IBADAH KAUM MUDA REMAJA,
31 JULI 2021
STUDY YUSUF
(Seri:244)
Subtema: LUPA AKAN MASA KESUKARAN
Segala puji hormat hanya
bagi Dia, yang sudah memungkinkan kita untuk berada di tengah perhimpunan
ibadah pemuda remaja. Damai sejahterah Kristus memerintah di hati kita, bahagia
dalam hal menikmati sabda Allah.
Saya tidak lupa menyapa
umat TUHAN yang senantiasa membaktikan dirinya untuk digembalakan, oleh GPT “Betania” Serang dan Cilegon, lewat Live Streaming, video, internet, Youtube, Facebook, baik
di dalam negeri maupun luar negeri dimanapun anda berada, TUHAN menolong dan
memberkati kita sekaliannya.
Mari kita sambut firman
penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja tentang STUDY YUSUF.
Kejadian 41:50-2
(41:50) Sebelum datang tahun kelaparan itu, lahirlah
bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera,
imam di On. (41:51) Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya
itu, sebab katanya: "Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada
kesukaranku dan kepada rumah bapaku." (41:52) Dan kepada anaknya
yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: "Allah membuat aku mendapat
anak dalam negeri kesengsaraanku."
Singkat kata: Sebelum
datang tahun kelaparan, berarti pada masa tujuh tahun kelimpahan, lahirlah bagi
Yusuf 2 orang anak laki-laki.
·
Anak yang sulung
bernama: Manasye.
·
Anak yang kedua bernama:
Efraim.
Tentang nama-nama yang
telah diberikan oleh Yusuf kepada kedua anaknya itu, terkandung suatu makna
atau suatu maksud di dalamnya. Jadi, nama yang diberikan oleh Yusuf kepada
kedua anak laki-lakinya itu bukan hanya sekedar untuk disebut, tetapi
benar-benar mengandung suatu arti, suatu makna di dalamnya, sesuai pengalaman
hidup Yusuf itu sendiri.
Banyak diantara sidang
jemaat setelah dibaptis kepada mereka diberi nama baru, supaya kiranya
tabiatnya atau perbuatan hidupnya sesuai dengan nama itu sendiri.
Kita akan mengikuti penjelasan
nama kedua anak laki-laki Yusuf, dimulai dari anak sulungnya, yakni: MANASYE.
Manasye, arti rohaninya:
Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah
bapaku. Pendeknya, Yusuf telah melupakan seluruh perkaranya; mula-mula Yusuf
melupakan segala kejahatan dan kebencian dari saudara-saudaranya yang dimotori
iri hati saudara-saudaranya.
Kejadian 37:2
(37:2) Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala
berumur tujuh belas tahun -- jadi masih muda -- biasa menggembalakan kambing
domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua
isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan
saudara-saudaranya.
Yusuf menyampaikan
kepada Yakub ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya. Berarti,
Kejahatan saudara-saudara Yusuf terjadi tepatnya pada saat mereka berada dalam
penggembalaan yang sama, sebab Yusuf biasa menggembalakan kambing domba.
Kata biasa menunjukkan
bahwa Yusuf adalah suatu kehidupan yang tergembala dengan baik dan benar.
Kita semua adalah
keluarga Allah GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon,
Banten, Indonesia, kita semua ada dalam penggembalaan yang sama, jadi jangan sampai
kita berlaku jahat terhadap kepada sesama kita, terhadap saudara kita masing-masing,
sebab kita berada dalam penggembalaan yang sama.
Kejadian 37:3-4
(37:3) Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya
yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia
menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. (37:4) Setelah
dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua
saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya
dengan ramah.
Di sini kita melihat; bencilah
mereka itu kepada Yusuf dan tidak mau menyapanya dengan ramah. Namun,
kebencian saudara-saudara Yusuf terjadi setelah Yusuf menerima jubah yang maha
indah dari Yakub ayahnya.
Jubah yang maha indah
itu menunjuk karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El Kudus. Sedangkan, Yakub
adalah gambaran dari Roh El Kudus.
Jadi intinya, kebencian
saudara-saudara Yusuf itu terjadi, setelah Yusuf menerima karunia-karunia dan
jabatan-jabatan Roh El-Kudus. Kaum muda remaja harus tau, setelah mendapatkan
jubah yang maha indah dari Roh pengasihan, jangan kaget apabila pada saat itu
saudara diperlakukan atau menerima kebencian-kebencian dari orang lain. Apa
yang di alami Yusuf ini tentu saja kita alami bersama-sama.
Kejadian 37:5
(37:5) Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu
mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka
lebih benci lagi kepadanya.
Kebencian dari
saudara-saudara Yusuf semakin bertambah-tambah oleh karena mimpi yang TUHAN
nyatakan/karuniakan kepada Yusuf. Mimpi jelas berbicara tentang nubuatan Allah,
yakni suatu pembukaan rahasia Firman Allah dan sekaligus penggenapannya.
Kejadian 37:11
(37:11) Maka iri hatilah saudara-saudaranya
kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya.
Ternyata motor penggerak
dari kejahatan dan kebencian saudara-saudara Yusuf adalah iri hati.
Pada Kejadian 37:2,
saudara-saudara Yusuf berlaku jahat kepada Yusuf dan kejahatan itu terjadi saat
mereka berada dalam penggembalaan yang sama. Kemudian, timbullah kebencian dari
saudara-saudara Yusuf kepada Yusuf sendiri, dan kebencian itu terjadi setelah
Yusuf menerima jubah yang maha indah dari Yakub.
Jadi, kaum muda remaja jangan
heran apabila terjadi kebencian setelah menerima jubah yang maha indah, karena
itu akan terjadi.
Dan pada Kejadian
37:11, ternyata motor penggerak dan kebencian dari saudara-saudara Yusuf
adalah iri hati.
Perlu kita ketahui …
Roma 13:12
(13:12) Hari sudah jauh malam, telah hampir siang.
Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan
mengenakan perlengkapan senjata terang! (13:13) Marilah kita hidup
dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan,
jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
Perselisihan dan iri
hati adalah tabiat atau perbuatan-perbuatan kegelapan.
Lebih rinci kita akan
baca di dalam 1 Korintus 3.
1 Korintus 3:3-4
(3:3) Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika
di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu
menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara
manusiawi? (3:4) Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari
golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan
Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang
bukan rohani?
Iri hati dan
perselisihan adalah sifat atau tabiat dari sifat duniawi yang hidup secara
manusiawi. Berarti pandangannya terikat dengan perkara jasmani, kemudian hati
dan pikirannya senantiasa tertuju pada perkara-perkara lahiriah, perkara di
bawah, perkara duniawi.
Matius 16:21-22
(16:21) Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada
murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak
penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu
dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. (16:22) Tetapi Petrus menarik
Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah
menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
Yesus sedang
memberitahukan tentang penderitaan yang akan dialaminya dari pihak tua-tua,
imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat orang Yahudi lalu dibunuh dan dibangkitkan
pada hari ketiga. Tetapi setelah mendengarkan pemberitahuan itu segera saja
Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur Yesus, katanya: "Tuhan,
kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa
Engkau."
Matius 16:23
(16:23) Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus:
"Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau
bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang
dipikirkan manusia."
Manusia duniawi hidup
secara manusiawi sehingga akan menjadi batu sandungan di tengah ibadah dan
pelayanan dan menjadi batu sandungan terhadap rencana penyelamatan Allah yang
dikerjakan oleh Yesus Kristus, itulah sengsara Yesus di atas kayu salib.
Pengalaman Yusuf ini
sama seperti pengalaman Yesus sebab Yesus adalah batu yang dibuang oleh
tukang-tukang bangunan. Sebagaimana di dalam 1 Petrus 2:6-7…
1 Petrus 2:6-7
(2:6) Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci:
"Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah
batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan
dipermalukan." (2:7) Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal,
tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh
tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu
sentuhan dan suatu batu sandungan."
Apa yang dialami oleh
Yusuf sama seperti apa yang dialami Yesus Kristus, Dialah batu yang dibuang
oleh tukang-tukang bangunan. Yesus disalibkan oleh orang-orang Yahudi,
saudara-saudara sebangsa-Nya sendiri.
Wujud kejahatan dan
kebancian saudara-saudara Yusuf.
Kejadian 37:18
(37:18) Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka. Tetapi
sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya
upaya untuk membunuhnya.
Perhatikan kalimat: mereka
telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya.
Pendeknya, saudara-saudara
Yusuf bersepakat dan dalam kesepakatan itu ada upaya untuk membunuh Yusuf.
Apa yang direncanakan
oleh saudara-saudara Yusuf ini adalah rencana yang sangat keji sekali
sebetulnya.
Kejadian 37:19
(37:19) Kata mereka seorang kepada yang lain: "Lihat,
tukang mimpi kita itu datang!
Saudara-saudara Yusuf
berkata antara satu dengan yang lain: "Lihat, tukang mimpi kita itu
datang!”
Sebenarnya perkataan ini
keliru, sebab mimpi adalah karunia Allah bukan tabiat Yusuf. Tetapi disini kita
melihat saudara-saudara Yusuf itu mempermain-mainkan mimpi, kenapa? Karena
mereka menganggap bahwa mimpi adalah tabiat Yusuf. Jadi menganggap enteng mimpi
yang di karuniakan TUHAN kepada Yusuf.
Kejadian 37:20
(37:20) Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita
lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang
buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya
itu!"
Jelas saudara-saudara
Yusuf menganggap enteng mimpi yang dikaruniakan oleh TUHAN kepada Yusuf. Mimpi
adalah hikmat itulah pembukaan rahasia Firman Allah, sekaligus penggenapannya
akan terwujud.
Kita harus berdoa supaya
TUHAN kirimkan hikmat, akal budi dan kebijaksanaan itulah firman yang dibukakan
rahasianya dan penggenapan yang akan terjadi. Jangan kita anggap enteng
pembukaan rahasia firman. Sebab itu jangan kita olok-olok hamba TUHAN yang
menyampaikan firman yang dibukakan.
Kejadian 37:21-24
(37:21) Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin
melepaskan Yusuf dari tangan mereka, sebab itu katanya: "Janganlah kita
bunuh dia!" (37:22) Lagi kata Ruben kepada mereka: "Janganlah
tumpahkan darah, lemparkanlah dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini,
tetapi janganlah apa-apakan dia" -- maksudnya hendak melepaskan Yusuf dari
tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya. (37:23) Baru saja
Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah Yusuf,
jubah maha indah yang dipakainya itu. (37:24) Dan mereka membawa dia dan
melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair.
Rencana pembunuhan
kepada Yusuf digagalkan oleh Ruben dan Yusuf pun di lemparkan ke dalam sumur,
sesuai dengan permintaan Ruben kepada saudara-saudara Yusuf yang lain.
Kejadian 37:28
(37:28) Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat,
Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang
Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke
Mesir. (37:29) Ketika Ruben kembali ke sumur itu, ternyata Yusuf tidak
ada lagi di dalamnya. Lalu dikoyakkannyalah bajunya,
Akhirnya, Yusuf pun
dijual oleh saudara-saudaranya kepada orang Ismael, yakni saudagar-saudagar
dari Midian, seharga 20 syikal perak tanpa sepengetahuan Ruben, saudara tertua
Yusuf.
Singkat kata, pengalaman
Yusuf ini sama seperti apa yang dialami oleh Yesus, oleh karena kejahatan dan
kebencian orang-orang Yahudi, saudara-saudara sebangsanya, akhirnya Yudas
menjual Yesus seharga 30 keping uang perak kepada imam-imam kepala dan tua-tua
Yahudi, serta ahli-ahli Taurat. Demikian juga pada akhirnya Yusuf pun menjadi
budak belian di Mesir dan diperlakukan dengan sesuka hati, dengan buruk, sebab
ia pun difitnah oleh isteri Potifar lalu dimasukkan ke dalam liang tutupan.
Mazmur 105:17-18
(105:17) diutus-Nyalah seorang mendahului mereka: Yusuf,
yang dijual menjadi budak. (105:18) Mereka mengimpit kakinya dengan
belenggu, lehernya masuk ke dalam besi,
Inilah keadaan Yusuf
ketika dimasukkan ke dalam liang tutupan: Mereka mengimpit kakinya dengan
belenggu, kemudian lehernya masuk ke dalam besi.
Kejadian 40:14-15
(40:14) Tetapi, ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu
telah baik nanti, tunjukkanlah terima kasihmu kepadaku dengan menceritakan hal
ihwalku kepada Firaun dan tolonglah keluarkan aku dari rumah ini. (40:15)
Sebab aku dicuri diculik begitu saja dari negeri orang Ibrani dan di sini pun
aku tidak pernah melakukan apa-apa yang menyebabkan aku layak dimasukkan ke
dalam liang tutupan ini."
Adapun hal ihwal Yusuf
adalah ia dicuri, diculik begitu saja dari negeri orang Ibrani, dijual ke Mesir
lalu di masukkan ke liang tutupan tanpa kesalahan. Pendeknya, dari Kanaan turun
ke Mesir dan dimasukkan ke dalam penjara tanpa salah, jelas itu berbicara
tentang sengsara Salib. Demikian juga dengan Yesus Kristus dari Sorga turun ke
bumi lalu menderita sengsara dan mati di atas kayu salib di bukit Golgota tanpa
dosa.
Kisah Para Rasul 7:9
(7:9) Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual
Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia, (7:10) dan
melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih
karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun
mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya.
Karena iri hati Yusuf
dijual saudara-nya ke tanah Mesir namun Allah menyertai Yusuf.
Bukti penyertaan TUHAN
·
TUHAN melepaskan Yusuf
dari segala penindasan
·
TUHAN menganugerahkan;
kasih karunia dan hikmat. Kemudian, oleh karena hikmat Firaun mengangkat Yusuf
atas kuasa atas seluruh tanah Mesir.
Kisah Para Rasul 7:11
(7:11) Maka datanglah bahaya kelaparan menimpa seluruh
tanah Mesir dan tanah Kanaan serta penderitaan yang besar, sehingga nenek
moyang kita tidak mendapat makanan.
Terjadilah kelaparan
yang menimpa tanah Mesir dan tanah Kanaan, akhirnya terjadilah krisis pangan.
Dengan demikian, nubuatan Amos 8:11 tergenapi; dimana Allah akan
mengirimkan kelaparan tetapi bukan lapar akan makanan dan haus akan minuman
melainkan mendengarkan firman TUHAN.
Kisah Para Rasul 7:12
(7:12) Tetapi ketika Yakub mendengar, bahwa di tanah
Mesir ada gandum, ia menyuruh nenek moyang kita ke sana. Itulah kunjungan
mereka yang pertama;
Ketika Yakub mendengar
bahwa tanah Mesir ada gandum, dengan lain kata di Mesir terjadi kelimpahan,
akhirnya Yakub menyuruh anak-anaknya atau saudara-saudara tua Yusuf lainnya ke
Mesir, itulah kunjungan mereka yang pertama.
Kalau dikaitkan dengan
kedatangan Yesus yang pertama jelas ke dunia ini adalah Yesus mati di atas kayu
salib karena dosa manusia.
Kisah Para Rasul 7:13-14
(7:13) pada kunjungan mereka yang kedua Yusuf
memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya, lalu ketahuanlah asal usul
Yusuf kepada Firaun. (7:14) Kemudian Yusuf menyuruh menjemput Yakub,
ayahnya, dan semua sanak saudaranya, tujuh puluh lima jiwa banyaknya.
Yusuf memperkenalkan
dirinya kepada saudara-saudara dan akhirnya ketahuanlah asal-usul Yusuf kepada
Firaun. Kemudian, pada kunjungan kedua itulah Yusuf sekaligus menyuruh
saudara-saudaranya menjemput Yakub, ayahnya, dan semua sanak saudaranya,
seluruhnya berjumlah 75 jiwa banyaknya.
Dari sini kita melihat,
Yusuf betul-betul melupakan segala perkara-perkaranya yaitu segala kesukaran-kesukaran
di masa yang lalu. Dia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, dia tidak
membalas kebencian dengan kebencian walaupun ada alasan bahkan ada kesempatan
karena dia bisa saja bersandar kepada pangkatnya, jabatannya, kedudukannya yang
tinggi itu.
Hati Yusuf limpah dengan
kasih Allah, dia mau mengampuni saudara-saudaranya, melupakan kejahatan dan
kebencian dari saudara-saudaranya. Itu sebabnya, ketika anak laki-laki yang
sulung itu lahir, Yusuf memberi namanya Manasye, artinya: Allah telah membuat
aku lupa sama sekali kepada kesukaranku. Tentu saja ketika Manasye lahir, dia
mengalami sukacita besar, dia melupakan kesukaran-kesukaran yang lalu dan itu
adalah alamat yang jelas terhadap kemenangan yang dialami oleh Yusuf. Itu tanda
kemenangan.
Ini adalah suatu teladan
yang baik untuk diteladani oleh kehidupan muda remaja, baik juga umat TUHAN
yang sedang mengikuti pemberitaan firman TUHAN lewat live streaming, Youtube, Facebook, dimanapun anda berada.
Amsal 14:29
(14:29) Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi
siapa cepat marah membesarkan kebodohan.
Orang yang sabar besar
pengertiannya. Yusuf sabar menanggung segala penderitaan, sabar menghadapi
kesukaran di masa yang lampau, sabar terhadap kebencian-kebencian saudara-saudaranya.
Orang sabar pengertiannya
sangat besar, dia mengerti rencana Allah sehingga dengan kesabaran itu dia
melalui segala persoalan-persoalan, kesukaran-kesukaran termasuk kejahatan dan kebencian
saudara-saudaranya.
Amsal 14:30
(14:30) Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri
hati membusukkan tulang.
Tidak perlu iri hati
terhadap orang yang iri hati, karena iri hati membusukkan tulang.
Amsal 14:31
(14:31) Siapa menindas orang yang lemah, menghina
Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan
Dia. (14:32) Orang fasik dirobohkan karena kejahatannya, tetapi orang
benar mendapat perlindungan karena ketulusannya.
Itulah pribadi Yusuf,
pengalaman hidupnya dilalui bersama dengan TUHAN dan apa yang dia lalui
dituangkan dengan cara memberi nama Manasye kepada anak sulungnya. Jadi, nama
Manasye bukan hanya sekedar sebutan tetapi mengandung maksud dan makna yang
dalam.
Saya juga berharap
setiap kali anak-anak TUHAN mengalami baptisan air atau kelahiran baru apabila
menginginkan nama kelahiran baru maka saya selalu berdoa kepada TUHAN, biarlah
kiranya TUHAN memberikan nama sesuai dengan kelahiran baru yang dialaminya sehingga
dia dapat mengalami suatu pengalaman baru bersama dengan nama yang disematkan
pada dirinya supaya di atas semuanya nama Tuhanlah yang dipermuliakan.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel
U. Sitohang
No comments:
Post a Comment