IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 09 AGUSTUS 2017
(Seri123)
“KITAB KOLOSE”
Subtema: BERIBADAH DENGAN CARA
YANG BERKENAN.
Shalom saudaraku...
Selamat malam, salam sejahtera
bagi kita semua oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk
melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan.
Sebelum kita tersungkur di
bawah kaki salib Tuhan, terlebih dahulu kita akan memperhatikan surat yang
dikirimkan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 1:23
(1:23) Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap
teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang
telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit,
dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.
Kita terlebih dahulu memperhatikan
kalimat,”Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman.”
Bertekun dalam iman memberi
arti tiga hal, yaitu:
1.
Tetap teguh.
2.
Tidak bergoncang.
3.
Jangan mau digeser dari pengharapan Injil.
Yang pertama dan yang kedua
telah saya sampaikan bahkan yang ketiga juga telah saya sampaikan sebanyak dua
kali pemberitaan firman, malam ini yang ketiga kali untuk bagian yang ketiga.
Keterangan: JANGAN MAU
DIGESER DARI PENGHARAPAN INJIL.
Untuk yang kesekian kali saya
sampaikan; Injil itu menceritakan pribadi Yesus seutuhnya, dimulai
dari Yesus lahir, tumbuh menjadi kanak-kanak kemudian melayani selama 3,5 tahun
bersama dengan 12 murid, sampai pada akhirnya Yesus mati diatas kayu salib,
hari ketiga Dia bangkit , kemudian Dia naik dipermuliakan, itulah Injil
sepenuh, dan kisah itu ditulis di dalam 4 Inji yaitu Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.
Injil Matius :menceritakan Kemuliaan Yesus sebagai Raja.
Injil Markus :menceritakan pelayanan Yesus sebagai Hamba.
Injil Lukas : menceritakan sengsara Yesus sebagai Manusia.
Injil Yohanes : menceritakan keadilan Yesus sebagai Anak Allah.
Kalau kita buat diagram dari empat
Injil ini;
-
Diagram HORIZONTAL, berarti ujung yang satu Matius dan ujung yang
lain Injil Markus.
-
Kemudian diagram VERTIKAL, berarti; Injil Yohanes sebagai Anak Allah dan turun ke dunia sebagai manusia yaitu Injil
Lukas.
Kalau dua diagram ini disatukan
akan menjadi salib. Berarti Injil sepenuh (Injil
Kristus) adalah Injil salib Kristus = pengajaran salib.
Kalau hanya sebatas mengadakan mujizat,
tanda heran, mengusir Setan, di tengah-tengah pelayanan berarti belum Injil
sepenuh, sebab Injil sepenuh itu puncaknya sampai Yesus mati di kayu salib,
hari ketiga bangkit, kemudian empat puluh hari Yesus naik, dan dipermuliakan.
Itu injil sepenuh.
Namun kita lihat di dalam ...
Galatia 1:6-7
(1:6) Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari
pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti
suatu injil lain,
(1:7) yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang
yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
Di sini kita melihat bahwa
jemaat di Galatia mengikuti suatu injil lain yang sebenarnya bukan injil,
karena ada orang lain yang mengacaukan jemaat di Galatia, dengan memutarbalikkan
Injil Kristus (Injil sepenuh).
Pendeknya, jemaat di Galatia
mau digeser dari pengharapan Injil, padahal mereka itu telah dipanggil, berarti
ditebus oleh darah Yesus, namun setelah mereka berada di dalam kerajaan terang,
ada orang yang mengacaukan mereka dengan memutarbalikkan Injil Kristus dan
mereka mau digeser dari pengharapan Injil.
Dalam kesempatan Ibadah Raya
Minggu dua hari lalu, bahwa ada orang yang beribadah kepada malaikat, yaitu hamba Tuhan yang pura-pura merendahkan
dirinya, berkanjang kepada pengetahuan, berkanjang pada penglihatan, tetapi
sebetulnya mereka itu adalah pengacau.
Kolose 2:16-17
(2:16) Karena itu janganlah kamu biarkan orang
menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru
ataupun hari Sabat;
(2:17) semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang
harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.
Jangan mau dihukum, karena terikat
dengan aturan-aturan yang dibuat oleh manusia secara lahiriah.
Aturan lahiriah itu hanya
bayangan saja, yang sebetulnya bahwa kita harus beribadah kepada Kristus dan
juga harus hidup di dalam Injil sepenuh, Injil Kristus, tidak boleh dihukum
oleh karena adanya aturan. Tidak boleh terikat oleh aturan-aturan secara lahiriah.
Contoh ibadah yang salah; harus
begini, harus begitu. Kemudian, jangan makan ini, jangan minum itu, terikat
dengan aturan.
Pertanyaannya: mengapa sampai
terikat dengan aturan-aturan?
Kolose 2:18-19
(2:18) Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang
pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada
penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya
yang duniawi,
(2:19) sedang ia tidak berpegang teguh kepada Kepala,
dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat
dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya.
Ada orang beribadah kepada
malaikat (beribadah kepada hamba Tuhan), bukan beribadah kepada Kristus sebagai
Kepala, karena hamba Tuhan ini pura-pura merendahkan
diri, kemudian berkanjang pada penglihatan-penglihatan, kemudian tanpa alasan
membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi.
Itulah yang sedang dialami oleh
jemaat di Galatia, sehingga sampai akhirnya mereka mau digeser dari pengharapan
Injil.
Jemaat di Galatia ini terbentuk
karena pelayanan dari Rasul Paulus oleh Injil sepenuh,
tetapi ada orang yang mengacaukan mereka dengan injil yang lain, memutar balik
injil Kristus, memutar balik Injil sepenuh.
Galatia 1:8-9
(1:8) Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari
sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang
telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
(1:9) Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang
kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu
injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.
Sebetulnya orang yang
memberitakan injil yang lain (bukan Injil Kristus), dia adalah hamba Tuhan yang
terkutuk (dia bukan hamba Tuhan), dia hanya orang yang terkutuk.
Galatia1:10
(1:10) Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan
manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya
aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
Rasul Paulus memberitakan Injil
sepenuh yaitu Injil Kristus kepada jemaat di Galatia, tujuannya hanya untuk
menyukakan hati Tuhan, bukan untuk menyukakan manusia.
Sedangkan injil yang lain,
itulah firman yang ditambahkan dan dikurangkan itu sifatnya menyukakan hati
manusia.
Firman ditambahkan:
menyampaikan satu dua ayat kemudian ditambahkan dengan cerita-cerita isapan
jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, filsafat-filsafat, dan lain
sebagainya, itu sifatnya menyukakan hati manusia.
Firman yang dikurangkan:
pemberitaan tentang salib itulah injil Kristus diganti dengan dua hal;
1.
Teori kemakmuran artinya: orang
Kristen tidak boleh miskin harus kaya.
2.
Tanda-tanda heran ataupun mujizat-muzijat. Tetapi salib tidak ditegakkan di tengah-tengah ibadah
dan pelayanan.
Kedua hal di atas sifatnya
menyukakan hati manusia.
Beda dengan Injil sepenuh (dengan Injil Kristus), yaitu menceritakan Yesus yang disalibkan, sakit bagi
daging, dosa dikorek-korek sakit bagi daging, disuruh pikul salib, sakit bagi
daging, dua tangan dipaku, dua kaki dipaku, pikiran diberi kawat duri, sakit
bagi daging, lambung ditusuk sakit bagi daging, tapi Hamba Tuhan seperti ini menyukakan hati Tuhan, bukan
menyukakan hati manusia.
Oleh sebab itu Rasul Paulus
berkata: “Adakah aku menyukakan hati manusia?” Dia berusaha untuk
menyukakan hati Tuhan. baik kita melayani Tuhan, harus menyukakan hati Tuhan,
beribadah harus menyukakan hati Tuhan, bukan menyukakan hati manusia.
Kalau kita sanggup menyukakan
hati Tuhan, pasti kita sanggup menyukakan hati sesama, tetapi kalau kita hanya
menyukakan hati sesama, besok belum tentu dia bisa menyukakan hati sesama.
Maka biarlah kita terus
menjalankan ibadah ini dengan takut dan hormat. Sangkal diri dan pikul salib
saja. Sebab Tuhan itu bagaikan api yang menghanguskan.
Ibrani 12:28
(12:28) Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak
tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut
cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.
Oleh sebab itu, di
tengah-tengah kita beribadah dan melayani, mari
kita senantiasa mengucap syukur, karena sasaran kita adalah kerajaan sorga
(kerajaan yang tidak tergoncangkan), marilah kita menunjukkan sikap yaitu dua
hal kepada Tuhan.
1.
Mengucap syukur.
Jadi dalam susah
maupun senang tetap mengucap syukur di tengah ibadah dan pelayanan. Jangan
bersungut-sungut. Banyak orang mengucap syukur ketika dia mendapatkan sesuatu
hal yang diinginkannya tetapi ketika dia diperhadapkan dengan sesuatu yang
menyakitkan hati, dia tidak dapat mengucap syukur = mengucap syukur tetapi
belum sempurna.
2.
Beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya.
Beribadah yang
berkenan itu;
a)
Dengan hormat.
Menunjukkan sikap
dengan hormat berarti berusaha melakukan yang terbaik untuk Tuhan.
Banyak orang
Kristen kalau ke undangan bajunya bagus-bagus, sepatunya bagus, tetapi pada
saat beribadah, bajunya saja tidak disetrika, asal-asalan, tidak dicuci, bau ketiak,
bau kusam, bau kusut, bau bercampur aduk yang tidak enak. Tetapi kalau ke
undangan klimis-klimis, inilah ibadah yang tidak hormat kepada Tuhan. Tidak
mungkin kita hormat kepada manusia tetapi tidak hormat kepada Tuhan.
b)
Dengan takut.
Takut akan Tuhan
membenci kejahatan, teramat lebih membenci 4 perkara yaitu; kesombongan,
keangkuhan, kecongkakan (tinggi hati), dan mulut penuh tipu muslihat (dusta).
Ibrani 12:29
(12:29) Sebab Allah kita adalah api yang
menghanguskan.
Mengapa beribadah dengan hormat
dan takut? Karena Allah kita adalah api yang menghanguskan.
Berkaitan dengan api yang
menghanguskan ...
Yang pertama.
Ulangan 4:23-24
(4:23) Hati-hatilah, supaya jangan kamu melupakan
perjanjian TUHAN, Allahmu, yang telah diikat-Nya dengan kamu dan membuat bagimu
patung yang menyerupai apa pun yang oleh TUHAN, Allahmu, dilarang kauperbuat.
(4:24) Sebab TUHAN, Allahmu, adalah api yang menghanguskan,
Allah yang cemburu.
Jadi Allah itu api yang
menghanguskan, jangan melupakan perjanjian Tuhan Allah, artinya, jangan
menyembah berhala.
Berhala artinya: segala sesuatu
yang melebihi dari Tuhan. Kalau sesuatu perkara melebihi dari Tuhan, sesuatu perkara
melebihi dari ibadah dan pelayanan, itu berhala.
Ingat Allah itu api yang
menghanguskan. Jangan sampai karena pekerjaan lalu tidak beribadah, jangan
sampai karena kesibukan, lupa beribadah. Ingat Allah itu api yang
menghanguskan.
Tuhan sudah mengikat perjanjian
dengan bangsa Israel supaya mereka jangan menyembah berhala di tanah Kanaan.
Yang kedua.
Ulangan 9:3-4
(9:3) Maka ketahuilah pada hari ini, bahwa TUHAN,
Allahmu, Dialah yang berjalan di depanmu laksana api yang menghanguskan; Dia
akan memunahkan mereka dan Dia akan menundukkan mereka di hadapanmu.
Demikianlah engkau akan menghalau dan membinasakan mereka dengan segera,
seperti yang dijanjikan kepadamu oleh TUHAN.
(9:4) Janganlah engkau berkata dalam hatimu, apabila
TUHAN, Allahmu, telah mengusir mereka dari hadapanmu: Karena jasa-jasakulah
TUHAN membawa aku masuk menduduki negeri ini; padahal karena kefasikan
bangsa-bangsa itulah TUHAN menghalau mereka dari hadapanmu.
Karena Allah itu api yang
menghanguskan jangan merasa diri telah berjasa di tengah ibadah dan pelayanan.
Kalau bicara soal siapa yang
lebih berjasa, tentu saja Tuhan lebih besar dari pada kita. Kita semua bisa
tegak berdiri di hadapan takhta kasih karunia, di dalam kerajaan terang,
beribadah dan melayani di dalam kerajaan terang, kemudian dipercaya karunia
jabatan, siapa yang berjasa? Lalu setelah kita dipercaya ibadah dan pelayanan
lalu merasa lebih baik dari yang lain.
Oleh sebab itu, beribadahlah
kepada Tuhan dengan cara yang berkenan, mengucap syukur senantiasa, jangan
pernah merasa berjasa.
Rasul Paulus berkata kepada
jemaat di Galatia: “Jadi bagaimana
sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba
berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada
manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus”...Galatia 1:10.
Mari kita beribadah dengan cara
yang berkenan kepada Tuhan, karena kita adalah imam-imam, hamba Tuhan (pelayan),
hamba yang berkenan.
Kita lakukan semua ini hanya
untuk Tuhan, sangkal diri pikul salib hanya untuk Tuhan, berkorban baik tenaga,
pikiran, bahkan materi semuanya hanya untuk Tuhan. Jangan pernah merasa
berjasa, karena kita hamba Tuhan, hamba Kristus, bukan hamba yang terkutuk. Jadi
jangan pernah merasa berjasa.
Galatia 1: 11-13
(1:11) Sebab aku menegaskan kepadamu,
saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia.
(1:12) Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan
bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh
penyataan Yesus Kristus.
(1:13) Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku
dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha
membinasakannya.
Kalau pada akhirnya oleh karena
kemurahan Tuhan Rasul Paulus diperkenankan untuk memberitakan Injil sepenuh, itu karena kemurahan Tuhan.
Tuhan sendiri yang menyatakan
diri-Nya kepada Rasul Paulus, bukan dari manusia. Jadi Injil sepenuh itu
diperoleh, diterima oleh Rasul Paulus dari Tuhan karena Tuhan menyatakan
diri-Nya kepada Rasul Paulus.
Berarti, kalau kita senantiasa
menikmati Injil sepenuh, kemudian beribadah dan melayani dengan sangkal diri, pikul salib. Tuhan telah menyatakan
diri-Nya kepada kita = ada tanda darah.
Tuhan menyatakan diri-Nya dalam
...
2 korintus 12:1-4
(12:1) Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu
tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan
penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan.
(12:2) Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas
tahun yang lampau -- entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh,
aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya -- orang itu tiba-tiba diangkat ke
tingkat yang ketiga dari sorga.
(12:3) Aku juga tahu tentang orang itu, -- entah di
dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya --
(12:4) ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia
mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh
diucapkan manusia.
Rasul Paulus ketika dipanggil,
dia diangkat ke tingkat yang ketiga, yang disebut juga dengan Firdaus, kemudian
pada saat dia berada di tingkat yang ketiga, disitu ia mendengar kata-kata yang
tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan oleh manusia, itu menunjukkan suatu
persekutuan yang indah, ada hubungan yang intim.
Jadi betul apa yang dinyatakan
Rasul Paulus tadi kepada jemaat di Galatia; Tuhan yang menyatakan diri-Nya
kepadaku = Tuhan berhadirat, Tuhan berkenan di bait sucinya. Jadi bukan
omong kosong. Semua perkataan Rasul Paulus selalu ada saksinya di dalam
ayat-ayat yang lain, setiap kali dia berbicara, setiap kali ada saksinya, dua
tiga saksi sah diakui di hadapan Tuhan, ibadah kita ini juga harus sah diakui
di hadapan Tuhan.
Kalau Tuhan berhadirat; ada
suatu persekutuan yang indah, ada hubungan yang intim. Apa buktinya ada
hubungan yang intim? Ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan yang tidak
boleh diucapkan manusia.
Ketika hubungan suami dan isteri begitu intim, tidak ada yang tahu. Tuhan
berkenan, Tuhan berhadirat di Bait Suci-Nya.
Tuhan berhadirat, Tuhan
berkenan, Tuhan menyatakan diri-Nya. buktinya; ada suatu persekutuan yang
indah.
Tingkat yang ketiga dalam
pelajaran Tabernakel terkena pada Ruangan Maha Suci. Di dalam Ruangan Maha Suci
terdapat satu alat yang terutama dari semua alat-alat yang ada di dalam
Tabernakel, itulah tabut perjanjian.
Tabut perjanjian arti rohaninya
adalah Allah bertakhta atau Allah berhadirat.
Selama Allah berhadirat, selama
itu ibadah ini berkenan, pelayanan ini diberkati, hidup kita diberkati, dipakai
Tuhan dengan luar biasa.
Ayo, terimalah Injil sepenuh, Injil Kristus yaitu
berbicara tentang pribadi Yesus dari lahir sampai Yesus mati di atas kayu
salib. Itulah Injil sepenuh, Injil Kristus
sampai akhirnya Tuhan menyatakan diri-Nya, Allah berhadirat.
Kalau Allah berhadirat, di situ
ada berkat, seperti rumah Obed-Edom. Selama tiga bulan tabut perjanjian ada di
rumah Obed-Edom, selama itu pula rumah Obed-Edom diberkati, bukan hanya berkat
jasmani tetapi berkat rohani di dalam 1 Tawarikh, mereka dipakai di
dalam pelayanan, mereka dipercaya di dalam istana kerajaan, dipercaya untuk
bagian logistik, keperluan-keperluan untuk istana kerajaan, ada yang dipercaya
untuk menjadi kepala pasukan, ada yang dipercaya untuk menjadi penjaga pintu
gerbang.
Jadi bukan semata-mata yang jasmani
saja diberkati, yang rohani juga diberkati.
Dalam 1 Samuel 6, rumah
Obed-Edom diberkati. Dalam 1 Tawarikh, mereka dipercaya untuk melayani
Tuhan.
Jadi jangan sampai menganggap
bahwa yang sudah melayani Tuhan itu suatu kebetulan, apalagi pelayanan itu
dianggap kecil, dianggap rendah. Beribadah dengan hormat, beribadah dengan
takut, tunjukkan dan beri yang terbaik.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment