IBADAH DOA
PENYEMBAHAN, 13 NOVEMBER 2018
KITAB KOLOSE
(Seri: 128 )
Subtema: ORANG YANG DITAHBISKAN BERPEGANG KEPADA KEPALA
Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya,
kita bersyukur kepada Tuhan oleh karena kemurahan-Nya kita dimungkinkan untuk
menjalankan Ibadah Doa Penyembahan malam ini dan itu adalah kemurahan Tuhan
bagi kita. Kita berdoa supaya Tuhan menolong kehidupan kita menjadi rumah doa
bagi segala suku kaum dan bahasa lewat pengajaran mempelai dalam terangnya
Tabernakel.
Saya juga menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, juga
hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube,
Facebook, dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita. Sekali lagi kita
berdoa, kita mohonkan kemurahan hati Tuhan, kasih dan kemurahan-Nya lewat
pengajaran firman yang akan kita terima malam ini.
Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan
untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada
jemaat di Kolose.
Kolose 2:18-19
(2:18) Janganlah kamu biarkan
kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan
beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan
dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi, (2:19) sedang ia tidak berpegang
teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat
menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya.
Pertama-tama saya harus mengatakan bahwasannya kita
telah berkemenangan di dalam Kristus Yesus sesuai dengan apa yang tertulis di
dalam Kolose 2:15; “Ia telah melucuti
pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa” Kita bersyukur untuk itu
tentunya.
Yang menjadi persoalan pokok bagi kita adalah jangan
kita biarkan kemenangan itu digagalkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung
jawab, yaitu;
-
Orang
yang pura-pura merendahkan diri.
-
Beribadah
kepada malaikat.
-
Berkanjang
pada penglihatan-penglihatan.
-
Tanpa
alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi.
Sebab sesungguhnya mereka itu tidak berpegang teguh kepada Kepala, Kristus adalah kepala.
Sekarang kita akan bandingkan kebenaran yang suci dan
mulia dari sorga dari Allah untuk hamba-hamba Tuhan maupun para imam yang
melayani pekerjaan Tuhan dalam tahbisan yang benar.
Keluaran 29:1
(29:1) "Inilah yang harus
kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang
jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba
jantan yang tidak bercela,
Disini kita perhatikan, Harun dan anak-anaknya
ditahbiskan supaya mereka memegang jabatan imam bagi Allah.
Ditahbiskan artinya;
1. Dijadikan
suci atau disucikan.
2. Diangkat.
3. Membaktikan
diri.
Jadi imam-imam yang sudah ditahbiskan untuk melayani
pekerjaan Tuhan itu adalah kemurahan Tuhan supaya dijadikan suci, diangkat,
kemudian senantiasa membaktikan diri kepada Tuhan. Kalau kita sibuk berbakti
kepada Tuhan maka otomatis kita tidak sibuk untuk memikirkan hal-hal yang tidak
suci, tidak sibuk memikirkan hal-hal yang sifatnya lahiriah. Intinya kalau kita
sibuk membaktikan diri kepada Tuhan sama artinya meminimalisirkan dosa.
Sementara dalam perjalanan tadi menuju ibadah ini saya
berkata kepada isteri (ibu
gembala);
kita bersyukur kepada Tuhan karena baru saja kita beribadah dalam Ibadah Doa
Puasa kemudian malam hari ini kita kembali beribadah lewat Doa Penyembahan dan
sebentar kita akan tersungkur di kaki salib-Nya, sujud menyembah Dia, sebab Dia
Allah yang hidup, itu kemurahan Tuhan.
Wahyu 1:5b-6
(1:5) dan dari Yesus Kristus,
Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa
atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah
melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya -- (1:6) dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan,
menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan
kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
Saudaraku Allah telah mengorbankan anak-Nya yang
tunggal untuk menebus kita
kemudian menyucikan dan mengampuni dosa-dosa masa lalu, selanjutnya Ia membuat
kita menjadi raja-raja dan imam-imam bagi Allah sampai selama-lamanya. Bagi
Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya, sehingga seorang imam berada
di dalam tahbisan yang benar.
Keluaran 29:1
(29:1) "Inilah yang harus
kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang
jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba
jantan yang tidak bercela,
Untuk tahbisan imam-imam Allah menuntut dan menentukan tiga macam korban binatang, yaitu;
-
Satu ekor korban lembu jantan muda.
-
Seekor korban domba jantan (yang
pertama).
-
Seekor korban domba jantan (yang
kedua).
Tiga macam korban binatang tersebut semuanya menunjuk
kepada korban Kristus.
Selanjutnya kita akan memperhatikan tiga macam korban binatang
tersebut ...
Tentang: KORBAN
LEMBU JANTAN MUDA -> korban pendamaian dari Kristus.
2 Korintus 5:17-19
(5:17) Jadi siapa yang ada di
dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya
yang baru sudah datang. (5:18) Dan
semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan
kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu
kepada kami. (5:19) Sebab Allah
mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran
mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
Kristus telah datang sebagai pengantara Ia telah
memperdamaikan dosa kita dengan Allah, selanjutnya mempercayakan berita
pendamaian itu kepada kita.
Jadi dimana saja kita berada senantiasa membawa berita
pendamaian.
2 Korintus 5:21
(5:21) Dia yang tidak
mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita
dibenarkan oleh Allah.
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatnya menjadi
dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Kesimpulannya; rela
menjadi korban, untuk memperdamaikan dosa orang lain.
Tentang: KORBAN
DOMBA JANTAN (YANG PERTAMA) -> korban penyerahan diri dari Kristus,
supaya oleh korban-Nya kita dapat menyerahkan segala kepentingan diri kita
untuk taat kepada-Nya.
Filipi 2:4
(2:4) dan janganlah
tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan
orang lain juga.
Perhatikan; “janganlah
tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi juga harus
memperhatikan kepentingan orang lain juga.”
Saudaraku seorang gembala yang bertanggung jawab memang
sering kali dipusingkan oleh ulah-ulah yang tidak baik, tetapi itu sudah
menjadi resiko dari seorang hamba Tuhan yang sudah menerima jabatan gembala,
dia harus bertanggung jawab penuh. Baik juga seorang imam tidak hanya
memperhatikan dirinya sendiri melainkan juga harus memperhatikan orang lain.
Penyerahan diri inilah dasar kita untuk akhirnya taat kepada Tuhan.
Filipi 2:5-8
(2:5) Hendaklah kamu dalam
hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus
Yesus, (2:6) yang walaupun
dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik
yang harus dipertahankan, (2:7) melainkan
telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan
menjadi sama dengan manusia. (2:8)
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Saudaraku; hendaklah kita hidup bersama menaruh pikiran
dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.
Jadi dasarnya adalah menyerahkan diri, berarti tidak
hanya memperhatikan kepentingan diri melainkan memperhatikan kepentingan orang
banyak dan selanjutnya taat sampai mati bahkan sampai mati di atas kayu salib.
Inilah korban domba jantan yang pertama; penyerahan diri untuk taat kepada
Tuhan, diawali melepaskan segala kepentingan diri dan lebih memperhatikan
kepentingan orang banyak dimulai dari pelayanan kita kepada Tuhan.
Ibrani 5:7-9
(5:7) Dalam hidup-Nya sebagai
manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan
keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena
kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. (5:8)
Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang
telah diderita-Nya, (5:9) dan
sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi
bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
Sekalipun Ia adalah Anak Ia telah belajar menjadi taat
dari apa yang telah diderita-Nya, taat kepada Tuhan. Sebagai Anak Dia taat
kepada Allah Bapa diawali dari melepaskan kepentingan diri untuk memikirkan
kepentingan orang banyak.
Kalau saja Yesus sebagai Anak hanya memikirkan
kepentingan diri-Nya maka orang banyak, manusia di atas muka bumi tidak
terselamatkan, tetapi sekalipun Dia adalah Anak Ia telah belajar menjadi taat
dari apa yang telah diderita-Nya.
Saya terlalu yakin mengatakan apabila kita tetap tekun
dan setia memberi diri untuk terus digarap dan dikerjakan oleh firman dengan
segala kerelaan hati, maka tidak tertutup kemungkinan kita bisa menjadi sama
seperti pribadi Anak Allah, melepaskan kepentingan diri untuk kepentingan orang
lain.
Tentang: KORBAN
DOMBA JANTAN (YANG KEDUA) -> korban tahbisan Kristus supaya kitapun
ditahbiskan oleh-Nya.
Yohanes 17:19
(17:19) dan Aku menguduskan
diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.
“Aku menguduskan
diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.”
Kata menguduskan pada ayat ini artinya; disucikan untuk
selanjutnya ditahbiskan. Jadi setiap orang yang diutus oleh Tuhan Ia telah
dikuduskan untuk ditahbiskan.
Kesimpulannya; Kristus telah mentahbiskan diri-Nya
sebagai Imam
Besar
supaya kita dapat ditahbiskan sebagai raja-raja dan imam-imam bagi Allah.
Tindakan selanjutnya
dari seorang imam yang telah ditahbiskan
...
Keluaran 29:10, 15, 19
(29:10) Kemudian haruslah kaubawa
lembu jantan itu ke depan Kemah Pertemuan, lalu haruslah Harun dan
anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala lembu jantan itu. (29:15) Kemudian haruslah kauambil
domba jantan yang satu, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan
tangannya ke atas kepala domba jantan itu. (29:19)
Kemudian haruslah kauambil domba jantan yang lain, lalu haruslah Harun dan
anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan itu.
Ayat 10
tadi itulah korban domba jantan muda, ayat
15 itulah korban domba jantan yang pertama, ayat 19 itulah korban domba jantan yang kedua.
Namun sebelum tiga macam binatang ini disembelih
terlebih dahulu Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya di atas kepala tiga
macam korban binatang tersebut, arti rohaninya untuk kita sekarang adalah
seorang hamba Tuhan atau imam-imam di dalam melayani pekerjaan Tuhan terlebih
dahulu bersekutu dengan korban Kristus atau berpegang teguh kepada kepala,
Kristus adalah kepala.
Efesus 4:15
(4:15) tetapi dengan teguh
berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke
arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
Dengan teguh berpegang kepada kebenaran sehingga di
dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal kepada Dia, Kristus yang adalah
kepala. Jadi pertumbuhan itu mengarah kepada Kristus sebagai kepala, jadi
inilah yang benar. Terlebih dahulu sebelum ditahbiskan untuk menjadi raja-raja
dan imam-imam bagi Allah terlebih dahulu bersekutu dengan korban Kristus,
meninggikan korban Kristus, menyatu dengan korban Kristus.
Melayani
tanpa persekutuan dengan korban Kristus tidak mengerti orang lain, tidak
mengerti untuk menyukakan hati Tuhan, persis seperti ahli Taurat dan
orang-orang Farisi di dalam Injil Matius
23; mengajar orang tetapi mereka tidak melakukannya, kemudian mengajar orang lain tentang salib Kristus tetapi tidak
terbeban karena mereka melayani Tuhan dengan maksud supaya dilihat oleh orang
lain. Sehingga kalau kita lihat di ayat berikutnya atribut-atribut yang melekat
pada tubuhnya pun tidak sesuai dengan ukurannya Tuhan termasuk ujung jumbai
jubah yang begitu panjang dan tali sembahyang yang lebar-lebar. Karena memang
tujuan mereka melayani hanya untuk dilihat orang lain. Jadi sebelum ditahbiskan
sebagai imam-imam bagi Allah terlebih dahulu Harun dan anak-anaknya meletakkan
kedua tangan di atas kepala dari tiga macam korban binatang tersebut, terlebih
dahulu bersekutu dengan korban Kristus, menyatu, meninggikan korban Kristus.
Saya ulangi kalau tidak terlebih dahulu bersekutu
dengan korban Kristus maka
seorang imam tidak akan mengerti orang lain, dan tidak akan mengerti untuk
menyukakan hati Tuhan.
Efesus 4:16
(4:16) Dari pada-Nyalah
seluruh tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh
pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota
-- menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.
Jadi dari pada-Nyalah yaitu Kristus sebagai kepala
seluruh tubuh yang rapi tersusun dan
diikat menjadi satu oleh pelayanan
semua bagiannya.
Kolose 2:19
(2:19) sedang ia tidak
berpegang teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan
diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan
ilahinya.
Urat-urat dan sendi-sendi -> hamba Tuhan atau
imam-imam yang melayani pekerjaan Tuhan dengan berpegang teguh kepada Kepala,
sehingga seluruh tubuh menerima pertumbuhannya.
Sementara tadi mereka yang berpura-pura merendahkan
diri berkanjang kepada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan
membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi tidak berpegang teguh
kepada Kepala, Kristus sebagai kepala.
Di dalam pertumbuhan itu terlihat rapih tersusun dan diikat
menjadi satu kesatuan sehingga menjadi tubuh Kristus yang sempurna.
Jadi bertolak belakang dengan mereka yang berpura-pura
merendahkan diri tadi, dia tidak berpegang teguh kepada Kristus sebagai kepala.
Sekarang kita lihat tanda pertumbuhan yang sehat;
1. Rapi
tersusun.
2. Diikat
menjadi satu.
Rapi tersusun
berarti baik perkataannya rapih tersusun, tidak asal mengucap kata-kata,
kemudian solah tingkah atau perbuatannya juga rapih tersusun, tidak urakan,
tidak gelisah, tidak ada suatu gerakan yang tidak baik, semuanya rapih tersusun
baik cara berpakaian, berdandannya rapih tersusun, sehinngga terlihat elok dan
indah di pemandangan Tuhan.
Kemudian diikat
menjadi satu, tubuh memang satu tapi anggotanya banyak. Anggota tubuh yang banyak
diikat menjadi satu menunjukkan bahwa setiap anggota tubuh saling memperhatikan,
saling melengkapi satu dengan yang lain.
Sebaliknya, jika
anggota tubuh itu belum menyatu tidak saling melengkapi, tidak saling
memperhatikan.
Tanda
kesatuan, tangan membutuhkan kaki, sebaliknya kaki juga membutuhkan tangan, kemudian
mata juga membutuhkan telinga, sebaliknya telinga membutuhkan mata, dan lain
sebagainya. Kenapa saling membutuhkan? Karena ada kesatuan, telah diikat
menjadi satu.
Efesus 2:20-21
(2:20) yang dibangun di atas
dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. (2:21) Di dalam Dia tumbuh seluruh
bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, berarti menjadi bait Allah yang kudus
di dalam Tuhan, menjadi rumah Tuhan, menjadi kediaman Allah. Inilah kehidupan
yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu, menjadi rumah Tuhan.
Ayo kita belajar dari setiap apa yang sudah Tuhan nyatakan
dalam setiap pertemuan ibadah ini, betul-betul pada akhirnya setelah mendapat
pertumbuhan yang mengarah kepada Kristus sebagai kepala akhirnya menjadi rumah
Tuhan. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment