IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 03 JULI 2012
Tema: HAL BERDOA
(seri
8)
Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh beribadah dalam Ibadah
Doa Penyembahan malam hari ini.
Kembali kita memeriksa Matius 6: 5-13.
Namun pada kesempatan malam ini, kita fokus memperhatikan
dari ayat 5-6.
(6:5) "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa
seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam
rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat
orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
(6:6) Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke
dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka
Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Berdoa itu penting, dan berdoa itu adalah suatu
keharusan, sebab doa adalah nafas hidup.
Berarti, jikalau seseorang tidak hidup dalam doa / tidak
ada doa = tidak ada nafas hidup = mati = binasa.
Kalau kita perhatikan dalam Wahyu 11: 1, yang diukur
adalah Bait Suci dan mezbah.
Mezbah -> doa penyembahan.
Namun, pelataran yang di sebelah luar itu dikecualikan,
sebab pelataran yang di sebelah luar sudah diserahkan kepada bangsa-bangsa lain,
yaitu antikris, untuk diinjak-injak selama 3,5 tahun.
Diukur artinya; dilindungi, dipelihara, dibela oleh
Tuhan, jauh dari mata ular, yaitu iblis setan, juga dilindungi pada masa puncak
kesukaran, yaitu masa aniaya antikris selama 3,5 tahun.
Syarat untuk berdoa adalah; “masuklah ke dalam
kamar dan tutuplah
pintu” = melangsungkan doa
secara tersembunyi.
Ulangan 29: 29
(29:29) Hal-hal
yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang
dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya
kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini."
Perlu diperhatikan, hal-hal yang tersembunyi ialah bagi
Tuhan, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan / yang terlihat ialah bagi
kita turun temurun, sampai selama-lamanya.
Oleh sebab itu, sikap dari pada orang-orang Farisi dan
ahli-ahli Taurat dalam hal melangsungkan doa, itu adalah sikap yang salah,
sebab mereka berdiri di tikungan-tikungan jalan dan berdiri di dalam Bait Suci,
dengan maksud supaya dilihat oleh orang lain.
Tujuan berdoa secara tersembunyi: supaya kita melakukan
segala perkataan hukum Taurat, yaitu firman Tuhan.
Berarti dapat disimpulkan, yang paling efektif untuk melakukan firman Tuhan adalah saat kita melakukan segala sesuatu secara tersembunyi
kepada Allah.
Kita kembali memperhatikan Matius 6: 6
(6:6) Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke
dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka
Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Masuklah ke dalam kamarmu dan tutuplah pintu = melangsungkan doa secara tersembunyi.
Melangsungkan
doa secara tersembunyi, juga dilakukan oleh Yesus Kristus, Anak Allah.
Matius 14: 23.
(14:23) Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk
berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri =
Yesus melangsungkan doa secara tersembunyi.
Yesus melangsungkan doa secara tersembunyi;
-
Setelah memberi makan 5000 orang, dengan 5 ketul roti dan 2 ikan.
-
Sebelum berjalan di atas air.
Sekarang kita melihat pertanyaan kedua:
PERTANYAAN KEDUA; MENGAPA YESUS MELANGSUNGKAN DOA SECARA
TERSEMBUNYI, SEBELUM BERJALAN DI ATAS AIR ?
Markus 6: 46
(6:46) Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke
bukit untuk berdoa.
Setelah Yesus berdoa sendirian di atas bukit, selanjutnya
Yesus berjalan di atas air.
Markus 6: 49-52
(6:49) Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air,
mereka mengira bahwa Ia adalah
hantu, lalu mereka berteriak-teriak,
(6:50) sebab mereka semua melihat Dia dan mereka pun
sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku
ini, jangan takut!"
(6:51) Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan
angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung,
(6:52) sebab sesudah
peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
Yesus berjalan di atas air, karena hati 12 murid-Nya
tetap degil, sebab sesudah persitiwa 5 roti dan 2 ikan, mereka belum juga
mengerti.
Seharusnya, setelah mereka melihat peristiwa 5 roti dan 2
ikan, selekasnya, mereka mengerti dan percaya kepada Yesus. Tetapi kenyataannya
mereka belum juga mengerti dan belum percaya ketika Yesus berjalan di atas air,
justru mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, itu adalah bukti
bahwa hati mereka masih degil / keras hati.
Degil = keras hati.
Contoh keras hati.
Ibrani 4: 7
(4:7) Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu
"hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan
perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu
mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"
Ibrani 3: 7-8, 15
(3:7) Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus:
"Pada hari ini, jika kamu
mendengar suara-Nya,
(3:8) janganlah
keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,
(3:15) Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari
ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah
keraskan hatimu seperti dalam kegeraman",
Janganlah
mengeraskan hati, seperti bangsa
Israel mengeraskan hati dalam kegeraman, tegoran ini harus kita perhatikan.
Oleh sebab itu, ketika kita mendengarkan firman Tuhan
malam ini, janganlah mengeraskan hati, seperti bangsa Israel.
Orang yang mengeraskan hati, seperti dalam kegeraman,
bukan pada saat dalam kebenaran, damai sejahtera, sukacita.
Bukti
kekerasan hati bangsa Israel.
1 Korintus 10: 1-2
(10:1) Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara,
bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa
mereka semua telah melintasi laut.
(10:2) Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua
telah dibaptis dalam awan dan dalam
laut.
Untuk menjadi pengikut Musa, mereka telah dibaptis dalam
awan dan dalam laut.
-
Dibaptis
dalam awan
= menerima
baptisan Roh Kudus.
Awan =
embun -> urapan Roh-El Kudus.
Kalau
seseorang menerima baptisan Roh Kudus, di dalam pengikutannya kepada Tuhan,
penuh dengan sukacita, disertai dengan kobaran api Roh Kudus, dalam setiap
ibadah pelayanan kepada Tuhan.
-
Dibaptis
dalam laut
= baptisan
air.
Baptisan
air berarti;
·
dibersihkan, dibasuh
oleh air firman Tuhan, mulai dari hati
nurani yang jahat, itulah manusia batiniah, sehingga dengan demikian,
menghadap Allah dengan tulus ikhlas dan memiliki iman yang teguh saat beribadah
melayani Tuhan.
·
membasuh perbuatan-perbuatan yang sia-sia yang
diwariskan oleh nenek moyang.
= baptisan
air disebut juga baptisan Kristus; baptisan dalam kematian Kristus.
Jika satu
di dalam kematian Kristus, juga satu dalam kebangkitan Kristus.
·
Kuasa kematian
Kristus; mengubur hidup yang lama.
·
Kuasa kebangkitan
Kristus; hidup dalam hidup yang baru.
Untuk menjadi pengikut Musa -> bangsa Israel, yang
dipimpin oleh Musa selama 40 tahun di padang gurun.
Kemudian, mari kita perhatikan kejadian-kejadian yang
terjadi selama 40 tahun di padang gurun.
1 Korintus 10: 3-4
(10:3) Mereka semua makan makanan rohani yang sama
(10:4) dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab
mereka minum dari batu karang
rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.
Setelah dibaptis dalam awan dan dalam laut, mereka semua;
-
Makan
makanan rohani.
Makan
makanan rohani disebut dalam 3 hal (Mazmur 78: 23-25)
·
Manna -> firman
Tuhan, yang memelihara tubuh.
·
Gandum dari langit
-> firman Tuhan, yang memelihara jiwa.
·
Roti malaikat ->
firman Tuhan, yang memelihara roh manusia.
-
Minum minuman
rohani.
->
urapan Roh-El Kudus.
Mereka
minum minuman rohani, sehingga mereka kuat dan teguh seperti batu karang = rasa
dahaga dipuaskan.
Batu
karang rohani, itulah pribadi Yesus Kristus, yang senantiasa mengikuti dan
menyertai mereka dalam perjalanan. Ini adalah kemurahan Tuhan, biarlah Tuhan
senantiasa mengikuti, menyertai perjalanan rohani kita di hari-hari terakhir
ini, supaya kita senantiasa teguh, bagaikan batu karang di tengah lautan.
1 Korintus 10: 5
(10:5) Tetapi
sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari
mereka, karena mereka ditewaskan
di padang gurun.
Namun, sekalipun mereka telah dibaptis dalam awan dan
dalam laut, kemudian makan makanan rohani dan minum minuman rohani, tetapi
Allah tidak berkenan kepada bangsa Israel. Ini menunjukkan kekerasan hati bangsa
Israel.
Itu sebabnya, mereka semua tewas di padang gurun, mayat
mereka bergelimpangan di padang gurun, dan tidak satupun diantara mereka yang
keluar dari Mesir, masuk ke tanah Kanaan.
Kita sudah melihat bukti kekerasan hati yang pertama;
mereka menginginkan hal-hal yang jahat,
sehingga mereka dikuasai roh nafsu rakus; menginginkan daging di Mesir dan
hal-hal yang gratisan.
Mari kita lihat bukti-bukti kekerasan hati bangsa Israel,
selama 40 tahun di padang gurun.
BUKTI KEDUA
1 Korintus 10: 7
(10:7)
dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti
beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa
itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria."
Bukti yang kedua; bangsa Israel
menyembah berhala / menjadi
penyembah-penyembah berhala.
Berhala adalah: segala sesuatu yang
melebihi dari Tuhan. Apapun itu bentuknya, mulai dari pekerjaan,
kesibukan-kesibukan, kekerasan hati, malas, alasan-alasan, itu merupakan
berhala, sebab itu yang menyebabkan kita jauh dari Tuhan.
Mari
kita lihat kisahnya dalam Keluaran 32: 6-9
(32:6)
Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan
korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum;
kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.
(32:7)
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang
kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.
(32:8)
Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka;
mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah
dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang
telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.
(32:9)
Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya
mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
Bangsa Israel menyembah lembu emas tuangan, dengan mempersembahkan korban bakaran
dan korban keselamatan kepada lembu emas tuangan.
- Bangsa
Israel mempersembahkan korban bakaran kepada lembu emas tuangan, sebagai tanda
kasih.
- Bangsa
Israel mempersembahkan korban keselamatan kepada lembu emas tuangan.
Berarti; memohon
keselamatan kepada lembu emas tuangan.
Selanjutnya mereka berkata “Hai Israel, inilah Allahmu yang telah
menuntun engkau keluar dari tanah Mesir” ini adalah suatu kebodohan.
Bukankah Allah Abraham, Allah Ishak,
Allah Yakub, yang membawa mereka keluar dari tanah Mesir.
Tetapi karena penyembahan berhala tersebut,
membuat bangsa Israel menjadi bodoh dan sesat hati.
Keluaran 20: 2
(20:2)
"Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir,
dari tempat perbudakan.
Tuhan, Allah, yang membawa bangsa
Israel keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan, bukan lembu emas
tuangan yang membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir.
Berarti,
kalau hidup di dalam penyembahan berhala, seseorang menjadi bodoh dan sesat
hati; mereka tidak tahu siapa yang menjadi Tuhan dan Juruselamat bagi dia.
Menyembah Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub, berarti menyembah dengan
iman, harap dan kasih = menyembah Allah yang hidup, karena memberi iman,
memberi harap, dan memberi kasih.
Tetapi kalau kita menyembah kepada
berhala; tidak memberi iman, tidak memberi pengharapan dan tidak memiliki kasih
= tidak menyelamatkan.
- Abraham
-> kasih.
- Ishak ->
iman.
- Yakub ->
harap.
Saya tidak habis pikir dengan bangsa
Israel ini.
- Bangsa
Israel sudah melihat Allah dengan mata lahiriah.
- Mereka sudah
melihat keheranan dari Allah.
- Bangsa
Israel telah melihat kemuliaan Allah di gunung Sinai, dan sebagainya.
Tetapi mereka tetap mengeraskan hati,
ini adalah suatu kebodohan.
Seandainya saja kita berada pada masa
itu, tentu kita memberi hormat yang setinggi-tingginya kepada Tuhan, disertai
dengan rasa takut, karena melihat wujud Allah secara langsung. Tetapi perbuatan
bangsa Israel begitu bodoh, mereka tetap mengeraskan hati.
Terlebih
dahulu kita lihat penyembahan berhala dalam Mazmur 115: 4-7
(115:4)
Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia,
(115:5)
mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi
tidak dapat melihat,
(115:6)
mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung,
tetapi tidak dapat mencium,
(115:7)
mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi
tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya.
Kalau hidup dalam penyembahan
berhala;
- Mempunyai
mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata.
= bisu.
Artinya; tidak dapat berseru, memuji memuliakan
Tuhan.
- Mempunyai mata,
tetapi tidak dapat melihat.
= buta.
Artinya; tinggal di dalam kegelapan dosa.
- Mempunyai
telinga, tetapi tidak dapat mendengar
= tuli.
Artinya; tidak dapat
mendengarkan suara Tuhan = tidak dapat
mendengarkan firman Tuhan.
- Mempunyai
hidung, tetapi tidak dapat mencium
Artinya; tidak hidup di dalam doa penyembahan,
sebab nafas -> doa penyembahan.
Kalau hidung tidak
dapat mencium berarti tidak ada nafasnya.
- Mempunyai
tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba
Artinya; tidak dapat melayani Tuhan.
- Mempunyai
kaki, tetapi tidak dapat berjalan
Artinya; tidak dapat
mengikuti jejak Kristus = tidak berjalan
bersama dengan Tuhan di sepanjang hidupnya.
- Tidak dapat
memberi suara dengan kerongkongannya.
Artinya; tidak ada nyanyian sorak sorai.
Kesimpulannya;
Kalau hidup dalam penyambahan
berhala, berarti; seluruh anggota tubuh
tidak dapat dipergunakan untuk beribadah melayani Tuhan.
1 Timotius 4: 7B-8
(4:7)
Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu
beribadah.
(4:8)
Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal,
karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan
datang.
Menyembah berhala, berarti; seluruh
anggota tubuh tidak dapat dipergunakan untuk melayani Tuhan.
Tetapi kalau kita melatih diri,
selalu beribadah melayani Tuhan, itu baik, karena mengandung janji, baik hidup
di masa sekarang, maupun hidup di masa yang akan datang.
Ciri-ciri hidup dalam penyembahan berhala.
1. Keluaran 32:
7
(32:7) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir
telah rusak lakunya.
Ciri yang pertama; bangsa
Israel telah rusak lakunya.
Berarti, kalau hidup
di dalam penyembahan berhala, kelakuan seseorang menjadi rusak.
Tidak ada orang yang
hidupnya benar, karena menyembah berhala.
Kalau kelakuan
seseorang rusak, berarti; tidak tinggal di dalam kasih Allah, sebab orang yang
berkelakuan rusak, tidak mampu menutupi kelemahan-kelemahan /
kekurangan-kekurangan sesama.
Kesimpulannya; kelakuan yang rusak bertolak belakang
dengan KASIH ALLAH.
2. Keluaran 32:
8
(32:8) Segera juga mereka menyimpang
dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak
lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban,
sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar
dari tanah Mesir."
Ciri yang kedua; menyimpang dari jalan yang diperintahkan
oleh Allah = tidak hidup di dalam kebenaran firman Tuhan = bertolak belakang dengan Firman Tuhan, sebagai sifat
tabiat dari Allah Anak.
3. Keluaran 32:
9
(32:9) Lagi firman TUHAN kepada Musa:
"Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang
tegar tengkuk.
Ciri yang ketiga; bangsa
Israel adalah suatu bangsa yang tegar
tengkuk.
Tegar tengkuk
artinya; tidak ada ketundukan kepada Tuhan, sebab orang yang tengkuknya tegar,
tidak bisa menundukkan kepala = bertolak belakang dengan sifat tabiat Allah Roh Kudus; lemah lembut dan
rendah hati.
Kesimpulannya; bertolak belakang dengan 3 oknum Allah dengan sifat tabiat-Nya.
Akibatnya;
Akibatnya;
Keluaran 32: 6
(32:6)
Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan
korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum;
kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.
Akibatnya; sesudah bangsa Israel
mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, duduklah bangsa itu untuk makan dan minum.
Matius 24: 37-38
(24:37)
"Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada
kedatangan Anak Manusia.
(24:38)
Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin
dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
Dosa makan minum = kawin dan mengawinkan, yaitu seks bebas.
Artinya; jatuh di dalam dosa
perjinahan = dikuasai roh najis.
Itu sebabnya berulang kali saya
sampaikan, di dalam penyembahan berhala terdapat roh najis, tetapi kalau kita
menyembah Tuhan, kita dikuasai oleh Roh Allah, serta tinggal dan tenggelam di
dalam kasih Allah, bukan roh najis.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman;
Gembala
Sidang: Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment