IBADAH RAYA
MINGGU, 22 JULI 2012
Shalom
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya besar kita dapat beribadah malam hari ini, suatu
kemurahan Tuhan tentunya.
Segera saja kita membuka Matius 9: 35-38, namun terlebih dahulu kita fokus
memperhatikan ayat 37.
(9:37) Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak,
tetapi pekerja sedikit.
Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
Kalau tuaian lebih banyak dari pada pekerja, ini menunjukkan keadaan
yang tidak seimbang, sehingga hasil pekerjaan tidak maksimal.
Kembali kita memeriksa 2 Tawarikh 29: 32-33
(29:32) Jumlah korban bakaran yang dibawa jemaah ialah: lembu tujuh
puluh ekor, domba jantan seratus ekor dan domba
muda dua ratus ekor. Semuanya sebagai korban bakaran bagi TUHAN.
(29:33) Persembahan-persembahan kudus terdiri dari: lembu sapi enam
ratus ekor dan kambing domba tiga ribu ekor.
Korban bakaran yang dipersembahkan kepada Tuhan, adalah;
- Lembu 70 ekor
- Domba jantan 100 ekor
- Domba muda 200 ekor
Persembahan-persembahan kudus kepada Tuhan, terdiri dari;
- Lembu sapi 600 ekor
- Kambing domba 3000 ekor
Jumlah keseluruhannya adalah 3970 ekor, dan ini adalah jumlah yang banyak,
bukan jumlah yang sedikit. Berarti, membutuhkan banyak pekerja-pekerja untuk menguliti
korban bakaran.
2 Tawarikh 29: 34
(29:34) Tetapi jumlah imam terlalu sedikit, sehingga mereka
tidak sanggup menguliti semua korban bakaran. Oleh sebab itu
saudara-saudara mereka, orang-orang Lewi, membantu mereka sampai pekerjaan itu
selesai dan sampai para imam menguduskan dirinya. Sebab orang-orang
Lewi itu lebih bersungguh-sungguh menguduskan dirinya dari pada para imam.
Tetapi jumlah imam terlalu sedikit, sehingga mereka tidak sanggup menguliti
semua korban bakaran. Itu sebabnya, tadi saya sampaikan, kalau tuaian lebih
banyak dari pekerja, itu adalah keadaan yang tidak
seimbang / tidak kondusif, sehingga hasil pekerjaan tidak maksimal.
Sehingga kalau kita perhatikan disini, orang-orang Lewi turut membantu
pekerjaan ini sampai selesai.
Pengertian jumlah yang sedikit, arti rohaninya untuk kita
sekarang adalah;
- Tidak sungguh-sungguh menguduskan diri di hadapan Tuhan.
- Tidak sungguh-sungguh menyerahkan diri kepada Tuhan.
- Tidak sungguh-sungguh / tidak sepenuh hati melayani Tuhan.
Jika kita sungguh-sungguh; di dalam pengudusan, dalam penyerahan hidup, dan
dalam ibadah pelayanan, meskipun bilangan sedikit, tetapi kapasitasnya pasti
banyak.
Oleh sebab itu, kita memang harus meminta pekerja-pekerja kepada tuan yang
empunya tuaian itu.
Imamat 1: 6
(1:6) Kemudian haruslah ia menguliti korban bakaran itu
dan memotong-motongnya menurut bagian-bagian tertentu.
Korban bakaran itu memang harus dikuliti, selanjutnya bagian dari daging binatang yang dipotong-potong itu,
dipersembahkan kepada Tuhan di atas Mezbah Korban Bakaran.
Sekali lagi saya katakan, korban bakaran itu memang harus dikuliti.
Kejadian 3: 21
(3:21) Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk
manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
Tuhan Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan
isterinya.
Berarti, kalau pekerja-pekerja terlalu sedikit, tidak sanggup menguliti
korban bakaran, apa yang menjadi kerinduan Tuhan, tidak tercapai. Kerinduan
dari pada Tuhan adalah supaya dosa ketelanjangan tertutupi. Inilah yang harus kita pahami.
Oleh sebab itu, mari kita perhatikan jalan keluarnya.
Matius 9: 38
(9:38) Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya
Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."
Jalan keluarnya; mintalah pekerja-pekerja kepada tuan yang empunya
tuaian itu.
Kalau kita perhatikan dalam Matius 7: 7, mintalah maka akan diberikan. Saudaraku, apa yang
kita minta, hanya untuk mendatangkan kemuliaan bagi Tuhan saja, bukan
semata-mata untuk keuntungan kita sendiri, sehingga apa yang kita minta, pasti
akan Tuhan berikan.
Tetapi dalam hal meminta ini, tidak sama dengan meminta sesuatu hal kepada
seseorang.
Mari kita bandingkan dengan injil Lukas 10: 2-3.
(10:2) Kata-Nya
kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu
mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan
pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
(10:3) Pergilah,
sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke
tengah-tengah serigala.
Meminta pekerja-pekerja kepada tuan yang empunya tuaian itu; berarti harus memberi diri untuk diutus, seperti Yesus
mengutus 70 murid yang lain. Demikianlah cara meminta pekerja-pekerja kepada
tuan yang empunya tuaian itu.
Apakah saudara merindu meminta pekerja kepada tuan yang empunya tuaian itu?
Kalau saudara merindu, mintalah dengan cara; memberi diri untuk diutus, seperi Yesus mengutus 70 murid yang lain.
Meskipun ayat firman yang kita baca ini, diulang-ulang,
tetapi ijinkanlah firman itu mengambil tempat di hati kita; bekerja dan
berkuasa, supaya nanti pekerja-pekerja itu dikirimkan oleh tuan yang empunya
tuaian.
Sekarang, saya mau ulangi mengatakan bahwa; syarat untuk diutus adalah berdua-dua. Suasana pengutusan; seperti berada di tengah-tengah serigala.
Kemudian, sikap seseorang yang diutus adalah;
Sikap bagian pertama:
1. Jangan membawa pundi-pundi.
2. Jangan membawa bekal.
3. Jangan membawa kasut.
4. Jangan memberi salam kepada siapapun
selama berada dalam perjalanan.
Sikap bagian kedua: Membawa damai sejahtera di tengah-tengah rumah yang dimasuki.
Membawa damai sejahtera berarti; menghadirkan Kerajaan Sorga di
tengah-tengah rumah itu = Allah bertakhta, Allah berhadirat.
Sekarang, mari kita lihat ketika seseorang menerima salam damai sejahtera
dalam rumahnya.
2 Samuel 6: 2
(6:2) Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dari Baale-Yehuda dengan
seluruh rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut
Allah, yang disebut dengan nama TUHAN semesta alam yang bertakhta
di atas kerubim.
Tabut Allah artinya: Allah bertakhta = Allah bersemayam = Allah berhadirat
di atas kerubim.
2 Samuel 6: 11
(6:11) Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah
Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi
rumahnya.
Saudaraku, tiga bulan lamanya tabut Allah ada di rumah Obed-Edom, selama
itu pula rumah Obed-Edom dan seisi rumahnya diberkati.
Tetapi kalau kita perhatikan disini saudaraku, tidak tertulis secara rinci,
berkat-berkat apa yang diterima oleh Obed-Edom, namun Tuhan akan menunjukkan
berkat-berkat yang diterima oleh Obed-Edom dalam 1 Tawarikh 26.
1 Tawarikh 26: 4-5
(26:4) Obed-Edom mempunyai anak-anak, yakni Semaya, anak sulung, Yozabad,
anak yang kedua, Yoah, anak yang ketiga, Sakhar, anak yang keempat, Netaneel,
anak yang kelima,
(26:5) Amiel, anak yang keenam, Isakhar, anak yang ketujuh dan Peuletai,
anak yang kedelapan, sebab Allah telah memberkati dia.
Mengapa ada perkataan “Allah telah memberkati dia”? Karena; tabut
Allah berada di rumah Obed-Edom selama 3 bulan, sehingga rumah
Obed-Edom dan seisi rumahnya diberkati.
Mari kita simak berkat-berkat yang diterima oleh Obed-Edom.
BERKAT YANG PERTAMA
1 Tawarikh 26: 6
(26:6) Bagi Semaya, anak Obed-Edom itu, lahir anak-anak. Mereka memegang
pemerintahan di antara puak mereka, sebab mereka itu adalah
pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa.
Berkat yang pertama adalah Obed-Edom dan anak-anaknya dipercaya kedudukan dan jabatan dalam rencana
pembangunan Bait Suci.
Saudaraku, ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan ini, membawa kita masuk
pada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, ini adalah rencana Allah yang
besar.
Jadi, kalau kita turut dalam rencana Allah yang besar ini, ini adalah
berkat yang luar biasa.
Saya tidak menginginkan anak saya menjadi seseorang yang hebat dalam dunia,
tetapi saya menginginkan dia menjadi pelayan Tuhan, sebab di dalam Tuhan ada
jaminan dan kepastian.
Kalau dalam rencana Allah yang besar ini saudara dipercaya kedudukan dan
jabatan, ini adalah rencana Allah yang besar, inilah yang disebut berkat-berkat yang besar.
Jadilah seperti Yusuf; lebih baik kita ditolak manusia / saudara, dari pada
kita diterima tetapi melepaskan firman pengajaran. Jangan karena hal-hal yang
lahiriah, saudara meninggalkan rencana Allah yang besar dan meninggalkan firman pengajaran.
Ayo, turutlah dalam rencana Allah yang besar, sebab itu adalah berkat yang
LUAR BIASA.
Kembali kita membaca 1 Tawarikh 26: 6
(26:6) Bagi Semaya, anak Obed-Edom itu, lahir anak-anak. Mereka memegang
pemerintahan di antara puak mereka, sebab mereka itu adalah
pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa.
Jadi saudaraku, kalau Obed-Edom dan anak-anaknya dipercayakan kedudukan
jabatan dalam pembangunan Bait Suci, itu ada kaitannya karena anak-anak
Obed-Edom adalah pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa.
Pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa = orang-orang yang sanggup menaklukkan
musuh.
Ada 2 musuh utama
1. Daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Ini adalah musuh dalam
selimut, sepertinya dia bersama dengan roh dan jiwa kita, tetapi dia memiliki
keinginan dan hawa nafsu
2. Iblis setan, itulah roh jahat dan roh najis.
Mari kita perhatikan pahlawan yang gagah perkasa.
1 Samuel 16: 18
(16:18) Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya: "Sesungguhnya,
aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang Betlehem itu, yang
pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang
prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai dia."
Daud adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa.
Seorang pahlawan yang gagah perkasa, berarti; seorang yang mampu menaklukkan musuh.
Mari kita perhatikan Daud mampu mengalahkan musuh.
BUKTI PERTAMA
Buktinya; Daud mengalahkan musuh dalam selimut, yaitu daging dengan segala keinginannya.
1 Samuel 17: 48-50
(17:48) Ketika orang Filistin itu bergerak maju untuk menemui Daud, maka
segeralah Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui orang Filistin itu;
(17:49) lalu Daud memasukkan tangannya dalam kantungnya, diambilnyalah sebuah
batu dari dalamnya, diumbannya, maka kenalah dahi orang Filistin itu, sehingga
batu itu terbenam ke dalam dahinya, dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke
tanah.
(17:50) Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan orang Filistin itu dan
membunuhnya, tanpa pedang di tangan.
Daud mengalahkan Goliat. Ini menunjukkan bahwa Daud adalah seorang pahlawan
yang gagah perkasa.
Goliat -> musuh dalam selimut, itulah daging dengan segala hawa nafsu
dan keinginannya.
Dalam ayat yang lain, tinggi Goliat adalah 6 hasta sejengkal = ± 3
meter (1
Samuel 17:4).
6 -> daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Sedangkan sejengkal, itu adalah ukuran yang terbatas.
Kalau kita hidup menurut hawa nafsu daging, itu adalah hubungan yang
terbatas.
Kalau hubungan kita dengan Tuhan adalah hubungan kasih, maka hubungan
kita tidak terbatas; lebih dalam dari lautan, lebih luas
dari samudra dan
lebih tinggi dari langit biru.
Sekarang pertanyaannya; apakah kita adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa?
Kalau seorang pahlawan yang gagah perkasa, ia mampu mengalahkan musuh, yaitu daging dengan segala
keinginannya, daging dengan segala ukurannya.
Jika kita berhubungan hanya karena daging, hanya karena motivasi-motivasi, keinginan-keinginan, hubungan itu terbatas, sebab jika keinginan tercapai, maka hubungan akan habis / selesai = sejengkal.
Pahlawan gagah perkasa, mampu menaklukkan musuh yang utama.
Bagaimana dengan kita? Mampukah kita melawan daging dan ukuran
jengkal? Ini adalah pertanyaan yang harus kita jawab.
Mari kita perhatikan Daud mampu mengalahkan musuh.
BUKTI KEDUA
Buktinya; Daud sanggup menaklukkan roh jahat.
1 Samuel 16: 23
(16:23) Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu
hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya;
Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.
Daud sanggup mengalahkan roh jahat, sehingga roh
jahat itu undur dari Saul.
Ketika kita memuji Tuhan dengan segala apa yang kita punya, kita datang ke hadirat Tuhan, kita memuji
mengangunggkan memuliakan Tuhan, maka dengan demikian, roh jahat akan undur.
Seorang pahlawan yang gagah perkasa bukan dilihat dari kemampuan seseorang,
tetapi dilihat dari sejauh mana seseorang memuliakan Tuhan.
Tunjukkanlah kepada Tuhan, bahwa saudara adalah pahlawan yang gagah perkasa, supaya roh jahat undur.
Kalau kita perhatikan disini, ketika roh jahat undur, Saul mengalami kelegaan dan kenyamanan.
Kembali kita baca 1 Samuel 16: 23
(16:23) Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada
Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman,
dan roh yang jahat itu undur dari padanya.
Kalau roh jahat dikalahkan; kita mengalami KELEGAAN dan KENYAMANAN.
Saudaraku, sekalipun kita diperhadapkan dengan banyaknya masalah, tetapi bila roh jahat
undur, maka kelegaan dan rasa nyaman bisa terjadi, tercipta dalam kehidupan saya dan saudara.
Sebaliknya, meski seseorang memiliki banyak harta, namun bila roh najis dan roh jahat masih berkuasa, kita tidak akan mengalami rasa nyaman dan lega.
Saya memiliki rasa kagum terhadap keluarga Obed-Edom, karena Tuhan
memberkati dia dengan luar biasa.
Oleh sebab itu, seorang yang memberi diri diutus, harus
membawa damai sejahtera / menghadirkan kerajaan
Sorga di
tengah-tengah
rumah yang dimasuki, sebab, ini adalah tanggung
jawab kita. Jangan anggap sepele hal ini.
Mari kita simak berkat-berkat yang diterima oleh Obed-Edom.
BERKAT YANG KEDUA
1 Tawarikh 26: 6
(26:6) Bagi Semaya, anak Obed-Edom itu, lahir anak-anak. Mereka memegang
pemerintahan di antara puak mereka, sebab mereka itu adalah pahlawan-pahlawan
yang gagah perkasa.
(26:15) Bagi Obed-Edom ialah pintu selatan dan bagi
anak-anaknya gudang perlengkapan.
Berkat yang kedua, bagian A; Obed-Edom
penunggu pintu di sebelah selatan.
Penunggu pintu dapat juga diartikan; penjaga pintu.
Saudaraku, penunggu / penjaga pintu adalah tugas yang sangat vital sekali,
sebab dia harus menunggui, menjaga pintu itu; dia harus mengetahui apa saja
yang masuk dan keluar. Dia harus menjaga supaya segala sesuatu yang tidak baik dan
yang tidak suci, tidak masuk ke
dalamnya.
Kalau sesuatu yang tidak baik masuk dan menyusup ke dalamnya, ini berbahaya
sekali, sebab, tugas seorang penunggu / penjaga pintu adalah tugas yang vital
dan berat.
Ada 3 cara untuk menjaga pintu sehingga sesuatu yang tidak baik, yang tidak
suci, tidak dapat masuk melewati pintu:
1. Kejadian 3: 24
(3:24) Ia
menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa
kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk
menjaga jalan ke pohon kehidupan.
Untuk menjaga jalan ke
pohon kehidupan, Tuhan menempatkan beberapa kerub dengan pedang yang menyambar-nyambar, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, yang sifatnya memeriksa, mengoreksi, sampai menyucikan dosa.
Kalau kita memberi
diri dikoreksi, sampai hati kita disucikan oleh firman Tuhan, dengan demikian,
kita sedang menjaga sesuatu yang tidak baik masuk ke dalam hati.
Oleh sebab itu, dengar
dan perhatikanlah firman Tuhan dengan baik, jika firman itu sedang menyambar
saudara, ijinkan saja, jangan mengeraskan hati, sebab saat itulah kita dapat merasakan
betapa Tuhan melindungi, menjaga kita dengan baik.
Hati perlu dijaga,
sebab dari sana terpancar kehidupan. Jangan biarkan penyusup-penyusup masuk ke dalam hati.
Memang, ketika kita
mendengarkan firman pengajaran, itu rasanya sakit, sama seperti pakaian yang
kotor disikat dengan kekuatan ekstra supaya bersih.
2. Matius 25: 4
(25:3)
Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
(25:4)
sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa
pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
(25:5) Tetapi
karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua
lalu tertidur.
(25:6) Waktu
tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah
dia!
(25:7)
Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.
(25:8)
Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah
kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
Cara yang kedua; menjaga dengan urapan roh-El Kudus, seperti 5
gadis yang bijaksana membawa pelita dan membawa minyak dalam buli-buli.
Minyak dalam buli-buli
-> kehidupan yang diurapi oleh Roh-El Kudus.
Berarti, urapan Roh-El
Kudus ini mampu menjaga hati saya dan saudara sampai kedatangan Yesus Kristus,
sebagai Mempelai
Pria Sorga. Berjaga-jagalah senantiasa sampai kedatangan Yesus Kristus, sebagai Mempelai Pria Sorga.
Oleh sebab itu, jangan
bodoh, jangan ijinkan kebodohan itu menghasut kehidupan saudara. Urapan Roh
Kudus cukup menjaga kehidupan saya dan saudara, tetapi kalau saudara terhasut
oleh kebodohan, itu bukan karena urapan Roh Kudus tidak sanggup menjaga, seperti
5 gadis yang bodoh, akhirnya pintu
kemurahan tertutup bagi
mereka.
Kebodohan itu adalah
sikap yang tidak terpuji. Jangan ijinkan itu menghasut, mempengaruhi, supaya kita sampai pada
penantian Yesus Kristus, sebagai Mempelai Pria Sorga.
Firman selalu
bersama-sama dengan urapan Roh-El Kudus.
Kekuatan dari
daging, terbatas adanya, tetapi Roh Kudus menjaga hati kita sampai Yesus
datang. Jangan ijinkan kebodohan menghasut, jadilah 5 gadis yang bijaksana,
membawa pelita dan hidup dalam urapan Roh-El Kudus, itu adalah jaminan kita
semua.
3. Matius 26: 40-41
(26:40) Setelah
itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur.
Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam
dengan Aku?
(26:41) Berjaga-jagalah
dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang
penurut, tetapi daging lemah."
Cara yang ketiga
adalah berjaga-jaga, lewat doa penyembahan.
Menyembah berarti;
hanyut dan tenggelam dalam kasih Allah.
Kalau kita hanyut dan
tenggelam dalam kasih Allah, maka kasih eros dan kasih fileo, tidak dapat
mempengaruhi kehidupan kita semua. Sebab di dalam penyembahan terdapat kasih
agape; kasih Allah, kasih yang tidak berkesudahan.
Disinilah letak
kekuatan kita untuk menjaga hati dari segala sesuatu yang tidak
baik, yang tidak suci, yang selalu berusaha masuk
ke dalam ruang hati manusia.
Teruskanlah doa
penyembahan saudara, jangan ijinkan sesuatu yang jahat masuk ke dalam hati
kita.
Jadi, kalau Obed-Edom dipercaya menjadi penjaga pintu sebelah selatan, itu
adalah berkat Allah yang besar.
Obed-Edom tidak membiarkan sesuatu yang tidak baik, sesuatu yang tidak suci
masuk melalui pintu yang dijaganya, ia jaga pintu itu dengan baik dengan firman
Tuhan, Roh Tuhan dan kasih Tuhan.
Biarlah firman ini mampu menguasai kehidupan kita, baik sekarang besok, lusa dan seterusnya, sampai Tuhan datang untuk yang kedua kalinya.
Mari kita simak berkat-berkat yang diterima oleh Obed-Edom.
BERKAT YANG KEDUA
1 Tawarikh 26: 6
(26:15) Bagi Obed-Edom ialah pintu selatan dan bagi anak-anaknya
gudang perlengkapan.
Berkat yang kedua, bagian B ;
anak-anak Obed-Edom penjaga / penunggu gudang perlengkapan.
Menjaga gudang perlengkapan berarti menjaga bagian logistik.
Ini adalah tugas yang vital sekali, mereka harus menjaga
seluruh perlengkapan yang ada di dalam gudang tersebut.
Mari kita lihat perlengkapan yang dijaga.
Efesus 6: 13-17
(6:13) Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu
dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah
kamu menyelesaikan segala sesuatu.
(6:14) Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan
keadilan,
(6:15) kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai
sejahtera;
(6:16) dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan
perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
(6:17) dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman
Allah,
Perlengkapan-perlengkapan yang ada dalam gudang tersebut, antara lain;
1. Ikat pinggang
= kebenaran.
Sekarang
pertanyaannya; saat kapan kebenaran itu terikat di pinggang / terlihat pada diri
seseorang?
Mari kita lihat injil
Yohanes 13: 4-5
(13:4) Lalu
bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain
lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
(13:5) kemudian
Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki
murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
Jawabnya; saat melayani Tuhan, seperti Yesus
membasuh kaki 12 murid.
Saat memulai pelayanan, terlebih dahulu Ia mengikatkan kain lenan di pinggangnya.
Kain lenan itu adalah
kebenaran dan kesucian Allah
Jadi, saat kita
melayani Tuhan, disitulah kebenaran itu terlihat
seperti seseorang yang sedang berikat pinggang.
Oleh sebab itu,
biarlah kita menghadap Allah lewat ibadah pelayanan dengan tulus ikhlas, disitulah
akan terlihat kebenaran dari Allah.
Sebagai seorang
pekerja, bekerjalah dengan tulus ikhlas kepada Tuhan, bukan untuk dilihat orang lain, supaya kebenaran Allah terlihat, seperti mengikatkan kain lenan di pinggang.
Layanilah Tuhan dengan tulus ikhlas.
2. Baju zirah
= keadilan.
Baju zirah adalah
pakaian perang; pakaian yang terbuat dari besi, tetapi memiliki rongga yang
kecil-kecil, sehingga saat pedang itu diayunkan, tubuh orang yang menggunakan baju zirah, tidak akan ditembus oleh tombak / pedang.
Yesaya 9: 5-6
(9:5) Sebab
seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita;
lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang:
Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
(9:6) Besar
kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud
dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya
dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya.
Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.
Dasar dari damai
sejahtera adalah keadilan.
Jadi supaya tercipta
damai sejahtera, dasarnya adalah keadilan.
Kita sudah perhatikan
dalam Yesaya 11, kalau tidak ada keadilan, maka tertindaslah orang yang lemah, tetapi kalau ada keadilan, disitulah tercipta damai
sejahtera, sebab pondasi dari damai sejahtera itu adalah keadilan.
Harus adil kepada
Tuhan dan kepada sesama. Jangan terlalu banyak waktu kepada sesama, kepada
hal-hal / perkara di bumi, itu berarti tidak adil.
Biarlah kita semua
menjadi pribadi yang adil, tidak boleh memihak, baik di rumah, di tempat
bekerja, di sekolah, dimana saja komunitas kita. Tetapi biarlah kita lebih memihak
kepada Tuhan.
3. Kasut
= alas kaki, yaitu
sepatu atau selop.
Arti rohaninya;
kerelaan untuk memberitakan Injil damai
sejahtera.
Adakah saudara rela
untuk memberitakan Injil damai sejahtera? Jika ya, berarti saudara sedang berkasutkan kerelaan.
Dengan rela hati, kita
memberitakan injil damai sejahtera, meskipun harus ditolak dan dibenci.
Biarlah kita
berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera
baik lewat sikap, tingkah laku, gerak gerik, dimanapun kita berada, sehingga kita menjadi surat
Kristus yang dibaca dilihat oleh orang lain.
4. Perisai / tameng
= iman.
Saudaraku, kalau kita
memiliki iman; sanggup mematahkan panah api si jahat. Oleh sebab itu, dalam
segala keadaan, kita harus membawa perlengkapan iman, itulah perisai, untuk
mematahkan panah api si jahat.
Bayangkan saja
saudaraku, kalau kita tidak memiliki perisai, itulah iman, panah api si jahat
mudah sekali masuk.
Kalau seseorang tidak
dalam keadaan siap, tidak memiliki perlengkapan yaitu perisai iman, maka panah
api si jahat akan menancap dalam hati, sehingga seseorang terlanjur-lanjur dalam kejahatan itu.
Milikilah perisai iman
dalam segala kondisi, tidak boleh anggap enteng.
Barangkali kalau saya
tidak memiliki perlengkapan perisai, tidak beriman kepada
Tuhan, sesuatu yang jahat pasti akan terjadi kepada saya dan juga orang-orang
yang terdekat kepada saya. Tetapi saya beriman kepada Tuhan, saya harus
memiliki iman sebagai perisai untuk mematahkan, memadamkan api si jahat.
5. Ketopong
= pelindung kepala. Arti rohaninya; keselamatan
Berarti kalau kepala
terlindungi, disitulah terjadi keselamatan. Di dalam kepala ada pusat dari tubuh, yaitu otak.
Kalau tidak ada ketopong, maka kepala / otak bisa ditunggani oleh iblis setan; alam
pemikiran ditunggangi oleh iblis setan, yaitu roh jahat dan roh najis.
Jangan sampai kepala
ditunggangi oleh iblis setan, itulah roh jahat dan roh najis. Oleh sebab itu, milikilah ketopong.
6. Pedang roh
Pedang roh, bukan
pedang lahiriah, bukan pedang jasmani, bukan pedang yang diciptakan oleh ahli
pedang, tetapi pedang roh, itulah firman Allah; alat / senjata saat berperang
melawan Iblis Setan.
Matius 4: 1-11
(4:1) Maka
Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
(4:2) Dan
setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah
Yesus.
(4:3) Lalu
datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah,
perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
Peperangan pertama
Yesus terhadap iblis setan, mengenai soal makan dan minum.
Lalu, bagaimaan Yesus
menghadapi hal ini?
Matius 4: 4
(4:4) Tetapi
Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja,
tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Yesus menggunakan
pedang roh, yaitu firman Allah yang tertulis dalam kitab suci.
Yesus berkata “Ada
tertulis”, yang dimaksud adalah firman Allah yang tertulis dalam kitab
Suci.
Hasilnya; iblis setan
dikalahkan.
Namun peperangan itu
masih berlanjut.
Matius 4: 5-6
(4:5)
Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan
Bait Allah,
(4:6) lalu
berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah,
sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya
dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan
terantuk kepada batu."
Serangan yang kedua, dari iblis setan kepada Yesus, lebih dahsyat lagi; iblis setan menggunakan ayat firman Tuhan, kemudian yang
ditawarkan adalah suatu kedudukan yang sangat tinggi sekali.
Bubungan -> kedudukan dan jabatan yang
tinggi.
Matius 4: 7
(4:7) Yesus
berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai
Tuhan, Allahmu!"
Tetapi Yesus kembali
menggunakan senjata perang-Nya, yaitu pedang roh.
Yesus berkata “Ada
pula tertulis”, itulah pedang roh. Dan Yesus kembali berkemenangan dalam peperangan yang kedua ini.
Hati-hati dengan serangan yang kedua, ini sering
kali terjadi, saksi Yehova dan aliran sesat yang lain bisa menggunakan ayat firman Tuhan.
Oleh sebab itu, jangan tergiur dengan kedudukan, jangan menangis karena hal yang lahiriah,
tetapi kembalilah kepada pedang roh, itulah firman Tuhan yang tertulis dalam kitab suci.
Namun ini pun belum
selesai, masih ada peperangan yang ketiga.
Matius 4:8-9
(4:8) Dan Iblis
membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan
kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
(4:9) dan
berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud
menyembah aku."
Serangan yang ketiga
lebih gencar dari serangan kedua; iblis setan membawa Yesus ke atas gunung lalu menunjukkan kerajaan dunia dan segala kemegahannya.
Hati-hati, seseorang yang mencintai dunia dengan kerajaan dunia dan kemegahannya, dia pasti
akan terjatuh dan binasa pada akhirnya.
Kalau saja kita
menggunakan pedang roh, kita akan berkemenangan menghadapi serangan ini,
seperti yang dilakukan oleh Yesus.
Matius 4: 10-11
(4:10) Maka
berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau
harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
(4:11) Lalu
Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.
Yesus berkemenangan,
karena menghadapi serangan iblis setan dengan menggunakan pedang roh.
Kalau kita lebih
memilih Tuhan, menggunakan pedang roh untuk menghalau iblis setan, malaikat
akan menjaga kita.
Yesus berkemenangan,
Dialah Raja di atas segala Raja, dan iblispun dikalahkan.
Inilah pribadi-pribadi dari anak-anak Obed Edom, mereka menjaga gudang perlengkapan.
Jangan injinkan perlengkapan-perlengkapan itu diambil oleh sesuatu yang tidak baik, menyusup masuk ke dalam.
Syarat menjaga perlengkapan.
Efesus 6: 14
(6:14) Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan
berbajuzirahkan keadilan,
Berdirilah tegap, inilah syarat untuk menjaga perlengkapan.
Artinya; kuat dan teguh hati, tidak mudah digoyahkan oleh apapun, baik hasutan dari
iblis setan, maupun hawa nafsu dan keinginan daging, maupun kerajaan dunia dan
kemegahannya, tetap kuat, tidak mudah goyah.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA
GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U.
Sitohang
No comments:
Post a Comment