IBADAH RAYA MINGGU, 11
NOVEMBER 2018
KITAB WAHYU
(Seri:77)
Subtema: RAHASIA
YANG TERSEMBUNYI DARI ABAD KE ABAD.
Shalom saudaraku.
Selamat sore, salam sejahtera bagi kita sekaliannya,
salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus oleh karena kemurahan hati
Tuhan kita diijinkan untuk mengusahakan Ibadah Raya Minggu, kita bersyukur dan
kita naikkan permohonan kepada Tuhan supaya kiranya Tuhan menyatakan kemurahan-Nya
lewat pembukaan firman Tuhan sore ini.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan,
barangkali hamba-hamba Tuhan juga yang sedang mengikuti pemberitaan firman
Tuhan lewat live streaming, video
internet, Facebook, Youtube, dimanapun anda berada di dalam maupun di luar
negeri kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya.
Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk
Ibadah Raya Minggu dari kitab Wahyu
10:1-3.
Wahyu 10:1-3
(10:1) Dan aku melihat seorang
malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi
ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan
tiang api. (10:2) Dalam
tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan
kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi, (10:3) dan ia berseru dengan suara
nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh
itu memperdengarkan suaranya.
Ada tujuh perkara hasil dari tujuh kali percikan darah
yang dialami oleh Tuhan Yesus Kristus;
1. Berselubungkan awan.
2. Pelangi ada di atas
kepalanya.
3. Mukanya sama seperti
matahari.
4. Kakinya bagaikan tiang api.
5. Ia memegang sebuah gulungan
kitab kecil yang terbuka.
6. Ia menginjakkan kaki
kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi.
7. Ia berseru dengan suara
nyaring sama seperti singa yang mengaum.
Dari perkara yang pertama sampai dengan perkara yang
ketujuh ini telah saya sampaikan seluruhnya diakhiri pada minggu yang lalu.
Namun dari tujuh perkara ini kita masih mendapatkan sesuatu yang harus kita
perhatikan disini dengan baik.
Tujuh perkara ini dibagi atas dua bagian;
a. Perkara yang pertama sampai
dengan perkara yang keempat adalah sesuatu yang MELEKAT
di dalam diri Tuhan Yesus Kristus.
b. Perkara yang kelima sampai
dengan perkara yang ketujuh adalah TINDAKAN-TINDAKAN dari
Tuhan Yesus Kristus.
Kesimpulannya; empat perkara melekat di dalam diri Yesus
Kristus sedangkan tiga perkara lainnya adalah tindakan-tindakan dari Tuhan
Yesus Kristus.
Mari kita lihat dua perkara tersebut dimulai dari ...
Tentang: EMPAT PERKARA MELEKAT ATAU TERIKAT DI DALAM DIRI TUHAN
YESUS KRISTUS.
Empat perkara yang melekat dalam diri Tuhan Yesus Kristus
ini berbicara tentang pribadi Tuhan Yesus Kristus sebagai Anak Domba Paskah.
Keluaran 12:3, 6
(12:3) Katakanlah kepada segenap
jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing
seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap
rumah tangga. (12:6) Kamu
harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh
jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.
Anak domba paskah diambil
pada tanggal sepuluh lalu disembelih
pada tanggal empat belas, berarti anak domba tersebut dikurung selama empat hari lalu selanjutnya disembelih.
Mari kita lihat perinciannya ...
2 Petrus 3:8
(3:8) Akan tetapi,
saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu,
bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun
sama seperti satu hari.
Di hadapan Tuhan satu
hari sama dengan seribu tahun, sebaliknya seribu tahun sama dengan satu hari. Hal yang satu ini tidak boleh
dilupakan.
Berarti ketika Yesus dikurung selama empat hari sama
dengan empat ribu tahun, dengan perincian 4 hari x 1000 tahun = 4000 tahun, terhitung
dari kejatuhan Adam sampai dengan Yesus Kristus disalibkan.
Perhatikan; kejatuhan Adam sampai dengan Abraham = 2 hari x 1000 = 2000 tahun.
Kemudian Abraham
sampai dengan Tuhan Yesus disalibkan; 2 hari x 1000 = 2000 tahun.
Total kesuluruhannya dari Adam sampai dengan Yesus
disalibkan adalah 4000 tahun. Itulah perincian tentang diambil tanggal sepuluh
lalu disembelih pada tanggal empat belas, berarti anak domba itu dikurung
selama empat hari.
Tapi memang sangat sinkron sekali, sangat sesuai dengan
Alkitab, ayat ini Alkitabiah sekali setelah saya selidiki Kejadian
1,
Kejadian 2, dan Kejadian 3 sangat sinkron sekali.
-
Kejadian I: Langit,
bumi, dan segala isinya tercipta.
-
Kejadian II: Tentang
taman Eden.
-
Kejadian III:
Kejatuhan Adam dan Hawa.
Jadi yang satu ini tidak boleh dilupakan, satu hari di
hadapan Tuhan sama dengan seribu tahun, sebaliknya seribu tahun sama dengan
satu hari di hadapan Tuhan.
1 Petrus 1:20
(1:20) Ia telah dipilih sebelum
dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir.
Perhatikan; Ia
telah dipilih dan Ia dipilih sebelum
dunia dijadikan.
Lebih rinci ...
Roma 16:25
(16:25) Bagi Dia, yang berkuasa
menguatkan kamu, -- menurut Injil yang kumasyhurkan dan pemberitaan tentang
Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad
lamanya,
Rahasia yang didiamkan berabad-abad lamanya artinya;
pilihan itu telah ditetapkan dari sejak semula.
Roma 16:26
(16:26) tetapi yang sekarang
telah dinyatakan dan yang menurut perintah Allah yang abadi, telah diberitakan
oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka
kepada ketaatan iman –
Sekarang rahasia yang bersembunyi dari abad ke abad itu
telah dinyatakan kemudian diberitakan oleh kitab para nabi kepada segala
bangsa.
Sebelum Yesus disalibkan kitab para nabi sudah memberitahukan
tentang peristiwa bahwa satu kali nanti Yesus akan menggenapkan hukum Taurat di
atas kayu salib, jadi sangat sinkron sekali bahwa betul-betul Ia telah dipilih
dari sejak semula, Dialah rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, dari
waktu ke waktu, dari keturunan ke keturunan. Tapi sekarang telah dinyatakan
kepada kita, telah diberitakan oleh para nabi kepada seluruh bangsa, bahkan atas segala seantero dunia ini.
Kita kembali memperhatikan anak domba paskah ...
Keluaran 12:5
(12:5) Anak dombamu itu harus
jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau
kambing.
Catatan penting tentang anak domba paskah;
1. Harus jantan.
2. Tidak bercela.
3. Harus berumur setahun.
Mari kita perhatikan ...
Tentang: ANAK DOMBA HARUS JANTAN -> Kristus sebagai
kepala.
Efesus 5:22-24
(5:22) Hai isteri, tunduklah
kepada suamimu seperti kepada Tuhan, (5:23)
karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala
jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. (5:24) Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus,
demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
Karena Kristus
adalah kepala jemaat Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Jadi tubuh tidak dapat menyelamatkan tubuh, manusia tidak
dapat menyelamatkan manusia, tetapi yang menyelamatkan manusia adalah Kristus,
Dialah kepala yang menyelamatkan tubuh.
Maka Anak Domba itu harus jantan, tidak boleh betina,
Kristus kepala, Dia suami, Dia Mempelai Laki-laki Sorga yang menyelamatkan tubuh.
Sekarang selanjutnya kita akan melihat proses penyelamatan ini ada hubungan
timbal balik antara tubuh dengan kepala.
Sekarang terlebih dahulu kita melihat dari pihak TUBUH
atau SIDANG JEMAAT.
Sidang jemaat yang adalah tubuh-Nya harus tunduk seperti
seorang isteri tunduk kepada suaminya dalam segala hal. Jadi dari pihak tubuh
dari pihak sidang jemaat harus tunduk kepada Kristus sebagai kepala.
1 Petrus 3:3-5
(3:3) Perhiasanmu janganlah
secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas
atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, (3:4) tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi
dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan
tenteram, yang sangat berharga di mata Allah. (3:5) Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu
berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah;
mereka tunduk kepada suaminya,
Seorang isteri harus tunduk kepada suaminya sebab itu merupakan
perhiasan rohani yaitu perhiasan manusia batiniah.
Ketundukan seorang isteri kepada suami itu merupakan
perhiasan rohani dari seorang isteri, sama seperti rambut panjang itu merupakan
perhiasan rohani dari seorang isteri, perhiasan manusia batiniah.
Kemudian kita lihat ketundukan
itu bersumber dari;
- Roh yang lemah lembut.
Seorang perempuan tidak boleh kasar dan keras
hati, itu yang disebut roh yang lemah lembut, dari situ nanti sumber dari
ketundukan itu.
- Roh yang tentram.
Berarti hidupnya selalu tertib tidak membuat keonaran
dalam segala perkara.
Jadi ketundukan seorang isteri kepada suaminya itu adalah
perhiasan rohani. Ada perhiasan lahiriah ada juga perhiasan rohani itulah
ketundukan seorang isteri kepada suami, itu adalah perhiasan batiniah sumbernya
dari roh yang lemah lembut dan tentram.
Semoga hal ini benar-benar berasal dari manusia batiniah sehingga bagian luar terlihat sumbernya dari dalam,
sebab ibadah kita tidak boleh palsu, pelayanan kita tidak boleh palsu, hidup
kita tidak boleh palsu, harus jelas posisi kita seperti apa di hadapan Tuhan.
Kalau tunduk, tunduknya tidak boleh palsu.
1 Petrus 3:6
(3:6) sama seperti Sara taat
kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika
kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
Tunduk prakteknya; taat
sama seperti Sara kepada Abraham, dan menamai Abraham tuannya. Berarti seorang
isteri yang taat = hamba kebenaran, patuh pada ajaran yang benar
Kalau saja Abraham disebut tuan berarti Sara adalah hamba yaitu hamba dari kebenaran,
itu taat.
Taat, berarti; patuh pada ajaran yang
benar = hamba kebenaran, itu yang disebut tunduk sampai pada akhirnya nanti
menjadi hamba kebenaran.
1 Petrus 3:1-2
(3:1) Demikian juga kamu, hai
isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang
tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan
isterinya, (3:2) jika mereka
melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.
Ketundukan seorang isteri akan menjadi kesaksian kepada
perempuan-perempuan atau kepada orang lain yang tidak taat kepada firman, sebab
dapat dipastikan ketundukan seorang isteri menunjukkan pribadinya hidup yang murni dan saleh.
Sekarang dari pihak KEPALA atau SUAMI.
Kita kembali memperhatikan ...
Efesus 5:25-29
(5:25) Hai suami, kasihilah
isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan
diri-Nya baginya (5:26) untuk
menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan
firman, (5:27) supaya dengan
demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa
cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak
bercela. (5:28) Demikian juga suami
harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang
mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. (5:29) Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri,
tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
Kristus sebagai kepala (suami) mengasihi sidang jemaat
sebagai seorang isteri (tubuh-Nya).
Kasih Kristus kepada sidang jemaat ditandai dengan dua
tanda;
a.
Ia
telah menyerahkan diri-Nya atau mengorbankan diri-Nya bagi sidang jemaat.
Menyerahkan diri-Nya atau mengorbankan diri-Nya
kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada dua alat yang ada di
halaman atau pelataran yaitu;
1. Mezbah korban bakaran.
2. Bejana kolam pembasuhan
tembaga.
Mezbah korban bakaran
-> sengsara salib atau korban Kristus.
Sedangkan
Kolam Pembasuhan Tembaga
itu adalah pengalaman dalam tanda kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.
Tujuan
menyerahkan atau mengorbankan diri-Nya; untuk
menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut
atau yang serupa itu = kudus tidak
bercela. Sehingga menjadi pasangan yang seimbang.
Itu terjadi sesudah disucikan oleh air
dan firman...ayat 26.
Ayat 27
sidang jemaat ditempatkan dengan cemerlang tentu sesudah ayat 26; sesudah disucikan oleh air dan firman.
Jadi
permandian air tidak berhenti hanya sebatas di kolam pembaptisan tetapi dilanjutkan dengan penyucian
oleh air dan firman sebagaimana sore hari ini. Mendengar
firman Tuhan, berarti; memberi
diri disucikan oleh air dan firman. Dalam
setiap pertemuan ibadah, harus ditopang oleh firman Allah, itu yang menyucikan
kehidupan sidang jemaat, tubuh-Nya.
b.
Mengasihi
isteri-Nya seperti mengasuhi tubuh-Nya.
Prakteknya; mengasuh dan merawatinya.
Sekarang kita akan melihat tentang DIASUH.
Mengasuh berarti
memberi didikan dan ajaran yang baik dan
benar dan suci.
Di dalam penggembalaan ini, tubuh kita, jiwa
kita, roh kita juga diasuh oleh
Tuhan.
Singkatnya kalau tubuh,
jiwa, roh tidak diasuh oleh Tuhan maka tubuh, jiwa, roh akan dikuasai oleh
daging.
Tubuh
dikuasai daging = angka 6.
Jiwa
dikuasai daging = angka 6.
Roh
dikuasai daging = angka 6.
Dengan kata lain,
tubuh, jiwa, dan roh dikuasai ANTIKRIS. Maka
pentingnya kehidupan kita ini diasuh dengan baik dengan benar dengan suci oleh
ajaran yang baik.
Sekarang kita akan melihat ajaran itu ...
Ibrani 12:5-7
(12:5) Dan sudah lupakah kamu akan
nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai
anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila
engkau diperingatkan-Nya; (12:6)
karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang
diakui-Nya sebagai anak." (12:7)
Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak.
Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
"Hai anakku,
janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau
diperingatkan-Nya.” Kalimat ini dibagi
atas dua bagian;
Yang Pertama: Janganlah anggap enteng didikan Tuhan, itulah didikan yang datang dari salib.
Yang Kedua: Janganlah putus asa kalau ada
peringatan ada teguran. Teguran
dalam bentuk apapun, orang salah memang harus ditegur, orang salah memang harus diperingatkan, tidak ada
orang yang salah tidak diperingatkan, tidak ada orang yang salah tidak ditegur.
Kalau seseorang mengabaikan didikan dan teguran dari gembala
sidang (hamba Tuhan) maka nanti ada teguran yang
datang langsung dari Tuhan; tiba-tiba jatuh, tiba-tiba ada celaka, tiba-tiba
ada sesuatu yang tidak diinginkan. Tapi itu harus terjadi sebab itu adalah
hajaran didikan, maka tidak boleh menganggap enteng didikan dan tidak boleh
putus asa kalau ada teguran dan peringatan dari Tuhan.
Sebab yang dididik dan dihajar oleh Tuhan adalah orang yang diakui-Nya sebagai anak dan orang yang dikasihi-Nya saja. Pendeknya; yang diasuh adalah
orang yang diakui sebagai berikut;
1.
Anak.
2.
Yang dikasihi-Nya.
Jadi semua anak harus mendapat ganjaran, semua kehidupan
yang dikasihi harus diajar dididik dengan didikan salib. Inilah kehidupan yang
diasuh oleh Tuhan tubuhnya diasuh
oleh Tuhan, jiwanya diasuh oleh
Tuhan, rohnya diasuh oleh Tuhan.
Ibrani 12:8
(12:8) Tetapi, jikalau kamu
bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak,
tetapi anak-anak gampang.
Kalau seseorang bebas dari didikan salib dia bukan anak
Allah melainkan anak-anak gampang.
Anak-anak gampang adalah anak-anak yang lahir diluar nikah.
Saudaraku nanti di Wahyu
12 disitu ada suatu tanda besar di langit; seorang perempuan berselubungkan
matahari, bulan di bawah kakinya, bermahkotakan dua belas bintang di atas kepala. Namun ada tanda lain di langit (tapi tidak besar); seekor naga merah padam
yang besar. Kemudian perempuan ini sedang
mengandung anaknya, dalam keadaan penderitaan yang berat.
Kemudian pada saat ia melahirkan anak yang dikandungnya
itu maka naga itu memburu anak yang dilahirkan perempuan ini, tetapi segera
anak ini dibawa kepada Allah sedangkan mempelai perempuan dipelihara di padang
gurun selama tiga tahun setengah karena kepadanya diberikan dua sayap burung
nasar yang besar, disitu dia dipelihara oleh Tuhan selama tiga tahun setengah.
Sedangkan anak yang dilahirkan
perempuan ini adalah benih yang dikandung dari firman Allah, benih yang dikandung dari Roh Allah, benih yang dikandung dari kasih Allah. Jadi, anak yang dilahirkan
itu adalah hasil dari hubungan intim
dengan Tuhan, itu bukan anak gampangan, lalu pada akhirnya anak ini akan
menggembalakan sidang jemaat dengan gada besi. Itu yang memelihara kehidupan
kita, didikan ini yang memelihara kehidupan kita.
Maka terlalu bodoh sekali kalau seseorang menganggap
enteng didikan lalu putus asa ketika ditegur dan
diperingatkan
dalam kesalahannya.
Kita bersyukur sampai sejauh ini kita menerima didikan dan teguran Tuhan. Tidak
boleh putus asa kalau ada teguran, jangan bersungut-sungut, jangan patah semangat.
Ayub 5:17
(5:17) Sesungguhnya,
berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak
didikan Yang Mahakuasa.
Berbahagialah manusia yang ditegur Allah, oleh sebab itu
jangan kita menolak didikan Allah Yang Maha kuasa supaya kita boleh mengalami
kebahagiaan yang luar biasa.
Orang yang tidak diasuh oleh Tuhan seringkali menganggap
enteng didikan kemudian putus asa saat dia menghadapi banyak ujian. Mungkin diijinkan tidak punya
uang, diijinkan dulu tidak bekerja, diijinkan dulu sakit, tujuan dan maksud
Tuhan disitu adalah supaya kehidupan kita semakin hari semakin dewasa, demikianlah Tuhan mengasuh tubuh, jiwa, roh sebagai
sumber
kebahagiaan itu.
Sekarang tentang MERAWATI
...
Merawati
berarti mengobati, memperhatikan
luka-luka atau sakit yang dialami.
Ayub 5:18
(5:18) Karena Dialah yang
melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya
menyembuhkan pula.
Dialah yang melukai
tetapi juga yang membebat, kemudian Dia yang memukuli tetapi yang tangan-Nya
menyembuhkan pula.
Saudaraku saat ini kita mendengarkan firman Allah itulah
pedang roh, lalu mengadakan suatu operasi untuk mencari sakit penyakit yang
kita derita, saat dioperasi oleh pedang roh rasanya sakit sekali, ketika kita
dikoreksi oleh firman Tuhan itu rasanya sakit sekali.
Tetapi sesudah selesai dioperasi oleh pedang yang tajam
maka sakit kitapun sembuh.
Yesus telah mengalami penderitaan, Dia dipukuli tetapi
Dia juga yang menyembuhkan.
Tidak ada kesembuhan sebelum dilukai terlebih dahulu,
maka kehidupan yang dilukai ini akan
dibalut dan disembuhkan (dirawat) oleh Tuhan. Jadi saat ini
kita juga sedang dirawat oleh Tuhan, itu tanda bahwa Tuhan sangat mengasihi
tubuh-Nya, lewat pedang roh, kita dioperasi lalu sakit kitapun sembuh termasuk
luka-luka batin.
Banyak orang Kristen salah mengerti untuk mengobati luka
batin, seringkali melampiaskan amarahnya emosinya dengan meluap lalu
mempersalahkan yang salah dengan luar biasa, tetapi sebetulnya akan menambah
pedih di hati, itu akan memahitkan hidupnya, tetapi untuk menyembuhkan
luka-luka di batin adalah lewat pedang roh, firman Allah yang mengoreksi
kehidupan pribadi lepas pribadi.
Barangkali kita memang jengkel melihat orang yang salah,
yang sudah melantarkan kehidupan kita tetapi yang mengobati luka-luka dibatin
bukan dengan kejengkelan kita, tetapi harus lewat pedang roh, nanti setelah
dioperasi terlihatlah sakit penyakit, Dia yang melukai tetapi Dia juga nanti yang
membalut luka-luka di batin ini.
Tidak sedikit diantara kita mengalami sakit atau
luka-luka di batin tetapi malam ini dengan kemurahan yang besar kita diberikan
jalan keluar supaya luka-luka dibatin disembuhkan oleh Tuhan.
Hosea 6:1
(6:1) "Mari, kita akan
berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan
menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita.
Mari kita berbalik kepada Tuhan sebab Dia yang telah menerkan dan yang akan
menyembuhkan kita, Dia yang telah
memukul dan yang akan membalut luka-luka di batin kita masing-masing.
Jadi lewat sengsara dulu maka segala sakit disembuhkan
termasuk luka-luka dibatin, dirawat, dibalut oleh Tuhan.
Bayangkan andai saja tumbuh akar pahit, kalau itu tidak
segera diobati (dioperasi) pedang
roh kehidupan semacam ini adalah kehidupan yang sangat menakutkan
sekali.
Satu kali saya melihat
kesaksian di televisi,
yang mengaku jengkel kepada ayahnya, karena ibunya dan dia sebagai anak
ditelantarkan oleh bapaknya, sementara bapaknya juga sudah mati ingin lagi
diobrak abrik mayat yang sudah dikubur, bayangkan sampai sedemikian rupa.
Itulah kalau luka-luka batin tidak segera disembuhkan, dendamnya luar biasa,
sebelum dendam terbalaskan atau terlampiaskan maka amarahnya tidak akan berhenti,
ini mengerikan.
Maka terpujilah Tuhan, Tuhan merawati kehidupan kita
sampai pada sore hari ini sehingga segala luka di batin dipulihkan tidak ada
akar pahit, tidak ada dendam, tidak ada rasa jengkel terhadap sesama (siapapun dia).
Ayo anak hormati orang tua, saya sudah sampaikan dalam
Ibadah Pendalaman Alkitab.
1 Petrus 2:24
(2:24) Ia sendiri telah memikul
dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati
terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Oleh bilur-bilurnya kita telah mengalami kesembuhan sebab
Dia telah dipukuli, Dia sudah terluka di atas kayu salib, supaya kita yang mati
terhadap dosa hidup dalam kebenaran. Jadi terlebih dahulu dilukai.
Tentang: TIDAK
BERCELA.
Ibrani 4:15
(4:15) Sebab Imam Besar yang
kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan
kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya
tidak berbuat dosa.
Yesus Kristus Dia sebagai Imam Besar berarti menjadi
pengantara antara Allah dan manusia dan sebagai manusia Ia telah dicobai hanya tidak berbuat dosa, tidak bercela.
1 Petrus 1:18-19
(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu
telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek
moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, (1:19) melainkan dengan darah yang
mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda
dan tak bercacat.
Saudaraku kita disucikan dengan darah yang mahal yaitu
darah Kristus yang sama seperti darah Anak Domba yang tak bernoda dan tak
bercacat, gambarannya dilukiskan
dalam Yesaya 53:7; “Ketika Dia tertindas Dia
tidak membuka mulut, seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian, seperti
induk domba yang mulutnya kelu di hadapan orang-orang yang menggunting bulunya,
dia tidak membuka mulutnya, tidak mempersalahkan yang salah.” Itu sebabnya disini dikatakan darah Kristus
yang sama seperti darah Anak Domba tak bernoda dan tak bercacat.
Yesus disalibkan darah-Nya tercurah atas kita, Dia
disalibkan bukan karena Dia berdosa, Dia disalibkan bukan karena ada kejahatan.
Jadi darah Anak Domba yang tak bernoda dan tak bercacat, darah itulah yang
menyucikan kehidupan kita, jadi layak untuk menjadi anak domba paskah, untuk
menebus dosa bangsa Israel, membebaskan Israel dari Mesir nantinya.
Biarlah dalam setiap tarikan nafas hidup ini ada Tuhan,
dalam setiap denyut jantung ini ada Tuhan Yesus Kristus, dan di dalam darah yang mengalir pada tubuh lewat urat-urat nadi
biarlah tidak tercemari dengan dosa kejahatan
dan dengan dosa
kenajisan dan dengan dosa
apa saja.
Maka kehidupan yang seperti ini tidak hidup dalam hawa
nafsu dan keinginan daging, mulut tidak terbuka, menjadi
suatu kehidupan yang tidak bercela.
Tentang: BERUMUR
SETAHUN.
Berumur setahun itu berbicara tentang kedewasaan rohani.
Lihat kehidupan yang dewasa dalam ...
Kidung Agung 8:8-10
(8:8) -- Kami mempunyai seorang
adik perempuan, yang belum mempunyai buah dada. Apakah yang akan kami perbuat
dengan adik perempuan kami pada hari ia dipinang? (8:9) Bila ia tembok, akan kami dirikan atap perak di atasnya; bila
ia pintu, akan kami palangi dia dengan palang kayu aras. (8:10) -- Aku adalah suatu tembok dan buah dadaku bagaikan
menara. Dalam matanya ketika itu aku bagaikan orang yang telah mendapat
kebahagiaan.
Tanda kedewasaan rohani sama seperti mempelai perempuan; memiliki buah dada yang besar.
Dalam susunan pola Tabernakel buah dada itu terkena kepada DUA LOH
BATU yang berisikan sepuluh hukum, inti dari sepuluh hukum hanya satu yaitu
kasih antara lain; kasih kepada Tuhan mewakili loh batu yang pertama, kemudian
kasih kepada sesama itu mewakili loh batu yang kedua.
Kalau dewasa rohani ia sanggup mengasihi Tuhan Yesus Kristus mempelai laki-laki sorga
dalam susah maupun senang, beda dengan anak-anak tidak cukup umur, tidak layak
masuk pada hari dipinang, tidak layak masuk dalam pesta nikah Anak Domba,
karena dia belum sanggup mengasihi Tuhan Yesus Kristus sebagai mempelai
laki-laki sorga dalam susah maupun senang.
Ada kalanya orang Kristen senang, saat banyak uang,
mungkin karena ada tunjangan-tunjangan yang lain antara lain; kedudukan,
jabatan, karir yang semakin naik, saat suasana happy seperti itu dia
mampu melayani Tuhan, dia mampu memberi yang terbaik. Tetapi saat suasana susah
belum tentu bisa, karena dia masih
kanak-kanak, tidak mengerti soal mengasihi dengan baik dan dengan benar.
Anak domba paskah itu harus berumur setahun, ini berbicara tentang kedewasaan penuh, tandanya Tuhan
tetap menerima kekurangan kita, begitu banyak kejahatan, begitu banyak
perbuatan kenajisan, banyak kefasikan disana sini tapi Tuhan mampu menerima
kekurangan kita.
Kita ini kehidupan yang kurang setia, tetapi Dia setia
kepada kita. Tuhan Yesus baik, luar biasa panjang sabar-Nya kepada kita tidak
terukur, perhatian-Nya luar biasa kita boleh merasakan kasih sayang dan kasih
setia-Nya, kita diasuh dirawat dengan kasih sayang dan kasih setia, dan
kehidupan kita juga didewasakan oleh Tuhan supaya sama seperti Dia mampu
mengasihi Tuhan dalam segala perkara
baik dalam susah maupun senang.
Kesimpulannya dari apa yang sudah saya sampaikan tentang
anak domba paskah, rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, dari turunan ke
keturunan ...
Roma 16:25-26
(16:25) Bagi Dia, yang berkuasa
menguatkan kamu, -- menurut Injil yang kumasyhurkan dan pemberitaan tentang
Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad
lamanya, (16:26) tetapi yang
sekarang telah dinyatakan dan yang menurut perintah Allah yang abadi, telah
diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing
mereka kepada ketaatan iman –
Tetapi yang sekarang rahasia yang didiamkan berabad-abad
telah dinyatakan menurut perintah Allah yang abadi tujuannya untuk membimbing
kehidupan manusia (Israel
dan Kafir) sidang jemaat, umat Tuhan
kepada ketaatan iman sampai sempurna.
Kolose 1:26-27
(1:26) yaitu rahasia yang
tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang
dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. (1:27)
Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu
di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus
yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
Itulah rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dari
turunan kepada keturunan memimpin kita kepada ketaatan iman sekaligus Dia adalah pengharapan
yang memimpin juga kita sampai kepada kemuliaan
kesempurnaan hidup kekal dalam kerajaan yang kekal, bahagia bersama-sama
dengan Dia.
Itulah pekara yang pertama sampai perkara yang keempat,
Dialah rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, tetapi sekarang telah
disampaikan kepada orang-orang kudus-Nya, bangsa kafir dan Israel.
Dia akan memimpin kita dalam ketaatan iman, kemudian Dia juga adalah pengharapan
untuk menuju kepada kesempurnaan, kemuliaan, Tuhan Yesus baik kepada kita
semua.
Kita patut bersyukur oleh karena rahmat-Nya dan kemurahan-Nya
limpah atas kita semua.
2 Petrus 3:8
(3:8)
Akan
tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan,
yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu
tahun sama seperti satu hari.
Empat hari dikurung berarti sama dengan empat ribu tahun,
saya lihat dulu empat ribu tahun itu dimulai dari kejatuhan Adam sampai Yesus
disalibkan, dengan perincian; Adam sampai dengan Abraham 2 hari x 1000 = 2000
tahun. Abaraham sampai Yesus disalibkan sama dengan 2 hari x 1000 = 2000 tahun.
Totalnya 4000 tahun, itulah tadi anak domba paskah diambil pada tanggal sepuluh
dikurung sampai tanggal empat belas.
Kenapa tanggal
sepuluh??
Lihat Kejadian 1:1
sampai dengan Kejadian 2:1-7 itu
enam hari Allah menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, hari ketujuh
Allah berhenti dari semua pekerjaan-Nya. Kemudian sesudah tujuh hari Kejadian 2:8-25 Tuhan Allah menempatkan
Adam dan Hawa di taman Eden, saya anggap pasal
2 ini hari ke delapan. Inilah hari pertama, berarti hari kedelapan.
Lalu Kejadian 3
Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, itulah
hari ke-sembilan maka tanggal sepuluh anak domba paskah itu
diambil, dikurang sampai tanggal empat belas (empat hari lamanya). Saya sangat bahagia
menyampaikan ini.
Barulah kita kembali ladi ...
2 Petrus 3:9
(3:9)
Tuhan
tidak lalai menepati janji-Nya,
sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar
terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan
supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya tetapi Ia sabar
kepada kita semua, karena Ia menghendaki supaya satupun jangan ada yang binasa,
melainkan orang berbalik dan bertobat kepada Tuhan, tidak ada yang binasa.
Saya senang dan bahagia menyampaikan ini, tapi lebih dari
pada itu pengertian akan kemurahan Tuhan yang membuat kebahagiaan ini tidak
surut dalam hal melayani pekerjaan Tuhan. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment