IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 11 AGUSTUS 2017
“KITAB MALEAKHI”
Subtema: PISAU CUKUR JANGAN LALU DI KEPALANYA.
Shalom saudaraku.
Salam sejahtera bagi kita
sekaliannya, salam di dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus. Oleh karena kemurahan hati-Nya kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab
disertai dengan perjamuan suci.
Kita segera memperhatikan
firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari Kitab Maleakhi.
Maleakhi 4: 5
(4:5) Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia
kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
Perhatikan bunyi ayat 5,
“Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia
kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.”
Dari pembacaan ayat ini, Tuhan
menunjukkan kemurahan hati-Nya bagi kita, sebab hari Tuhan itu besar dan
dahsyat.
Yohanes sendiri pernah berkata
kepada orang Farisi dan Saduki, siapakah yang
mengatakan kepada kamu bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka Allah yang
akan datang?
Mari kita lihat; bukti bahwa
Tuhan mengutus nabi Elia.
Matius 11: 12-14
(11:12) Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga
sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba
menguasainya.
(11:13) Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat
hingga tampilnya Yohanes
(11:14) dan -- jika kamu mau menerimanya -- ialah Elia
yang akan datang itu.
Perhatikan kalimat: “Ialah Elia yang akan datang itu” itu menunjuk kepada pribadi Yohanes Pembaptis.
Markus 9: 11-12
(9:11) Lalu mereka bertanya kepada-Nya: "Mengapa
ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?"
(9:12) Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang
dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan yang ada
tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan
dihinakan?
Memang Elia akan datang dahulu
untuk memulihkan segala sesuatu.
Itu sebabnya di atas tadi saya
katakan; ketika Tuhan mengutus nabi Elia mendahului Dia, itu adalah suatu
kemurahan bagi kita semua, sebab di sini jelas, memang Elia akan datang dahulu
dan memulihkan segala sesuatu.
Lukas 1: 16-17
(1:16) ia akan membuat banyak orang Israel berbalik
kepada Tuhan, Allah mereka,
(1:17) dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh
dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan
hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian
menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
Tanda pemulihan: ia akan
membuat banyak orang Israel
berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, antara lain:
-
Membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya.
-
Hati orang-orang durhaka berbalik kepada pikiran
orang-orang benar.
Dengan demikian ia menyiapkan bagi Tuhan suatu umat
yang layak bagi-Nya.
Maleakhi 3: 17-18
(3:17) Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku
sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan
mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.
(3:18) Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara
orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang
yang tidak beribadah kepada-Nya.
Ketika terjadi pemulihan;
-
Bapa-bapa menyayangi anaknya, sedangkan
anak-anak melayani bapanya.
Bapa-bapa
menyayangi anaknya; sama seperti Abraham, dia bapa orang beriman, bapa orang
percaya, dan iman itu diturunkan kepada anak-anaknya, itu tanda bahwa dia
menyayangi anak-anaknya.
Kemudian anak-anak
melayani bapanya; kita semua anak-anak Tuhan. kalau diberi kesempatan untuk
melayani Tuhan, itu adalah kemurahan karena itu adalah tanda pemulihan.
Dahulu kita tidak
mengerti soal melayani Tuhan, sekarang oleh karena pengertian-pengertian yang
kita peroleh,
hati kita didorong untuk melayani Tuhan. Jadi
semata-mata bukan karena keinginan sendiri, melainkan karena hati kita terdorong oleh karena kemurahan Tuhan.
-
Orang durhaka berbalik kepada pikiran
orang-orang benar, dengan bukti; beribadah kepada Tuhan.
Biarlah itu terjadi, sampai
Tuhan datang pada kali yang kedua, yang disebut hari Tuhan besar dan dahsyat,
tidak ada orang yang dapat melarikan diri dari hari Tuhan yang besar dan dahsyat.
Maleakhi 4: 6
(4:6) Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik
kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku
datang memukul bumi sehingga musnah.
Pemulihan yang terjadi,
terlepas dari penghukuman yang membinasakan.
Jadi, kalau Yohanes Pembaptis
diutus mendahului Dia, itu adalah suatu kemurahan, supaya sebelum Dia datang (sebelum
tiba hari Tuhan), terlebih dahulu gereja Tuhan mengalami pemulihan, supaya
nanti terlepas dari penghukuman yang membinasakan.
Jadi ibadah ini adalah
kemurahan Tuhan, jangan pernah terpaksa menjalankan ibadah dan pelayanan ini.
Dan kita selalu berdoa, biarlah
kita bisa merasakan pelayanan dengan kuasa Elia, supaya terjadi pemulihan,
terjadi restorasi, dalam hidup, dalam ibadah, dalam nikah jasmani, nikah
rohani. Tetap bertahan sampai Tuhan datang, kita tertolong, selamat, lepas dari
penghukuman yang membinasakan.
Pertanyaannya; MENGAPA YOHANES
PEMBAPTIS DISEBUT ELIA YANG AKAN DATANG?
Lukas 1: 17
(1:17) dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh
dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan
hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian
menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
Yohanes Pembaptis akan berjalan
mendahului Tuhan dalam dua hal:
1.
Berjalan dalam Roh.
2.
Berjalan dalam kuasa Elia.
Tujuannya: untuk mempersiapkan
bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya = pemulihan.
Keterangan: BERJALAN DALAM ROH.
Lukas 1: 13-15
(1:13) Tetapi malaikat itu berkata kepadanya:
"Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet,
isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau
menamai dia Yohanes.
(1:14) Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan
banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.
(1:15) Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia
tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus
mulai dari rahim ibunya;
Ia tidak akan minum anggur atau
minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya.
Kalimat ini menunjukkan bahwa Yohanes Pembaptis telah dikhususkan bagi Tuhan
dari sejak rahim ibunya, Elisabeth.
Dikhususkan bagi Tuhan =
menjadi nazir Allah.
Oleh karena kelahiran Yohanes
Pembaptis ini banyak sukacita. Biarlah kiranya dalam setiap pemberitaan firman,
kita dilahirkan kembali, dan oleh firman para nabi, itu terjadi sukacita yang
besar, dan kita bersyukur, firman nabi itu dilahirkan bagi kita, dan firman
nabi itu akan melahirkan kita kembali. Itulah sukacita kita.
Dahulu sukacita kita berbeda;
kalau kita mendapatkan sesuatu yang sifatnya lahiriah (menyukakan daging), itu
sukacita kita atau sukacita kita bisa datang bersumber dari dunia dengan segala
sesuatu yang ada di dalamnya, tetapi sekarang sukacita kita adalah: apabila
terjadi pembukaan
rahasia firman, itulah yang menjadi sukacita kita
sekarang. Itu yang Tuhan berikan kepada bangsa Israel.
Maka tidak selalu harus
berbicara tentang hal-hal lahiriah, di tengah pemberitaan firman tidak selalu
harus menceritakan tentang berkat-berkat jasmani. Tidak selalu. Kiranya
kerohanian kita sudah mencapai ke situ.
Sekarang kita akan melihat;
NAZIR ALLAH.
Bilangan 6: 2-6
(6:2) "Berbicaralah kepada orang Israel dan
katakanlah kepada mereka: Apabila seseorang, laki-laki atau perempuan,
mengucapkan nazar khusus, yakni nazar orang nazir, untuk mengkhususkan dirinya
bagi TUHAN,
(6:3) maka haruslah ia menjauhkan dirinya dari anggur
dan minuman yang memabukkan, jangan meminum cuka anggur atau cuka minuman yang
memabukkan dan jangan meminum sesuatu minuman yang dibuat dari buah anggur, dan
jangan memakan buah anggur, baik yang segar maupun yang kering.
(6:4) Selama waktu kenazirannya janganlah ia makan
sesuatu apa pun yang berasal dari pohon anggur, dari bijinya sampai kepada
pucuk rantingnya.
(6:5) Selama waktu nazarnya sebagai orang nazir
janganlah pisau cukur lalu di kepalanya; sampai genap waktunya ia mengkhususkan
dirinya bagi TUHAN, haruslah ia tetap kudus dan membiarkan rambutnya tumbuh
panjang.
(6:6) Selama waktunya ia mengkhususkan dirinya bagi
TUHAN, janganlah ia dekat kepada mayat orang;
Hukum mengenai kenaziran atau
syarat untuk mengkhususkan diri bagi Tuhan ada tiga, yaitu:
1.
Menjauhkan dirinya dari anggur dan minuman keras, artinya; tidak hidup dalam hawa nafsu dan keinginan
daging. Seorang hamba Tuhan harus penuh dengan Roh Kudus, hidup oleh Roh,
memberi diri dipimpin oleh Roh, senantiasa berada di tengah-tengah
kegiatan-kegiatan Roh, di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
2.
Janganlah pisau cukur lalu di kepalanya.
3.
Janganlah ia dekat kepada mayat orang.
Itulah syarat untuk
mengkhususkan diri kepada Tuhan (nazir Allah).
Kita akan memperhatikan
tentang: JANGANLAH
PISAU CUKUR LALU DI KEPALANYA.
Maksudnya di sini adalah rambut
tidak boleh dipotong atau dicukur, rambut tidak boleh digunting.
Saya melihat semua perempuan di dalam kandang
penggembalaan ini rambutnya panjang. Laki-laki
tidak boleh rambut panjang, tetapi perempuan harus memiliki rambut panjang.
Untuk
mengetahui tentang rambut panjang, mari kita ikuti...
1 Korintus 11: 3
(11:3) Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini,
yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan
ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.
Kita harus tahu tentang kepala terlebih dahulu, yaitu:
-
Kepala dari tiap laki-laki ialah Kristus.
-
Kepala dari perempuan ialah laki-laki.
-
Kepala dari Kristus ialah Allah.
Kalau kita mengetahui tentang
hal ini, maka kita akan tahu menghargai kepala dan menempatkan kepala dengan
baik.
Menempatkan kepala dengan baik,
berarti berada pada posisi yang benar, tidak dirubah-rubah. Hal ini ada kaitannya dengan rambut panjang. Kita harus
tahu dulu ini, karena
berkaitan dengan rambut.
1 Korintus 11: 4-5
(11:4) Tiap-tiap laki-laki yang berdoa atau bernubuat
dengan kepala yang bertudung, menghina kepalanya.
(11:5) Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau
bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama
dengan perempuan yang dicukur rambutnya.
Laki-laki yang berdoa dan
bernubuat dengan kepala yang bertudung, menghina kepala-Nya = menghina Kristus.
Sedangkan perempuan yang berdoa
dan bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya = menghina
suaminya.
Perlu untuk diketahui; Kristus
adalah Kepala = Suami, sedangkan
gereja Tuhan adalah tubuh-Nya = isteri.
Jadi saya ulangi; kalau seorang
suami, berdoa dan bernubuat (beribadah kepada
Allah) dengan kepala yang bertudung, menghina Kristus
sebagai Kepala. Sedangkan perempuan yang berdoa dan bernubuat
dengan kepala yang tidak bertudung (rambut dicukur) = menghina kepalanya,
menghina suaminya.
Jadi kita harus tahu tentang kepala supaya nanti kita bisa menempatkan atau
menghargai kepala dengan baik, menempatkan kepala pada posisinya.
1 Korintus 11: 7
(11:7) Sebab laki-laki tidak perlu menudungi
kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan
menyinarkan kemuliaan laki-laki.
Laki-laki tidak perlu menudungi
kepalanya dengan rambut panjang.
Alasan pertama: sebab laki-laki menyinarkan gambaran dari kemuliaan Allah.
Allah menciptakan manusia (laki-laki)
menurut gambar dan rupa
Allah sesuai Kejadian 1: 26-27.
Itu sebabnya laki-laki tidak
perlu menudungi kepala karena laki-laki menyinarkan gambaran dari kemuliaan
Allah.
Kita lihat dulu
dari sisi laki-laki.
1 Korintus 11: 8-9
(11:8) Sebab laki-laki tidak berasal dari perempuan,
tetapi perempuan berasal dari laki-laki.
(11:9) Dan laki-laki tidak diciptakan karena
perempuan, tetapi perempuan diciptakan karena laki-laki.
Alasan yang kedua: laki-laki tidak berasal dari perempuan, tetapi perempuan berasal dari
laki-laki.
Pada saat Adam tidur nyenyak, Allah
mendapat kesempatan untuk mengadakan suatu operasi besar-besaran dan mengambil
suatu tulang rusuk Adam dan dari tulang rusuk itu Allah membangun seorang perempuan baginya.
Alasan ketiga: laki-laki tidak diciptakan karena perempuan tetapi perempuan diciptakan
karena laki-laki. Jadi perempuan ada untuk laki-laki.
Jadi seorang laki-laki, saat
berdoa dan bernubuat tidak perlu dengan kepala yang bertudung, alasannya yang
pertama, kedua, ketiga sudah disampaikan di atas.
Sekarang kita akan melihat
PEREMPUAN
di tengah-tengah ibadah.
1 Korintus 11: 5-6
(11:5) Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau
bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama
dengan perempuan yang dicukur rambutnya.
(11:6) Sebab jika perempuan tidak mau menudungi
kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi
perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka
haruslah ia menudungi kepalanya.
Perempuan yang berdoa atau
bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung atau rambutnya dicukur, menghina
kepalanya atau menghina suaminya.
Secara lahiriah, isteri-isteri (perempuan-perempuan) tidak boleh
menghina kepalanya, tidak boleh menghina suaminya. Ada ayat mengatakan dalam 1
Korintus 7, suami yang tidak beriman itu dibenarkan oleh ketundukan seorang
isteri.
Jadi, seorang isteri itu harus
menghormati suami. Jangan menghina kepala, sebab kita harus tahu, bahwa tubuh
ini mendapat pertumbuhan dari urat-urat dan sendi-sendi yang datangnya dari
kepala.
Perempuan secara rohani itu
gereja Tuhan, tidak boleh menghina kepalanya. Kristus adalah Kepala, Dia suami.
1 Korintus 11: 7
(11:7) Sebab laki-laki tidak perlu menudungi
kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan
menyinarkan kemuliaan laki-laki.
Perempuan menyinarkan kemuliaan
laki-laki, maka perempuan harus menudungi kepalanya, sesuai dengan ayat 6.
1 Korintus 11: 15
(11:15) tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan,
jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi
penudung.
Adalah kehormatan bagi
perempuan jika ia berambut panjang (kepala bertudung).
Rambut diberikan kepada
perempuan untuk menjadi penudung kepala, bukan untuk menghina kepala, = memancarkan kemuliaan laki-laki.
Amsal 12: 4
(12:4) Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya,
tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang
suaminya.
Isteri yang cakap adalah
mahkota (di kepala) suaminya, itu menunjuk kepada perempuan bertudung (rambut
panjang).
Biarkan rambut itu panjang (jangan dicukur), jangan hina kepala.
1 Korintus 11: 10
(11:10) Sebab itu, perempuan harus memakai tanda
wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat.
Perempuan harus memakai tanda
wibawa di kepalanya
atau rambut panjang (kepala yang bertudung) oleh karena
para malaikat.
Berarti rambut panjang ada (kepala
bertudung), kaitannya dengan para malaikat.
Ibrani 1: 6-7
(1:6) Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung
ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
(1:7) Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata:
"Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya
menjadi nyala api."
Malaikat-malaikat dijadikan
untuk melayani Yesus Kristus, untuk melayani Anak Allah.
Jadi, perempuan rambut panjang (yang berkepala bertudung) ada
kaitannya dengan pelayanan.
1 Petrus 3: 1-5
(3:1) Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah
kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman,
mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,
(3:2) jika mereka melihat, bagaimana murni dan
salehnya hidup isteri mereka itu.
(3:3) Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu
dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan
pakaian yang indah-indah,
(3:4) tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang
tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah
lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
(3:5) Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan
kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya
kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
Seorang isteri harus tunduk
kepada suaminya. Inilah yang disebut perhiasan rohani dari seorang isteri.
Inilah wibawa dari seorang isteri; ketundukkannya kepada
suami.
Perhiasan seorang perempuan
bukan dari hal-hal lahiriah misalnya, dengan rambut dikepang-kepang atau memakai perhiasan emas
dan perak atau memakai pakaian yang indah-indah,
bukan itu.
Kesimpulannya, seorang perempuan yang sedang berdoa dan bernubuat
dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepala. Kalau dahulu, seorang
perempuan berdandan dengan perhiasan rohani yaitu tunduk kepada suami.
Kolose 3: 18
(3:18) Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu,
sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.
Ukuran kelayakan sebagai
seorang isteri di dalam Tuhan adalah: tunduk kepada suaminya.
Itu ukuran kelayakan. Jadi
jangan sampai
hal itu dilanggar karena
seorang isteri bekerja, seorang isteri memiliki jabatan tinggi, seorang isteri
memiliki kelebihan-kelebihan secara lahiriah.
“...Suami
adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah Kepala jemaat, Dialah yang
menyelamatkan tubuh...”
Efesus 5:23.
Kristus
tidak hanya menyelamatkan tubuh-Nya karena: dia kaya, pintar, memiliki
kedudukan dan jabatan, tetapi Kristus menyelamatkan tubuh-Nya karena
ketundukkan.
1 Timotius 2: 9-11
(2:9) Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia
berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang,
jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal,
(2:10) tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan
baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.
(2:11) Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan
menerima ajaran dengan patuh.
Berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh, inilah wujud
ketundukkan seorang isteri kepada suaminya.
Hanya satu yang boleh dilanggar
seorang isteri; kalau suami menghalangi isteri datang beribadah
kepada Tuhan.
1 Timotius 2: 12-13
(2:12) Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan
juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
(2:13) Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian
barulah Hawa.
Tuhan tidak mengizinkan
perempuan mengajar dan memerintah laki-laki.
Alasannya: karena Adam yang
pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa. Persis seperti di dalam 1 Korintus
11 tadi; kalau seorang laki-laki yang berdoa dan bernubuat tidak perlu
dengan kepala bertudung, alasannya 3; karena laki-laki menyinarkan kemuliaan Allah,
laki-laki diciptakan bukan karena perempuan tetapi perempuan diciptakan karena
laki-laki.
Sekalipun perempuan pintar dan memiliki
kelebihan-kelebihan yang lain, perempuan tetap tidak boleh mengajar dan memerintah laki-laki karena hadirat Tuhan
bukan karena kepintaran.
1 Petrus 3: 6
(3:6) sama seperti Sara taat kepada Abraham dan
menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan
tidak takut akan ancaman.
Ketundukkan seorang isteri sama seperti Sara, dia taat kepada
Abraham sampai pada akhirnya ia menempatkan Abraham sebagai tuan atasnya. Kiranya dapat dipahami dengan baik.
Menempatkan
suaminya sebagai tuan menunjukkan bahwa ia hamba...1Korintus 11:10.
Seorang
nazir Allah; taat, berdiam diri, patuh pada ajaran yang benar, sampai nanti kita
menempatkan Kristus sebagai Kepala.
Belajar
untuk taat, dengar-dengaran, dimulai dengan berdiam diri, dari situ nanti
akhirnya kita dapat menempatkan Kristus sebagai Kepala, seperti Sara taat
kepada Abraham bahkan menamai Abraham tuannya, berarti menempatkan diri sebagai
hamba.
Ayo, pisau cukur jangan lalu dari kepala. Ketika seorang perempuan berdoa dan
bernubuat, harus dengan kepala bertudung. Berdiam diri dan tidak boleh
memerintah laki-laki
berarti patuh pada ajaran yang benar = taat, supaya
kita layak menjadi nazir Allah, mengkhususkan diri kepada Tuhan.
Mari kita lihat sedikit soal
TAAT.
Ibrani 5: 6-8
(5:6) sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain:
"Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan
Melkisedek."
(5:7) Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah
mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia,
yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah
didengarkan.
(5:8) Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar
menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
Menurut peraturan Melkisedek Yesus Kristus adalah Imam besar untuk selama-lamanya.
Kemudian, sekalipun Dia adalah
Anak, Dia telah
belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya.
Saudaraku, banyak orang Kristen
bersungut-sungut saat menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung, sebetulnya
itu adalah suatu kekeliruan. Saya tidak
mengatakan bahwa saya ini adalah orang yang sudah kuat menghadapi derita.
Tetapi yang mau saya sampaikan adalah mari kita saling mendoakan supaya kita
menjadi taat dari apa yang telah kita derita. Jangan suka bersungut-sungut. Karena sungut
satu kali, kalau
tidak lekas dihentikan, maka sungut-sungut yang kedua kali akan
terjadi dan seterusnya, dan akhirnya mundur dari ibadah, mundur dari pelayanan (terhilang). Mari kita saling mendoakan supaya kita taat dari apa yang kita derita,
tidak bersungut-sungut.
Yesus Kristus, satu sisi Dia Imam Besar menurut peraturan Melkisedek, tetapi dari sisi
yang lain, Dia Anak, kemudian sebagai Anak, Dia taat kepada Bapa, taat dari apa
yang diderita-Nya, tidak ngomel, tidak bersungut-sungut, sekalipun
dijadikan korban.
Inilah praktek taat yaitu: berdiam diri, maksudnya tidak diizinkan memerintah selain tunduk dan taat kepada Kristus, Dia
Kepala gereja yang menyelamatkan tubuh.
Berarti ketika menderita, tidak
bersungut-sungut,
tidak mengomel.
Tidak bersungut-sungut...
Ibrani 4: 15
(4:15) Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam
besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya
sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
Dia telah dicobai tetapi Dia
tidak berbuat dosa, Dia tidak bersungut-sungut, Dia tidak menggerutu, Dia tidak
mendurhaka kepada Bapa, Dia tetap taat terhadap apa yang diderita.
Ibrani 4: 16
(4:16) Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian
menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan
kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Dia banyak menghadapi cobaan,
tidak bersungut-sungut, tidak mengomel, tidak mendurhaka, namun tidak memberontak. Kita ikuti teladan-Nya, untuk
menghampiri takhta kasih karunia.
Layani Tuhan dengan keberanian
penuh supaya menerima rahmat dan menemukan kasih karunia, tujuannya; untuk
mendapatkan pertolongan pada waktunya.
Ibrani 7: 25-26
(7:25) Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan
sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup
senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
(7:26) Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita
perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari
orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
Yesus sebagai Imam Besar yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, terpisah dari
orang-orang berdosa. Imam besar seperti ini yang kita perlukan. Sebab Dia taat dari apa yang Dia derita.
Saya juga sedikit malu di
hadapan Tuhan, sebab sebagai imam, seharusnya saya memberi teladan seperti ini.
Sekiranya saya belum bisa memberi contoh seperti ini, bantu doa. Masih banyak
jiwa yang membutuhkan Pengajaran Mempelai.
Biarlah lewat keimamatan kita
ini, Pengajaran Mempelai
disebarluaskan.
Ibrani 7: 24
(7:24) Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya,
imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain.
Imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain tidak diwakilkan
kepada orang lain.
Pelayanan pendamaian ini tidak
dapat digantikan oleh orang lain.
Ibrani 7: 27
(7:27) yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang
setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu
barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk
selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.
Imamat-Nya tidak dapat dialihkan kepada orang lain atau tidak
dapat diwakilkan oleh orang lain, tetap untuk selama-lamanya.
Kalau kita bandingkan dengan
imam besar yang lain, termasuk imam besar Harun, dia harus mempersembahkan
korban tiap-tiap tahun karena dosanya, dosa keluarganya, dosa
bangsanya.
Sedangkan Yesus Kristus Imamat-Nya tetap untuk selama-lamanya, karena Dia yang
layak, dengan bukti sebab Dia telah belajar untuk menjadi taat dari apa yang
telah diderita-Nya. hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk
selama-lama-Nya.
Kolose 3: 22
(3:22) Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia
ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan
mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.
Seorang hamba harus taat kepada
tuannya dengan takut dan tulus hati.
Tuan
dari hamba-hamba Tuhan adalah Kristus, Dia Kepala tubuh.
1 Petrus 2: 18
(2:18) Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh
ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga
kepada yang bengis.
Seorang hamba, selain taat, dia
juga harus tunduk kepada tuannya, bukan saja kepada yang baik dan peramah,
tetapi juga kepada yang bengis.
Hasil ketundukan dan ketaatan seorang
hamba.
Ibrani 5: 7
(5:7) Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah
mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia,
yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah
didengarkan.
Dengan ketundukan dan ketaatan
seorang hamba, maka doa dan permohonan yang disertai dengan ratap tangis akan
didengarkan oleh Bapa di Sorga. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment