KITAB RUT
(Seri:35)
Subtema: MEMUNGUT BULIR-BULIR JELAI GANDUM.
Shalom saudaraku.
Selamat malam bagi kita sekaliannya, salam sejahtera,
salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, kiranya damai sejahtera dan
bahagia memenuhi kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
Saya juga tidak lupa menyapa anak Tuhan, umat Tuhan,
hamba-hamba Tuhan yang sedang megikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube,
Facebook, dimanapun anda berada, kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya. Sebab
itu dengan segala kerendahan hati kita mohonkan kemurahan Tuhan supaya terjadi
pembukaan firman Tuhan untuk melawat setiap kehidupan kita, melawat nikah dan
rumah tangga kita, sehingga kehidupan kita semakin hari semakin cemerlang di
hadapan-Nya.
Saudaraku dalam kesempatan Ibadah Doa Penyembahan dua
hari yang lalu kita sudah memasuki Kolose
3, dalam susunan Tabernakel Kolose
3:1-17 terkena kepada bejana
pembasuhan tembaga, bejananya maupaun alas atau kakinya sama-sama terbuat
dari tembaga, itu merupakan penghukuman terhadap dosa.
Yesus telah mengalami penghukuman itu di dalam daging-Nya
lewat kematian-Nya, (mati
terhadap dosa)
supaya kita hidup di dalam kebenaran. BEJANA PEMBASUHAN TEMBAGA berarti itu
berbicara tentang baptisan air dalam tanda kemarian dan kebangkitan berarti
mati dari dosa dan kehidupan lama
untuk bangkit dengan hidup yang baru (Roma
6:3-6),
supaya kita hidup di dalam kebenaran. Kemudian baptisan juga berbicara tentang pembaharuan,
manusia batiniah kita dibaharui dari hari ke sehari. Ketika manusia batiniah
kita dibaharui dari hari ke sehari maka manusia lahiriah kita semakin hari
semakin merosot, karena kita tidak memperhatikan yang kelihatan melainkan
memperhatikan yang tidak kelihatan.
Mata manusia tidak bisa melihat manusia batiniah tetapi
Tuhan melihat manusia batiniah, kita juga tidak memperhatikan yang kelihatan
tetapi memperhatikan yang tidak kelihatan, itulah kerajaan sorga, saat ini
Tuhan ada di dalamnya. Suatu kali nanti kemah tubuh kita ini akan dirombak maka
kita akan beralih kepada kemah yang abadi, berarti yang masuk dalam kerajaan
sorga bukan tubuh jasmani (daging dan darah), maka perlu sekali
mengalami pembaharuan manusia batiniah.
Pengertian yang ketiga dari bejana pembasuhan tembaga
adalah penyucian, saat ini kita
disucikan.
Jadi baptisan air itu tidak berhenti pada saat di kolam pembasuhan tetapi, terus menerus disucikan
oleh air dan firman Allah yang limpah.
Maka suatu kebahagiaan yang besar kalau sampai pada
saat ini kita boleh menikmati firman Allah yang limpah, ayat yang satu menjelaskan
ayat yang lain, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain, sampai rahasia
firman tersingkap berkuasa
untuk menyingkapkan segala rahasia yang terkandung di dalam hati, berarti dosa
dibongkar dengan tuntas, tidak ada lagi selubung-selubung yang menutupi hati
kita masing-masing.
Saya merindukan baptisan itu sedang berlangsung dalam kehidupan
kita masing-masing, pembaharuan itu sedang berlangsung dalam kehidupan kita
masing-masing, dan disucikan oleh air
dan firman juga terus berlangsung di dalam kehidupan kita masing-masing.
Malam ini segera kita kembali memperhatikan firman
penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari Rut 2:2.
Rut 2:2
(2:2) Maka Rut, perempuan Moab
itu, berkata kepada Naomi: "Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir
jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku." Dan sahut Naomi
kepadanya: "Pergilah, anakku."
Rut meminta ijin sekaligus memohon doa restu dari Naomi
dan ia pun direstui oleh Naomi mertuanya.
Adapun permohonan Rut kepada Naomi dibagi atas;
a.
Biarkanlah
aku pergi ke ladang.
b. Memungut
bulir-bulir jelai gandum.
c.
Di
belakang orang yang murah hati kepadaku.
Keterangan: B. MEMUNGUT BULIR-BULIR JELAI GANDUM.
Saudaraku hidup adalah perjuangan maka setiap orang
yang mau hidup harus berjuang untuk hidupnya masing-masing. Rut adalah gambaran
seorang wanita yang bijaksana, dia adalah wanita yang cekatan, dia berjuang
untuk hidupnya dan masa depannya.
Amsal 6:6-8
(6:6)
Hai
pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: (6:7) biarpun tidak ada pemimpinnya,
pengaturnya atau penguasanya, (6:8)
ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada
waktu panen.
Semut adalah binatang yang kecil (lemah, tak berdaya) tetapi semut bertindak dengan bijaksana.
Bukti semut
bertindak dengan bijaksana; biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, namun ia
menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu
panen.
Kehidupan yang diurapi Roh Kudus tidak perlu diajar
oleh orang lain, tidak perlu diatur oleh orang lain, dia tau apa yang harus dia
perbuat, dan apa yang harus dia lakukan, dia tau bertindak harus seperti apa, itulah tanda dari kehidupan yang
diurapi oleh Roh Kudus.
Barulah kita membaca ...
Amsal 30:25
(30:25)
semut,
bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas,
Semut bangsa yang tidak kuat, lemah (kecil), tidak berdaya, tetapi
bertindak bijaksana, buktinya; semut
menyediakan makanannya di musim panas.
Musim panas
-> kesempatan yang Tuhan berikan
sebagai kemurahan hati Tuhan.
Tuhan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi kita
untuk memungut firman Allah, sama seperti Rut memungut bulir-bulir jelai gandum.
Saat ini kita berada di ladang Tuhan berarti Tuhan memberi kesempatan
seluas-luasnya untuk memungut bulir-bulir jelai gandum, yaitu; mengumpulkan
firman Allah sebanyak-banyakanya, itu adalah kemurahan hati Tuhan, harus dihargai dan
dijunjung tinggi.
Imamat 19:9-10
(19:9) Pada waktu kamu menuai
hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya,
dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu. (19:10) Juga sisa-sisa buah anggurmu
janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun
anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus kautinggalkan bagi
orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu.
Disini kita perhatikan Allah memberikan perintah dan aturan kepada bangsa Israel pada waktu musim menuai, sebagai
berikut;
1.
Janganlah
kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya.
2.
Janganlah
kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu.
3.
Juga
sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya.
4.
Buah
yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut.
Tetapi semuanya itu harus kau tinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing.
Untuk melengkapi ayat ini kita kembali membaca Imamat 23:22.
Imamat 23:22
(23:22) Pada waktu kamu menuai
hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya dan
janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu, semuanya itu harus
kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu."
Di dalam kitab Imamat
ini juga perintah yang sama ditulis kembali sebagai peraturan pada waktu
menuai hasil tanah, antara lain;
1. Janganlah kausabit
ladangmu habis-habis sampai ke tepinya.
2. Janganlah kaupungut apa
yang ketinggalan dari penuaianmu.
Semuanya
itu harus kautinggalkan bagi orang miskin
dan bagi orang asing; Akulah TUHAN,
Allahmu.
Itu sudah menjadi ketetapan, suatu peraturan yang harus
diperhatikan oleh bangsa Israel dalam setiap musim menuai di ladang.
Kesimpulannya, Tuhan
itu penuh dengan belas kasihan, Tuhan itu sangat memperhatikan orang miskin,
Tuhan itu sangat memperhatikan orang asing, Tuhan itu sangat memperhatikan yang
lemah, yang kecil, tak berdaya.
Sebetulnya kita ini adalah bangsa kafir, lemah tak
berdaya, bangsa yang kecil, tetapi Tuhan sangat perduli dengan kehidupan yang tak
berdaya, Tuhan sangat memperhatikan kehidupan yang kecil, yang lemah, Tuhan
perduli kepada kita sekaliannya.
Memang kelebihan orang Yahudi pertama-tama dipercayakan
hukum Taurat dan sunat, tapi kalau kita melihat peraturan-peraturan yang
diberikan oleh Tuhan saat musim menuai di ladang; saat menuai di ladang tidak boleh disabit habis sampai
ketepian dan yang ketinggalan jangan dipungut kembali, itu bagian orang asing,
itu bagian orang miskin, itu bagian orang yang lemah, itu bagian orang yang
tidak berdaya, itu bagian orang yang kecil.
Kemudian ...
Ulangan 24:19
(24:19) Apabila engkau menuai di
ladangmu, lalu terlupa seberkas di ladang, maka janganlah engkau kembali
untuk mengambilnya; itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda --
supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu.
Kemudian di dalam kitab
Ulangan dituliskan kembali peraturan yang sama yaitu; jangan mengambil berkas yang terlupa di ladang, sebab itu bagian dari
orang asing, anak yatim dan janda.
Jadi kesimpulannya; Tuhan sangat memperhatikan dan
berkemurahan kepada:
-
Orang
asing -> orang yang belum mengenal Tuhan,
belum mengenal ibadah dan pelayanan, belum mengenal tentang kemurahan Tuhan,
belum mengenal kasih karunia.
-
Orang
miskin -> orang yang serba kekurangan, berarti
kelemahan masih terdapat di sana sini. Perhatikanlah kelemahan kita
masing-masing, jangan anggap biasa itu.
-
Anak
yatim -> orang yang kehilangan ayah atau
ibunya. Berarti kehilangan salah seorang dari orang tuanya ayah atau ibu, itu
yatim, arti rohaninya bagi kita sekarang; tidak
sepenuhnya tergembala.
-
Janda
-> tidak
memiliki suami. Berarti tidak memilki Kristus sebagai kepala, sebagai suami.
Jadi musim panas -> kemurahan dan perhatian dari Tuhan bagi orang
asing, miskin, janda dan yatim.
Pendeknya; peraturan-peraturan yang diberikan oleh
Tuhan saat musim menuai kepada bangsa Israel dimanfaatkan oleh Rut, inilah
kehidupan yang bertindak dengan
bijaksana seperti semut.
Jadi sekalipun semut tidak mempunyai penguasa, kepala,
pemimpin, tetapi semut bertindak dengan bijaksana, sama dengan
Rut sekalipun dia orang asing, bangsa kafir, yang ditinggal mati suami, tapi
dia bertindak dengan
bijaksana, dia memanfaatkan peraturan-peraturan yang Tuhan berikan dalam musim
menuai.
Amsal 24:3-4
(24:3) Dengan hikmat rumah
didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan, (24:4) dan dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan
bermacam-macam harta benda yang berharga dan menarik.
Keuntungan yang
diperoleh jika bertindak bijaksana;
1.
Dengan
hikmat rumah didirikan.
Kita adalah rumah Tuhan, sampai hari ini
kita berdiri dan bertahan karena hikmat itulah firman Allah.
2.
Dengan
pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam harta benda yang berharga
dan menarik.
Kita
lihat dahulu harta yang indah dan menarik ...
2
Timotius 1:14
(1:14) Peliharalah harta yang
indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di
dalam kita.
Jadi
harta yang indah itulah karunia-karunia
dan jabatan-jabatan Roh El Kudus
akan menghiasi, akan memenuhi kehidupan kita. Karunia-karunia dan jabatan-jabatan
Roh Kudus, itu adalah harta benda yang berharga dan menarik.
Kita ini Israel rohani,
supaya kita mendapat perhatian yang sama biarlah kamar-kamar hati kita ini
diisi oleh harta benda yang berharga dan menarik.
Jadi
karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El Kudus harus dipelihara dan pertahankan, itu semua.
Amsal 24:5
(24:5) Orang yang bijak lebih
berwibawa dari pada orang kuat, juga orang yang berpengetahuan dari pada orang
yang tegap kuat.
Perhatikan kata-kata membangun berikut ini, antara
lain;
1.
Orang
yang bijak lebih berwibawa dari pada orang kuat.
2.
Orang
yang berpengetahuan dari pada orang yang tegap kuat.
Hikmat dan pengetahuan
dari firman, yang membuat kita lebih beribawa dari
orang yang kuat, lebih beribawa dari orang yang tegap kuat.
Sebetulnya Rut itu bukan siapa-siapa, Rut itu bangsa
Moab (bangsa
kafir), dahulu tidak
mengenal Allah yang hidup, (ditarik kepada
berhala-berhala),
ditambah lagi seorang janda, tidak hanya sampai disitu dia juga adalah orang
asing ketika dia memasuki Betlehem.
Tetapi dengan hikmat dan pergertian dari Firman Tuhan seseorang
beribawa, lebih beribawa dari orang yang kuat, lebih beribawa dari yang tegap
kuat.
Oleh
hikmat dan harta yang indah kita beribawa di hadapan Tuhan, menjadi biji mata
Tuhan yang sangat diperhatikan oleh Tuhan.
Yesaya 55:1
(55:1) Ayo, hai semua orang yang
haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang,
marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan
susu tanpa bayaran!
Himbauan
Tuhan kepada orang yang tidak
punya uang, orang asing, yatim, janda; “Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu
tanpa bayaran!” Semuanya Tuhan berikan dengan cuma-cuma sebagai perhatian Tuhan.
Saat ini kita berada dalam suasana pesta, ada jelai
gandum disitu juga ada anggur dan susu. Dan itu kita terima dengan cuma-cuma,
tanpa bayaran, Tuhan berikan kepada orang asing, Tuhan berikan kepada janda,
Tuhan berikan kepada anak yatim, Tuhan berikan kepada yang kecil tidak berdaya,
asal mau memperhatikan himbauan ini.
Ada kalanya kita ini acuh tak acuh terhadap himbauan
Tuhan, padahal kita menikmati jelai gandum dengan gratis, dengan cuma-cuma,
masih juga kita abaikan. Padahal kalau kita mengerti tentang gandum dan anggur, hati kita akan terasa hancur, air mata tidak bisa
ditahan, karena gandum
dan anggur kita peroleh lewat pengorbanan Yesus di atas kayu
salib, supaya
kita menikmati suasana pesta. Diberi
dengan cuma-cuma, tapi diabaikan, ini kehidupan yang kurang bijaksana. Tetapi
malam ini Tuhan menghimbau bahwa gandum dan susu kita terima tanpa bayaran,
harganya sudah lunas dibayar di
atas kayu salib, sehingga kita boleh berpesta malam ini, jangan anggap enteng. Jadi
disinilah kita mengetahui bahwa Allah berusaha mengangkat kehidupan yang hina,
kecil, yaitu: orang asing,
orang miskin, tak berdaya untuk selanjutnya nanti
dipermuliakan.
2 Korintus 11:7
(11:7) Apakah aku berbuat salah,
jika aku merendahkan diri untuk meninggikan kamu, karena aku memberitakan Injil
Allah kepada kamu dengan cuma-cuma?
Tuhan memberikan gandum tanpa bayaran, Tuhan memberikan
anggur tanpa bayaran, Ia telah merendahkan diri-Nya di atas kayu salib dengan
satu tujuan; supaya kehidupan yang miskin, kehidupan yang kecil, kehidupan
orang asing, tak berdaya ditinggikan sampai dipermuliakan.
Contoh teladan ini diikuti oleh Rasul Paulus, dia
bertindak sedemikian rupa kepada jemaat di Korintus, bantuan-bantuan dari
jemaat Makedonia dia pergunakan, dia manfaatkan, supaya kehidupan sidang jemaat
di Korintus ini juga ditinggikan
dan dipermuliakan oleh Tuhan.
Jemaat di Makedonia itu jemaat yang kaya, buktinya mereka mampu
memberi dari kekurangan
mereka, sebaliknya
punya
uang banyak tetapi tidak mampu memberi, sama artinya miskin.
2 Korintus 11:8
(11:8)
Jemaat-jemaat
lain telah kurampok dengan menerima tunjangan dari mereka, supaya aku dapat
melayani kamu!
Rasul Paulus berjuang untuk jemaat di Korintus, dia
memberitakan injil dengan cuma-cuma, supaya kelak jemaat di Korintus
ditinggikan sampai pada akhirnya dipermuliakan.
Kalau kita menyadari tujuan
Tuhan untuk membagi-bagikan jelai gandum dan anggur dengan cuma-cuma, hati kita akan menangis, karena sikap,
kelakuan dan perbuatan bodoh yang banyak.
Kita
semua harus bersyukur dan
berterimakasih, sejauh ini kita digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya
Tabernakel kita diberi kesempatan memungut bulir-bulir jelai gandum, semuanya
dengan gratis.
Kebaikan
dan kemurahan Tuhan tidak bisa dilukiskan dengan sebuah kata-kata yang indah, tetapi yang pasti Tuhan itu baik, sebab harta, kekayaan dan uang yang banyak tidak ada
nilainya dibanding dengan Firman Tuhan yang kita terima dengan cuma-cuma.
Yohanes 9:4
(9:4) Kita harus mengerjakan
pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di
mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.
Ayo manfaatkan kesempatan selagi hari masih siang,
selagi masih ada kesempatan yang disebut musim panas, itulah kemurahan hati
Tuhan. Manfaatkanlah kesempatan ini untuk bekerja, melayani pekerjaan Tuhan,
sebab sekali waktu nanti tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.
Bertindaklah bijaksana sama seperti Rut, ia telah membuktikannya, sekalipun Rut seorang janda, Rut
seorang asing, Rut seorang bangsa kafir sudah membuktikannya. Bagaimana dengan
kita sekarang??
Yohanes 6:27
(6:27) Bekerjalah, bukan
untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan
sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu;
sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
Orang-orang
Yahudi mencari Tuhan dan bertanya-tanya tetapi rupanya Tuhan tau kenapa mereka
mencari Tuhan, bukan karena suatu perbuatan yang baik, tetapi karena lima roti
dan dua ikan yang sudah diperbuat oleh Yesus kepada mereka. Itu sebabnya Yesus
bekata; “Bekerjalah, bukan untuk makanan
yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada
hidup yang kekal.”
Kita bertahan di ladang Tuhan, melayani pekerjaan Tuhan
hanya untuk memungut bulir-bulir jelai gandum, yang akan memberi hidup yang kekal
bagi kita sekaliannya.
Sekali lagi kita harus melayani pekerjaan Tuhan untuk
makanan
yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal.
Di dalam
Injil Yohanes 6 Yesus berkata kepada
orang-orang Yahudi “Akulah roti hidup” sebanyak 3 kali:
1.
Ayat
35.
2.
Ayat
48.
3.
Ayat
51.
Yesus adalah roti hidup, roti yang turun dari sorga.
Biarlah kita melayani pekerjaan Tuhan hanya untuk roti
hidup, bukan untuk makanan yang dapat binasa, tetapi kita berada di ladang Tuhan, beribadah
melayani Tuhan untuk makanan
yang bertahan sampai kepada
hidup yang kekal.
Mari kita perhatikan satu persatu ...
Yang pertama.
Yohanes 6:35
(6:35) Kata Yesus kepada mereka:
"Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar
lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Makan roti hidup kuasanya; tidak lapar dan tidak haus
lagi, inilah kuasa dari roti hidup.
Lapar
berarti tidak kenyang, tidak berdaya, tidak memiliki kebenaran. Jadi kebenaran
itu yang membuat kita kuat.
Kemudian haus
tidak puas dalam hidup, ->
kepada
keinginan yang kuat atau ambisi.
Jadi ambisi itu dosa. Bayangkan saja hanya karena untuk memperoleh gelar yang
tinggi dia harus korbankan ibadah, ini orang yang tidak puas. Sama seperti
minum dari sumur Yakub akan haus lagi sama artinya, segala sesuatu yang disuguhkan oleh
dunia ini tidak akan memberikan kepuasan berarti akan haus lagi.
Yang kedua.
Yohanes 6:48-50
(6:48) Akulah roti hidup. (6:49) Nenek moyangmu telah makan manna
di padang gurun dan mereka telah mati. (6:50)
Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak
akan mati.
Kuasa roti
hidup yang kedua:
ia tidak akan mati,
artinya; tidak dikuasai dosa lagi. Sebab upah dosa adalah maut. Sesuai dengan apa yang
Yesus katakan kepada orang banyak tadi; bekerjalah bukan untuk makanan yang hanya memberi hidup
sementara, tetapi bekerjalah untuk makanan yang memberi hidup kekal.
Yang ketiga.
Yohanes 6:51
(6:51) Akulah roti hidup yang
telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup
selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan
Kuberikan untuk hidup dunia."
Kuasa dari roti hidup yang ketiga; hidup selama-lamanya, berarti hidup
kekal, tidak ada lagi kematian.
Apa
yang dikatakan oleh Yesus kepada orang banyak tadi, sesungguhnya kamu mencari Aku
bukan karena kamu telah melihat tanda yang besar itulah salib di Golgota. Jadi
bukan karena itu mereka datang mencari Tuhan melainkan karena lima roti dan dua
ikan.
Jangan bekerja untuk makanan yang dapat binasa tetapi
biarlah kita bekerja untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang
kekal, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai roti hidup sebanyak tiga kali supaya
kita tidak lapar dan haus, tidak mati berarti tidak hidup di dalam dosa, dan
hidup selama-lamanya. Inilah jaminan
yang diberikan oleh Tuhan kepada orang miskin, janda, yatim, orang kecil.
Tuhan Yesus baik tidak terukur kasih-Nya, setinggi
langit
dari bumi, demikianlah kasih Tuhan kepada kita.
Malam ini saya tidak akan panjangkan firman Tuhan,
biarlah Roh Kudus memberi pengertian lebih jauh lagi kepada kehidupan kita
masing-masing dan Roh Kudus sekaligus memberi kekuatan supaya kita dimampukan untuk
melakukan apa
yang Tuhan nyatakan kepada kita.
Yohanes 6:54-58
(6:54) Barangsiapa makan
daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan
membangkitkan dia pada akhir zaman. (6:55)
Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar
minuman. (6:56) Barangsiapa makan
daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. (6:57) Sama seperti Bapa yang hidup
mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan
Aku, akan hidup oleh Aku. (6:58) Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan
roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa
makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."
Yesus adalah roti hidup, roti yang turun dari sorga,
Dia telah menyerahkan segenap hidup-Nya di atas kayu salib. Jadi daging-Nya
benar-benar makanan dan darah-Nya
benar-benar minuman.
Lihat keuntungan
atau dampak
positif makan daging Yesus dan minum darah Yesus;
1.
Dibangkitkan
pada akhir zaman.
2. Kita menjadi satu di dalam
Dia.
3.
Ia
akan hidup sampai selama-lamanya, artinya; memperoleh
kerajaan kekal.
Apa gunanya seseorang
memperoleh seluruh dunia
tetapi
kehilagan nyawanya? kita harus
mengikuti teladan yang ditinggalkan oleh Yesus seperti Rasul Paulus telah mengikuti
teladan itu, kemudian Rut telah mengikuti contoh
teladan yang ditinggalkan oleh Yesus, ia berada di ladang untuk memungut bulir-bulir jelai
gandum.
Rut 2:9, 14
(2:9) Lihat saja ke ladang yang
sedang disabit orang itu. Ikutilah perempuan-perempuan itu dari belakang. Sebab
aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu engkau.
Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan dan minumlah air yang dicedok
oleh pengerja-pengerja itu." (2:14)
Ketika sudah waktu makan, berkatalah Boas kepadanya: "Datanglah ke mari,
makanlah roti ini dan celupkanlah suapmu ke dalam cuka ini." Lalu
duduklah ia di sisi penyabit-penyabit itu, dan Boas mengunjukkan bertih gandum
kepadanya; makanlah Rut sampai kenyang, bahkan ada sisanya.
Selain diberi minum Rut juga diberi makan roti,
kemudian Boas itu juga berkata; “celupkanlah
suapmu ke dalam cuka ini." Itulah gambaran dari tubuh dan darah
Yesus yang telah dipersembahkan-Nya di atas kayu salib.
Yesus telah meminum anggur asam di atas kayu salib, Ia
telah menyerahkan diri-Nya di atas kayu salib, tubuh-Nya benar-benar makanan, dan darah-Nya benar-benar
minuman, itu jaminan bagi kita sekaliannya. Boas adalah gambaran dari Yesus
sang penebus.
Yesus telah menanggung banyak penderitaan di dalam
tubuh-Nya di atas kayu salib, dan itu merupakan kesempatan, sehingga kita memperoleh
tubuh dan darah yang adalah benar-benar makanan dan benar-benar minuman.
Boas memberi Rut makan roti dan Boas juga berkata; “celupkanlah suapmu ke dalam cuka ini." Jelas-jelas
ini menunjuk kepada korban Kristus, sehingga kita hidup kekal sampai
selama-lamanya di dalam kerajaan sorga. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment