Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam
dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Karena kemurahan Tuhan, kita
dimungkinkan untuk beribadah, bersama-sama pada malam hari ini.
Kurang lebih 3 minggu lamanya, saya
tidak bisa bersama-sama beribadah dalam Ibadah Pendalam Alkitab. Saya
bersyukur, Tuhan berkemurahan, dan saya diberi kesempatan untuk melayani Tuhan
malam hari ini.
Biarlah kita diberkati lewat
pembukaan rahasia firman Tuhan malam ini.
Kembali kita memperhatikan Maleakhi
2.
Maleakhi 2: 1
(2:1)
Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam!
Firman
Allah ditujukan kepada para imam yang melayani di Tabernakel.
Saudaraku, kalau firman itu tertuju
kepada para imam yang melayani di Tabernakel, berarti itu menujukkan bahwa; imam-imam yang melayani di Tabernakel
diistimewakan oleh Tuhan.
Oleh sebab itu saudaraku, firman
Tuhan yang tertuju kepada kita pada malam hari ini, biarlah kiranya kita
perhatikan dengan sungguh-sungguh. Bukan hanya memperhatikan firman Allah yang
disampaikan pada malam hari ini, tetapi biarlah kiranya kita semua
memperhatikan firman Allah yang sudah kita terima dan dengar, lewat
ibadah-ibadah yang sudah Tuhan percayakan kepada saya dan saudara, dengan kata
lain; tidak mengabaikan firman Tuhan
yang tertuju kepada kita.
Maleakhi 1: 2
(2:2)
Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian
untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan
mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk,
dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.
Namun kalau kita perhatikan disini,
imam-imam yang melayani di Tabernakel, tidak memperhatikan firman Tuhan yang
ditujukan kepada mereka = tidak menghormati nama Tuhan, sedangkan nama Tuhan
itu besar.
Mazmur 113: 1-5
(113:1)
Haleluya! Pujilah, hai hamba-hamba TUHAN, pujilah nama TUHAN!
(113:2)
Kiranya nama TUHAN dimasyhurkan, sekarang ini dan selama-lamanya.
(113:3)
Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari terpujilah nama TUHAN.
(113:4)
TUHAN tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
(113:5)
Siapakah seperti TUHAN, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi,
Himbauan dari Mazmur Daud kepada
hamba-hamba Tuhan, biarlah kiranya Tuhan
dimasyhurkan sekarang sampai selama-lamanya, dan kiranya hamba-hamba Tuhan
memuji, memuliakan nama Tuhan, sebab nama Tuhan itu besar dari terbitnya sampai
terbenamnya matahari.
Kita sekalian adalah hamba-hamba Tuhan,
terlebih imam-imam yang melayani di Tabernakel.
Biarlah kiranya kita memuji Tuhan
hari ini / sekarang sampai selama-lamanya, sebab nama Tuhan itu besar dari
terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari.
Kembali kita memperhatikan Maleakhi
2: 2
(2:2)
Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian
untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan
kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk,
dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.
Tetapi kalau kita perhatikan disini,
imam-imam yang melayani di Tabernakel, tidak memperhatikan dan tidak mendengarkan
firman Tuhan yang ditujukan kepada mereka, sehingga Tuhan mengirimkan kutuk, bahkan berkat menjadi kutuk.
Ini yang harus kita perhatikan
sungguh-sungguh, kita harus menyadari hal ini; Tuhan mengirimkan kutuk, bahkan
berkat menjadi kutuk. Ini sungguh sangat mengerikan sekali.
Saudaraku, dosa yang diwariskan dari
nenek moyang, itu juga merupakan kutuk.
Kalau dosa dari orang tua turun kepada
anak, bahkan kepada anak cucu sampai kepada keturunan yang keempat, itu
merupakan kutuk. Kutuk ini harus diputuskan dan dipatahkan.
Dalam kitab Galatia 3: 13 ....
(3:13)
Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk
karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada
kayu salib!"
Terkutuklah orang yang digantung di
atas kayu salib.
Berarti, kutuk itu dapat diputuskan lewat sengsara salib.
Sengsara salib = aniaya karena firman
= menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung, ini adalah kebenaran
yang sejati, ini perlu kita perhatikan dengan sunguh-sungguh, supaya kutuk itu
tidak berlangsung dan tidak berlaku sampai pada keturun yang keempat.
Berarti, kalau tidak satu di dalam penderitaan
Kristus; kutuk tetap berlaku sampai keturunan yang keempat.
Oleh sebab itu, kalau firman Tuhan
ini ditujukan kepada saya dan saudara, biarlah kiranya kita memperhatikan
dengan baik-baik. Jangan diabaikan begitu saja.
Saya katakan sekali lagi, jikalau
tidak satu dengan sengsara salib, kutuk tetap berlangsung.
Ulangan 11: 26-29
(11:26)
Lihatlah, aku memperhadapkan kepadamu pada hari ini berkat dan kutuk:
(11:27)
berkat, apabila kamu mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang
kusampaikan kepadamu pada hari ini;
(11:28)
dan kutuk, jika kamu tidak mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu,
dan menyimpang dari jalan yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini,
dengan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal.
Di sini kita perhatikan, Tuhan
memperhadapkan 2 hal kepada saya dan saudara, yaitu BERKAT dan KUTUK.
- Berkat; jikalau seseorang
mendengar dan memperhatikan firman Tuhan yang ditujukan
- Sebaliknya, kutuk akan berlangsung jika tidak
mendengar dan tidak memperhatikan firman Tuhan yang disampaikan.
Itu sebabnya, kalau kita tidak
memperhatikan firman Tuhan / acuh tak acuh, itu adalah suatu kerugian yang
besar.
Saya sangat bersyukur sekali, oleh
karena kemurahan Tuhan, saya dapat memahami dan mengerti apa yang menjadi
rencana dan kehendak Tuhan dalam hidup saya.
Jika saya mengingat kehidupan di masa
lalu, sekalipun ada hamba Tuhan yang datang untuk mengingatkan saya supaya saya
datang beribadah selanjutnya mendengarkan firman Tuhan, namun itu saya abaikan.
Tetapi syukur kepada Tuhan, oleh
karena kemurahan Tuhan, saat ini saya terus belajar untuk memperhatikan firman Tuhan
yang ditujukan kepada saya, sekalipun saya masih ada kekurangan dalam hidup
saya, sebagai seorang hamba Tuhan.
Yang mana saudara inginkan, berkat
atau kutuk?
Kalau berkat, tentu saya dan saudara
harus mendengar, memperhatikan setiap firman Tuhan yang disampaikan, kalau
tidak, maka Tuhan akan mengirimkan kutuk, bahkan berkat berubah menjadi kutuk.
Mari kita perhatikan kutuk dalam
Ulangan 28, dimana hanya terdapat 3 perikop, diantaranya; perikop pertama
adalah berkat, perikop yang kedua adalah
kutuk, dan selanjutnya perikop yang
ketiga adalah peperangan dan pembuangan yang akan dialami.
Mari kita perhatikan kutuk, secara
khusus dalam Ulangan 28: 15-19, sebab, kalau dibagi, kutuk ini bisa menjadi
beberapa bagian. Tetapi cukup kita perhatikan kutuk bagian pertama, dimulai
dari ayat 15 sampai ayat 19.
Ulangan 28: 15
(28:15)
"Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak
melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan
kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan
mencapai engkau:
Kalau tidak memperhatikan firman
Tuhan yang disampaikan, Tuhan akan mengirimkan kutuk, bahkan berkat berubah
menjadi kutuk.
Adapun kutuk yang dimaksud oleh
Tuhan;
a. Ulangan 28:
16
(28:16) Terkutuklah engkau di kota
dan terkutuklah engkau di ladang.
- Terkutuklah
engkau di kota
Kota -> tempat
keramaian, itulah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
Berarti, sekalipun
seseorang beribadah kepada Tuhan, kalau ia tidak memperhatikan firman Tuhan
yang disampaikan, kutuk akan menghampirinya.
Inilah yang harus
kita perhatikan dengan sungguh-sungguh. Kalau Tuhan menyatakan ini kepada saya
dan saudara, berarti Tuhan memperhatikan saya dan saudara.
Tentu, saudara tidak
menginginkan kesunyian di dalam keramaian, laksana janda; sunyi sepi, sekalipun
di tengah-tengah keramaian, sekalipun dalam ibadah pelayanan yang Tuhan
percayakan.
- Terkutuklah
engkau di ladang
Ladang -> usaha
pekerjaan.
Pengertian ladang
yang lain adalah pelayanan.
Sekalipun berusaha,
sekalipun mempunyai pekerjaan, kalau seseorang tidak memperhatikan firman
Tuhan, kutuk tetap berlangsung. Ini yang harus kita perhatikan.
Apa artinya saya dan
saudara berada di ladang, apa artinya kita melayani Tuhan dengan segala usaha
dan upaya, tetapi kutuk tetap berlangsung. Oh..., sungguh malang rasanya kalau
itu terjadi, berarti apa yang kita persembahkan semuanya menjadi sia-sia.
Apakah saudara mau
melakukan usaha tetapi semuanya mendatangkan kesia-siaan, tentu tidak bukan??
Inilah yang harus kita perhatikan.
Kesimpulannya; tidak
hidup dalam pimpinan Roh-El Kudus.
b. Ulangan 28:
17
(28:17) Terkutuklah bakulmu dan tempat
adonanmu.
- Terkutuklah
bakulmu.
Bakul adalah wadah /
tempat yang terbuat dari anyaman bambu ataupun rotan.
Saudaraku, hidup
kita adalah wadah untuk 3 oknum Allah; Tuhan Yesus Kristus, serta sifat
tabiat-Nya.
- Terkutuklah
tempat adonanmu.
Mari kita lihat
adonan yang terkutuk.
1 Korintus 5: 6B
(5:6) Kemegahanmu tidak baik. Tidak
tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?
Adonan yang
terkhamiri oleh ragi adalah adonan yang terkutuk.
Saudaraku, sedikit
saja ragi, cukup mengkhamiri seluruh adonan.
1 Korintus 5: 7-8
(5:7) Buanglah ragi yang lama itu, supaya
kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba
Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
(5:8) Karena itu marilah kita berpesta,
bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan
kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan
kebenaran.
Ada 3 jenis ragi;
1. Ragi yang
lama = kehidupan yang lama.
2. Ragi
keburukan = perbuatan-perbuatan yang buruk
3. Ragi
kejahatan = perbuatan-perbuatan jahat yang tidak berkenan.
Jadi, adonan yang terkhamiri
oleh ragi adalah adonan yang terkutuk. Semoga dapat dipahami dengan baik.
Kesimpulannya; tidak
hidup sesuai dengan kebenaran firman
Tuhan.
c. Ulangan 28:
18
(28:18) Terkutuklah buah kandunganmu,
hasil bumimu, anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu.
- Terkutuklah
buah kandungan.
Buah kandungan =
anak.
Anak-anak
sesungguhnya harus dibawa kepada Tuhan, supaya mereka pun mengasihi Tuhan,
tetapi kalau buah kandungan terkutuk, anak-anak tidak dapat mengasihi Tuhan,
jauh dari Tuhan.
- Terkutuklah
hasil bumi.
= tanah tidak
menghasilkan.
Kalau tanah hati
terkutuk, maka tanah hati tidak akan menghasilkan buah.
- Terkutuklah
anak lembu sapi dan kandungan kambing domba.
Saudaraku, kalau
lembu sapi terkutuk, juga kandungan kambing domba terkutuk, berarti; kita tidak
dapat mempersembahkan korban persembahan kepada Tuhan.
Kesimpulannya; tidak
dapat mengasihi Tuhan = tidak tinggal dalam kasih Tuhan.
Berarti, kalau tidak
hidup dalam pimpinan Roh-El Kudus, tidak hidup sesuai dengan kebenaran firman
Tuhan, dan tidak tinggal dalam kasih Tuhan, itu menggambarkan; seseorang yang sedang terkutuk.
Ini harus kita
perhatikan dengan sungguh-sungguh. Bagaimana saudaraku, apakah saudara masih
menganggap enteng firman Tuhan yang ditujukan kepada kita, dengan sikap acuh
tak acuh?
d. Ulangan 28:
19
(28:19) Terkutuklah engkau pada waktu
masuk dan terkutuklah engkau pada waktu keluar.
Terkutuk pada waktu
masuk dan pada waktu keluar.
Yohanes 10: 7-9
(10:7) Maka kata Yesus sekali lagi:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.
(10:8) Semua orang yang datang sebelum Aku,
adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.
(10:9) Akulah pintu; barangsiapa masuk
melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan
padang rumput.
Keluar masuk menemukan padang rumput.
Kalau terkutuk pada waktu masuk, terkutuk
pada waktu keluar, berarti; tidak
menemukan padang rumput.
Padang rumput adalah
makanan bagi domba-domba yang tergembala.
Berarti, kalau
terkutuk pada waktu masuk dan pada waktu keluar = tidak menikmati firman
penggembalaan, yang memelihara domba-domba di dalam kandang penggembalaan; satu
kandang, satu gembala.
Oleh sebab itu,
doakan supaya kita terus menerus menikmati padang rumput di dalam kandang
penggembalaan, sebab itulah yang memelihara jiwa kita sampai kita memperoleh
keselamatan.
Itulah kutuk, oleh sebab itu, sekali
lagi, saya menghimbau sidang jemaat, supaya kutuk itu diputuskan lewat sengsara
salib.
Ciri-ciri orang yang terkutuk.
Ulangan 11: 28
(11:28)
dan kutuk, jika kamu tidak mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, dan menyimpang
dari jalan yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah
lain yang tidak kamu kenal.
Kutuk dapat berlangsung kalau tidak
memperhatikan firman Tuhan yang disampaikan = menyimpang dari jalan yang
diperintahkan = menyimpang dari
kebenaran firman Tuhan yang disampaikan, dengan mengikuti allah lain yang tidak dikenal, inilah ciri-cirinya.
Saudaraku, seringkali kita mengikuti
allah lain, mengikuti apa yang tidak kita kenal.
Barangkali bagi daging mungkin enak,
tetapi sesungguhnya, itu merupakan allah lain yang tidak dapat menyelamatkan
jiwa.
Kita perhatikan ketika bangsa Israel
mengikuti allah lain.
Keluaran 32: 8
(32:8)
Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka;
mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah
dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang
telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
Bangsa Israel menyimpang dari kebenaran
firman Tuhan, mereka segera mengikuti allah lain.
Ketika mereka mengikuti allah lain, tampak
jelas kebodohan mereka, yaitu mereka berkata bahwa lembu emas tuangan itu adalah
Allah yang mempimpin, membawa mereka keluar dari tanah Mesir.
Bukankah itu suatu kebodohan,
bukankan itu suatu kesesatan hati?
Bagi daging mungkin enak, sebab
setelah Harun membuat lembu emas tuangan dari emas, mereka segera makan minum,
kawin dan mengawinkan, selanjutnya mereka bangkit dan bersuka ria. Bagi daging
itu hal yang enak, tetapi itu merupakan hal yang keliru.
Sesungguhnya yang membawa bangsa
Israel keluar dari tanah Mesir adalah Allah
Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub, bukan lembu emas tuangan. Bangsa Israel
bodoh sekali.
Jangan keliru, jangan mempertuhankan
sesuatu yang tidak dapat menyelamatkan jiwa, sebab itu bukan Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub.
Jangan mempertuhankan uang, pekerjaan, jangan mempertuhankan segala sesuatu
sekalipun itu menyenangkan daging, saudara keliru jika hal itu dilakukan.
Saudara ingat, betapa bodohnya kita
ketika kita jauh dari Tuhan, ketika kita mempertuhankan allah lain, kita
mempersembahkan korban kepadanya, dengan kata lain berjuang untuk allah yang
mati, namun itu sia-sia.
Kembali kita baca Keluaran 32: 8
(32:8)
Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka;
mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud
menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel,
inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
Bukankah itu suatu kebodohan, jika
kita menyembah, mempertuhankan allah yang mati bahkan sampai menangis.
Bukan hanya mencucurkan air mata,
kita banyak berjuang untuk tuhan yang mati, banyak berkorban untuk tuhan yang
mati; berjuang untuk pekerjaan, harta, untuk hal-hal yang lain, barangkali
untuk daging itu enak, namun itu sesat. Semoga dapat dipahami dengan baik.
Ciri-ciri orang dalam kutuk sudah
terlihat jelas, namun kita tidak mau berubah, setan sedang tertawa dengan apa
yang kita perbuat.
Allah
Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub yang membawa keluar dari tanah
Mesir, bukan tuhan yang mati. Jangan keliru!
Sekarang,
kita perhatikan ketika Tuhan memperhadapkan berkat dan kutuk, ada saksinya.
Ulangan 30: 19-20
(30:19)
Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada
hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat
dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun
keturunanmu,
(30:20)
dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya,
sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang
dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham,
Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."
Ketika Tuhan meperhadapkan berkat dan
kutuk, saksinya adalah langit dan bumi.
Pertanyaannya; mengapa langit dan bumi menjadi saksi, ketika Tuhan mempehadapkan
berkat dan kutuk?
Keterangan; LANGIT
Yesaya 66: 1
(66:1)
Beginilah firman TUHAN: Langit adalah takhta-Ku dan bumi adalah tumpuan
kaki-Ku; rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, dan tempat apakah yang
akan menjadi perhentian-Ku?
Langit adalah takhta Allah.
Takhta Allah = kerajaan sorga.
Roma 14: 17-18
(14:17)
Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal
kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
(14:18)
Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan
dihormati oleh manusia.
Kerajaan Sorga; bukan soal makan dan
minum, tetapi soal kebenaran, soal damai sejahtera, soal sukacita, yang
dikerjakan oleh Roh Kudus. Inilah yang menjadi saksi.
Seringkali manusia bersaksi dan
menyatakan kebenarannya, sesungguhnya, manusia tidak memiliki kebenaran yang
sejati, itu sebabnya dalam Yesaya 66: 1 dikatakan “rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku”.
Manusia tidak mempunyai kebenaran
untuk menjadi saksi atas berkat dan kutuk yang diperhadapkan oleh Tuhan, tetapi
yang menjadi saksi adalah langit; kebenaran, damai sejahtera, sukacita, semua
itu dikerjakan oleh Roh-El Kudus.
Kalau kesaksian manusia; yang salah
jadi benar, yang benar jadi salah. Tetapi kesaksian terhadap berkat dan kutuk,
adalah langit.
Keterangan; BUMI
Yesaya 66: 1
(66:1)
Beginilah firman TUHAN: Langit adalah takhta-Ku dan bumi adalah tumpuan
kaki-Ku; rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, dan tempat apakah
yang akan menjadi perhentian-Ku?
Bumi adalah tumpuan kaki Tuhan = alas kaki Tuhan.
Mari kita lihat alas kaki Tuhan.
1 Korintus 15: 25-26
(15:25)
Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah
meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
(15:26)
Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
Tuhan Allah telah meletakkan musuh di
bawah kaki Yesus Kristus, sebab Yesus harus memegang pemerintahan, Dialah Raja
di atas segala raja.
Oleh sebab itu, dalam menghadapi segala
sesatu, kita harus datang dan membawa segala sesuatu di bawah kaki Tuhan. Kita
tidak perlu menyatakan segala sesuatu sebagai saksi, tetapi yang benar adalah
kita datang dengan merendahkan diri di bawah kaki Kristus.
Jelas dikatakan “rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku”, artinya; manusia
tidak mempunyai kebenaran sebagai saksi.
Oleh sebab itu, biarlah kita serahkan
semua persoalan, pergumulan, masalah di bawah kaki Tuhan, bahkan musuh yang
terkahir pun sudah ditaklukkan di bawah kaki Tuhan, yaitu maut.
Sebagai jalan keluar, kembali kita
memperhatikan Ulangan 30.
Jalan keluar.
Ulangan 30: 19-20
(30:19)
Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini:
kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah
kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,
(30:20)
dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut
pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal
di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni
kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."
Jalan keluarnya; memilih hidup = lanjut umur di tanah yang dijanjikan oleh Tuhan.
Tuhan menjanjikan keselamatan bagi
kita semua, itulah Kerajaan Sorga. Oleh sebab itu, pilihlah hidup!!
Memilih hidup, berarti; mendengar dan meperhatikan firman Tuhan yang ditujukan kepada saya dan saudara =
menghormati Tuhan Allah setinggi-tingginya, itulah Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub; menghormati Allah yang
hidup, berarti; memberi iman percaya, yang memberi pengharapan, dan yang
memberi kasih yang sempurna, kasih yang kekal, yang menyelamatkan jiwa kita
semua.
- Abraham ->
iman.
- Yakub ->
pengharapan.
- Ishak ->
kasih.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
Thanks
ReplyDelete