IBADAH PENDALAMAN ALKITAB 05
JANUARI 2018
Tema:
HARI TUHAN ADALAH HARI YANG BESAR DAN DAHSYAT JUGA
MENJADI HARI YANG DISIAPKAN.
Shalom…
Selamat malam, salam sejahtera,
salam di dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus, oleh karena kemurahan Tuhan kita
diperkenankan untuk melangsungkan ibadah pendalaman Alkitab disertai dengan
perjamuan suci, sebagai ibadah sulung kita tahun ini di hadapan Tuhan.
Kita mengawali tahun ini dengan
baik dengan segala berkat-berkat pertolongan dari pada Tuhan, kita boleh alami
di dalam nikah kita masing-masing, dalam ibadah dan pelayanan kita
masing-masing pribadi lepas pribadi di hadapan Tuhan. Biarlah kiranya kasih
karunia dan damai sejahtera menjadi bagian kita sampai selamanya.
Kita segera memperhatikan
firman penggembalaan untuk ibadah pendalaman alkitab dari kitab Maleakhi 4.
Maleakhi 4:5
(4:5) Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia
kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
Tuhan akan mengutus nabi Elia
kepada kita menjelang datangnya hari Tuhan.
Sebetulnya kalau kita sadari,
Tuhan telah mengutus nabi Elia itu kepada kita sekalian.
Matius 11:9-14
(11:9) Jadi
untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan
lebih dari pada nabi.
(11:10) Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku
menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mudi
hadapan-Mu.
(11:11) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara
mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih
besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga
lebih besar dari padanya.
(11:12) Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga
sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba
menguasainya.
(11:13) Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat
hingga tampilnya Yohanes
(11:14) dan -- jika kamu mau menerimanya -- ialah Elia
yang akan datang itu.
Perhatikan kalimat; “Dan
-- jika kamu mau menerimanya -- ialah Elia yang akan datang itu.”
Ini menunjuk kepada pribadi
Yohanes pembaptis, kita tidak perlu ragu sebab semua nabi dan hukum Taurat
telah bernubuat tentang hal ini.
Markus 9:11-12
(9:11) Lalu mereka bertanya kepada-Nya: "Mengapa
ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?"
(9:12) Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang
dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan yang ada
tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan
dihinakan?
Elia memang diutus untuk
mendahului Tuhan. Tugasnya adalah untuk memulihkan segala sesuatu.
Lebih rinci tentang pemulihan…
Lukas 1:15-17
(1:15) Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia
tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus
mulai dari rahim ibunya;
(1:16) ia akan membuat banyak orang Israel berbalik
kepada Tuhan, Allah mereka,
(1:17) dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh
dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan
hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan
demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
Yohanes pembaptis akan membuat
banyak orang berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, antara lain:
-
Membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya.
-
Membuat hati orang-orang durhaka kepada pikiran
orang-orang benar.
Kesimpulannya; di dalam
pemulihan itu ada belas kasih dan kebenaran.
Praktek belas
kasih:
-
Bapa yang baik tidak memberi batu ketika anak anak-Nya meminta roti.
Batu à hukum Taurat.
Ciri-ciri hukum Taurat:
·
Mata ganti mata, gigi ganti gigi, artinya: kejahatan
dibalas dengan kejahatan.
·
Mengasihi sesama tetapi membenci musuh, berarti tidak
sempurna di dalam kasih.
Kemudian, roti à kasih karunia atau kemurahan Tuhan.
Ciri kasih karunia: orang yang berdosa mendapat
pengampunan bahkan disempurnakan, sebab Tuhan telah membawa kita dari kasih
karunia yang satu kepada kasih karunia yang lain, sampai memuncak kepada
kesempurnaan.
Yesus adalah roti hidup, roti yang turun dari sorga,
Dia telah menyerahkan segenap hidup-Nya bagi kita di atas kayu salib. Sehingga
dengan demikian kita memperoleh kasih karunia.
-
Bapa yang baik tidak akan memberi ular ketika anaknya meminta ikan.
Ular à Iblis atau Setan.
Tabiat yang paling
mendasar dari Iblis/Setan yaitu:
-
Pembunuh manusia dari sejak semula.
-
Tidak hidup di dalam kebenaran (tanpa kebenaran).
-
Bapa pendusta.
Tiga tabiat ini
bertentangan dengan tabiat dari 3 oknum Allah .
-
Pembunuh manusia bertolak belakang dengan tabiat Allah Bapa, yaitu kasih.
-
Tidak hidup dalam kebenaran bertolak belakang dengan
tabiat Allah Anak, Yesus Kristus, hidup benar sesuai dengan firman Tuhan.
-
Bapa pendusta bertolak belakang dengan tabiat Allah Roh Kudus.
Ikan à Roh El-Kudus.
Tabiat dari Roh
Kudus ialah; memimpin, menyertai,
menolong, menghibur, mengajar, mengingatkan, menginsafkan.
Salah satu tabiat
dari Roh Kudus adalah MENOLONG.
Roma 8:26
(8:26) Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan
kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh
sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak
terucapkan.
Kita tidak tau
bagaimana sebenarnya harus berdoa, tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada
Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Tabiat dari Roh
Kudus menolong, membantu kita untuk menyampaikan segenap keluhan-keluhan kita
kepada Tuhan.
Dengan memberi diri
dipimpin oleh Roh Tuhan, dan berada dalam kegiatan roh, maka hari demi hari,
kita semua diperlengkapi termasuk menaikkan doa kepada Tuhan.
Selain itu mengajar, dan ajarannya benar tidak
dusta. Kalau kita memberi diri diajar oleh Roh Kudus, ajarannya tidak ada yang
salah, dan tidak perlu diajar oleh orang lain dalam hal melakukan sesuatu yang
baik di hadapan Tuhan…1 Yohanes 2:27.
Praktek kebenaran:
Hati tidak mendurhaka kepada
Bapa, atau tidak dikuasai oleh roh pendurhakaan.
Mendurhaka = memberontak =
berani melawan kepada Tuhan à orang-orang
yang keras hati.
Biasanya orang yang memberontak
merasa diri lebih layak, seperti bani Korah, oleh sebab itu ia menghasut orang
lain untuk memberontak kepada Musa di hadapan Tuhan.
Dampak positif dari pemulihan…
Lukas 1:17
(1:17) dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh
dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan
hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian
menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
Tujuan pemulihan: untuk
menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.
Lukas 3:4-5
(3:4) seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat
Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk
Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.
(3:5) Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung
dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang
berlekuk-lekuk akan diratakan,
Yohanes datang untuk menyiapkan
suatu umat yang layak bagi Tuhan, dengan tanda:
1. Setiap lembah akan ditimbun.
Artinya: tidak
terlihat lagi lobang yang menampung kesusahan.
2. Setiap gunung dan bukit akan menjadi rata.
Artinya: tidak
terlihat lagi kesombongan, keangkuhan, kecongkakan, dan ketinggian hati di hadapan
Tuhan.
3. Yang berliku-liku akan diluruskan.
Artinya: tidak terlihat
lagi dosa dusta, dosa kelicikan, dosa kemunafikan, dan dosa ketidakjujuran.
4. Yang berlekuk-lekuk akan diratakan.
Artinya: tidak ada
lagi gelombang-gelombang yang menimbulkan permasalahan.
Lukas 4:6
(4:6) dan semua orang akan melihat keselamatan yang
dari Tuhan."
Sampai pada akhirnya semua
orang akan melihat keselamatan yang datangnya dari Tuhan, sebab Elia telah
diutus mendahului Tuhan, ia menyiapkan suatu umat yang layak bagi Dia, sehingga
oleh pelayanannya banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan Allah mereka.
Maleakhi 4:5-6
(4:5) Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia
kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
(4:6) Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik
kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku
datang memukul bumi sehingga musnah.
Kehidupan yang dipulihkan
itulah umat yang layak bagi Tuhan, terlepas dari penghukuman yang membinasakan.
Inilah keadaan dari orang-orang
yang menghargai utusan Tuhan. Dimana tadi Elia telah diutus untuk mendahului
Tuhan.
Maleakhi 4:5
(4:5) Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia
kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
Perhatikan kalimat “Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia
kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN.”
Kesimpulannya; Tuhan telah
menunjukkan kemurahan hati-Nya, sebab Ia telah mengutus nabi Elia kepada kita, menjelang
datangnya hari Tuhan.
Supaya kita dapat mengetahui
bahwa Tuhan telah menunjukkan kemurahan hati-Nya, maka kita terlebih dahulu memperoleh pengertian tentang hari Tuhan.
Pengertian mengenai hari Tuhan
ada dua yaitu:
Yang pertama: HARI YANG BESAR DAN DAHSYAT.
Wahyu 6:12-14
(6:12) Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka
meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan
matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah
seluruhnya bagaikan darah.
(6:13) Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke
atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia
digoncang angin yang kencang.
(6:14) Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab
yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
Ketika Anak Domba itu membuka
materai yang ke enam, terjadilah dua hal yaitu:
-
Terjadilah gempa bumi yang
dahsyat.
Akibatnya:
tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
Sedangkan gunung
Sion, berdiri tegak di hulu gunung-gunung, mengatasi gunung-gunung yang lain,
sesuai dengan Yesaya 2:2-3.
Saya yakin saat ini
kita sedang beribadah di gunung Sion (gunung Tuhan), rumah Allah Yakub, dari
gunung Sion keluar pengajaran (Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel),
menggembalakan kita sampai dibawa masuk dalam pesta nikah Anak Domba, sebagai
sasaran akhir dari ibadah kita di atas muka bumi ini.
Gunung Sion akan
tetap berdiri di hulu gunung-gunung, mengatasi gunung-gunung yang lain.
-
Menyusutlah langit bagaikan
gulungan kitab yang digulung.
Akibatnya:
·
Matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut, ini penghukuman
kepada orang-orang yang tidak menghargai kasih Allah.
Kalau dikaitkan dengan 3 macam alat yang terdapat pada
ruangan suci, itulah Mezbah Dupa à ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
·
Bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah, ini
penghukuman kepada orang-orang yang tidak menghargai firman Tuhan.
Kalau dikaitkan dengan 3 macam alat yang terdapat pada
Ruangan Suci, terkena kepada meja roti sajian à ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab, disertai
perjamuan suci .
·
Bintang-bintang
di langit berjatuhan ke atas bumi, bagaikan pohon ara yang menggugurkan buah
buahnya yang mentah, apabila ia diguncang angin yang kencang.
Ini merupakan penghukuman kepada orang-orang yang tidak
menghargai pekerjaan Roh atau tidak berada dalam kegiatan Roh.
Kalau
dikaitkan kepada 3 macam alat yang terdapat di dalam Ruangan Suci terkena
kepada pelita emas à ketekunan dalam ibadah raya minggu disertai dengan
kesaksian.
Wahyu 6:15-17
(6:15) Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar
serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan
semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah
batu karang di gunung.
(6:16) Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan
kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah
kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba
itu."
(6:17) Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan
siapakah yang dapat bertahan?
Baik raja-raja, pembesar-pembesar, perwira-perwira,
orang-orang kaya, orang-orang berkuasa, tidak luput dari hari Tuhan, hari yang
besar dan dahsyat = tidak dapat bertahan.
Ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
Kalau saya perhatikan di hari-hari terakhir ini, sudah
banyak kejadian di luar akal pikiran manusia, antara lain; gempa bumi terjadi
dimana-mana, longsor, angin ribut, badai, gunung meletus, hujan
es, kecelakaan dimana mana, dan
lainnya. Bukan saja di Indonesia ini tetapi di luar negeri juga menghadapi hal
yang sama, kekacauan, keributan, keonaran, kelaliman dimana mana, terjadi di
depan mata kita semua.
Bagaimana mungkin
kita dapat berkata kepada gunung-gunung "Runtuhlah
menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia pada hari Tuhan yang besar
dan dahsyat”, semua orang tidak dapat melarikan diri, pemimpin pemimpin
juga tidak luput dari penghukuman itu.
Sebab itu, berlaku,
arif, dan bijaksana dalam segala sesuatu, jangan menganggap enteng didikan
Tuhan, dan
jangan putus asa kepada didikan
Tuhan.
Memang ketika kita
memelihara ketekunan dalam 3 macam ibadah ini, harus dengan sangkal diri dan pikul
salib.
Lebih jauh kita
lihat…
Yesaya 13:9-11
(13:9) Sungguh, hari TUHAN datang dengan kebengisan,
dengan gemas dan dengan murka yang menyala-nyala, untuk membuat bumi menjadi
sunyi sepi dan untuk memunahkan dari padanya orang-orang yang berdosa.
(13:10) Sebab bintang-bintang dan gugusan-gugusannya
di langit tidak akan memancarkan cahayanya; matahari akan menjadi gelap pada
waktu terbit, dan bulan tidak akan memancarkan sinarnya.
(13:11) Kepada dunia akan Kubalaskan kejahatannya, dan
kepada orang-orang fasik kesalahan mereka; kesombongan orang-orang pemberani
akan Kuhentikan, dan kecongkakan orang-orang yang gagah akan Kupatahkan.
Hari Tuhan adalah
hari yang besar dan dahsyat, bagi orang-orang fasik, kepada orang-orang yang
berani berlaku sombong dan congkak kepada Tuhan.
Yesaya 13:9, 13
(13:9) Sungguh, hari TUHAN datang dengan kebengisan,
dengan gemas dan dengan murka yang menyala-nyala, untuk membuat bumi menjadi
sunyi sepi dan untuk memunahkan dari padanya orang-orang yang berdosa.
(13:13) Sebab itu Aku akan membuat langit gemetar, dan
bumi pun akan bergoncang dari tempatnya, pada waktu amarah TUHAN semesta alam,
dan pada hari murka-Nya yang menyala-nyala.
Kemudian, di sini
dikatakan, bahwa hari Tuhan adalah hari yang besar dan dahsyat, hari Tuhan
dengan segala kebengisan, hari dengan murka-Nya yang menyala-nyala.
Ini harus kita
perhatikan tidak boleh diabaikan, itu sebabnya di atas tadi telah saya
kemukakan, berlakulah arif dan bijaksana menyikapi segala sesuatu, jangan
anggap enteng didikan, jangan putus asa terhadap didikan Tuhan.
Yoel 2:10-11
(2:10) Di depannya bumi gemetar, langit bergoncang;
matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya.
(2:11) Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya di depan
tentara-Nya. Pasukan-Nya sangat banyak dan pelaksana firman-Nya kuat. Betapa
hebat dan sangat dahsyat hari TUHAN! Siapakah yang dapat menahannya?
Betapa hebat
dan sangat dahsyat hari Tuhan, siapa yang dapat menahannya? Tidak ada.
Bahkan tadi di Wahyu,
para pemimpin, pembesar, penguasa, orang kaya, hamba dan merdeka, tidak luput
dari hari Tuhan, sebagai hari yang besar dan dahsyat.
Matius 3:7
(3:7) Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan
orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu
keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat
melarikan diri dari murka yang akan datang?
Yohanes pembaptis
sendiri juga memberitahukan, bahwa hari Tuhan adalah hari yang besar dan
dahsyat, Yohanes pembaptis berkata: "Hai
kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu
dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?”
Saudaraku, jangan
sampai teguran ini kita anggap biasa-biasa, jangan sampai apa yang sudah kita
terima malam ini kita anggap enteng. Orang yang tidak menghargai firman,
pedang Allah sendiri yang akan menghukum, sedang tujuh bokor (cawan
murka Allah) adalah penghukuman bagi orang yang tidak menghargai kasih
Allah, dan tujuh meterai adalah penghukuman dari Roh Allah.
Matius 24:29
(24:29) "Segera sesudah siksaan pada masa itu,
matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan
berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang.
Sesudah aniaya
antikris selama tiga tahun setengah, selanjutnya matahari akan menjadi
gelap, bulan tidak bercahaya, bintang-bintang akan berjatuhan
dari langit, dan kuasa kuasa langit akan bergoncang, artinya: tidak ada lagi
kesempatan untuk bertobat.
Jadi, kesempatan
untuk bertobat adalah sekarang, berarti sebelum tiba hari Tuhan sebagai hari
yang besar dan dahsyat, itu kesempatan yang baik untuk kita bertobat.
Sebab setelah
aniaya antikris maka terjadi guncangan yang hebat, yang besar dan dahsyat,
berarti tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat.
Pertanyaannya: Bagi siapakah hari Tuhan itu hari yang
besar dan dahsyat?
Matius 3:7
(3:7) Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan
orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu
keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat
melarikan diri dari murka yang akan datang?
Hari Tuhan adalah
hari yang besar dan dahsyat bagi orang Farisi dan orang Saduki,
sebab mereka itu adalah keturunan ular beludak.
Matius 16:6
(16:6) Yesus berkata kepada mereka:
"Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan
Saduki."
Yesus menasihati
murid murid-Nya dan berkata "Berjaga-jagalah
dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki." Sebab sedikit ragi saja akan mengkamiri
seluruh adonan.
Sekarang ini kita
sedang berpesta, tapi bukan berpesta dengan ragi yang lama, bukan pula dengan
ragi kejahatan dan keburukan tetapi dengan roti yang tak beragi, yaitu; kebenaran
dan kemurnian, karena Yesus telah mati untuk kita semua, sehingga kita
dapat menikmati firman Allah sebagai kebenaran dan kemurnian...1 Korintus
5:6-8.
Lebih jauh
memperhatikan ragi Farisi dan Saduki.
-
Ragi Farisi.
Orang Farisi mengerti bahkan memahami tentang hukum Taurat,
tetapi mereka juga berpegang teguh terhadap adat istiadat nenek moyang
mereka...Markus 7:3-5.
Bukti, bahwa orang-orang Farisi berpegang teguh
terhadap adat istiadat:
-
Tidak makan sebelum membasuh tangan terlebih dahulu.
-
Dalam hal mencuci perkakas-perkakas tembaga, dan
mencuci cawan.
Namun hanya karena adat istiadat, mereka
mengesampingkan firman Allah.
-
Ragi Saduki.
Orang Saduki, mereka ini juga menguasai hukum Taurat,
tetapi sayangnya mereka tidak percaya kepada:
·
Kebangkitan Yesus Kristus.
Kalau kita hidup
hanya untuk satu kali saja, kita ini adalah orang-orang malang, kalau Kristus
tidak dibangkitkan dari antara orang mati, maka pengikutan kita ini sia-sia,
ibadah pelayanan kita sia-sia, pemberitaan firman Tuhan sia-sia, pengorbanan
sia-sia, lebih malang dari orang malang.
Kesimpulannya, ragi
orang Saduki adalah; tidak percaya dengan adanya kebangkitan, dampak
negatifnya, tetap mempertahankan hidup lamanya.
·
Kemudian, mereka juga tidak percaya bahwa malaikat
ada, itu sebabnya mereka betul-betul hidup menurut hawa nafsu dan keinginan
daging. Sebab kalau manusia dibangkitkan dari antara orang mati, tidak akan
kawin dan mengawinkan, melainkan akan hidup seperti malaikat, tidak hidup
menurut hawa nafsu dan keinginan daging.
Kalau masih
bertahan dengan daging, maka tidak tertutup kemungkinan akan terjadi dosa kawin
mengawinkan, dosa kenajisan.
Jadi, ragi Saduki mengarah kepada kenajisan,
sedangkan ragi Farisi, arahnya
kepada dosa kesombongan.
Orang-orang yang
seperti ini tidak akan bisa melarikan diri dari hari Tuhan yang besar dan
dahsyat.
Pengertian mengenai hari Tuhan ada dua yaitu:
Yang kedua:
Maleakhi 3:17
(3:17) Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku
sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan
mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.
Hari Tuhan adalah hari yang disiapkan. Ini adalah
pengertian yang kedua tentang hari Tuhan.
Pertanyaannya: bagi siapakah hari Tuhan itu sebagai hari yang
disiapkan?
Zakharia 14:6-8
(14:6) Maka pada waktu itu tidak
akan ada lagi udara dingin atau keadaan beku,
(14:7) tetapi akan ada satu hari -- hari itu diketahui
oleh TUHAN -- dengan tidak ada pergantian siang dan malam, dan malampun
menjadi siang.
(14:8) Pada waktu itu akan mengalir air kehidupan dari
Yerusalem; setengahnya mengalir ke laut timur, dan setengah lagi mengalir ke
laut barat; hal itu akan terus berlangsung dalam musim panas dan dalam musim
dingin.
Jadi, hari Tuhan menjadi hari
yang disiapkan.
Suasana pada hari yang
disiapkan:
-
Tidak akan ada lagi pergantian siang dan malam, dan malampun menjadi siang =
TERANG.
-
Tidak ada lagi udara dingin atau keadaan beku,
artinya: HIDUP DALAM KASIH.
Kalau kasih itu menjadi dingin,
maka manusia membeku seperti es, kaku, tidak mengerti/memahami orang lain.
Kemudian, pada hari yang disiapkan
itu, tidak ada lagi malam, semuanya dalam keadaan terang, berarti tidak ada
lagi dosa yang disembunyikan di sana.
Yesaya 60:18-19
(60:18) Tidak akan ada lagi
kabar tentang perbuatan kekerasan di negerimu, tentang kebinasaan
atau keruntuhan di daerahmu; engkau akan menyebutkan tembokmu
"Selamat" dan pintu-pintu gerbangmu "Pujian"
(60:19) Bagimu matahari tidak lagi menjadi penerang
pada siang hari dan cahaya bulan tidak lagi memberi terang pada malam hari,
tetapi TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu dan Allahmu akan menjadi
keagunganmu.
Tuhan akan menjadi penerang
abadi, dan Allah yang akan menjadi keagungan pada hari yang disiapkan itu.
Tidak ada lagi kabar tentang
perbuatan kekerasan, tentang kebinasaan, keruntuhan, bahkan mereka sendiri akan
mengaku, dan menyebutkan tembokmu "Selamat" dan pintu-pintu
gerbangmu "Pujian."
Wahyu 21:22
(21:22) Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab
Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba
itu.
Tuhan Yang Mahakuasa adalah
bait suci-Nya. Inilah suasana yang
terjadi pada hari Tuhan, hari yang disiapkan. Dengan demikian ada di dalam suasana
damai, kebahagiaan, dan ketenangan tanpa kecemasan, sebab temboknya “Selamat"
dan pintu-pintu gerbangnya "Pujian."
Wahyu 21:23-27
(21:23) Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan
bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu
adalah lampunya.
(21:24) Dan bangsa-bangsa akan berjalan di dalam
cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya;
(21:25) dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup
pada siang hari, sebab malam tidak akan ada lagi di sana;
(21:26) dan kekayaan dan hormat bangsa-bangsa akan
dibawa kepadanya.
(21:27) Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu
yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka
yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.
Kesimpulannya; hari Tuhan, hari
yang disiapkan itu hanya berlaku bagi mereka yang namanya tertulis di dalam
kitab kehidupan Anak Domba.
Pendeknya: hari Tuhan itu bisa menjadi hari yang besar dan dahsyat, berlaku
bagi keturunan Abraham yang bukan berasal dari Tuhan, itulah orang Farisi dan
orang Saduki.
Juga hari Tuhan adalah hari yang dipersiapkan Tuhan, berlaku bagi mereka
yang namanya tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba.
Maka, kita harus berada dalam
kandang penggembalaan dan tergembala dengan baik, itu mutlak tidak dapat dipungkiri lagi supaya nama
tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba.
Sekali lagi saya katakan,
berlakulah adil, arif, bijaksana, jangan anggap enteng didikan, maju terus disertai
dengan sangkal diri pikul
salib sebab itu adalah syarat melayani Tuhan.
Praktek supaya nama
tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba.
Yohanes 10:2-4
(10:2) tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia
adalah gembala domba.
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba
mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut
namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia
berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka
mengenal suaranya.
Gembala itu memanggil domba
dombanya masing-masing
menurut namanya, berarti nama itu dikenal dan diakui.
Berarti, supaya nama tertulis di
dalam kitab kehidupan Anak
Domba, mutlak harus tergembala dengan baik dan benar, tidak boleh liar.
Tanda domba domba tergembala:
1. Mendengar suara gembala = dengar-dengaran, tidak mendengar suara asing yaitu;
suara daging dan Setan.
2. Mengikuti gembala.
Sejauh ini kita telah
digembalakan oleh firman Pengajaran Mempelai dalam terang-Nya Tabernakel, yang
akan membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba, ikuti saja geraknya
firman Pengajaran Mempelai.
Seperti bangsa
Israel mengikuti Tabut Perjanjian untuk membawa mereka masuk ke tanah Kanaan/tanah
perjanjian.
Demikian juga di dalam
kitab Yehezkiel, domba-domba itu lewat di bawah tongkat gembala dan
namanya dikenal, sampai tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba. Jangan
sampai kita mengecilkan penggembalaan.
Wahyu
22:3-5
(22:3) Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah
dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah
kepada-Nya,
(22:4) dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya
akan tertulis di dahi mereka.
(22:5) Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan
mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah
akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai
selama-lamanya.
Di
dalam hari yang dipersiapkan oleh Tuhan atau yang disebut Yerusalem yang baru,
kota yang kudus, di dalamnya ada tujuh perkara, yaitu:
1. Tidak ada lagi
laknat/kematian/perkabungan.
2. Takhta Allah dan
takhta Anak Domba ada di dalamnya.
3. Hamba hamba-Nya beribadah kepada-Nya.
4. Mereka akan melihat
wajah-Nya.
5. Nama-Nya akan
tertulis di dahi mereka.
6. Malam tidak ada
lagi di sana.
7. Mereka akan memerintah untuk selama-lamanya.
Namun hanya ada dua kegiatan di
dalam kerajaan Sorga,
hari yang dipersiapkan itu:
1.
Hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya.
2.
Mereka akan memerintah untuk selamanya = melayani.
Maka kalau dua kegiatan itu ada
di dalam kerajaan Sorga, maka dua kegiatan itu, yaitu; beribadah dan melayani, harus menjadi pengalaman kita selama hidup di
bumi.
Pertanyaan: mengapa Yohanes
pembaptis disebut Elia yang akan datang?
Lukas 1:17
(1:17) dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh
dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan
hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian
menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
Ia (Yohanes pembaptis) berjalan
mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia.
Sehingga Yohanes pembaptis
disebut dengan Elia yang akan datang itu.
Tentang: “BERJALAN DALAM ROH” = hidup
di dalam Roh dan memberi diri dipimpin oleh Roh Tuhan.
Yang pertama:
Matius 11:11
(11:11) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara
mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih
besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga
lebih besar dari padanya.
Kalimat ini menunjukkan bahwa
Yohanes pembaptis adalah seorang hamba Tuhan yang rendah hati.
Berbeda dengan orang yang berjalan
karena keinginan hati (keinginan daging), merasa diri hebat = sombong, dan
tinggi hati.
Orang yang mau merendahkan diri
akan ditinggikan Tuhan, sebaliknya orang yang meninggikan dirinya akan
direndahkan Tuhan.
Yohanes 3:27-28
(3:27) Jawab Yohanes: "Tidak ada seorang pun
yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya
dari sorga.
(3:28) Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku
telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.
Yohanes pembaptis berkata; “Tidak
ada seorang pun yang dapat membagi
sesuatu bagi dirinya kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.
Perkataan ini menunjukkan bahwa Yohanes pembaptis adalah seorang hamba Tuhan
yang rendah hati.
Kemudian, Yohanes pembaptis
berkata; “Aku bukan Mesias, tetapi aku
diutus untuk mendahului-Nya.”, jadi orang yang rendah hati adalah:
-
Orang yang jujur dalam perkataannya.
-
Tidak mengakui kelebihan-kelebihan di dalam dirinya.
Sedangkan orang yang tinggi
hati/sombong, perkataan dan perbuatannya selalu di atas.
Yohanes 3:29-30
(3:29) Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai
laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang
mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu.
Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
(3:30) Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin
kecil.
Supaya Tuhan makin besar kita
harus semakin kecil, tetapi kalau kita membesar-besarkan diri, maka Tuhan yang
menjadi kecil.
Ini suatu fakta yang tidak
dapat dipungkiri, bahwa Yohanes pembaptis adalah seorang hamba Tuhan yang
rendah hati.
Agar Tuhan makin besar kita
harus mau menjadi kecil, sampai berada di titik nol.
Titik terendah adalah angka 0,
bukan angka 1, kalau angka 1 masih ada nilainya, sekalipun angka
yang paling kecil.
Titik terendah itu merasa diri tidak
bisa
dan mampu juga tidak merasa lebih dari orang lain.
Yohanes 3:31-35
(3:31) Siapa yang datang dari atas adalah di atas
semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata
dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya.
(3:32) Ia memberi kesaksian tentang apa yang
dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun yang menerima
kesaksian-Nya itu.
(3:33) Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia
mengaku, bahwa Allah adalah benar.
(3:34) Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang
menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak
terbatas.
(3:35) Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan
segala sesuatu kepada-Nya.
Si
pemberita firman bukan saja
berdiri di atas mimbar melainkan menjadi surat pujian, surat Kristus yang dapat
dibaca oleh semua orang, maka Allah akan memberikan roh-Nya dengan tidak
terbatas kepadanya.
Yang kedua:
Yohanes 1:21-23
(1:21) Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau
begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!"
"Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab:
"Bukan!"
(1:22) Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah
engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah
katamu tentang dirimu sendiri?"
(1:23) Jawabnya: "Akulah suara orang yang
berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah
dikatakan nabi Yesaya."
Yohanes pembaptis berkata "Akulah suara orang yang berseru-seru
di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi
Yesaya."
Yohanes pembaptis dialah yang
berseru seru di padang gurun untuk memberitakan berita pertobatan kepada mereka
yaitu mereka yang berada di padang gurun. Berarti Yohanes pembaptis
mendahulukan pekerjaan Tuhan = berjalan dalam Roh/hidup di dalam Roh.
Matius 11:7-10
(11:7) Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah
Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: "Untuk apakah
kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke
mari?
(11:8) Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang
yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana
raja.
(11:9) Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi?
Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi.
(11:10) Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku
menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di
hadapan-Mu.
Yang pertama: Dia tidak mendahulukan perkara lahiriah, termasuk
pakaian yang halus/mewah.
Yang kedua: Dia berseru-seru di padang gurun, bukan di istana
raja.
Yohanes pembaptis, mendahulukan
pekerjaan Tuhan, dan merendahkan diri.
Padang gurun itu tandus,
kering-kering, tidak menghasilkan apa-apa, namun dia diutus di padang gurun
untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan.
Mungkin hari ini kehidupan
pribadi lepas pribadi seperti padang gurun, tandus, kering-kering, tidak
menghasilkan apa-apa oleh karena kejahatan, kenajisan yang terselubung, tetapi
di situlah Yohanes pembaptis, menyerukan firman Tuhan.
Sedangkan anak-anak kerajaan (berada
di istana kerajaan) tidak membutuhkan pertobatan.
Yohanes pembaptis diutus ke
padang gurun, menyerukan firman Tuhan, supaya padang gurun menjadi subur, tidak
ada yang mustahil, sehingga pada saat benih yang ditaburkan (Firman Allah) tumbuh
dan berakar serta berbuah, 100, 60, 30 kali lipat.
Itulah bukti bahwa Yohanes
pembaptis berjalan di dalam Roh Tuhan.
Bukti yang pertama dia rendah
hati, bukti yang kedua ia mendahulukan pekerjaan Tuhan dibanding perkara
lahiriah.
Tentang:
Berjalan dalam kuasa Elia.
Wahyu 11:1
(11:1) Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh,
seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut:
"Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang
beribadah di dalamnya.
Tuhan memberikan kuasa kepada
Elia sebatang buluh seperti tongkat pengukur, untuk mengukur tiga hal, yaitu:
-
Bait suci Allah à mereka yang hidup di dalam kesucian dan kemurnian.
-
Mezbah à doa
penyembahan.
-
Mereka yang beribadah di dalamnya, berarti tekun dalam
3 macam ibadah pokok.
Itulah yang diukur oleh Elia
Wahyu 11:2
(11:2) Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di
sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada
bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua
bulan lamanya."
Sedangkan
pelataran Bait Suci sebelah luar tidak diukur karena akan diserahkan kepada
bangsa lain (antikris) untuk diinjak-injak selama 42 bulan.
Berarti
kita patut bersyukur kepada Tuhan sebab kita dapat menikmati pelayanan dengan
kuasa Elia, itu adalah kemurahan Tuhan/kasih karunia.
Wahyu
11:3-6
(11:3) Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku,
supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari
lamanya.
(11:4) Mereka adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki
dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.
(11:5) Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti
mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka. Dan
jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati
secara itu.
(11:6) Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya
jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas
segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan
segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.
Keadaan
Elia saat bernubuat dan berkabung selama 1.260 hari (3 tahun setengah), dibagi
menjadi dua bagian:
Yang
pertama;
-
Keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua
musuh mereka.
-
Jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka
orang itu harus mati secara itu.
Yang kedua;
-
Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan
turun hujan selama mereka bernubuat.
-
Mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk
mengubahnya menjadi darah.
-
Mereka mempunyai kuasa untuk memukul bumi dengan
segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.
Bagian yang pertama dan bagian
yang kedua telah kita terima di minggu-minggu yang lalu.
Kita bersyukur bahwa betul-betul
Tuhan sudah mengutus utusan-Nya untuk memulihkan segala sesuatu, sehingga
menjadi suatu umat yang layak bagi Tuhan.
Sehingga hari Tuhan itu menjadi
hari yang disiapkan, sedangkan mereka
yang bukan berasal dari Allah hari Tuhan menjadi hari pembalasan. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS SEBAGAI KEPALA DAN MEMPELAI PRIA
SORGA MEMBERKATI KITA.
Pemberita
firman:
Gembala Sidang;
Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment