IBADAH PENDALAMAN ALKITAB,
08 NOVEMBER 2018
KITAB RUT
(Seri:33)
Subtema: KELOMPOK TUHAN DAN KELOMPOK DUNIA.
Shalom
saudaraku.
Selamat
malam bagi kita sekaliannya, salam sejahtera dan bahagia dari sorga kiranya
turun di tengah ibadah ini dan kita bersyukur kepada Tuhan karena kemurahan
hatin-Nya
kita diijinkan mengusahakan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan
suci.
Saya
juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang
sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook, di dalam maupun
luar negeri dimanapun anda berada, kiranya Tuhan memberkati kita bersama-sama
sebab itu mari kita mohonkan kemurahan Tuhan lewat doa dan permohonan kita,
kiranya kasih dan kemurahan dan rahmat-Nya turun atas kita malam ini dan
seterusnya, keadaan kita semakin hari semakin dipulihkan.
Segera
saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab
dari Rut 2 dan kita masih
memperhatikan ayat 2.
Rut
2:2
(2:2) Maka Rut, perempuan Moab itu,
berkata kepada Naomi: "Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir
jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku." Dan sahut Naomi
kepadanya: "Pergilah, anakku."
Ayat
ini menyimpulkan bahwa Rut meminta ijin atau memohon doa restu dari Naomi dan
ia pun direstui. Dalam hal ini sebagai anak (menantu) Rut hormat kepada Naomi sebagai orang tua.
Saudaraku
mentaati dan menghormati orang tua dalam segala hal itulah yang indah di dalam
Tuhan, sebagai bukti;
- Baik
keadaannya.
- Berbahagialah
ia.
- Lanjut
umurnya atau panjang umurnya.
Pada
minggu yang lalu telah saya sampaikan dengan jelas, mungkin masih jelas dalam
ingatan kita masing-masing tentunya.
Adapun
permohonan Rut kepada Naomi yaitu Rut berkata; "Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di
belakang orang yang murah hati kepadaku." Kemudian kalau kita
perhatikan isi dari permohonan Rut kepada Naomi terdiri dari atas;
a.
Biarkanlah aku pergi ke ladang.
b.
Memungut
bulir-bulir jelai gandum.
c.
Di
belakang orang yang murah hati kepadaku.
Keterangan:
A.
BIARKANLAH AKU PERGI KE LADANG.
Saudaraku
saat ini kita berada di ladang Allah karena Ia sangat memperhatikan kehidupan
kita masing-masing, sungguh itu merupakan suatu kemurahan hati Tuhan yang besar
untuk memelihara kehidupan kita masing-masing.
1
Korintus 3:9
(3:9) Karena kami adalah kawan sekerja
Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Rasul
Paulus berkata kepada sidang jemaat di Korintus; “Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah.” Saudaraku
jangan kita membawakan hidup kita hanya sibuk dengan ladang dunia yang hanya
menghasilkan onak dan duri.
Onak dan duri -> keinginan daging yang sifatnya menyakiti atau menusuk hati dan
perasaan orang lain atau sesama.
1
Korintus 3:3-4
(3:3) Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab,
jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan,
bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi? (3:4) Karena jika yang seorang berkata:
"Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari
golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi
yang bukan rohani?
Membawa diri berada di ladang
dunia maka akan hidup secara manusiawi, dengan bukti disitu ada iri hati dan perselisihan.
Iri
hati dan perselisihan -> onak dan
duri, sifatnya menusuk atau
menyakiti hati dan perasaan orang lain (sesama). Akibatnya; terjadi perpecahan diantara anggota-anggota
tubuh.
Ketika
terjadi perpecahan muncullah
atau berdirilah kelompok-kelompok, masing-masing mengklaim atau mengakui bahwa
kelompoknya yang paling benar sedangkan kelompok yang lain salah.
Pada
ayat 4 disini terlihat dengan jelas telah
terjadi pengkultusan yaitu mengkultus individukan seseorang atau mengidolakan
seorang hamba Tuhan, sebagai tanda telah munculnya kelompok-kelompok atau
golongan-golongan.
Di
hari-hari ini banyak bermunculan kelompok-kelompok, banyak bermunculan golongan-golongan
masing-masing menyatakan dirinya yang paling benar sedangkan kelompok atau
golongan yang lain salah sehingga masing-masing kelompok saling sindir
menyindir, saling menjatuhkan antara kelompok yang satu dengan kelompok yang
lain, sehingga berakhir dengan perpecahan, inilah yang disebut onak dan duri.
Itulah sebabnya tadi saya katakan janganlah kita sibuk membawakan hidup kita
ini ke ladang dunia.
Dan
di hari-hari ini juga banyak kelompok yang sedang bermunculan, saling
menjatuhkan, saling menghakimi, mengklaim dirinya yang paling benar, kelompok
yang lain salah dan yang paling miris di tengah-tengan firman Pengajaran
Mempelai banyak berdiri kelompok-kelompok, berdiri banyak golongan-golongan dan yang menimbulkan onak dan duri, saling
menusuk, saling menyakiti, saling menjatuhkan.
Sekarang
kita akan melihat KELOMPOK YANG DARI
TUHAN ...
Markus
6:39-41
(6:39) Lalu Ia menyuruh orang-orang itu,
supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau. (6:40)
Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima
puluh orang. (6:41) Dan
setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan
mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada
murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga
kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka.
Di
sini kita melihat kelompok-kelompok yang dibentuk oleh Tuhan sama-sama
menikmati berkat yang sama dari Tuhan yaitu lima roti dan dua ikan
yang telah diberkati oleh Tuhan, berarti berkat itu mempersatukan sehingga ada rasa kebersamaan.
Kalau
sama-sama menikmati berkat yang sama berarti berkat itu mempersatukan sehingga
muncul rasa kebersamaan, timbul kesatuan. Sedangkan kelompok yang bukan dibentuk
oleh Tuhan maka ketika dia menikmati berkat yang dari kelompok itu maka berkat
itu akan digunakan untuk menusuk, untuk menyakiti, untuk saling menjatuhkan
satu dengan yang lain. Tapi kalau kelompok-kelompok itu adalah kelompok yang
dibentuk oleh Tuhan maka kelomok itu akan sama-sama menikmati berkat yang sama,
shingga tidak ada kesempatan untuk saling menjatuhkan, untuk saling menghakimi satu dengan yang
lain, sebab berkat itu mempersatukan sehingga ada rasa kebersamaan.
Saya
berharap rekan-rekan ku hamba-hamba Tuhan terkhusus yang sudah menerima
kemurahan oleh Pengajaran
Mempelai dalam
terangnya Tabernakel mari kita bersama-sama menikmati berkat yang sama,
sehingga bagi kita tidak ada kesempatan untuk saling mengahakimi satu dengan
yang lain, tidak merasa kelompok kita yang paling benar sedangkan kelompok
orang lain adalah kelompok yang salah, supaya di tengah-tengahnya tidak timbul
onak dan duri, tidak saling menyakiti, tidak saling menghakimi, tidak saling
menjatuhkan satu dengan yang lain, itu doa saya.
Adapun
berkat yang diterima oleh masing-masing keloimpok yang dibentuk oleh Tuhan
ialah lima roti dan dua ikan.
Pendeknya; berkat
yang dinikmati oleh masing-masing kelompok tadi adalah roti dan ikan.
Mari
sejenak kita melihat berkat roti dan
ikan dalam ...
Matius 7:9-11
(7:9) Adakah seorang dari padamu yang
memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, (7:10) atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
(7:11) Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi
pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan
memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Bapa
yang baik tidak memberi batu kepada
anak yang meminta roti, kemudian
tidak memberi ular kepada anak yang
meminta ikan.
Sementara
ayat 9 dan ayat 10 ini terbagi atas dua
bagian;
1.
Batu dan roti.
2.
Ular dan ikan.
Tadi
berkat yang dinikmati masing-masing kelompok adalah lima roti dan dua ikan,
disini kita perhatikan roti dengan batu dan ikan dengan ular.
Sekarang
kita perhatikan terlebih dahulu, YANG
PERTAMA; Batu dan Roti.
- Batu -> hukum Taurat.
Kelemahan dari hukum Taurat tidak mengampuni dosa atau
tidak mengampuni orang yang bersalah, misalnya; seperti Matius 5:38; “mata ganti mata
gigi ganti gigi” arti rohaninya: kejahatan dibalas dengan kejahatan,
persamaannya mengasihi sesama yaitu mengasihi orang yang mengasihi tetapi
membenci musuh. Itulah kelemahan hukum Taurat, sehingga masing-masing anggota
tidak ada kesempatan untuk bersatu. Itulah batu.
- Roti -> kebenaran salib atau kebenaran dan
kasih karunia.
Yohanes 1:16
(1:16) Karena dari kepenuhan-Nya kita
semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;
Karena dari kepenuhan-Nya kita telah menerima kasih
karunia demi kasih karunia, dari kasih karunia yang satu kita dibawa kepada
kasih karunia yang lain. Jadi setelah Tuhan mengampuni dosa yang satu Tuhan
juga mengampuni dosa yang lain, seterusnya sampai kasih karunia itu membawa
kita sampai kepada kesempurnaan, kemuliaan.
Yohanes 1:17
(1:17) sebab hukum Taurat diberikan oleh
Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
Hukum Taurat diberikan oleh Musa tetapi kasih karunia dan kebenaran datang
oleh Yesus Kristus yang disalibkan. Itulah tentang roti.
1 Petrus 2:19-24
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika
seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak
harus ia tanggung. (2:20) Sebab
dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa?
Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu
adalah kasih karunia pada Allah. (2:21)
Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk
kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. (2:22) Ia tidak berbuat dosa, dan tipu
tidak ada dalam mulut-Nya. (2:23)
Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia
menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang
menghakimi dengan adil. (2:24) Ia
sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita,
yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu
telah sembuh.
Menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung =
aniaya karena firman = sengsara karena salib, itu merupakan kasih karunia.
Itulah kebenaran dan kasih karunia datangnya dari salib Kristus.
Pada ayat 24
dengan jelas dikatakan; “Ia sendiri telah
memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah
mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran.” Berarti kebenaran dan kasih
karunia datangnya dari salib Kristus.
Yesus adalah roti hidup, roti yang turun dari sorga, Ia
telah memecah mecahkan segenap hidup-Nya di atas kayu salib supaya kita hidup
di dalam kebenaran dan kasih karunia. Sehingga masing-masing anggota tubuh
tidak saling menghakimi, tidak saling menjatuhkan, tidak saling mempersalahkan
satu dengan yang lain.
Sebab jelas pada ayat
22;
- Ia tidak berbuat dosa = penuh dengan firman.
- Tipu tidak ada di dalam mulutnya = penuh dengan Roh El Kudus.
- Ketika Ia dicaci maki Ia tidak
membalas dengan mencaci maki, ketika Ia menderita Ia tidak
mengancam tetapi Ia menyerahkan kepada Dia yang menghakimi dengan adil. Pendeknya, tidak
membalas kejahatan dengan kejahatan = penuh dengan kasih.
Tidak
ada onak dan duri sebab Tuhan memberikan roti bukan batu, itulah berkat yang
dinikmati kelompok-kelompok yang dibentuk oleh Tuhan, tidak untuk menyakiti
satu dengan yang lain, tidak menusuk hati perasaan orang lain, di
tengah-tengahnya tidak ada onak dan duri, itulah berkat yang dinikmati oleh
kelompok yang dibentuk oleh Tuhan.
Kalau
ada seseorang mempunyai keinginan terhadap dosa kejahatan dan kenajisan
terhadap sesamanya dia itu onak dan duri, dia lebih suka terhadap ladang dunia.
Kalau
ada diantara kita seperti itu berhenti, bertobat, supaya anak cucu menerima
berkat-berkat dari sorga. Dan jangan ada diantara kita mau dibully dengan
kenajisan, supaya tidak timbul onak dan duri, tidak saling menyakiti dan
menusuk perasaan orang lain.
Sekarang
kita lihat bagian YANG KEDUA; ular dan ikan.
- Ular -> iblis atau setan.
Sekarang kita akan melihat tabiat dari iblis atau setan ...
Yohanes 8:44
(8:44) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu
ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak
semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada
kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya
sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Ada tiga tabiat dari iblis atau setan yang paling
mendasar yaitu;
1.
Pembunuh
manusia dari sejak semula bertolak belakang dengan tabiat dari
Allah Bapa yaitu KASIH.
2.
Tidak
hidup di dalam kebenaran bertolak belakang dengan kekuatan
SALIB.
3.
Bapa
pendusta bertolak
belakang dengan tabiat dari ALLAH ROH EL KUDUS.
Tiga tabiat yang paling mendasar ini bisa
dilihat dengan jelas,
ketika ia menjalar di atas
tanah ia menjalar dengan berliku-liku menunjukkan bahwa ular yang adalah
gambaran dari iblis atau setan memiliki tiga tabiat dosa yang paling mendasar.
Tidak ada sesuatu yang baik yang bisa dipetik dari setan, satupun tidak ada.
Sedangkan yang menjadi makanan dari ular adalah debu tanah -> manusia yang hina karena dosa.
Itulah
iblis setan dengan tiga tabiat yang paling mendasar secara singkat saja.
- Ikan -> kuasa Roh El Kudus, tabiatnya antara
lain; menyertai, memimpin, menghibur,
menolong, menguatkan, menginsafkan, dan mengajar, semuanya ada tujuh.
Kemudian kalau berbicara tentang dua ikan -> harta yang
indah yaitu karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El Kudus. Adapun
sembilan karunia-karunia Roh El Kudus ditulis dengan jelas dalam 2 Korintus 12:8-10, sedangkan sembilan
jabatan-jabatan Roh Kudus ditulis dengan jelas dalam 1 Korintus 12:28, kemudian dari sembilan jabatan Roh Kudus ini
dirampingkan menjadi lima jabatan yaitu;
1.
Jabatan rasul.
2.
Jabatan nabi.
3.
Jabatan penginjil.
4.
Jabatan gembala.
5.
Jabatan guru.
Mari
kita lihat karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus
lebih jauh ...
Efesus
4:10-12
(4:10) Ia yang telah turun, Ia juga yang
telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala
sesuatu. (4:11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
(4:12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus
bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Tuhan
memberikan karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus untuk memperlengkapi
orang-orang kudus dalam rangka;
- Bagi pekerjaan pelayanan,
itulah imam-imam yang melayani pekerjaan Tuhan.
- Bagi pembangunan tubuh Kristus yang
sempurna, berarti anggota-anggota tubuh yang berbeda-beda telah
ditepersatukan di dalam Kristus.
Itulah
dua ikan -> karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus bagi
pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus untuk mempersatukan anggota-anggota tubuh
yang berbeda-beda tidak saling menyakiti, tidak saling menghakimi, tidak saling
menjatuhkan satu dengan yang lain. Itulah makanan yang diberkati oleh
kelompok-kelompok yang dibentuk oleh Tuhan sehingga tidak timbul perpecahan.
Kalau
menikmati berkat yang sama berarti disitu ada kebersamaan, tetapi kalau
kelompok itu tercipta di dunia ini bukan dibentuk oleh Tuhan maka ketika dia
menikmati makanan
dalam kelompok itu maka berkat itu bisa disalah gunakan untuk menyerang orang
lain, mengakui dirinya yang paling benar, sedangkan kelompok atau golongan yang
lain salah.
Rekan-rekanku
hamba Tuhan di Medan menginginkan visi dan misi itu, kita juga harus bersatu
hati, dimulai dari kita semua harus bersatu hati.
Pendeknya;
Tuhan memberikan dua ikan untuk mempersatukan anggota-anggota tubuh Kristus
supaya tidak muncul kelompok-kelompok atau golongan-golongan yang radikal di
tengah-tengahnya ada onak dan duri.
Kesatuan
dari tubuh Kristus adalah tanggung jawab kita sebab itu tidak boleh ada
kepentingan diri sendiri dalam beribadah dalam melayani Tuhan, kalau tidak
sibuk saja di ladang dunia sana kalau memang tidak mau bertanggung jawab dalam
hal mempersatukan anggota tubuh ini, sibuk saja di ladang dunua tetapi ingat
disitu ada onak dan duri. Kesatuan tubuh ini adalah tanggung jawab kita
masing-masing, kalau Tuhan percayakan ayo kita kerjakan.
Ciri-ciri
kelompok-kelompok atau golongan-golongan yang dibentuk oleh Tuhan:
Markus
6:40
(6:40) Maka duduklah mereka
berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang.
Jadi
ada kelompok seratus ada kelompok lima puluh, inilah kelompok
yang dibentuk oleh Tuhan.
Ini
semuanya berasal dari lima ribu orang laki-laki, jadi lima ribu orang laki-laki
dibentuk menjadi kelompok-kelompok ada kelompok seratus ada kelompok lima
puluh.
Keluaran
27:9, 11-13
(27:9) "Haruslah engkau membuat
pelataran Kemah Suci; untuk pelataran itu pada sebelah selatan harus dibuat
layar dari lenan halus yang dipintal benangnya, seratus hasta panjangnya pada
sisi yang satu itu. (27:11) Demikian
juga pada sebelah utara, pada panjangnya, harus ada layar yang seratus hasta
panjangnya, tiang-tiangnya harus ada dua puluh dan alas-alas tiang itu harus
dua puluh, dari tembaga, tetapi kaitan-kaitan tiang itu dan
penyambung-penyambungnya harus dari perak. (27:12)
Dan pada lebar pelataran itu pada sebelah barat harus ada layar yang lima
puluh hasta, dengan sepuluh tiangnya dan sepuluh alas tiang itu. (27:13) Lebar pelataran itu, yaitu
bagian muka pada sebelah timur harus lima puluh hasta,
Ada
kelompok 100 dan ada kelompok
50 yang telah dibentuk
oleh Tuhan, jika dikaitkan dengan pola Tabernakel itu terkena kepada panjang pelataran sebelah selatan dan
sebelah utara = seratus hasta,
kemudian lebar pelataran sebelah timur
dan barat = lima puluh hasta.
Sisi
sebelah selatan seratus hasta, sisi sebelah utara seratus hasta, kemudian
bagian timur lebarnya lima puluh hasta, sedangkan bagian barat lebarnya lima
puluh hasta.
Maka
panjang x lebar = 100 hasta x 50 hasta = 5.000 hasta persegi. Itulah kelompok-kelompok
yang dibentuk oleh Tuhan, semuanya sesuai dengan ukuran Tabernakel. Tabernakel
adalah gambaran dari kerajaan sorga.
Biarlah
kita berada di dalam kelompok yang dibentuk oleh Tuhan ukurannya adalah
Tabernakel, ukurannya adalah kerajaan sorga di dalamnya ada kebenaran, di
dalamnya ada damai sejahtera, disitu tidak ada onak dan duri.
Di
luar Tabernakel Allah tidak memerintah itu bukan wilayah pemerintahan Allah,
tetapi kerajaan Allah dan pemerintahan-Nya ada di dalam Tabernakel.
Maka
kebenaran dan damai sejahtera itu kiranya turun dari sorga, bukan dari menurut
kebenaran masing-masing kelompok, jadi kebenaran itu bukan muncul dari
kelompok-kelompok atau golongan-golongan, tetapi kebenaran dan damai sejahtera
itu muncul (datang) dari sorga dari Allah sendiri, sehingga ada damai
sejahtera, ada kebenaran di dalamnya, tidak saling menyakiti, disitu tidak ada
onak dan duri.
Sebab
itu biarlah kiranya kita melayani Tuhan dengan sistem kerajaan sorga, asal ada
makanan pakaian cukuplah, carilah dahulu kerajaan sorga dan kebenaran yang ada
di dalamnya maka semuanya ditambahakan. Sebab itu kita yang sudah dipercayakan
oleh Tuhan dalam banyak perkara baik itu karunia-karunia dan jabatan-jabatan
Roh Kudus, jangan biarkan itu dihina oleh orang lain. Tetapi betul-betul bahu
kanan dan kiri memikul tanggung jawab yang dipercayakan oleh Tuhan supaya nama
Tuhan dipermuliakan di bumi seperti di sorga.
Saudaraku
lima ribu -> lima ribu tahun Allah berurusan dengan umat-Nya (Israel dan kafir)
mulai dari Abraham sampai akhir dari kerajaan seribu tahun damai.
Adam
sampai Abraham dua ribu tahun tetapi hukum Taurat itu berlangsung setelah lima
ratus tahun dari Abraham, itu berlangsung sampai kepada salib, ada seribu lima
ratus.
Kesimpulannya;
dari Abraham sampai kerajaan seribu
tahun damai itu ada lima ribu tahun, disitulah Allah berurusan dengan
umat-Nya, Israel dan kafir. Umat Tuhan itu timbul dari Abraham sebab Abraham
adalah bapa orang yang beriman kepada Allah yang menjadi manusia itulah Tuhan
Yesus Kristus. Kita ini adalah anak-anak Abraham karena hidup menurut iman
Abraham.
Kesimpulannya;
lima ribu orang yang telah menikmati lima roti dan dua ikan adalah tubuh
mempelai, adalah anggota-anggota tubuh yang telah dipersatukan oleh berkat yang
sama, sama-sama menikmati berkat yang sama. Kelompok-kelompok atau
golongan-golongan tadi sama-sama menikmati berkat yang sama yaitu lima roti dan
dua ikan sehingga terbentuklah tubuh
mempelai.
Sekarang
SYARAT UNTUK MENIKMATI LIMA ROTI DAN DUA IKAN YANG DIBERKATI OLEH TUHAN:
Markus
6:39
(6:39) Lalu Ia menyuruh orang-orang itu,
supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau.
Baik
kelompok seratus maupun kelompok lima puluh masing-masing duduk di atas rumput yang hijau.
Duduk
di atas rumput yang hijau -> orang-orang yang tergembala, berada di kandang
penggembalaan.
Rumput
-> padang penggembalaan.
Umat
Tuhan yang juga disebut kawanan domba Allah berada di dalam kandang
penggembalaan untuk selanjutnya berada di rumput yang hijau, itulah yang
disebut padang penggembalaan.
Kita
patut bersyukur disitu, saudara bisa bayangkan ketika jauh dari Tuhan, tidak
berada dalam kandang penggembalaan bagaikan satu domba yang tersesat di padang
gurun. Kenapa tersesat? Karena ia mengambil jalannya sendiri, karena ia
menuruti kata hatinya sendiiri, sehingga dalam kesesatannya itu dia menjerit,
dia menangis, dia menderita, siang malam mencucurkan air mata, tidak bisa
dibendung lagi.
Tetapi
puji Tuhan sebagai umat Allah kita berada di kandang penggembalaan, berada di
padang penggembalaan untuk digembalakan oleh Tuhan sendiri sebagai Gembala Agung.
Tuhan
mau memikul kehidupan kita segala beban berat kita dipikul-Nya di atas
pundak-Nya, itu kemurahan Tuhan
bagi kita.
Yohanes
10:11
(10:11) Akulah gembala yang baik. Gembala
yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Tergembala berarti hidup oleh karena
kemurahan Tuhan sebab Yesus gembala Agung telah menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib, itu kemurahan
bagi domba-domba, itu kebenaran, itu kasih karunia.
Sehingga
yang menyadari hidup oleh kasih karunia dan kemurahan tidak ada keinginan untuk bermegah, tidak ada
kesempatan untuk menyombongkan diri.
Yohanes
10:14-16
(10:14) Akulah gembala yang baik dan Aku
mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku (10:15) sama seperti Bapa mengenal
Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.
(10:16) Ada lagi pada-Ku
domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus
Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi
satu kawanan dengan satu gembala.
Kalau
domba-domba tergembala maka disitu akan terjadi saling mengenal dan dikenal oleh Tuhan Yesus
Kristus (Gembala
Agung).
Mengenal
dan dikenal oleh Tuhan artinya; ada kesatuan dari anggota-anggota tubuh, sama
seperti Bapa mengenal Anak,
Anak sebaliknya
mengenal Bapa = Anak
di dalam Bapa dan Bapa juga ada di dalam Anak, ada satu kesatuan. Itu yang disebut
mengenal dan dikenal.
Sedangkan
dari anggota-anggota tubuh yang berbeda-beda puncaknya Israel dan kafir bersatu, sebab Yesus sendiri
berkata pada ayat 16; ada lagi pada-Ku domba-domba lain ->
bangsa kafir.
Itulah
kerinduan Tuhan supaya kita betul-betul satu, anggota tubuh yang berbeda satu,
sampai akhirnya bangsa Israel dan kafir bersatu.
Maka
memang kita harus duduk di atas rumput yang hijau, artinya; memberi diri
digembalakan oleh gembala Agung, hanya satu gembala Agung tidak dua, supaya
kelompok-kelompok yang dibentuk Tuhan tadi menerima berkat yang sama. Kalau
sama-sama menerima berkat yang sama disitu ada persamaan, disitu ada kesatuan, dengan kata lain ada kebersamaan,
tidak ada kesempatan untuk saling menyakiti, saling menghakimi, saling
menjatuhkan.
Kita
bersyukur ada di tengah-tengah penggembalaan ini tentu karena kemurahan Tuhan,
bukan suatu kebetulan kita ada di tengah-tengah penggembalaan ini menjadi
kelompok yang dibentuk oleh Tuhan. Ada lagi penggembalaan yang lain, kiranya
penggembalaan yang lain menjadi kelompok yang dibentuk oleh Tuhan dan juga
supaya bersama-sama menikmati berkat yang sama. Sehingga kita saling kenal dan
mengenal oleh Tuhan Yesus Kristus gembala Agung puncaknya ada kesatuan antara
Israel dan bangsa kafir, inilah yang disebut tubuh Mempelai.
Maka
masing-masing kita harus bertanggung jawab dalam kesatuan ini dimulai dari diri saya, isteri saya, kita semua dalam
kelompok GPT “Betania”, di
atas tadi sudah saya katakan ada kerinduan untuk menerobos kelompok-kelompok
yang bukan dibentuk oleh Tuhan. Tetapi saya juga tandaskan, Tuhan sudah
membentuk kelompok Kabar Mempelai Internasional (KMI), ada kelompok yang dibentuk oleh
Tuhan itulah Pengajaran Mempelai Alkitabiah (PMA), juga ada kelompok-kelompok
yang lain juga saya ada disitu bersama-sama menikmati berkat yang sama lima
roti dan dua ikan supaya ada kesatuan, puncaknya bangsa Israel dan kafir
bersatu.
Tidak
boleh ada kepentingan-kepentingan dalam melayani Tuhan supaya tidak timbul onak
dan duri, tidak saling menyakiti, ini sudah menjadi tanggung jawab kita
masing-masing.
Yohanes
10:3-4
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba
mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut
namanya dan menuntunnya ke luar. (10:4)
Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba
itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
keadaan, jika
tergembala
dengan baik, dengan kata lain duduk
di atas rumput yang hijau;
1.
Dengar-dengaran =
mendengar suara gembala.
Kalau domba-domba mendengar suara gembala maka
domba-domba tidak pernah mendahului
kehendak Tuhan.
2.
Mengikuti
gembala.
Sejauh ini kita telah digembalakan oleh firman
Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, tujuannya; untuk membawa kita
masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Ikuti kemana saja geraknya
Pengajaran Mempelai membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang
sempurna, menjadi tubuh mempelai, ikuti saja geraknya.
Artinya;
satu suara dan satu gembala yaitu Tuhan Yesus Kristus adalah gembala Agung.
Oleh
sebab itu sekali lagi saya tandaskan jangan kita hanya sibuk dengan ladang
dunia, yang hanya
mengasilkan onak dan duri
(menyusahkan diri sendiri).
Sekarang
kita lihat kembali kerugian yang lain
kalau kita membawa diri kita ke ladang dunia.
Markus
4:7, 18-19
(4:7) Sebagian lagi jatuh di tengah semak
duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia
tidak berbuah. (4:18) Dan yang lain
ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, (4:19) lalu kekuatiran dunia ini dan
tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah
menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
Kesimpulannya;
ladang dunia hanya menghasilkan semak
atau onak dan duri.
Kembali
saya sampaikan dari ayat ini onak dan
duri -> kekuatiran dunia dan tipu
daya kekayaan.
Akibatnya;
kerohaniannya tidak bertumbuh di dalam Tuhan sehingga menjadi kehidupan rohani
yang kerdil, karena onak dan duri tadi menghimpit atau kekuatiran dan kekayaan
menghimpit sehingga kerohanian tidak bertumbuh, disebutlah kerdil rohani.
Kalau
tanaman bonsai
masih bagus tapi kalau kerdil rohani tidak bagus, kalau kerohanian tidak
bertumbuh tidak bagus itu memilukan hati Tuhan, menusuk, menyakiti hati dan
perasan Tuhan itu sama dengan onak dan duri, kekuatiran dan tipu daya kekayaan
sehingga kerohanian seseorang tidak bertumbuh.
Jangan
saudara berfikir terlalu muluk-muluk dalam memikirkan banyak perkara, tetapi
biarlah kita memikirkan suatu perkara menurut ukuran iman yang Tuhan taruh,
jangan menjadi penghayal-penghayal itulah onak dan duri menunjuk keinginan
untuk kaya sehingga kerohaniannya tidak tumbuh, kerdil rohani.
Ciri-ciri ladang dunia:
Markus
4:15-17
(4:15) Orang-orang yang di pinggir jalan,
tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu
datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. (4:16) Demikian juga yang ditaburkan di
tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan
segera menerimanya dengan gembira, (4:17)
tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang
penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad.
Ciri-ciri
ladang dunia ada dua;
1.
Tidak
menghargai dan tidak mengerti firman Tuhan yang disampaikan =
orang bodoh.
2.
Keras
hati
-> tanah yang berbatu-batu, tanahnya tipis.
Senang dengar firman Tuhan tetapi firman itu tidak
berakar sehingga kerugiannya tidak kuat atau murtad apabila ada penindasan atau
aniaya karena firman, karena tidak berakar di dalam Tuhan, tanahnya tipis.
Pendeknya; bila tidak berakar di dalam Tuhan tidak kuat
menghadapi ujian.
Pendeknya, ada dua ciri dari
lading dunia yaitu: bodoh dan keras hati.
Lihat
BODOH dan KERAS HATI ...
1
Korintus 1:22-23
(1:22) Orang-orang Yahudi menghendaki tanda
dan orang-orang Yunani mencari hikmat, (1:23)
tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi
suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
Pemberitaan
firman tentang salib bagi orang Yunani itu
suatu kebodohan karena mereka hanya mencari hikmat, persis seperti
ahli Taurat mengerti firman tetapi tidak menjadi pelaku.
Kemudian
orang Yahudi gambaran dari orang
yang keras hati, bagi mereka firman
tentang salib yang disampaikan itu adalah suatu batu
sandungan karena mereka hanya menghendaki tanda-tanda heran atau mujizat-mujizat
semata.
Jadi
bagi orang Yunani pemberitaan
firman tentang salib adalah
suatu kebodohan, sedangkan bagi orang Yahudi (keras hati) pemberitaan
firman tentang salib adalah suatu batu sandungan.
Inilah
ciri-ciri ladang dunia bodoh dan keras hati, sama-sama tidak menghargai
pemberitaan firman tentang salib.
Tetapi
pada ayat 24 ...
1
Korintus 1:24
(1:24) tetapi untuk mereka yang
dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah
kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Tetapi Rasul
Paulus memiliki pendirian yang kuat sebab dia tetap menyampaikan firman tentang
salib, sekalipun itu suatu kebodohan bagi orang Yunani, dan menjadi suatu batu sandungan bagi bangsa Israel,
sebab ia tau pemberitaan firman tentang
salib adalah hikmat Allah dan kekuatan Allah.
Kegunaan hikmat; dapat membedakan antara yang baik dan jahat.
Jadi hikmat itu datangnya dari salib bukan dari buku-buku yang saudara baca,
itu pengetahuan yang datang dari dunia. Tetapi untuk membedakan mana yang baik
dan mana yang jahat datangnya dari berita salib.
Salib juga merupakan
kekuatan Allah sehingga ketika kita lemah kita kuat,
orang yang bermegah di dalam kelemahan, bermegah di dalam sengsara, bermegah
dalam aniaya, bermegah dalam kesukaran dan lain sebagainya di dalam kelemahan
itu nanti dia kuat.
Saudaraku
kita bersyukur kepada Tuhan kita sekarang ada di ladang Tuhan seperti Rut dia
pergi ke ladang orang yang murah hati itulah Boas, seorang kaya memiliki ladang
yang luas, dialah yang layak untuk menebus Rut.
Tuhan
Yesus Kristus Dia adalah pribadi yang kaya turun ke bumi rela menjadi miskin
supaya kita yang miskin di bumi menjadi kaya.
Sekali
lagi jangan sibuk dan membawa hati kita ke ladang dunia, tetapi biarlah kita sibuk
di ladang Tuhan memperhatikan pekerjaan Tuhan, ada senantiasa di tengah-tengah
kegiatan Roh, atau senantiasa
berada di
tengah-tengah ibadah pelayanan seperti
Rut. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment