IBADAH
KAUM MUDA REMAJA, 10 JULI 2021
STUDY
YUSUF
(Seri:
241)
Subtema: MEMBANGUN KEMBALI PONDOK DAUD YANG ROBOH
Puji
Tuhan, selamat malam, segala puji, segala hormat hanya bagi Dia yang sudah
memungkinkan kita untuk berada di tengah Ibadah Kaum Muda Remaja, semua karena
kemurahan dari pada hati TUHAN. Selanjutnya, saya juga tidak lupa menyapa umat
TUHAN, pemuda remaja yang sedang mengikuti pemberitaan firman TUHAN, bahkan
umat TUHAN tanpa terkecuali yang sedang mengikuti pemberitaan firman TUHAN lewat
internet, Youtube, Facebook, baik
yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri dimanapun anda berada, TUHAN
kiranya memberkati kita sekaliannya. Selanjutnya kita juga harus berdoa, mohon
kemurahan TUHAN, supaya pembukaan rahasia firman TUHAN yang akan kita terima
betul-betul meneguhkan setiap kehidupan kita masing-masing secara khusus kaum
muda remaja dimanapun berada.
Mari kita sambut study Yusuf sebagai firman
penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja, dari Kejadian 41:46, namun
dirangkai dengan ayat 41.
Kejadian
41:46,41
(41:46) Yusuf
berumur tiga puluh tahun ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir itu. Maka
pergilah Yusuf dari depan Firaun, lalu dikelilinginya seluruh tanah Mesir.
(41:41)
Selanjutnya
Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa
atas seluruh tanah Mesir."
Singkat
kata, antara ayat 46 dan ayat 41, Yusuf dilantik menjadi mangku bumi, menjadi raja muda besar,
tepatnya pada saat ia berumur 30 tahun.
Soal
pelantikan ini, kita hubungkan dengan Mazmur 2.
Mazmur
2:6
(2:6)"Akulah
yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!"
Demikian
halnya di mana Allah telah melantik raja-Nya di Sion, di atas gunung TUHAN yang
kudus. Pendeknya, Yesus
adalah Raja kita, Dia Raja di atas segala raja, Dia berkuasa atas
segala-galanya.
Lukas
3:23
(3:23) Ketika
Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut
anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,
Yesus
memulai untuk melayani pekerjaan TUHAN, ketika Ia berumur 30 tahun.
Dengan
demikian, sebagai raja muda, kita dapat memastikan
bahwasanya Yusuf
adalah bayangan dari TUHAN kita, Yesus Kristus. Yang pada mulanya, Yusuf memang
sangat dibenci, bahkan ia pun ditolak oleh saudara-saudaranya,
sampai akhirnya Yusuf dijual oleh saudara-saudaranya kepada orang Ismael,
saudagar-saudagar dari Midian seharga 20 keping uang perak.
Peristiwa
itu bisa kita baca dalam Kejadian 37, dengan perikop: “Yusuf dijual
ke tanah Mesir”
Kejadian
37:28
(37:28)
Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam
sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh
syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Demikianlah
Yusuf dijual dengan harga 20 keping uang perak.
Kemudian,
Yusuf dibawa ke Mesir sebagai budak belian atau sebagai kehidupan yang dibuang.
Kita
lihat perbandingannya dengan pribadi Yesus, Dialah Raja yang telah dilantik di
atas gunung TUHAN, gunung Sion, dalam 1 Petrus 2, dengan perikop: “Yesus
Kristus batu penjuru”
1
Petrus 2:6
(2:6) Sebab ada
tertulis dalam Kitab Suci: “Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu
yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya
kepada-Nya, tidak akan dipermalukan.”
Sesungguhnya
Allah telah meletakkan di Sion:
-
Batu yang terpilih
-
Batu penjuru yang mahal
Berarti,
antara 1 Petrus 2:6 sama dengan Mazmur 2:6. Jadi, ayat dan
pasalnya sama, dan itu bukan suatu kebetulan.
Dengan
demikian, kitab para nabi, secara khusus nubuatan Yesaya telah tergenapi.
1
Petrus 2:7
(2:7)
Karena
itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya:
"Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu
penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."
Yesus
tampil sebagai batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, yakni ahli-ahli
Taurat, imam-imam kepala dan tua-tua dari orang Yahudi, bangsanya sendiri.
Dibuang,
berarti; ditolak oleh orang-orang Yahudi, saudara-saudara dan sebangsanya.
Pendeknya: Yesus Kristus dibenci dan ditolak oleh saudara-saudara-Nya sendiri,
bahkan Yesus pun dijual oleh murid-murid-Nya sendiri,
yakni Yudas, dengan harga 30 keping yang perak Matius 25:15.
Kesimpulannya:
Ketika Yusuf dibenci dan ditolak oleh saudara-saudaranya, namun di lain pihak,
Yusuf diterima oleh bangsa kafir, bahkan dijadikan sebagai mangku bumi atau
penguasa di Mesir. Hal ini pun sesuai dengan apa yang dialami, dirasakan oleh TUHAN kita, Yesus Kristus, ditolak orang-orang
Yahudi, saudara-saudara sebangsanya.
Namun,
setelah Yesus ditolak oleh
orang-orang Yahudi, oleh saudara-saudara sebangsanya, maka berpalinglah Ia kepada bangsa kafir. Dan
sampai sekarang pun, Injil Kristus disebarluaskan dan
dikabarkan sampai
ke ujung bumi (bangsa kafir). Hal itu dapat kita lihat pada saat Ia menghadap
pengadilan Agama, tepatnya dihadapan Imam Besar Kayafas.
Matius
26:63-65
(26:63) Tetapi
Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang
hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau
tidak."(26:64) Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan
tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia
duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di
langit."(26:65) Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan
berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang
telah kamu dengar hujat-Nya.
Pada
saat Yesus ditolak oleh orang-orang Yahudi, saudara-saudara sebangsanya, pada
saat itulah Yesus berkata dengan tegas: “kamu akan melihat Anak Manusia
duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit”
Berarti,
awalnya ditolak, namun pada akhirnya akan dipermuliakan.
Kisah
Para Rasul 15:13-14
(15:13) Setelah
Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus: "Hai
saudara-saudara, dengarkanlah aku: (15:14) Simon telah menceriterakan, bahwa
sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu
dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.
Bukti
Yesus ditolak dan dipermuliakan: Allah menunjukkan rahmat-Nya atau kemurahan
hati-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yakni bangsa kafir.
Cara
TUHAN menunjukkan rahmat-Nya:
Kisah
Para Rasul 15:15-17
(15:15) Hal itu
sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis: (15:16)
Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah
roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, (15:17)
supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal
Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya
ini,
Cara
TUHAN menyatakan rahmat-Nya (kemurahan-Nya) kepada bangsa kafir adalah dengan
jalan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya
akan dibangun kembali dan diteguhkan.
Tujuannya
ialah supaya bangsa kafir mencari TUHAN, dan sampai pada akhirnya turut menjadi
milik kepunyaan Allah sendiri.
Kalimat
berikutnya:”Demikianlah firman Tuhan yang melakukan
semuanya ini”. Singkat kata: Kitab para nabi tergenapi.
Persamaan
dari Kisah Para Rasul 15:15-18 dalam…
Kisah
Para Rasul 13:34-35
(13:34) Allah
telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan Ia tidak akan diserahkan
kembali kepada kebinasaan. Hal itu dinyatakan oleh Tuhan dalam firman ini: Aku
akan menggenapi kepadamu janji-janji yang kudus yang dapat dipercayai, yang
telah Kuberikan kepada Daud. (13:35) Sebab itu Ia mengatakan dalam
mazmur yang lain: Engkau tidak akan membiarkan Orang Kudus-Mu melihat
kebinasaan.
Allah
membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Tujuannya; untuk menggenapi janji Allah kepada Daud.
Dengan
demikian, Allah tidak akan membiarkan orang-orang kudus-Nya
melihat kebinasaan. TUHAN tidak menghendaki kebinasaan dari orang-orang fasik,
tetapi TUHAN menghendaki supaya kita bertobat sebagai orang-orang kudus-Nya dan
diselamatkan.
Kisah
Para Rasul 13:36
(13:36) Sebab
Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di
samping nenek moyangnya, dan ia memang diserahkan kepada kebinasaan.
Pondok Daud roboh dan akhirnya penuh dengan
reruntuhan.
Tetapi lihatlah…
Kisah Para Rasul 13:37
(13:37) Tetapi Yesus, yang dibangkitkan Allah, tidak demikian.
(13:37) Tetapi Yesus, yang dibangkitkan Allah, tidak demikian.
Allah
membangun kembali pondok Daud yang telah roboh, sebab Yesus adalah Tunas Daud.
Allah telah membangkitkan Yesus sebagai Tunas Daud = Membangun kembali pondok
Daud yang telah roboh. Inilah rahmat TUHAN.
Namun
di dalam hal penggenapan Firman Allah ini, ternyata Rasul Paulus terlibat
langsung di dalamnya. Saya berharap, di dalam hal penggenapan Firman Allah, di
mana bangsa kafir mendapat rahmat TUHAN, kiranya pemuda remaja jemaat GPT “Betania” Serang & Cilegon terlibat langsung
di dalamnya, sebab TUHAN sendiri telah mengaruniakan (memberikan) kepada kita Pengajaran
Pembangunan Tubuh Kristus (PPT) dan saya teramat percaya dalam hal ini.
Kisah
Para Rasul 13:38-39
(13:38) Jadi
ketahuilah, hai saudara-saudara, oleh karena Dialah maka diberitakan kepada
kamu pengampunan dosa. (13:39) Dan di dalam Dialah setiap orang yang
percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa, yang tidak dapat kamu peroleh
dari hukum Musa.
Ketika
Rasul Paulus berada di Antiokhia, ia mengajar orang-orang Yahudi tentang Yesus
yang dibangkitkan itu. Kemudian, di dalam Dia ...
-
Ada pengampunan dosa, secara khusus bagi
bangsa Yahudi.
-
Orang yang percaya (bangsa kafir) juga
memperoleh pembebasan dari segala dosa, yaitu dosa berhala dan dosa kenajisan
dari bangsa kafir, yang tidak diperoleh dari hukum Musa (hukum Taurat).
Adapun
kelemahan-kelemahan dari hukum Taurat:
-
Menghukum orang yang bersalah.
-
Tidak mengampuni orang berdosa.
Inilah
gambaran dari pondok Daud yang sudah roboh, tetapi reruntuhannya akan dibangun
kembali dan diteguhkan. Inilah rahmat TUHAN, kemurahan TUHAN
yang akan dinyatakan kepada bangsa kafir.
Kisah
Para Rasul 13:40-41
(13:40) Karena
itu, waspadalah, supaya jangan berlaku atas kamu apa yang telah dikatakan dalam
kitab nabi-nabi: (13:41) Ingatlah, hai kamu penghina-penghina,
tercenganglah dan lenyaplah, sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu,
suatu pekerjaan, yang tidak akan kamu percayai, jika diceriterakan
kepadamu."
Oleh
sebab itu, Rasul Paulus menghimbau dan menasihatkan supaya orang-orang Yahudi
jangan seperti penghina-penghina atau pengejek-pengejek yang pada akhirnya
nanti tercengang lenyap dan binasa karena tidak percaya akan pekerjaan
Allah yang besar yang telah diceritakan atau telah
dinyatakan kepada
mereka, yakni membangun kembali pondok Daud yang roboh yang akan mendatangkan
kasih karunia. Jangan sampai mereka tercengang dan binasa karena mereka pada
akhirnya sama seperti pengejek, tidak percaya kepada kasih karunia yang akan
dibangunkan kembali oleh Allah di dalam Kristus Yesus.
Kisah
Para Rasul 13:42
(13:42) Ketika
Paulus dan Barnabas keluar, mereka diminta untuk berbicara tentang pokok itu
pula pada hari Sabat berikutnya.
Apa
yang telah disampaikan oleh Rasul Paulus Kepada orang-orang Yahudi pada ayat
41, hal itu ternyata menimbulkan rasa penasaran bagi orang-orang Yahudi,
sehingga topik Firman Allah yang disampaikan oleh Rasul Paulus tersebut mereka
minta kembali untuk disampaikan pada Sabat berikutnya atau pertemuan ibadah
berikutnya.
Firman
Allah yang kita dengar dan apabila Firman itu juga dibukakan, itu akan
menimbulkan rasa penasaran, sehingga ketika topik Firman itu menimbulkan
rasa penasaran, maka tentu saja kita akan kembali memamah-biak dengan cara
membaca kembali Firman TUHAN yang dicatat, juga ada cara lain dengan membuka
Firman TUHAN di Youtube, di Facebook. Tetapi topik Firman yang menimbulkan rasa
penasaran itu harus dalam bentuk yang positif, sebab ada
menimbulkan rasa penasaran namun negatif. Tetapi bagi kita Firman
Allah yang pernah disampaikan, kalau pun penasaran, harus dalam bentuk yang
positif.
Kisah
Para Rasul 13:43
(13:43) Setelah
selesai ibadah, banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi yang
takut akan Allah, mengikuti Paulus dan Barnabas; kedua rasul itu mengajar
mereka dan menasihati supaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah.
Rasul
Paulus menasihatkan supaya orang-orang Yahudi
ini hidup dalam kasih karunia Allah.
Yang
sudah tergembala dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah, atau dengan lain kata
yang sudah hidup dalam kasih karunia, biarlah tetap menghargai kasih karunia.
Kisah
Para Rasul 13:44
(13:44) Pada
hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk
mendengar firman Allah.
Tibalah
hari Sabat berikutnya, maka nampaklah seluruh kota itu datang dan berkumpul
untuk mendengar Firman Allah.
Rupanya,
topik firman yang menimbulkan rasa penasaran itu bukan saja orang-orang Yahudi,
ternyata orang-orang yang berada di Antiokhia juga menimbulkan rasa penasaran,
sehingga berkumpullah mereka pada hari Sabat berikutnya, tujuannya: untuk
dengar firman.
Kalau
kita datang dalam setiap perhimpunan ibadah tujuannya bukan untuk yang lahiriah. Tujuannya
hanya satu yaitu; untuk dengar firman TUHAN, karena menimbulkan rasa penasaran tentang
keselamatan kekal, hidup kekal, kerajaan sorgawi.
Reaksi
orang Yahudi melihat situasi yang ada.
Kisah
Para Rasul 13:45
(13:45) Akan
tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan
iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus.
Ketika
orang-orang Yahudi melihat bangsa kafir sedang berkumpul untuk mendengar Firman
Allah
-
Penuhlah mereka dengan iri hati sambil menghujat.
-
Mereka membantah apa saja yang dikatakan
oleh Paulus.
Padahal
kalau kita bandingkan dengan Ibrani 12:25
(12:25) Jagalah
supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab jikalau mereka, yang
menolak Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi, tidak luput, apa lagi kita,
jika kita berpaling dari Dia yang berbicara dari sorga?
Jadi tujuan kita berada di tengah-tengah setiap
pertemuan ibadah tidak lain tidak bukan adalah untuk mendengarkan firman TUHAN,
karena menimbulkan penasaran tentang kerajaan sorga, hidup kekal.
Kisah
Para Rasul 13:46
(13:46)
Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: "Memang kepada kamulah
firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan
menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami
berpaling kepada bangsa-bangsa lain.
“Tetapi
kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang
kekal”, inikan
merasa diri berdosa tetapi rohnya merasa diri benar. Mulut berkata; “kami tidak layak” tetapi rohnya merasa paling
benar, paling suci, ini dosa kesombongan sesungguhnya, hati - hati saudara. Ini adalah
tanda orang yang suka memberontak terhadap pembukaan Firman; mengaku diri tidak
layak, tetapi dalam kesempatan lain, rohnya merasa diri paling benar, merasa
diri paling suci, merasa diri paling layak dari pada bangsa kafir. Dan memang,
itu jelas sekali ditulis dalam Efesus 2:11-13, betul-betul mereka merasa
paling benar sendiri, merasa orang yang suci karena sunat sementara bangsa
kafir tidak bersunat, ini dosa kesombongan.
Karena
mereka menolak Firman TUHAN, memberontak bahkan
menghujat setiap perkataan Rasul Paulus, akhirnya Rasul Paulus berpaling kepada
bangsa kafir.
Inilah
rahmat TUHAN, kemurahan hati TUHAN secara khusus kepada
bangsa kafir. Memang Allah harus
menggenapi janji-Nya, yakni Dia harus membangun kembali pondok Daud yang sudah
roboh dan
meneguhkan kembali reruntuhannya, supaya rahmat-Nya, kemurahan hati-Nya tertuju
langsung kepada bangsa kafir, karena hukum Taurat tidak bisa mengampuni dosa,
dan tidak dapat membebaskan bangsa kafir dari segala dosa.
Roma
11:25
(11:25) Sebab,
saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu
mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah
yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.
Untuk
memperoleh suatu rahasia besar, diperlukan suatu kerendahan hati, jangan kita
seperti orang Yahudi tadi; mulut mengaku tidak layak, tetapi rohnya mengaku
lebih benar, lebih suci, lebih layak. Dibutuhkan kerendahan di hati, jangan
sibuk dengan perasaan, itu rendah hati. “Sebagian
dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa
lain telah masuk.” Untuk memperoleh keselamatan dibutuhkan
kerendahan hati.
Tadi malam ada seorang laki-laki datang untuk minta
pemberkatan nikah/nikahnya diteguhkan, karena sebelum menikah, calon isterinya
itu sudah hamil duluan lima bulan. Tetapi saya ajar untuk mendapatkan /
memperoleh rahasia keselamatan, saya ajar untuk rendah hati, dan diapun hancur
hati, memang menangis. Tetapi, kerendahan hati itu tidak ditindaklanjuti,
karena dia lebih mengutamakan perkara lahiriah termasuk adat istiadat orang
Batak. Tidak jadi soal bagi saya, kalau saya mencari uang bisa saja saya
manfaatkan kesempatan itu, tetapi saya tidak mau. Karena jelas di dalam
Yehezkiel 33, kalau ada pedang dari Sorga dari langit datang ke bumi untuk
menghabisi orang berdosa, kemudian seorang imam, penjaga, seorang gembala harus
memperingatkan orang itu, tetapi orang itu tidak mau diperingatkan, akhirnya
pedang itu membinasakan orang itu maka dia akan mati dan dosanya ditanggung
sendiri, tetapi sebaliknya apabila seorang penjaga sudah melihat pedang
sorgawi, pedang dari Allah, untuk membinasakan orang berdosa, namun seorang
penjaga tidak memperingatkan orang berdosa itu, maka orang yang berdosa itu
akan binasa tetapi darahnya akan dituntut kepada penjaga (Gembala) tersebut.
Jadi tidak gampang untuk menjadi seorang gembala, banyak orang tidak mengerti Firman
Tuhan, buktinya; gila ingin jadi hamba TUHAN, sibuk dengan dasi yang menarik
tetapi tidak tahu apa yang ia kerjakan sehingga jangan sampai saya binasa,
kalau memang tidak mau ikuti aturan, berhenti saja, jangan sampai nanti
tergembala banyak sandungan, persoalan, lebih baik di awal saja, semuanya harus
jelas, supaya akhirnya jelas.
Oleh
karena ketegaran hati bangsa Israel, maka bangsa kafir mendapat kasih karunia.
Kisah
Para Rasul 13:47
(13:47)
Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau
menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau
membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."
Rasul
Paulus ditentukan Allah secara khusus untuk menjadi terang bagi bangsa kafir,
dan bangsa kafir pun diselamatkan. Jadi, Allah menunjuk Rasul Paulus secara
khusus menjadi terang bagi bangsa kafir, supaya bangsa kafir mendapatkan
keselamatan di dalam kerajaan yang kekal yang tidak tergoncangkan itu.
Jadi,
Rasul Paulus ini adalah rasul yang dikhususkan, spesial, menjadi terang bagi
bangsa kafir, supaya bangsa kafir mendapatkan keselamatan. Jadi, sesuai dengan
apa yang saya sampaikan di atas tadi, Rasul Paulus ini terlibat langsung soal
kemuliaan Allah yang dinyatakan Allah kepada bangsa kafir di dalam hal
membangun pondok Daud kembali.
Kisah
Para Rasul 13:48
(13:48) Mendengar
itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan
firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal,
menjadi percaya.
Mendengarkan berita kasih karunia, bangsa kafir sangat
bergembira. Berita
kasih karunia menggembirakan hati kita semua. Oleh karena kasih karunia, ada
pengampunan dosa bagi bangsa Yahudi. Oleh karena kasih
karunia bangsa kafir dibebaskan dari segala dosanya yaitu dosa penyembahan
berhala termasuk dosa kenajisannya. Bergembiralah karena saya dan saudara
berada dalam rencana keselamatan; itu adalah kasih karunia.
Bergembiralah, ingatlah noda kekafiran dari bangsa
kafir; penuh dengan penyembahan berhala, penuh dengan kenajisan, kalau orang
yang jatuh dalam penyembahan berhala, dan dosa kenajisan, namun pada akhirnya
mendapatkan berita kasih karunia / kasih karunia disampaikan itu adalah berita
gembira bagi kita semua. Sebab itu mana kala berita firman disampaikan,
seharusnya kita berbahagia, yang kita miliki roh bahagia, roh sukacita,
gembira, jangan sibuk memikirkan jam berapa selesai.
Saat menerima berita kasih karunia, maka kita harus
diliputi dengan roh suka cita, jangan; “jam berapa lagi ini selesai, berapa
lama lagi ini selesai”, itu bukan sikap yang baik, bukan sikap yang
terpuji yang ditunjukkan bangsa kafir. Janganlah kita bersikap seperti itu.
“Mendengar hal itu bergembiralah bangsa
kafir, selanjutnya, mereka memuliakan Firman TUHAN.”
Pertanyaannya:
Mengapa harus memuliakan Firman TUHAN?
Kisah
Para Rasul 15:17-18
(15:17)
supaya
semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah,
yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini, (15:18)
yang telah diketahui dari sejak semula.
“Demikianlah firman Tuhan yang melakukan
semuanya ini, artinya; firman itu
aktif dan bekerja sampai hari ini, sampai detik ini, sampai segala sesuatunya
nanti tergenapi.
Oleh
sebab itu, kita juga harus aktif untuk bekerja atau menghidupi firman kasih
karunia yang kita peroleh dari TUHAN dengan cuma-cuma. Jangan sampai kita datang, duduk, dengar firman lalu kemudian firman itu
berlalu begitu saja.
Ibrani
4:11
(4:11) Karena
itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan
seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
Ketidaktaatan
bangsa Yahudi tadi kita sudah lihat dan itu dimulai dari padang gurun sampai
sudah tiba di tanah Kanaan masih tetap tegar tengkuk.
Ibrani
4:12
(4:12) Sebab
firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana
pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan
sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Firman
Allah itu hidup, berarti bekerja dan aktif sampai sekarang, selain
hidup dan kuat; berkuasa.
Adapun kekuasaannya; lebih tajam dari pedang bermata
dua manapun, selanjutnya firman itu menusuk amat dalam sampai memisahkan;
- Jiwa dan roh.
- Sendi-sendi dan sum-sum.
- Sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati.
Hal itu menunjukan bahwa firman Allah itu hidup, kuat,
dengan
lain kata; Firman Allah itu aktif dan bekerja, serta berkuasa mengadakan
penyucian terhadap dosa yang tidak bisa dijangkau oleh pedang bermata dua manapun,
tidak bisa dijangkau oleh mata manusia. Manusia tidak dapat menyucikan dirinya
sendiri, tetapi Firman Allah; dia hidup dan kuat, dia bekerja dan aktif untuk
mengadakan penyucian terhadap dosa.
Yohanes
1:1
(1:1) Pada
mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.
Kalimat pertama: “Pada mulanya
adalah Firman”, kalimat kedua: “Firman
itu bersama-sama dengan Allah” kalimat ketiga: “Firman itu adalah Allah.”
Ini
masih dalam bentuk logos, karena masih dalam bentuk pemberitahuan,
belum bekerja, masih logos, huruf yang tertulis dalam kitab suci
dan yang pernah tertulis dalam dua loh batu.
Tetapi…
Yohanes 1:14
(1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan
kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya
sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Tetapi firman itu sudah menjadi daging. Ketika
Firman menjadi daging, pada saat itu, kita bisa melihat kemuliaan dari Firman
itu sendiri. Kalau Firman Allah menjadi daging, Firman menjadi manusia, kita
akan memperoleh kasih karunia. Berarti, Firman itu bekerja aktif.
Firman
menjadi manusia, Firman menjadi daging = Rhema,
menunjukkan firman itu aktif dan bekerja sampai hari ini. Oleh sebab
itu kita juga harus aktif dan bekerja untuk menghidupi firman itu supaya kita
hidup di dalam kasih karunia, dan kita akan melihat kemuliaan dari kasih
karunia yang TUHAN nyatakan.
Yohanes
1:16-17
(1:16) Karena dari kepenuhan-Nya kita semua
telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;
(1:17) sebab hukum Taurat diberikan oleh
Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
Hukum
Taurat diberikan oleh Musa, tetapi tidak berkuasa mengampuni dosa. Oleh sebab
itu, kasih karunia dan kebenaran dinyatakan oleh Allah
di dalam pribadi Yesus Kristus. Inilah yang diberitakan rasul Paulus kepada
bangsa kafir di Antiokhia, sehingga mereka jadi percaya dan mempermuliakan
TUHAN.
Singkat
kata, dari kepenuhannyalah kita memperoleh kasih karunia, bukan dari hukum
Taurat, hukum Musa, tetapi dari kepenuhan-Nya
Kalau
kita baca …..
Roma
4:16-17
(4:16) Karena
itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga
janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang
hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham.
Sebab Abraham adalah bapa kita semua, --
(4:17) seperti
ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" --
di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan
orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi
ada.
Firman
itu aktif dan bekerja, karena disini dikatakan; berkuasa untuk menghidupkan
orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi
ada. Itu kuasa firman.
Kalau
kita merasakan kuasa dari Firman itu, itulah kasih karunia yang kita terima
dari TUHAN. Jadi, itulah perlunya kita memuji dan memuliakan Firman kasih
karunia, karena Firman kasih karunia itu menghidupkan yang mati dan mengadakan
yang tidak ada menjadi ada.
Dampak
positif hidup dalam kasih karunia.
Kisah
Para Rasul 11:23
(11:23) Setelah
Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia
menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan,
TUHAN
sudah menyatakan kasih karunia Allah kepada bangsa kafir
yang ada di Antiokhia karena pada akhirnya mereka turut memuliakan TUHAN dan melihat
itu, Barnabas sangat bersukacita.
Demikian
juga TUHAN bersukacita kalau kita menghidupi firman
kasih karunia, kita memuliakan Firman kasih karunia. Malaikat sorgawi bersorak-sorai, bersukacita di sora.
Kisah Para Rasul 11:24-26
(11:24) karena
Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang
dibawa kepada Tuhan.
(11:25) Lalu
pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan
dia, ia membawanya ke Antiokhia.
(11:26) Mereka
tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar
banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut
Kristen.
Sebutan
Kristen itu pertama kali di Antiokhia; sedangkan bahasa nasrani
itu asal kata dari Nazaret.
Jadi untuk bahasa Kristen pertama kali di sebut di
Antiokhia, oleh
karena orang-orang yang menghidupi Firman kasih karunia, mereka turut memuliakan kasih karunia.
Luar biasa, intinya TUHAN membangunkan kembali pondok
Daud dan meneguhkan reruntuhannya supaya bangsa kafir memperoleh kasih karunia
dan Rasul Paulus terlibat langsung di dalamnya.
Jadi
ada 3 tokoh utama disini: perjanjian lama diwakilkan oleh Yusuf. Perjanjian baru diwakilkan oleh Yesus yang ditolak tetapi firman Allah disebarluaskan
kepada bangsa Kafir, kemudian, ketika Yesus naik pekerjaan ini digenapkan oleh rasul Paulus.
Kisah
Para Rasul 11:27
(11:27) Pada
waktu itu datanglah beberapa nabi dari Yerusalem ke Antiokhia.
Pada
waktu itu datanglah beberapa nabi dari Yerusalem ke Antiokhia, sedangkan tugas nabi adalah bernubuat.
Berarti,
menyatakan segala rahasia-rahasia yang terkandung
di dalam hati, dengan kata lain; dosa dibongkar dengan tuntas.
Kalau
Firman nabi senantiasa mengunjungi kita dalam setiap
pertemuan ibadah,
itu adalah kemurahan, TUHAN yang mengutus, TUHAN yang mengirimkan.
Kisah
Para Rasul 11:28
(11:28) Seorang
dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa Roh ia mengatakan, bahwa
seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga
pada zaman Klaudius.
Dampak
positif menghidupi Firman kasih karunia:
Yang
Pertama:
Firman kasih karunia itu akan memberitahukan kepada kita bahwa
suatu kali seluruh dunia akan ditimpa oleh bahaya kelaparan.
Jadi,
bukan hanya suatu kelaparan, tetapi “bahaya kelaparan”, berarti bisa
menimbulkan celaka oleh karena kelaparan yang hebat itu.
Memang
pada satu kali nanti pada tujuh masa, bangsa-bangsa lain itulah antikris akan
berkuasa atas seantero dunia ini, secara khusus pada pertengahan tujuh masa
itulah; 3,5 tahun yang kedua. Mereka
akan menghentikan korban sehari-hari, itulah;
-
Korban sembelihan = ibadah
yang dihubungkan dengan salib.
-
Korban
santapan,
itulah pengajaran Firman Allah yang benar dan murni dihentikan.
Sehingga tergenapilah Amos 8:11.
Oleh karena pemberitaan dari firman kasih karunia ini,
kita mengerti rencana
TUHAN, mengerti apa yang terjadi di masa yang akan datang, ini dampak positif. Kalau kita tidak menghidupi Firman kasih karunia,
kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sibuk beribadah
bagus, sibuk melayani bagus, tetapi tidak menghidupi firman kasih karunia = tidak
mengerti apa-apa = binasa.
Kita
harus bersyukur kepada TUHAN, kita sibuk beribadah dan sibuk melayani ditengah-tengah ibadah itu sendiri. Kita menghidupi
Firman kasih karunia, dan Firman kasih karunia memberitahukan
kepada kita apa yang terjadi di masa yang akan datang termasuk bahaya
kelaparan, tepatnya pada masa aniaya antikris berlangsung selama 3,5 tahun.
Ini adalah kemurahan, siapa yang bisa memahami tentang
apa yang akan terjadi di masa yang akan datang kalau dia jauh dari TUHAN.
Bahkan sekalipun dia ada di dalam ibadah pelayanan, kalau dia tidak menghidupi
firman kasih karunia, dia tidak mengerti rencana TUHAN. Itulah dampak positif
pertama yang kita terima dari TUHAN. Bersyukurlah supaya
kita tidak binasa, karena pada dasarnya, kita adalah bangsa kafir yang harus
dimurkai.
Yang
Kedua.
Kisah
Para Rasul 21:10-11
(21:10) Setelah
beberapa hari kami tinggal di situ, datanglah dari Yudea seorang nabi bernama
Agabus. (21:11) Ia datang pada
kami, lalu mengambil ikat pinggang Paulus. Sambil mengikat kaki dan tangannya
sendiri ia berkata: "Demikianlah kata Roh Kudus: Beginilah orang yang
empunya ikat pinggang ini akan diikat oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem dan
diserahkan ke dalam tangan bangsa-bangsa lain."
Suatu
kali nanti, akan terjadi suatu aniaya yang besar yang
datangnya dari bangsa-bangsa lain, itulah antikris. Jadi sama, kelaparan terjadi pada saat aniaya antikris
berlangsung. Sengsara yang dialami oleh Paulus, digambarkan
seperti
ikat pinggangnya Paulus, sengsara seperti inilah yang akan dialami oleh umat
TUHAN pada saat antikris berkuasa atas dunia ini, itulah yang disebut aniaya
antikris. Pada akhirnya antikris akan berkuasa, menjadi diktator
ganas, seperti binatang busa menganiaya orang-orang yang percaya.
Tetapi malam ini dampak positif kedua, menghidupi
firman kasih karunia, sudah diberitahukan kepada kita, bahwa satu kali nanti
aniaya antikris akan berlangsung seperti penderitaan rasul Paulus yang memiliki
ikat pinggang itu. Karena memang pada akhirnya Rasul Paulus harus
teraniaya, menderita dan mati.
Ini
adalah suatu kemurahan bagi kita, kalau TUHAN memberitahukan hal ini kepada
kita, maka tentu saja kita harus berjaga-jaga, hanya orang bodoh mau bunuh
diri, tidak berjaga-jaga dengan segala kewaspadaan. Luar biasa akal budi dan
kebijaksanaan menuntun kita sampai kepada kebenaran yang sejati itulah pribadi
Yesus yang disalibkan, yang sekarang duduk disebelah kanan Allah Bapa yang Maha
Besar, dituntun sampai kebenaran. Pada saat terjadi
kelaparan kita tertolong, pada saat terjadi penganiayaan antikris kita
tertolong, karena kita menghidupi firman kasih karunia. Ini adalah rencana
Allah yang dinyatakan kepada bangsa Yahudi, supaya bangsa Yahudi jangan menjadi
pengejek dan jangan binasa. Memang itu akan terjadi.
Perikop: “Kedurhakaan sebelum kedatangan TUHAN.”
Siapakah yang hidup dalam kedurhakaan itu?
2
Tesalonika 2:3
(2:3) Janganlah
kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab
sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu
manusia durhaka, yang harus binasa,
“Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan
orang dengan cara yang bagaimanapun juga!” Berarti tetaplah hidup memuliakan firman kasih karunia, hidup dan
menghidupi firman kasih karunia, tolak firman-firman yang lain, firman yang
ditambahkan dan dikurangkan, tolak dengan tegas. Jangan dengar suara asing.
Sebelum
TUHAN datang kembali untuk yang kedua kalinya, maka terlebih dahulu datang
murtad, kemudian haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka yang akan binasa,
itulah antikris. Sebelum kedatangan TUHAN banyak orang murtad, oleh sebab itu, hidupilah
Firman kasih karunia, supaya kita jangan murtad,
supaya jangan menjadi bilangan antikris.
2
Tesalonika 2:4
(2:4) yaitu
lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah
sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai
Allah.
Ketika antikris berkuasa atas bumi ini selama 3,5
tahun mereka duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah yang
harus disembah. Hati - hati, hidupilah firman kasih karunia, jangan mau
disesatkan dengan cara apapun, TUHAN sudah memberitahukan ini kepada kita.
2 Tesalonika 2:5-6
(2:5) Tidakkah
kamu ingat, bahwa hal itu telah kerapkali kukatakan kepadamu, ketika aku masih
bersama-sama dengan kamu?(2:6) Dan sekarang kamu tahu apa yang menahan
dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada waktu yang telah ditentukan
baginya.
Tentang kedatangan antikris ini sudah harus lebih
dahulu diberitahukan kepada anak-anak TUHAN sebab kita tidak menjadi takut.
Sebaliknya, hari-hari
ini kita semakin sungguh-sungguh lagi dalam pengikutan kita dari hari-hari yang
lampau.
Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja,
tetapi sekarang masih ada yang menahan. Tetapi puji TUHAN, sekarang kita tahu.
Sebelum tampilnya antikris kita harus bersyukur panjang sabarnya TUHAN
dinyatakan kepada kita, apa buktinya? Kita boleh menikmati korban sehari - hari
itulah;
-
Korban sembelihan = Ibadah yang
dihubungkan dengan salib.
-
Korban santapan = Pengajaran Firman Allah
yang benar dan murni.
Itulah yang menahan sehingga antikris itu belum tampak
keberadaannya sekalipun belum tampil, karena sudah jelas tadi di ayat 7.
Kita hubungkan dulu dengan…
Wahyu
10:1-2
(10:1) Dan aku
melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan,
dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan
kakinya bagaikan tiang api. (10:2) Dalam tangannya ia memegang sebuah
gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut
dan kaki kirinya di atas bumi,
“Dalam tangannya ia memegang sebuah
gulungan kitab kecil yang terbuka”, ini firman yang rahasianya dibukakan, inilah firman pengajaran yang
benar dan murni. “Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut”
gambaran dari antikris yang kakinya masih ditahan,
kemudian, “dan
kaki kirinya di atas bumi”, ini bayangan dari nabi-nabi palsu.
Wahyu 10:5
(10:5) Dan malaikat yang kulihat berdiri di
atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke langit,
“Mengangkat
tangan kanannya ke langit,” berarti ibadah di bumi mengarah ke sorga, mana kala di
tangan kirinya ada gulungan kitab kecil yang terbuka. Bersyukurlah, kalau
firman pengajaran yang rahasianya dibukakan kita nikmati, kalau kita masih
menjalankan ibadah dan pelayanan yang dihubungkan dengan salib, itu kemurahan,
manfaatkan kesempatan ini, berarti malaikat yang kuat itu masih menahan lajunya
antikris, sebetulnya secara rahasia antikris itu sudah ada tetapi masih ada
yang menahannya; malaikat yang kuat.
Ibadah dihubungunkan dengan sorga itulah tangan yang
teracungkan ke langit, di tangan kiri ada gulungan kita kecil terbuka, itulah
firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, kaki kanan menahan lajunya
antikris, kaki kiri menahan lajunya pekerjaan nabi-nabi palsu dengan ajaran
palsu mereka. Jadi selagi pembukaan rahasia firman dinyatakan, ibadah
dihubungkan dengan salib, lalu kita menikmati pengajaran firman Allah yang
benar, bersyukurlah.
Inilah cara TUHAN, inilah dua dampak positif, kalau
kita menghidupi Firman kasih karunia, bagaimana Allah menggenapi janji-Nya,
yakni; membangun kembali pondok Daud yang roboh lalu meneguhkan
reruntuhan-reruntuhannya dan rasul Paulus terlibat langsung di dalamnya.
Kita harus bersyukur kepada TUHAN, segalanya telah
dinyatakan, kurang apa baiknya TUHAN dalam rangka menyelamatkan kehidupan
bangsa kafir, semua rencana-rencana yang
indah jelas-jelas dinyatakan kepada kita, supaya kita
memperoleh hidup kekal. Oleh sebab itu,bergembiralah
manakala Firman kasih karunia dinyatakan. Kitalah Kristen sejati itu.
Inilah pribadi Yusuf yang dinyatakan kepada kita malam
ini. Dia
dibenci bahkan ditolak, namun dalam kesempatan lain, dia diterima
oleh bangsa kafir, bahkan menjadi penguasa. Demikian juga
pribadi Yesus, Dia dibenci dan ditolak, akhirnya Dia berpaling pada bangsa
kafir. Firman Allah pun tidak bisa ditahan lagi, disebarluaskan sampai ujung
bumi, bangsa kafir, Rasul Paulus terlibat di dalamnya, sehingga kita bisa
menghidupi Firman kasih karunia. Dampak positifnya ada dua;
kita tahu aniaya besar dari antikris, kita tahu
kelaparan yang besar terjadi. Bersyukurlah, jangan banyak kali kita bersungut-sungut.
2
Tesalonika 2:7
(2:7) Karena
secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang
menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan,
Sebetulnya antikris sudah bekerja dan apa yang terjadi
saat ini, mengguncang dunia oleh covid-19 termasuk varian-varian ganas lainnya,
itu bagian dari antikris karena antikris itu datangnya dari lautan dunia. Lalu
kemudian satu dari tujuh kepala itu mengalami luka yang membahayakan. Sekarang
ini manusia penduduk bumi seantero dunia sedang terluka, dan membahayakan
nyawanya tetapi hebatnya Setan akan mengadakan mujizat, sehingga yang tadinya
menuju kepada kematian sembuh, mujizat terjadi. Penyakit datangnya dari dunia,
lalu mujizatnya pun datangnya dari dunia. Kemudian nanti sembuh dari penyakit
covid-19 muncul varian yang baru, covid Beta, sama seperti satu dari tujuh
kepala mengalami luka bahaya, oleh karena varian yang baru terjadi mujizat,
tetapi mujizat datangnya dari dunia, obat dunia, kesembuhan terjadi dunia
terheran-heran sesuai dengan Wahyu 13:1-3. Lalu kembali lagi satu dari
tujuh kepala mengalami luka dan membahayakan hidupnya, itulah covid dengan
varian Delta, tetapi datangnya dari dunia penyakit ini, bukan dari TUHAN, dunia
terheran-heran tetapi terjadi lagi mujizat dan oleh karena mujizat ini seluruh
dunia heran lalu mengikuti antikris, bukan mengikuti TUHAN Yesus. Jadi jangan
mau kita ditipu. Luka yang membahayakan hidupnya itu bukan karena salib, dia
datang dari dunia itulah covid. Terus menerus kita akan diikat supaya kita
terheran-heran lalu mengikuti dia, menyembah dia, bukan lagi mengikuti TUHAN.
Tetapi malam ini, oleh firman kasih karunia, firman yang rahasianya dibukakan,
kita mengerti rencana TUHAN karena untuk sampai kepada keselamatan kekal harus
mengerti rencana TUHAN, harus mengerti apa yang terjadi di depan.
Saya ini mendukung program dari pemerintah supaya
tidak melawan, saya tahu persis, tetapi Daniel, di dalam hal ibadahnya tidak
ada yang bisa menganggu gugat, karena itu bagian dari oknum-oknum yang iri,
lalu diuji dalam bentuk ibadahnya. Tetapi Daniel ini awalnya tidak melawan
pemerintah, hanya saja dalam peraturan baru dalam 30 hari; tidak boleh ada
seorangpun di dalam pemerintahan itu mengajukan permohonan kepada dewanya,
allahnya, tuannya, kepada manusia, kepada Allah yang hidup, Allah Abraham,
Ishak dan Yakub, Israel, selain kepada Darius. Tetapi dalam hal undang-undang
ini, Daniel tidak mau, dia tetap kembali ke rumahnya dan kembali berlutut tiga
kali sehari seperti biasa. Apakah dia melawan pemerintah? Tidak. Lalu kemudian
karena dia tetap takluk di bawah kaki salib TUHAN, dia dijebloskan ke dalam gua
singa. Ketika di gua singa, TUHAN
kirimkan malaikat pembela menutup mulut dari singa-singa antikris itu. Pagi
hari dengan harap-harap cemas Darius berbicara dengan sayup-sayup: “Daniel
masih hidupkah engkau?”, Daniel menjawab: “Ya raja, kekallah hidupmu!”
Karena ternyata Daniel tidak berdosa kepada pemerintah dan tidak berdosa kepada
TUHAN.
Apa yang saya sampaikan ini dalam sekali maknanya dan
saudara harus paham supaya saudara jangan berkata kepada saya bahwa saya
melawan pemerintah. Saya berharap organisasi GPT harus mengerti supaya dalam
hal surat-menyurat dalam hal memberitahukan pun, jangan kita salah dihadapan
TUHAN. Mohon maaf tidak bermaksud menggurui, karena satu kali nanti dunia ini,
bagai gua singa pada saat antikris berkuasa selama 3,5 tahun. Jadi jangan
kait-kaitkan ketika kita memahami mujizat dalam Wahyu 13:3, jangan
dikaitkan dengan pemberontakan kepada pemerintah, karena kita tetap tunduk
kepada pemerintahan surgawi dan pemerintahan di bumi. Inilah firman kasih
karunia itu, karena kalau saya sangat terbuka sekali, ini sangat berbahaya. Bersyukurlah
kepada TUHAN, hai seluruh keluarga GPT “Betania” serang &
Cilegon, Banten Indonesia, jemaat Bandung dan Malaysia, umat TUHAN yang
senantiasa tekun dan setia digembalakan lewat online, Live streaming, video internet, Youtube,
Facebook baik dalam negeri, luar
negeri saudara tekun setia, bersyukur, jangan pernah merasa rugi tergembala,
karena supaya saudara terus digembalakan oleh firman kasih karunia, menghidupi
firman kasih karunia mengerti rencana TUHAN. Haleluya.. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman
Gembala Sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment