IBADAH DOA
PENYEMBAHAN, 06 JUNI 2018
KITAB KOLOSE
(Seri: 129)
Subtema: BERTAMBAH TEGUH DALAM IMAN.
Shalom saudaraku.
Selamat malam salam sejahtera bagi kita sekaliannya,
oleh karena kemurahan hati Tuhan kita berada dalam Ibadah Doa Penyembahan malam
ini.
Tidak lupa juga saya menyapa anak-anak Tuhan, umat
Tuhan bahkan hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti live streaming atau video internet Youtube dan Facebook dimanapun
anda berada kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya.
Segera saja kita perhatikan firman penggembalan untuk
Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat
di Kolose.
Kolose 2:6-7
(2:6) Kamu telah
menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di
dalam Dia.
(2:7) Hendaklah
kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu
bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah
hatimu melimpah dengan syukur.
Setelah menerima Kristus Yesus Tuhan kita maka akan
dilanjutkan dengan empat hal atau empat perkara yaitu:
1.
Hendaklah
hidupmu tetap di dalam Dia.
2.
Hendaklah
kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia.
3. Hendaklah
kamu bertambah teguh dalam iman yang telah
diajarkan kepadamu.
4.
Hendaklah
hatimu melimpah dengan syukur.
Saya mempunyai kerinduan untuk kembali menyampaikan
tentang hal yang ketiga; hendaklah kamu
bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu.
Tetapi dari tadi malam sampai tadi berangkat saya tidak
dapat menemukannya, tadi malam saya sudah baca sampai kepada kami berangkat juga
belum menemukannya, tapi saya rindu untuk menyampaikannya sebetulnya. Tetapi
saya sedikit ingin menambahkan saja tentang yang ketiga ini.
Tentang:
HENDAKLAH KAMU BERTAMBAH TEGUH DALAM IMAN.
1 Korintus 16:13
(16:13)
Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai
laki-laki! Dan tetap kuat!
“Berdirilah
dengan teguh dalam iman” berarti bersikaplah
sebagai laki-laki dan tetap kuat, tidak
goyah.
1 Korintus 15:58
(15:58) Karena itu,
saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah
selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan
dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Berdirilah teguh jangan goyah dan giatlah selalu dalam
pekerjaan Tuhan sebab dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payah tidak sia-sia.
Lebih jauh kita lihat tentang berdirilah teguh dalam
iman ...
Yosua 1:5-7
(1:5) Seorang pun
tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku
menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan
membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.
(1:6) Kuatkan dan
teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki
negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk
diberikan kepada mereka.
(1:7) Hanya, kuatkan
dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai
dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa;
janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke
mana pun engkau pergi.
Kuat dan teguh hati berarti tidak menyimpang ke kiri
dan ke kanan.
Tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan berarti bertindak
hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan Tuhan lewat Musa
hamba-Nya.
Yosua 1:8
(1:8) Janganlah
engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan
malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di
dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan
beruntung.
Bertindak hati-hati artinya: tidak lupa memperkatakan
kitab Taurat, tetapi merenungkan firman Tuhan siang dan
malam.
Merenungkan
firman Tuhan siang
dan malam, hati- hati dalam hal
bertindak. Berbeda dengan orang yang tidak
hati-hati, bertindak dengan seenaknya
sebab ia,
tidak merenungkan firman itu siang dan malam, itulah yang saya maksud dengan
melamun rohani, tidak konsenterasi,
tidak hati-hati.
Mazmur 1:1-2
(1:1) Berbahagialah
orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di
jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
(1:2) tetapi yang
kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Merenungkan Taurat Tuhan siang dan malam itu sama
seperti binatang yang memamah biak, siang hari memakan rumput di malam hari
dikunyah kembali sampai nanti memperoleh sari-sarinya, sampai nanti firman
Tuhan betul-betul mendarah daging.
Yang merenungkan firman siang dan malam itu bisa dilihat
dari sikap/perbuatannya setiap hari dia memperkatakan firman Tuhan itu.
Kalau firman itu sudah mendarah daging maka segala
sesuatu yang kita perbuat sama artinya selalu memperkatakan firman Tuhan
dimanapun berada baik perbuatannya, baik perkataan dari mulut, semuanya firman
Tuhan, sehingga
betul-betul terpisah dari orang fasik, terpisah
dari jalan orang fasik, dan tidak berdiri dijalan orang fasik, dan tidak duduk
di jalan pencemooh.
Imamat 11 berbicara
tentang binatang yang haram dan
binatang yang tidak haram.
Binatang yang berkaki empat yang tidak haram adalah
binatang berkuku belah dua dan berselah panjang serta memamah biak.
Binatang yang berkuku belah dua dan yang memamah biak adalah lembu
sapi, sedangkan
pelanduk mewakili binatang yang
haram walaupun
memamah biak tetapi tidak berkuku belah dua, kemudian babi walaupun berkuku belah dua
tetapi tidak memamah, itu haram hukumnya.
Tetapi binatang yang berkaki empat yang tidak haram
adalah yang berkuku
belah dua dan memamah biak itulah lembu sapi. Lembu sapi itu dapat dinikmati sekaligus dapat
dipersembahkan sebagai korban persembahan kepada Tuhan.
Biarlah kiranya kita senantiasa mempersembahkan segenap hidup kita kepada Tuhan
sebagai persembahan yang hidup kudus dan yang berkenan, memperkatakan firman
Tuhan senantiasa, setiap saat setiap waktu. Persis seperti lembu sapi dapat
dipersembahkan kepada Tuhan, segala seseuatu dari lembu sapi bermanfaat baik dari
kulitnya bisa digunakan sebagai gendang, baik juga tenaganya untuk membajak di
ladang, terlebih-lebih potongan-potongan dagingnya dari kepala sampai ke ekor dapat
dipersembahkan di atas mezbah korban bakaran di hadapan Tuhan.
Korban bakaran berarti potongan daging itu
dipersembahkan di atas mezbah sampai pagi, berarti sampai hangus, kepala sampai
ekor hangus, tabiat daging tidak terlihat lagi.
Itulah tentang iman yang kuat dan teguh tidak goyah,
tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan, karena bertindak hati-hati
dan selalu
memperkatakan
firman Tuhan berarti merenungkan firman Tuhan siang dan malam.
Selanjutnya selain kuat dan teguh hati, tidak goyah tidak = menyimpang ke kiri dan ke
kanan melainkan memperkatakan firman yaitu merenungkan siang dan malam.
Kemudin kita lihat lagi di dalam ...
1 Korintus 16:13
(16:13) Berjaga-jagalah!
Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap
kuat!
Berdiri teguh dalam iman berarti bersikap sebagai
laki-laki dan tetap kuat
tidak mudah goyah, tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan, ada kaitaannya dengan
sikap berjaga-jaga.
1 Korintus 16:13;
Berdirilah dengan teguh dalam iman!
Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat! Itu berkaitan dengan berjaga-jaga.
Berjaga-jaga itu kalau kita lihat dalam Matius 26; hidup di dalam doa
penyembahan selama satu jam itu berjaga-jaga, minggu lalu telah saya sampaikan.
Kita lihat sikap berjaga-jaga ...
1 Petrus 5:8-9
(5:8) Sadarlah
dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa
yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
(5:9) Lawanlah
dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di
seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
Banyak orang menanggung penderitaan karena dosa yang
ditimbulkan oleh iblis atau setan itulah roh jahat dan roh najis, juga dosa yang ditimbulkan oleh
daging dengan segala keinginannya, dan dosa yang ditimbulkan oleh dunia dengan
arusnya. Sementara dunia ini berada dalam kuasa si jahat, jadi setan memerintah
di dalam dunia
ini dan oleh karena dosa itu
manusia
banyak menanggung penderitaan.
Pendeknya; oleh karena dosa yang diperintah oleh setan
orang Kristen banyak menanggung penderitaan juga banyak mencucurkn air mata,
tertindas, terintimidasi, takut, kuatir dan lain sebagainya.
Sebab itu pada ayat
9 ini Tuhan berfirman; “Lawanlah dia
dengan iman yang teguh”
Dia -> iblis
atau setan yang menimbulkan penderitaan atas manusia.
Lawanlah dia yaitu iblis setan dengan iman yang teguh.
Tadi iman yang teguh itu berkaitan dengan berjaga-jaga hidup di dalam doa
penyembahan.
Di dalam kitab Daniel
6:10-11; kita dapat melihat, dimana Daniel hidup di dalam doa penyembahan
sekalipun ada suatu ketetapan dalam jangka satu bulan atau tiga puluh hari
apabila seseorang menyembah dewa, manusia atau kepada yang lain-lain selain
kepada Raja Darius maka akan dilemparkan ke dalam gua singa.
Singa itu gambaran dari Iblis / Setan yang berjalan keliling sama seperti singa yang
mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya… 1
Petrus 5:8.
Tetapi sekalipun ada ketetapan (keputusan) Raja Darius namun Daniel tidak takut pada aturan
yang ada, seperti biasa
tiga kali sehari ia berlutut dan
memuji
Tuhan di atas lotengnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem.
Ibadah pelayanan ini kiblatnya adalah Yerusalem
baru, kota mempelai. Sasaran
akhir dari ibadah
pelayanan di atas muka bumi
ini
adalah pesta nikah Anak Domba, menjadi pengantin perempuan mempelai Anak Domba.
Kita juga berada dalam doa penyembahan arahnya supaya
nanti kita masuk dalam pesta nikah anak domba.
Jadi ada tingkap
yang mengarah kepada Yerusalem di atas loteng itu disitulah dia berlutut tiga
kali sehari memuji dan menyembah Allah yang hidup.
Kemudian karena dia melawan peraturan itu maka dia dilemparkan
ke dalam gua singa sesuai ketetapan dan keputusan Raja Darius namun sekalipun
demikian Tuhan mengirim malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa sehingga dia tidak diapa-apakan oleh singa itu (dia
tidak ada di dalam mulut singa)
karena Tuhan mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa tersebut.
Untuk sementara
ini kita berada di dalam dunia kemudian kita mendiami kemah yaitu tubuh kita ini yang
sifatnya sementara,
sehingga kita
mengeluh karena banyak menanggung penderitaan, tetapi kita rindu pada tanah air
surgawi kita rindu suatu kali nanti masuk dalam kerajaan sorga.
Memang kita saat ini sepertinya berada di dalam gua
singa sebab yang berkuasa dalam dunia ini adalah Iblis atau Setan karena Setan telah dilemparkan ke dalam
dunia ini, sehingga dunia ini mengalami banyak penderitaan.
Tetapi Tuhan mengirim malaikat-Nya untuk mengatup mulut
singa tersebut, malaikat sidang jemaat adalah
gembala sidang.
Tugas malaikat
sidang jemaat adalah untuk
menggembalakan kerohanian kita masing-masing.
Sejauh ini kita telah digembalakan oleh firman
Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel yang berkuasa untuk mengatupkan
mulut dari singa-singa itu, yaitu:
mengatupkan
mulut roh
jahat dan roh najis agar tidak menguasai hidup kita.
Kita bersyukur Tuhan mengirimkan malaikat-Nya untuk
mengatupkan mulut singa-singa tersebut.
Mazmur 78:23-25
(78:23) Maka Ia
memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
(78:24) menurunkan
kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum
dari langit;
(78:25) setiap
orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka
berlimpah-limpah.
Tuhan mengirimkan roti malaikat dengan
berlimpah-limpah.
Roti malaikat itulah firman penggembalaan yang
menggembalakan kehidupan kita sekaliaannya.
Sedangkan roti
malaikat itu adalah perbekalan yang berlimpah-limpah tidak berkesudahan.
Firman penggembalaan adalah perbekalan yang
berlimpah-limpah yang artinya tidak berkesudahan.
Dan memang sampai pada hari ini saya merasa bahwa Tuhan
mengirimkan roti malaikat yaitu; firman penggembalaan berlimpah-limpah atas
kehidupan kita masing-masing, sehingga dengan demikian mulut singa itu juga
dikatupkan yaitu; roh jahat dan roh najis tidak menguasai kehidupan kita.
Coba seandainya Tuhan tidak mengirimkan roti malaikat/firman
penggembalaan berlimpah-limpah maka daging kita menggerogoti manusia rohani kita
masing-masing. Pendeknya, kita patut bersyukur
kepada Tuhan.
Kita berdoa selalu supaya Tuhan senantiasa membuka
tingkap-tingkap langit bagi kita, supaya Tuhan selalu mencurahkan firman
penggembalaan dengan limpah.
Kalau firman penggembalaan itu diberikan dengan limpah (bukan cukup tapi dengan
limpah)
maka bukan
saja terlepas dari roh jahat dan
roh
najis tetapi
akan meluap.
Kalau cukup yah cukup sesuai dengan takarannya misalnya
wadah diisi air sampai penuh =
cukup.
Tapi kalau melimpah akan
meluap
dari kehidupan kita masing-masing.
Maka kalau sidang jemaat menikmati roti malaikat dari
sorga bukan saja terlepas dari roh jahat roh najis tetapi firman itu meluap
bagaikan roti sajian, selalu
tersaji
dimanapun kita berada baik di rumah, di tempat menuntut ilmu, di tempat
bekerja, dimanapun komunitas kita firman itu melimpah ruah, tersaji dimanapun kita
berada.
Dan itu memang tugas kita untuk menyajikan dua belas
ketul roti di atas meja, itu tugas kita masing-masing.
Kita bersyukur kalau sampai pada hari ini kita bisa
berdiri dengan tegak berarti berdiri teguh dalam iman itu karena kemurahan Tuhan,
bersikap seperti laki-laki dan
tetap kuat tidak goyah itu karena kemurahan hati Tuhan.
Kita berdoa supaya
Tuhan kirimkan roti malaikat kepada kita semua, firman penggembalaan sebagai
perbekalan yang melimpah, perbekalan
kita sampai tiba di tapal batas seperti bangsa Israel tiba di tapal batas
Kanaan.
Bangsa Israel setelah mendapat milik pusaka barulah mereka
menanam,
menabur dan menuai. Berdirilah dengan
iman yang teguh berarti bersikap seperti laki-laki
kuat dan tidak goyan ini akan tersembung
dengan berjaga-jaga yaitu; hidup di dalam doa penyembahan.
1 Korintus 15:58
(15:58) Karena itu,
saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah
selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan
dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Berdirilah teguh jangan goyah bersikaplah seperti laki-laki
dan kuat. Kemudian giat selalu dalam
pekerjaan Tuhan.
Giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan tersambung dengan Roma 12:11.
Roma 12:11
(12:11) Janganlah
hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
“Janganlah hendaknya
kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan”
Saya merindukan ibadah yang kita jalani ini disertai
dengan ibadah yang berapi-api serta pelayanan yang berapi-api.
Berarti giat selalu dalam pekerjaan Tuhan dan kerajinan
tidak menjadi kendor bahkan menyala-nyala dalam melayani Tuhan. Amin.
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U Sitohang
No comments:
Post a Comment