KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, September 24, 2012

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 22 SEPTEMBER 2012




Tema:  STUDY YUSUF
(seri 45)

Subtema: MENGASIHI, BERARTI; LAHIR DAN MENGENAL ALLAH

Shalom!
Salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya besar, kita boleh beribadah malam hari ini.

Segera kita mendengarkan firman Tuhan, kembali kita memeriksa Kejadian 37.
Kejadian 37: 16
(37:16) Sahutnya: "Aku mencari saudara-saudaraku. Tolonglah katakan kepadaku di mana mereka menggembalakan kambing domba?"

Kalau kita perhatikan di sini, Yusuf berusaha mencari saudara-saudaranya yang sedang menggembalakan kambing domba.

Dari pembacaan ayat 16 ini, kita dapat MENYIMPULKAN DUA HAL.
KESIMPULAN PERTAMA: YUSUF BERTANGGUNG JAWAB ATAS TUGAS YANG DIA TERIMA DARI YAKUB, AYAHNYA.
Ini menunjuk kepada hamba yang baik dan setia = hamba yang baik dilihat dari kesetiaannya.
Dalam kitab Amsal 20: 6, dikatakan:Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?
Kemudian, hamba yang baik, setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil.

Dari pembacaan ayat 16 ini, kita dapat MENYIMPULKAN DUA HAL.
KESIMPULAN KEDUA: YUSUF MENGASIHI SAUDARA-SAUDARANYA.
Seandainya Yusuf tidak mengasihi saudara-saudaranya, ia tidak akan berupaya untuk mencari saudara-saudaranya itu.

1 Yohanes 4: 7
(4:7) Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.

Setiap orang yang mengasihi; LAHIR DARI ALLAH, kemudian ia MENGENAL ALLAH.
Itu sebabnya, di sini kita dihimbau untuk saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi, maka ia;
-      lahir dari Allah.
-      mengenal Allah.

Keterangan: LAHIR DARI ALLAH.
1 Yohanes 3: 9
(3:9) Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

Lahir dari Allah, berarti; lahir dan DIKANDUNG DARI BENIH ILAHI, bukan dari benih yang fana.
Kemudian, kalau kita perhatikan di sini, setiap orang yang lahir dari Allah, ia TIDAK BERBUAT DOSA LAGI = dosa tidak berkuasa dalam daging = tidak hidup di bawah hukum Taurat.

Jadi, orang yang mengasihi, ia tidak berada di bawah hukum Taurat.

1 Petrus 1: 22-23
(1:22) Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
(1:23) Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.

Yang dilahirkan dari benih ilahi, itulah firman Tuhan, MENYUCIKAN DIRI DI HADAPAN TUHAN.
Menyucikan diri di hadapan Tuhan = TIDAK BERBUAT DOSA LAGI / DOSA TIDAK BERKUASA DI DALAM DAGING.

Saudaraku, menyucikan diri, berarti; HIDUP SUCI, mulai dari perkataan suci, pemikiran suci, sudut pandang suci, tingkah laku suci, sifat tabiat suci, gerak-gerikpun suci, dalam segala sesuatu suci.
Itu sudah menjadi suatu keharusan bagi kita semua, secara khusus kehidupan muda remaja, terlebih imam-imam yang dipercayakan tugas / dipercayakan tanggung jawab di atas pundak, itulah ibadah pelayanan.
Biarlah kita hidup suci, supaya kita MENJADI PENDAMAIAN bagi setiap orang, di manapun kita berada.

Kuasa dari kasih.
1 Yohanes 4: 9-10
(4:9) Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
(4:10) Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

Kasih Allah itu dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
Allah Bapa mengutus Anak-Nya yang tunggal SEBAGAI PENDAMAIAN BAGI DOSA-DOSA MANUSIA, supaya manusia memperoleh hidup yang kekal.

1 Yohanes 4: 11
(4:11) Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.

Supaya terwujudnya tugas pendamaian ini, biarlah kita SALING MENGASIHI SATU DENGAN YANG LAIN.

Kemudian, mari kita lihat; SUPAYA TERWUJUDNYA PENYUCIAN.
1 Petrus 1: 22
(1:22) Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

Saudaraku, terwujudnya penyucian itu, karena ketaatan seseorang kepada kebenarAN, sehingga seseorang dapat mengamalkan kasih persaudaraan dengan tulus ikhlas = SUNGGUH-SUNGGUH SALING MENGASIHI DENGAN SEGENAP HATI.
Mengamalkan = melakukan = melaksanakan.

Oleh sebab itu, supaya kita dapat mengamalkan kasih persaudaraan dengan tulus ikhlas / sungguh-sungguh mengasihi dengan segenap hati, mari kita taat kepada kebenaran, taat kepada firman Tuhan, hukum Allah, perintah-perintah, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan yang sudah Tuhan tentukan.
Berarti, dengan kata lain; TIDAK TAAT KEPADA HAL-HAL YANG LAIN LAGI.

Syarat untuk dilahirkan kembali dari benih ilahi.
Matius 13: 3, 8-9
(13:3) Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
(13:8) Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.
(13:9) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Sebagian benih jatuh di tanah yang baik, lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.

Mari kita lihat; ARTI ROHANINYA.
Matius 13: 23
(13:23) Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."

-      BENIH yang ditaburkan, itulah FIRMAN TUHAN,
-      sedangkan TANAH YANG BAIK ialah ORANG YANG MENDENGAR FIRMAN itu dan MENGERTI.
Mendengar firman Tuhan = menerima firman Tuhan.
Mengerti = melakukan firman Tuhan.

Jadi, syarat untuk dilahirkan kembali dari benih ilahi adalah MENJADI TANAH YANG BAIK, yaitu mendengar / menerima firman Tuhan dan mengerti / melakukan firman itu.
Sehingga kalau kita perhatikan di sini, tanah yang baik itu menghasilkan buah;
-      BUAH 100 KALI LIPAT.
Matius 19: 27
(19:27) Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"
(19:28) Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
(19:29) Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.

Buah 100 kali lipat, itulah HIDUP YANG KEKAL.
Tujuan kita beribadah dan melayani, tentunya adalah ingin mendapatkan berkat 100 kali lipat, itulah Kerajaan Sorga.

Ciri-ciri orang yang memperoleh / menerima hidup yang kekal adalah meninggalkan segala sesuatunya, yaitu;
1.    MENINGGALKAN RUMAHNYA
Rumah menggambarkan kehidupan manusia.
Berarti, meninggalkan rumahnya, artinya; menyangkal diri + pikul salib.
Orang yang seperti ini pasti memperoleh buah 100 kali lipat, percayalah.

2.    MENINGGALKAN SAUDARANYA LAKI-LAKI / SAUDARANYA PEREMPUAN.
Artinya; tidak menuruti hawa nafsu dan keinginan daging lagi.
Sebab saudaranya laki-laki / saudaranya perempuan -> darah dan daging.
Tetapi memang, untuk melepaskan diri dari hawa nafsu dan keinginan daging tidaklah mudah, kalau seseorang tidak memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus.

3.    MENINGGALKAN BAPA / IBUNYA (ORANG TUANYA).
Kejadian 2: 23-24
(2:23) Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
(2:24) Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

Meninggalkan orang tua, berarti; ada persekutuan antara tubuh dengan kepala, seperti jemaat menyatu dengan Kristus.
Jadi, orang yang meninggalkan orang tuanya, adalah orang yang menyatu di dalam kasih Kristus, seperti seorang laki-laki akan meninggalkan kedua orang tuanya dan menjadi satu dengan isterinya.
Kalau ia tidak meninggalkan orang tuanya, tidak mungkin ada kesatuan antara tubuh dengan kepala.
Orang yang seperti ini juga akan memperoleh buah 100 kali lipat.

4.    MENINGGALKAN ANAK-ANAK.
Matius 12: 47-50
(12:47) Maka seorang berkata kepada-Nya: "Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau."
(12:48) Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepada-Nya: "Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?"
(12:49) Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!
(12:50) Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."

Meninggalkan anak-anak; artinya; melakukan kehendak Bapa di sorga, sama seperti Yesus, sebagai anak dari seorang perempuan. Antara Yesus dan Maria, itu adalah antara ibu dan anak.
Kalau kita melakukan kehendak Bapa di sorga, mereka yang kita kasihi, yaitu anak, mereka bukan menjadi nomor satu.

5.    MENINGGALKAN LADANGNYA
Artinya; meninggalkan segala usaha pekerjaan = tidak terikat dengan pekerjaan.
Ladang -> usaha pekerjaan.

Jadi, 5 perkara inilah yang harus ditinggalkan, sehingga dengan demikian, mereka yang mengikuti Tuhan, akan memperoleh buah 100 kali lipat.

Sehingga kalau kita perhatikan di sini, tanah yang baik itu menghasilkan buah;
-      BUAH 60 KALI LIPAT.
Mari kita kaitkan angka 60 dengan kelahiran Yakub.

Kejadian 25 : 23-26
(25:23) Firman TUHAN kepadanya: "Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda."
(25:24) Setelah genap harinya untuk bersalin, memang anak kembar yang di dalam kandungannya.
(25:25) Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.
(25:26) Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.

Yakub lahir ketika Ishak berumur 60 tahun.
Pada saat Yakub lahir, Yakub memegang tumit Esau, itu artinya; hak kesulungan itu jatuh ke tangan Yakub.

Itu sebabnya, kalau kita perhatikan dalam ayat 23, dikatakan; “... anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda” = Esau menjadi hamba, sedangkan Yakub menjadi tuan.
·         Hamba = budak dosa, karena hidup menuruti hawa nafsu daging.
·         Tuan = pemerintah = imamat yang rajani = pelayanan.
Berarti, pelayanan adalah hak kesulungan, yang akhirnya jatuh ke tangan Yakub.

Untuk menguatkan ayat ini, mari kita perhatikan kitab Keluaran 4.
Keluaran 4: 22-23
(4:22) Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
(4:23) sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."

Jadi, hak kesulungan itu adalah IBADAH PELAYANAN YANG TUHAN PERCAYAKAN.
Itu sebabnya, Tuhan berusaha membebaskan Yakub / Israel dari Mesir, tanah perbudakan, dibawa masuk ke tanah Kanan, tanah perjanjian, untuk beribadah kepada Tuhan.

Biarlah kita senantiasa tekun dalam 3 macam ibadah + ibadah kaum muda, jangan terpengaruh dengan situasi kondisi yang ada, jangan terpengaruh dengan orang yang malas ke gereja, jangan terpengaruh dengan hal-hal yang lain, yaitu hal-hal yang tidak baik, sehingga dengan demikian kita memperoleh buah 60 kali lipat.
Barangkali secara jasmani kita bukan anak yang pertama, tetapi kalau kita setia beribadah kepada Tuhan, maka hak kesulungan itu menjadi bagian kita, itulah buah 60 kali lipat.

Kesimpulannya; buah 60 kali lipat adalah hak kesulungan, itulah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.

-      BUAH 30 KALI LIPAT.
30 kali lipat -> Yesus memulai pelayanan-Nya.

Lukas 3: 23
(3:23) Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,

Yesus memulai pelayanan-Nya ketika berumur 30 tahun.
Yesus memulai pelayanan-Nya dengan baik dan mengakhiri pelayanan-Nya dengan baik pula, dengan bukti; sebagai seorang hamba Ia mengosongkan diri, dan sebagai seorang manusia Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib (Filipi 2: 7).
Taat sampai mati = setia kepada Tuhan.

Apapun tugas yang Tuhan percayakan, biarlah kita tetap setia mengerjakannya dengan baik, seperti Yesus Kristus, Dia mengawali pelayanan dengan baik, dan mengakhirinya dengan baik = diawali dengan daging, diakhiri dengan roh.

2 Timotius 4: 7-8
(4:7) Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
(4:8) Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

Rasul Paulus mengakhiri pelayanannya sampai mencapai garis akhir, disertai dengan memelihara iman, dan akhirnya, Rasul Paulus dikaruniakan mahkota kebenaran.

Ada 3 hal yang harus diwaspadai supaya kita dilahirkan kembali dari benih ilahi.
Matius 13: 4-7
(13:4) Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
(13:5) Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
(13:6) Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
(13:7) Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.

1.    SEBAGIAN BENIH JATUH DI PINGGIR JALAN.
Mari kita lihat; ARTI ROHANINYA.
Matius 13: 18-19
(13:18) Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu.
(13:19) Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.

Benih yang ditaburkan, itulah firman Tuhan, sedangkan pinggir jalan, artinya; mendengarkan firman tentang Kerajaan Sorga tetapi tidak mengerti (mendengar tetapi tidak melakukannya).
Sehingga akhirnya, orang itu berubah menjadi jahat, karena hatinya dikuasai / dirampas oleh si jahat.

Mendengar tetapi tidak melakukan firman Tuhan = FIRMAN TIDAK MEMPEROLEH TEMPAT DI DALAM HATI.
Jika firman Tuhan tidak memperoleh tempat dalam hati, maka si jahatlah yang mengambil alih tempat di dalam hati, akhirnya keadaan orang itu menjadi jahat.
Sangat disayangkan kalau ada orang mendengar firman Tuhan, namun tidak mau mengerti, dengan beralasan: “Saya ini bodoh.

2.    BENIH ITU JATUH DI TANAH YANG BERBATU-BATU YANG TIDAK BANYAK TANAHNYA.
Mari kita lihat; ARTI ROHANINYA.
Matius 13: 20-21
(13:20) Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
(13:21) Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad.

Benih yang ditaburkan -> firman Tuhan, sedangkan tanah yang berbatu-batu, artinya; orang itu segera mendengar firman Tuhan dengan gembira, tetapi firman itu tidak berakar.
Kalau benih itu tumbuh namun tidak berakar, kerugiannya adalah tidak kuat menghadapi aniaya karena firman, tidak kuat menghadapi ujian-ujian / cobaan-cobaan.

Kita bandingkan dengan POHON YANG TUMBUH DI PINGGIR SUNGAI AIR KEHIDUPAN; di mana akar-akarnya yang merambat ke air, sehingga pohon itu kuat, daunnya hijau, daunnya tidak pernah layu, bahkan daunnya menjadi obat.

MENGAPA BENIH YANG DITABUR ITU TIDAK BERAKAR?
Karena benih itu ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, yang tanahnya sangat tipis.
Tanah yang berbatu-batu adalah gambaran dari hati yang keras.
Kalau tanah hati kita ini keras, benih yang ditabur tidak akan berakar, barangkali tumbuh sesaat, tetapi tidak berakar.

3.    SEBAGIAN BENIH JATUH DI TENGAH SEMAK DURI.
Mari kita lihat; ARTI ROHANINYA.
Matius 13: 22
(13:22) Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

Benih yang ditaburkan -> firman Tuhan, sedangkan semak duri, artinya; gambaran dari orang yang mendengar firman tetapi penuh dengan kekuatiran dunia, penuh dengan kekuatiran oleh tipu daya kekayaan.
Sehingga dengan demikian, benih firman yang ditaburkan itu, tidak menghasilkan buah karena terhimpit oleh tipu daya kekayaan.
Tipu daya kekayaan adalah keinginan seseorang untuk menjadi kaya, ini akan menghimpit firman Tuhan sehingga firman tidak bertumbuh tidak berakar dan tidak menghasilkan buah.

SEDIKIT KESAKSIAN;
Sebelum saya menjadi seorang hamba Tuhan, saya menginginkan kekayaan. Di tengah-tengah pemikiran ingin menjadi kaya, saya berusaha mengandalkan segenap kemampuan saya, tetapi pada saat saya berusaha untuk kaya, justru saya mengabaikan firman Tuhan, membelakangi Tuhan, jauh dari setiap ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan = tidak mengandalkan Tuhan.
Berarti, firman itu terhimpit oleh karena tipu daya, di mana seseorang ingin menjadi kaya.

Kekekuatiran dunia dan keinginan untuk kaya, bisa menghimpit firman Tuhan, sehingga ia tidak bertumbuh, tidak berakar dan tidak berbuah banyak, ini harus kita waspadai jangan terpengaruh dengan sesuatu yang tidak suci, jangan terpengaruh dengan sesuatu yang tidak benar.

Ketika iblis mencobai Yesus, dan membawa Yesus ke atas gunung yang tinggi, lalu iblis setan menunjukkan kekayaan dan kemegahan dunia, asal Yesus mau menyembah iblis setan, tetapi dengan ketegasan Yesus berkata: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

Keterangan: MENGENAL ALLAH.
1 Yohanes 4: 7
(4:7) Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.

Saudaraku, marilah kita saling mengasihi, sebab orang yang mengasihi itu lahir dari Allah, dan IA MENGENAL ALLAH.
Jadi, setiap orang yang mengasihi, ia mengenal Allah.

Mengenal Allah bukan karena ikut-ikutan, tetapi mengenal secara pribadi / dari hati ke hati.
Mengasihi itu tidak semudah mengucapkannya tetapi biarlah kita saling mengasihi, karena orang yang mengasihi itu lahir dari Allah, dan mengenal Allah.

Mari kita lihat; ORANG YANG MENGENAL ALLAH.
Yohanes 10: 14
(10:14) Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku

Domba-domba mengenal gembala yang baik, berarti; orang yang mengenal Allah, adalah ORANG-ORANG YANG MEMBERI DIRI UNTUK DIGEMBALAKAN, seperti domba-domba yang tergembala, menjadi satu kawanan dalam satu kandang satu gembala.

Kidung Agung 4: 1
(4:1) Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead.

Domba yang tergembala, berarti; menjadi satu kawanan dalam satu kandang penggembalaan, digambarkan seperti rambut yang panjang.

1 Korintus 11: 15
(11:15) tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.

Kehormatan bagi seorang perempuan, jika ia berambut panjang.

1 Petrus 3: 3-5
(3:3) Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
(3:4) tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
(3:5) Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,

Rambut yang panjang, itulah perhiasan rohani yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram = tanda ketundukan seorang perempuan kepada suaminya.

1 Petrus 3: 6
(3:6) sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.

Tunduk, berarti; taat, seperti Sara taat kepada Abraham.
Taat = patuh pada ajaran yang benar.

Ciri-ciri domba yang tergembala;
CIRI PERTAMA.
Yohanes 10: 3
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

Cirinya; domba-domba mendengarkan suara gembala = dengar-dengaran kepada suara penggembalaan = SATU SUARA UNTUK MENYUARAKAN PENGAJARAN MEMPELAI DALAM TERANGNYA TABERNAKEL.
Orang yang dengar-dengaran pasti patuh pada ajaran yang benar, seperti seorang murid yang selalu mau diajar.

Ciri-ciri domba yang tergembala;
CIRI KEDUA.
Yohanes 10: 4
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

Cirinya; mengikuti suara penggembalaan = MENGIKUTI GERAKNYA PENGAJARAN MEMPELAI, DALAM TERANGNYA TABERNAKEL.

MENGIKUTI, artinya;
-      1 Petrus 2: 21-23
(2:21) Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
(2:22) Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
(2:23) Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.

Mengikuti, berarti; MENGIKUTI JEJAK KRISTUS.
Adapun jejak Kristus ialah;
·         IA TIDAK BERBUAT DOSA.
= tidak hidup di bawah hukum Taurat.
·         TIPU TIDAK ADA DALAM MULUT-NYA.
= tidak dikuasai roh dusta.
·         KETIKA IA DICACI MAKI, IA TIDAK MEMBALAS DENGAN MENCACI MAKI.
= kejahatan tidak dibalas dengan kejahatan.
·         KETIKA IA MENDERITA, IA TIDAK MENGANCAM.
Tidak mengancam, berarti; menyerahkan segala persoalannya kepada Allah, sebagai hakim yang adil.
Tetapi bila seseorang mengancam, berarti ia tidak mau menyerahkan persoalan kepada Tuhan.

MENGIKUTI, artinya;
-      Matius 21: 4-5, 8-10
(21:4) Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi:
(21:5) "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."
(21:8) Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan.
(21:9) Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"
(21:10) Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: "Siapakah orang ini?"
(21:11) Dan orang banyak itu menyahut: "Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea."

Mengikuti, berarti; GEREJA TUHAN DIBAWA MASUK KE YERUSALAM YANG BARU.
Oleh sebab itu, biarlah kita tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, itulah firman nubuatan, firman para nabi yang kita terima malam hari ini, dan seterusnya kita dibawa masuk ke Yerusalem yang baru, kota empat persegi, kota suci, itulah gambaran dari Kerajaan Sorga.

Wahyu 21: 1-2
(21:1) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
(21:2) Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

PERSAMAANNYA ...
Wahyu 19: 6-9
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
(19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
(19:9) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Mengikuti, berarti; DIBAWA MASUK DALAM PESTA NIKAH ANAK DOMBA.
Mereka yang dibawa masuk ke dalam pesta nikah Anak Domba adalah dari berbagai suku, kaum, bahasa dan bangsa, dan mereka hanya menyerukan satu suara: “Haleluya”, itu adalah suara penyembahan, tidak ada suara yang lain. Mereka hanya memuji dan menyembah Tuhan.
Itulah orang yang mengikuti Tuhan, biarlah kita mengikuti Tuhan, sampai kita dibawa masuk ke dalam Yerusalem yang baru = dibawa masuk ke dalam pesta nikah Anak Domba.

Kita hanya perlu mengikuti satu suara, itulah suara mempelai = dengar-dengaran pada satu suara, itulah pengajaran mempelai dalam terangnya tabernakel, berarti; tidak mengikuti suara yang lain, jangan ikuti suara hati, seperti Adam mendengarkan perkataan isterinya, supaya kita dibawa masuk ke dalam Yerusalem yang baru.

Syarat untuk mengikuti gembala yang baik (suara penggembalaan).
Yohanes 10: 5
(10:5) Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

Syaratnya; TIDAK MENGIKUTI SUARA ASING = lari meninggalkan suara asing.
Suara asing, itulah suara yang berasal dari gembala upahan.
Gembala upahan adalah hamba-hamba Tuhan yang hanya mencari keuntungan lewat ibadah pelayanan = serakah, tamak, cinta akan uang.
Ciri-ciri mereka; dalam pelayanan, menyampaikan firman Tuhan disertai dengan cerita-cerita isapan jempol, takhayul-takhayul, dongeng nenek-nenek tua dan sebagainya (ditambahi dan dikurangi).

Tetapi biarlah kita mendengar suara yang baik, suara gembala / firman penggembalaan di dalam satu kandang satu gembala, tidak liar, sebab kawanan domba dalam kandang penggembalaan, itu gambaran dari gereja Tuhan yang ditandai dengan ketundukan, seperti kawanan domba yang turun dari gunung Gilead, itulah gambaran rambut panjang dari mempelai perempuan-Nya, sehingga kita dibawa masuk ke dalam Yerusalem yang baru.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment