IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 18 DESEMBER 2012
Tema: HAL BERDOA
(Seri
28)
Subtema: LAKUKAN KEHENDAK ALLAH BERARTI BERBUAT BAIK
KEPADA SANG PENCIPTA
Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya kita boleh beribadah lewat Ibadah Doa Penyembahan.
Kiranya firman Tuhan malam ini membawa kita rendah di bawah kaki Tuhan,
sujud di kaki Tuhan, itulah yang dikehendaki oleh Tuhan.
Kembali kita memperhatikan Matius 6: 5-13, namun kita hanya membaca ayat 10
saja.
Matius 6: 10
(6:10) datanglah
Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Dari pembacaan ayat 10 ini, kita dapat menyimpulkan dua hal.
YANG PERTAMA:
Datanglah Kerajaan-Mu.
YANG KEDUA:
Jadilah kehendak-Mu di
bumi seperti di sorga.
Kita masih
memperhatikan keterangan yang kedua; biarlah kehendak Allah jadi dalam
kehidupan kita, selama kita masih hidup, selama kita menantikan kedatangan
Tuhan pada kali yang kedua.
Kalau kehendak
Tuhan yang jadi dalam kehidupan kita, berarti kehendak kita tidak jadi / tidak
terlaksana.
Kalau kehendak Allah
yang jadi, maka semuanya menjadi lebih indah, semuanya menjadi lebih baik.
Mari kita lihat;
supaya
kehendak Allah jadi.
Matius 26: 39,
42
(26:39) Maka Ia maju
sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau
sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah
seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
(26:42) Lalu Ia pergi
untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini
tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah
kehendak-Mu!"
YESUS HARUS MEMINUM CAWAN ALLAH, SEHINGGA DENGAN DEMIKIAN JADILAH KEHENDAK
ALLAH.
Yesus harus meminum cawan Allah, artinya; Yesus harus menanggung
penderitaan di atas kayu salib = mengalami sengsara salib = aniaya karena
firman = menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung.
Kalau kita
mengalami sengsara salib, memang tidak enak bagi daging, itu sebabnya kalau
kita perhatikan pada ayat 39, ada permohonan dari Yesus Kristus kepada Allah
Bapa: “Jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku”. Tetapi sekalipun Yesus memohon, Yesus tetap mengembalikan
segala sesuatunya kepada Allah, sehingga Yesus sebagai Anak Allah, berkata: “Tetapi janganlah
seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki”.
Yesaya 53: 9-10
(53:9) Orang
menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di
antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu
tidak ada dalam mulutnya.
(53:10) Tetapi TUHAN
berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya
sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan
lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.
Sekalipun Yesus
tidak berbuat kekerasan (berarti; tidak terdapat kesalahan), dan tipu tidak ada
dalam mulut-Nya (berarti; tidak dikuasai roh dusta), tetapi Tuhan berkehendak
meremukkan Dia dengan kesakitan = menanggung penderitaan di atas kayu salib,
sehingga dengan demikian kehendak Tuhan terlaksana oleh-Nya.
1 Petrus 4: 12-13
(4:12) Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran
akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada
sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
(4:13) Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan
bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh
bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
Bersukacitalah,
sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus = bersukacita
sekalipun mengalami penderitaan karena sengsara salib, aniaya karena firman
Tuhan.
1 Petrus 4: 19
(4:19) Karena itu baiklah juga mereka yang harus
menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat
baik, kepada Pencipta yang setia.
Saudaraku, kalau
menderita karena kehendak Allah, kiranya menyerahkan jiwanya kepada Tuhan.
Melakukan
kehendak Allah, berarti; menanggung penderitaan, satu dalam penderitaan
Kristus, harus menyerahkan jiwanya kepada Tuhan, dengan cara; SELALU BERBUAT
BAIK KEPADA PENCIPTA YANG SETIA.
Kalaupun harus
menanggung penderitaan karena melakukan kehendak Allah, biarlah kiranya saya
dan saudara menyerahkan jiwa kita sepenuhnya kepada Tuhan, dengan cara selalu
berbuat baik kepada Pencipta yang setia, jangan sampai karena menanggung
penderitaan, karena sengsara salib, kita lari dari Tuhan, putus asa, kecewa
lalu meninggalkan Tuhan, terpisah dari Tuhan.
Bukti seseorang berbuat baik kepada Pencipta
yang setia.
1 Tesalonika 5:
16-18
(5:16) Bersukacitalah senantiasa.
(5:17) Tetaplah berdoa.
(5:18) Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab
itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
Saudaraku, ada
3 bukti;
1.
BERSUKACITALAH SENANTIASA
Mari kita lihat; BERSUKACITA YANG DIKEHENDAKI OLEH TUHAN.
Roma 14: 16-17
(14:16) Apa yang baik,
yang kamu miliki, janganlah kamu biarkan difitnah.
(14:17) Sebab Kerajaan
Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera
dan sukacita oleh Roh Kudus.
Saudaraku, sukacita yang benar dan berkenan kepada Tuhan adalah dikerjakan
oleh Roh Kudus.
Banyak sukacita di atas bumi ini, ada sukacita karena keinginan daging, karena
hasratnya terwujud, kemudian ada pula sukacita karena pelawak dan sebagainya,
tetapi sukacita yang benar dan berkenan, dikerjakan oleh Roh Kudus.
Filipi 4: 4
(4:4) Bersukacitalah
senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
Kalau seseorang bersukacita di dalam Tuhan, berarti; kebaikan hati diketahui
semua orang, dengan kata lain MENJADI KESAKSIAN = hidup dalam urapan Roh-El Kudus.
Kalau muka muram, itu karena hatinya panas, tetapi kalau bersukacita karena
dikerjakan oleh Roh Kudus; menjadi kesaksian, sebab segala kebaikan hati
diketahui semua orang, itu sudah pasti.
Saya ulangi kembali;
Kalau muka muram, itu karena hati panas, tetapi kalau ada sukacita yang
dikerjakan oleh Roh Kudus, maka kebaikan hati diketahui semua orang = menjadi
kesaksian. Sebab kebaikan hati =
kesaksian hidup.
Dalam pola Tabernakel, bersukacita terkena pada PELITA EMAS.
Roma 12: 11-12a
(12:11) Janganlah
hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
(12:12) Bersukacitalah
dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
Kalau bersukacita, berarti menjadi kesaksian, karena melayani Tuhan dengan
roh yang bernyala-nyala, sehingga MENGHASILKAN PENGHARAPAN.
2.
TETAPLAH BERDOA
Supaya seseorang tetap di dalam doa, mari kita perhatikan dalam ...
Roma 12: 12c
(12:12) Bersukacitalah
dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tekun, artinya; rajin, giat, bekerja
keras, bersungguh-sungguh.
Sehingga dengan demikian, kita tetap di dalam doa kepada Tuhan.
Dalam pola Tabernakel, doa terkena pada MEZBAH DUPA.
Tetaplah berdoa, MENGHASILKAN KASIH.
3.
MENGUCAP SYUKURLAH DALAM SEGALA HAL
Dalam segala hal, berarti dalam susah maupun senang, tetap berucap syukur.
Kita lihat persamaannya dalam ...
Roma 12: 12b
(12:12) Bersukacitalah
dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
Persamaannya adalah; SABAR DALAM KESESAKAN.
Sabar dalam kesesakan = rela menderita = menanggung penderitaan yang tidak
harus ia tanggung = aniaya karena firman.
Dalam pola Tabernakel, mengucap syukur dalam segala hal terkena pada MEJA
ROTI SAJIAN.
Mengucap syukur dalam segala hal, MENGHASILKAN IMAN.
Kesimpulannya:
-
Bersukacita itu
= PENGHARAPAN.
-
Tetaplah berdoa
= KASIH.
-
Mengucap
syukurlah dalam segala hal = firman Tuhan sebagai kebenaran yang sejati = IMAN.
Keadaan seseorang yang melakukan kehendak
Allah.
1 Yohanes 2: 16-17
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan
daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah
berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
(2:17) Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya,
tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Orang yang
melakukan kehendak Allah, tetap hidup selama-lamanya, karena terlepas dari kehendak
sendiri dan tidak menuruti / mengikuti segala sesuatu yang berasal dari dunia.
Sedangkan di
dalam dunia ini ada 3 keinginan;
-
KEINGINAN
DAGING = menuruti kehendak daging, bukan kehendak Tuhan.
-
KEINGINAN MATA
= memuaskan keinginan mata, sekalipun bukan kehendak Tuhan.
-
KEANGKUHAN
HIDUP = sombong, tinggi hati.
3 perkata di
atas bukan kehendak Tuhan, berarti kalau melakukan 3 hal di atas; tidak
melakukan kehendak Allah.
Tetapi kalau
kita terlepas dari keinginan daging, terlepas dari keinginan mata, terlepas
dari keangkuhan hidup, maka kita tetap hidup selama-lamanya.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment