IBADAH DOA
PENYEMBAHAN, 20 NOVEMBER 2018
KITAB KOLOSE
(Seri:35)
Subtema: ROH-ROH DUNIA.
Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya,
kita patut bersyukur kepada Tuhan oleh karena kemurahan hati Tuhan kita
diijinkan untuk mengusahakan Ibadah Doa Penyembahan malam hari ini dan kita
akan berada di kaki salib Tuhan, tersungkur di hadapan takhta Tuhan, sujud
menyembah Allah yang hidup, Allah Abraham Ishak Yakub, Allah yang berkuasa,
Tuhan dan juruselamat yang berdaulat atas kehidupan kita. Namun biarlah kiranya
firman itu nanti yang akan membawa kehidupan kita, mendorong kita untuk rendah
di kaki salib Tuhan, sujud menyembah Dia, Allah yang hidup.
Tidak lupa saya juga menyapa anak-anak Tuhan, umat
Tuhan, bahkan hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan
lewat live streaming, video internet,
Youtube, Facebook, di dalam maupun luar negeri, dimanapun anda berada kiranya
Tuhan memberkati kita. Sebab itu kita mohon kemurahan Tuhan kiranya rahmat dan
kasih karunia-Nya nyata bagi kita malam ini lewat pembukaan firman Tuhan.
Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan
untuk Ibadah Doa Penyembahan dari kitab Kolose
2.
Kolose 2:20
(2:20) Apabila kamu telah
mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah
kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup
di dunia:
Saudaraku malam ini kita akan melihat ayat 20 sesudah kita diberkati lewat ayat 18 dan ayat 19, dan malam ini kita maju memperhatikan ayat 20.
Jadi apabila seseorang telah mati bersama dengan
Kristus atau lahir baru maka ia bebas
dari roh-roh dunia.
Hal yang senada juga dijelaskan di dalam Galatia 4:3.
Galatia 4:3
(4:3) Demikian pula kita: selama
kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia.
Disini juga ditandaskan; selama belum akil balig atau
lahir baru, ia akan takluk pada roh-roh dunia.
Galatia 4:8
(4:8) Dahulu, ketika kamu
tidak mengenal Allah, kamu memperhambakan diri kepada allah-allah yang pada
hakekatnya bukan Allah.
Sebelum mengenal Allah atau sebelum lahir baru setiap
orang akan menghambakan dirinya pada allah-allah yang pada hakekatnya bukan
Allah.
Pendeknya; sebelum lahir baru seseorang akan hidup
dalam penyembahan berhala, terikat
dengan berhala-berhala, allah-allah yang mati, allah-allah yang bisu.
1 Korintus 12:1-2
(12:1) Sekarang tentang
karunia-karunia Roh. Aku mau, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui
kebenarannya. (12:2) Kamu tahu, bahwa
pada waktu kamu masih belum mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada
berhala-berhala yang bisu.
Sebelum lahir baru tanpa berfikir atau tanpa sadar jemaat Korintus
ditarik kepada berhala-berhala yang bisu,
tapi bukan saja sidang jemaat di Korintus, siapa saja kalau dia belum lahir
baru, belum menjadi suatu kehidupan yang baru tanpa berfikir atau tanpa sadar pasti ia ditarik
kepada berhala-berhala yang bisu.
Mazmur 115:2-7
(115:2) Mengapa bangsa-bangsa
akan berkata: "Di mana Allah mereka?" (115:3) Allah kita di sorga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya!
(115:4) Berhala-berhala mereka
adalah perak dan emas, buatan tangan manusia, (115:5) mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata,
mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat, (115:6) mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar,
mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium, (115:7) mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba,
mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara
dengan kerongkongannya.
Saudaraku bangsa-bangsa asing yang belum mengenal
Allah, yang belum
mengalami tanda
kelahiran baru, menyembah allah-allah yang bisu (hidup dalam penyembahan
berhala),
yang pada hakekatnya bukan Allah yang hidup (Allah Abraham Ishak Yakub) sehingga keadaan mereka persis seperti berhala itu
sendiri.
Punya
mulut, mata, telinga, hidung, tangan, dan kaki tetapi semuanya itu tidak dapat
digunakan untuk memuji kemuliaan Tuhan, tidak dapat digunakan melayani
pekerjaan Tuhan, membawa korban dan mempersembahkannya kepada Tuhan.
Jadi saya perlu juga untuk mengingatkan sidang jemaat
tidak boleh hanya datang dalam ibadah lalu duduk diam selanjutnya pulang tidak
ada aktivitas di tengah-tengah ibadah itu sendiri. Itu memang sepertinya ibadah
tetapi kehidupannya tidak dipersembahkan kepada Tuhan itu suatu kerugian dan
menyia-nyiakan waktu, menghabiskan waktu dengan sia-sia.
Keadaan Rasul Paulus
sebelum lahir baru ...
Filipi 3:4-6
(3:4) Sekalipun aku juga ada
alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain
menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: (3:5) disunat pada hari kedelapan,
dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian
terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, (3:6) tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran
dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.
Rasul Paulus sebelum dilahirkan kembali, terikat dan
bermegah kepada hal-hal yang lahiriah sama artinya terikat dengan berhala-berhala.
Adapun berhala yang dimaksud disini adalah
kelebihan-kelebihan yang dimiliki
oleh Rasul Paulus secara lahiriah sebelum lahir baru, antara
lain;
1.
Disunat
pada hari kedelapan, persis seperti Yesus Kristus, pada
hari kedelapan Yesus disunat.
2.
Dari
bangsa Israel, berarti dia bukan bangsa kafir.
3.
Dari
suku Benyamin, suku yang kedua belas.
4.
Orang
Ibrani asli.
5.
Pendirian tentang hukum Taurat ia
orang Farisi.
6.
Tentang
kegiatan ia penganiaya jemaat.
7.
Tentang
kebenaran dalam mentaati hukum Taurat ia tidak bercacat.
Tujuh perkara tersebut dibagi atas dua bagian;
1.
Hal
kesatu sampai dengan hal keempat, (empat perkara) tersebut merupakan sesuatu
yang sudah melekat di dalam diri
Rasul Paulus, berarti tidak
dapat dihapuskan lagi.
Perkara
yang pertama disunat pada hari
kedelapan itu melekat dalam hidupnya, perkara kedua dari bangsa Israel, sama
halnya dengan saya tidak bisa lagi dihapuskan untuk
menjadi suku lain, sebagai orang
batak sudah melekat di dalam diriku. Perkara ketiga suku Benyamin, itu sesuatu yang melekat
juga, tidak dapat dihapus, kemudian orang Ibrani
asli.
2.
Hal
kelima sampai dengan hal ketujuh, (tiga perkara) tersebut merupakan tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan dari Rasul Paulus itu
sendiri. Tetapi untuk tiga
perkara ini masih bisa dirubah.
Kesimpulannya; Rasul Paulus mempunyai
kelebihan-kelebihan tetapi tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatannya salah (tidak
benar),
dan ia juga seorang yang
radikal.
DENGAN BUKTI;
Kelebihan yang
pertama: “pendirian
terhadap hukum
Taurat dia orang Farisi”
(hal kelima).
Ragi
orang Farisi berpegang teguh kepada adat istiadat orang Yahudi.
Tidak lama lagi kita akan mengadakan persekutuan di
Medan tanggal 18 Desember 2018 pagi di Binjai ibadah Natal Persekutuan Garis
Depan jam 09.00 WIB, sedangkan jam
19.00 WIB di Lau Chi Persekutuan Hamba Tuhan, bantu dukung dalam doa lewat
kesatuan semakin solid.
Markus 7:8-10
(7:8) Perintah Allah kamu
abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia." (7:9) Yesus berkata pula kepada mereka:
"Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat
memelihara adat istiadatmu sendiri. (7:10)
Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang
mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati.
Disini
kita perhatikan orang-orang Farisi pandai mengabaikan
atau mengesampingkan firman Allah demi adat istiadat nenek moyang mereka (orang-orang
Yahudi).
Markus 7:11-12
(7:11) Tetapi kamu berkata:
Kalau seorang berkata kepada bapanya atau ibunya: Apa yang ada padaku, yang
dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban -- yaitu
persembahan kepada Allah --, (7:12)
maka kamu tidak membiarkannya lagi berbuat sesuatu pun untuk bapanya atau
ibunya.
Orang-orang Farisi suka berdalih
degan menggunakan alasan keagamaan untuk tidak menghormati orang tuanya. Itu
adalah suatu kegiatan yang tidak terpuji dari Rasul Paulus.
Kelebihan yang
kedua: “tentang kegiatan ia penganiaya jemaat” (hal keenam).
Bandingkan dengan
kehidupan yang berada di dalam kegiatan Roh;
-
Hidup oleh Roh dan memberi diri dipimpin oleh Roh itu sendiri.
-
Tidak
perlu diajar oleh orang lain sebab Roh Tuhan akan mengajar dia dalam segala
perkara.
Jadi berbanding
terbalik dengan kegiatan Paulus yang kedua (hal keenam) tentang kegiatan ia penganiaya jemaat.
Kalau berada di dalam kegiatan Roh tentu kita memberi diri dipimpin oleh
Roh, kemudian kalau kita hidup dalam pengurapan yang penuh kita tidak perlu
diajar oleh orang
lain tetapi Roh itu akan mengajar kita dalam segala sesuatu dan ajarannya itu
benar tidak salah, berarti kehidupan yang berada di dalam kegiatan Roh (ibadah dan
pelayanan) tidak
mungkin menganiaya jemaat, tidak mungkin menganiaya perasaan orang lain,
perasaan isteri, perasaan suami, perasaan sesama, sanak, keluarga, dan lain
sebagainya.
Jadi sekalipun
memiliki kelebihan yang luar biasa tetapi kegiatan yang kedua (hal keenam) kurang terpuji. Karena kegiatan
keagamaannya adalah menganiaya jemaat-jemaat.
Kelebihan yang
ketiga: “dalam
mentaati hukum Taurat ia tidak bercacat” (hal ketujuh).
Bandingkan dengan ...
Roma 2:26
(2:26) Jadi jika orang yang
tak bersunat memperhatikan tuntutan-tuntutan hukum Taurat, tidakkah ia dianggap
sama dengan orang yang telah disunat?
sekalipun
bangsa kafir tidak bersunat
tetapi kalau ia memperhatikan tuntutan
hukum Taurat ia dianggap sama
dengan bersunat.
Tetapi di atas tadi kita melihat sebelum dipanggil menjadi Rasul, Paulus seorang yang
menganiaya jemaat.
Tadi hal ketujuh dalam mentaati hukum Taurat ia tidak
bercacat, sedikitpun tidak ada kurangnya, diantara orang-orang yang hidup pada
zaman itu,
tetapi ia sendiri seorang
penganiaya.
Kalau kita satu di dalam kematian dan
kebangkitan Yesus Kristus apa mungkin kita menganiaya perasaan orang lain?
Menyakiti orang lain?
Kisah Para Rasul 22:7-8
(22:7) Maka rebahlah aku ke
tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus,
mengapakah engkau menganiaya Aku? (22:8)
Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang
kauaniaya itu.
Memiliki
kelebihan yang tidak ada taranya lebih dari orang-orang yang sezamannya pada waktu itu, tetapi semuanya
hanya bersifat lahiriah, sebab
terlihat
rapih, terlihat baik, terlihat indah tetapi hanya pada bagian luarnya saja. Tetapi sebetulnya Paulus seorang penganiaya jemaat,
sama artinya, tidak mengenal salib Kristus.
Sekarang kita kembali memperhatikan ...
Kolose 2:20-21
(2:20) Apabila kamu telah
mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu
menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di
dunia: (2:21) jangan jamah
ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini;
Saudaraku telah mati bersama dengan Kristus dan bebas
dari roh-roh dunia, itu sesuatu yang luar biasa.
Tetapi yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah mengapakah masih menaklukan diri pada
rupa-rupa peraturan?? Yaitu pada ayat
21; jangan jamah ini, jangan kecap
itu, jangan sentuh ini, seolah-olah masih hidup di dunia ini, persis
seperti orang duniawi.
Galatia 4:9
(4:9) Tetapi sekarang
sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah,
bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan
mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?
Sudah
menjadi suatu kehidupan yang baru dan sudah berada di tengah penggembalaan namun
kembali lagi kepada roh-roh dunia (menghambahkan diri kepada roh-roh dunia).
Segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan disebutlah itu
berhala, misalnya; terikat dengan pekerjaan, dengan harta, dengan kekayaan,
dengan jabatan, bahkan terikat, karena pendidikan sehingga jauh dari Tuhan, itu
berhala.
Perlu untuk diketahui; sekalipun seseorang memliki
harta, kekayaan, uang, jabatan yang tinggi, pendidikan yang tinggi, semuanya
itu adalah roh-roh dunia yang lemah
dan miskin.
Lemah
artinya; roh-roh dunia atau berhala-berhala di dunia ini tidak membuat kita
menjadi kuat, justru oleh karena roh-roh dunia atau berhala-berhala dunia ini
membuat seseorang menjadi lemah, tidak berdaya terhadap dosa yang ditimbulkan
oleh si seteru yaitu daging dengan
keinginannya, dunia dengan arusnya, setan atau iblis yaitu demon-demon dari
roh jahat dan roh
najis.
Kita bandingkan setelah ia dipanggil
...
2 Korintus 12:9-10
(12:9) Tetapi jawab Tuhan
kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam
kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku
bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
(12:10) Karena itu aku senang
dan rela di dalam kelemahan, di
dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Rasul Paulus terlebih suka bermegah atas kelemahannya,
tujuannya; supaya kuasa Tuhan turun menaungi dia.
Bermegah di dalam kelemahan,
artinya bermegah di dalam: “siksaan,
kesukaran, penganiayaan, kesesakan.”
Alasannya adalah sebab jika ia lemah maka ia kuat, jadi
salib yang membuat seseorang menjadi kuat.
Sedangkan roh-roh
dunia (berhala-berhala
di dunia)
apapun bentuknya, itu adalah roh-roh yang lemah justru berhala itu yang membuat
kita tidak berdaya terhadap dosa yang ditimbulkan oleh si seteru.
Sekarang roh-roh dunia juga disebut miskin. Miskin artinya; berhala-berhala di
dunia ini tidak membuat kita menjadi kaya.
2 Korintus 8:9
(8:9) Karena kamu telah
mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena
kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena
kemiskinan-Nya.
Jadi jemat di Makedoni menjadi kaya oleh karena kasih
karunia.
Kalau kita perhatikan dari ayat 1 sampai ayat 7
mereka itu (jemaat Makedonia) kaya
dalam kebajikan, kaya dalam kemurahan, mereka memberi dari kekurangan untuk
membantu pekerjaan Tuhan. Pertama-tama mereka mengabdikan kepada Tuhan sedangkan barulah kepada
hamba-hamba Tuhan, itu artinya mereka telah diperkaya yaitu: oleh Tuhan oleh kasih
karunia Tuhan.
Sedangkan roh-roh dunia ini miskin, artinya, sekalipun dia punya harta
dia tidak mampu memberi, orang yang mampu memberi, orang yang mampu berbagi
itulah orang kaya, sedangkan yang
miskin
tidak mampu memberi.
Jadi sekarang kita akan melihat jawaban di atas,
pertanyaannya tadi; sudah menjadi suatu kehidupan yang baru tetapi masih
menghambakan diri kepada
roh-roh dunia?? Dan sudah dijelaskan di atas tadi.
Pertanyaan di atas marilah kita jawab kembali dalam ...
Kolose 2:22
(2:22)
semuanya
itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut
perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia.
Pertanyaannya: Mengapa
sudah lahir baru tetapi masih menghambakan
diri kepada roh-roh dunia, kepada berhala-berhala??
Jawabannya karena selama ini ia menjalankan ibadah lahiriah, menuruti perintah-perintah
dan ajaran-ajaran manusia. Itu sebabnya ia kembali lagi menghambakan diri
kepada berhala-berhala, kepada roh-roh dunia.
Orang semacam ini susah berubah, saya berani mengatakan
itu.
Matius 15:7-9
(15:7) Hai orang-orang
munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: (15:8) Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal
hatinya jauh dari pada-Ku. (15:9)
Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan
ialah perintah manusia."
Ibadah Taurat atau ibadah lahiriah berarti mulutnya
memuji Tuhan, mulutnya memuliakan Tuhan tetapi hatinya jauh dari firman Tuhan,
tidak mau diubahkan oleh firman Tuhan, senantiasa mempertahankan
peraturan-peratuan atau perintah-perintah manusia itu sendiri (kebenaran diri sendiri).
Ayo, mulai
dari sekarang belajar untuk menerima firman Tuhan disertai rendah hati, lemah lembut,
jangan dengan kebenaran diri sendiri, jangan dengan kekerasan hati, kalau salah
akui salah tidak usah malu.
Malam ini mari membawa diri kita rendah di kaki salib,
akui segala kesalahan bahwa memang selama ini kita menjalankan ibadah Taurat,
kebenaran diri sendiri. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment