IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 24
JANUARI 2018
(Seri
138)
KITAB KOLOSE
Subtema: TERANG YESYURUN.
Shalom saudaraku...
Selamat malam, salam sejahtera,
salam di dalam kasih Tuhan kita, Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan hati
Tuhan, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan. Sebelum
kita membawa diri kita rendah di bawah kaki Tuhan, terlebih
dahulu kita memperhatikan
firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh
Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Saya juga menyapa anak-anak
Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti live streaming, video internet
Youtube, maupun Facebook, dimanapun anda berada.
Selamat malam juga Bapak
Pendeta Mamahit dan Ibu, bersama-sama dengan kita malam ini lewat Ibadah Doa
Penyembahan.
Mari segera kita menikmati
kemurahan Tuhan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose
2.
Kita sudah mengakhiri Kolose
1, dalam susunan Tabernakel terkena pada Tabut Perjanjian.
Kemudian, malam ini kita
memasuki Kolose 2. Sesungguhnya pada minggu lalu kita sudah memasuki Kolose
2, sebagai pendahuluan yang pertama.
Namun malam ini kita juga kita
masih memperhatikan pendahuluan yang kedua.
Kolose pasal dua, terdiri dari tiga perikop atau tema.
-
Yang pertama; Kolose 2: 1-5, itu kelanjutan
dari Kolose 1: 24.
-
Yang kedua; Kolose 2: 6-15, yaitu kepenuhan
hidup dalam Kristus.
-
Yang ketiga; Kolose 2: 16-23, yaitu carilah
perkara yang di atas.
Kemudian, Kolose 2: 1-14,
dalam susunan Tabernakel terkena pada kandil atau kaki dian emas (pelita
emas).
Arti rohani dari kandil/kaki
dian emas (pelita emas) adalah bayangan dari sidang jemaat Tuhan.
Wahyu 1: 20
(1:20) Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat
pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu
ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
Ketujuh kaki dian itu ialah
ketujuh jemaat. Jadi, ketujuh sidang jemaat yang ada di Asia kecil adalah
bayangan dari kaki dian emas.
Wahyu 4: 5
(4:5) Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh
yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah
ketujuh Roh Allah.
Tujuh lampu atau tujuh obor
yang menyala-nyala, itulah ketujuh Roh Allah.
Orang-orang yang sudah melayani
Tuhan adalah orang-orang yang diurapi Tuhan, untuk menjadi kesaksian atau
menjadi terang di tengah-tengah dunia ini.
Jadi, tujuh lampu yang menyala-nyala, posisinya,
berada di hadapan takhta -> orang-orang yang melayani Tuhan.
Lebih rinci kita memperhatikan
tentang; TUJUH OBOR ATAU TUJUH LAMPU YANG MENYALA-NYALA.
Wahyu 5: 6
(5:6) Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat
makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti
telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh
Allah yang diutus ke seluruh bumi.
Anak Domba yang telah
disembelih selain bertanduk tujuh, juga bermata tujuh.
Tujuh mata itulah ketujuh Roh
Allah yang diutus ke seluruh bumi, untuk menjadi kesaksian, untuk menjadi
terang di tengah dunia ini. Itulah orang-orang yang diurapi, sebab dunia yang
sekarang kita huni ini sedang berada di dalam kegelapan (gelap gulita).
Demikian halnya dalam Ruangan
Suci akan berada dalam kegelapan kalau kandil atau kaki dian emas tidak ada di
dalamnya. Dunia yang sedang kita huni ini untuk sementara.
Kita semua diutus di bumi provinsi
Banten bukan suatu kebetulan, supaya kita menjadi terang, menjadi kesaksian.
Filipi 2: 15
(2:15) supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda,
sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang
bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka
seperti bintang-bintang di dunia,
Terang dunia, berarti;
bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia.
Di antara mereka -> angkatan
yang bengkok hatinya dan yang sesat.
Sekarang lihat keterangan:
BENGKOK HATI -> sedang berada di dalam kegelapan.
Ulangan 32: 4-5
(32:4) Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya
sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada
kecurangan, adil dan benar Dia.
(32:5) Berlaku busuk terhadap Dia, mereka yang
bukan lagi anak-anak-Nya, yang merupakan noda, suatu angkatan yang bengkok
dan belat-belit.
Bengkok hatinya, berarti
berlaku busuk terhadap Dia, yaitu Gunung Batu.
Inilah orang-orang yang berada
di dalam kegelapan, yaitu; orang-orang yang harus diterangi.
Ulangan 32: 15
(32:15) Lalu menjadi gemuklah Yesyurun, dan menendang
ke belakang, -- bertambah gemuk engkau, gendut dan tambun -- dan ia
meninggalkan Allah yang telah menjadikan dia, ia memandang rendah gunung batu
keselamatannya.
Mereka meninggalkan Allah
(bangsa Israel), sebab mereka memandang rendah gunung batu keselamatan = tidak
menghargai korban Kristus.
Padahal Allah sendiri menyebut
mereka: Yesyurun, berarti Tuhan mengakui mereka (bangsa Israel) sebagai
orang-orang pilihan, sebagai kesayangan, bahkan diistimewakan dari semua
bangsa.
Tetapi rupanya, Yesyurun menendang
ke belakang. Kalau kita sejenak mengingat masa lalu sebelum dipanggil Tuhan, betapa
jahatnya, betapa kotornya, betapa najisnya dan kurang bijaksananya kita di dalam
hidup ini, di dalam menyikapi segala sesuatu.
Ulangan 32: 6-10
(32:6) Demikianlah engkau mengadakan pembalasan
terhadap TUHAN, hai bangsa yang bebal dan tidak bijaksana?
Bukankah Ia Bapamu yang mencipta engkau, yang menjadikan dan menegakkan engkau?
(32:7) Ingatlah kepada zaman dahulu kala,
perhatikanlah tahun-tahun keturunan yang lalu, tanyakanlah kepada ayahmu, maka
ia memberitahukannya kepadamu, kepada para tua-tuamu, maka mereka mengatakannya
kepadamu.
(32:8) Ketika Sang Mahatinggi membagi-bagikan milik
pusaka kepada bangsa-bangsa, ketika Ia memisah-misah anak-anak manusia,
maka Ia menetapkan wilayah bangsa-bangsa menurut bilangan anak-anak Israel.
(32:9) Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub ialah
milik yang ditetapkan bagi-Nya.
(32:10) Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang
gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara.
Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji
mata-Nya.
Kesimpulannya, Yesyurun
menendang ke belakang, menunjukkan bahwa mereka; lupa diri.
Dua hal penting untuk selalu
diingat;
-
Yang pertama: sesungguhnya Tuhanlah yang menciptakan manusia dari
segumpal tanah liat, lalu dibentuk menurut gambar dan rupa Allah.
-
Selanjutnya, yang kedua; Tuhan membagi-bagikan
milik pusaka kepada mereka.
Saudaraku, kita
patut bersyukur kepada Tuhan, Ia telah memberikan ibadah-ibadah ini kepada
kita, yang juga disebut kebun anggur Allah sebagai milik pusaka yang harus kita
pertahankan, berarti tidak boleh dijual.
Kemudian, yang harus kita
ingat, YANG KEDUA: didapati-Nya mereka di suatu negeri yang digambarkan dengan
padang gurun.
Padang gurun, berarti;
-
Di tengah-tengah ketandusan.
Arti tandus;
kering-kering, tidak menghasilkan buah yang manis di hadapan Tuhan, itu menunjuk
kepada orang yang hidup tanpa persekutuan dengan Tuhan.
Kalau ranting
melekat pada pokok anggur, maka ranting akan menghasilkan buah anggur yang
manis. Buah anggur yang manis ini dapat dicicipi dan dinikmati oleh Tuhan. Lewat
ibadah dan pelayanan kita. Kalau dua kaki, dua tangan sudah melakukan firman,
melakukan kehendak Allah Bapa, maka akan menghasilkan buah anggur yang manis,
dapat dicicipi, dinikmati oleh Tuhan. Tetapi di sini kita melihat; Tuhan
mendapati mereka di padang gurun, berarti di tengah-tengah ketandusan =
kering-kering = tidak menghasilkan buah yang manis di hadapan Tuhan -> orang
yang hidup tanpa persekutuan dengan Tuhan.
Ingat masa lalu? Jauh
dari Tuhan, tidak ada persekutuan, dua tangan tidak menghasilkan apa-apa, dua kaki
tidak menghasilkan apa-apa. Itu padang gurun, tandus, kering-kering, tidak ada
persekutuan, seperti ranting tidak melekat pada pokok anggur, menjadi kering.
-
Auman padang belantara.
Artinya; penuh
dengan suara daging -> orang-orang yang hidup menurut hawa nafsu dan
keinginan daging.
Tetapi dikelilingi-Nya, dan
diawasi-Nya, dan dijagai-Nya sebagai biji mata Tuhan.
Namun pada ayat 15,
Yesyurun menendang ke belakang, berarti bangsa Israel tidak tahu diri.
Ulangan 32: 16
(32:16) Mereka membangkitkan cemburu-Nya dengan allah
asing, mereka menimbulkan sakit hati-Nya dengan dewa kekejian,
Praktek bengkok hati: bangsa
Israel dalam suasana:
-
Menyembah allah asing.
-
Menyembah dewa kekejian.
Tentang: MENYEMBAH ALLAH ASING.
Ulangan 32: 17
(32:17) mereka mempersembahkan korban kepada roh-roh
jahat yang bukan Allah, kepada allah yang tidak mereka kenal, allah
baru yang belum lama timbul, yang kepadanya nenek moyangmu tidak gentar.
Di sini kita melihat; mereka
mempersembahkan korban kepada roh-roh jahat, kepada allah yang tidak mereka
kenal. Inilah praktek menyembah allah asing.
1 Korintus 10: 18-23
(10:18) Perhatikanlah bangsa Israel menurut daging:
bukankah mereka yang makan apa yang dipersembahkan mendapat bagian dalam
pelayanan mezbah?
(10:19) Apakah yang kumaksudkan dengan perkataan itu? Bahwa
persembahan berhala adalah sesuatu? Atau bahwa berhala adalah sesuatu?
(10:20) Bukan! Apa yang kumaksudkan ialah, bahwa
persembahan mereka adalah persembahan kepada roh-roh jahat, bukan kepada
Allah. Dan aku tidak mau, bahwa kamu bersekutu dengan roh-roh jahat.
(10:21) Kamu tidak dapat minum dari cawan Tuhan
dan juga dari cawan roh-roh jahat. Kamu tidak dapat mendapat bagian
dalam perjamuan Tuhan dan juga dalam perjamuan roh-roh jahat.
(10:22) Atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan?
Apakah kita lebih kuat dari pada Dia?
(10:23) "Segala sesuatu diperbolehkan."
Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu
diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.
Tuhan tidak menginginkan kita
bersekutu dengan roh-roh jahat. Anak Tuhan yang sudah melayani Tuhan tidak
boleh bersekutu dengan roh jahat. Kemudian anak Tuhan yang sudah menikmati
firman, tidak boleh juga menikmati dosa, tidak boleh bersekutu dengan roh-roh
jahat.
Oleh sebab itu, di sini Rasul
Paulus tekankan; segala sesuatu diperbolehkan, benar, tetapi bukan segala
sesuatu berguna, kemudian segala sesuatu diperbolehkan, benar, tetapi bukan
segala sesuatu membangun.
Saudaraku, tidak salah sekolah,
sampai menempuh jenjang pendidikan yang tinggi, tidak salah bekerja, tidak
salah kuliah, tidak salah melakukan sesuatu yang baik menurut pemikiran
manusia, namun itu tidak selamanya berguna untuk hidup rohani, kemudian tidak
selamanya itu membangun hidup rohani.
Namun apabila itu menjadi
prioritas utama = bersekutu dengan roh-roh jahat. Itu yang Tuhan tidak mau.
Kalau pekerjaan nomor satu,
inilah allah yang baru dikenal. Dulu tekun mempertahankan milik pusaka, ibadah dan
pelayanan dan mezbah, namun setelah kuliah, dan memprioritaskannya, itu allah
yang baru dikenal, persis Yesyurun menendang ke belakang, tidak tau diri.
Coba ingat dulu, lihat ke
belakang, seperti apa rupa kita sebelum dipanggil Tuhan.
Tadi kita sudah lihat, yang
pertama; Tuhan menciptakan mereka dari segumpal tanah lihat lalu dibentuk
segambar serupa dengan Dia. kemudian, Tuhan temukan mereka di padang gurun,
dipelihara, dilindungi, dijaga, tetapi setelah gemuk Yesyurun menendang ke
belakang, lupa diri. Akhirnya, dari gelap kembali kepada gelap.
Ayo, hati-hati dengan allah
yang baru dikenal. Tidak salah kuliah ya. Tidak salah sekolah, menempuh pendidikan
setinggi-tingginya. Juga tidak salah bekerja. Namun kalau semua perkara itu
yang menjadi prioritas utama, berarti sedang bersekutu dengan roh-roh jahat.
Rasul Paulus berkata; apa aku
bicara soal berhala, apa aku bicara soal roh-roh jahat? Tidak.
Oleh sebab itu anak Tuhan yang
sudah melayani tidak boleh lagi bersekutu dengan roh-roh jahat. Yang sudah
menikmati firman, tidak boleh lagi menikmati dosa.
Itulah sedikit tentang allah
asing yang baru dikenal tadi.
Tentang: MENYEMBAH DEWA KEKEJIAN.
Dewa kekejian itulah mamon atau
cinta akan uang.
1 Timotius 6: 10
(6:10) Karena akar segala kejahatan ialah cinta
uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari
iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Akar segala kejahatan ialah:
cinta akan uang.
Kalau hati terpikat dengan
uang, maka otomatis hatinya jauh dari Tuhan.
Kemudian, oleh sebab memburu
uang, beberapa orang telah menyimpang dari iman. Orang yang cinta uang, dia
akan memburu uang, tetapi akhirnya dia akan banyak menyimpang dari iman.
Lihat, nabi-nabi palsu di dalam
2 Petrus 2: 2-3, melayani tetapi karena cinta akan uang, melayani karena
perut mereka, sehingga mereka menyampaikan firman yang ditambahkan dan
dikurangkan.
-
Firman yang ditambahkan; menyampaikan satu dua ayat lalu ditambahkan dengan cerita-cerita
isapan jempol, dongeng nenek tua, takhayul-takhayul untuk mencari untung.
-
Firman yang dikurangkan; firman tentang salib diganti dengan dua hal, yaitu:
1.
Teori kemakmuran, artinya; orang Kristen tidak boleh
miskin, harus kaya.
2.
Mujizat-mujizat, tanda-tanda heran, tetapi salib
dikecilkan.
Mengapa terjadi? Oleh karena
memburu uanglah banyak orang menyimpang dari iman, dari kebenaran, ini akibat
cinta akan uang. Inilah dewa kekejian itu.
Kemudian, oleh karena memburu
uang, banyak orang menyiksa dirinya dengan cara overtime (pulang-pulang jauh malam). Cari uang, cari makanan, cari
roti, sampai jauh-jauh malam, tetapi kehidupan yang seperti ini sia-sia.
Pendeknya, menyembah dewa kekejian adalah suatu kesia-siaan.
Suatu kali nanti, pembinasa
keji berdiri di tempat kudus, sesuai dengan Wahyu 11: 2, menginjak-injak
kota suci selama 42 bulan atau 3.5 tahun, sesuai juga dengan Matius 24: 15 dan
Daniel 9: 27.
Jadi kalau tidak dari sekarang
kita melepaskan diri dari Mamon (dewa kekejian), saya kuatirkan kehidupan
orang semacam ini.
Kelak nanti pada masa aniaya
antikris terjadi. Orang seperti ini mudah sekali diseret. Sekarang saja dia
tidak bisa melepaskan diri dari mamon (cinta akan uang), apalagi ancaman dari
si pembinasa keji.
Hari ini tepatnya terjadi
gerhana bulan menjadi darah, berarti kedudukan dari gereja Tuhan sekarang
berada di dalam Wahyu 6: 12-17, maka kita patut bersyukur, firman
penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu begitu jelasnya membawa kita sekarang
sampai kepada Wahyu 8.
Oleh sebab itu kalau tidak dari
sekarang melepaskan diri dari cinta akan uang, tidak tertutup kemungkinan dia
diseret oleh pembinasa keji. Hari ini saja kita tidak bisa lepas, apalagi nanti
dengan ancaman-ancaman maut. Tidak diberi berjualan, tidak diberi makan dan
minum. Siapa yang bisa bertahan?
Satu hari saja puasa orang
sudah merasa menderita, bagaimana kalau dua hari? Bagaimana kalau tiga hari,
bagaimana kalau satu minggu?
Hati-hati. Kedudukan gereja Tuhan
sekarang, persis di Wahyu 6: 12-17. Hebatnya hikmat Tuhan dari firman
yang kita terima, kita bisa tahu kedatangan Tuhan seperti apa. Oleh sebab itu
kedatangan Tuhan tidak seperti pencuri di malam hari bagi kita, karena kita
sudah siap sedia.
Hati-hati. Sudah dipanggil dari
kegelapan, namun kembali lagi kepada kegelapan, seperti Yesyurun menendang ke
belakang, mereka lupa, mereka kembali menyembah allah asing, membuat hati Tuhan
cemburu, terhadap berhala yang baru dikenal oleh mereka, selain itu menyembah
dewa kekejian, itulah mamon, cinta akan uang.
Akibatnya; menyimpang dari iman
dan menyiksa diri dalam berbagai-bagai duka. Kalau menderita karena pukulan, itu
bukan kasih karunia. Kalau kita menderita karena sengsara salib, aniaya karena
firman, itulah kasih karunia.
Itulah sebabnya Tuhan berkata
bahwa mereka, setelah Yesyurun gemuk menendang ke belakang, lupa diri. Saya
masih ingat waktu pertama kita dipanggil, doa tidak bisa, menyanyi tidak bisa,
tidak mengerti apa-apa. Namun sekarang kita telah digemukkan oleh firman,
oleh Roh, dan kasih Allah, tetapi jangan sampai menendang ke
belakang, artinya: jangan sampai dipanggil dari kegelapan, kembali ke
kegelapan.
Jalan keluar supaya terangnya tetap bercahaya.
Filipi 2: 12-16
(2:12) Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu
senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut
dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula
sekarang waktu aku tidak hadir,
(2:13) karena Allahlah yang mengerjakan di dalam
kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
(2:14) Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak
bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
(2:15) supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda,
sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang
bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka
seperti bintang-bintang di dunia,
(2:16) sambil berpegang pada firman kehidupan,
agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan
tidak percuma bersusah-susah.
Untuk menjadi terang dunia
(terangnya bercahaya di tengah dunia ini), dimulai dengan;
Yang pertama: TAAT.
Taat, berarti takluk kepada
firman, tunduk kepada firman, berarti setia dan dengar-dengaran.
Ayo, dasar kita melayani bukan
karena kemampuan daging, bukan karena kita bisa, bukan karena kita pintar,
tetapi dasar kita melayani Tuhan adalah karena dengar-dengaran.
Untuk menjadi terang dunia
(terangnya bercahaya di tengah dunia ini), dimulai dengan;
Yang kedua: MEMILIKI KEMAUAN DARI TUHAN.
Berbeda dengan kemauan yang
berasal dari manusia atau diri sendiri, orang yang seperti ini bekerja karena
ada kepentingan, karena ada sesuatu di dalamnya.
Tanda memiliki kemauan dari Tuhan.
Filipi 2: 13
(2:13) karena Allahlah yang mengerjakan di dalam
kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Tanda memiliki kemauan dari
Tuhan; bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dari Tuhan, atau yang Tuhan
percayakan.
Tanggung jawab kita sudah sampai
sejauh mana? Atau berhenti di tengah jalan?
Orang yang berhenti di tengah
jalan pasti awalnya dia melayani karena kemauan yang berasal dari diri sendiri.
Tetapi kalau memiliki kemauan yang dari Tuhan, tandanya; dia akan mengerjakan
pekerjaan yang dipercayakan Tuhan sampai mil-mil terakhir, berarti sampai
kedatangan Tuhan untuk yang kedua kali sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.
Sampai mil-mil terakhir, sampai tapal batasnya Tuhan.
Untuk menjadi terang dunia
(terangnya bercahaya di tengah dunia ini), dimulai dengan;
Yang ketiga: BERPEGANG PADA FIRMAN KEHIDUPAN.
Filipi 2: 16
(2:16) sambil berpegang pada firman kehidupan,
agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan
tidak percuma bersusah-susah.
Berpegang pada firman
kehidupan. Firman kehidupan adalah firman kasih karunia.
Kita hidup karena kasih
karunia, bukan karena kita hebat, bukan karena kita bisa, bukan karena kita
kaya.
Sambil berpegang pada firman kehidupan, itulah firman kasih karunia.
Kita baca; tentang firman kasih
karunia/firman kehidupan.
1 Petrus 2: 19-20
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena
sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia
tanggung.
(2:20) Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu
menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan
karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
Pengajaran salib itu adalah firman
kehidupan, itu kasih karunia.
Apa pengajaran salib?
Menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung = kasih karunia.
Sengsara salib, aniaya karena
firman, itu adalah kasih karunia. Itu firman kehidupan.
Akhir-akhir ini banyak gereja
menganut ajaran-ajaran asing. Ajaran pelipat gandaan uang di dalam gereja, itu
banyak sekali sedang marak. Teologi kemakmuran, dan lain sebagainya, mengutamakan
mujizat, tetapi salib dikecilkan. Itu bukan firman kasih karunia. Itu bukan
firman kehidupan.
Tetapi biarlah hari-hari ini
kita terus setia melayani Tuhan sambil berpegang pada firman kehidupan.
Filipi 2: 15
(2:15) supaya kamu tiada beraib dan tiada
bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah
angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di
antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
Sampai akhirnya terang itu
bercahaya di dalam kegelapan. Ayo, berpegang kepada tiga hal tadi; taat,
memiliki kemauan dari Tuhan, sambil berpegang pada firman kehidupan,
sampai akhirnya kita tidak beraib, tidak bernoda, sebagai anak Allah yang tidak
bercela di tengah-tengah kegelapan dunia (di dalamnya orang yang bengkok
hatinya, dan yang sesat, kita bercahaya di antara mereka seperti
bintang-bintang di dunia.
Filipi 2: 16
(2:16) sambil berpegang pada firman kehidupan, agar
aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan
tidak percuma bersusah-susah.
Kita sudah lama melayani Tuhan,
sudah lama mengikuti Tuhan, disertai pengorbanan, baik tenaga, pikiran dan
waktu, kalau terangnya tetap bercahaya sampai Tuhan datang pad akali yang
kedua, semuanya tidak sia-sia.
Jerih payah tidak sia-sia.
Pengorbanan tidak sia-sia. Dan tiga hal yang kita perbuat; taat, memiliki
kemauan, sambil berpegang pada firman kehidupan, tidak sia-sia.
Bintang walaupun terlihat
kecil, tetapi dia tetap bercahaya di tengah kegelapan. Sedikit terang akan
mengalahkan kegelapan.
Bintang terangnya sedikit saja.
Kecil saja, tetapi terangnya bercahaya untuk menuntun orang kepada kebenaran/kepada
terang.
Sebagai Yesyurun, umat yang disayangi,
dipilih, bahkan diistimewakan, jangan menendang ke belakang. Tuhan
membawa kita dan membagi-bagikan milik pusaka, berada dalam kebun anggur supaya
menjadi terang, supaya menjadi tujuh lampu, tujuh obor yang menyala di atas
kaki dian. Itulah tujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi untuk menjadi
terang, kesaksian, baik perkataan, baik perbuatan, solah tingkah, gerak-gerik
sekecil apapun, dimulai dari dalam diri sendiri, nanti terang itu akan
bercahaya.
Kita diutus untuk menjadi
terang dunia, menjadi kesaksian, supaya nama Tuhan dipermuliakan.
Orang yang bengkok hatinya dan
yang sesat tertolong. Itu tanggung jawab kita bersama-sama, supaya di atas
segalanya nama Tuhan dipermuliakan. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
No comments:
Post a Comment