IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 08 JULI
2021
KITAB RUT
(Seri:
143)
Subtema: IZEBEL;
PEREMPUAN ASING YANG LICIN PERKATAANNYA
Segala puji, segala hormat hanya bagi Dia yang
sekarang berada duduk di atas takhta kemuliaan-Nya, ada dalam kekekalan.
Saya tidak lupa menyapa sidang jemaat TUHAN yang
berada di Bandung, di Malaysia, umat TUHAN yang sedang mengikuti pemberitaan Firman
TUHAN lewat live streaming video internet Youtube, Facebook baik di
dalam maupun di luar negeri, di mana pun anda berada.
Selanjutnya, mari kita berdoa, kita mohonkan
kemurahan hati TUHAN supaya oleh pembukaan Firman TUHAN yang akan kita terima
malam ini, hati kita diteguhkan dan kehidupan kita ini benar-benar dilawat dan
diberkati oleh TUHAN Yesus Kristus.
Mari kita sambut STUDY RUT sebagai Firman
Penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab.
Sekarang kita akan memperhatikan Rut 3:14, dengan
perikop: “Rut dan Boas di tempat pengirikan.”
Rut 3:14
(3:14) Jadi berbaringlah ia tidur di sebelah kakinya sampai pagi;
lalu bangunlah ia, sebelum orang dapat kenal-mengenal, sebab kata Boas:
"Janganlah diketahui orang, bahwa seorang perempuan datang ke tempat pengirikan."
Kalimat
yang harus kita perhatikan pada ayat 14 ini ialah: Jadi berbaringlah ia tidur di sebelah kakinya sampai pagi; lalu bangunlah
ia, sebelum orang dapat kenal-mengenal.
Kalimat
ini jelas berbicara tentang hubungan intim, itulah hubungan yang tidak
dapat dikenal atau tidak dapat diketahui oleh orang lain, kecuali oleh
Rut dan Boas itu sendiri.
Sebelum
kita lanjutkan, saya akan terlebih dahulu menyampaikan pembagian dari Rut 3.
Rut
3:1-18
dibagi dalam 2 (dua) bagian:
-
Rut 3:1-7, Rut berbaring di kaki Boas di
tempat pengirikan.
-
Rut 3:8-18, Rut memohon perlindungan dan
penebusan dari Boas.
Pendeknya:
Pengalaman dari suatu kehidupan yang ditebus, kedudukannya ada dalam tanda
hubungan intim atau hubungan yang tidak dapat diketahui oleh orang lain,
disebut juga dengan nyanyian baru.
Lebih
rinci tentang NYANYIAN BARU di dalam Wahyu
14, dengan perikop: “Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-Nya”
Wahyu
14:1
(14:1) Dan aku
melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama
dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis
nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Singkat
kata: Anak Domba berdiri di bukit Sion, dan bersama dengan Dia ada 144.000
(seratus empat puluh empat ribu) orang.
Kemudian,
di dahi 144.000 (seratus empat puluh empat ribu) orang tersebut tertulis
nama-Nya dan nama Bapa-Nya, itu merupakan meterai, sebagai tanda milik
kepunyaan Allah sendiri -- dengan ayat referensinya ialah Yehezkiel 9:4, Wahyu
7:3, 2 Korintus 1:21-22 --.
Wahyu
14:3
(14:3) Mereka menyanyikan
suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan
tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu
selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari
bumi itu.
Selanjutnya,
mereka menyanyikan suatu nyanyian baru, dan tidak ada seorang pun yang dapat
mempelajari nyanyian itu selain 144.000 (seratus empat puluh empat ribu) orang
yang telah ditebus dari bumi = Hubungan intim, hubungan dalam nikah suci.
Inilah nyanyian baru yang tidak dapat dipelajari oleh siapapun, tidak dapat
dikenal, tidak dapat diketahui oleh orang lain, kecuali oleh orang itu dengan
TUHAN.
Yesaya
28:11-12
(28:11) Sungguh,
oleh orang-orang yang berlogat ganjil dan oleh orang-orang yang berbahasa
asing akan berbicara kepada bangsa ini (28:12) Dia yang telah
berfirman kepada mereka: "Inilah tempat perhentian, berilah perhentian
kepada orang yang lelah; inilah tempat peristirahatan!" Tetapi
mereka tidak mau mendengarkan.
Logat ganjil atau bahasa asing disebut juga nyanyian baru yang
tidak dapat dikenal atau tidak dapat dipelajari oleh orang lain, kecuali orang
itu dengan TUHAN.
Tidak
ada orang yang dapat mengerti bahasa Roh, bahasa lidah, logat ganjil, atau
bahasa asing, kecuali orang itu dengan TUHAN. Dan itu merupakan hari perhentian
dan tempat peristirahatan bagi orang yang lelah.
Yang
melelahkan seseorang, antara lain;
-
Orang itu banyak menghadapi persoalan,
pergumulan dalam hidupnya, atau dihimpit banyak kesulitan.
-
Sibuk dengan segudang kegiatan, sibuk
dengan segala aktivitas-aktivitas secara jasmaniah di dunia ini.
-
Dosa dan pelanggaran-pelanggaran manusia.
Itulah
yang melelahkan orang; maka, kita butuh hari perhentian semacam ini.
Lewat
Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci, kita masuk pada hari
perhentian, dan hari perhentian itu dibutuhkan oleh orang yang lelah.
CIRI-CIRI
HIDUP DALAM NYANYIAN BARU.
Rut
3:8-10
(3:8) Pada
waktu tengah malam dengan terkejut terjagalah orang itu, lalu meraba-raba ke
sekelilingnya, dan ternyata ada seorang perempuan berbaring di sebelah
kakinya. (3:9) Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?"
Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi
hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami." (3:10)
Lalu katanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN, ya anakku! Sekarang
engkau menunjukkan kasihmu lebih nyata lagi dari pada yang pertama kali itu,
karena engkau tidak mengejar-ngejar orang-orang muda, baik yang miskin maupun
yang kaya.
Rut
berbaring di sebelah kaki Boas (di bawah kaki Boas), dengan demikian; makin
hari Rut semakin menunjukkan bahwa kasihnya lebih nyata lagi dari yang pertama
kali itu. Buktinya adalah Rut tidak mengejar-ngejar orang-orang muda, baik orang
muda yang miskin maupun orang muda yang kaya.
Pendeknya:
Perhatian Rut semakin hari semakin bertambah-tambah tertuju kepada Boas dan
penebusan yang akan dia terima.
Demikian
juga dengan hidup gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini, perhatian kita kepada
TUHAN sudah harus semakin bertambah-tambah, dan cinta kita kepada TUHAN sudah
seharusnya melebihi dari segala yang ada ini, sudah seharusnya melebihi dari
segala perkara-perkara lahiriah di bumi (di bawah).
Pendeknya:
Gereja Rut tidak mengejar-ngejar orang-orang muda, baik orang muda yang miskin
maupun orang muda yang kaya. Berarti, kasihnya itu semakin bertambah-tambah dia
tunjukkan di hadapan Boas rohani, itulah pribadi dari TUHAN Yesus Kristus.
Selanjutnya,
mari kita perhatikan 2 Timotius 2, dengan perikop: “Nasihat dalam menghadapi
pengajar yang sesat”
2
Timotius 2:21
(2:21) Jika
seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot
rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai
tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
Biarlah
kiranya semakin hari kita semakin mengalami penyucian di hadapan TUHAN; semakin
hari semakin memberikan diri untuk disucikan. Tujuannya adalah supaya kita
layak untuk dipakai oleh TUHAN.
Oleh
sebab itu ...
2
Timotius 2:22
(2:22) Sebab itu
jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih
dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan
hati yang murni.
Dengan
tegas Rasul Paulus berkata kepada Timotius: “Jauhilah nafsu orang muda”
Demikian
juga tadi Rut; -- kita sudah melihat -- dia berbaring di bawah kaki Boas,
dengan demikian ia menunjukkan kasihnya yang semakin bertambah-tambah kepada
Boas, kepada penebusan yang akan dikerjakan oleh Boas, sebab ia tidak
mengejar-ngejar orang-orang muda.
Itu
sebabnya, Rasul Paulus dengan tegas berkata kepada Timotius: “Jauhilah nafsu
orang muda” Sebaliknya, Rasul Paulus berkata : Kejarlah, antara
lain;
1.
Keadilan.
2.
Kesetiaan.
3.
Kasih.
4.
Damai.
Keempat perkara tersebut harus dikejar bersama-sama
mereka yang berseru kepada TUHAN dengan hati yang murni, itulah orang-orang
yang berpegang teguh pada salib Kristus.
2
Timotius 2:23
(2:23) Hindarilah
soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak.
Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
Selanjutnya,
Rasul Paulus menghimbau dan berkata kepada Timotius: Hindarilah soal-soal
yang dicari-cari, yang bodoh, yang tidak layak. Pendeknya: Marilah kita
menghindari ajaran yang tidak sehat. Jadi, hamba TUHAN dengan nafsu yang muda,
itu harus dihindari.
Lebih
jauh kita melihat nafsu orang muda di dalam 2 Timotius 2:16.
2
Timotius 2:16
(2:16) Tetapi hindarilah
omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah
kefasikan.
Secara
spesifik, Rasul Paulus berkata: Hindarilah omongan yang kosong dan yang tak
suci.
Mengapa?
Karena omongan yang semacam ini hanya menambah kefasikan, berarti; menjadi
sombong dan lupa kepada TUHAN;
-
Lupa kepada cintanya TUHAN.
-
Lupa kepada penebusan yang telah
dikerjakan oleh TUHAN di bukit Golgota, 2021 tahun yang lalu.
Kita
lanjut membaca ayat 17-18.
2
Timotius 2:17-19
(2:17) Perkataan
mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus
dan Filetus, (2:18) yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan
bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman
sebagian orang. (2:19) Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh
dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan
"Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan
kejahatan."
CONTOH
omongan yang kosong dan tak suci: Sama seperti Himeneus dan Filetus mengajarkan
bahwa kebangkitan dari sidang jemaat telah berlangsung (mereka alami), tetapi
tanpa dasar yang teguh, yaitu tanpa pengalaman kematian dan sengsara Kristus. Singkat
kata: Himeneus dan Filetus mengajarkan kebangkitan tanpa kematian.
Pendeknya:
Kebangkitan tanpa kematian adalah omongan yang kosong dan yang tak suci, sebab
omongan semacam ini menyimpang dari kebenaran. Akibatnya ialah merusak iman
sidang jemaat itu sendiri (iman dari sidang jemaat itu menjadi kandas).
Orang
yang berlaku fasik atau berlaku sombong -- lupa kepada cintanya TUHAN, lupa
kepada penebusan yang dikerjakan oleh TUHAN --, maka ia merusak iman, atau iman
yang sudah kandas.
Kemudian,
mengajarkan kebangkitan tanpa kematian = penyakit kanker. Penyakit
kanker ini mudah menjalar kepada sel-sel anggota tubuh yang lain. Pendeknya:
Penyakit kanker merusak kesatuan tubuh Kristus. Omongan yang kosong dan yang
tak suci sama dengan penyakit kanker yang merusak sel-sel (kesatuan) anggota
tubuh Kristus.
Oleh
sebab itu, marilah kita menghargai segala kemurahan-kemurahan yang dinyatakan
oleh TUHAN kepada kita semua. Sejauh ini, TUHAN ajarkan kita untuk menghindari
nafsu orang muda, berarti; menolak dengan tegas ajaran yang tidak sehat, itulah
omongan yang kosong dan yang tak suci, itulah ajaran kebangkitan tanpa
kematian, dan ini disebut “kebangkitan palsu”.
Sidang
jemaat di Bandung dan di Malaysia, perhatikanlah hal ini. Demikian juga umat
TUHAN yang senantiasa setia dalam ketekunan untuk digembalakan oleh GPT
“BETANIA” via online, baik di dalam maupun di luar negeri, perhatikanlah
Firman Allah yang sudah saudara terima sampai sejauh ini. Berilah dirimu untuk
digembalakan lebih sungguh-sungguh lagi. Jauhilah nafsu orang muda; hindarilah
omongan yang kosong dan tak suci.
Kemudian kebangkitan tanpa kematian sama dengan “penyakit kanker”, yang menjalar
merusak sel-sel anggota tubuh, merusak kesatuan tubuh Kristus, dengan lain
kata; menghambat pembangunan tubuh Kristus.
Mari
kita lihat 1 Timotius 4, dengan
perikop: “Tugas Timotius di dalam menghadapi pengajar sesat”
1
Timotius 4:1-3
(4:1) Tetapi
Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang
akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan (4:2)
oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
(4:3) Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan
makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh
orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran.
Guru-guru palsu melarang orang
kawin, juga melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah.
Sesungguhnya,
Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel atau Firman Pengajaran
Pembangunan Tubuh Kristus merupakan makanan atau ajaran sehat yang harus kita
konsumsi di hari-hari terakhir ini. Mengapa? Sebab Pengajaran Mempelai
membawa kita masuk dalam kesatuan tubuh Kristus, kesatuan tubuh yang
berbeda-beda, dengan lain kata; masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang
sempurna, disebut juga dengan “tubuh Mempelai”. Kelak, kita akan berada dalam perjamuan
malam kawin Anak Domba, dan itu merupakan sasaran akhir dari perjalanan
rohani kita di atas muak bumi ini.
Pendeknya:
Muara ibadah kita di atas muka bumi ini, bukan kebangkitan palsu, melainkan
pesta kawin Anak Domba -- sesuai dengan Wahyu 19:6-9 --.
KESIMPULANNYA:
Ciri-ciri
hidup dalam nyanyian baru dari sisi gereja Rut ialah;
-
Kasih dari Rut semakin hari semakin
bertambah-tambah kepada Boas rohani, yakni TUHAN Yesus Kristus, Kepala Gereja,
dan Mempelai Pria Sorga.
-
Kemudian, perhatiannya juga semakin
tertuju kepada penebusan yang telah dikerjakan oleh Boas rohani, yakni TUHAN
Yesus Kristus, di bukit Golgota, 2021 tahun yang lalu.
Buktinya
ialah Rut tidak mengejar-ngejar orang muda = menghindari atau menjauhi nafsu
orang muda, biar kaya maupun miskin. Sebaliknya, Rut berbaring di kaki Boas. Itu
adalah ciri-ciri dari sisi Rut.
Ciri-ciri
hidup dalam nyanyian baru dari sisi 144.000 (seratus empat puluh empat ribu)
orang yang telah ditebus dari bumi ini.
Marilah
kita kembali memperhatikan 144.000 (seratus empat puluh empat ribu) orang yang
berdiri di bukit Sion bersama dengan Anak Domba, di dalam Wahyu 14:4.
Sebelum
kita membaca ayat 4, terlebih dahulu kita memperhatikan: Wahyu 14:3 berbicara tentang nyanyian
baru, itulah hubungan intim, hubungan dalam nikah yang suci, yang tidak
dapat diketahui, nyanyian yang tidak dapat dikenal, kecuali oleh orang itu
dengan TUHAN, kecuali dengan orang yang melangsungkan hubungan intim dengan
TUHAN, itulah 144.000 (seratus empat puluh empat ribu) orang dengan TUHAN
Yesus, Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorga, Dialah suami dalam keadilan dan
kebenaran, Dialah Suami yang bijaksana.
Demikian
juga dengan gereja Rut; juga hidup dengan nyanyian baru, hubungan intim, tidur,
berbaring di bawah kaki Boas; dia telah menunjukkan kasihnya lebih lagi dari
waktu-waktu yang lalu, dia tidak mengejar-ngejar orang muda, dia menghindari
nafsu orang muda, menghindari omongan yang kosong, karena itu merupakan
penyakit kanker yang merusak sel-sel tubuh, merusak pembangunan tubuh Kristus
yang sempurna; karena ternyata, pendusta-pendusta tadi melayani dengan cap
mereka sendiri, karena hati mereka dikuasai dengan cap mereka sendiri, sedikit
pun hati mereka tidak tertuju kepada TUHAN. Jadi, apa yang keluar dari mulut,
itu didorong oleh hati yang dikuasai oleh Setan-Setan dan daging.
Sekarang,
kita akan memperhatikan: Ciri-ciri hidup dalam nyanyian baru dari sisi 144.000
(seratus empat puluh empat ribu) orang yang telah ditebus.
Wahyu
14:4
(14:4) Mereka
adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan,
karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang
mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara
manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
144.000
(seratus empat puluh empat ribu) orang yang telah ditebus adalah orang-orang
yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan.
Perempuan-perempuan
di sini menunjuk 2 (dua) perempuan nakal dan licik, yaitu:
1.
Perempuan
Izebel.
2.
Perempuan
Babel.
Kedua
perempuan ini bukan perempuan biasa, bukan perempuan sembarangan, karena kedua
perempuan ini memiliki ajaran yang tidak sehat.
Selanjutnya,
marilah kita mengikuti penjelasan dari kedua perempuan tersebut.
Tentang:
PEREMPUAN IZEBEL.
Wahyu
2:20
(2:20) Tetapi
Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang
menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku
supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
TUHAN
mencela sidang jemaat di Tiatira, karena ternyata mereka membiarkan wanita
Izebel mengajar dan menyesatkan hamba-hamba TUHAN, supaya selanjutnya
hamba-hamba TUHAN itu ...
1.
Berbuat zinah.
2.
Makan persembahan-persembahan berhala.
Hati-hati
dengan ajaran Izebel. Jangan sampai kita dicela oleh TUHAN hanya oleh karena
ajaran Izebel menguasai sebuah penggembalaan. Kita berdoa selalu, supaya ajaran
Izebel tidak memasuki ruang-ruang pertemuan ibadah kita masing-masing,
mengingat hari-hari ini adalah hari-hari terakhir, hari-hari yang jahat, di mana
keadaan sudah semakin sulit, tidak bisa diatasi lagi oleh kekuatan manusia
daging, kecuali berlindung di dalam TUHAN. Tolak ajaran Izebel.
Izebel
mengaku sebagai seorang nabiah, seorang yang bertugas untuk bernubuat. Kemudian,
ia mengajar dan menyesatkan hamba-hamba TUHAN, supaya hamba-hamba TUHAN
tersebut berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
Kita
akan melihat riwayat atau peristiwa itu pernah terjadi, dan kisahnya ditulis
dengan jelas di dalam 1 Raja-Raja 16,
dengan perikop: “Ahab menyembah Baal”. Ahab, suami dari Izebel, raja
dari Israel, pada akhirnya menyembah Baal.
1
Raja-Raja 16:29
(16:29) Ahab,
anak Omri, menjadi raja atas Israel dalam tahun ketiga puluh delapan
zaman Asa, raja Yehuda. Dan Ahab bin Omri memerintah dua puluh dua tahun
lamanya atas Israel di Samaria.
Singkat
kata: Ahab, anak Omri, menjadi raja atas Israel.
Tetapi,
lihatlah kepemimpinan dari Ahab ini di hadapan TUHAN.
1
Raja-Raja 16:30
(16:30) Ahab bin
Omri melakukan apa yang jahat di mata TUHAN lebih dari pada semua orang
yang mendahuluinya.
Ahab
melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, bahkan lebih jahat dari semua raja-raja
pendahulunya. Kejahatan Ahab ini menimbulkan cemburu dan sakit hati TUHAN;
sangat luar biasa.
Jangan
kita menimbulkan sakit hati TUHAN. Jangan kita membuat cemburu oleh karena
berhala-berhala. Camkanlah hal itu; jangan puaskan hatimu dengan berhala,
tetapi hati TUHAN tidak puas.
1
Raja-Raja 16:31-33
(16:31)
Seakan-akan belum cukup ia hidup dalam dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, maka ia
mengambil pula Izebel, anak Etbaal, raja orang Sidon, menjadi isterinya,
sehingga ia pergi beribadah kepada Baal dan sujud menyembah
kepadanya. (16:32) Kemudian ia membuat mezbah untuk Baal itu di
kuil Baal yang didirikannya di Samaria. (16:33) Sesudah itu Ahab membuat
patung Asyera, dan Ahab melanjutkan bertindak demikian, sehingga ia menimbulkan
sakit hati TUHAN, Allah Israel, lebih dari semua raja-raja Israel yang
mendahuluinya.
Oleh
karena Izebel, isterinya itu, maka;
-
Ahab beribadah kepada berhala Baal dan
menyembah kepada Baal.
-
Ahab membuat patung Asyera, sehingga
menimbulkan sakit hati TUHAN lebih dari Yerobeam, lebih dari raja-raja yang
mendahului dia.
Kelanjutan
dari kisah ini dibuktikan dalam 1
Raja-Raja 18, dengan perikop: “Elia bertemu dengan Ahab”
1
Raja-Raja 18:17-18
(18:17) Segera
sesudah Ahab melihat Elia, ia berkata kepadanya: "Engkaukah itu, yang
mencelakakan Israel?" (18:18) Jawab Elia kepadanya: "Bukan
aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum
keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan
engkau ini telah mengikuti para Baal.
Ketika
Ahab melihat Elia; Ahab menuduh bahwasanya Elia telah mencelakakan
Israel terkait dengan musim kering (musim kemarau) melanda Israel. Pada waktu
itu, memang Elia berdoa supaya TUHAN menutup langit sehingga hujan tidak turun,
akhirnya Israel mengalami (dilanda) kekeringan yang hebat.
Tetapi Elia menjawab dengan tegas, dengan
keberanian, dengan kewibawaan dari Firman Allah, dan berkata: Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan
engkau ini dan kaum keluargamu -- yakni, Izebel, isterimu --, sebab kamu
telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para
Baal, selanjutnya menyembah kepada Baal dan Asyera.
1
Raja-Raja 18:19
(18:19) Sebab
itu, suruhlah mengumpulkan seluruh Israel ke gunung Karmel, juga nabi-nabi
Baal yang empat ratus lima puluh orang itu dan nabi-nabi Asyera
yang empat ratus itu, yang mendapat makan dari meja istana Izebel."
450
(empat ratus lima puluh) orang nabi-nabi Baal dan 400 (empat ratus) orang nabi
Asyera makan dari meja istana Izebel.
Jadi,
1 Raja-Raja 18:19 sama dengan Wahyu 2:20.
1
Raja-Raja 18:20-21
(18:20) Ahab
mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung
Karmel. (18:21) Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata:
"Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati?
Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi
rakyat itu tidak menjawabnya sepatah kata pun.
Singkat
kata: Oleh karena Izebel, bangsa Israel
berlaku timpang dan bercabang hati, sebab bangsa itu telah beribadah kepada
Baal dan kepada Asyera.
Sesungguhnya,
berhala Baal maupun Asyera;
-
Mempunyai mulut, tetapi tidak dapat
berbicara.
-
Mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat.
-
Mempunyai telinga, tetapi tidak dapat
mendengarkan doa dan permohonan
-
Mempunyai tangan, tetapi tidak dapat
terulur untuk memberi pertolongan.
-
Mempunyai kaki, tetapi tidak bisa
melangkah bersama-sama dengan kehidupan kita, untuk melangkah menjumpai (mendatangi)
kita, mendekat kepada kita.
Jadi,
untuk apa kita harus menyembah berhala? Kekerasan di hati, itu juga disebut berhala.
Jenis
dari berhala, antara lain;
1.
Meninggalkan TUHAN, meninggalkan ibadah
dan pelayanan hanya karena pekerjaan, kesibukan, usaha, bisnis, atau karena
apapun, itu disebut berhala.
2.
Kekerasan di hati, disebut juga berhala.
Kemudian,
pada ayat 21 bagian B: Tetapi
rakyat itu tidak menjawabnya sepatah kata pun.
Sekalipun
bangsa Israel telah ditegur habis oleh Elia karena mereka berlaku timpang dan
bercabang hati -- dengan lain kata; tidak memiliki pendirian yang teguh di
dalam TUHAN --, tetapi lihatlah; rakyat itu, bangsa itu tidak mau menjawabnya
sepatah kata pun, artinya; tidak mau berubah, tidak mau menerima teguran dari
pada Elia.
Sementara,
tugas dari seorang nabi adalah bernubuat, berarti; menyingkapkan segala rahasia
Firman Allah yang berkuasa untuk menyingkapkan segala rahasia yang terkandung
di dalam hati, menyingkapkan segala dosa yang tersembunyi; dosa ditumpas habis.
Tetapi lihatlah, reaksi dari pada bangsa Israel; rakyat itu tidak menjawabnya
sepatah kata pun, tidak ada reaksinya, tidak mau berubah, sementara dosa sudah
dibongkar dengan tuntas, tetapi mereka tidak mau.
1
Raja-Raja 18:22
(18:22) Lalu Elia
berkata kepada rakyat itu: "Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai
nabi TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang
banyaknya.
Selanjutnya,
di sini kita melihat, Elia berkata: Hanya aku seorang diri yang tinggal
sebagai nabi TUHAN, yang setia kepada TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu
ada empat ratus lima puluh orang banyaknya.
1
Raja-Raja 18:23-24
(18:23) Namun,
baiklah diberikan kepada kami dua ekor lembu jantan; biarlah mereka
memilih seekor lembu, memotong-motongnya, menaruhnya ke atas kayu api, tetapi
mereka tidak boleh menaruh api. Aku pun akan mengolah lembu yang seekor lagi,
meletakkannya ke atas kayu api dan juga tidak akan menaruh api. (18:24)
Kemudian biarlah kamu memanggil nama allahmu dan aku pun akan memanggil nama
TUHAN. Maka allah yang menjawab dengan api, dialah Allah!" Seluruh rakyat
menyahut, katanya: "Baiklah demikian!"
Namun,
baiklah diberikan kepada kami dua ekor lembu jantan, maksudnya;
-
satu ekor untuk nabi Elia,
-
satu ekor lagi untuk 450 (empat ratus lima
puluh) nabi-nabi Baal,
untuk
dipersembahkan masing-masing kepada Allahnya.
Lalu,
mereka memotong-motong korban persembahan itu, selanjutnya potongan-potongan
itu ditaruh di atas kayu api sebagai korban dan persembahan, tetapi syaratnya;
ketika mempersembahkan korban itu, tidak boleh menaruh api.
Demikianlah
hal yang sama akan dilakukan oleh nabi Elia, sesudah 450 (empat ratus lima
puluh) nabi-nabi itu mempersembahkan korbannya kepada berhala Baal.
Kemudian
biarlah kamu memanggil nama allahmu dan aku pun akan memanggil nama TUHAN. Maka
allah yang menjawab dengan api, dialah Allah! Dialah Allah
Abraham Ishak, Yakub, Allah Israel, Dialah Allah yang berkuasa, TUHAN dan
Juruselamat yang berdaulat atas kehidupan manusia. Selanjutnya, dari pihak
nabi-nabi Baal dan rakyat itu, mereka menerima tawaran Elia tersebut.
1
Raja-Raja 18:25
(18:25) Kemudian
Elia berkata kepada nabi-nabi Baal itu: "Pilihlah seekor lembu dan olahlah
itu dahulu, karena kamu ini banyak. Sesudah itu panggillah nama allahmu,
tetapi kamu tidak boleh menaruh api."
Singkat
kata: Nabi Elia mempersilahkan 450 (empat ratus lima puluh) nabi-nabi Baal itu untuk
mempersembahkan lembu sebagai korban persembahan untuk selanjutnya diolah.
1
Raja-Raja 18:26
(18:26) Mereka
mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya dan memanggil nama
Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya: "Ya Baal, jawablah kami!"
Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab. Sementara itu
mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang dibuat mereka itu.
Selanjutnya,
450 (empat ratus lima puluh) nabi-nabi Baal itu mempersembahkan lembu sebagai
korban persembahan kepada Baal; dari pagi sampai setengah hari (dari jam 6 pagi
sampai jam 12
siang), tetapi tidak ada jawaban, tidak ada suara, sementara mereka sudah
berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang mereka buat dan yang mereka dirikan.
Mereka
sudah mempersembahkan korban persembahan dari lembu itu di atas kayu api dari
pagi (jam 6 pagi) sampai tengah hari (jam 12 siang), tetapi tidak ada jawaban,
tidak ada sahutan dari berhala Baal, sekalipun nabi-nabi itu sudah
berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah itu.
Jadi,
berhala buatan tangan itu adalah allah yang mati.
-
Sekalipun mempunyai mulut, tetapi tidak
bisa berkata-kata menjawab doa.
-
Sekalipun mempunyai mata, tetapi tidak
dapat melihat dan memperhatikan manusia.
-
Sekalipun mempunyai telinga, tetapi tidak
dapat mendengar doa permohonan yang dinaikkan.
-
Sekalipun mempunyai tangan, tetapi tidak
dapat diulurkan untuk memberi pertolongan.
-
Sekalipun mempunyai kaki, tetapi tidak
dapat menghampiri kita.
Sekalipun
berjingkat-jingkat dari jam 6 (enam) sampai jam 12 (dua belas) siang, namun
tidak ada jawaban, tidak ada sahutan.
Melihat
keadaan fenomena yang ada ...
1
Raja-Raja 18:28
(18:26) Mereka
mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya dan memanggil nama
Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya: "Ya Baal, jawablah kami!"
Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat
di sekeliling mezbah yang dibuat mereka itu.
Sampai
akhirnya, mereka memanggil lebih keras, disertai dengan menoreh-noreh dirinya
dengan pedang dan tombak, darah pun bercucuran dari tubuh mereka, namun tetap tidak
ada jawaban.
Tetapi
anehnya, banyak orang Kristen sama seperti apa yang telah diperbuat oleh 450 (empat
ratus lima puluh) nabi-nabi Baal ini; untuk berhala mau berkorban, mau
berjuang, bahkan rela mati, tetapi untuk membawa korban dan persembahan di
tengah-tengah ibadah dan pelayanan dengan segala pengorbanan, dengan segala
perjuangan, masih banyak orang Kristen yang enggan melakukannya.
Berkorban,
berjuang untuk berhala, bahkan rela mati, itu dilakukan, tetapi berkorban untuk
TUHAN di tengah ibadah dan pelayanan justru mikir dua kali, melayani
hitung-hitungan apa untung dan ruginya; inilah yang sangat disesalkan. Rela
menumpahkan darah demi berhala, tetapi sedikit korban untuk TUHAN, tidak
ia lakukan; aneh. Melayani hitung-hitungan, bekerja hitung-hitungan; melayani
kalau enak, tetapi kalau tidak enak tidak mau melayani; melayani hanya bagian
yang enaknya saja, tetapi untuk bagian korban tidak mau, tetapi anehnya, ia mau
menumpahkan darah untuk berhala.
Baik
yang di tempat ini, yang di rumah, yang di Bandung, di Malaysia, umat TUHAN
yang sedang mengikuti pemberitaan Firman malam ini, kalau hal itu benar, maka
bertobatlah; kalau benar, maka jangan bersungut-sungut, jangan salahkan
pemberitaan Firman. Lebih baik hari ini kita mengalami penyucian dari pada
binasa kelak.
1
Raja-Raja 18:29
(18:29) Sesudah
lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban
petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada
tanda perhatian.
Bahkan,
450 (empat ratus lima puluh) nabi-nabi itu sampai kerasukan Setan, namun
berhala Baal tidak dapat menjawab segala permohonan-permohonan mereka, dan
tidak ada tanda perhatian sedikit pun.
Padahal,
kalau kita naikkan doa permohonan kepada TUHAN, secepatnya TUHAN menjawab doa.
Permohonan yang kita naikkan adalah sejauh doa. Tidak berhenti sampai di situ;
perhatian TUHAN nyata dalam kehidupan kita masing-masing hingga sampai pada
malam ini. TUHAN membawa kita untuk berada di tengah-tengah perhimpunan ibadah,
dan di tengah-tengah ibadah itu kita melayani TUHAN, melayani pekerjaan TUHAN,
itu merupakan perhatian TUHAN, supaya kita mendapatkan perlindungan dan
pembelaan dari TUHAN.
Lihatlah,
dan itu terjadi sampai lewat tengar hari, namun berhala Baal tidak menjawab dan
tidak ada perhatian.
Tetapi
sebelumnya, ada yang terlewatkan di ayat 27 ...
1
Raja-Raja 18:27
(18:27) Pada
waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya: "Panggillah
lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya,
mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga."
Karena
Elia melihat tidak ada perhatian, tidak ada jawaban dari berhala Baal, akhirnya
Elia mengejek 450 (empat ratus lima puluh) nabi-nabi Baal tersebut, dengan
ejekan;
-
Panggillah lebih keras.
-
Bukankah dia allah?
-
Mungkin ia merenung.
-
Mungkin ada urusannya.
-
Mungkin ia bepergian.
-
Barangkali ia tidur.
-
Dan belum terjaga.
Ini
adalah ejekan dari Elia kepada 450 (empat ratus lima puluh) nabi-nabi Baal; dan
ejekan ini lanjut sampai pada malam ini jikalau saya dan saudara masih tetap
hidup dalam penyembahan berhala. Ejekan
ini sebetulnya mempermalukan anak-anak TUHAN yang masih hidup di dalam
penyembahan berhala.
BANDINGKAN
dengan persembahan Elia kepada Allah yang hidup, Allah Abraham Ishak Yakub,
Allah Israel, Allah yang berkuasa, TUHAN dan Juruselamat, Allah yang berdaulat
atas kehidupan kita masing-masing.
1
Raja-Raja 18:30
(18:30) Kata Elia
kepada seluruh rakyat itu: "Datanglah dekat kepadaku!" Maka
mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang
telah diruntuhkan itu.
Setelah
Elia melihat bahwa tidak ada jawaban, tidak ada perhatian, selanjutnya Elia
menghimbau rakyat itu untuk datang dan mendekat kepada dia, dengan lain kata;
supaya bangsa itu dan nabi-nabi itu memperhatikan Elia dan korban persembahan
yang akan dipersembahkan kepada Allah yang hidup, Allah Abraham Ishak Yakub,
Allah Israel.
1
Raja-Raja 18:31
(18:31) Kemudian
Elia mengambil dua belas batu, menurut jumlah suku keturunan Yakub. --
Kepada Yakub ini telah datang firman TUHAN: "Engkau akan
bernama Israel." --
Kemudian
Elia mengambil dua belas batu, menurut jumlah suku keturunan Yakub.
Batu
à Pribadi
Yesus yang telah dikorbankan di atas kayu salib di bukit Golgota, Dialah Allah dari
12 (dua belas) suku Israel, nenek moyang bangsa Israel.
1
Raja-Raja 18:32
(18:32) Ia mendirikan
batu-batu itu menjadi mezbah demi nama TUHAN dan membuat suatu parit
sekeliling mezbah itu yang dapat memuat dua sukat benih.
Selanjutnya,
12 (dua belas) batu itu didirikan menjadi mezbah. Oleh karena korban Kristus,
TUHAN memberikan ibadah dan pelayanan ini kepada kita; lalu di tengah-tengahnya,
kita melayani pekerjaan TUHAN, sesuai karunia dan jabatan.
1
Raja-Raja 18:33
(18:33) Ia
menyusun kayu api, memotong lembu itu dan menaruh potongan-potongannya
di atas kayu api itu.
Selanjutnya,
potongan-potongan dari lembu itu dipersembahkan di atas kayu sebagai korban
persembahan kepada TUHAN.
1
Raja-Raja 18:34-37
(18:34) Sesudah
itu ia berkata: "Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke atas
korban bakaran dan ke atas kayu api itu!" Kemudian katanya: "Buatlah
begitu untuk kedua kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk kedua
kalinya. Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!" Dan
mereka berbuat begitu untuk ketiga kalinya, (18:35) sehingga air
mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itu pun penuh dengan air. (18:36)
Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia
dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini
biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan
bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara
ini. (18:37) Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini
mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang
membuat hati mereka tobat kembali."
Kalau
Elia mempersembahkan korban petang dengan segala potongan-potongan korban itu
dipersembahkan kepada TUHAN, jelas ia melakukan itu karena TUHAN. Termasuk
menutup langit supaya hujan tidak turun, itu juga karena TUHAN.
Elia
melakukan itu "karena TUHAN", maka dia pun berdoa dan melakukannya di
depan mata bangsa itu, supaya bangsa itu mengetahui bahwa Allah Israel adalah
Allah yang hidup.
1
Raja-Raja 18:38
(18:38) Lalu turunlah
api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu
dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.
Turunlah
api TUHAN ...
-
Menyambar habis korban bakaran,
-
Menyambar habis kayu api,
-
Menyambar habis batu dan tanah itu,
-
bahkan
menyambar habis air yang dalam parit itu.
Pendeknya:
TUHAN menjawab doa dari pada Elia, karena api dari sorga (dari langit) turun
menjilat habis yang ada di sekitar itu. Itulah tandanya Allah Israel adalah Allah
yang hidup, Allah Israel adalah Allah yang berkuasa, Allah Israel adalah TUHAN dan
Juruselamat, Allah Israel adalah Allah yang berdaulat atas kehidupan manusia;
Dia menjawab doa seruan dan permohonan kita, juga memperhatikan hidup bangsa
Israel dan kita semua.
Kita
bersyukur, Dia berkuasa membakar habis korban yang dipersembahkan di atas kayu
api. Kalau Allah bukan Allah yang hidup, maka kita tidak mungkin bisa bertobat.
Kalau Allah bukan Allah yang hidup, maka kita tidak mungkin bisa membawa korban
dan mempersembahkannya sampai hangus. Tetapi karena Allah kita adalah Allah
yang hidup; Dia berkuasa dan kita bisa bertobat. -- Kalau dikaitkan dengan
Pengajaran Tabernakel, “bertobat” terkena pada Mezbah Korban Bakaran. -- Dan
selanjutnya, membakar habis korban bakaran sampai hangus; daging tidak bersuara
lagi.
TUHAN
menjawab doa dan permohonan, TUHAN memperhatikan kita semua, TUHAN tidak mau
menyakiti kita semua; sebaliknya, TUHAN telah menumpahkan dan mencurahkan darah-Nya
untuk kita semua, sehingga darah ini berkuasa, dan dengan darah ini, kita
bertobat. Dan oleh karena korban-Nya, kita diberi kesempatan membawa korban bakaran
sebagai korban petang -- berarti, daging dibakar hangus --.
Kita
bersyukur, Tuhan memberi kesempatan kepada kita untuk
membawa korban petang; ini adalah kemurahan, karena hari-hari ini jelas adalah
hari-hari terakhir = petang hari menjelang malam, menjelang gelap, di mana orang
tidak bisa lagi bekerja, tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat, tidak ada
lagi kesempatan untuk membawa korban dan persembahan kepada TUHAN.
Jadi,
sudah sangat jelas; hari-hari ini adalah hari-hari terakhir = petang hari
menjelang malam, di mana orang tidak bisa lagi bekerja. Itulah perhatian TUHAN
kepada kita semua.
Berhala
tidak dapat menyelamatkan kita; tidak bisa membuat kita bertobat, tidak bisa
mengubahkan kehidupan kita, apalagi menyelamatkan kita.
Kembali
saya sampaikan: Turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api,
batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya. TUHAN
berkuasa dalam hidup kita masing-masing.
1
Raja-Raja 18:39
(18:39) Ketika
seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata:
"TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!"
Ketika
seluruh Israel melihat kejadian itu, bahwasanya TUHAN menjawab doa dan
memperhatikan mereka, sujudlah mereka serta berkata: "TUHAN, Dialah
Allah! TUHAN, Dialah Allah!" Akhirnya, bangsa itu kembali kepada
Allah, kembali menyembah Allah yang hidup.
Kalau
kita betul-betul mengecap kebaikan TUHAN, kalau kita sudah merasakan perhatian
TUHAN, di mana TUHAN sudah menjawab doa dan permohonan kita, maka tinggalkanlah
berhala-berhalamu, kembalilah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah yang hidup.
1
Raja-Raja 18:40
(18:40) Kata Elia
kepada mereka: "Tangkaplah nabi-nabi Baal itu, seorang pun dari mereka
tidak boleh luput." Setelah ditangkap, Elia membawa mereka ke sungai Kison
dan menyembelih mereka di sana.
Sampai
akhirnya nanti, guru-guru palsu akan disembelih dan binasa; hukuman sudah
tersedia bagi mereka.
Kemudian,
kita akan melihat KEJAHATAN IZEBEL berikutnya, di dalam 1 Raja-Raja 20, sesuai
dengan yang dinyatakan kepada jemaat di Tiatira dalam Wahyu 2:20.
1
Raja-Raja 21:13-15
(21:13) Kemudian
datanglah dua orang, yakni orang-orang dursila itu, lalu duduk
menghadapi Nabot. Orang-orang dursila itu naik saksi terhadap Nabot di
depan rakyat, katanya: "Nabot telah mengutuk Allah dan raja." Sesudah
itu mereka membawa dia ke luar kota, lalu melempari dia dengan batu sampai
mati. (21:14) Setelah itu mereka menyuruh orang kepada Izebel
mengatakan: "Nabot sudah dilempari sampai mati." (21:15)
Segera sesudah Izebel mendengar, bahwa Nabot sudah dilempari sampai mati,
berkatalah Izebel kepada Ahab: "Bangunlah, ambillah kebun anggur Nabot,
orang Yizreel itu, menjadi milikmu, karena Nabot yang menolak memberikannya
kepadamu dengan bayaran uang, sudah tidak hidup lagi; ia sudah mati."
Kemudian
datanglah dua orang, yakni orang-orang dursila itu, lalu duduk menghadapi
Nabot.
Sebetulnya, ini adalah skenario yang dibuat oleh Izebel untuk membunuh Nabot.
Orang-orang
dursila itu naik saksi terhadap Nabot di depan rakyat, katanya: "Nabot
telah mengutuk Allah dan raja." Sesudah itu mereka membawa dia ke luar
kota, lalu melempari dia dengan batu sampai mati.
Setelah
tampilnya dua saksi dursila, sesuai skenario Izebel, selanjutnya mereka
melempari Nabot sampai mati; betapa jahatnya Izebel ini. Inilah ajaran yang
membinasakan.
Setelah
itu mereka menyuruh orang kepada Izebel mengatakan: "Nabot sudah dilempari
sampai mati." Setelah Nabot mati dibunuh, selanjutnya kejahatan
Izebel adalah mengambil kebun anggur Nabot.
Betapa
jahatnya Izebel ini dengan ajaran yang licik dan membinasakan; hanya untuk
merampas kebun anggur Nabot, dia harus membunuh Nabot dengan skenario yang
licik, dengan ajaran yang tidak sehat. Hati-hati dengan kelicikan nabi-nabi
palsu.
TUHAN
memungkinkan kita malam ini untuk berada di tengah-tengah kebun anggur TUHAN,
tetapi jangan sampai hal ini dirampas dari kehidupan kita masing-masing. Kebun
anggur TUHAN adalah milik pusaka yang TUHAN berikan kepada kita, dan tidak boleh
dijual dengan harga apapun.
Pada
ayat 15 bagian B dikatakan: Bangunlah,
ambillah kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, menjadi milikmu, karena Nabot
yang menolak memberikannya kepadamu dengan bayaran uang, sudah tidak hidup
lagi; ia sudah mati.
Karena
menolak bayaran sebesar apapun, akhirnya dia dibunuh; tetapi Nabot tidak takut,
karena bagi dia, kebun anggur sebagai milik pusaka lebih berharga dari barang
fana (harta, kekayaan, uang yang banyak),
termasuk kedudukan, pangkat yang tinggi. Dan jangan sekali-kali kebun anggur
dijadikan kebun sayur.
Kalau
kita perhatikan keadaan Mesir berbeda dengan tanah Kanaan.
-
Tanah Mesir itu rata (datar), maka dia
harus diairi dengan usaha, dengan kekuatan jerih payah dari manusia. Kalau
Mesir dijadikan kebun, maka itu sama dengan kebun sayur; maka harus dikelola
dengan hasil usaha.
-
Berbanding terbalik dengan tanah Kanaan,
tanah yang dijanjikan oleh TUHAN; bergunung dan berlembah, artinya; menanti
hujan, sebanyak hujan turun dari langit, karena tiada mungkin mengairi kebun anggur
dengan jerih payah, mengambil air dari bawah lalu dibawa ke atas untuk mengairi
kebun anggur = hidup dalam kemurahan.
Itu
sebabnya, kalau kita perhatikan Ulangan 11:10 dikatakan: Sebab negeri, ke
mana engkau masuk untuk mendudukinya, bukanlah negeri seperti tanah Mesir, dari
mana kamu keluar, yang setelah ditabur dengan benih harus kauairi dengan jerih
payah, seakan-akan kebun sayur. Itulah suasana Mesir; sama seperti ladang
sayur, yang harus diairi dengan usaha manusia.
Sebaliknya,
pada Ulangan 11:11 dikatakan: Tetapi
negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang
bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang
turun dari langit. Negeri Kanaan adalah negeri yang bergunung-gunung dan
berlembah-lembah, itu berbicara soal pengalaman kematian, yang mendapat
kemurahan sebanyak hujan turun dari langit. Bergunung-gunung dan
berlembah-lembah adalah pengalaman kematian dan kebangkitan TUHAN Yesus
Kristus, dan itu adalah kemurahan. Mendapat air sebanyak hujan yang turun dari
langit, itu adalah kemurahan.
Jangan
jual kebun anggur mu, milik pusaka mu,
ibadah pelayanan mu hanya karena perkara lahiriah. Bahkan,
tidak sedikit orang Kristen; hanya untuk perkara lahiriah, dia harus berjerih
lelah, seakan-akan kebun sayur yang diairi dengan jerih lelah.
Kalau
kita ada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, di tengah-tengah kebun anggur
sebagai milik pusaka, maka kita hidup dalam kelimpahan kasih karunia oleh
karena kematian dan kebangkitan TUHAN Yesus Kristus.
Kita
perhatikan 1 Raja-Raja 21, dengan
perikop: “Kebun anggur Nabot”
1
Raja-Raja 21:1
(21:1) Sesudah
itu terjadilah hal yang berikut. Nabot, orang Yizreel, mempunyai kebun
anggur di Yizreel, di samping istana Ahab, raja Samaria.
Jadi,
kebun anggur Nabot itu ternyata kedudukannya persis di samping istana Ahab,
raja Samaria. Artinya, ibadah pelayanan ini berdampingan dengan Kerajaan Sorga.
Ingat itu dan pertahankan itu, sebab ini adalah kemurahan bagi kita semua.
Jangan
engkau jual kebun anggur mu supaya
engkau jadikan sebagai kebun sayur, di mana kebun sayur itu engkau airi dengan jerih
lelah mu. Mesir itu berbeda dengan tanah Kanaan.
Bersyukurlah
bila sekarang ada di tengah-tengah ibadah dan bersyukurlah bila saudara
melayani di tengah-tengah ibadah, itu artinya saudara dekat dengan sorga.
1
Raja-Raja 21:2
(21:2)
Berkatalah Ahab kepada Nabot: "Berikanlah kepadaku kebun anggurmu
itu, supaya kujadikan kebun sayur, sebab letaknya dekat rumahku. Aku akan memberikan
kepadamu kebun anggur yang lebih baik dari pada itu sebagai gantinya, atau
jikalau engkau lebih suka, aku akan membayar harganya kepadamu dengan uang."
Kata
Ahab kepada Nabot: “Berikanlah kepadaku kebun anggurmu itu, supaya kujadikan
kebun sayur, sebab letaknya dekat rumahku.” Lalu, Ahab berkata: “Aku
akan memberikan kepadamu kebun anggur yang lebih baik dari pada itu sebagai
gantinya”
Kebun
anggur dari pada Nabot adalah milik pusaka yang tidak boleh diganti oleh
apapun. Ibadah dan pelayanan ini tidak boleh diganti dengan milik pusaka yang
tidak asli, tidak boleh diganti dengan ibadah pelayanan yang tidak asli. Jangan
saudara beribadah dan berbakti kepada Asyera, kepada berhala-berhala yang ada
di dunia ini dengan roh-roh di dunia ini.
Kemudian,
Ahab berkata: “atau jikalau engkau lebih suka, aku akan membayar harganya
kepadamu dengan uang” Tetapi bagi Nabot, milik pusaka lebih berharga dari
pada barang fana, itulah kekayaan, bahkan uang yang banyak.
1
Raja-Raja 21:3
(21:3) Jawab
Nabot kepada Ahab: "Kiranya TUHAN menghindarkan aku dari pada memberikan
milik pusaka nenek moyangku kepadamu!"
Kita
harus ingat dan perhatikan hal ini:
-
Ingat pengorbanan TUHAN yang telah
membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Firaun dan Mesir dengan anak domba paskah yang telah disembelih.
-
Kemudian melewati laut Teberau, itulah
gambaran dan bayangan dari pengalaman kematian
dan kebangkitan Yesus.
-
Mereka juga sudah menikmati air dari batu
karang yang hidup, menikmati karunia-karunia.
Namun
sekalipun demikian, mereka tetap tidak mau tunduk kepada TUHAN, sebab mereka tegar
tengkuk; akhirnya, mayat mereka bergelimpangan di padang gurun.
-
Kemudian, perjalanan mereka dituntun oleh
tabut perjanjian yang dipimpin oleh Yosua;
-
lalu mereka pun menyeberangi sungai
Yordan, tetapi itu hanya berlaku bagi mereka yang lahir di padang gurun, karena
generasi yang pertama yang keluar dari Mesir sudah mati semua, mayat mereka
mati di padang gurun. Lalu terjadi baptisan berikutnya, dengan melewati sungai
Yordan, untuk generasi yang kedua yang lahir di padang gurun.
-
Lalu selanjutnya, tibalah di tanah Kanaan,
tanah yang dijanjikan oleh Abraham Ishak Yakub.
-
Kemudian, Yosua membagikan tanah Kanaan --
secara khusus -- kepada sembilan setengah suku Israel yang ada di tanah Kanaan,
sebagai milik pusaka mereka yang tidak boleh dijual kemana-mana.
Dari
perjalanan ini kita sudah melihat; betapa besar perhatian TUHAN kepada bangsa
Israel, sampai pada akhirnya, 12 (dua belas) suku Israel, dengan rincian;
-
dua setengah suku di seberang sungai
Yordan,
-
sembilan setengah suku ada di tanah Kanaan,
mendapatkan
pembagian dari tanah Kanaan itu sebagai milik pusaka itu sendiri, yang tidak
boleh dijual kepada siapapun. Artinya, betapa besar perhatian TUHAN untuk
membawa kita berada di tengah-tengah perhimpunan ibadah ini; oleh sebab itu,
jangan jual ibadah pelayanan ini, sebab ibadah pelayanan ini adalah kebun
anggur (milik pusaka).
Jangan
jual karena pekerjaanmu, jangan jual karena bisnismu, jangan jual karena
kesibukan-kesibukan apapun yang ada di atas muka bumi ini; ingatlah perhatian
TUHAN, ingat pengorbanan TUHAN yang menarik engkau untuk berada di
tengah-tengah ibadah pelayanan ini.
Miliki
roh Nabot; apapun harganya, bayar saja, sampai mati sekalipun. Biarlah kita
mati untuk TUHAN. Lebih baik kita mati hari ini untuk TUHAN, sebelum mati
binasa nanti.
“Mati
untuk TUHAN”, itulah pemberitaan Firman yang disampaikan oleh Ketua Umum Gereja
Pantekosta Tabernakel dalam kesempatan penamatan mahasiswa-mahasiswi angkatan 4
(empat) dari Lempin-El SALEM.
Ingatlah
perhatian TUHAN yang luar biasa untuk menghimpunkan kita di tengah ibadah dan
pelayanan ini sebagai kebun anggur TUHAN, sebab inilah milik pusaka yang sudah
dibagikan kepada dua belas suku Israel, yang tidak boleh diperjual-belikan
dengan apapun.
Kesimpulan
tentang Izebel, mari kita perhatikan 2 Raja-Raja 9.
2
Raja-Raja 9:22
(9:22) Tatkala
Yoram melihat Yehu, bertanyalah ia: “Apakah ini kabar damai, hai Yehu?”
Jawabnya: “Bagaimana ada damai, selama sundal dan orang sihir ibumu Izebel
begitu banyak!”
Kesimpulannya:
Ajaran Izebel tidak memberi damai sejahtera.
Kita
kembali memperhatikan 2 Timotius 2.
2
Timotius 2:22-23
(2:22) Sebab itu
jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai
bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
(2:23) Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak
layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
Jauhi
nafsu orang muda. Kemudian, hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh,
yang tidak layak, sebab soal-soal itu menimbulkan pertengkaran. Ajaran Izebel
tidak dapat memberi damai sejahtera.
Lebih
jelas lagi kita perhatikan 1 Timotius 6, dengan perikop: “Mengenai penyakit
bersilat kata dan mengenai cinta uang”
1
Timotius 6:2B
(6:2)
Ajarkanlah dan nasihatkanlah semuanya ini. (6:3) Jika seorang
mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat -- yakni perkataan
Tuhan kita Yesus Kristus -- dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah
kita, (6:4) ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak
tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat
kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,
(6:5) percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran
sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu
sumber keuntungan.
Hamba
TUHAN yang menyampaikan ajaran yang tidak sehat adalah seorang hamba TUHAN yang
berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ada 2 (dua):
1.
Mencari soal-soal. Contohnya;
banyak hamba TUHAN mencari soal-soal dengan mengajukan suatu pertanyaan: “Di
manakah Yesus mulai dari umur dua belas tahun sampai umur tiga puluh tahun?”
Kemudian, sibuk memperbincangkan ketika Yesus menginjili roh-roh orang mati,
yang tertulis dalam 1 Petrus 3, tetapi dia
menyatakan hal itu tanpa mengetahui apa yang dia nyatakan itu.
2.
Bersilat kata.
Tetapi
apabila 2 (dua) penyakit ini terjadi di tengah ibadah pelayanan, maka inilah
yang menyebabkan; dengki, cidera, fitnah, curiga, percekcokan antara
orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran.
Jadi,
ajaran tidak sehat dari nabi-nabi palsu -- sama seperti ajaran Izebel -- tidak
memberi damai sejahtera, justru menimbulkan percekcokan.
Kemudian,
kita kembali membaca 2 Raja-Raja 9.
2
Raja-Raja 9:22
(9:22) Tatkala
Yoram melihat Yehu, bertanyalah ia: "Apakah ini kabar damai, hai
Yehu?" Jawabnya: "Bagaimana ada damai, selama sundal
dan orang sihir ibumu Izebel begitu banyak!"
Ternyata,
ajaran Izebel ini adalah ajaran yang tidak sehat, yang tidak memberi damai
sejahtera, karena Izebel ini adalah perempuan sihir.
Sihir,
berarti semuanya simsalabim; yang tidak ada menjadi ada tanpa proses
(tanpa kematian dan kebangkitan).
Amsal
7:1-3
(7:1) Hai
anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam
hatimu. (7:2) Berpeganglah pada perintahku, dan engkau
akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu. (7:3) Tambatkanlah
semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu.
TUHAN
berfirman kepada anak-anak TUHAN supaya anak-anak TUHAN berpegang teguh pada
ajaran sehat dan menyimpan ajaran sehat di dalam hati.
Amsal
7:4
(7:4)
Katakanlah kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan
sebutkanlah pengertian itu sanakmu,
Ingat:
Ajaran sehat merupakan hikmat, pengertian, akal budi dan kebijaksanaan; dan itu
adalah saudara yang terdekat, itu adalah kerabat yang terdekat, itu adalah kaum
yang wajib untuk menebus kehidupan kita.
Yesus
adalah manusia yang menjadi daging; Dia telah memecah-mecahkan diri-Nya di atas
kayu salib untuk menebus kehidupan kita (manusia); Dialah Boas rohani, Dialah
kerabat, Dialah saudara terdekat, Dialah kaum yang berhak untuk menebus kehidupan
kita.
Amsal
7:5
(7:5)
supaya
engkau dilindunginya terhadap perempuan jalang, terhadap perempuan
asing, yang licin perkataannya.
Boas
rohani melindungi kita dari nafsu orang muda, melindungi kita dari ajaran tidak
sehat, melindungi kita terhadap 2 (dua) perempuan nakal:
1.
Perempuan jalang, itulah perempuan Babel
2.
Perempuan asing yang licin perkataannya,
itulah Izebel, nabi-nabi palsu, guru-guru palsu yang mengajarkan ajaran yang
tidak sehat.
Malam
ini kita sudah mendengarkan ajaran Izebel, itulah guru-guru palsu dengan ajaran
yang tidak sehat itu. Minggu yang akan datang, jika TUHAN kehendaki, kita akan
mendengarkan ajaran dari perempuan Babel.
Tetapi
kita bersyukur, ajaran sehat sudah kita terima; oleh sebab itu, tambatkanlah itu,
peganglah teguh, jangan dilepaskan. Taruh Pengajaran Mempelai dalam Terangnya
Tabernakel di hatimu, sebab Dialah saudara kita yang terdekat, Dialah kerabat
kita yang terdekat, Dialah kaum yang akan menebus kehidupan kita, bahkan
melindungi dan menebus kita dari perempuan jalang (perempuan Babel) dan dari
perempuan yang licin perkataannya (Izebel).
Tadi,
kita sudah melihat penjelasannya mengenai perempuan Izebel, yang sudah
dibentangkan begitu rupa. Kita berdoa, supaya di minggu yang akan datang, kita
akan melihat “perempuan Babel”.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment