Baik itu mayat orang tua,
maupun mayat saudara/saudari, jangan dekat.
Jalan keluarnya.
Imamat 21:11-12
(21:11) Janganlah ia dekat kepada semua mayat, bahkan
janganlah ia menajiskan diri dengan mayat ayahnya atau ibunya.
(21:12) Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya
jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan
Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya;
Akulah TUHAN.
Syaratnya adalah janganlah dia keluar dari tempat kudus. Dalam Pengajaran
Tabernakel tempat kudus itu menunjuk kepada Ruangan Suci.
Di dalam Ruangan Suci terdapat tiga macam alat:
1.
Meja roti sajian = tekun dalam ibadah pendalaman Alkitab disertai
dengan perjamuan suci.
2.
Pelita emas = tekun dalam ibadah raya minggu disertai
dengan kesaksian.
3.
Mezbah dupa =
tekun dalam ibadah doa penyembahan
Ibrani 10:22-24
(10:22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan
hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita
telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh
dengan air yang murni.
(10:23) Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan
tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
(10:24) Dan marilah kita saling memperhatikan supaya
kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
Di sini kita melihat ada tiga kata yaitu; iman, pengharapan, dan kasih, tiga kata tersebut berkaitan dengan ketekunan dalam tiga macam
ibadah pokok, yaitu: .
1.
Iman = ketekunan dalam
ibadah pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
2.
Pengharapan = ketekunan dalam ibadah raya minggu disertai dengan
kesaksian.
3.
Kasih =
ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
Ibrani 10:25-26
(10:25) Janganlah kita menjauhkan diri dari
pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi
marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari
Tuhan yang mendekat.
(10:26) Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah
memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk
menghapus dosa itu.
Kalau kita sengaja meninggalkan tiga macam ibadah pokok, yaitu; ibadah
pendalaman Alkitab, ibadah doa penyembahan, ibadah raya minggu, maka darah
Yesus tidak berlaku atas dia. Sebaliknya darah
Yesus berlaku kepada orang-orang yang tekun dalam tiga macam ibadah pokok (korban
penghapus dosa berlaku atas kita). Jadi tiga macam ibadah pokok ini seharga
dengan setetes darah Yesus. Mengerti tentang Ruangan Suci, tiga macam ibadah
pokok, namun dengan sengaja meninggalkan pertemuan-pertemuan ibadah, darah
Yesus tidak berlaku atas orang tersebut. Kita tahu fungsi darah; mengampuni dan
menebus juga menyucikan dosa.
Berarti, ketika kita menjalankan tiga macam ibadah pokok dengan sangkal
diri, pikul salib, ada di dalam tanda darah.
Imamat 21:12
(21:12) Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya
jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan
Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya;
Akulah TUHAN.
Perlu untuk diketahui, dengan tekun dalam tiga macam ibadah pokok, berada
di dalam penyucian, oleh firman, oleh Roh Kudus dan oleh kasih
Allah. Dampak positifnya adalah pengurapan ada di atas kepalanya, (hidup di
dalam pengurapan). Jadi pengurapan itu datangnya bukan dari mana-mana melainkan
datangnya dari pada salib. Nah minyak urapan yang ada di atas kepala, inilah
pertanda bahwa kita telah dikhususkan untuk Tuhan. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment