IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 24 JULI 2021
STUDY YUSUF
(Seri: 243)
Subtema: KELIMPAHAN KASIH ALLAH
Selamat
malam… Salam sejahtera bahagia kiranya memenuhi kehidupan kita pribadi lepas
pribadi.
Tentu
saja kita bersyukur kepada TUHAN karena kasih sayang dan kasih setianya kita
dihimpunkan dalam Ibadah Kaum Muda Remaja itu semua karena kemurahan Tuhan. Saya
juga tidak lupa menyapa Pemuda Remaja, Sidang Jemaat Tuhan yang sedang
mengikuti pemberitaan Firman Tuhan lewat live
streaming, vidio internet, Youtube, Facebook,
baik di dalam negeri maupun di luar negeri dimanapun anda berada Tuhan Yesus
memberkati kita semua.
Selanjutnya
marilah kita berdoa mohonkan kemurahan TUHAN supaya firman itu keluar yakni
terjadi pembukaan rahasia Firman yang akan meneguhkan setiap kehidupan kita di
hari-hari terakhir ini, dimana di hari-hari terakhir ini adalah hari-hari yang
betul dalam keadaan hari yang jahat, sebab kasih itu sudah semakin dingin dan
dosa juga sudah semakin memuncak. Inilah yang di sebut puncak dari gelap malam,
maka sebab itu di hari-hari terakhir ini sudah seharusnya kita semakin
sungguh-sungguh di dalam menyerahkan diri kita kepada Tuhan lewat ibadah dan
pelayanan yang Tuhan percayakan ini, maka kita harus lebih menghargainya.
Mari
kita sambut STUDY YUSUF sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda
Remaja malam ini.
Dengan
perikop: “Yusuf di mesir sebagai penguasa.”
Kejadian
41:50
(41:50) Sebelum datang tahun kelaparan itu, lahirlah bagi
Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam
di On.
Sebelum
datang tahun kelaparan itu, yaitu selama 7 tahun kelaparan. lahirlah bagi Yusuf
dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam di
On.
Singkat
kata: Dua orang anak laki-laki Yusuf dilahirkan di dalam kelimpahan.
Demikian
juga kita semua, sebenarnya juga lahir dalam kelimpahan oleh kasih karunia
Allah yang dinyatakan Yesus Kristus 2000 tahun yang lalu di atas salib Golgota.
Kita
semua lahir di dalam kelimpahan kasih karunia Allah. Sehingga tentu saja tidak
akan mengalami kekurangan dan kemiskinan sampai selama-lamanya.
Kalau
kedua anak laki-laki Yusuf lahir dalam kelimpahan tentu saja tidak akan
mengalami kekurangan untuk selama-lamanya. Alasan saya mengatakan hal itu kita
baca Kejadian 41:49.
Kejadian
41:49
(41:49) Demikianlah Yusuf menimbun gandum seperti pasir di
laut, sangat banyak, sehingga orang berhenti menghitungnya, karena memang
tidak terhitung.
Demikianlah
Yusuf menimbun gandum seperti pasir di laut, sangat banyak, sehingga orang
berhenti menghitungnya, karena memang tidak terhitung.
Perlu
untuk kita ketahui bersama-sama:
-
Segala
takaran atau ukuran yang ditujukan kepada perkara lahiriah dapat dihitung atau
segalanya terhitung. Tidak ada yang tidak dapat di hitung dengan segala sesuatu
yang ada di atas muka bumi ini. Segala perkara yang ada di atas muka bumi ini,
segalanya terhitung.
-
Segala
takaran atau ukuran yang ditujukan kepada kemurahan atau kasih karunia Allah
tidak dapat dihitung oleh siapapun sekalipun dia seorang ilmuwan. Singkat kata:
kasih karunia Allah (kemurahan hati Tuhan) tidak dapat di ukur, tidak dapat
dihitung, tidak dapat dinilai siapapun termasuk oleh seorang ilmuwan.
Itulah
kelimpahan kasih karunia Allah, pada saat itulah kedua anak laki-laki Yusuf
dilahirkan keatas bumi ini.
Perikop:
Pelayanan Untuk Pendamaian.
2
Korintus 5:15
(5:15) Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya
mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia,
yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.
Kristus
telah mati dan bangkit untuk semua orang, maka kita yang hidup sekarang ini
tidak lagi hidup untuk diri sendiri tetapi untuk TUHAN.
Pendeknya
tanda seseorang hidup untuk TUHAN ialah:
Tidak
egois = Tidak hanya mementingkan diri sendiri.
Buktikan
bahwa kita semua hidup untuk TUHAN.
2
Koritus 5:16-17
(5:16) Sebab
itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika
kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi
menilai-Nya demikian. (5:17) Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia
adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah
datang.
Oleh
sebab itu Rasul Paulus berkata: Sebab itu
kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia.
Dan jika kami pernah menilai Kristus
menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian …
Kita
tidak mungkin bisa menilai Kristus menurut takaran atau ukuran manusia.
Intinya:
Kita tidak dapat menghitung kasih karunia Allah menurut ukuran manusia =
Kelimpahan kasih karunia Allah tak terukur.
Singkat
kata: Siapa yang berada dalam Kristus dia adalah ciptaan baru, yang lama telah
berlalu. Sehingga dengan demikian, kasih Kristus tidak dapat diukur oleh
siapapun.
Seseorang
tidak akan dapat mengalami pembaharuan jikalau tidak karena kasih Kristus.
Singkat kata: Menjadi manusia baru karena diperbaharui oleh kasih Kristus. Jadi
bagaimana mungkin kita bisa menilai dan mengukur kelimpahan kasih karunia
Kristus.
2
Korintus 5:18-20
(5:18) Dan
semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita
dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada
kami. (5:19) Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus
dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita
pendamaian itu kepada kami. (5:20) Jadi kami ini adalah utusan-utusan
Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama
Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
Sebab Allah mendamaikan dunia dengan
diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka …Maka perlu kita ketahui bahwa Allah tidak memperhitungkan pelanggaran
-pelanggaran manusia itu sendiri, Allah tidak memperhitungkan pelanggaran
manusia maupun itu dosa jahat, dosa najis, dosa berhala, tetapi Allah berusaha
memperdamaikan dirinya dengan manusia lewat salib di Golgota.
Singkat kata: Sebagai Imam Besar Agung
Yesus Kristus telah mati di kayu salib untuk memperdamaikan dosa manusia,
dengan kata lain manusia berdamai dengan Allah karena salib di Golgota. Oleh
sebab itu, seorang gembala sidang harus membawa berita pendamaian, berita
salib, bukan sibuk dengan berita yang lain; berita berkat secara lahiriah.
Pada
ayat 19, perhatikan kalimat: dengan tidak memperhitungkan pelanggaran
mereka. Allah berusaha memperdamaikan diri-Nya lewat salib di Golgota. Ia
tidak memperhitungkan pelanggaran manusia, Sebab segala dosa telah
diperdamaikan-Nya di atas kayu salib.
Dengan
demikian, kemurahan dan kasih karunia Allah tidak dapat diukur oleh siapapun.
-
Kasih
Allah lebih lebar dari samudera.
-
Lebih dalam dan lebih luas
dari lautan biru dan langit biru.
-
Kemudian
dapat mengatasi langit lebih tinggi
dari langit biru.
Tiada
seorang ilmuwan di atas muka bumi ini dapat mengukur jarak antara bumi dengan
langit, sekalipun demikian, kasih Allah lebih tinggi dari langit biru. Mungkin
jarak dari bumi ke langit bisa di ukur oleh seorang ilmuwan yaitu: Bulan dan Mars.
Mungkin
bisa di ukur oleh ilmuwan tetapi jarak bumi dengan langit biru tidak dapat di
ukur oleh ilmuwan, tetapi perlu kita ketahui bahwa kasih Allah melebihi tinggi
dari langit biru.
Roma
11:33
(11:33) O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan
Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak
terselami jalan-jalan-Nya!
O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan
pengetahuan Allah! …Lebih dalam dari hikmat manusia, lebih dalam dari
pengetahuan seorang ilmuwan. Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan Allah
dan sungguh tak terselami jalan-jalan Tuhan.
Siapa
yang menyangka kalau saudara pada akhirnya berada di tengah ibadah dan
pelayanan dalam penggembalaan GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon. Siapa yang
menyangka pada akhirnya saya terpanggil menjadi hamba Tuhan dan sekarang
menerima jabatan Gembala.
Jadi,
sungguh tak terselidiki
keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!
Tidak ada yang dapat menyelami jalan-jalan
Tuhan, sungguh unik dan tidak terselami. Kadangkala dari perkara yang tidak
kita inginkan, Tuhan izinkan suatu perkara terjadi namun hal itu terjadi untuk
mendatangkan kebaikan bagi kita sendiri dan supaya nama-Nya dipermuliakan. Jadi jelas”:
-
O, alangkah
dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah!
-
Sungguh tak
terselidiki keputusan-keputusan-Nya.
-
Sungguh tak
terselami jalan-jalan-Nya!
Jadi singkat
kata, kasih Allah tidak dapat di ukur oleh siapapun termasuk seorang ilmuwan.
Roma
11:34
(11:34)
Sebab,
siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi
penasihat-Nya?
Timbul
pertanyaan bagi kita: Siapakah yang mengetahui pikiran TUHAN? Jawabannya: Tidak
ada.
Siapakah
yang pernah menjadi penasihat TUHAN? Jawabnya: Tidak ada.
Karena
pada dasarnya manusia banyak kelirunya. Tidak mungkin orang keliru bisa memberi
nasehat kepada Tuhan, sebab Tuhanlah penasehat yang sesungguhnya dan Tuhanlah
penasehat ajaib.
Roma
11:35-36
(11:35)
Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus
menggantikannya? (11:36) Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh
Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
Singkat
kata: Bagi Dialah kemuliaan sampai
selama-lamanya!
TUHAN
tidak pernah berhutang kepada manusia, itu sebabnya pada Roma 11:35 “Atau siapakah
yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya?”,
Tuhan tidak pernah berhutang
kepada manusia. Kita yang berhutang banyak kepada-Nya. Dan hutang kita
sampai hari ini kalau digunakan menurut ukuran, pengetahuan dan pikiran manusia
tidak akan bisa menutupi hutang-hutang kita.
Efesus
3:14-16
(3:14)
Itulah
sebabnya aku sujud kepada Bapa, (3:15) yang dari pada-Nya semua turunan
yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya (3:16) Aku
berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan
kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu.
Yesus
Kristus adalah gembala agung dan imam besar agung yang melayani, berdoa dan memperdamaikan dosa kita masing-masing.
Rasul
Paulus sangat memperhatikan sidang jemaat di Efesus. Rasul Paulus berdoa supaya
Allah, menurut kekayaan, kemuliaan-Nya:
1.
Menguatkan.
2.
Meneguhkan
sidang jemaat di Efesus.
Oleh
roh Allah yang diam di dalam batin kita semua, itu adalah hasil doa dari Imam
Besar Agung, seperti doa Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus. Doa seorang
pemimpin rohani yang bertanggung jawab. Supaya sidang jemaat itu juga limpah di
dalam kekayaan dan kemuliaan Allah.
Yesus
Kristus adalah gembala Agung, yang memperdamaikan dosa kita masing-masing. Itu
sebabnya, saya tidak lupa memohon dalam doa supaya dalam setiap pertemuan
ibadah kita di bumi ini kiranya Dia tampil sebagai imam besar di tengah ibadah
kita untuk berdoa dan melayani kita, supaya jangan ada seorangpun yang imannya
gugur, iman kita hanya kepada darah salib tidak kepada perkara lahiriah.
Efesus
3:17-19
(3:17) sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan
kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.
Ini
merupakan bagian dari pokok doa Rasul Paulus supaya, sehingga sidang jemaat di
Efesus berakar dan berdasar di dalam kasih.
Pokok doa Rasul Paulus yang pertama:
Supaya oleh iman mereka Kristus diam di dalam hati
mereka dan mereka berakar serta berdasar sehingga sidang jemaat di Efesus berakar
dan berdasar di dalam kasih.
Kemudian
kita lihat pokok doa Rasul Paulus yang kepada untuk sidang jemaat di Efesus.
Efesus
3:18-19
(3:18) Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala
orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan
dalamnya kasih Kristus, (3:19) dan
dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku
berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
Pokok doa Rasul Paulus yang kedua:
Supaya sidang jemaat di Efesus dapat memahami,
antara lain:
-
Betapa
lebarnya dan panjangnya kasih Kristus.
-
Tingginya
dan dalamnya kasih Kristus.
Pokok
doa yang berikutnya adalah supaya jemaat di Efesus dapat mengenal kasih Allah
dan kelimpahan kasih karunia yang melampaui segala pengetahuan manusia. Jadi,
kelimpahan kasih karunia Allah yang dinyatakan kepada manusia, tidak dapat
diukur oleh manusia, oleh ilmuwan sekalipun.
Perlu
untuk diketahui: Pengetahuan manusia belum sempurna untuk memperoleh keselamatan
yakni hidup kekal.
Pendeknya:
Kasih Allah melampaui segala pengetahuan manusia yang artinya kasih Allah tidak
dapat di ukur oleh siapapun termasuk oleh ilmuwan.
Diagram
dari kelimpahan kasih Allah:
Menurut
Efesus 3:18:
-
LEBARNYA
KASIH dan PANJANGNYA KASIH = DIAGRAM HORIZONTAL.
-
TINGGINYA
KASIH dan DALAMNYA KASIH = DIAGRAM VERTIKAL.
Apabila
diagram horizontal di satukan dengan diagram vertikal itu jelas menunjuk pada
salib di Golgota. Dari sanalah kita menerima kasih karunia Allah. Jadi kita
menerima kasih karunia Allah lewat Yesus Kristus yang telah mati di atas kayu
salib 2000 tahun yang lalu. Kita patut bersyukur dan berterima kasih atas
kelimpahan kasih karunia-Nya.
Efesus
3:20
(3:20) Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih
banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari
kuasa yang bekerja di dalam kita,
Tadi
Rasul Paulus berdoa untuk sidang jemaat di Efesus, supaya mereka limpah kasih
karunia Allah.
Karya
Allah atau salib di Golgota itulah kelimpahan kasih Allah melebihi dari:
-
Segala
sesuatu yang kita harapkan dalam setiap doa-doa kita.
-
Segala
sesuatu yang kita pikirkan.
Kita
berpikir, menurut kita itu baik, tetapi belum tentu itu baik menurut TUHAN.
Jadi jelas, kelimpahan kasih karunia ini melebihi dari segala sesuatu yang kita
pikirkan.
… Kelimpahan
kasih karunia melebihi dari apa yang saya pikirkan.
Apapun
yang terjadi di atas muka bumi ini, entah itu hal yang baik ataupun yang tidak
baik itu merupakan kelimpahan kasih karunia Allah yang melebihi pikiran manusia.
Singkat kata: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya.
Perikop:
Semuanya Adalah Kasih Karunia.
Efesus
2:2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan
dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang
sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. (2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka,
ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan
pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus
dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
Sebenarnya
keadaan manusia ketika hidup di luar TUHAN; sudah mati sebelum binasa, karena
dosa yang ditimbulkan oleh dunia, setan dan daging.
Efesus
2:4-8
(2:4) Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena
kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, (2:5) telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus,
sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia
kamu diselamatkan -- (2:6) dan di
dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat
bersama-sama dengan Dia di sorga,
Allah
kaya akan rahmat, limpah akan kasih karunia di nyatakan kepada manusia berdosa
dan sudah sangat jelas Allah tidak pernah memperhitungkan pelanggaran manusia.
Singkat
kata: Oleh karena rahmat dan kelimpahan kasih karunia kita diselamatkan
sampai akhirnya memperoleh
Efesus
2:7-8
(2:7) supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan
kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan
kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. (2:8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu
bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
Singkat
kata: Oleh karena kelimpahan kasih karunia Allah kita diselamatkan oleh iman.
Itu bukan hasil pekerjaan manusia, itu adalah kemurahan Allah, jadi jangan kita
memegahkan diri.
Perikop:
“Hamba TUHAN yang menderita.” Berarti,
hamba TUHAN itu harus memikul salib. Jadi, jangan dipelintir dengan “tidak
selamanya menderita”, tetapi hamba TUHAN harus sangkal diri, memikul salib.
Jangan ada hamba TUHAN yang memelintir ayat ini dan sidang jemaat tidak boleh
dibodoh-bodohi.
Setiap
orang yang melakukan firman itu penderitaan, contoh: mengembalikan persepuluhan, kemudian ayat Firman yang mengatakan: kasihilah musuhmu, bukankah itu
penderitaan. Oleh sebab itu, Firman Allah jangan sesekali dipelintir atau
diplesetkan, kalau tidak, TUHAN lawanmu.
Yesaya
53:3-4
(53:3) Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh
kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga
orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. (53:4) Tetapi sesungguhnya, penyakit
kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita
mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
Hamba
TUHAN ketika memikul salibnya, prakteknya:
-
Ia dihina dan dihindari
orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan.
-
Ia sangat dihina,
sehingga orang menutup mukanya terhadap dia, sampai pada akhirnya orang menutup
mukanya terhadap dia dan bagi kita pun
dia tidak masuk hitungan.
Sesungguhnya:
-
Penyakit kitalah
yang ditanggungnya.
-
Dan kesengsaraan
kita yang dipikulnya.
Sekalipun
demikian, kita masing menganggap sengsara salib itu aneh, salah. Tetapi saya
sampaikan, memang aneh tetapi nyata dalam kelimpahan kasih karunia.
Yesaya
53:5
(53:5) Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita,
dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan
keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita
menjadi sembuh.
Tetapi Ia tertikam oleh:
-
Ia tertikam oleh karena pemberontakan kita.
-
Ia diremukkan oleh karena kejahatan manusia.
Kesimpulannya: Ganjaran (penderitaan) yang
mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepada-Nya, dan oleh
bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Inilah
gambaran dan bayangan kelimpahan kasih karunia Allah di bukit Golgota, 2000
tahun yang lalu.
Di
dalam 2 Korintus 5:19; Allah
melakukan hal itu tanpa memperhitungkan pelanggaran-pelanggaran kita. Jadi,
Kristus Yesus menanggung penderitaan di atas kayu salib karena pelanggaran
manusia. TUHAN tidak melihat apakah dosa itu dilakukan oleh seorang pejabat
atau seorang miskin, tetapi yang pasti Allah melakukan itu tanpa
memperhitungkan pelanggaran-pelanggaran kita. Allah itu tidak pandang bulu,
tidak pandang muka di dalam hal menyatakan kelimpahan kasih karunia-Nya.
Perikop:
Memberi Dengan Sukacita Membawa Berkat
2
Koritus 9:6-7
(9:6) Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan
menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. (9:7) Hendaklah masing-masing
memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena
paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Camkanlah pengertian yang baik ini:
-
Menabur sedikit, tentu akan menuai sedikit juga.
-
Menabur banyak, tentu akan menuai banyak juga.
perhatikan
baik-baik, di dalam hal berkorban di tengah ibadah dan pelayanan ini,
syaratnya:
-
Jangan dengan
sedih hati.
Melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN jangan dengan sedih hati.
-
Jangan dengan
terpaksa.
Melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN dengan terpaksa, maka pekerjaan
yang ringan akan terasa berat, yang menyebabkan banyak orang bersungut-sungut,
ngomel, mempersalahkan TUHAN, mempersalahkan salib di Golgota.
Itu
sebabnya, orang yang tidak mengerti tentang korban Kristus akan berkata:
“mengira dia ditulah dan dipukuli orang.” Kenapa ada pemikiran yang demikian?
Karena dalam berkorban di tengah ibadah dan pelayanan dia melakukan dengan
terpaksa, dia tidak mengerti soal korban Kristus. Sehingga ia mengira bahwa
Yesus di tindas oleh Allah.
2
Korintus 9:8
(9:8)
Dan
Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu
senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam
pelbagai kebajikan …
Ingatlah
salib di Golgota, oleh karena kelimpahan kasih karunia Allah kita semua
dicukupkan dalam segala sesuatunya, dan bahkan berkelebihan dalam pelbagai
kebajikan.
2
Korintus 9:9-10
(9:9) Seperti ada tertulis: "Ia membagi-bagikan, Ia
memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya." (9:10) Ia yang menyediakan benih
bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan
benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;
Oleh
karena kelimpahan kasih karunia Allah, Ia menyediakan 2 (dua) hal yang
istimewa:
1.
Benih
bagi penabur.
2.
Roti
untuk dimakan.
Kalau
kita melihat dan memaknai makna dua hal yang istimewa ini kita tidak perlu
khawatir dalam berkorban di tengah ibadah dan pelayanan ini.
Berbeda
dengan orang yang khawatir, dia akan berkata; dari mana saya mendapatkan benih? Dari mana saya mendapat roti atau makanan?
Kita
lihat penjelasan dari dua hal tersebut, dimulai dari tentang: BENIH BAGI
PENABUR.
2
Korintus 9:10
(9:10) Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan
roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya
dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;
TUHAN
menyediakan benih bagi kita dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah
kebenaran.
Perikop:
Yesus Memberitakan Kematian-Nya.
Yohanes
12:24-27
(12:24) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji
gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi
jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. (12:25) Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan
nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan
memeliharanya untuk hidup yang kekal. (12:26) Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana
Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia
akan dihormati Bapa. (12:27)
Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah
Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.
Ayat 24 berbicara benih gandum. Jadi,
benih itu bukan tumbuh dari pohon tanaman tetapi benih itu adalah; biji yang sudah mati, sehingga kalau
benih itu di taburkan akan tetap hidup.
Ayat 25, TUHAN menuntut supaya kita juga
menjadi benih gandum yang sudah mati, itulah gandum yang sudah mati, tujuannya
memperoleh hidup yang kekal.
Yesus
datang ke dunia ini untuk mati di atas kayu salib. Jadi, doa manusia dengan doa
anak Allah berbeda. Kalau doa manusia; diberkati, umur panjang. Doa Yesus
adalah supaya Dia dimampukan Bapa untuk menanggung penderitaan dan pengalaman
kematian di atas kayu salib. Inilah benih yang diberikan kepada saya dan
saudara supaya kita memiliki kekayaan dan kelimpahan dalam segala sesuatu. Dimulai
dari bertumbuh dan menghasilkan buah kebenaran.
Tidak
mungkin ada pertumbuhan rohani dan menghasilkan buah kebenaran kalau tidak
menaburkan benih gandum yang sudah mati. Jadi benih gandum yang ditaburkan itu
bukan pohon, tetapi biji gandum yang sudah mati.
Singkat
kata: Yesus datang ke dunia ini menjadi benih gandum, tanda:
Jatuh
ke dalam tanah dan mati, arti rohaninya turun ke dunia orang mati. Oleh
kelimpahan kasih karunia Dia melimpahkan dua hal yang teristimewa menurut
ukuran TUHAN yaitu TUHAN menyediakan gandum.
Efesus
4:7
(4:7) Tetapi kepada
kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian
Kristus.
Kelimpahan
kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita semua jelas itu menurut ukuran
pemberian Kristus, bukan menurut pemikiran hati manusia. “TUHAN kalau bisa
jauhkan saya dari penderitaan ini” itu adalah doa manusia. Berbanding terbalik
dari doa Anak Allah, Yesus langsung berdoa “cawan ini.” Jadi, yang Dia minta
dalam doa adalah berikan aku kekuatan TUHAN.
Jangan
saudara keliru dan berkata; TUHAN tuntut saya untuk menjadi benih gandum,
apabila ditaburkan dia menjadi tumbuh rohani. tidakkah saudara terharu dan
hancur hati melihat hal istimewa yang telah Tuhan berikan bagi kita semua?
Efesus
4:9
(4:8) Itulah
sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa
tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
Tuhan telah membebaskan tawanan-tawanan pada saat
ia naik ke tempat tinggi (dipermuliakan) oleh Bapa dan oleh kuasa yang penuh Ia
membawa tawanan-tawanan dan membebaskan tawanan-tawanan.
Dalam
hal melayani TUHAN tidak boleh kita memaksa TUHAN, tetapi segala sesuatu yang
terjadi dan kita alami harus menurut ukuran pemberian Kristus karena TUHAN lebih
tahu.
Efesus
4:8
(4:9)
Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian
bumi yang paling bawah?
Yesus
telah dipermuliakan saat Dia naik ke Sorga. Kalau Dia dipermuliakan berarti Dia
sudah terlebih dahulu masuk dalam kehinaan yang sangat luar biasa. Tidak
mungkin ada kemuliaan tanpa sengsara.
Singkatnya;
Ia telah naik bahwa Ia telah turun ke bagian bumi yang paling bawah, karena
Dialah benih gandum yang telah mati itu.
Jadi,
betul sekali doa Rasul Paulus yang pertama supaya kamu berakar dan berdasar
dalam kasih Allah. Jangan sampai kita mengikuti TUHAN tetapi tidak berakar dan
tidak ada dasar, apa kekuatan kita? Contoh dasar dari dalam nikah rumah tangga
adalah kasih, sebab itu dalam nikah rumah tangga harus berakar dan berdasar
dalam kasih.
Kita
mengerjakan itu semua dasarnya adalah kasih bukan karena kepentingan manusia.
Inilah pokok doa Rasul Paulus yang pertama.
Efesus
4:10
(4:10)
Ia
yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua
langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
Dia
yang telah turun, Dia juga yang telah naik lebih tinggi dari semua langit untuk
memenuhkan segala sesuatu.
Jadi
kita semua dipenuhkan dalam segala sesuatu oleh karena kelimpahan kasih karunia
Allah. Dia yang menyediakan benih bagi seorang penabur dan Dia sudah
menyediakan benih bagi kita semua, sehingga benih yang ditaburkan itu bertumbuh
dan menghasilkan buah yang ranum, buah kebenaran.
Ini
hal istimewa yang Pertama TUHAN berikan kepada kita.
Hal
istimewa yang kedua yang TUHAN sediakan bagi kita, yang kedua: TUHAN
MENYEDIAKAN ROTI UNTUK DIMAKAN.
2
Korintus 9:10
(9:10) Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti
untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan
melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;
Ia
menyediakan roti untuk dimakan dan buah-buah kebenaran.
Kita
lihat wujud nyatanya di dalam 1 Korintus 11:23-24.
1
Korintus 11:23-24
(11:23) Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku
terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan,
mengambil roti (11:24) dan sesudah
itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata:
"Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi
peringatan akan Aku!"
Yesus
adalah roti yang dipecah-pecahkan, Ia telah memecahkan segenap hidupnya,
memecahkan segenap hati-Nya di atas kayu salib, sehingga Dia mempunyai alasan
untuk mengatakan: "Inilah tubuh-Ku,
yang diserahkan bagi kamu.”
Untuk
menguatkan ayat ini kita baca di dalam 1
Korintus 10:17.
1
Korintus 10:17
(10:17) Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak,
adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.
Ketika
kita menikmati roti hidup itulah pribadi Yesus yang dipecah-pecahkan di atas
kayu salib membawa kita kepada kesatuan tubuh Kristus yang sempurna sekalipun
anggota tubuh berbeda. Tetapi kalau kita membawa diri sendiri, tidak akan
membawa dalam kesatuan tubuh.
Di
dalam Injil Yohanes 6, Yesus berkata “Akulah Roti Hidup” sebanyak 3 (tiga)
kali.
Yohanes
6:26
(6:26) Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda,
melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi
“sesungguhnya kamu mencari Aku bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda”.
Maksud dari tanda-tanda di sini bukan tanda mujizat tetapi menuju kepada karya
Allah oleh kemurahan hati Tuhan (Kasih Karunia Allah) karena mereka telah
memakan roti yang telah di pecah-pecahkan.
Pada
ayat sebelumnya Yesus mengadakan mujizat, itu sebabnya Yesus berkata demikian
dalam Yohanes 6:26.
Reaksi
dari orang Yahudi.
Yohanes
6:30
(6:30)
Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya
dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau
lakukan?
Inilah
reaksi mereka setelah mendengar perkataan Yesus: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya
dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan?
Yesus menjawab perkataan mereka pada ayat 31.
(6:31) Nenek moyang
kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya
makan roti dari sorga."
Reaksi
berikutnya dari orang Yahudi: Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun,
seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga."
Yohanes
6:32
(6:32)
Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan
Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan
kamu roti yang benar dari sorga. (6:33) Karena roti yang dari Allah
ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia."
Karena roti dari Allah adalah roti yang turun dari
sorga dan yang telah memberi hidup kepada dunia.
Yohanes
6:34
(6:34)
Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu
senantiasa."
…Mereka
berkata “Tuhan berikanlah roti itu senantiasa”.
Tetapi
mereka mengatakan ini karena mereka belum tau wujud roti yang sebenarnya,
mereka berpikir roti yang dimaksud adalah roti yang telah dipecah-pecahkan
seperti Yesus mengadakan mujizat 5 roti dan 2 ikan.
Yang
pertama:
Yohanes
6:35
(6:35) Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup;
barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya
kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Kata
Yesus kepada mereka: "Akulah roti
hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa
percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”
Yang
kedua:
Yohanes
6:48-49
(6:48) Akulah roti hidup. (6:49) Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka
telah mati.
Yang
dimaksud disini roti yang benar yang dari Yesus adalah pribadi Yesus sendiri,
sebab Nenek moyangmu telah makan manna di Padang Gurun dan mereka telah mati.
Yang
ketiga:
Yohanes
6:51
(6:51)
Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti
ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku,
yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."
Akulah roti hidup yang telah turun dari
sorga. Inilah
roti yang benar. Roti yang benar memberikan hidup sampai selama-lamanya.
Selanjutnya
Yesus berkata: Jikalau seorang makan dari
roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah
daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."
inilah
roti yang benar. Roti yang benar memberikan hidup untuk selama-lamanya.
Yesuslah roti yang benar, karena roti yang benar memberikan hidup
selama-lamanya.
Yohanes
6:52
(6:52) Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka
dan berkata: "Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita
untuk dimakan."
Orang
Yahudi bertengkar hanya karena Yesus memberitahukan tentang roti hidup, roti
yang benar, roti yang turun dari Sorga. Sedangkan di ayat 41, orang Yahudi
bersungut-sungut karena Dia telah mengatakan; Akulah roti yang turun dari
Sorga.
Yohanes
6:53-58
(6:53) Maka
kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu
tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup
di dalam dirimu. (6:54) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku,
ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. (6:55)
Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar
minuman. (6:56) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia
tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. (6:57) Sama seperti Bapa yang
hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang
memakan Aku, akan hidup oleh Aku. (6:58) Inilah roti yang telah turun
dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah
mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."
Makan
roti hidup, roti yang benar, berkuasa untuk membawa kita untuk menjadi satu
dengan Dia.
Makan
roti hidup, roti yang benar, hidup selama-lamanya = hidup kekal. Jadi, inilah
roti yang disediakan TUHAN bagi kita sehingga kita beroleh hidup kekal.
TUHAN
menyediakan roti supaya kita memperoleh hidup kekal.
Inilah
kelimpahan kasih karunia Allah yang diberikan kepada kita menurut pemberitaan
Kristus. Seharusnya manakala ini disediakan bagi kita seyogianya kita
berterimakasih dan bersyukur kepada Tuhan.
Yohanes
6:59-60
(6:59) Semuanya
ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat. (6:60) Sesudah
mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata:
"Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
Memang
menikmati roti hidup, roti yang turun dari Sorga itulah yang dipecahkan di atas
kayu salib, itu memang keras. Pengajaran salib itulah roti hidup itulah
pengajaran yang benar dan murni. Sehingga oleh karena kemuliaan firman itu,
mereka berkata: "Perkataan ini
keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
Sangat sulit sekali orang dimurnikan hatinya karena
masih terlalu banyak kesalahan yang masih dipertahankan.
Yohanes
6:61-63
(6:61) Yesus
yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal
itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? (6:62)
Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana
Ia sebelumnya berada? (6:63) Rohlah yang memberi hidup, daging sama
sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh
dan hidup.
Ayat
61, TUHAN Yesus melihat murid-muridnya bersungut-sungut, sampai perkataan itu
mengguncang iman mereka.
Memang
ketika kita menikmati pengajaran firman Allah yang benar dan murni memang itu
sakit bagi daging tetapi tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan diberikan
oleh TUHAN. Hari ini kita sedang dimurnikan oleh firman yang benar dan murni,
saya akui itu sakit bagi daging tetapi ingat rasa sakit yang kita rasakan tidak
sebanding dengan kemuliaan yang akan kita terima, sesuai dengan perkataan Yesus
pada Yohanes 6:62-63.
Yohanes
6:62-63
(6:62)
Dan
bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia
sebelumnya berada? (6:63) Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali
tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan
hidup.
Perlu
untuk diketahui: Roh Allah yang memberi hidup sedangkan daging itu mati.
Kembali
kita ketahui: perkataan-perkataan tentang roti hidup. Roti yang turun dari
sorga itulah roti yang benar adalah roh dan hidup.
Jadi,
itu bukan sekedar huruf yang mati yang pernah tertulis pada setiap lembaran
gulungan kita atau yang pernah tertulis pada dua loh batu. Huruf yang pernah
tertulis pada dua loh batu dan pada gulungan kitab adalah huruf yang mati,
tetapi roti hidup adalah ROH dan Hidup.
Sebenarnya
dengan TUHAN berbicara begitu jelas sudah semestinya orang Yahudi berucap syukur
dan berterimakasih, karena dengan perkataan itu akan mendatangkan keselamatan,
tetapi orang Yahudi bersungut-sungut, bertengkar hanya karena roti hidup. Itu
bodoh dan tolol. Jangan kita sama seperti itu.
Oleh
sebab itu, mulai sekarang dewasa karena TUHAN sudah memberikan pengertian yang
baru, jangan bersungut-sungut.
Yohanes
6:64
(6:64) Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya."
Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan
menyerahkan Dia.
Sayangnya
sekalipun Yesus berbicara roti hidup namun tetap saja mereka tidak percaya
bahkan satu dari 12 murid akan menyalibkan Yesus Kristus. Kita sama seperti
Yudas menyalibkan Yesus berkali-kali. Karena Yudas selalu mengulangi kesalahan
yang sama, Kiranya janganlah kita mempertahankan kebodohan yang sama.
Yohanes
6:65
(6:65)
Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang
pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."
Kalau
menikmati roti hidup itu karena kasih karunia untuk memperoleh hidup kekal. Dan
menikmati pembukaan rahasia firman itu kasih karunia, tidak semua orang dapat
menikmati firman yang keras. Hanya segelintir orang yang mampu menikmati firman
kasih karunia yang mendatangkan keselamatan.
Jadi,
saudara terhitunglah dalam bagian orang yang sudah menikmati kasih karunia itu.
Kita
bagaikan orang yang papah yang tidak disukai, itu tanda, sinyal bahwa kita
diterima oleh TUHAN.
Yohanes
6:66
(6:66) Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya
mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
Sejak
Yesus menjelaskan tentang roti hidup -- roti yang turun dari sorga = roti yang
benar --, sejak itu mereka mengundurkan diri dan tidak mau mengikuti TUHAN.
Mereka mengundurkan diri tepat pada Yohanes 6:66 inilah pendusta itu, itulah
antikris. Orang yang menyangkal salib di sebut pendusta, inilah roh antikris.
2
Korintus 9:10
(9:10) Ia yang telah
menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan
menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah
kebenaranmu;
… Untuk
di makan, Kedua hal yang istimewa ini telah diterangkan, terimalah pengertian
yang suci dan mulia ini jangan ditolak. Jangan kita berani mengundurkan diri,
jangan biarkan roh antikris menguasai diri mu.
2
Korintus 9:11
(9:11)
Kamu
akan di perkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur
kepada Allah oleh karena kami.
Dan
dua hal inilah yang membangkitkan ucapan syukur setinggi-tingginya kepada
TUHAN. Tidak mungkin ada ucapan syukur kalau benih dan roti tidak disediakan.
2
Korintus 9:12
(9:12)
Sebab
pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan
keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur
kepada Allah.
Kelimpahan
kasih karunia yang dianugerahkan Tuhan bagi kita bukan hanya mencukupkan
keperluan orang kudus, tetapi supaya ada ucapan syukur kepada Allah. Bukan
hanya di berkati secara jasmani tetapi lebih dari itu ada ucapan syukur yang
limpah.
Ingat
tingkatan doa:
1.
Doa
permohonan.
2.
Doa
syafaat.
3.
Doa
syukur.
4.
Puncak
doa; penyembahan.
Apabila pohon tumbuh dan menghasilkan buah
yang banyak, Tuhan sediakan roti bagi kita supaya ada hidup kekal; apabila kita
memandang perkara secara positif akan menimbulkan ucapan syukur yang limpah.
Contoh
ucapan syukur yang limpah: SIDANG JEMAAT DI MAKEDONIA.
Perikop:
Pelayanan Kasih.
2
Korintus 8:1
(8:1)
Saudara-saudara,
kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih yang dianugerahkan kepada
jemaat-jemaat di Makedonia.
Rasul
Paulus memberitahukan tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada
jemaat-jemaat Makedonia;
Sidang
jemaat di Makedonia limpah kasih karunia, buktinya: Ucapan syukur mereka tetap
limpah kepada Allah. Tetapi di dalam pelbagai penderitaan sukacita meluap
inilah yang disebut sukacita melimpah.
2
Korintus 8:3
(8:3)
Aku
bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bukan
melampaui kemampuan mereka.
Jemaat
di Makedonia memberi dari kekurangan. Kalau memberi dari sisa, dari kelimpahan,
orang dunia pun tahu. Tetapi jemaat di Makedonia, limpah ucapan syukur, limpah
dalam kasih karunia, mereka betul-betul memberi dari kekurangan.
Inilah
yang sedang saya pelajari, kiranya menjadi contoh teladan bagi sidang jemaat.
2
Korintus 8:4
(9:4) Dengan kerelaan
sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh
kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.
Untuk
memperoleh kasih karunia, jemaat di Makedonia mendesak supaya mereka dapat
mengambil bagian dalam berkorban kepada hamba TUHAN, orang kudus.
Saya
sering kali melihat manakala berbicara soal korban kepala itu berpaling dan
tidak mau memandang saya. Jangan pertahankan roh demikian supaya kita limpah
kasih karunia.
2
Korintus 8:5
(8:5) Mereka memberikan
lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka,
pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada
kami.
Jemaat
di Makedonia memberi dari apa yang diharapkan Rasul Paulus.
-
Pertama-tama
kepada ALLAH.
-
Kepada
orang-orang kudus.
Saudara
tidak usah ragu, kalau saudara terbeban dengan pekerjaan orang kudus, tidak
usah ragu, baik tenaga, pikiran, apa saja yang bisa.
2
Korintus 8:6-7
(8:6)
Sebab
itu kami mendesak kepada Titus, supaya ia mengunjungi kamu dan menyelesaikan
pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah memulainya. (8:7) Maka
sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, -- dalam iman, dalam
perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam
kasihmu terhadap kami--demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan
kasih ini.
Jemaat
Makedonia:
1.
Kaya
dalam segala sesuatu.
2.
Kaya
akan Iman.
3.
Kaya
dalam perkataan.
4.
Kaya
dalam pengetahuan.
5.
Kaya
dalam kesungguhan (Tidak pura-pura).
6.
Kaya
dalam kasih kepada hamba-hamba Tuhan.
7.
Kaya
dalam pelayanan kasih.
Kaya
akan kasih karunia, itulah keadaan jemaat di Makedonia.
Tiga
perkara ini membuat mereka menyala di atas kaki dian/terang yang ajaib.
2
Korintus 8:8
(8:8) Aku mengatakan
hal itu bukan sebagai perintah, melainkan, dengan menunjukkan usaha orang-orang
lain untuk membantu, aku mau menguji keikhlasan kasih kamu.
Setiap
kali kita diajar untuk berkorban itu ujian dan ujian itu terjadi atas seizin
TUHAN, dan TUHAN mau melihat sejauh mana hati kita, ketulusan, keikhlasan,
kemurnian di dalam melayani TUHAN. Pendeknya, jangan bersungut-sungut dalam
menghadapi ujian.
2
Korintus 8:9
(8:9) Karena kamu telah
mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena
kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena
kemiskinan-Nya.
Ia
rela menjadi miskin supaya kita kaya oleh karena kemiskinan-Nya. Dan lewat
peristiwa salib kita mengenal kasih karunia Allah.
Kita
ini lahir dan dilahirkan di dalam kelimpahan. Buktinya TUHAN Yesus telah mati
di atas kayu salib dan kelimpahan kasih karunia tidak dapat diukur oleh orang
berilmu di atas dunia ini. Pengetahuan manusia dari orang-orang berilmu belum
sempurna untuk memperoleh keselamatan hidup kekal.
Demikianlah
dua anak laki-laki Yusuf lahir pada masa kelimpahan kasih karunia.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberitaan Firman
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment