Shalom!
Diberitahukan kepada seluruh pemirsa / pembaca setia Buli Buli Emas Berisi Manna di dalam maupun di luar negeri, bahwa kami tidak menayangkan transkip firman:
IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 10 JULI 2012.
Berhubung bapa Pdt. Daniel U. Sitohang, selaku Gembala Sidang GPT “BETANIA” Serang-Cilegon, sedang dalam keadaan kurang sehat / sakit typhus.
Kami mohon kepada seluruh pemirsa / pembaca Buli Buli Emas Berisi Manna, untuk mendoakan Pdt. Daniel U. Sitohang, selaku Gembala Sidang GPT “BETANIA” Serang-Cilegon, supaya Tuhan mengangkat sakit penyakit yang sedang dialami oleh Gembala Sidang GPT “BETANIA” Serang-Cilegon, sehingga dapat kembali melayani di setiap ibadah yang Tuhan percayakan ( 3 macam ibadah utama yaitu; Ibadah Pendalaman Alkitab, Ibadah Raya Minggu dan Ibadah Doa Penyembahan serta Ibadah Kaum Muda-Mudi Remaja ), dengan demikian, saudara/i dapat kembali menikmati setiap firman yang kami terbitkan.
Namun, untuk menghilangkan rasa lapar dan haus akan kebenaran firman Tuhan, kami telah menyediakan firman Tuhan yang pernah kami tayangkan sebelumnya, di bawah ini.
Terima kasih.
Salam hormat dari Gembala Sidang Pdt. Daniel U. Sitohang dan seluruh sidang jemaat GPT “BETANIA” Serang-Cilegon
Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorga Memberkati.
Tim Penulis
GPT “BETANIA” Serang-Cilegon
IBADAH RAYA MINGGU, 16 OKTOBER 2011
Shalom!
Salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus, kita bersyukur malam hari ini, kita boleh beribadah melayani kepada Tuhan.
Minggu lalu kita sudah melihat hukum yang kedelapan.
Dalam Yohanes 10: 1, kisah tentang pencuri. Memanjat tembok = pencuri, kalau itu dibiarkan maka akan memuncak menjadi perampok. Sedangkan ayat 2, Yesus adalah pintu ke domba-domba. Kemudian, pada ayat 9-12: Yesus adalah PINTU, dilanjutkan dengan GEMBALA YANG BAIK, sedangkan PENCURI, dilanjutkan dengan GEMBALA UPAHAN.
Gembala pemilik domba-domba bertanggung jawab atas domba-dombanya
Tetapi gembala upahan, melihat serigala, dia lari meninggalkan domba-domba
Kembali kita periksa Wahyu 3
Wahyu 3: 7-13
(3:7) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
(3:8) Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
(3:9) Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.
(3:10) Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.
(3:11) Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.
(3:12) Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
(3:13) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
Yesus menyatakan dirinya dalam 3 hal untuk memeriksa, mengoreksi keberadaan sidang jemaat di Filadelfia
I. sebagai firman dari Yang Kudus
II. sebagai firman dari Yang Benar
III. sebagai firman dari yang memegang kunci Daud
Setelah dikoreksi dengan 3 tampilan Nya, tampaklah keberadaan sidang jemaat di Filadelfia di hadapan Tuhan, sehingga Yesus berkata “Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. AKU TAHU BAHWA KEKUATANMU TIDAK SEBERAPA, namun ENGKAU MENURUTI FIRMAN-KU dan ENGKAU TIDAK MENYANGKAL NAMA-KU.”
Inilah keberadaan sidang jemaat di Filadelfia di hadapan Tuhan, walaupun kekuatan mereka tidak seberapa, tetapi sidang jemaat di Filadelfia;
1. Menuruti firman Tuhan
2. Tidak menyangkal nama Tuhan = pikul salib
Kekuatan sidang jemaat di Filadelfia tidak seberapa, sama seperti kita, tetapi biarlah kiranya kita menuruti firman Tuhan dan tidak menyangkal nama Yesus = mau pikul salib.
Keterangan:
1. Menuruti firman Tuhan
Menuruti firman Tuhan = melakukan perintah-perintah Allah
1 Yohanes 5: 2-3
(5:2) Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya.
(5:3) Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,
Menuruti perintah-perintah Nya / melakukan firman Tuhan itu adalah tanda MENGASIHI TUHAN dan MENGASIHI SESAMA.
Berarti, sejauh mana kita melakukan firman Tuhan, sejauh itulah kita mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama.
Firman tidak berat untuk dilakukan, yang berat / sukar untuk dilakukan adalah kebebalan, hati yang keras, kedegilan, kebodohan, kesombongan, itulah yang berat.
Mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama = melakukan 10 hukum Allah, yang tertulis dalam 2 loh batu.
10 hukum Allah terdapat dalam kitab Keluaran 20: 2-17, dibagi menjadi 2 bagian
- Hukum 1-4, ditulis dalam loh batu pertama
Berarti mengasihi Tuhan.
Karena hukum 1-4 semuanya berkaitan dengan Tuhan.
- Hukum 5-10, ditulis dalam loh batu kedua
Berarti mengasihi sesama.
Karena hukum 5-10, kaitannya dengan sesama.
Tiba saatnya kita melihat hukum yang kesembilan.
Keterangan:
HUKUM YANG KESEMBILAN
Keluaran 20: 16
(20:16) Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
Inilah hukum yang kesembilan “jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesama mu”
Berarti kalau berbicara terhadap sesama, jangan berdusta, bicaralah apa adanya, kalau ya, katakan ya, kalau tidak, katakan tidak.
Matius 5: 37
(5:37) Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Jadi kalau berbicara, ya di atas ya, tidak di atas tidak, sebab lebih dari pada itu, berasal dari si jahat = berbuat jahat.
Keluaran 23: 1-3
(23:1) "Janganlah engkau menyebarkan kabar bohong; janganlah engkau membantu orang yang bersalah dengan menjadi saksi yang tidak benar.
(23:2) Janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang melakukan kejahatan, dan dalam memberikan kesaksian mengenai sesuatu perkara janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang membelokkan hukum.
(23:3) Juga janganlah memihak kepada orang miskin dalam perkaranya.
Saudaraku, 5 hal akan terjadi karena saksi dusta terhadap sesama
1. Janganlah engkau menyebarkan kabar bohong
Artinya: karena saksi dusta, kebohongan disebar luaskan
2. Janganlah engkau membantu orang yang bersalah dengan menjadi saksi yang tidak benar
Artinya: karena saksi dusta, yang salah dibenarkan, dibantu dan dibela
3. Janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang melakukan kejahatan
Artinya: karena saksi dusta, turut-turut melakukan kejahatan
4. Janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang membelokkan hukum
Artinya: karena saksi dusta, turut-turut membelokkan hukum, akhirnya banyak orang membuat aturan sendiri
5. Janganlah memihak kepada orang miskin dalam perkaranya
= menuruti perasaan, sehingga tidak ada keadilan
Karena saksi dusta, melihat orang miskin yang bersalah, menjadi dibela-bela
Inilah 5 hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, karena saksi dusta terhadap sesama
Sebagai contoh
Kita akan melihat satu kisah yang menarik, dimana saksi dusta naik untuk menjadi saksi bagi Ahab, raja Israel.
1 Raja-raja 22: 1-6
(22:1) Tiga tahun lamanya orang tinggal aman dengan tidak ada perang antara Aram dan Israel.
(22:2) Pada tahun yang ketiga pergilah Yosafat, raja Yehuda, kepada raja Israel.
(22:3) Berkatalah raja Israel kepada pegawai-pegawainya: "Tahukah kamu, bahwa Ramot-Gilead sebenarnya milik kita? Tetapi kita tinggal diam saja dan tidak merebutnya dari tangan raja negeri Aram."
(22:4) Lalu katanya kepada Yosafat: "Maukah engkau pergi bersama-sama aku untuk memerangi Ramot-Gilead?" Jawab Yosafat kepada raja Israel: "Kita sama-sama, aku dan engkau, rakyatku dan rakyatmu, kudaku dan kudamu."
(22:5) Tetapi Yosafat berkata kepada raja Israel: "Baiklah tanyakan dahulu firman TUHAN."
(22:6) Lalu raja Israel mengumpulkan para nabi, kira-kira empat ratus orang banyaknya, kemudian bertanyalah ia kepada mereka: "Apakah aku boleh pergi berperang melawan Ramot-Gilead atau aku membatalkannya?" Jawab mereka: "Majulah! Tuhan akan menyerahkannya ke dalam tangan raja."
Saudaraku, 400 nabi naik menjadi saksi dusta bagi Ahab, raja Israel, sebab jawaban dari 400 nabi-nabi kepada raja Ahab adalah perkataan dusta.
Mari kita buktikan
1 Raja-raja 22: 21-23
(22:21) Kemudian tampillah suatu roh, lalu berdiri di hadapan TUHAN. Ia berkata: Aku ini akan membujuknya. TUHAN bertanya kepadanya: Dengan apa?
(22:22) Jawabnya: Aku akan keluar dan menjadi roh dusta dalam mulut semua nabinya. Ia berfirman: Biarlah engkau membujuknya, dan engkau akan berhasil pula. Keluarlah dan perbuatlah demikian!
(22:23) Karena itu, sesungguhnya TUHAN telah menaruh roh dusta ke dalam mulut semua nabimu ini, sebab TUHAN telah menetapkan untuk menimpakan malapetaka kepadamu."
Saudaraku, kalau 400 nabi-nabi memberikan kesaksian palsu / menjadi saksi dusta bagi Ahab, raja Israel, itu karena mulut nabi-nabi telah dikuasai roh dusta.
Kalau dikuasai roh dusta, setiap perkataanya palsu. Maka kalau nabi berdusta, itulah yang disebut nabi-nabi palsu.
2 Petrus 2: 1-3
(2:1) Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
(2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.
(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.
Saudaraku, nabi-nabi palsu / guru-guru palsu, mereka menyampaikan firman dengan ceritera-ceritera isapan jempol.
Kalau menyampaikan firman Tuhan dengan ceritera-ceritera isapan jempol, itu yang disebut guru-guru palsu, karena menyampaikan firman tidak sesuai dengan petunjuk Allah.
Sebab itu, seringkali saya sampaikan, hati-hati dengan pemberitaan firman yang dikaitkan dengan cerita-cerita tentang si kancil, si buaya / cerita isapan jempol / dongeng, karena mereka itu adalah nabi-nabi palsu = dikuasai roh dusta, sebab tidak menyampaikan firman sesuai dengan petunjuk Allah.
2 Petrus 2: 17
(2:17) Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.
Saudaraku, guru-guru palsu / nabi-nabi palsu, menyampaikan firman Tuhan tidak sesuai dengan pentunjuk Allah, itu diibaratkan dengan 2 hal:
a. Seperti mata air yang kering
Ada sumber tetapi kering, tidak mengeluarkan air = tidak menghasilkan pembukaan rahasia firman Tuhan, hanya bisa menceritakan ceritera-ceritera isapan jempol dan dongeng-dongeng = tidak memuaskan rasa dahaga = yang haus tetap haus, yang lapar tetap lapar.
Hati-hati! Banyak gereja kelihatan bertumbuh dan sepertinya luar biasa, tetapi rapuh, tidak kuat menghadapai masalah, karena tidak mendapatkan pembukaan rahasia firman Tuhan / firman nubuatan, jelas dan tegas.
b. Seperti kabut yang dihalaukan taufan
Artinya saudaraku: tidak punya daya tahan yang kuat, sehingga tidak lama lenyap / tidak bertahan lama, segera lenyap.
Kalau keberadaan seseorang seperti ini, berarti ada yang tidak beres dalam dirinya.
Kalau seorang hamba Tuhan, yang bukan diutus Allah, menyampaikan firman dengan ceritera-ceritera isapan jempol / menyampaikan firman Tuhan tanpa pentunjuk Allah, tidak akan bertahan lama.
Demikian juga, kehidupan yang dikuasai roh dusta, tidak akan bertahan lama, baik dalam pekerjaan / profesinya tidak akan bertahan lama, baik dalam sekolah, maupun dalam komunitas, jika dikuasai roh dusta maka tidak akan bertahan lama.
Akibat mendengarkan nabi-nabi palsu
1. 1 Raja-raja 22: 17
(22:17) Lalu jawabnya: "Telah kulihat seluruh Israel bercerai-berai di gunung-gunung seperti domba-domba yang tidak mempunyai gembala, sebab itu TUHAN berfirman: Mereka ini tidak punya tuan; baiklah masing-masing pulang ke rumahnya dengan selamat."
AKIBAT YANG PERTAMA adalah tercerai berai di gunung-gunung = liar = tidak tergembala dalam satu kandang dan satu gembala, sehingga keberadaan mereka LIAR / BERADA DI GUNUNG-GUNUNG.
Ayub 39: 10-11
(39:10) Ia menertawakan keramaian kota, tidak mendengarkan teriak si penggiring;
(39:11) ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau.
Tidak mendengarkan teriak si penggiring = tidak mendengarkan suara gembala.
Tidak mendengarkan suara gembala lalu berada di gunung-gunung untuk mencari yang hijau-hijau.
Sebentar berada di gereja A, gereja B, ikut KKR sana sini, setiap gereja dijelajahi untuk mencari yang hijau-hijau / dengan alasan mencari firman. Tetapi sebenarnya, alasan itu tidak tepat, bukanlah karena firman, melainkan liar, tidak tergembala.
Ciri-ciri domba yang tidak tergembala
Matius 9: 36
(9:36) Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.
Kalau domba tidak tergembala, cirinya
a. Lelah
Artinya: tidak menguduskan hari sabat = tidak ada hari perhentian
Sesungguhnya Tuhan baik sekali, Tuhan memberikan 6 hari untuk manusia, kemudian Tuhan memberikan hari perhentian, hari ke 7, tetapi orang terus menerus bekerja, sehingga yang terjadi adalah kelelahan.
Sebetulnya keadaan mereka lelah, tetapi tidak mau masuk pada hari perhentian, hari sabat.
Sudah lelah tetapi tidak mau menguduskan hari sabat, bagaimana mungkin bisa mengatasi masalah !?
Sebab itu, terlepas dari kekurangan-kekurangan, masuklah pada hari perhentian, hari sabat, hari ketujuh.
Sebab itu, terlepas dari kekurangan-kekurangan, masuklah pada hari perhentian, hari sabat, hari ketujuh.
Keluaran 20: 8-11
(20:8) Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
(20:9) enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
(20:10) tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
(20:11) Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
Tuhan tahu, supaya jangan mengalami kelelahan setelah 6 hari melakukan segala aktivitas, Tuhan memberikan hari ke 7, hari perhentian. Itu sebabnya Tuhan menguduskan hari sabat.
Sesungguhnya, kalau masuk pada hari perhentian / menguduskan hari sabat, maka kita akan diberkati, tetapi kalau tidak tergembala, maka akan mengalami kelelahan karena banyaknya masalah-masalah yang sedang terjadi.
Saya bersyukur kepada Tuhan, sebetulnya rasa capek, lelah itu ada, tetapi mau tidak mau saya harus masuk dalam hari perhentian, sebab itu adalah salah satu cara supaya kita dapat mengatasi segala masalah di dunia ini.
b. Terlantar
Artinya: tidak mendapat perhatian dari gembala = tidak mendapat makanan dan minuman secara rohani, yaitu firman dan Roh Kudus
Orang yang terlantar, jarang sekali tubuh mereka gemuk, sehat, rapih dan sebagainya. Tetapi karena mereka terlantar, tidak mendapat perhatian, sehingga kurus kering, kerempeng, pakaian compang-camping dan itu dibiarkan.
Orang Kristen yang tidak setia / terlantar, meskipun dia kaya / banyak harta, tetapi rohaninya terlantar, seperti yang saya sebut tadi.
2. 1 Raja-raja 22: 26-27
(22:26) Berkatalah raja Israel: "Tangkaplah Mikha, bawa dia kembali kepada Amon, penguasa kota, dan kepada Yoas, anak raja,
(22:27) dan katakan: Beginilah titah raja: Masukkan orang ini dalam penjara dan beri dia makan roti dan minum air serba sedikit sampai aku pulang dengan selamat."
AKIBAT YANG KEDUA: nabi Mikha ditangkap dan dipenjarakan
Arti rohaninya untuk kita sekarang adalah tidak membutuhkan lagi firman nubuatan, itulah firman pengajaran yang rahasaianya dibukakan.
Bila sudah mendengarkan nabi-nabi palsu, sudah pasti tidak membutuhkan lagi firman pengajaran yang rahasianya dibukakan. Sebab, jika firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, maka segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati akan tersingkap.
Kalau gereja Tuhan tidak membutuhkan firman pengajaran, telinga dialihkan pada guru-guru palsu / nabi-nabi palsu untuk mendengar cerita-cerita isapan jempol dan dongeng-dongeng.
2 Timotius 4: 3-4
(4:3) Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
(4:4) Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Ajaran sehat = firman pengajaran yang rahasianya dibukakan
Kalau firman pengajaran dipenjarakan, maka yang dicari adalah guru-guru palsu, untuk memuaskan telinga, lewat firman ceritera-ceritera isapan jempol, dan dongeng-dongeng.
Sebab itu, suatu kemurahan bagi kita semua, kalau kita bisa mendengarkan firman pengajaran yang rahasaianya dibuakakan. Oleh sebab itu yang dibutuhkan adalah kerendahan hati, bukan kepintaran, dan itu adalah kerinduan Tuhan.
1 Raja-raja 22: 26-27
(22:26) Berkatalah raja Israel: "Tangkaplah Mikha, bawa dia kembali kepada Amon, penguasa kota, dan kepada Yoas, anak raja,
(22:27) dan katakan: Beginilah titah raja: Masukkan orang ini dalam penjara dan beri dia makan roti dan minum air serba sedikit sampai aku pulang dengan selamat."
Saudaraku, kalau firman pengajaran sudah dipenjarakan, maka yang terjadi adalah menikmati makanan serba sedikit dan minuman serba sedikit.
Sama halnya dengan nabi-nabi palsu, memberitakan firman dengan cerita isapan jempol / dongeng-dongeng nenek tua, dimana firman Tuhan yang disampaikan serba sedikit, juga air minumnya serba sedikit.
Kalau tidak ada firman pengajaran, semuanya serba sedikit, cukup 2 ayat selesai, lalu dilanjutkan dengan cerita yang panjang.
Bandingkan dengan firman penyucian
Efesus 5: 26
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
Saudaraku, mandi dengan air firman Tuhan, itulah firman penyucian. Mandi berarti dibutuhkan air yang banyak, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, ayat menjelaskan ayat, dan tidak cukup dengan 2, 3 ayat.
Sebab, mandi membutuhkan air yang banyak sampai bersih, itulah ayat menjelaskan ayat, sampai rahasianya dibukakan, tidak cukup dengan 2, 3 gayung saja.
3. 1 Raja-raja 22: 34-37
(22:34) Tetapi seseorang menarik panahnya dan menembak dengan sembarangan saja dan mengenai raja Israel di antara sambungan baju zirahnya. Kemudian ia berkata kepada pengemudi keretanya: "Putar! Bawa aku keluar dari pertempuran, sebab aku sudah luka."
(22:35) Tetapi pertempuran itu bertambah seru pada hari itu, dan raja tetap ditopang berdiri di dalam kereta berhadapan dengan orang Aram itu, sampai ia mati pada waktu petang. Darahnya mengalir dari lukanya ke dalam palung kereta.
(22:36) Kira-kira pada waktu matahari terbenam terdengarlah teriakan di sepanjang barisan tentara itu: "Masing-masing ke kotanya, masing-masing ke negerinya!
(22:37) Raja sudah mati!" Maka pulanglah mereka ke Samaria, lalu mereka menguburkan raja di Samaria.
AKIBAT YANG KETIGA: akhirnya raja Ahab mati
Dimulai dari tidak tergembala, kemudian tidak suka dengan firman pengajaran, sehingga akhirnya raja Ahab mati.
Seandainya raja Ahab mendengarkan nubuatan dari nabi Mikha yang berbicara sesuai petunjuk Allah, tidak mungkin raja Ahab mati, ini sangat disayangkan sekali.
Tetapi aneh, banyak orang suka mendengarkan cerita-cerita isapan jempol, firman yang lucu-lucu, karena mereka tidak mau dikoreksi, dosanya disucikan oleh firman pengajaran yang rahasianya dibukakan. Sesungguhnya mereka adalah manusia lahiriah, sehingga melihat seorang hamba Tuhan dengan ukuran sendiri, yaitu apabila seorang hamba Tuhan sering bepergian ke Israel, Yerusalem / lebih melihat sisi yang lahiriah, yang duniawi.
Tetapi manusia rohani, terlepas dari daya tarik bumi, melayang / melambung tinggi, melihat segala perkara yang di atas.
Ada 2 jenis kematian
1. Mati rohani
= seluruh anggota tubuh tidak dapat dipergunakan untuk melayani Tuhan
Lihat saja orang yang mati rohani, pasti tidak bisa melayani Tuhan, jangankan melayani, beribadah pun tidak bisa.
2. Kematian kekal
= binasa
Itulah 3 akibat dari pada mendengarkan nabi-nabi palsu, sebab nabi-nabi palsu sendiri tidak masuk dalam kerajaan sorga. Nabi-nabi palsu saja tidak masuk dalam kerajaan sorga, apalagi yang mendengarkannya.
Jalan keluar supaya jangan ada saksi dusta
1 Raja-raja 22: 17
(22:17) Lalu jawabnya: "Telah kulihat seluruh Israel bercerai-berai di gunung-gunung seperti domba-domba yang tidak mempunyai gembala, sebab itu TUHAN berfirman: Mereka ini tidak punya tuan; baiklah masing-masing pulang ke rumahnya dengan selamat."
JALAN KELUARNYA: biarlah kita kembali pada kisah semula, apa yang disampaikan Mikha kepada Ahab, yaitu baiklah masing-masing pulang ke rumah nya dengan selamat = pulang ke rumah masing-masing dengan selamat
Artinya: berada dalam kandang penggembalaan, digembalakan oleh satu gembala = tekun dalam 3 macam ibadah utama, baik IBADAH PENDALAMAN ALKITAB disertai perjamuan suci, baik dalam IBADAH RAYA / UMUM HARI MINGGU disertai dengan kesaksian, dan baik IBADAH DOA PENYEMBAHAN, dan bagi mereka yang belum dapat mengikuti ketiganya, biarlah merindu kepada Tuhan, supaya dapat bersama-sama berada di rumah masing-masing, dalam kandang penggembalaan, menikmati uluran tangan belas kasih Tuhan, sehingga tidak terlantar dan tidak mengalamai kelelahan dalam menghadapi masalah-masalah.
Firman nubuatan begitu indah pada malam hari ini, pulanglah ke rumah masing-masing.
Perkataan nabi Mikha ini tidak bisa disanggah dan tidak bisa ditolak.
Di dalam ruangan suci terdapat 4 lapis tudung perlindungan
1. Tudung Tabernakel
2. Tudung bulu kambing
3. Tudung kulit domba jantan yang diwarnai merah
4. Tudung kulit lumba-lumba / minak gajah
Artinya: kalau berada di kandang penggembalaan, ada perlindungan Tuhan, sehingga kita selamat di bumi, selamat sampai di sorga, selamat untuk selama-lamanya.
Mari kita lihat tudung perlindungan yang memberi perlindungan pada kita
Wahyu 21: 3-5
(21:3) Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
(21:4) Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
(21:5) Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
Kalau berada di bawah tudung perlindungan Tuhan, maka selamat sampai masuk ke Yerusalem yang baru.
Tuhan tidak pernah merugikan kita, tetapi Tuhan memberikan keuntungan yang besar kepada kita, dilindungi sampai dibawa masuk ke Yerusalem yang baru.
Berada di dalam tudung perlindungan
1. Maut tidak ada lagi = tidak mengalami kematian
2. Tidak ada perkabungan, kesusahan
3. Tidak ada ratap tangis
4. Tidak ada dukacita
Ayo perhatikan apa yang dinubuatkan oleh Mikha yaitu “baiklah masing-masing pulang ke rumahnya dengan selamat”, tergembala dengan baik, dalam satu kandang, satu gembala.
Yesus adalah gembala yang baik, tak kan kekurangan aku, oleh Mazmur Daud.
Yesus adalah gembala yang baik, tak kan kekurangan aku, oleh Mazmur Daud.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment