IBADAH KAUM MUDA
REMAJA, 29 MEI 2021
STUDY YUSUF
(Seri: 235)
Subtema: PENGALAMAN
YUSUF; HAMBA TUHAN YANG TULUS & JUJUR
Shalom.
Selamat
malam, salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi kehidupan kita
masing-masing.
Tidak
lupa saya menyapa umat TUHAN yang sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN
lewat live streaming video internet Youtube, Facebook, baik yang ada di
luar negeri maupun di luar negeri, di mana pun anda berada.
Selanjutnya,
mari kita berdoa, kita mohon kemurahan TUHAN, supaya kiranya TUHAN membukakan
Firman-Nya bagi kita, dan menjangkau setiap kehidupan muda remaja, kehidupan
kita di hari-hari terakhir ini, sama seperti kehidupan muda Yusuf.
Sekarang,
kita akan memperhatikan Kejadian 41, sebetulnya kita akan kembali memperhatikan
ayat 43-44 saja, namun tidak salah kita mengulangi pembacaan dari ayat 41,
dengan perikop: “Yusuf di Mesir sebagai penguasa”.
Kejadian
41:41
(41:41)
Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik
engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir." (41:42)
Sesudah itu Firaun menanggalkan cincin meterainya dari jarinya dan
mengenakannya pada jari Yusuf; dipakaikannyalah kepada Yusuf pakaian dari
pada kain halus dan digantungkannya kalung emas pada lehernya. (41:43)
Lalu Firaun menyuruh menaikkan Yusuf dalam keretanya yang kedua, dan
berserulah orang di hadapan Yusuf: "Hormat!" Demikianlah Yusuf
dilantik oleh Firaun menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir. (41:44)
Berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Akulah Firaun, tetapi dengan tidak
setahumu, seorang pun tidak boleh bergerak di seluruh tanah
Mesir."
Yusuf
dilantik menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir, atau menjadi kepala
pemerintahan di seluruh tanah Mesir. Jabatan Yusuf pada saat itu, istilah
sekarang disebut mangkubumi, atau mangkunegara, atau perdana menteri.
Dengan
meminjam tangan Firaun, TUHAN memberikan 3 (tiga) hal kepada Yusuf:
1.
Cincin meterai.
2.
Pakaian dari lenan halus.
3.
Kalung emas.
Selanjutnya,
Firaun menaikkan Yusuf dalam keretanya yang kedua, sehingga setiap orang
berserulah di hadapan Yusuf, dan berkata: “Hormat!”
Pendeknya:
Semua rakyat disuruh oleh Firaun untuk bertelut di hadapan Yusuf, sebab
kekuasaan yang teramat besar telah diberikan kepada Yusuf. Dengan demikian,
tidak ada lagi orang yang setara dengan Yusuf di negeri Mesir -- mengenai
kebesaran dan kemuliaan --, kecuali Firaun.
Hal
itu terbukti pada ayat 44, Firaun berkata: “Akulah Firaun, tetapi dengan
tidak setahumu, seorang pun tidak boleh bergerak di seluruh tanah Mesir.”
Berarti, seluruh Mesir dan segala sesuatu yang ada di dalamnya dikendalikan
oleh Yusuf, dengan kata lain; seluruh rakyat Mesir harus mendengarkan Yusuf.
Singkat
kata: Yusuf layak untuk menjadi bayangan dari TUHAN Yesus Kristus.
Sesudah
melewati bermacam-macam sengsara, akhirnya Yusuf dipermuliakanlah; dengan
demikian, Yusuf layak menjadi bayangan dari TUHAN kita, Yesus Kristus, dan itu
dikatakan di dalam Injil Lukas 24.
Lukas
24:26
(24:26) Bukankah Mesias
harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"
Setelah
kebangkitan-Nya, Yesus berkata kepada 2 (dua) murid yang sedang berjalan ke
Emaus: “Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam
kemuliaan-Nya?”
Pendeknya:
Yesus dipermuliakan setelah melewati bermacam-macam penderitaan, bermacam-macam
sengsara, Dia menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung.
Jadi,
tidak usah heran, manakala di luar dugaan, ada sesuatu hal yang tidak enak menimpa
kehidupan kita, manakala tiba-tiba ada suatu sengsara penderitaan yang kita
alami, yang seharusnya penderitaan itu tidak harus kita tanggung, itu
menandakan bahwa tidak lama lagi TUHAN akan menyatakan kemuliaan-Nya. Jadi,
jangan heran kalau seandainya tiba-tiba penderitaan itu harus dialami, itu
tanda bahwa TUHAN mau mempermuliakan kehidupan muda remaja.
Itu
sebabnya, Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk dalam
kemuliaan-Nya, artinya; Yesus dipermuliakan setelah melewati bermacam-macam
penderitaan. Ada kemuliaan, itu karena sudah terlebih dahulu melewati
penderitaan; sebaliknya, ada penderitaan, itu karena ada kemuliaan di depan.
Itu seiring dan sejalan.
Lukas
24:27
(24:27) Lalu Ia menjelaskan
kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci,
mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.
Lalu
Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab
Suci
... Selanjutnya, Yesus menjelaskan kepada 2 (dua) murid tersebut tentang
diri-Nya sendiri yang tertulis dalam Kitab Suci, secara khusus kitab-kitab Musa
(kitab Taurat) dan segala kitab para nabi. Apa maksud dari ayat ini?
Ulangan
18:15
(18:15) Seorang
nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku,
akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu
dengarkan.
Dari
tengah-tengah umat Israel akan dibangkitkan seorang nabi bagi mereka oleh
TUHAN, maka umat Israel harus mendengarkan Dia. Inilah yang tertulis tentang
pribadi Yesus, yang dituliskan dalam kitab Musa dan kitab para nabi.
Inti
dari kitab Musa dan kitab para nabi adalah seorang nabi akan dibangkitkan dari
antara bangsa itu, dan mereka harus mendengarkan nabi itu.
Ulangan
18:16-18
(18:16) Tepat
seperti yang kamu minta dahulu kepada TUHAN, Allahmu, di gunung Horeb, pada
hari perkumpulan, dengan berkata: Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN,
Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku melihatnya lagi,
supaya jangan aku mati. (18:17) Lalu berkatalah TUHAN kepadaku:
Apa yang dikatakan mereka itu baik; (18:18) seorang nabi akan
Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini;
Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka
segala yang Kuperintahkan kepadanya.
Singkatnya:
Yesus disediakan bagi kita supaya kita beroleh hidup, sebab kita tidak dapat
bertahan jikalau kita menjalankan ibadah ini secara Taurat. Kita tidak dapat menjalankan
ibadah ini dengan kemampuan sendiri.
Ayat
16
adalah gambaran dari ibadah Taurat: Tidak mau aku mendengar lagi suara
TUHAN, Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku melihatnya lagi, supaya
jangan aku mati. Jadi, ayat 16 ini merupakan gambaran dari ibadah Taurat. Kita
tidak mampu menjalankan ibadah ini secara lahiriah dengan mengandalkan
kemampuan daging; tidak mampu kita.
Sedangkan
ayat 18, jelas itu menunjuk; Pribadi Yesus sebagai Nabi yang harus
didengar. Itulah seorang nabi yang
dibangkitkan dari tengah-tengah bangsa itu, dan bangsa itu harus mendengarkan
Dia, tidak lain tidak bukan, itulah pribadi Yesus Kristus yang telah mati di
atas kayu salib.
Sebab,
kalau kita menjalankan ibadah dalam bentuk lahiriah, maka keadaan kita sama
seperti keadaan bangsa Israel ketika beribadah kepada Allah di atas gunung
Horeb, di mana mereka berkata: “Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN,
Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku melihatnya lagi, supaya jangan
aku mati.” Itu suasana ibadah Taurat; kita tidak akan dapat bertahan hidup.
Tetapi
puji TUHAN, apa yang diceritakan dalam semua kitab Suci, secara khusus kitab
Musa dan kitab nabi telah diceritakan, itulah pribadi Yesus Kristus, di mana
dari tengah-tengah umat itu, diangkat menjadi nabi, dan umat itu harus
mendengarkan suara-Nya.
Jadi,
kita ini menjalankan ibadah oleh karena rahmat, oleh karena kasih dan kemurahan
TUHAN Yesus Kristus. Kita tidak mampu bertahan hidup manakala kita menjalankan ibadah
ini dalam bentuk Taurat, seperti yang dialami oleh bangsa Israel di gunung
Horeb, gunung Sinai, gunung TUHAN.
Kembali
saya sampaikan: Ulangan 18:16 adalah gambaran dari ibadah Taurat. Di dalam
ibadah Taurat, tidak ada yang dapat bertahan hidup, tidak ada masa depan, tidak
ada hidup kekal; oleh sebab itu, TUHAN berikan seorang nabi, dan umat itu harus
mendengarkan Dia, orang Kristiani (umat nasrani) harus mendengarkan Dia supaya
kita hidup. Jadi, kita sekarang menjalankan hidup oleh karena kemurahan hati
TUHAN.
Mari
kita perhatikan Efesus 2, dengan perikop: “Semuanya adalah kasih karunia”.
Semua adalah karena kasih karunia, kemurahan hati TUHAN.
Efesus
2:4-5
(2:4) Tetapi
Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang
dilimpahkan-Nya kepada kita, (2:5) telah menghidupkan kita
bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan
kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --
Tetapi
Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang
dilimpahkan-Nya kepada kita. Allah itu kaya dengan rahmat; kemudian,
oleh karena kasih-Nya yang besar, dilimpahkan kepada kita semua, telah
menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh
kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --.
Singkatnya:
Oleh karena kasih karunia, kita hidup dan diselamatkan.
Efesus
2:7-10
(2:7) supaya
pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih
karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap
kita dalam Kristus Yesus. (2:8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan
oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, (2:9)
itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
(2:10) Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus
untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia
mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Pada
masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya
yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus
Yesus. Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman ... Oleh
karena kasih karunia, kita semua -- orang yang percaya -- diselamatkan oleh
iman, itu bukan hasil usahamu, bukan karena hasil usaha, bukan karena
kita menjalankan ibadah Taurat, bukan karena kemampuan kita, tetapi
pemberian Allah, karena kemurahan hati TUHAN, itu bukan hasil
pekerjaanmu: oleh sebab itu, jangan ada orang yang memegahkan diri. Jangan
ada orang yang merasa diri hebat. Jangan ada orang yang merasa diri bisa dan
mampu.
Karena
kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan
baik ... Kita
diciptakan oleh TUHAN supaya kita beribadah dan melayani kepada TUHAN, itu
adalah perbuatan yang baik, pekerjaan yang baik, yang dipersiapkan Allah
sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. Jadi, kita dibentuk
(diciptakan) untuk melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN.
Intinya:
Beribadah dan berbakti kepada TUHAN, tidak kepada yang lain, sebab untuk
memperoleh keselamatan, itu hanyalah karena kasih karunia Allah yang berlimpah-limpah,
yang dianugerahkan kepada kita sekaliannya.
Inilah
kelanjutan tentang apa yang disampaikan oleh Yesus kepada 2 (dua) murid yang
berjalan ke Emaus: Yesus dipermuliakan, sesudah melewati bermacam-macam penderitaan;
selanjutnya, Yesus menceritakan tentang
seorang nabi yang akan dibangkitkan, supaya kita hidup.
Demikian
juga dengan kesaksian Rasul Paulus tentang pribadi Yesus Kristus, bahwasanya
Yusuf itu merupakan bayangan dari TUHAN kita, Yesus Kristus, di dalam suratan Filipi 2, dengan perikop: “Nasihat
supaya bersatu dan merendahkan diri seperti Kristus.”
Filipi
2:6-8
(2:6) yang
walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu
sebagai milik yang harus dipertahankan, (2:7) melainkan telah mengosongkan
diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama
dengan manusia. (2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan
diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Yang
walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai
milik yang harus dipertahankan, Dia melepaskan kemuliaan-Nya, selanjutnya
menghampakan diri atau telah mengosongkan diri-Nya sendiri. Sesudah
menghampakan diri, barulah Dia mengambil rupa seorang hamba, kemudian
menjadi sama dengan manusia. Kemudian, dalam keadaan sebagai manusia, Yesus
Kristus telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati
di kayu salib.
Pendeknya:
Mesias telah melewati suatu penderitaan yang hebat. Demikian juga tadi, Yusuf
telah melewati bermacam-macam penderitaan.
Filipi
2:9-11
(2:9) Itulah
sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya
nama di atas segala nama, (2:10) supaya dalam nama Yesus bertekuk
lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di
bawah bumi, (2:11) dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah
Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Itulah
sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas
segala nama, supaya dalam nama Yesus, bertekuk
lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada
di bawah bumi -- seperti semua lapisan masyarakat di Mesir dengan berbagai golongan, kedudukan dan
jabatan bertekuk lutut di depan kereta Yusuf dan berkata: “Hormat!” --,
dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi
kemuliaan Allah, Bapa!
Intinya:
Ketika seluruh rakyat Mesir bertelut di hadapan kereta kebesarannya, tentu saja
Yusuf teringat dengan mimpinya, yang semuanya itu dituliskan dalam kitab Kejadian 37:6-10.
Berarti,
Filipi 2:6-10 sama dengan Kejadian 37:6-10. Apakah ayat ini
kebetulan sama? Tidak. Tetapi memang begitu rupa TUHAN membuat kitab suci ini
menjadi suatu keajaiban bagi kita semua.
Jadi,
sudah sangat jelas, pada Filipi 2:9-10,
dikatakan: Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan
kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut
segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi.
Jadi,
seluruh lapisan masyarakat di tanah Mesir dari berbagai golongan, dari berbagai
kedudukan, dari berbagai jabatan, semuanya bertekuk lutut di hadapan kereta
kebesaran Yusuf.
Intinya:
Ketika seluruh rakyat Mesir bertelut di hadapan kereta kebesarannya, tentu saja
Yusuf teringat akan mimpinya itu, yang dituliskan di dalam Kejadian 37.
Kita
akan memeriksa sejenak Kejadian 37, dengan perikop: “Yusuf dan
saudara-saudaranya”.
Kejadian
37:6-10
(37:6) Karena
katanya kepada mereka: "Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini: (37:7)
Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah
berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu
sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu." (37:8)
Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin menjadi
raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?" Jadi makin
bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu. (37:9)
Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada
saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan
dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku." (37:10)
Setelah hal ini diceritakannya kepada ayah dan saudara-saudaranya, maka ia ditegor
oleh ayahnya: "Mimpi apa mimpimu itu? Masakan aku dan ibumu serta
saudara-saudaramu sujud menyembah kepadamu sampai ke tanah?"
Adapun
mimpi Yusuf dibagi 2 (dua) mimpi.
YANG
PERTAMA, ayat 7: Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas
gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah
berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku
itu."
Intinya:
Satu berkas gandum milik Yusuf tegak berdiri, kemudian 11 (sebelas) berkas
gandum saudara-saudaranya datang mengelilingi dan sujud kepada berkas Yusuf tersebut.
YANG
KEDUA, ayat 9: Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang
diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula:
Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku."
Tampak
matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepada Yusuf, dengan
demikian; mimpi Yusuf yang dahulu itu sudah tergenapi, sebab di hadapan Yusuf,
bertelut orang-orang yang dari berbagai kalangan, berbagai golongan, serta
berbagai kedudukan dari lapisan masyarakat di seluruh tanah Mesir, padahal
dahulu ayahnya telah menegornya, bahkan saudara-saudaranya semakin benci kepada
Yusuf karena ia menceritakan mimpinya itu.
Yeremia
23:28
(23:28) Nabi yang
beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh
firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar!
Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman
TUHAN.
Perlu
untuk diketahui: Nabi yang beroleh mimpi harus menceritakan mimpinya itu, dan
nabi yang beroleh Firman TUHAN harus menceritakan Firman TUHAN itu dengan
benar.
Berarti,
yang dituntut dari seorang hamba TUHAN di tengah-tengah pemberitaan Firman
TUHAN adalah ketulusan dan kejujuran di hatinya, supaya ia jangan menambahkan
dan mengurangkan Firman TUHAN.
Kemudian,
pada Yeremia 23:28 bagian B dikatakan: Apakah sangkut-paut jerami dengan
gandum?
Antara
gandum dengan jerami tidak ada sangkut pautnya. Gandum dengan jerami sungguh
teramat tidak sama, sungguh sangat berbeda sekali; oleh sebab itu, yang
dibutuhkan dari seorang hamba TUHAN adalah kejujuran dan ketulusan di hatinya,
karena tidak ada sangkut paut antara gandum dan jerami. Gandum dan jerami
sungguh berbeda, tidak sama.
Jadi,
sekalipun harus menerima resikonya oleh karena mimpi
itu, namun Yusuf tetap menceritakan mimpinya itu.
Ulangan
18:18
(18:18) seorang
nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka,
seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia
akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan
kepadanya.
Jadi,
seorang nabi Allah harus jujur di dalam hal menyampaikan Firman Allah.
Tadi
memang kita sudah mendengarkan, bahwa dari tengah-tengah umat itu, TUHAN mengangkat
seorang nabi bagi mereka, dan mereka harus mendengar nabi itu. Tetapi yang mau
saya sampaikan kembali dari ayat 18
ini adalah seorang nabi Allah harus jujur di dalam hal menyampaikan Firman
Allah.
Ulangan
18:19
(18:19) Orang
yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu
demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.
Orang
yang tidak mendengarkan Firman Allah, orang yang menolak Firman Allah yang
disampaikan oleh seorang nabi yang jujur dan tulus, konsekuensinya ialah Allah
akan menuntut pertanggung-jawaban dari pada dia.
Oleh
sebab itu, jangan biasakan mengeraskan hati disaat mendengarkan Firman TUHAN,
apalagi Firman yang disampaikan itu tidak menambahkan
dan mengurangkan.
Tetapi
banyak sekali orang-orang Kristen di hari-hari terakhir ini, kecenderungan
hatinya lebih suka mendengarkan Firman TUHAN dari seorang hamba TUHAN yang pandai-pandai
di dalam hal menambahkan dan mengurangkan Firman TUHAN, kecenderungan hatinya
lebih suka mendengarkan Firman TUHAN dari seorang hamba TUHAN yang suka pandai
dalam memberi bumbu-bumbu di dalam memberitakan Firman TUHAN; dan pemberitaan
Firman semacam ini sangat mengerikan sebetulnya.
Saya
tahu sendiri mengapa saya katakan: Kalau seorang hamba TUHAN pandai
menyampaikan Firman TUHAN, pandai menambahkan bumbu-bumbu, itu mengerikan
sekali, karena mata saya sendiri melihat.
Jadi,
konsekuensi menolak Firman TUHAN yang disampaikan oleh seorang hamba TUHAN yang
jujur adalah TUHAN akan menuntut pertanggung-jawaban terhadap orang itu.
Ulangan
18:20
(18:20) Tetapi
seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku
perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata
demi nama allah lain, nabi itu harus mati.
Sebaliknya,
seorang hamba TUHAN yang tidak jujur di dalam pemberitaan Firman TUHAN,
konsekuensinya ialah ia harus mati.
Perlu untuk diketahui: Orang buta menuntun
orang buta, maka sama-sama jatuh dalam kubangan yang sama. Jadi, jangan
biasakan untuk mengeraskan hati, atau jangan biasakan menolak Firman yang baik
dan benar.
Ulangan
18:21-22
(18:21) Jika
sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui
perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? -- (18:22) apabila seorang
nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi
dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN;
dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar
kepadanya."
Bagaimana
umat TUHAN dapat membuktikan dan mengetahui bahwa Firman yang disampaikan itu
bukan berasal dari Allah?
Jawabnya:
Apabila Firman yang disampaikan itu tidak tergenapi.
Banyak
hamba TUHAN terlalu berani bernubuat, namun kenyataannya, banyak Firman Allah
yang disampaikannya tidak tergenapi. Terhadap hamba TUHAN semacam ini, tidak
perlu gentar dan tidak usah takut.
Sebaliknya,
kalau hamba TUHAN itu jujur dan tulus, murni di dalam pemberitaan Firman para
nabi, maka saudara harus takut dan gentar; jangan menyombongkan diri terhadap
dia, karena engkau akan berurusan dengan TUHAN sendiri. Hati-hati.
Sekali
lagi saya sampaikan: Kepada seorang nabi yang tidak jujur, tidak perlu gentar
terhadapnya.
Bukti
Yusuf adalah nabi yang jujur yang berasal dari TUHAN, dan sekaligus bayangan
dari TUHAN kita, Yesus Kristus.
Kejadian
37:6-8
(37:6) Karena
katanya kepada mereka: "Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini: (37:7)
Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah
berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu
sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku
itu." (37:8) Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya:
"Apakah engkau ingin menjadi raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa
atas kami?" Jadi makin bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan
karena perkataannya itu.
Yusuf
menceritakan mimpinya itu dengan jujur dan benar.
Mimpi
Yusuf YANG PERTAMA, yaitu: Satu berkas Yusuf tegak berdiri, lalu kemudian
datang 11 (sebelas) berkas-berkas saudaranya mengelilingi dan sujud menyembah.
Mimpi
yang pertama ini menunjukkan bahwa Yusuf adalah gambaran dari gunung Sion.
Mari
kita melihat GUNUNG SION dalam Yesaya 2, dengan perikop: “Sion sebagai pusat
kerajaan damai”. Suatu kali nanti, hal ini akan tergenapi.
Yesaya
2:2-3
(2:2) Akan
terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan
berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas
bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, (2:3) dan banyak
suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke
rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya
kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman
TUHAN dari Yerusalem."
Akan
terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri
tegak di hulu gunung-gunung ... Seperti mimpi Yusuf yang pertama
tadi, di mana satu berkas, itulah berkas Yusuf, tegak berdiri.
Akan
terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri
tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala
bangsa akan berduyun-duyun ke sana. Apa buktinya bahwa ini adalah
gunung Sion? Banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita
naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang
jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan
keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem." Jelas, gunung
TUHAN, itu adalah gunung Sion.
Gunung
tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang
tinggi di atas bukit-bukit, jelas itu menunjuk kepada; gunung Sion tegak
berdiri.
Apa
praktek gunung Sion di hari-hari terakhir ini? Akan kita perhatikan dalam Wahyu
14:1-3.
Semakin
dalam kita memahami isi hati TUHAN, maka akan semakin mempermudah bagi kita untuk
menyatu dengan hati TUHAN, dengan kata lain; selamat, memperoleh hidup di dalam
kekekalan.
Kita
perhatikan Wahyu 14:1-3, dengan perikop: “Anak Domba dan pengikut-Nya yang
ditebus-Nya”.
Wahyu
14:1
(14:1) Dan aku
melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan
bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi
mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Singkat
kata: 144.000 (seratus empat puluh empat ribu) orang yang dimeteraikan itu
adalah inti mempelai = Gunung Sion.
PRAKTEK
GUNUNG SION.
Wahyu
14:2-3
(14:2) Dan aku
mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan
bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti
bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. (14:3) Mereka menyanyikan
suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan
tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu
selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus
dari bumi itu.
Mereka
menyanyikan suatu nyanyian baru dan tidak ada seorang pun
yang dapat mempelajari nyanyian itu, selain dari pada 144.000 (seratus empat
puluh empat ribu) orang yang telah ditebus dari bumi ini, jelas ini menunjuk; suatu
persekutuan yang indah dengan TUHAN, lewat doa penyembahan. Itulah praktek
gunung Sion.
Sebanyak
apapun aktivitas kita di atas muka bumi ini, kalau ibadah belum memuncak kepada
puncaknya, belum sampai kepada doa penyembahan, maka gunung tempat rumah TUHAN
belum disebut gunung Sion.
Tetapi
praktek untuk menjadi gunung Sion adalah ibadahnya sudah memuncak sampai doa
penyembahan; masuk dalam suatu persekutuan yang indah dengan TUHAN, masuk dalam
suatu persekutuan yang indah (intim) dengan TUHAN, itulah doa penyembahan,
hanyut dan tenggelam dalam kasih-Nya. Inilah praktek gunung Sion.
Mimpi
Yusuf YANG KEDUA.
Kejadian
37:9-10
(37:9) Lalu ia
memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya.
Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas
bintang sujud menyembah kepadaku." (37:10) Setelah hal
ini diceritakannya kepada ayah dan saudara-saudaranya, maka ia ditegor oleh
ayahnya: "Mimpi apa mimpimu itu? Masakan aku dan ibumu serta
saudara-saudaramu sujud menyembah kepadamu sampai ke tanah?"
Tampak
matahari, bulan dan 11 (sebelas) bintang sujud menyembah kepada Yusuf.
Mimpi
yang kedua ini, jelas menunjuk bahwa; Yusuf adalah gambaran dari Mempelai
wanita TUHAN, pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.
Kita
buktikan di dalam Wahyu 12.
Wahyu
12:1
(12:1) Maka
tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari,
dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya.
Maka
tampaklah suatu tanda besar di langit, yaitu: Seorang perempuan. Inilah
tampilan atau wujud dari mempelai perempuan TUHAN, apa tandanya?
-
Ia berselubungkan matahari.
-
Dengan bulan di bawah kakinya.
-
Dan sebuah mahkota dari dua belas bintang
di atas kepalanya.
Jadi,
sudah jelas, mimpi yang kedua itu menunjukkan bahwa Yusuf adalah gambaran atau
bayangan dari mempelai wanita TUHAN.
Inilah
mimpi yang kedua yang diceritakan Yusuf kepada Yakub, ayahnya, dan ibunya,
serta kepada 11 (sebelas) saudara-saudaranya.
Wahyu
12:3
(12:3) Maka
tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga
merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas
kepalanya ada tujuh mahkota.
Tetapi,
tampak juga suatu tanda yang lain di langit. Jadi, “tanda besar”, itulah
mempelai perempuan TUHAN, berhadapan dengan “tanda yang lain”, itulah seekor
naga merah padam yang besar, berkepala tujuh, bertanduk sepuluh, dan di atas
kepalanya ada tujuh mahkota. Jadi, sidang gereja yang sempurna atau mempelai
wanita TUHAN berhadapan dengan naga besar, yang berkepala tujuh, bertanduk
sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Itu akan terjadi.
Selama
kita hidup di bumi ini dan beribadah kepada TUHAN, kita juga berhadapan dengan
Setan; sampai pada akhirnya pun, sebelum berada pada kekekalan, mempelai
perempuan TUHAN juga akan berhadapan dengan naga besar berkepala tujuh,
bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
Kemudian,
ada 6 (enam) kegiatan dari pada Iblis atau naga merah padam yang besar itu,
secara khusus di dalam Wahyu 12.
1.
Ayat 4 bagian A:
Ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan
melemparkannya ke atas bumi. Kegiatan yang pertama adalah menyeret seperti
bintang-bintang.
2.
Ayat 4 bagian B:
Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan
Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya. Kegiatan yang
kedua adalah berusaha untuk menelan.
3.
Ayat 7: Maka
timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya
berperang melawan naga itu, dan naga itu
dibantu oleh malaikat-malaikatnya. Kegiatan yang ketiga adalah berperang
di sorga.
4.
Ayat 13: Dan
ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu
perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu. Kegiatan yang keempat
adalah memburu atau mengejar mempelai perempuan TUHAN.
5.
Ayat 15: Lalu
ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu,
supaya ia dihanyutkan sungai itu. Kegiatan yang kelima adalah menghanyutkan.
6.
Ayat 17: Maka
marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya
yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
Kegiatan yang keenam adalah menginjak-injak gereja yang tertinggal.
Inilah
6 (enam) kegiatan dari pada naga merah padam atau Iblis itu.
Tetapi,
mempelai perempuan TUHAN tertolong dari 6 (enam) kegiatan naga merah padam,
atau yang disebut Iblis atau Satan.
Jadi,
itulah kedua mimpi yang diceritakan dengan lengkap oleh Yusuf kepada kedua
orang tuanya, serta kepada saudara-saudaranya. Memang, waktu Yusuf menceritakan
mimpi yang pertama kepada saudara-saudaranya mengenai satu berkas berdiri
tegak, kemudian 11 (sebelas) berkas saudara-saudaranya datang mengelilingi dan
sujud menyembah berkasnya itu, lalu saudara-saudaranya berkata: “Apakah
engkau ingin menjadi raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?”
Jadi makin bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya
itu.
Dan
hal itu sudah terjadi di hari-hari terakhir ini: Manakala saya menyampaikan
Firman Allah dengan jujur, terlalu banyak orang yang tidak suka dengan apa yang
saya sampaikan. Jadi, saudara harus pahami hal itu.
Itu
sebabnya, berkali-kali dan berulang kali saya menyampaikan: Keluarga besar GPT
“BETANIA” Serang dan Cilegon, Banten, Indonesia, baik di dalam negeri maupun di
luar negeri, anda sudah seharusnya bersyukur dan berterima kasih kepada TUHAN,
karena pemberitaan Firman yang anda terima adalah pemberitaan Firman yang membawa
anda dalam sebuah rencana yang besar.
Tetapi
lihat, hanya orang yang rendah hati yang dapat menerimanya, karena
banyak orang menolaknya, dan berkata seolah-olah kita yang paling sempurna,
tetapi itu hanyalah alasan karena mereka menolak Firman itu. Ingat, Pengajaran
Pembangunan Tabernakel (PPT) ini bukan suatu kebetulan TUHAN berikan kepada
kita. Camkanlah itu.
Tetapi
nabi yang benar, nabi yang jujur, dia harus menyampaikannya dengan benar,
sekalipun Yakub menegurnya, sekalipun perkataan itu menimbulkan kebencian, tetapi
dia harus menyampaikannya dengan tegas, karena tidak ada sangkut pautnya antara
gandum dengan jerami.
Gandum
akan dikumpulkan dalam lumbung Allah, sementara jerami akan dibakar di dalam
kekekalan, dibakar hangus di dalam api neraka sampai selama-lamanya. Jadi,
kalau saudara bertahan untuk menerima Firman yang benar dan murni, itu adalah
kasih karunia, sebab ini bukanlah cerita isapan
jempol.
Itu
sebabnya, apa yang disampaikan Yesus kepada dua murid yang sedang berjalan ke
Emaus, di mana Mesias terlebih dahulu akan dipermuliakan, tetapi setelah melewati
bermacam-macam penderitaan di atas muka bumi; setelah menyampaikan itu, Yesus
kembali berkata bahwa; Ia menceritakan diri-Nya sendiri, dan semuanya itu
dituliskan dalam kitab Suci, secara khusus Kitab Musa dan kita para nabi.
Dialah
seorang nabi yang diangkat dari tengah-tengah umat Israel, dan umat Israel
harus mendengarkan perkataan-Nya, karena
tiadalah mungkin kita dapat beribadah dengan kekuatan kita, tiadalah
mungkin kita memperoleh keselamatan dengan kemampuan kita sendiri. Jadi, kalau
saat ini kita beribadah kepada TUHAN, itu karena kelimpahan kasih karunia.
Bukankah
semakin terbuka pemikiran ini? Oleh sebab itu, jangan bodoh lagi.
Sedangkan
mimpi yang kedua juga diceritakan dengan tegas kepada ayahnya, ibunya, juga 11
(sebelas) saudaranya, di dalam Kejadian 37:9-10, di mana matahari, bulan dan 11
(sebelas) bintang sujud menyembah kepada Dia.
Dan
arti mimpi ini tentu sangat dipahami oleh saudara-saudaranya; tetapi oleh
karena itulah, Yusuf ditegur oleh Yakub, ayahnya dan dalam teguran itu, Yakub
berkata: “Mimpi apa mimpimu itu? Masakan aku dan ibumu serta saudara-saudaramu
sujud menyembah kepadamu sampai ke tanah?” Maka iri hatilah
saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya.
Jadi,
mimpi yang kedua adalah tampak matahari, bulan dan 11 (sebelas) bintang, jelas
Yusuf adalah gambaran dari mempelai wanita TUHAN.
Inilah
kedua mimpi yang disampaikan Yusuf dengan jujur dan tulus, walaupun harus menerima
perlakuan dan resiko yang besar yang harus dia tanggung. Bukti Yesus adalah
seorang nabi yang jujur, bukti Yesus adalah seorang nabi yang tulus; Dia siap
menerima resiko hukuman mati di atas kayu salib. Itulah resiko kejujuran, yaitu siap menerima
resiko.
Kalau
imam belum siap menerima resiko gaji kecil hanya karena berubah shift,
dia bukan imam yang benar, dia bukan imam yang jujur. Kalau engkau mau jujur
melayani TUHAN, maka engkau harus siap menerima resiko.
TUHAN
sedang menantikan seorang hamba TUHAN, seorang imam yang tulus, seorang pelayan
TUHAN yang jujur di dalam melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN. TUHAN menunggu
pribadimu, pribadi lepas pribadi, seorang demi seorang sekarang juga, tidak
menunggu besok; ambil keputusan.
Siap
menerima teguran, siap menerima resiko, itulah bukti seorang hamba TUHAN yang
jujur, itulah bukti bahwa Yesus jujur. Bukti Yesus tulus adalah siap menerima
resiko, yaitu menerima hukuman mati.
Demikian
halnya dengan Yusuf; dia siap menerima resiko, karena dia tahu, kalau dia ke
Mesir mendahului Yakub dan saudara-saudaranya, itu karena rencana Allah untuk
menyelamatkan seantero dunia. Dia tahu, dia sadar, walaupun di tengah-tengah
rencana Allah yang besar itu terkadang dagingnya bersuara. Apa buktinya? Ketika
dia menceritakan mimpinya itu kepada dua pelayan Firaun (juru roti dan juru
minuman), dia berkata secara khusus kepada juru minuman itu: “Tetapi,
ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah terima
kasihmu kepadaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Firaun dan tolonglah
keluarkan aku dari rumah ini.”
Apa
hal ihwal dari pada Yusuf? Dia diculik dari negeri Ibrani lalu dijual ke Mesir
sebagai budak belian, lalu dimasukkan ke dalam liang tutupan tanpa dosa, tanpa
salah.
Jadi,
seorang hamba TUHAN yang jujur, seorang nabi yang tulus, maka 2 (dua) berita
besar, 2 (dua) berita pokok utama dari seluruh pemberitaan yang tertulis di
dalam Alkitab ini harus disampaikan. Dalam seluruh Alkitab ini, hanya 2 (dua)
pokok berita penting yang harus disampaikan hamba TUHAN yang jujur dan tulus:
1.
Berita tentang gunung Sion, prakteknya; doa penyembahan.
2.
Dia harus menyampaikan bahwa sasaran
ibadah di atas muka bumi ini adalah pesta
nikah Anak Domba.
Kalau
dia keluar dari 2 (dua) berita utama ini, jangan gentar dan jangan takut kepada
dia, sebab dia bukan hamba TUHAN yang diutus oleh TUHAN. Ingat itu.
Tampaklah
matahari, bulan dan 11 (sebelas) bintang, itulah mempelai wanita TUHAN,
sedangkan Yesus adalah Mempelai Laki-Laki Sorga. Mari kita lihat Wahyu 19, dengan
perikop: “Perjamuan kawin Anak Domba”.
Wahyu
19:6-7
(19:6) Lalu aku
mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan
seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah
kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita
bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan
Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Lalu
aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah
dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: “Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.” Kedatangan
Yesus kembali untuk yang kedua kalinya, dia akan tampil sebagai Raja.
Selain
itu, marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena
hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. Kemudian,
yang kedua; Yesus Kristus tampil sebagai Mempelai Laki-Laki Sorgawi
dalam pesta nikah Anak Domba, dalam perjamuan malam kawin Anak Domba.
Jadi,
singkat kata: Sasaran akhir dari perjalanan rohani kita di atas muka
bumi ini, tidak lain tidak bukan, ialah perjamuan malam kawin Anak Domba, pesta
nikah Anak Domba, di situlah Yesus tampil sebagai Raja dan Mempelai Laki-Laki
Sorga.
Wahyu
19:8-9
(19:8) Dan
kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan
dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan
yang benar dari orang-orang kudus.] (19:9) Lalu ia berkata kepadaku:
"Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin
Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar,
perkataan-perkataan dari Allah."
Kepada
mempelai wanita TUHAN dikaruniakan lenan halus putih bersih berkilau-kilauan,
itulah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.
Lalu
ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke
perjamuan kawin Anak Domba." Hal ini harus dituliskan dan
disampaikan oleh hamba TUHAN yang jujur dan tulus dalam pemberitaan Firman.
Katanya
lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari
Allah." Jadi,
dua pokok utama yang disampaikan oleh Yusuf kepada ayah, ibu dan
saudara-saudaranya, itu adalah perkataan-perkataan yang benar, itu adalah Firman
Allah yang benar dan murni.
Maka,
di dalam pemberitaan Firman TUHAN, seorang hamba TUHAN harus jujur dan tulus. Apa
buktinya dia tulus? Dia harus siap menerima resiko ditolak, dia harus siap
menerima resiko dibenci, mengapa? Karena berita utama yang disampaikan
dari seluruh kitab Suci ini hanya ada 2 (dua):
1.
Bicara soal gunung Sion, prakteknya; doa
penyembahan, sebab itulah puncak ibadah di atas bumi.
2.
Matahari, bulan dan bintang, berbicara soal;
pengantin perempuan mempelai Anak Domba, dan memang itulah sasaran akhir ibadah
pelayanan kita di atas muka bumi ini, tidak yang lain.
Kalau
dalam setiap pertemuan ibadah, seorang hamba TUHAN sibuk menceritakan
berkat-berkat, sibuk menceritakan soal keberhasilan, sibuk bersaksi soal yang
lahiriah, sibuk untuk mengadakan sensasi-sensasi, sibuk hanya karena
kepentingan diri, sibuk mencari keuntungan, sibuk hanya untuk mengadakan sidang
jemaat rubuh-rubuh, ketawa-ketawa, muntah-muntah, dia bukan hamba TUHAN yang
diutus oleh TUHAN, sebab dia mengabaikan 2 (dua) pokok penting yang harus
diajarkan dari seluruh Alkitab, itulah gunung Sion dan pesta nikah Anak Domba.
Jadi,
kaum muda remaja yang sedang mendengar Firman hari ini sudah seharusnya engkau
tahu kedudukanmu di mana; kalau engkau bisa menerima Firman ini dengan hati
yang tulus. Dan TUHAN menyatakan hal ini kepada kita malam ini, bukan suatu
kebetulan. Saudara ada di dalam rencana Allah, itu bukan suatu kebetulan;
walaupun kita ditolak dunia, asal kita diterima oleh TUHAN lewat berita Firman
yang jujur dan tulus dan murni.
Ingat:
Hanya ada 2 (dua) pokok berita utama di dalam ALKITAB;
1.
Gunung Sion, puncak ibadah, doa
penyembahan.
2.
Mempelai perempuan TUHAN; pesta nikah Anak
Domba.
Lalu,
perlu untuk kita ketahui, dalam suasana pesta nikah Anak Domba, kembali kita
membaca Wahyu 19, secara khusus ayat
6. Angkat 6 ini selalu terikat dengan daging, tetapi supaya kita lepas dari
daging, di situ ada suatu peristiwa yang luar biasa.
Wahyu
19:6
(19:6) Lalu aku
mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau
air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
Rasul
Yohanes mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak. Kalimat ini
sama dengan Wahyu 14:1-3 tentang himpunan
besar orang banyak.
Kemudian,
kalimat kedua: Seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat; ini
adalah tanda kelepasan. Ketika dunia ini mengalami gempa bumi, mengalami suatu
guncangan yang hebat;
-
Itu tanda kelepasan bagi sidang mempelai
wanita TUHAN,
-
Tetapi bagi dunia,
itu merupakan suatu celaka, penghukuman bagi dunia.
Ketika
kita mulai memahami isi hati TUHAN, maka kita akan tampil sama seperti Maria
yang duduk dekat kaki TUHAN dan terus dengar Firman. Satu jam berlalu, namun terus
dengar Firman; satu jam setengah berlalu, namun terus dengar Firman; bahkan dua
jam berlalu, namun terus dengar Firman, karena ada daya tarik lewat pembukaan
rahasia Firman.
Seluruh
kitab suci, hanya ada 2 (dua) pokok utama yang harus disampaikan;
1.
Gunung Sion, itulah doa penyembahan.
2.
Pesta nikah Anak Domba
Sehingga,
manakala rahasia ini disampaikan, di situlah daya tarik bagi gereja Maria,
sehingga dia terus dengar Firman, lupa jam-jam dan waktu. Tetapi manakala kaum
muda remaja lupa jam-jam ibadah, lupa jam-jam doa, lupa dan menolak Pengajaran
Firman Allah yang benar dan murni, secara khusus Pengajaran Mempelai dalam
Terangnya Tabernakel, Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT), karena sibuk
dengan jam-jam dunia, maka dia tidak berada dalam rencana Allah yang besar,
ingat itu; dia tidak berada dalam rencana keselamatan.
Ayo,
saling mendorong satu dengan yang lain; saling menasihati. Tegur saudaramu,
tegur sahabatmu, saling mengingatkan satu dengan yang lain.
KESIMPULANNYA,
kita akan lihat dalam nubuatan Yesaya 60.
Ini adalah kesimpulan dari pengalaman Yusuf sebagai nabi yang jujur dan tulus.
Yesaya
60:15
(60:15) Sebagai
ganti keadaanmu dahulu, ketika engkau ditinggalkan, dibenci dan tidak
disinggahi seorang pun, sekarang Aku akan membuat engkau menjadi kebanggaan
abadi, menjadi kegirangan turun-temurun.
Keadaan
Yusuf dahulu:
1.
Ditinggalkan.
2.
Dibenci.
3.
Tidak disinggahi seorangpun, tidak ada
orang yang peduli dengan dia.
Sebagai
gantinya adalah Allah membuat Yusuf menjadi kebanggaan abadi, menjadi
kegirangan turun temurun, jelas ini adalah gambaran dari; gunung Sion.
Yesaya
60:14
(60:14) Anak-anak
orang-orang yang menindas engkau akan datang kepadamu dan tunduk,
dan semua orang yang menista engkau akan sujud menyembah telapak
kakimu; mereka akan menyebutkan engkau "kota TUHAN", "Sion,
milik Yang Mahakudus, Allah Israel."
Anak-anak
orang-orang yang menindas engkau akan datang kepadamu dan tunduk, dan semua
orang yang menista engkau akan sujud menyembah telapak kakimu. mereka
akan menyebutkan engkau "kota TUHAN", dan menyebut engkau “gunung
Sion”. Siapa gunung Sion ini? "Sion, milik Yang Mahakudus, Allah
Israel." Gunung Sion, itulah milik kepunyaan Allah sendiri.
Kalau
hanya datang beribadah di rumah TUHAN, itu belum jaminan sebagai milik
kepunyaan TUHAN. Tetapi kalau ibadah itu sudah dibawa sampai kepada puncak ibadah,
itulah gunung Sion -- prakteknya adalah doa penyembahan --, jelas; dia adalah
milik kepunyaan Allah. Oleh sebab itu, jangan malas-malas menyembah TUHAN,
jangan bersungut-sungut di dalam melayani pekerjaan TUHAN, jangan lelet-lelet,
jangan ditunda-tunda. Apa yang bisa dikerjakan detik itu juga, kerjakan, jangan
tunggu besok, jangan banyak tidur. Jangan bawa dirimu ke ladang si pemalas,
yang digambarkan seperti engsel yang berputar-putar di situ-situ saja.
TUHAN
membalas segala sesuatunya nanti; TUHAN balikkan keadaanmu nanti. Jika sekarang
engkau “susah”, maka TUHAN balikkan keadaanmu nanti menjadi “enak”, bahkan
nanti dipermuliakan sampai kemuliaan kekal. Jangan buat matamu tertutup (tidur).
Orang
dunia saja tahu peribahasa: “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian”,
artinya; bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian; itulah keadaan
gunung Sion. Jangan kita kalah dengan
dunia, tetapi biarlah keadaan kita melebihi dari dunia, melebihi dari kemuliaan
dunia.
Yesaya
60:2-4
(60:2) Sebab
sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa;
tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata
atasmu. (60:3) Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada
terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. (60:4)
Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun
kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu
perempuan digendong.
Sebab
sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa;
tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Intinya: Kalau ibadah dibawa sampai
kepada puncaknya, itulah gunung Sion, maka terang TUHAN terbit atasnya, kemudian
kemuliaan TUHAN menjadi nyata atasnya.
Kalau
itu sudah nyata, lihatlah ayat 3: Bangsa-bangsa
berduyun-duyun datang kepada terangmu, bangsa-bangsa berduyun-duyun datang
kepadamu karena engkau terang, dan raja-raja, pemimpin-pemimpin dunia
ini akan datang kepada cahaya yang terbit bagimu.
Firman
itu pelita. Cahaya itu adalah Pengajaran. Bangsa-bangsa akan datang mencari
Pengajaran, dimulai dari kita; oleh sebab itu, satu dengan yang lain, kita
harus bergandengan tangan untuk membawa Pengajaran Pembangunan Tabernakel dari
Timur sampai ke Barat, tidak boleh egois lagi dengan kejahatan kenajisannya.
Angkatlah
mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu ... Lihat,
saat TUHAN mempermuliakan gunung Sion, semua datang berhimpun kepadanya. Lalu
akhirnya, saat mereka berhimpun ke gunung Sion, yang terjadi adalah;
1.
anak-anakmu laki-laki datang dari jauh,
2.
dan anak-anakmu perempuan digendong.
“Digendong”,
harusnya itu menjadi beban kita, tetapi diambil alih oleh para
pemimpin-pemimpin dunia ini nanti, kalau TUHAN sudah mempermuliakan gunung
Sion, kedudukannya di atas gunung TUHAN, gunung Sion, puncak tertinggi, tegak
berdiri di hulu gunung-gunung, seperti satu berkas milik Yusuf yang tegak,
sehingga datang 11 (sebelas) berkas mengelilingi dan sujud menyembah kepada
dia.
Yesaya
60:5
(60:5) Pada
waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan
tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari
seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan
datang kepadamu.
Pada
waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri ... Dan ini akan
nyata; kita akan terheran-heran dengan wajah berseri-seri, engkau akan
tercengang dan akan berbesar hati, disertai dengan tercengang-cengang dan
berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, kelimpahan
dari seberang laut akan beralih kepada gunung Sion.
Lihat,
saat ini kita sedang bersusah-susah, bagaimana caranya Pengajaran Pembangunan
Tabernakel (PPT) ini disampaikan. Kita harus mengorbankan tenaga, pikiran,
waktu, uang, materi, harta kita, semua; oleh sebab itu, jangan bersungut-sungut.
Apabila TUHAN membawa kita sampai kepada puncak gunung TUHAN, itulah gunung
Sion, maka TUHAN akan balikkan keadaan, sampai kita tercengang-cengang.
Jadi,
jangan kita bersungut-sungut dan berkata: “Korban lagi ... korban lagi ...
korban lagi” Kemuliaan yang akan kita terima kelak tidak sebanding dengan
korban-korban yang kita persembahkan sekarang ini. Camkan itu.
Yesaya
49:22-23
(49:22) Beginilah
firman Tuhan ALLAH: "Lihat, Aku akan mengangkat tangan-Ku sebagai tanda
untuk bangsa-bangsa dan memasang panji-panji-Ku untuk suku-suku bangsa,
maka mereka akan menggendong anak-anakmu laki-laki dan anak-anakmu
perempuan akan didukung di atas bahunya. (49:23) Maka raja-raja
akan menjadi pengasuhmu dan permaisuri-permaisuri mereka menjadi inangmu.
Mereka akan sujud kepadamu dengan mukanya sampai ke tanah dan
akan menjilat debu kakimu. Maka engkau akan mengetahui, bahwa Akulah
TUHAN, dan bahwa orang-orang yang menanti-nantikan Aku tidak akan mendapat
malu."
Beginilah
firman Tuhan ALLAH: "Lihat, Aku akan mengangkat tangan-Ku sebagai tanda
untuk bangsa-bangsa dan memasang panji-panji-Ku untuk suku-suku bangsa ... Lihat, TUHAN Yesus adalah keselamatan
kita; Dialah Yehova Nissi, panji keselamatan.
Maka
mereka akan menggendong anak-anakmu laki-laki dan anak-anakmu perempuan akan
didukung di atas bahunya. Lihat, segala berkat-berkat dari seberang
lautan akan datang menjadi bagian kita. Tidak berhenti sampai di situ, segala
beban-beban kita dalam melayani pekerjaan TUHAN, semuanya akan ditanggung oleh
mereka, karena TUHAN yang menjadi Yehova Nissi (panji keselamatan) bagi kita
semua.
Maka
raja-raja akan menjadi pengasuhmu ... Lihat, yang lebih heran lagi; yang
menjadi pengasuh adalah pemimpin-pemimpin bangsa, raja-raja bangsa. Saya yakin
hal ini akan tergenapi; kalau tidak tergenapi, maka saudara tidak perlu gentar
kepada saya, tidak usah takut dan hormat kepada saya. Hal ini akan tergenapi. Dan malam ini saya sampaikan ini, bukan
semata-mata maunya saya, tetapi jelas ini maunya TUHAN Yesus Kristus dalam
urapan Roh Kudus.
Dan
permaisuri-permaisuri mereka menjadi inangmu. Kemudian, yang
menjadi inang pengasuh adalah permaisuri-permaisuri; bayangkan, dia akan
bertanggung jawab dengan segala beban-beban kita.
Apa
lagi? Mereka akan sujud kepadamu dengan mukanya sampai ke tanah ... Dalam
keadaan sujud dengan muka sampai ke tanah, bukan dengan ambil muka, bukan
sambil cari muka, tetapi dengan sujud dan dengan muka sampai ke tanah.
Dan
akan menjilat debu kakimu. Artinya; mengakui
bahwa gunung Sion adalah milik TUHAN.
TUHAN
akan balikkan semua. Jadi, jangan ragu mengambil keputusan untuk menjadi
pelayan yang jujur, menjadi seorang imam yang tulus, tidak usah takut mengambil
resiko, sebab TUHAN akan balikkan keadaan itu nanti. Ingat: Jangan karena kita
egois, lalu orang lain tersandung. Orang lain juga ingin menjadi imam; tetapi
karena kita egois, orang lain tidak bisa menjadi imam, karena kita tidak tekun
3 (tiga) macam ibadah pokok. Jangan egois. Jangan turuti hawa nafsumu. Kalau
engkau mengerti Firman, menangislah engkau malam ini.
Yesaya
43:4-7
(43:4) Oleh
karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka
Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai
ganti nyawamu. (43:5) Janganlah takut, sebab Aku ini menyertai
engkau, Aku akan mendatangkan anak cucumu dari timur, dan Aku
akan menghimpun engkau dari barat. (43:6) Aku akan berkata kepada
utara: Berikanlah! dan kepada selatan: Janganlah tahan-tahan! Bawalah
anak-anak-Ku laki-laki dari jauh, dan anak-anak-Ku perempuan dari
ujung-ujung bumi, (43:7) semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku
yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga
Kujadikan!"
Oleh
karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau ... Ingat:
Gunung Sion, sidang mempelai wanita TUHAN sangat berharga di mata TUHAN. Dan TUHAN
terlalu mengasihi gunung Sion lebih dari pada gereja-gereja lain, sama seperti
Yakub lebih mengasihi Yusuf dari pada 11 (sebelas) saudara-saudaranya yang lain.
Selanjutnya
di sini dikatakan: Maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan
bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu. TUHAN akan memberi manusia sebagai
ganti dari segala penderitaan yang dialami, antara lain;
-
raja-raja menjadi pengasuh,
-
permaisuri-permaisuri menjadi inang
mengasuh,
untuk
menanggung beban semuanya dalam penggembalaan GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon,
sebab terlalu banyak pekerjaan yang harus kita kerjakan.
Oleh
sebab itu, janganlah takut mengambil keputusan malam ini sampai
seterusnya. Mengapa kita tidak boleh takut? Sebab Aku ini menyertai
engkau. Ingat: TUHAN senantiasa menyertai kita. Begitu Yesus lahir ke dunia
ini, Yusuf dan Maria harus memberi nama Imanuel, sesuai dengan mimpi Yusuf itu.
Kita harus yakin dengan Firman nubuatan, itulah “mimpi”.
Kemudian,
di sini dikatakan: Aku akan mendatangkan anak cucumu dari timur, dan Aku
akan menghimpun engkau dari barat. Selanjutnya, ada suatu persekutuan yang
indah; bangsa kafir dan Israel bersatu.
Aku
akan berkata kepada utara: Berikanlah! dan kepada selatan: Janganlah
tahan-tahan! Bawalah anak-anak-Ku laki-laki dari jauh, dan anak-anak-Ku
perempuan dari ujung-ujung bumi.
-
Kalau TUHAN sudah mengangkat, maka tidak
ada yang bisa menahan.
-
Kalau TUHAN sudah membuka pintu, maka tidak
ada yang bisa menutup.
Mengapa
demikian? Sebab Dia memegang kunci Daud.
Semua
orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang
Kubentuk dan yang juga Kujadikan! Dan semuanya nanti akan menjadi
indah, kembali kepada wujud semula, segambar serupa dengan Allah, lewat pesta
nikah Anak Domba.
Jadi,
seluruh kitab suci, hanya ada 2 (dua) pokok utama yang harus
disampaikan oleh seorang hamba TUHAN.
1.
Ibadah harus memuncak sampai gunung Sion,
prakteknya; doa penyembahan.
2.
Pesta nikah Anak Domba.
Itulah
dua rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad.
1.
Rahasia
ibadah,
di mana ibadah harus dibawa sampai kepada puncaknya, itulah doa penyembahan.
2.
Rahasia
nikah,
itulah perjamuan malam kawin Anak Domba.
Mari,
saya akan tunjukkan; kita akan sejenak melihat dua rahasia yang tersembunyi
dari abad ke abad.
Kolose
1:25-26
(1:25) Aku telah
menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah
kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu, (1:26)
yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke
turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.
Aku
telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah
kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu. Hal ini
menunjukkan bahwa Rasul Paulus adalah seorang hamba TUHAN yang jujur dan
seorang hamba TUHAN yang tulus. Apa buktinya? Di atas tadi saya sudah sampaikan;
dia berani mengambil resiko, walaupun akhirnya dia mati terbunuh di Yerusalem,
hanya demi gandum yang tidak ada hubungannya dengan jerami.
Apakah
Firman yang disampaikan itu? Yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke
abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada
orang-orang kudus-Nya. Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan
mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di
tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
Singkatnya:
Rasul Paulus menyatakan rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari
keturunan ke keturunan dinyatakan kepada sidang jemaat di Kolose (secara khusus)
dan kepada bangsa kafir (secara umum).
Apakah
itu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad?
-
Yang pertama: Rahasia ibadah, di mana
ibadah itu harus memuncak sampai doa penyembahan, itulah gunung Sion, prakteknya
adalah doa penyembahan.
-
Yang kedua: Rahasia nikah.
Tentang:
RAHASIA IBADAH.
1
Timotius 3:15-16
(3:15) Jadi jika
aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai
keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar
kebenaran. (3:16) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita:
"Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam
Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia,
diangkat dalam kemuliaan."
Jadi
jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai
keluarga Allah. Seperti apa keluarga Allah yang sebenarnya? Yakni
jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran; harus
menjadi tiang penopang dan harus menjadi dasar kebenaran. Ingat itu. Jangan
asal melayani TUHAN, tetapi harus menjadi tiang penopang -- itulah keluarga
Allah --, dan harus menjadi dasar kebenaran. Jangan engkau ngikut-ngikut,
itu bukanlah dasar kebenaran; tetapi engkau menjadi contoh teladan, itulah
dasar kebenaran.
Dan
sesungguhnya agunglah rahasia ibadah ... Inilah rahasia yang
tersembunyi dari abad ke abad, itulah rahasia ibadah. Apa puncak ibadah? Itulah
doa penyembahan.
Puncak
ibadah adalah gunung Sion. Prakteknya adalah doa penyembahan. Prakteknya bukanlah
sensasi, bukan berkat, bukan kalau hamba TUHAN mengadakan sensasi, lalu
mengadakan kesembuhan mujizat, bukan itu puncak ibadah, melainkan doa
penyembahan.
Inilah
rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad yang pertama, dan selanjutnya kita akan
melihat rahasia yang kedua. Jadi, hanya ada 2 (dua) rahasia; oleh sebab itu,
jangan mau disesatkan oleh nabi-nabi yang tidak bertanggung jawab.
Saya
gereget melihat hamba TUHAN, karena saya menyampaikan Teologia Penderitaan,
lalu dia berkata bahwa saya iri kepada dia, karena dia memiliki gereja besar;
saya tidak terima bahasa itu, karena sesungguhnya dia tidak mengerti Firman TUHAN,
dia terlalu dangkal, dia terlalu bodoh, dia tampil sebagai pengejek tetapi dia
tidak tahu apa yang diucapkannya.
Tentang:
RAHASIA NIKAH.
Efesus
5:32
(5:32) Rahasia
ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
Rahasia
yang kedua adalah rahasia nikah; hubungan antara sidang jemaat dengan Kristus
sebagai Kepala Gereja dan Mempelai Pria Sorga, sedangkan sidang jemaat (gereja
TUHAN) adalah tubuh-Nya, adalah sidang mempelai TUHAN. Itulah rahasia yang besar,
yang kedua, yaitu “rahasia nikah”.
Jadi,
seorang hamba TUHAN harus jujur, harus tulus. Kalau dia jujur dan tulus, maka
pokok utama dari seluruh pemberitaan Firman TUHAN, hanya ada 2 (dua):
1.
Dia harus menyampaikan rahasia ibadah, di
mana puncaknya adalah doa penyembahan.
2.
Dia harus menyampaikan rahasia nikah;
hubungan antara tubuh dengan Kepala, itulah yang disebut hubungan nikah yang
suci antara Kristus, yang adalah Kepala, Mempelai Laki-Laki Sorga, dengan
sidang jemaat, yang adalah tubuh, mempelai wanita-Nya, berdasarkan kasih.
Inilah
yang disampaikan oleh Yusuf kepada ayahnya, ibunya, dan saudara-saudaranya,
tanpa terkecuali. Jangan kita pakai perasaan; jangan turuti tabiat daging walaupun
itu ayah, walaupun itu ibu, walaupun itu saudara laki-laki, walaupun itu
saudara perempuan. Lepaskan tabiat daging dari semua, karena musuh orang adalah
seisi rumahnya; jadi, harus mengalami pemisahan mulai dari sekarang. Kalau
engkau mau terima resiko menerima dia rahasia yang tersembunyi dari abad ke
abad, maka TUHAN akan berkati engkau
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment