IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 28 JULI 2017
“KITAB MALEAKHI”
Subtema: JANGAN MINUM ANGGUR
ATAU MINUMAN YANG KERAS.
Shalom saudaraku...
Selamat malam, salam sejahtera
bagi kita semua. Salam di dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus. Oleh karena kemurahan
hati-Nya kita boleh melangsungkan ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan
suci.
Segera kita memperhatikan firman
penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci dari Maleakhi
4.
Maleakhi 4: 5
(4:5) Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia
kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
Ini adalah kemurahan hati Tuhan
bagi umat Tuhan, bagi orang yang percaya kepada Tuhan, bagi saya dan saudara,
bagi kita semua secara khusus.
Ayat ini adalah ayat kemurahan
bagi kita semua, sehingga pada saat hari Tuhan tiba, kita mendapatkan
pertolongan, kita mendapatkan keselamatan dari Tuhan.
Untuk menguatkan ayat ini kita
perhatikan ...
Matius 11: 12-14
(11:12) Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga
sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba
menguasainya.
(11:13) Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat
hingga tampilnya Yohanes
(11:14) dan -- jika kamu mau menerimanya -- ialah Elia
yang akan datang itu.
Perhatikan kalimat: “Ialah Elia yang akan datang itu.”
Kalimat ini menunjuk kepada
pribadi Yohanes Pembaptis yang disebut juga nabi.
Markus 9: 11-12
(9:11) Lalu mereka bertanya kepada-Nya: "Mengapa
ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?"
(9:12) Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang
dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan yang ada
tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan
dihinakan?
Memang Elia harus datang
terlebih dahulu untuk memulihkan segala sesuatu sehingga pada saat Tuhan duduk
di atas takhta kemuliaan-Nya untuk menghakimi segala bangsa, kita boleh
mendapatkan pertolongan dari Tuhan.
Inilah rencana Allah yang besar
sehingga Yohanes Pembaptis diutus mendahului Tuhan dengan kuasa Elia.
Lukas 1: 16-17
(1:16) ia akan membuat banyak orang Israel berbalik
kepada Tuhan, Allah mereka,
(1:17) dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh
dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan
hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian
menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
Tanda pemulihan: ia akan membuat
banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan Allah mereka, yaitu:
-
Membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya.
-
Hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang
benar.
Ini tanda pemulihan, dengan
demikian, ia (Yohanes Pembaptis) menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak
bagi-Nya.
Maleakhi 4: 6
(4:6) Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik
kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku
datang memukul bumi sehingga musnah.
Umat yang layak bagi-Nya lepas
dari penghukuman yang membinasakan, sebab hari Tuhan itu besar dan dahsyat,
tidak ada yang bisa melarikan diri dari hari Tuhan yang besar dan dahsyat.
Tuhan terlebih dahulu mengutus
Yohanes Pembaptis, yang disebut juga nabi Elia, untuk memulihkan segala sesuatu
sehingga pada saat Dia datang, kita terlepas dari kebinasaan, terlepas dari
penghukuman yang membinasakan. Inilah kemurahan hati Tuhan bagi kita semua.
Maka kita berdoa, supaya di
tengah ibadah dan pelayanan dalam kandang penggembalaan ini, kita boleh
merasakan pelayanan dari kuasa nabi Elia, kita boleh mendapatkan pembukaan
rahasia firman Tuhan, sehingga hidup kita, ibadah dan pelayanan kita, nikah
rumah tangga, segala sesuatu dipulihkan, sehingga pada saat Dia datang, kita
terlepas dari kebinasaan.
Pertanyaannya; mengapa
Yohanes Pembaptis disebut Elia yang akan datang itu?
Lukas 1: 17
(1:17) dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh
dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan
hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian
menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
Yohanes Pembaptis akan berjalan
mendahului Tuhan dalam dua hal, yaitu:
a.
Berjalan dalam roh.
b.
Berjalan dalam kuasa Elia.
Sehingga dengan dua hal inilah,
ia menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.
Keterangan: BERJALAN DALAM
ROH.
Berarti, hidup dalam roh dan
dikuasai oleh Roh Tuhan sepenuhnya.
Lukas 1: 13-15
(1:13) Tetapi malaikat itu berkata kepadanya:
"Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet,
isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau
menamai dia Yohanes.
(1:14) Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan
banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.
(1:15) Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia
tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus
mulai dari rahim ibunya;
Perhatikan, di sini kita melihat
bahwa Yohanes Pembaptis penuh dengan Roh Kudus sejak dari rahim ibunya,
menunjukkan bahwa Yohanes Pembaptis dikhususkan bagi Tuhan (menjadi nazir
Allah).
Tanda nazir Allah (dikhususkan
bagi Allah): ia tidak akan minum anggur
atau minuman keras, artinya; tidak hidup di dalam hawa nafsu dan keinginan
daging.
Bilangan 6: 2-6
(6:2) "Berbicaralah kepada orang Israel dan
katakanlah kepada mereka: Apabila seseorang, laki-laki atau perempuan,
mengucapkan nazar khusus, yakni nazar orang nazir, untuk mengkhususkan dirinya
bagi TUHAN,
(6:3) maka haruslah ia menjauhkan dirinya dari
anggur dan minuman yang memabukkan, jangan meminum cuka anggur atau cuka
minuman yang memabukkan dan jangan meminum sesuatu minuman yang dibuat dari
buah anggur, dan jangan memakan buah anggur, baik yang segar maupun yang
kering.
(6:4) Selama waktu kenazirannya janganlah ia makan
sesuatu apa pun yang berasal dari pohon anggur, dari bijinya sampai kepada
pucuk rantingnya.
(6:5) Selama waktu nazarnya sebagai orang nazir janganlah
pisau cukur lalu di kepalanya; sampai genap waktunya ia mengkhususkan
dirinya bagi TUHAN, haruslah ia tetap kudus dan membiarkan rambutnya tumbuh
panjang.
(6:6) Selama waktunya ia mengkhususkan dirinya bagi
TUHAN, janganlah ia dekat kepada mayat orang;
Hukum mengenai kenaziran atau
syarat mengkhususkan diri bagi Tuhan yaitu:
1.
Menjauhkan dirinya dari anggur dan minuman yang
memabukkan.
2.
Janganlah pisau cukur lalu di kepalanya.
3.
Janganlah ia dekat kepada mayat orang.
Sekarang kita akan melihat
tentang: “Menjauhkan dirinya dari anggur dan minuman
yang memabukkan.”
Artinya; seorang yang
dikhususkan (nazir Allah), tidak boleh hidup dalam hawa nafsu dan keinginan
daging.
Efesus 5: 18
(5:18) Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena
anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,
Janganlah mabuk anggur atau
jangan hidup dalam hawa nafsu dan keinginan daging, tetapi penuhlah dengan Roh Kudus supaya kita semua
menjadi nazir Allah, berarti mengkhususkan diri bagi Tuhan.
Orang yang hidup dalam hawa
nafsu dan keinginan dagingnya, ia tidak akan dapat mengkhususkan dirinya kepada
Tuhan (tidak bisa menjadi nazir Allah) sekalipun dia berada di tengah-tengah
ibadah pelayanan.
Kalau seseorang masih belum
penuh dengan Roh; sebentar dia bisa meluap-luap melayani Tuhan, sebentar
dengar-dengaran, sebentar tunduk, sebentar seperti merendahkan diri, tetapi
besok dia tetap kembali kepada daging dengan segala keinginannya, karena dia
belum penuh dengan Roh Kudus.
Galatia 5: 16
(5:16) Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu
tidak akan menuruti keinginan daging.
Hiduplah oleh Roh, maka
seseorang tidak akan menuruti keinginan daging.
Inilah himbauan Rasul Paulus
kepada jemaat di Galatia.
Galatia 5: 17
(5:17) Sebab keinginan daging berlawanan dengan
keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena
keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang
kamu kehendaki.
Perlu untuk diketahui;
keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh, sebaliknya keinginan Roh
berlawanan dengan keinginan daging.
Sekarang kita lihat; yang hidup
di dalam hawa nafsu dan keinginan daging...
Kejadian 25: 27-28
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau
menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang,
tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
(25:28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan
daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.
Esau adalah seorang yang pandai
berburu daging menunjukkan bahwa Esau adalah manusia daging.
Kita lihat manusia daging.
Galatia 5: 19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu:
percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan,
perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh
pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan
sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat
dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Ada 15 tabiat daging, yaitu; percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah,
kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan,
pesta pora.
Perlu untuk diketahui; setiap
orang yang hidup dalam hawa nafsu dan keinginan daging tidak mendapat bagian
dalam Kerajaan Sorga.
1 Yohanes 2: 16
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu
keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal
dari Bapa, melainkan dari dunia.
Keinginan daging berasal dari dunia,
bukan berasal dari Allah, maka manusia duniawi pasti hidup secara manusiawi artinya
hidup menurut keinginan daging karena keinginan daging berasal dari dunia bukan
dari Tuhan.
1 Korintus 3: 3-4
(3:3) Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika
di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa
kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
(3:4) Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari
golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan
Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang
bukan rohani?
Manusia duniawi hidup secara
manusiawi (hidup menurut keinginan daging), dilihat dari pengakuan mereka yang berkata “Aku
dari golongan Paulus”, yang lain berkata: “Aku dari golongan Apolos.”
Pengakuan ini menunjukkan bahwa
anggota tubuh terpecah-pecah. Anggota tubuh itu banyak ada tangan, ada kaki,
ada mulut, ada hidung, ada telinga, tetapi itu merupakan satu kesatuan yang
tidak boleh terpisahkan, tetapi di sini kita melihat; manusia duniawi hidup secara
manusiawi, hidup menurut keinginan daging, akhirnya terpisah dari Tuhan,
terpisah dari tubuh Kristus.
Praktek manusia daging.
Kejadian 25: 30
(25:30) Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah
kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku
lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.
Esau menjual hak kesulungannya
hanya karena semangkuk sop kacang merah (hanya karena sepiring kacang merah), hanya
karena sesuap nasi, banyak orang menjual hak kesulungannya.
Keluaran 4: 22-23
(4:22) Maka engkau harus berkata kepada Firaun:
Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
(4:23) sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah
anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak
membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."
Hak kesulungan itu berbicara
tentang ibadah dan pelayanan kita kepada Tuhan.
Itu sebabnya Tuhan berkata
kepada Firaun: “Jika engkau
menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung.”
Roma 8: 5
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging,
memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan
hal-hal yang dari Roh.
Mereka yang hidup menurut
daging memikirkan hal-hal yang dari daging, ia tidak akan memikirkan hal-hal
yang dari roh, tidak akan memikirkan perkara-perkara rohani, itulah ibadah dan pelayanan
dengan segala kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya.
Sama seperti Esau; dia tidak
peduli dengan ibadah dan pelayanannya karena dia hidup menurut keinginan
daging.
Roma 8: 7
(8:7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan
terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak
mungkin baginya.
Keinginan daging adalah
perseteruan terhadap Allah karena ia tidak takluk kepada hukum Allah, tidak
tunduk pada firman Allah.
Kejadian 25: 32-34
(25:32) Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati;
apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"
(25:33) Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu
kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak
kesulungannya kepadanya.
(25:34) Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang
merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah
Esau memandang ringan hak kesulungan itu.
Esau berkata: “Apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?”,
perkataan ini menunjukkan bahwa Esau memandang ringan hak kesulungan itu,
memandang ringan ibadah dan pelayanan, itulah manusia daging, karena dia bukan
berasal dari Allah. Manusia daging berasal dunia, bukan berasal dari Allah.
Yusuf berkata kepada
saudara-saudaranya, kalau Firaun bertanya apa pekerjaanmu, jangan katakan
engkau adalah gembala kambing domba, karena bagi orang Mesir, itu merupakan
kekejian.
Bagi dunia, penggembalaan itu
merupakan kekejian.
Maleakhi 1: 3
(1:3) tetapi membenci Esau. Sebab itu Aku membuat
pegunungannya menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya Kujadikan padang
gurun."
Dua hal terjadi bila tidak
menghargai hak kesulungan (ibadah dan pelayanan), yaitu:
a.
Tanah pusakanya Kujadikan padang gurun.
b.
Pegunungannya menjadi sunyi sepi.
Mari kita ikuti dua hal ini.
Tentang: “TANAH
PUSAKANYA KUJADIKAN PADANG GURUN.”
Artinya; ibadah dan
pelayanannya di dalam satu kandang penggembalaan telah dikuasai oleh binatang
buas (serigala). Serigala yang buas -> nabi-nabi palsu (Matius 7: 15),
di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ditandai dengan firman yang ditambahkan
dan dikurangkan.
Firman ditambahkan, artinya; menyampaikan satu dua ayat ditambahi atau
disertai cerita isapan jempol, dongeng nenek tua, takhayul-takhayul, misalnya
menyampaikan satu dua ayat firman Allah lalu ditambahkan cerita si kancil, di
kura-kura, si buaya dan sebagainya. Bagaimana mungkin si kancil, si kura-kura,
si buaya dapat menyucikan hati nurani yang jahat, sesuatu yang tidak mungkin.
Kemudian, dikurangkan,
artinya; pemberitaan firman tentang salib diganti dengan dua hal, yaitu;
1.
Teori kemakmuran, artinya; orang Kristen tidak boleh miskin, harus kaya.
2.
Diganti dengan tanda-tanda heran ataupun mujizat-mujizat semata tetapi
ibadah pelayanannya tidak memuncak kepada salib.
Itulah yang terjadi ketika tanah
pusaka dijadikan padang gurun.
Padang gurun itu gersang =
kering-kering, tidak menghasilkan apa-apa. Apa yang dihasilkan semak duri dan
rumput duri? Mungkinkah rumput duri dan semak duri menghasilkan buah anggur
yang manis? Mungkinkah rumput duri, semak duri menghasilkan buah pohon ara yang
manis? Sesuatu yang tidak mungkin.
Tentang: “PEGUNUNGANNYA
MENJADI SUNYI SEPI.”
Sunyi sepi berarti ibadah dan pelayanan
telah ditinggalkan Tuhan, maka yang terjadi adalah dukacita, tanpa sukacita,
ini menunjuk kepada orang yang tidak mengalami pemulihan.
Di dalam kitab Ratapan,
akhirnya Yerusalem menjadi kota yang terpencil, sunyi sepi, laksana jandalah ia
(tanpa suami).
Setiap malam menangis
tersedu-sedu, orang-orang meninggalkan dia dan menjadi sunyi sepi.
Maleakhi 1: 4
(1:4) Apabila Edom berkata: "Kami telah hancur,
tetapi kami akan membangun kembali reruntuhan itu," maka beginilah firman
TUHAN semesta alam: "Mereka boleh membangun, tetapi Aku akan
merobohkannya; dan orang akan menyebutkannya daerah kefasikan dan bangsa yang
kepadanya TUHAN murka sampai selama-lamanya."
Perhatikan kalimat: “Mereka boleh membangun, tetapi Aku akan
merobohkannya”, tidak diberi kesempatan lagi untuk mengalami pemulihan.
Inilah yang disebut pegunungan yang sunyi sepi.
Ibrani 12: 16-17
(12:16) Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau
yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya
untuk sepiring makanan.
(12:17) Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia
hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk
memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
Saudaraku perhatikan, ketika
Esau hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak diberi kesempatan
untuk memperbaiki kesalahannya.
Mari kita menghargai hak
kesulungan, selagi masih ada kesempatan.
Perlu untuk diketahui;
kesempatan yang ada sekarang ini tinggal sedikit. Jangan sampai disia-siakan,
gunakan sebaik mungkin untuk memperbaiki kelakuan yang salah.
Kita ini persis berada pada jam
5 sore artinya tinggal sedikit waktu lagi.
Ciri-ciri hidup menurut keinginan
daging.
Galatia 5: 16-19
(5:16) Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu
tidak akan menuruti keinginan daging.
(5:17) Sebab keinginan daging berlawanan dengan
keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena
keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang
kamu kehendaki.
(5:18) Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu
dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu:
percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
Ciri-ciri hidup menurut
keinginan daging: berada di bawah hukum Taurat.
Kita pelajari dulu hukum Taurat
yang terdapat di dalam Injil Matius 5. Yesus menyatakan hukum Taurat di
dalam Injil Matius 5: 17-48, yang dibagi menjadi dua bagian.
Yang pertama. Matius 5: 20-37.
Contoh pertama; (ayat 21)
“Kamu telah mendengar yang difirmankan
kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.”
Tetapi bandingkan hukum kasih karunia,
setelah Yesus ada: (ayat 22) “Tetapi
Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus
dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke
Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka
yang menyala-nyala.” Hukum taurat itu bersifat lahiriah.
Kita lihat contoh yang
kedua; (ayat 27) “Kamu telah
mendengar firman: Jangan berzinah.” Inilah aturan dalam hukum Taurat,
bandingkan dengan hidup di dalam Yesus, zaman Yesus; (ayat 28) “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang
yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di
dalam hatinya. ” Ini bukan berbicara tentang hal lahiriah, tetapi berbicara
tentang hal rohani, manusia batin (manusia rohani).
Jadi, betul sekali mereka yang
berada di bawah hukum Taurat menjalankan ibadahnya secara lahiriah.
Contoh ketiga; (ayat 31)
“Telah difirmankan juga: Siapa yang
menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.”
Kalau dalam hukum Taurat boleh
menceraikan isterinya, boleh dikasih surat cerai, tetapi bandingkan setelah di
dalam hukum Yesus, kasih karunia: (ayat 32) “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya
kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin
dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.”
Contoh keempat; (ayat 33) “Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita:
Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.” Di dalam hukum Taurat boleh bersumpah, tetapi
jangan bersumpah palsu. Bandingkan setelah di dalam Yesus, hukum kasih karunia;
(ayat 34-37) “Tetapi Aku berkata
kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit
adalah takhta Allah ...” Ini sudah bersifat rohani, itu contoh keempat.
Contoh kelima; (ayat 38) “Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.” Artinya;
kejahatan boleh dibalas dengan kejahatan.
Bandingkan setelah di dalam
Yesus, hukum kasih karunia. (ayat 39) “Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat
jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga
kepadanya pipi kirimu.”
Kesimpulannya, mereka yang
berada di bawah hukum Taurat bersifat lahiriah, termasuk ketika menjalankan ibadahnya
bersifat lahiriah.
Demikian juga seorang imam
besar dalam hukum Taurat harus mempersembahkan korban (bakaran) dari kambing
domba jantan dan lembu jantan untuk mendapatkan pengampunan dosa= bersifat
lahiriah. Berbanding terbalik dengan sekarang gantinya adalah Yesus yang disalibkan
untuk mendapatkan pengampunan dosa.
Matius 15: 8
(15:8) Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya,
padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Ibadah lahiriah untuk masa
sekarang; bibir, mulut memuliakan Tuhan tetapi hati jauh dari Tuhan =
mempersembahkan tubuh jasmaninya kepada Tuhan tetapi manusia batiniahnya tidak
dipersembahkan kepada Tuhan. Itu adalah ibadah lahiriah.
Injil Matius 5 ini
dibagi menjadi dua bagian.
Yang kedua.
Matius 5: 38
(5:38) Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata
dan gigi ganti gigi.
Mata ganti mata dan gigi ganti
gigi, artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang bersalah
tidak luput dari penghukuman dosa.
Matius 5: 43
(5:43) Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu
manusia dan bencilah musuhmu.
Kasihilah sesamamu manusia dan
bencilah musuhmu, berarti berada di bawah hukum Taurat tidak sempurna di dalam
kasih.
Kemudian ...
Matius 5: 46-47
(5:46) Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi
kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
(5:47) Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada
saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain?
Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?
Kemudian hanya memberi salam
kepada saudara-saudaranya saja. Berbuat baik hanya kepada yang dikenal, kepada
orang lain tidak.
Kesimpulannya; tidak sempurna
di dalam kasih dan tidak sempurna di dalam perbuatan baik.
Itulah ciri-ciri hidup menurut
daging, berada di bawah hukum Taurat, maka ibadahnya juga dijalankan secara
lahiriah.
Dampak negatif berada di bawah hukum
Taurat.
Galatia 5: 17
(5:17) Sebab keinginan daging berlawanan dengan
keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena
keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
Perhatikan kalimat: “Sehingga kamu setiap kali tidak melakukan
apa yang kamu kehendaki.”
Melakukan sesuatu namun tidak
sesuai dengan apa yang diinginkan hati, malahan melakukan sesuatu yang dibenci.
Itu dampak negatif hidup di bawah hukum Taurat.
Roma 7: 20
(7:20) Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku
kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di
dalam aku.
Perhatikan kalimat: “Jadi
jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang
memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.”
Berarti, melakukan kesalahan di
luar alam kesadaran.
Roma 7: 5
(7:5) Sebab waktu kita masih hidup di dalam daging,
hawa nafsu dosa, yang dirangsang oleh hukum Taurat, bekerja dalam
anggota-anggota tubuh kita, agar kita berbuah bagi maut.
Mengapa seseorang melakukan
sesuatu yang tidak dikehendaki? (menginginkan yang baik, tetapi justru dosa
yang diperbuatnya) karena hukum Taurat itu merangsang dosa.
Keinginan kita untuk melakukan
sesuatu yang baik, tetapi ada yang lain merangsang, itulah hukum Taurat.
Andaikata kita berada di bawah
hukum kasih karunia, maka tidak mungkin kejahatan dibalas dengan kejahatan, sebaliknya,
menutupi banyak sekali dosa.
Dalam hukum Taurat ada sembilan
kali kata “Jangan”, tetapi justru dengan kata jangan, orang lain melanggarnya,
berarti benar-benar hukum Taurat itu merangsang dosa. Misalnya, ketika mata
ganti mata, gigi ganti gigi, tujuannya adalah untuk menghukum orang yang
bersalah, tetapi tanpa kita sadari kita sendiri tidak lepas dari kesalahan. Itu
yang dimaksud bahwa hukum Taurat itu telah merangsang dosa. Akhirnya melakukan
sesuatu yang tidak dikehendaki (di luar alam sadar). Itu dampak negatif berada
di bawah hukum Taurat.
Roma 7: 22-23
(7:22) Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum
Allah,
(7:23) tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku
melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku
menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku.
Hati ingin melakukan firman
tetapi di sisi lain, hukum Taurat, hukum lain, berjuang melawan hukum akal
budi, (pengertian yang baik) sehingga anggota tubuh menjadi tawanan dosa.
Itulah di luar alam sadar.
Seperti ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi; ketika seorang perempuan kedapatan berzinah, ahli Taurat
dan orang Farisi membawanya ke hadapan Yesus. Sebetulnya dalam satu sisi mereka
ingin menegakkan hukum yang benar, tetapi tanpa sadar, hukum Taurat itu telah
berjuang melawan akal budi, pengertian yang baik, akhirnya anggota tubuh
menjadi tawanan dosa.
Itu ciri-ciri hidup menurut
daging; berada di bawah hukum Taurat. Dampak negatifnya berbuat sesuatu yang
tidak dikehendaki, karena hukum Taurat merangsang dosa.
Roma 7: 15-16
(7:15) Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu.
Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku
benci, itulah yang aku perbuat.
(7:16) Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku
kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik.
Pendeknya, kalau berbuat apa
yang tidak dikehendaki = menyetujui bahwa hukum Taurat itu baik.
Roma 8: 3
(8:3) Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum
Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan
mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai
dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,
Allah mengutus Anak-Nya yang
tunggal supaya penghukuman karena dosa itu dijatuhkan di dalam tubuh Yesus. Mengapa?
Karena hukum Taurat tidak berdaya terhadap daging (lemah terhadap daging). Dia
tidak dapat menyelesaikan dosa, justru merangsang dosa. Awalnya ingin
menyelesaikan masalah, justru dengan kata jangan, dosa dirangsang.
Jadi yang mau saya sampaikan;
hukum Taurat itu lemah terhadap daging, sehingga tidak mampu menyelesaikan dosa
pada anggota-anggota tubuh.
Jalan keluarnya
supaya kita dikhususkan bagi Allah (menjadi
nazir Allah)...
Galatia 5: 16
(5:16) Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu
tidak akan menuruti keinginan daging.
“Hiduplah oleh Roh”, artinya:
berada dalam kegiatan Roh = berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan dengan
segala kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya. Oleh sebab itu jangan melepaskan
diri dari kegiatan Roh untuk menginginkan kebebasan dunia, sebab kebebasan
dunia adalah jerat maut.
Inilah maksud dari pada Rasul
Paulus yang dinyatakan kepada jemaat di Galatia dan malam ini Tuhan nyatakan
kepada jemaat GPT BETANIA. Hiduplah oleh Roh.
Jujur, saya seringkali bersedih
hati. Banyak di antara kita berada di dalam kegiatan Roh tetapi dengan sengaja masih
mengulangi keinginan-keinginan atau perbuatan daging.
Kejadian 2: 15
(2:15) TUHAN Allah mengambil manusia itu dan
menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
Tuhan Allah mengambil manusia
itu, Adam dan Hawa, dan menempatkannya dalam taman Eden, tujuannya adalah untuk
mengusahakan dan memelihara taman itu.
Tuhan menempatkan kita berada
di tengah-tengah ibadah pelayanan dalam kandang penggembalaan ini, tujuannya
adalah untuk mengusahakan dan memelihara kelangsungan dari ibadah pelayanan
dalam kandang penggembalaan GPT BETANIA Serang & Cilegon.
Syaratnya.
Kejadian 2: 16-17
(2:16) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada
manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
(2:17) tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan
yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya,
pastilah engkau mati."
Syarat untuk mengusahakan dan
memelihara kelangsungan ibadah dan pelayanan: mengikuti atau mematuhi
aturan-aturan yang ada.
Kalau orang yang berkendaraan
di tengah jalan melanggar aturan, di situ akan terjadi banyak kesalahan, banyak
kecelakaan. Juga dalam kandang penggembalaan ini apabila tidak mengikuti
aturan, di situ banyak terjadi kesalahan, di situ banyak terjadi pemberontakan.
Saya juga sebagai gembala harus
mengikuti aturan yang sudah Tuhan tetapkan. Jangan seenaknya saja melayani
Tuhan, pergi sana pergi sini, cari uang. Lupa tanggung jawab. Membiarkan
kambing domba haus dan lapar, tidak dirawat, tidak diperhatikan, dibiarkan
begitu saja. itu tidak benar. Jadi saya juga harus mematuhi aturan. Sidang
jemaat juga harus mematuhi aturan, tidak boleh melanggar aturan. Ikuti aturan
yang ada, jangan pakai aturan sendiri, supaya kita berhasil.
Adapun aturan itu:
“Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan
buahnya dengan bebas.”
Kita lihat secara detail ...
Kejadian 2: 9
(2:9) Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai
pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon
kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik
dan yang jahat.
Yang dimaksud dengan semua
pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, yaitu;
1.
Pohon yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya.
2.
Buah pohon kehidupan.
Tentang; Pohon yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya.
1 Korintus 12: 1-2
(12:1) Sekarang tentang karunia-karunia Roh. Aku mau,
saudara-saudara, supaya kamu mengetahui kebenarannya.
(12:2) Kamu tahu, bahwa pada waktu kamu masih belum
mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang bisu.
Sama seperti saya dahulu, dari
lahir sudah menjadi Kristen tetapi belum mengenal Allah secara pribadi sehingga
pikiran saya ditarik kepada berhala-berhala tanpa saya sadari. Ingin kaya,
ingin itu, ingin ini, tetapi lupa Tuhan.
Namun sekarang ...
1 Korintus 12: 3
(12:3) Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak
ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata:
"Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku:
"Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.
Perlu untuk diketahui, tidak
ada seorang pun yang berkata oleh Roh Allah berkata "Terkutuklah Yesus!", dan tidak ada seorang pun yang
dapat mengaku "Yesus adalah
Tuhan" selain oleh Roh Tuhan.
Oleh sebab itu, biarlah kita
menikmati pohon yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya, itu berbicara
tentang Roh-El Kudus.
Jadi ketika kita berada di
dalam kegiatan Roh, kita tidak akan pernah berkata: “Terkutuklah Yesus!" dan ketika seseorang hidup dalam Roh, dia
akan mengakui "Yesus adalah
Tuhan" = menyembah Allah yang
hidup.
1 Korintus 12: 4-6
(12:4) Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.
(12:5) Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.
(12:6) Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi
Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.
Pohon yang baik dan menarik
untuk dimakan buahnya, itulah 9 karunia Roh Kudus. Apa fungsi 9 karunia Roh
Kudus? Memperlengkapi hamba-hamba Tuhan di tengah-tengah ibadah pelayanannya.
Itulah buah pohon yang baik dan menarik untuk dimakan buahnya, sehingga terlihatlah
tiga hal;
a.
Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.
b.
ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.
c.
ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah
adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang
Sembilan karunia Roh Kudus,
untuk memperlengkapi orang kudus bagi pekerjaan pelayanan dalam pembangunan
tubuh Kristus.
Galatia 5: 22-25
(5:22) Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita,
damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
(5:23) kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak
ada hukum yang menentang hal-hal itu.
(5:24) Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia
telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
(5:25) Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita
juga dipimpin oleh Roh,
Pohon yang baik dan menarik
untuk dimakan buahnya, antara lain; 9 buah Roh Kudus, ialah; kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Perlu untuk diketahui; tidak
ada hukum yang menentang 9 buah Roh Kudus, itulah pohon yang baik dan menarik
untuk dimakan buahnya.
Tentang; Pohon kehidupan.
Ini berbicara tentang kebenaran
yang sejati.
Wahyu 22: 2
(22:2) Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di
seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua
belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk
menyembuhkan bangsa-bangsa.
Pohon-pohon kehidupan ->
pribadi Yesus Kristus, Dialah jalan, kebenaran dan hidup.
Berbuah 12 kali -> 12 murid
Yesus atau 12 rasul.
Kisah Para Rasul 2: 42
(2:42) Mereka bertekun dalam pengajaran
rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan
roti dan berdoa.
Pengajaran rasul-rasul, antara
lain;
1.
Tekun dalam persekutuan.
2.
Tekun dalam memecahkan roti.
3.
Tekun dalam berdoa.
kalau dikaitkan dengan
pelajaran Tabernakel, maka;
1.
Tekun dalam persekutuan -> pelita emas, artinya; tekun dalam
Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian.
2.
Tekun dalam memecahkan roti -> meja roti sajian, artinya;
tekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.
3.
Tekun dalam berdoa -> mezbah Dupa, artinya; tekun dalam Ibadah
Doa Penyembahan.
Inilah buah pohon kehidupan
yang harus kita nikmati, maka kalau memang berada dalam kandang penggembalaan
GPT BETANIA Serang & Cilegon,
ikuti aturannya.
Aturannya apa? “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan
buahnya dengan bebas.”
Apa itu?
1.
Pohon yang baik dan menarik untuk dimakan buahnya: 9 karunia dan 9 buah
Roh Kudus.
2.
Buah pohon kehidupan.
Saya kira, walaupun panjang
masih ada dalam ingatan kita semua itu. Tidak boleh bawa aturan masing-masing.
Supaya apa? Supaya ibadah dan pelayanannya tersebut berjalan dengan baik dan
tertib.
Itulah buah pohon yang ada di
tengah taman itu.
Imamat 21: 10-12
(21:10) Imam yang terbesar di antara
saudara-saudaranya, yang sudah diurapi dengan menuangkan minyak urapan di atas
kepalanya dan yang ditahbiskan dengan mengenakan kepadanya segala pakaian
kudus, janganlah membiarkan rambutnya terurai dan janganlah ia mencabik
pakaiannya.
(21:11) Janganlah ia dekat kepada semua mayat, bahkan
janganlah ia menajiskan diri dengan mayat ayahnya atau ibunya.
(21:12) Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya
jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan
Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya;
Akulah TUHAN.
Kehidupan yang dikhususkan oleh
Tuhan, tandanya; minyak urapan Allah ada di atas kepalanya, hidup oleh Roh
berarti memberi diri dipimpin oleh Roh, syaratnya; tidak boleh keluar dari tempat kudus. Dalam pelajaran
Tabernakel terkena pada Ruangan suci di dalamnya terdapat 3 macam alat menunjuk
kepada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
Tujuan tidak boleh keluar dari
tempat kudus: supaya jangan melanggar kekudusan tempat Kudus Allahnya = dosa
tidak berkuasa di dalam tubuh, sehingga layak menjadi nazir Allah. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment