IBADAH DOA
PENYEMBAHAN, 20 JUNI 2018.
KITAB KOLOSE
(Seri: 131)
Subtema: DIA
YANG MENYEDIAKAN ROTI UNTUK DIMAKAN.
Shalom
saudaraku.
Selamat
malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam di dalam kasih-Nya Tuhan
kita Yesus Kristus. Oleh karena kemuarahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan
Ibadah Doa Penyembahan.
Sebelum kita
membawa hidup kita rendah di bawah kaki salib Tuhan sujud menyembah Allah yang
hidup terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa
Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada Jemaat di
Kolose.
Saya juga
menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan, yang sedang mengikuti
live streaming video
internet, facebook, ataupun youtube, dimanapun anda berada kiranya Tuhan
memberkati kita.
Kolose 2:6-7
(2:6) Kamu
telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap
di dalam Dia.
(2:7) Hendaklah
kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia,
hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu,
dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.
Setelah
menerima Kristus Yesus Tuhan kita maka dilanjutkan dengan empat tindakan,
yaitu:
1. Hendaklah
hidupmu tetap di dalam Dia.
2. Hendaklah
kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia.
3. Hendaklah
kamu bertambah teguh di dalam iman.
4. Hendaklah
hatimu melimpah dengan syukur.
Keterangan: HENDAKLAH
HATIMU MELIMPAH DENGAN SYUKUR (SERI II).
Malam ini
kita akan melihat, hendaklah hatimu melimpah dengan syukur seri yang kedua.
2 Korintus
9:12
(9:12) Sebab
pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan
keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur
kepada Allah.
Disini kita
perhatikan kalimat; “Limpah ucapan syukur kepada Allah.”
Kalimat ini
sebetulnya singkat dan padat, maka kita akan melihat makna yang lebih luas lagi
yang berkenaan dengan kalimat ini.
1 Tesalonika
5:18
(5:18) Mengucap
syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam
Kristus Yesus bagi kamu.
“Mengucap syukurlah dalam segala hal”.
Dalam segala hal, berarti dalam segala
bentuk dan segala perkara, baik susah maupun senang.
Ucapan syukur dalam segala
hal ini ada kaitannya dengan salib. Itulah ucapan syukur dalam
bentuk yang luas.
Sekarang
kita kembali memperhatikan limpah ucapan
syukur kepada Allah.
2 Korintus
9:13-15
(9:13) Dan
oleh sebab kamu telah tahan uji dalam pelayanan itu, mereka memuliakan Allah
karena ketaatan kamu dalam pengakuan akan Injil Kristus dan karena kemurahan
hatimu dalam membagikan segala sesuatu dengan mereka dan dengan semua orang,
(9:14) sedangkan
di dalam doa mereka, mereka juga merindukan kamu oleh karena kasih karunia
Allah yang melimpah di atas kamu.
(9:15) Syukur
kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu!
Oleh karena
kasih karunia dan kemurahan Allah yang melimpah
dan yang tak terkatakan maka ada ucapan syukur kepada Allah dengan limpah juga.
2 Korintus
9:10-11
(9:10) Ia
yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti
untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan
melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;
(9:11) kamu
akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur
kepada Allah oleh karena kami.
Kasih
karunia dan kemurahan Allah di dalam hati akan membangkitkan syukur kepada
Allah.
Jadi yang
membangkitkan syukur kepada Allah adalah kasih karunia dan kemurahan Allah di
dalam hati.
Adapun kasih
karunia dan kemurahan Allah di dalam hati, antaralain:
1. Dia
yang menyediakan benih bagi penabur.
2. Dia yang
menyediakan roti untuk dimakan.
Dalam
kesempatan minggu yang lalu telah saya sampaikan tentang; “Dia telah menyediakan benih bagi penabur.”
Sekarang
kita akan memperhatikan; Dia yang
menyediakan roti untuk dimakan.
Tentang: DIA
YANG MENYEDIAKAN ROTI UNTUK DIMAKAN.
Yesus adalah
roti hidup yang turun dari sorga dan Dia telah menyerahkan segenap hidup-Nya
di atas kayu salib.
Berarti Dia
telah menyediakan roti untuk dimakan.
Yohanes
6:9-11
(6:9) "Di
sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan;
tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
(6:10)
Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu
duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu,
kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.
(6:11) Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan
membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga
dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.
Yesus
memberi makan lima ribu orang laki-laki dengan lima roti jelai dan dua ikan,
tidak termasuk anak-anak dan perempuan-perempuan. Pendeknya; Yesus menyediakan
roti untuk dimakan.
Yohanes
6:12-13
(6:12) Dan
setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah
potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang."
(6:13) Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul
penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang
makan.
Setelah lima ribu orang laki-laki makan dan
kenyang, murid-murid mengumpulkan potongan-potongan roti jelai yang tersisa ada dua
belas bakul. Ini adalah kasih karunia dan kemurahan.
Lima tambah dua hasilnya baru tujuh, tetapi kenyataannya dari lima roti dan dua ikan tersisa dua
belas bakul. Maka kalau kita mengikuti Tuhan jangan
gunakan akal pikiran manusia daging.
Kemudian
kita sejenak memperhatikan injil.
Matius
7:7-11
(7:7) "Mintalah,
maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah,
maka pintu akan dibukakan bagimu.
(7:8) Karena
setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan
setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
(7:9) Adakah
seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
(7:10)
atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
(7:11)
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi
pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan
memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Bapa
yang di sorga adalah Bapa yang baik, sebagai bukti;
- Dia
memberi roti bukan batu.
- Dia
memberi ikan bukan ular.
Sekarang
kita akan memperhatikan satu persatu.
Tentang: DIA MEMBERI ROTI BUKAN BATU.
Yohanes
1:16-17
(1:16) Karena
dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih
karunia;
(1:17)
sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa,
tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
Roti -> Kasih karunia dan kebenaran.
Dari
kepenuhan-Nya lah kita menerima kasih karunia demi kasih karunia, dari kasih karunia
yang satu kita dibawa kepada kasih karunia yang lain sampai kepada
kesempurnaan. Dulu kita banyak kesalahan, banyak kejahatan, banyak pelanggaran, tetapi satu persatu dosa itu
dIsucikan
Jadi dari
kasih karunia yang satu kita dibawa kepada kasih karunia yang lain sampai
sempurna.
Batu -> Hukum taurat, yaitu sepuluh
hukum tertulis pada dua loh batu, itu berasal
dari Musa.
Saudaraku,
ibadah taurat = ibadah lahiriah. Misalnya; mulut memuliakan Tuhan tetapi
hatinya jauh dari Tuhan = mempersembahkan tubuh jasmani kepada Tuhan tetapi
manusia batin tidak dipersembahkan kepada Tuhan, itulah model ibadah taurat
bersifat lahiriah.
-
Ibadah Taurat atau pelayanan tubuh (ibadah lahiriah)
sama seperti huruf-huruf yang tertulis pada dua loh batu, itu bersifat daging dan
mematikan, tidak mengandung janji.
-
Ibadah atau
pelayanan Roh berarti firman Allah itu telah dimateraikan/ditukik di dalam hati = firman Allah telah mendarah
daging. Berarti firman Allah itu berkuasa di dalam hati, berkuasa mengubahkan
kehidupan setiap pribadi lepas pribadi.
Itulah penjelasan secara singkat tentang roti dan
batu.
Sekarang
kita akan memperhatikan.
Tentang: “DIA MEMBERI
IKAN BUKAN ULAR.”
Ikan -> Kuasa
Roh El-Kudus.
1 Yohanes
2:27
(2:27)Sebab
di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena
itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya
mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan
sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap
tinggal di dalam Dia.
Apabila Roh El-Kudus berkuasa di dalam diri
seseorang maka orang itu tidak perlu diajar oleh orang lain, Roh Kudus akan
mengajar dia tentang segala sesuatu dan pengajaran-Nya itu benar, tidak
dusta.
Tujuh fungsi
Roh El-Kudus di dalam diri seseorang;
1. Menolong.
3.
Menghibur.
4.
Mengingatkan.
5. Mengajar.
Semuanya itu
tertulis di dalam injil Yohanes 14:16-17;26.
6.
Mengisyafkan.
7. Memimpin.
Semuanya itu
tertulis di dalam injil Yohanes 16: 8;13.
Sekarang
kita akan memperhatikan.
Yehezkiel
36: 26-27
(36:26) Kamu
akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di
dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan
kepadamu hati yang taat.
(36:27) Roh-Ku
akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut
segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan
melakukannya.
Kita patut bersyukur sebab
Tuhan memberikan hati yang baru dan roh yang baru yaitu hati yang
taat, kemudian Tuhan memberikan
Roh Kudus diam di dalam batin kita masing-masing dan
Roh itu berkuasa untuk membantu kita di dalam dua perkara.
1. Untuk
hidup dalam segala ketetapan-ketetapan Tuhan.
Berarti
tidak satupun dibiarkan satu dari firman itu gugur.
2. Membantu
kita untuk berpegang kepada peraturan-peraturan Tuhan dan melakukannya.
Tuhan
menempatkan Adam dan Hawa di taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman
Eden tapi mereka harus mematuhi segala aturan yang ada, yaiti: perintah, dan larangan.
Yang pasti
pengajaran daripada Roh Kudus itu benar dan tidak dusta. Berbanding terbalik
dengan tabiat setan.
Sekarang
kita perhatikan.
Ular -> Iblis atau
setan dengan segala tabiat-tabiatnya.
Yohanes 8:44
(8:44) Iblislah
yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan
keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan
tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran.
Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia
adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Tabiat
yang paling mendasar dari iblis atau setan ada tiga, yaitu:
1. Pembunuh
manusia sejak semula (taman Eden).
Tabiat
ini bertolak belakang dari tabiat Allah Bapa yaitu kasih.
Kegunaan
Kasih yaitu selain menutupi banyak sekali dosa atau mengampuni
orang yang bersalah, serta sebagai pengikat yang
mempersatukan dan yang menyempurnakan.
2.
Tidak hidup di dalam kebenaran.
Bertolak
belakang dengan tabiat Allah Anak yaitu hidup benar sesuai dengan firman Allah.
Dan perlu untuk diketahui kebenaran yang sejati terletak pada salib diluar
salib tidak ada lagi kebenaran.
Berarti
iblis atau setan ini sangat bertentangan dengan salib Kristus.
Kalau
melayani Tuhan tanpa sangkal diri dan pikul salib berarti dia tidak melayani
sesuai dengan ajaran Kristus tetapi dia
melayani dengan mengikuti ajaran setan.
3. Bapa
pendusta.
Bertolak
belakang dengan tabiat dari Allah Roh
Kudus yaitu pengajarannya itu benar tidak dusta.
Perlu untuk
diketahui, makan lima roti jelai dan dua ikan itu berhubungan
erat dengan meminta, mencari, dan mengetok.
1. Meminta maka akan diberikan.
2. Mencari maka akan mendapat.
3. mengetok maka pintu akan dibukakan
baginya.
Kesimpulannya;
meminta, mencari, dan mengetok adalah usaha untuk menikmati roti dan ikan.
Maka kita
perlu juga meminta pembukaan rahasia firman Tuhan supaya Tuhan senantiasa
membukakan rahasia firman-Nya (menyediakan
roti untuk dimakan).
Kemudian,
supaya kita semua hidup dalam kuasa Roh El-Kudus dan dipimpin oleh Roh Tuhan
sepenuhnya maka harus juga ada usaha yaitu meminta, mencari, dan mengetok.
Sebab Tuhan telah menjanjikannya maka Tuhan akan mengaruniakannya.
Sebelum
Yesus terangkat ke sorga Dia sudah menjanjikan penghibur untuk menyertai kita
selama-lamanya. Pekerjaan Roh Kudus yang terakhir menginsyafkan kita. Sebab itu yang disebut dengan
usaha bukanlah seperti orang yang malas, sebentar tidur, sebentar lagi melipat
tangan dan mengantuk untuk segera tidur kembali. Ia yang akan menyediakan roti
dan ikan untuk dimakan. Berarti harus ada usaha dari
sidang jemaat teristimewa imam-imam yang melayani Tuhan.
Saya
berharap pengertian ini sebetulnya akan melengkapi pengertian-pengertian yang
sebelumnya tentang usaha.
Jadi
pengertian ini jangan diabaikan lagi. Melayani tidak harus lihat situasi,
kondisi, dan keadaan. Karena kita rindu untuk menikmati roti dan ikan yang
disediakan.
Syarat makan
roti dan ikan.
Yohanes 6:
10
(6:10) Kata
Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu
banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu
laki-laki banyaknya.
Syarat makan
roti dan ikan yang disediakan ialah duduk di atas rumput. Artinya
tergembala dengan baik di dalam satu kandang penggembalaan dengan satu gembala.
Berarti tidak liar.
Rumput->
Penggembalaan.
Kita lihat
domba-domba dalam penggembalaan yang
benar.
Yohanes
10:3-4
(10:3) Untuk
dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia
memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika
semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan
domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
Keadaan bila
domba-domba tergembala:
1. Domba-domba
mendengar suara gembala = dengar-dengaran.
Dengar-dengaran
seperti Samuel sebab tidak satupun firman Allah itu yang gugur.
Kalau tidak
dengar-dengaran pasti mengabaikan firman Tuhan.
2. Domba-domba
mengikuti gembala.
1. Dampak
positif domba-domba mendengar suara gembala, yaitu:
- Gembala memanggil domba-dombaNya masing-masing menurut namanya = namanya
terdaftar di sorga = namanya tertulis di dalam kitab kehidupan -> jemaat anak-anak
sulung.
Ibadah dan pelayanan
ini adalah hak kesulungan untuk senantiasa diusahakan dan dipelihara. Dan kalau
nama terdaftar, akan menerima berkat-berkat kesulungan.
- Menuntun domba-domba itu keluar.
Domba-domba
dituntun keluar berarti menjadi kesaksian.
2. Dampak
positif domba-domba mengikuti gembala, yaitu:
Sejauh
ini kita telah mengikuti geraknya Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Tujuannya untuk membawa kita
dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna menjadi mempelai wanita Tuhan.
Kita patut bersyukur kalau kita ada di tengah kandang penggembalaan ini
digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dan Pengajaran
Tabernakel. Kegerakan Roh Kudus hujan akhir
membawa gereja Tuhan masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang
sempurna menjadi mempelai wanita Tuhan.
Kegerakan
Roh Kudus hujan akhir bukan berbicara soal yang lahiriah tetapi soal pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Jangan keliru. Sebab sasaran akhir dari ibadah dan pelayanan di atas muka bumi
ini adalah pesta nikah Anak Domba, bukan yang
lain-lain…Wahyu 19:6-8.
Jadi dapat kita
mengambil kesimpulan; Tuhan tidak menipu kita, tidak membodoh-bodohi kita.
Jadi mereka yang
digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dan Pengajaran
Tabernakel adalah kehidupan yang sangat
diberkati oleh Tuhan dan tanpa sadar kita telah digembalakan oleh Pengajaran Mempelai.
Apa yang tidak timbul di dalam hati, tidak
pernah di dengar oleh telinga, dan yang tidak pernah dipikirkan, itu yang
Tuhan sediakan bagi kita. Dulu kita tidak mengerti tentang Pengajaran Mempelai
dalam terangnya Tabernakel tetapi
kenyataannya kita telah digembalakan
oleh Pengajaran Mempelai
dan Pengajaran Tabernakel. Sungguh besar
kemurahan Tuhan bagi kita sekaliannya. Dari kepenuhan-Nya kita menerima kasih
karunia demi kasih karunia, dari kasih karunia yang satu kita dibawa kepada
kasih karunia yang lain sampai sempurna sama mulia dengan Tuhan, dari Pintu
Gerbang sampai kepada Ruangan Maha Suci = menjadi
sempurna = mempelai wanita Tuhan. Itu dampak positif
apabila domba-domba mengikuti gembala.
Beberapa
waktu lalu saudara Grace Florita Marganda bertanya kepada saya; “Om sepertinya tahun ini sepi panggilan”.
Kemudian saya jawab: “tenang
Tuhan lebih tahu.” Kita menunggu waktunya Tuhan untuk membawa Pengajaran
Mempelai dan Pengajaran
Tabernakel. Waktu kita bukan waktu Tuhan, tetapi waktunya Tuhan adalah waktu
kita. Itu yang terbaik.
Yohanes
10:16
(10:16) Ada
lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari
kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan
suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
Perhatikan
kalimat; “Adalagi padaku domba-domba yang lain yang bukan dari kandang ini” ->
Bangsa Kafir.
Di luar
Israel itulah bangsa Kafir yaitu saya dan saudara. Sampai akhirnya kita dibawa
dalam satu penggembalaan yang besar itulah yang disebut penggembalaan yang
bersifat dan berskala internasional, kafir dan Israel bersatu sampai akhirnya
kita berada di dalam penggebalaan yang kekal, Yerusalem yang baru. Biarlah
kiranya dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir ini kita dibawa masuk dalam
pembangunan tubuh Kristus yang sempurna menjadi mempelai wanita Tuhan berada di
dalam pesta nikah Anak Domba. Amin.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment