IBADAH
KAUM MUDA REMAJA, 28 JULI 2012
Tema: YUSUF
(Seri 39)
Shalom.
Salam sejahtera, salam dalam nama
Tuhan Yesus Kristus.
Kembali kita memperhatikan Kejadian
37.
Kejadian 37: 11
(37:11)
Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan
hal itu dalam hatinya.
Yusuf menceritakan / menyampaikan
mimpi-mimpinya kepada saudara-saudaranya dan kepada ayahnya.
Mari kita perhatikan sikap
saudara-saudara Yusuf dan sikap ayah Yusuf terhadap mimpi yang diceritakan oleh
Yusuf.
SIKAP
SAUDARA-SAUDARA YUSUF.
Kejadian 37: 11
(37:11)
Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan
hal itu dalam hatinya.
Kalau kita perhatikan di sini, sikap
dari saudara-saudara Yusuf saat mimpi-mimpi itu disampaikan, saudara-saudara
Yusuf penuh dengan iri hati.
Sesungguhnya, kalau saudara-saudara
Yusuf menyadari, bahwa mimpi Yusuf tersebut, adalah kemurahan dari pada Tuhan.
Tetapi bagi saudara-saudara Yusuf, mimpi Yusuf tidak ada artinya, itu sebabnya
mereka penuh dengan iri hati.
Mari kita perhatikan Yeremia 23: 28
(23:28)
Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi
yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah
sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.
Nabi yang beroleh mimpi, biarlah
menceritakan mimpinya itu = nabi yang beroleh Firman Tuhan, biarlah
menceritakan Firman Tuhan itu dengan benar.
Saudaraku, kalau Yusuf menceritakan
mimpinya kepada saudara-saudaranya, ini adalah sikap yang benar di hadapan
Tuhan, sehingga, sekalipun Yusuf ditolak oleh saudara-saudaranya, Yusuf tetap
menceritakan mimpinya.
Menceritakan mimpi dengan benar =
menceritakan firman Tuhan dengan benar = tidak menambahkan dan tidak
mengurangkan firman Tuhan yang disampaikan.
Itu sebabnya tadi saya katakan,
sesungguhnya mimpi yang disampaikan oleh Yusuf adalah kemurahan, tetapi
saudara-saudara Yusuf justru menolaknya karena mereka penuh dengan iri hati.
Kita perhatikan dahulu mengenai iri hati.
Kisah Para Rasul 13: 44-46
(13:44)
Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk
mendengar firman Allah.
(13:45)
Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka
dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang
dikatakan oleh Paulus.
(13:46)
Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: "Memang kepada kamulah
firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan
menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami
berpaling kepada bangsa-bangsa lain.
Orang-orang Yahudi penuh dengan iri
hati, ketika orang-orang kafir / orang yang bukan Yahudi, turut mendengarkan
firman Allah yang disampaikan oleh Rasul Paulus.
Saudaraku, di sini kita perhatikan,
ada beberapa hal yang terjadi ketika orang Yahudi penuh dengan iri hati, yaitu;
a. Orang-orang
Yahudi menghujat.
Penghujat-penghujat
adalah
1. Antikris /
binatang yang keluar dari dalam laut (Wahyu 13)
Berarti, kalau
menghujat; tidak tertutup kemungkinan, kehidupan muda mudi remaja suatu saat
nanti juga akan menjadi bagian dari
antikris.
2. Binatang
yang berwarna merah ungu, penuh tertulis dengan nama-nama hujat, ditunggangi
seorang perempuan / pelacur besar duduk di atasnya (Wahyu 17: 3-4).
Berarti, kalau
seseorang menjadi penghujat; ia akan ditunggangi oleh wanita Babel atau disebut
juga pelacur besar = dikuasai roh najis.
b. Orang-orang
Yahudi membantah apa yang dikatakan
oleh Rasul Paulus.
Membantah = menolak
firman Tuhan yang benar dan murni.
Mari kita lihat akibatnya;
Kisah Para Rasul 13:
46
(13:46) Tetapi dengan berani Paulus dan
Barnabas berkata: "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan
lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak
untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa
lain.
Karena orang-orang
Yahudi menolak firman Tuhan yang disampaikan oleh Rasul Paulus, maka Rasul
Paulus berpaling kepada bangsa-bangsa lain = kehilangan kasih karunia.
Biarlah kita mendengar dan memperhatikan
firman Tuhan sore ini, supaya kita boleh mengerti maksud / rencana Tuhan dalam
kehidupan muda mudi remaja.
Yakubus 3: 14-15
(3:14)
Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri,
janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran!
(3:15)
Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu
manusia, dari setan-setan.
Di sini dituliskan bahwa; iri hati
dan mementingkan diri sendiri itu bukanlah hikmat yang datang dari atas / dari
Tuhan.
Iri hati dan mementingkan diri
sendiri, berasal dari;
- Dunia
Berarti; orang yang
menaruh perasaan iri hati dan mementingkan diri sendiri, dia adalah manusia
duniawi, yang menjalankan hidup secara manusiawi.
Hidup secara
manusiawi, berarti; bergantung pada pemikiran sendiri, mengandalkan kekuatan
manusia dan mengandalkan kekuatan diri sendiri.
- Nafsu manusia
= hidup menurut
keinginan daging.
- Setan-setan
Setan-setan; itulah
roh jahat dan roh najis.
Hati-hati dengan iri hati! Biarlah
firman Tuhan kita terima dengan baik, jangan ditolak, jangan dibantah, seperti yang
dilakukan oleh saudara-saudara Yusuf dan orang-orang Yahudi ketika Rasul Paulus
menyampaikan firman Tuhan; mereka menaruh perasaan iri hati dan mementingkan
diri sendiri.
Yakobus 3: 16
(3:16)
Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada
kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
Di sini kita perhatikan; di mana ada iri hati dan mementingkan diri
sendiri, di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
Oleh sebab itu, jangan ada iri hati
dan mementingkan diri sendiri. Jika Tuhan mempercayakan karunia jabatan dan
Tuhan mengaruniakan talenta, kerjakanlah dengan baik, kalau tidak, itu sama
dengan iri hati dan mementingkan diri sendiri, dan hal itu bukanlah hikmat dari
Tuhan, melainkan dari dunia, nafsu manusia dan setan-setan.
Sekarang, bandingkan dengan hikmat yang berasal dari Tuhan.
Yakobus 3: 17
(3:17)
Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai,
peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah
yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.
Inilah hikmat yang berasal dari atas,
dari Tuhan;
1.
Murni
= tidak dicampuri
dengan urusan-urusan yang lain / hal-hal yang lain.
Seorang hamba Tuhan
pun harus menyampaikan firman Tuhan yang murni, berarti; tidak ditambahkan dan tidak
mengurangkan firman Tuhan yang disampaikan. Kalau ada hamba Tuhan yang
menyampaikan firman hanya dengan kefasihan lidah namun mencampur firman Tuhan
yang disampaikan dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua,
juga pemberitaan firman Tuhan, hanya berfokus pada teori kemakmuran dan
mujizat-mujizat, itu tidaklah murni; bukan berasal dari atas / dari Tuhan =
menolak dan membantah pemberitaan firman tentang salib Kristus.
Kehidupan muda-mudi
remaja harus berpegang teguh pada firman yang murni. Untuk beribadah melayani
Tuhan, tidak perlu saudara memperhatikan hal-hal yang lahiriah, seperti; gedung
gereja yang mewah, fasilitas gereja yang memadai, jumlah jemaat yang banyak,
tetapi yang terpenting adalah hikmat yang berasal dari Tuhan, dan pemberitaan
firman Tuhan yang benar dan murni = tidak ditambahkan, tidak dikurangkan.
2.
Pendamai
Berarti; suka
berdamai; memperdamaikan diri kepada Tuhan dan sesama.
Secara khusus
imam-imam yang melayani di rumah Tuhan, harus memiliki hikmat dari atas / dari
Tuhan, yaitu pendamai, sebab tugas dari Imam Besar adalah memperdamaikan dosa
manusia di atas kayu salib.
Oleh sebab itu,
seorang pendamai yang memperdamaikan dirinya kepada Tuhan dan sesama, harus
dengan cara pikul salib. Kalau tidak pikul salib, itu bukanlah pendamai.
3.
Peramah
Berarti; ramah
terhadap sesama.
Ramah itu penting.
Kalau kita ramah terhadap sesama, itu merupakan kesaksian hidup.
Kalau kita menjadi
kesaksian, kita menjadi contoh teladan, dengan demikian; nama Tuhan
dipermuliakan di bumi dan di sorga.
4.
Penurut
Berarti;
pertama-tama menuruti apa yang menjadi kehendak Tuhan.
Penurut berarti;
tidak susah untuk diajar, tidak susah untuk diatur, tidak susah untuk
diperintahkan.
Sedikit kesaksaian.
Sebelum saya menjadi
hamba Tuhan, belum mengerti dan belum mengenal kebenaran firman Tuhan,
seringkali saya menggunakan akal, pemikiran, kekuatan dan kemampuan saya, yang
membuat saya menjadi seorang yang tidak penurut dan membawa saya banyak
mengalami masalah. Di sinilah letak kegagalan saya sewaktu masih bekerja di
dunia.
Tetapi karena
kemurahan Tuhan, saya dapat mengerti dan mengenal kebenaran firman Tuhan, dan
saya berhasil karena hikmat dari Tuhan, dan akhirnya sebagai seorang hamba
Tuhan, saya belajar menjadi seorang penurut di hadapan Tuhan.
5.
Penuh belas
kasihan
Belas kasih =
kemurahan Tuhan = kasih karunia = anugrah Allah yang besar = yang tidak layak
menjadi layak.
Saudaraku, saya
adalah seorang hamba Tuhan, namun menyadari kekurangan yang ada, tetapi karena
belas kasih Tuhan, saya dipercaya untuk melayani Tuhan.
Pengertian belas
kasih yang lain adalah menjadi obat bagi mereka yang mengalami sakit rohani,
sama seperti Yesus menanggung kelemahan-kelemahan manusia di atas kayu salib,
ini adalah belas kasih.
Saudaraku, kalau
tidak ada belas kasih, manusia berdosa tidak mendapat keselamatan, tetapi
karena belas kasih, kita semua mendapat keselamatan, kemurahan dari Tuhan.
6.
Buah-buah
yang baik
Berarti; apa saja
yang baik, itu merupakan buah-buah.
Oleh sebab itu,
kalau kita dapat melakukan sesuatu yang baik, kerjakan / lakukan saja, apapun itu
bentuknya.
7.
Tidak
memihak
Berarti; tidak
memihak kepada si A atau si B, apalagi memihak kepada hal yang tidak baik.
Kalau kita memihak
kepada si A atau si B, itu sama artinya kita menjadi hakim di antara manusia.
Tidak boleh memihak terhadap
apapun.
Yang benar adalah
memihak kepada Tuhan, seperti suku Lewi, sehingga sesuatu yang tidak baik
dibinasakan.
Tidak memihak
berarti; kalau benar ya benar, kalau salah ya salah.
8.
Tidak
munafik
Munafik artinya; di
luar dan di dalam tidak sama.
Berarti, tidak
munafik = transparan, jujur, polos, tampil apa adanya; di dalam dan di luar
sama, tanpa kepura-puraan.
Itu adalah sikap dari saudara-saudara
Yusuf terhadap mimpi Yusuf, sekarang kita melihat sikap ayah Yusuf terhadap
mimpi Yusuf.
SIKAP
AYAH YUSUF.
Kejadian 37: 11
(37:11)
Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal
itu dalam hatinya.
Sikap ayah Yusuf terhadap mimpi yang
diceritakan Yusuf ; menyimpan hal itu (cerita mimpi Yusuf) dalam hatinya (ayah
Yusuf).
Saya sudah mengatakan, bahwa; menyampaikan
mimpi = menyampaikan firman yang benar dan murni ; tidak ditambahkan dan tidak
dikurangkan.
Jika ayah Yusuf menyimpan cerita
mimpi Yusuf dalam hatinya = firman Tuhan
memperoleh tempat di dalam hati.
Bagaimana dengan sikap kita terhadap
pemberitaan firman Tuhan malam hari ini, apakah memperoleh tempat di dalam hati
atau menaruh perasaan iri hati dan kepentingan-kepentingan diri sendiri?
Tetapi saya himbau, biarlah kiranya
kita menyimpan firman Tuhan yang kita dengar dan kita terima, di dalam hati
kita masing-masing.
Supaya kita jauh lebih mengerti
tentang menyimpan firman Tuhan dalam hati, mari kita perhatikan kisah yang sama
dengan Maria.
Lukas 2: 17-19
(2:17)
Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan
kepada mereka tentang Anak itu.
(2:18)
Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan
gembala-gembala itu kepada mereka.
(2:19)
Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan
merenungkannya.
Ketika gembala-gembala menceritakan
apa yang mereka dengar dari malaikat sorgawi, itulah malaikat Gabriel, orang-orang lain keheranan, tetapi Maria menyimpannya di dalam hatinya.
Menyimpan di dalam hatinya, berarti; firman Tuhan beroleh tempat di dalam hati.
Mari
kita perhatikan jika firman Tuhan beroleh tempat di dalam hati.
Bagian
A.
Ibrani 10: 22
(10:22)
Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan
keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan
dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang
murni.
Kalau firman Tuhan memperoleh tempat
di dalam hati, berarti; hati nurani yang jahat / hal-hal yang jahat tidak
memperoleh tempat di dalam hati.
Meskipun ada sesuatu yang jahat
mencoba untuk menyusup ke dalam hati, tetapi kalau firman sudah memperoleh
tempat sampai mantap di dalam hati; benih dari iblis setan, tidak mendapat
tempat di dalam hati, karena hati sudah menjadi tempatnya firman Tuhan, sebab
hal-hal yang jahat sudah disucikan oleh firman Tuhan.
Ciri-ciri jika firman memperoleh tempat di dalam hati.
Kembali kita periksa Lukas 2: 19
(2:19)
Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
Ciri-cirinya; firman itu direnungkan.
Kalau kita sudah dengar firman, harus
direnungkan, kalau tidak, firman itu tidak ada artinya.
Mazmur 1: 1-2
(1:1)
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak
berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
(1:2)
tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan
Taurat itu siang dan malam.
Kalau firman Tuhan memperoleh tempat
di dalam hati, berarti; merenungkan
firman Tuhan siang dan malam.
Merenungkan firman Tuhan siang dan
malam = menerima / mendengarkan firman Tuhan, selanjutnya melakukannya.
Sama seperti binatang lembu sapi;
siang hari makan rumput di padang, dan pada malam hari, dia kembali memamahbiak,
sampai betul-betul sari-sarinya mendarah daging.
Demikian juga dengan kehidupan
muda-mudi remaja, firman Tuhan harus direnungkan sampai firman mendarah daging.
Masakan kita menerima / mendengarkan
firman Tuhan, tetapi merenungkan yang lain, katakan; merenungkan si Ningsih dan
si Udin, itu tidaklah benar.
Kalau kehidupan muda-mudi remaja
tidak merenungkan firman Tuhan siang dan malam, akan terlihat pada kulit
wajahnya; jerawat, ini hanyalah perumpamaan yang sedikit melucu.
Praktek jika firman Tuhan direnungkan siang dan malam.
Mazmur 1: 1
(1:1)
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam
kumpulan pencemooh,
Prakteknya;
1.
Tidak
berjalan menurut nasihat orang fasik.
Salomo mempunyai
penasihat-penasihat yang luar biasa dipakai Tuhan, dan dia mendengar semua
penasihatnya, karena mereka berasal dari Tuhan, sehingga dia berhasil dan memperoleh
hikmat yang luar biasa dari Tuhan.
Tetapi berbanding
terbalik dengan anaknya, Rehabeam. Rehabeam tidak mendengar nasihat dari penasihat-penasihat
ayahnya, Salomo; dia lebih senang berjalan menurut nasihat orang fasik. Di
situlah letak kegagalan Rehabeam, sehingga kerajaan Israel terpecah dua.
Oleh sebab itu,
biarlah kita berjalan menurut hikmat dari Tuhan, jangan berjalan menurut nasihat
orang fasik.
2.
Tidak berdiri
di jalan orang berdosa.
Sehingga, seseorang
tidak bersinggungan dengan dosa, karena ia tidak berdiri di jalan orang
berdosa.
Itu sebabnya, firman
Tuhan mengatakan; pergaulan yang buruk
merusak kebiasaan baik.
Kalau kita tahu itu
adalah jalan orang berdosa, jangan berdiri di situ. Kalau masih berdiri di
situ, kebiasaan yang baik akan menjadi rusak = pendirian berubah = kebiasaan
yang baik, menjadi berubah.
3.
Tidak duduk
dalam kumpulan pencemooh.
Kita bersyukur, sore
petang ini kita duduk di dalam rumah Tuhan; menikmati hadirat Tuhan,
mendengarkan firman Tuhan, bukan mendengar kata-kata pencemooh, seperti Goliat
mencemooh barisan Israel.
Terpujilan nama
Tuhan, jika kita duduk di dalam rumah Tuhan, di dalam hadirat Tuhan, itu semua
adalah kemurahan Tuhan.
Kalau duduk dalam
kumpulan pencomooh yang terjadi adalah pertikaian. Oleh sebab itulah, Daud
harus memerangi Goliat yang mencemooh barisan Israel.
Biarlah hal ini
dapat dipahami ini dengan baik, kita merenungkan firman Tuhan siang dan malam.
Mari
kita perhatikan jika firman Tuhan beroleh tempat di dalam hati.
Bagian
B.
2 Petrus 1: 19
(1:19)
Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan
oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan
pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan
bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Menyimpan firman Tuhan di dalam hati = bintang timur terbit bersinar di dalam hati.
Bintang timur, itu adalah pribadi
Yesus Kristus, sebab ketika Yesus Kristus lahir, orang-orang majus melihat
bintangnya di sebelah timur.
Berarti, kalau menyimpan firman Tuhan
di dalam hati, maka bintang timur bersinar di dalan hati = hidupku yang
sekarang bukan aku lagi, tetapi Kristus di dalam aku.
Syarat supaya bintang timur terbit bersinar dalam hati: memperhatikan firman yang disampaikan oleh
para nabi = memperhatikan firman nubuatan, itulah firman pengajaran yang
rahasianya dibukakan, yang sifatnya memeriksa, mengoreksi, sampai menyucikan
dosa di dalam hati.
Memperhatikan firman yang disampaikan
oleh para nabi = memperhatikan pelita
yang bercahaya di tempat yang gelap.
Saudaraku, sedikit terang, mampu
mengalahkan kegelapan dosa.
Kalau kita perhatikan firman pengajaran yang rahasianya
dibukakan, maka wujudnya adalah;
2 Petrus 1: 19
(1:19)
Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh
para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti
memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar
menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Sampai fajar menyingsing = gelapnya
malam sudah terlewati.
Berarti, kalau kita memperhatikan
firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, maka wujudnya adalah meninggalkan
dosa kegelapan.
Saya menghimbau kepada pemuda-pemudi
remaja Serang, supaya betul-betul meninggalkan dosa kegelapan, jangan bertahan
di tengah-tengah gelapnya dosa.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment