IBADAH PENDALAMAN
ALKITAB, 22 JUNI 2018
KITAB RUT
(Seri:17)
Subtema: “TIDAK KEMBALI KEPADA DOSA MASA LALU.”
Shalom saudaraku.
Selamat malam salam sejahtera bagi kita sekaliannya,
salam dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, oleh karena kemurahan hati
Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai
dengan perjamuan suci.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat
Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti live streaming atau video internet, Youtube, Facebook dimanapun
berada kiranya Tuhan memberkati kita malam ini, kiranya kebahagiaan dari sorga
turun atas kita malam ini.
Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk
Ibadah Pendalaman Alkitab dari Rut 1:15.
Rut 1:15
(1:15) Berkatalah
Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah
mengikuti iparmu itu."
Berkatalah Naomi:
“Pulanglah mengikuti iparmu itu" berarti
kembali ke Moab dan kembali
kepada para allahnya (menyembah berhala-berhala). Moab adalah bangsa kafir
lahir karena perzinahan Lot dan puterinya setelah Allah membawa mereka keluar
dari Sodom. Pendeknya;
bangsa kafir adalah kehidupan yang penuh dengan kenajisan.
Kenajisan bangsa kafir itu terlihat dengan jelas dalam
suratan 2 Petrus 2:22 yaitu “Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi
yang mandi kembali lagi ke kubangannya." Artinya; kembali mengulangi
dosa masa lalu.
Kemudian bangsa kafir adalah bangsa yang tidak mengenal
Allah sehingga hidup di dalam penyembahan berhala sesuai dengan Rut 1:15 “Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya.”
Jadi betul sekali bahwa bangsa kafir adalah bangsa yang
tidak mengenal Allah sehingga hidup di dalam penyembahan berhala.
1 Korintus 12:2
(12:2) Kamu tahu, bahwa
pada waktu kamu masih belum mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada
berhala-berhala yang bisu.
Bangsa kafir atau bangsa yang tidak mengenal Allah tanpa sadar ditarik
kepada berhala-berhala yang bisu atau allah yang mati.
Orang yang tidak mengenal Tuhan lebih mengutamakan soal
makan, minum, pakaian, lebih mengutamakan harta, kekayaan, uang, kemudian
kedudukan, jabatan yang tinggi dan mengutamakan perkara-perkara lahiriah
lainnya padahal semuanya itu adalah berhala-berhala yang bisu atau allah yang
mati, tidak memberi jaminan untuk masa depan tidak memberi jaminan untuk hidup
kekal.
1 Raja-Raja 18:21-22
(18:21) Lalu Elia
mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku
timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau
Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah
kata pun.
(18:22) Lalu Elia
berkata kepada rakyat itu: "Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai
nabi TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang
banyaknya.
Pada zaman Raja Ahab bangsa Israel jatuh dalam
penyembahan berhala termasuk empat ratus lima puluh nabi-nabi Baal.
Itu sebabnya Elia berkata kepada bangsa itu:
-
Kalau
Tuhan itu Allah ikuti Dia.
-
Dan
kalau Baal ikuti dia.
Rakyat
itu tidak menjawabnya, tidak meresponi sepatah katapun artinya; mereka tidak mau berubah/ bertahan dengan pendirian yang salah.
1 Raja-Raja 18:23
(18:23) Namun,
baiklah diberikan kepada kami dua ekor lembu jantan; biarlah mereka memilih
seekor lembu, memotong-motongnya, menaruhnya ke atas kayu api, tetapi mereka
tidak boleh menaruh api. Aku pun akan mengolah lembu yang seekor lagi,
meletakkannya ke atas kayu api dan juga tidak akan menaruh api.
Untuk membuktikan bahwa Baal itu adalah berhala yang
bisu atau allah yang mati maka Elia maupun empat ratus lima puluh nabi-nabi
Baal itu akan mempersembahkan seekor lembu jantan sebagai korban bakaran di atas
kayu tanpa api.
1 Raja-Raja 18:24-25
(18:24) Kemudian
biarlah kamu memanggil nama allahmu dan aku pun akan memanggil nama TUHAN. Maka
allah yang menjawab dengan api, dialah Allah!" Seluruh rakyat
menyahut, katanya: "Baiklah demikian!"
(18:25) Kemudian Elia
berkata kepada nabi-nabi Baal itu: "Pilihlah seekor lembu dan olahlah itu
dahulu, karena kamu ini banyak. Sesudah itu panggillah nama allahmu, tetapi
kamu tidak boleh menaruh api."
Elia
akan memanggil Allahnya,
juga empat ratus lima puluh
nabi-nabi memanggil allahnya maka allah yang
menjawab dengan api, dialah Allah yang harus disembah.
1 Raja-Raja 18:26
(18:26) Mereka mengambil lembu yang diberikan
kepada mereka, mengolahnya dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari,
katanya: "Ya Baal, jawablah kami!" Tetapi tidak ada suara, tidak ada
yang menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah
yang dibuat mereka itu.
Empat
ratus lima puluh nabi-nabi memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari namun
tidak ada jawaban, bahkan mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah itu tetap
saja tidak ada jawaban. Berjingkat-jingkat berarti mereka sedang berjuang
memanggil nama Baal
allah mereka.
1 Raja-Raja 18:27
(18:27) Pada waktu
tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya: "Panggillah lebih
keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin
ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga."
Pada waktu tengah hari
Elia mengejek dan berkata kepada nabi-nabi Baal itu: "Panggillah lebih keras, bukankah dia allah?”
Melihat
bahwa Baal tidak dapat menjawab seruan-seruan dari empat ratus lima puluh
nabi-nabi Baal itu.
Elia berkata; “Mungkin
ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur,
dan belum terjaga."
Seperti itulah keadaan orang yang hidup dalam
penyembahan berhala sibuk tidak karu-karuan, sibuk tidak jelas di hadapan
Tuhan, tidak menggunakan waktu dengan baik untuk Tuhan.
Mazmur 115:4-7
(115:4)
Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia,
(115:5) mempunyai
mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat
melihat,
(115:6) mempunyai
telinga, tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung, tetapi tidak dapat
mencium,
(115:7) mempunyai
tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat
berjalan, dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya.
Berhala buatan tangan manusia:
-
Mempunyai mulut tapi tidak dapat berkata.
-
Mempunya
mata tetapi tidak dapat melihat.
Tidak
dapat melihat berarti tidak dapat memperhatikan mereka yang menyembah berhala.
-
Mempunyai telinga tetapi tidak dapat
mendengar.
-
Mempunyai hidung tetapi tidak dapat
mencium.
-
Mempunyai
tangan tetapi tidak dapat meraba.
-
Mempunyai kaki tetapi tidak dapat
berjalan.
-
Bahkan
tidak dapat memberi suara dengan kerongkongan.
Mazmur 115:8
(115:8) Seperti
itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya
kepadanya.
Seperti itulah jadinya oranng-orang yang membuatnya dan yang percaya kepadanya (berhala).
Jadi jangan keliru apalagi imam-imam yang sudah
dipercayakan suatu tugas pelayanan yang mulia jangan terlalu bergantung kepada
perkara lahiriah apapun bentuknya di atas muka bumi ini.
Berhala dan orang yang percaya
kepada berhala sama-sama tidak dapat berbuat apa-apa.
Mazmur 115:9-11
(115:9) Hai
Israel, percayalah kepada TUHAN! -- Dialah pertolongan mereka dan
perisai mereka.
(115:10) Hai kaum
Harun, percayalah kepada TUHAN! -- Dialah pertolongan mereka dan perisai
mereka.
(115:11) Hai
orang-orang yang takut akan TUHAN, percayalah kepada TUHAN! -- Dialah
pertolongan mereka dan perisai mereka.
Tuhan menghimbau dan mengingatkan tiga golongan, yaitu:
1.
Israel -> umat Tuhan.
2.
Kaum Harun -> orang yang melayani
Tuhan (imam-imam).
3.
Orang-orang yang takut akan Tuhan.
Himbauan Tuhan kepada tiga golongan tersebut ialah:
-
Percayalah
kepada Tuhan.
Berarti jangan lagi mempercayakan diri
kepada berhala, baik umat Tuhan,
maupun imam-imam bahkan orang-orang yang takut akan Tuhan.
-
Dialah
pertolongan dan perisai.
Dalam masa kesesakan Dia menjadi
pertolongan, ketika Petrus mulai tenggelam dia mengangkat dua tangan mohon
pertolongan saat itu Tuhan mengulur dua tangan untuk mengangkat dia dari
keterpurukan.
Kemudian sekaligus Dia juga perisai, Dia
yang mengawasi kita.
Mazmur 115:1
(115:1) Bukan
kepada kami, ya TUHAN, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri
kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu!
Kita
memuliakan Tuhan;
-
Oleh
karena kasih-Nya.
Kegunaan kasih menutupi banyak sekali dosa
atau mengampuni dosa kemudian beguna juga sebagai pengikat yang mempersatukan
dan yang menyempurnakan. Tanpa kasih manusia tidak bisa menjadi satu, anggota
tubuh tidak menjadi satu, kemudian tanpa kasih tidak seorangpun manusia menjadi sempurna.
-
Oleh
karena setia-Nya.
Tuhan kita setia sekalipun kita tidak setia
Dia tetap setia, Dia tidak berubah, Dia tidak pernah meninggalkan kita. Kesetiaan ini
membawa kita kepada kekekalan.
Manusia
wajib menyembah dan memuliakan Tuhan tidak menyembah berhala karena kasih-Nya dan setia-Nya.
Mazmur 115:2-3
(115:2) Mengapa
bangsa-bangsa akan berkata: "Di mana Allah mereka?"
(115:3) Allah
kita di sorga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya!
“Allah kita di sorga; Ia melakukan apa yang
dikehendaki-Nya!” Sebab
Allah yang kita sembah adalah Allah yang hidup bukan allah yang mati.
Sedangkan bangsa-bangsa
yang tidak mengenal Tuhan,
Allah yang hidup, berkata:”Dimana Allah
mereka?”
Bandingkan dengan
empat ratus lima puluh nabi-nabi Baal ...
1 Raja-Raja 18:28
(18:28) Maka
mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan
tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka.
Tindakan selanjutnya dari empat ratus lima puluh
nabi-nabi Baal;
-
“Mereka
memanggil lebih keras.”
Perhatikan
Allah yang hidup ada di sorga Ia melakukan sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya
sampai saat ini Dia tidak tertidur, Dia tidak terlelap, mata-Nya tidak pernah
terpejam, Dia sedang bekerja, Dia sedang menyediakan tempat tinggal (rumah) bagi kita semua, Dia
sedang memperbaiki kehidupan kita sampai hari ini.
Tetapi Baal allah dari bangsa kafir tadi
tidak mempunyai telinga,
tidak
mempunyai
mata
sehingga empat ratus lima puluh nabi Baal itu memanggil Baal itu lebih keras, tetapi tidak menjawab.
-
Nabi
Baal itu menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak sehingga darah bercucuran
dari tubuh mereka -> pengorbanan yang sia-sia.
Itulah keadaan dari orang-orang yang ditarik kepada
berhala-berhala, itulah keadaan orang yang tidak mengenal Allah yang hidup, tanpa sadar mereka ditarik kepada berhala.
1 Raja-Raja 18:29
(18:29) Sesudah
lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang,
tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda
perhatian.
Puncaknya setelah lewat tengah hari mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, sekalipun
demikian.
-
Tidak ada suara.
-
Tidak ada yang menjawab.
-
Tidak ada perhatian.
Mereka telah menderita karena menoreh-noreh tubuhnya
dengan pedang dan tombak sehingga
mencucurkan darah, puncaknya setelah lewat tengah hari mereka kerasukan setan, sampai
petang tetap tidak ada jawaban bahkan tanda-tanda jawabanpun tidak ada, menyedihkan
sekali.
Sebetulnya itulah yang terjadi terhadap bangsa kafir bangsa yang
tidak mengenal Allah, tanpa
disadari banyak menanggung penderitaan oleh karena berhala-berhala.
Sekarang giliran
Elia untuk mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan ...
1 Raja-Raja 18:36-38
(18:36) Kemudian
pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata:
"Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah
diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku
ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.
(18:37) Jawablah
aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah
Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali."
(18:38) Lalu turunlah
api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu,
bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.
Selanjutnya giliran Elia
mempersembahkan korban
bakaran pada waktu petang.
Elia memanggil Allah Abraham, Ishak, Yakub (Allah Israel) lalu turunlah api Tuhan menyambar
habis korban bakaran, kayu, api,
batu, dan tanah bahkan air di
dalam parit habis dijilat api dari sorga berarti Allah Abraham, Allah Ishak,
Allah Yakub yang dipanggil
Elia adalah ALLAH YANG HIDUP, Dia mengerti dan mendengar permohonan
kita sekaliaannya.
Korban bakaran berarti potongan-potongan daging itu
dibiarkan di atas kayu api sampai hangus, daging dan tabiatnya tidak terlihat
lagi dari kepala sampai ekor.
Jangan sampai ada dosa yang berbuntut-buntut (ekor) segera mempersembahkan
korban bakaran kepada Tuhan, sehingga
tabiat
daging itu semua hangus.
Itulah sekilas tentang Moab dan para allahnya atau
berhala-berhala mereka.
Sebab pada akhirnya Orpa
kembali ke Moab dan kepada para
allahnya.
Sekarang kita maju memperhatikan ayat berikutnya ...
Rut 1:16-17
(1:16) Tetapi kata
Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak
mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di
mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan
Allahmulah Allahku;
(1:17) di mana
engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah
kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu
apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"
Tadi Naomi berkata kepada Rut; “pulanglah mengikuti iparmu itu.”
Sekarang jawab Rut kepada Naomi; "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak
mengikuti engkau.” Kalimat ini menunjukkan bahwa Rut tetap berpaut kepada Naomi = tidak terpisah
dari kasih Allah.
Sejenak mungkin pengulangan namun tidak salah kita
membaca Matius 16.
Matius 16:24
(16:24) Lalu Yesus
berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia
harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Mengikut Tuhan berarti;
1. “Menyangkal dirinya.”
Berarti tidak mengakui kelebihan-kelebihan yang
ada di dalam diri = tidak bermegah -> orang-orang yang rendah hati di
tengah-tengah ibadah dan pelayanannya kepada Tuhan.
2. “Memikul salibnya.”
Berarti memikul tanggung jawab yang Tuhan
percayakan.
Tuhan mempercayakan tanggung jawab kepada
setiap orang sehingga masing-masing harus memikul tanggung jawab yang
dipercayakan Tuhan.
Sebagai seorang isteri tanggung jawabnya kepada Tuhan tunduk kepada suami seperti
kepada Tuhan Yesus, tanggung jawab suami
mengasihi isteri seperti mengasihi dirinya, tanggung jawab anak hormat kepada orang tua, tanggung jawab hamba taat kepada tuannya dengan tulus jadi tidak terlihat baik di
depan di belakang tidak tetapi dengan tulus, kemudian tanggung jawab tuan-tuan adil kepada hamba-hambanya
karena di atas tuan ada tuan yang lebih tinggi dari dia yaitu: Tuhan Yesus Kristus.
Tanggung jawab gembala memperhatikan domba-domba dalam kandang penggembalaan,
bertanggung jawab untuk memberi
makan minum domba-domba dan memperhatikan bahkan
melibatkan dirinya untuk kawanan domba itu sendiri. Jadi jangan salah mengerti
kalau seorang gembala melibatkan diri dengan segala perkara yang sedang dialami
oleh sidang jemaat jangan tersinggung, memang itu tanggung jawab seorang
gembala.
3. “Mengikut Tuhan.”
Kalau kita mengikut Tuhan berarti kita
harus menjadi kesaksian seperti dua pohon zaitun itulah Musa dan Elia mereka itu
adalah ketujuh mata Allah yaitu ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi
untuk menjadi kesaksian untuk menjadi terang di tengah dunia ini, itu tujuan
kita mengikut Tuhan bukan yang lain-lain.
Bukti bahwa Rut
mengikuti atau berpaut kepada Naomi.
Rut 1:16-17
(1:16) Tetapi kata
Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak
mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan
di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan
Allahmulah Allahku;
(1:17) di mana
engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah
kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu
apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"
Bukti bawa Rut tetap mengikuti/berpaut kepada Naomi,
Rut berkata:
1. Kemana engkau pergi kesitu
jugalah aku pergi.
2. Dimana engkau bermalam
disitu jugalah aku bermalam.
3. Bangsamulah bangsaku.
4. Allahmulah Allahku.
5. Dimana engkau mati akupun
mati di sana dan di sanalah aku dikuburkan.
Tidak berhenti sampai disitu bahkan Rut telah berjanji di
hadapan Tuhan bahwa ia tidak terpisahkan oleh apapun dan perkara apapun tidak
bisa memisahkan dia dari Naomi selain dipisahkan oleh kematian. Pengikutan Rut
mempertaruhkan segala-galanya.
Bagaimana pengikutan kita kepada Tuhan sudah sampai
sejauh mana kita mempertaruhkan hidup dan segala sesuatu yang kita miliki? Hati kita apakah sudah menjadi milik Tuhan seutuhnya?
Pengikutan kita sudah sampai sejauh mana? Apa yang
sudah kita pertaruhkan dalam pengikutan kita kepada Tuhan?
Tadi Rut berkata kepada Naomi; “Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu,
jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada
maut!"
Rut telah berjanji di hadapan Tuhan bahwa pengikutannya tidak terpisahkan oleh apapun
oleh perkara apapun, kekayaan, uang, kedudukan, jabatan selain kematian itulah janjinya kepada Tuhan
bukan kepada Naomi, bahkan dia
siap menerima hukuman apabila ia memisahkan dirinya dengan Naomi karena sesuatu
hal.
Andaikata
mempunyai
kerinduan seperti kerinduan Rut maka kita tidak terpisahkan oleh apapun.
Bagi saya Pengajaran Mempelai
ini sudah menjadi harga mati, tidak terpisahkan. Saudara
lihat saya tidak mau mengubah cara-cara pelayanan dengan menggunakan pemanis-pemanis,
bagaikan ajaran Nikolaus hanya untuk mengumpulkan banyak jiwa akhirnya pengikut
Nikolaus bukan pengikut Kristus.
Markus 10:8, 11-12
(10:8) sehingga
keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan
satu.
(10:11) Lalu
kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin
dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu.
(10:12) Dan jika si
isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."
Kita belajar kepada Rut dia tidak terpisahkan oleh
perkara apapun selain maut karena dia sadar dia adalah bangsa kafir bangsa yang
tidak mengenal Allah selain
berhala-berhala, yaitu: pekerjaan, (kesibukan) termasuk harta, kekayaan,
kedudukan, jabatan.
Saya tidak bangga melihat orang yang sibuk dan memiliki pekerjaan yang bagus di mata manusia jikalau dia menduakan hati Tuhan, saya
tidak bangga dan saya tidak silau melihat orang yang hartanya banyak uangnya
banyak tetapi dia menduakan hati Tuhan (tidak mengerti ibadah dan
pelayanan),
saya tidak tertarik sedikitpun untuk mengikuti jejaknya.
Inilah sikap Rut yang telah ditampilkan malam ini bagi
kita, ia tetap menyatu dengan Tuhan tidak dapat dipisahkan oleh apapun kecuali
maut. Karena apabila ia terpisah oleh penyembahan berhala maka ia akan jatuh dalam dosa perzinahan, seperti bangsa Moab.
Kita kembali membaca ...
1 Korintus 12:1-3
(12:1) Sekarang
tentang karunia-karunia Roh. Aku mau, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui
kebenarannya.
(12:2) Kamu tahu, bahwa
pada waktu kamu masih belum mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada
berhala-berhala yang bisu.
(12:3) Karena itu
aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh
Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun,
yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.
Tidak ada seorangpun yang dapat mengaku bahwa Yesus
adalah Tuhan selain oleh Roh Kudus.
Hanya oleh karena Roh Allah itu saja kita dimampukan
untuk mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan tidak mengutuki atau menghujat.
Kita bersyukur sampai sejauh ini Tuhan menyatakan Roh
kasih karunia untuk mengenal Dia lebih dalam, kemudian memberikan kita
karunia-karunia, karunia untuk hidup masa sekarang dan karunia untuk hidup di
masa yang akan datang.
Amsal 1:20-22
(1:20) Hikmat
berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan ia memperdengarkan
suaranya,
(1:21) di atas
tembok-tembok ia berseru-seru, di depan pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan
kata-katanya.
(1:22) "Berapa lama
lagi, hai orang yang tak berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu,
pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal benci kepada pengetahuan?
Seruan atau suara hikmat:
1.
Di jalan-jalan disuarakan.
2.
Di lapangan-lapangan disuarakan.
3.
Di atas tembok-tembok disuarakan.
4.
Di depan pintu-pintu gerbang kota
disuarakan.
Amsal 2:23-24
(1:23) Berpalinglah
kamu kepada teguranku! Sesungguhnya, aku hendak mencurahkan isi hatiku kepadamu
dan memberitahukan perkataanku kepadamu.
(1:24) Oleh karena
kamu menolak ketika aku memanggil, dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika
aku mengulurkan tanganku,
Di hari-hari terakhir ini Tuhan mencari kehidupan yang
mau dipersiapkan untuk menerima isi hati Tuhan yaitu firman Allah, itu sebabnya
firman Allah itu disuarakan baik di jalan-jalan, di lapangan-lapangan, di atas
tembok-tembok, di depan pintu-pintu gerbang karena Tuhan di hari-hari terakhir
ini sedang mencari kehidupan yang dipersiapkan untuk menerima isi hati Tuhan
yang paling dalam yaitu firman Allah.
Amsal 2:25-28
(1:25) bahkan, kamu
mengabaikan nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku,
(1:26) maka aku juga
akan menertawakan celakamu; aku akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang
ke atasmu,
(1:27) apabila
kedahsyatan datang ke atasmu seperti badai, dan celaka melanda kamu seperti
angin puyuh, apabila kesukaran dan kecemasan datang menimpa kamu.
(1:28) Pada waktu
itu mereka akan berseru kepadaku, tetapi tidak akan kujawab, mereka akan
bertekun mencari aku, tetapi tidak akan menemukan aku.
Bagi yang menolak hikmat akan menghadapi kedahsyatan
seperti badai, kemudian celaka seperti angin puyuh apabila kesukaran dan
kecemasan datang menimpa. Kemudian mereka berseru tetapi Tuhan menertawakan inilah
tembok yang sudah roboh tidak untuk dibangun kembali. Oleh sebab itu suara atau seruan
hikmat bukan saja di jalan-jalan dan di lapangan tapi juga di atas
tembok-tembok.
Jangan merasa kuat dan hebat bagaikan tembok, orang
yang hidup atau orang yang berada di bawah hukum Taurat merasa diri kuat
seperti tembok padahal tembok itu fungsinya menjadi pemisah antara yang di
dalam dan di luar persis seperti tembok Yerikho, tetapi ketika Yesus disalibkan
tembok-tembok pemisah itulah hukum Taurat, dirobohkan.
Saudaraku, hikmat dimiliki oleh Rut betul-betul
kehidupan muda yang dipersiapkan untuk menerima isi hati Tuhan kelak akan tiba
di Betlehem.
Kita menolak hikmat bagaikan tembok yang sudah roboh
tidak untuk dibangun kembali -> orang-orang yang berada di bawah hukum
Taurat, yang menjalankan
ibadah Taurat
(ibadah
lahiriah) yakni: mulut memuliakan Tuhan
tetapi hatinya jauh dari Allah,
merasa diri kuat tetapi lihat apabila kedahsyatan datang celaka melanda
bagaikan angin puyuh dia rubuh.
Berjalan-jalan di tembok-tembok dan di pintu-pintu
gerbang supaya akhirnya kehidupan anggota tubuh yang berbeda-beda
dipersekutukan.
Lihat pintu gerbang ....
Hikmat juga diserukan
di depan pintu-pintu gerbang untuk membawa kita sampai kepada kesempurnaan itulah gereja
Tuhan yang sempurna/mempelai wanita Tuhan.
Malam ini kita
akan menikmati tubuh dan darah Yesus lewat Perjamuan Suci, wujud dari korban Kristus yang adalah
kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Rut adalah
kehidupan yang dipersiapkan untuk menerima isi hati Tuhan itulah firman Allah sebab
Betlehem adalah rumah roti. Yesus adalah roti hidup roti yang
turun dari sorga dan Ia telah memecahkan tubuh-Nya di atas kayu salib dan itulah hikmat Allah.
Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat.
Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum…Amsal 29:18. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment