Subtema: SEMAK DURI / RUMPUT DURI DAN MAKANAN LIAR
ADALAH SATU KESATUAN.
Shalom!
Selamat
malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh beribadah pada saat
malam hari ini.
Kembali kita memeriksa Maleakhi 2.
Maleakhi 2: 6.
(2:6) Pengajaran
yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat
pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan
banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.
Allah menyatakan 3 hal yang menjadi kelebihan dari orang-orang
Lewi kepada para imam yang melayani di Tabernakel, yaitu;
I.
Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya.
II.
Kecurangan
tidak terdapat pada bibirnya.
III.
Dalam
damai sejahtera dan kejujuran, orang-orang Lewi mengikuti
Tuhan.
Saudaraku, kita masih tetap memperhatikan keterangan yang
pertama.
Keterangan:
I.
PENGAJARAN YANG BENAR ADA DALAM MULUTNYA.
Dikaitkan dengan; pelayanan Yesus Kristus.
Matius 7: 28
(7:28) Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah
orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya,
Takjublah orang banyak mendengar pengajaran-Nya.
Berarti; di mulut Yesus Kristus terdapat pengajaran yang
benar, sehingga orang banyak yang mendengar pengajaran itu menjadi takjub dan
terkesan.
Demikian juga kalau kita menikmati pengajaran mempelai
dalam terangnya Tabernakel / firman pengajaran yang rahasianya dibukakan,
membuat kita takjub, sebab bila firman-firman Tuhan tersingkap, maka segala
sesuatu yang terselubung akan tersingkap, itulah yang membuat kita takjub dan
terkesan.
Adapun pengajaran-pengajaran itu, antara lain;
1.
Hal penghakiman (Matius 7: 1-5).
2.
Hal yang
kudus dan berharga (Matius 7: 6).
3.
Hal pengabulan doa (Matius 7:
7-11).
4.
Jalan yang benar (Matius 7:
12-14).
5.
Hal pengajaran yang sesat (Matius 7: 15-23).
6.
Dua macam dasar (Matius 7: 24-27).
Kita masih memperhatikan pengajaran yang kelima;
HAL PENGAJARAN
YANG SESAT
Mari kita perhatikan hal yang pengajaran yang sesat, dari
Matius 7: 15-23, namun kita hanya membaca ayat 15-16 saja.
Terlebih dahulu
kita memperhatikan ayat 15.
Matius 7: 15
(7:15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu
yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya
mereka adalah serigala yang buas.
Saudaraku, hal
pengajaran yang sesat itu datangnya dari nabi-nabi palsu.
Nabi-nabi palsu
memasukkan pengajaran-pengajaran yang sesat / mengajarkan ajaran-ajaran palsu.
Ketika Yesus
memberitahukan bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak
penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu
dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga (Matius 16), Simon Petrus menarik
Yesus ke samping, dan berkata “Tuhan,
kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau”
= menolak salib Kristus.
Berarti, menolak
salib Kristus adalah ajaran setan yang menyesatkan dari nabi-nabi palsu, itu
sebabnya Yesus mengusir ajaran setan dengan tegas dari Simon Petrus.
Sedangkan salib
Kristus, adalah; Jalan Kebenaran menuju hidup.
Cara nabi-nabi palsu memasukkan pengajaran
yang sesat:
Supaya nabi-nabi
palsu itu berada di antara kawanan domba, maka nabi-nabi palsu harus menyamar seperti domba.
Berarti, kalau
nabi-nabi palsu berada di antara kawanan domba dalam kandang penggembalaan =
serigala berbulu domba.
Pekerjaan dari
serigala yang buas adalah mencerai-beraikan kawanan domba dalam satu kandang
penggembalaan = merusak sistem penggembalaan yang benar.
Semoga kita
memahami hal ini, dan berhati-hati terhadap ajaran-ajaran sesat, supaya kita
tidak terpisah dari Tuhan.
Saudaraku, nabi-nabi
palsu itu menolak / meniadakan salib Kristus, menggantikannya dengan
tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga dengan tanda-tanda yang
dahsyat itu banyak orang terkecoh dan disesatkan.
(lebih
terperinci mengenai penjelasan Matius 7: 15, dalam IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 23
NOVEMBER 2012)
SEKARANG, TIBA SAATNYA BAGI KITA UNTUK MEMPERHATIKAN ...
Matius 7: 16
(7:16) Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah
orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
Nabi-nabi palsu
digambarkan seperti SEMAK DURI dan RUMPUT DURI.
Itu sebabnya di
sini dikatakan; “Dapatkah orang memetik
buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?”, ini
menunjukkan bahwa nabi-nabi palsu digambarkan seperti semak duri dan rumput
duri karena tidak menghasilkan buah yang benar.
Ibrani 6: 7-8
(6:7) Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering
turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi
mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah;
(6:8) tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri
dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk,
yang berakhir dengan pembakaran.
Saudaraku, semak
duri dan rumput duri yang tumbuh di ladang atau di tanah, itu TIDAK BERGUNA.
Alasan semak duri dan rumput duri tumbuh
tetapi tidak berguna.
YANG PERTAMA.
Alasannya; menusuk / menyakiti orang lain.
Ini harus
diperhatikan, kalau hanya menyakiti / menusuk perasaan orang lain, inilah yang
disebut kehidupan yang tidak berguna, seperti semak duri.
Barangkali kita
tidak menusuk dengan perkataan yang pedas, atau dengan pukulan / fisik, atau
dengan sikap yang kasar, tetapi bila hati dan pikiran dikuasai roh najis, itu
bagaikan semak duri yang tidak berguna / menusuk, menyakiti orang lain. Namun,
hal ini tidak disadari oleh kebanyakan orang.
Sedikit ilustrasi dari kehidupan yang tidak berguna (semak
duri dan rumput duri).
Ketika kita
mendekat, tangan tertusuk, sebaliknya kalau dibiarkan tumbuh di ladang / di
atas tanah, tidak enak dipandang mata / merusak pemandangan.
Berbeda dengan bunga
bakung di ladang; jika dia tumbuh, pasti kelihatan indah, bahkan keindahannya
melebihi pakaian dari Salomo.
Bilangan 33: 54-55
(33:54) Maka haruslah kamu membagi negeri itu sebagai
milik pusaka dengan membuang undi menurut kaummu: kepada yang besar jumlahnya
haruslah kamu memberikan milik pusaka yang besar, dan kepada yang kecil
jumlahnya haruslah kamu memberikan milik pusaka yang kecil; yang ditunjuk oleh
undi bagi masing-masing, itulah bagian undiannya; menurut suku nenek moyangmu
haruslah kamu membagi milik pusaka itu.
(33:55) Tetapi jika kamu tidak menghalau penduduk negeri
itu dari depanmu, maka orang-orang yang kamu tinggalkan hidup dari mereka akan menjadi
seperti selumbar di matamu dan seperti duri yang menusuk lambungmu,
dan mereka akan menyesatkan kamu di negeri yang kamu diami itu.
Setelah bangsa
Israel memperoleh tanah Kanaan, sebagai milik pusaka, selanjutnya bangsa Israel
harus membunuh orang-orang Kanaan, sesuai dengan firman Allah, karena
orang-orang Kanaan itu digambarkan seperti semak duri dan rumput duri; tumbuh /
hidup namun tidak berguna.
Jika
orang-orang Kanaan itu dibiarkan hidup, mereka menjadi seperti DURI YANG
MENUSUK LAMBUNG.
Saya teringat
dengan satu tusukan di lambung Yesus.
Yohanes 19: 33-34
(19:33) tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan
melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
(19:34) tetapi seorang dari antara prajurit itu
menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan
air.
Seorang dari
antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak / satu tusukan di
lambung, kemudian segera mengalir keluar darah
dan air.
Darah dan air adalah
tanda bagi seorang perempuan yang hendak melahirkan anaknya.
Roma 8: 22
(8:22) Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala
makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.
Berarti, duri
yang menusuk lambung = sakit bersalin.
Artinya; ketika
ditusuk, sakitnya sama seperti seorang perempuan yang sakit bersalin.
Ditegaskan
dalam...
Kejadian 3: 16
(3:16) Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah
payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan
engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan
ia akan berkuasa atasmu."
Saat mengandung
mengalami susah payah, saat hendak melahirkan mengalami kesakitan.
Jadi saudaraku,
kalau semak duri dan rumput duri dibiarkan tumbuh, betul-betul tidak berguna;
kehidupan seperti ini hanya menyakiti, seperti menusuk lambung, sakitnya
seperti sakit bersalin.
Selain menusuk,
kalau semak duri dibiarkan tumbuh; (Bilangan 33: 55 )
-
MENJADI SEPERTI
SELUMBAR DI MATA
Artinya; menimbulkan dosa ataupun kelemahan-kelemahan = menjadi ganjalan.
Selumbar di mata -> dosa / kelemahan-kelemahan = mengganjal mata.
-
MEREKA AKAN
MENYESATKAN.
Sesat, artinya; tidak berada di Jalan Kebenaran yang menuju hidup =
menyangkal Penguasa = tidak pikul salib.
Alasan semak duri dan rumput duri tumbuh tetapi
tidak berguna.
YANG KEDUA.
Matius 13: 7
(13:7) Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu
makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.
Alasannya; semak duri menghimpit benih yang ditaburkan.
Matius 13: 22
(13:22) Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang
yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan
menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
Semak duri di
sini digambarkan dalam 2 hal;
1.
Kekuatiran dunia.
Kalau kita mengikuti dunia dengan arus dan pengaruhnya, maka kita juga akan
mengalami kekuatiran, sebab arus dan pengaruh dunia ini menimbulkan kekuatiran.
Jadi, semak duri digambarkan seperti orang yang mendengar firman Tuhan,
namun kebenaran firman Tuhan terhimpit karena mengalami kekuatiran dunia ini.
SESUNGGUHNYA YANG BENAR ADALAH...
Matius 6: 25, 34
(6:25) "Karena
itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang
hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu,
akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada
makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
(6:34) Sebab itu janganlah
kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya
sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Yang benar adalah;
-
JANGANLAH
KUATIR AKAN HIDUP, supaya kita tidak memikirkan soal makanan dan minuman.
Karena sesungguhnya, hidup lebih penting dari makanan dan minuman.
-
JANGAN KUATIR
PULA AKAN TUBUH, supaya kita tidak memikirkan soal pakaian saja.
Karena sesungguhnya, tubuh lebih penting dari pakaian.
-
JANGAN KUATIR
AKAN HARI BESOK, alasannya karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri.
Jadi, kesusahan sehari, cukuplah untuk sehari. Jangan memikirkan kesusahan
hari besok untuk hari ini, supaya kesusahan itu tidak menjadi double / tidak mengalami pergumulan dua
kali lipat.
Semoga hal ini dapat kita pahami, supaya kita tidak terlalu kuatir, takut
dan cemas, soal HIDUP, TUBUH dan HARI BESOK.
Semak duri di
sini digambarkan dalam 2 hal;
2.
Tipu daya kekayaan.
Berarti; keinginan untuk kaya adalah tipu daya.
1 Timotius 6: 8-9
(6:8) Asal ada
makanan dan pakaian, cukuplah.
(6:9) Tetapi mereka
yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan
ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan
manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
Sesungguhnya yang benar adalah asal
ada makanan dan pakaian, cukuplah, tetapi mereka yang ingin kaya, terjatuh
dalam 3 hal;
-
TERJATUH KE
DALAM PENCOBAAN.
Orang yang terjatuh ke dalam pencobaan dan ia tidak mampu menghadapi
pencobaan itu, terlihat ketika ia jauh dari doa penyembahan (Matius 26: 41).
-
TERJATUH KE
DALAM JERAT.
Hari ini kita melakukan sesuatu karena keinginan daging, iblis setan sudah
menyediakan jerat / perangkapnya.
-
TERJATUH KE
DALAM BERBAGAI-BAGAI NAFSU YANG HAMPA, YANG MENCELAKAKAN, YANG MENENGGELAMKAN
MANUSIA KE DALAM KERUNTUHAN DAN KEBINASAAN.
Perhatikan saja orang yang ingin kaya, penuh dengan hawa nafsu dan
keinginan daging, tanpa dia sadari, sebetulnya dia sudah menenggelamkan dirinya
ke dalam keruntuhan, dan akhirnya binasa.
Oleh sebab itu, jangan tertipu daya oleh keinginan untuk kaya.
SEDIKIT KESAKSIAN:
Sebelum saya terpanggil untuk menjadi seorang hamba Tuhan, saya sempat
tinggal di Bekasi dan pada saat itu tertipu daya oleh keinginan untuk kaya.
Pada saat ada keinginan untuk kaya, justru yang terjadi adalah jatuh ke
dalam pencobaan, ke dalam jerat, ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa yang
mencelakakan, itu adalah pengalaman saya dahulu.
Tetapi sekarang saya lebih mengerti kebenaran firman Tuhan, saya bersyukur,
saya terlepas dari kekuatiran dan tidak ada keinginan untuk kaya, sebab kalau ada
makanan dan pakaian, cukuplah. Namun, kalau Tuhan memberkati dengan limpah, itu
adalah anugerah yang harus kita syukuri.
Penyebab terjadinya semak duri dan rumput
duri (gambaran dari nabi-nabi palsu).
Kejadian 3: 17-18
(3:17) Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau
mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah
Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah
karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah
seumur hidupmu:
(3:18) semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya
bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
Adam / manusia
itu mendengarkan perkataan isterinya, sehingga melanggar perintah Allah
(memakan dari buah pohon yang dilarang untuk dimakan).
Mendengar
perkataan isteri = mendengarkan suara daging. Sebab isteri -> tubuh /
daging.
Kalau seseorang
mendengarkan suara daging, maka ia tidak akan mendengarkan suara Tuhan
(perintah / firman Allah).
Kemudian, karena
Adam / manusia itu melanggar hukum / perintah Allah, maka TERKUTUKLAH TANAH.
Demikian juga,
jika anak-anak Tuhan lebih mendengarkan suara daging dari pada perintah Allah /
hukum Allah, berarti kutuk dosa yang berasal dari Adam sedang menjalar sampai
sekarang.
Kejadian 3: 18
(3:18) semak duri dan rumput duri yang akan
dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
Bukti bahwa
tanah telah terkutuk: TANAH MENGHASILKAN SEMAK DURI DAN RUMPUT DURI.
Semak duri dan
rumput duri tumbuh dari tanah yang terkutuk, karena lebih mendengarkan suara
isteri (suara daging), dari pada mendengarkan suara Tuhan.
Itu sebabnya,
ada baiknya seorang perempuan berdiam diri dalam setiap pertemuan-pertemuan
ibadah, karena selama kita beribadah, kita menempatkan Kristus sebagai kepala,
kalau tidak, tanah itu akan terkutuk dan menghasilkan semak duri, sama seperti nabi-nabi palsu, mereka lebih mendengarkan suara daging / hawa
nafsu.
2 Petrus 2: 2
(2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai
hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.
Saudaraku,
nabi-nabi palsu melayani, tetapi karena hawa nafsu
Kalau melayani
karena hawa nafsu = mendengarkan suara daging
Kalau
mendengarkan suara Tuhan, berarti melayani karena mendengarkan suara yang
didengar, yaitu suara Tuhan.
Berarti, kalau
mendengarkan suara daging (perempuan) = nabi-nabi palsu, sebab apa yang didengar,
itulah yang akan disampaikan = ajaran sesat.
Biarlah di
hari-hari ini kita lebih banyak mendengarkan suara Tuhan, dari pada suara
daging, sehingga ketika kita melayani Tuhan, bukan karena hawa nafsu, bukan
karena keinginan daging semata.
Seperti saya dan
saudara malam ini, melayani karena mendengarkan suara Tuhan, itulah firman
penggembalaan dalam ibadah pendalaman alkitab.
Akibat tanah menghasilkan semak duri dan
rumput duri.
Kejadian 3: 18
(3:18) semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya
bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
Akibatnya; tumbuh-tumbuhan di padang menjadi makanan.
Tumbuh-tumbuhan
di padang, itu adalah makanan liar,
itulah ajaran-ajaran sesat dari
nabi-nabi palsu.
Padang ->
dunia. Dalam 1 Yohanes 5: 19, dunia ini sedang berada di bawah kuasa si jahat.
Adapun makanan liar tersebut, antara lain; YANG PERTAMA
1 Yohanes 4: 1,
5
(4:1) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya
akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah;
sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh
dunia.
(4:5) Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara
tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka.
Nabi-nabi palsu
berasal dari dunia (bumi), bukan berasal dari Allah, dari atas / dari sorga,
oleh sebab itu, ketika berbicara, nabi-nabi
palsu berbicara tentang hal-hal duniawi semata, itulah yang disebut makanan
liar, makanan di padang.
Hal-hal duniawi
= hal-hal di bawah / di bumi = perkara-perkara lahiriah, bukan perkara-perkara
di atas / di sorga.
Sedangkan ajaran
yang benar adalah memberitakan firman tentang salib Kristus, itulah Jalan
Kebenaran menuju hidup.
Kalau hanya berbicara
tentang hal-hal duniawi = pengajaran sesat = makanan liar, tumbuh-tumbuhan di
padang.
Adapun makanan liar tersebut, antara lain; YANG KEDUA
Menyampaikan
firman Tuhan yang DITAMBAHKAN dan DIKURANGKAN.
Keterangan:
DITAMBAHKAN
-
Firman Tuhan
yang ditambahkan (makanan liar /
tumbuh-tumbuhan di padang).
2 Petrus 2: 3
(2:3) Dan karena
serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera
isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama
tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.
Menyampaikan firman Tuhan disertai dengan ceritera-ceritera isapan jempol =
firman yang ditambahkan.
2 Timotius 4: 3-4
(4:3) Karena akan
datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi
mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan
keinginan telinganya.
(4:4) Mereka akan memalingkan
telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
2 Petrus 1: 16
(1:16) Sebab kami
tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami
memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai
raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
Cerita-cerita / dongeng-dongeng isapan jempol, adalah ajaran sesat dari
nabi-nabi palsu.
Namun, fenomena yang terjadi saat ini, justru gereja Tuhan / sidang jemaat
lebih menyukai guru-guru palsu, berarti; lebih menyukai pemberitaan firman
Tuhan yang ditambahkan untuk memuaskan keinginan telinganya dan berpaling dari
ajaran sehat.
Keterangan:
DIKURANGKAN
-
Firman Tuhan
yang dikurangkan (makanan liar /
tumbuh-tumbuhan di padang).
Artinya; pemberitaan firman Tuhan tentang salib Kristus, diganti dengan
teori-teori kemakmuran dan hanya berorientasi dengan tanda-tanda yang dahsyat,
serta mujizat-mujizat semata.
Teori kemakmuran = orang-orang Kristen tidak boleh miskin, melarat, melainkan
harus kaya raya (makmur).
Sedikit kesaksian:
Di Surabaya, ada seorang anak Tuhan mengatakan kepada saya, “Pak Pendeta, orang Kristen tidak boleh
miskin, apalagi seorang Pendeta / hamba Tuhan”. Alasan ia mengatakan itu, bahwa
orang Kristen mampu menghadirkan Kerajaan Sorga, sehingga dengan demikian, berkat
anak-anak kerajaan akan berlimpah, bukan berkat padang pasir.
Kalau seorang anak Tuhan memberi pemahaman, pengertian bahkan nasihat
kepada seorang hamba Tuhan, berarti ia telah menerima pemberitaan firman Tuhan
yang dikurangkan (makanan liar / tumbuh-tumbuhan di padang) di tempat, di mana
ia digembalakan.
Wahyu 13: 11
(13:11) Dan aku
melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua
sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
Binatang yang keluar dari dalam bumi -> nabi-nabi palsu.
Wahyu 13: 13-14
(13:13) Dan ia
mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke
bumi di depan mata semua orang.
(13:14) Ia menyesatkan
mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya
untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam
di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka
oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.
Nabi-nabi palsu mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan menurunkan api
dari langit ke bumi, di depan mata semua orang.
Sesungguhnya, tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat itu tidak salah,
boleh-boleh saja, tetapi yang terutama adalah keubahan hidup / kehidupan yang
dibaharui oleh salib Kristus, lewat pemberitaan firman tentang salib Kristus, itulah
Jalan Kebenaran menuju hidup, sebagai makanan yang sehat.
Arah dari ajaran
sesat, secara khusus firman yang dikurangkan:
Wahyu 13: 15
(13:15) Dan kepadanya
diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga
patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua
orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.
Arah dari ajaran sesat, secara khusus firman yang dikurangkan adalah;
menyembah patung binatang itu.
Menyembah patung binatang, artinya; hidup di dalam penyembahan berhala.
Kalau kita perhatikan di sini, penyembahan berhala dari nabi-nabi palsu
yang menjalankan kuasa dari binatang yang pertama, adalah roh jual beli, dengan
tanda di tangan kanan dan di dahi.
Adapun tanda itu adalah bilangan manusia 666 (Wahyu 13: 16-18).
Oleh sebab itu, biarlah anak-anak Tuhan memperhatikan semua ini, dan
memperhatikan ibadah pelayanannya mulai dari sejak sekarang, jangan sampai dikuasai
oleh roh jual beli, artinya; oleh karena berjualan dan membeli (berniaga),
seseorang jauh dari pertemuan-permuan ibadah.
KESIMPULANNYA:
di sini kita dapat melihat bahwa makanan liar / tumbuh-tumbuhan di padang =
pengajaran-pengajaran sesat, berpaling dari Jalan Kebenaran menuju hidup,
itulah pemberitaan firman tentang salib Kristus.
Setelah kita
melihat semuanya ini, hendaknya saya dan saudara dengan rendah hati mau
menerima kebenaran firman Tuhan, sebagai makanan yang sehat, bagi tubuh, jiwa dan
roh, sekaligus mau mengakui segala kekurangan / kelemahan karena mengadopsi ajaran
sesat dari nabi-nabi palsu.
Barangkali saja
kita menerima firman pengajaran yang benar dan murni, yaitu firman yang tidak
ditambahkan dan tidak dikurangkan di dalam satu kandang penggembalaan, namun apabila
menolak salib Kristus, tidak satu di dalam penderitaan Kristus, itu artinya
seseorang sedang mengadopsi ajaran sesat / ajaran setan (Matius 16: 21-23).
Jalan keluarnya.
Matius 7: 21
(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan,
Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan
kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Jalan
keluarnya; melakukan kehendak Bapa yang di sorga.
Ibrani 10: 6-7
(10:6) Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa
Engkau tidak berkenan.
(10:7) Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan
kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."
Saudaraku,
melakukan kehendak Allah Bapa dalam bentuk gulungan kitab.
Wahyu 10: 10
(10:10) Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat
itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu,
tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.
Melakukan
kehendak Allah dalam bentuk gulungan kitab;
-
BILA DIMAKAN,
DI MULUT IA TERASA MANIS.
Berarti; mulut penuh dengan nyanyian, senantiasa bermazmur, memuji Tuhan,
sehingga manis didengar oleh Tuhan (Mazmur 104: 33-34).
-
SESUDAH
DIMAKAN, PERUT MENJADI PAHIT RASANYA.
Berarti; perut dikenyangkan dengan segala yang pahit (Ratapan 3: 15-17).
Tanda-tanda saat melakukan kehendak Allah
Bapa.
Ibrani 10: 6-7
(10:6) Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa
Engkau tidak berkenan.
(10:7) Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam
gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya
Allah-Ku."
Tidak
mempersembahkan KORBAN BAKARAN dan KORBAN PENGHAPUS DOSA, artinya; tidak
mempersembahkan binatang kepada Tuhan, sebagai korban dan persembahan = ibadah
lahiriah.
Matius 7: 21
(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku:
Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang
melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Bukan setiap
orang yang berseru: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Artinya; ibadah
yang dijalankan, bukan ibadah yang lahiriah.
Kalau ibadah
lahiriah, mulut berseru memuji Tuhan, tetapi hati jauh dari Tuhan = munafik.
Jadi,
kesimpulannya:
Melakukan kehendak
Allah dalam bentuk gulungan kitab, melepaskan kita dari pengajaran-pengajaran
palsu yang dimasukkan oleh nabi-nabi / guru-guru palsu.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment