Tema: BERKAT
TUHAN PANGKAL SELAMAT
(Seri
03)
Subtema: BATU SENTUHAN DAN BATU SANDUNGAN ADALAH BATU YANG LAIN.
Shalom!
Selamat
malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Biarlah kasih-Nya itu sempurna, boleh kita alami dan
rasakan, lewat pembukaan rahasia firman-Nya pada malam hari ini.
Kembali kita membuka Mazmur 127: 1-5, sebagai firman
penggembalaan untuk ibadah raya minggu, namun kita hanya membaca ayat 1-2 saja.
Mazmur 127: 1-2
(127:1) Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN
yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau
bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
(127:2) Sia-sialah
kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti
yang diperoleh dengan susah payah -- sebab Ia memberikannya kepada yang
dicintai-Nya pada waktu tidur.
Ada 3 hal yang mendatangkan kesia-siaan di atas muka bumi ini:
- YANG PERTAMA: Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya.
- YANG KEDUA: Jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
- YANG KETIGA: Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah.
Pada kesempatan malam ini, saya kembali menyampaikan
kesia-siaan yang pertama, yaitu:
JIKALAU
BUKAN TUHAN YANG MEMBANGUN RUMAH, SIA-SIALAH USAHA ORANG YANG MEMBANGUNNYA.
Mari kita lihat; rumah yang dibangun dengan sia-sia.
Matius 24: 1-2
(24:1) Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi. Maka datanglah
murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah.
(24:2) Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batu pun di sini akan dibiarkan terletak
di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan."
Bait Suci yang dibangun itu semuanya akan diruntuhkan,
tidak dibiarkan terletak di atas batu yang lain.
Kalau Bait Suci itu akhirnya diruntuhkan, inilah yang
disebut bangunan yang sia-sia.
Saudaraku, bangunan ini diruntuhkan karena DIBANGUN DI
ATAS DASAR YANG LAIN.
Kalau bangunan itu di bangun di atas dasar yang lain,
maka bangunan itu akan diruntuhkan, inilah BANGUNAN YANG SIA-SIA.
Mari kita lihat lebih rinci.
Markus 13: 1-2
(13:1) Ketika Yesus keluar dari Bait Allah, seorang murid-Nya berkata
kepada-Nya: "Guru, lihatlah betapa kokohnya batu-batu itu dan betapa
megahnya gedung-gedung itu!"
(13:2) Lalu Yesus berkata kepadanya: "Kaulihat gedung-gedung yang
hebat ini? Tidak satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya
akan diruntuhkan."
Kalau bangunan itu dibangun di atas dasar batu yang lain,
semuanya akan diruntuhkan, karena dibangun di atas dasar batu yang lain =
bangunan yang sia-sia.
Bangunan itu harus diruntuhkan; sekalipun bangunan itu
terlihat betapa kokohnya dan betapa megahnya.
Lebih jauh lagi kita lihat...
Lukas 21: 5-6
(21:5) Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi
bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan
berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus:
(21:6) "Apa yang kamu lihat di situ -- akan datang harinya di mana
tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain;
semuanya akan diruntuhkan."
Sekalipun bangunan itu dihiasai dengan;
-
BATU-BATU YANG INDAH (kalau
sekarang, barangkali dibangun dengan keramik yang mahal) tetapi bangunan itu akan
tetap diruntuhkan karena dibangun di atas batu yang lain.
-
BERBAGAI-BAGAI BARANG PERSEMBAHAN.
Persembahan apa
kira-kira yang berharga supaya bangunan itu terlihat megah, sekalipun demikian,
bangunan itu harus diruntuhkan, sebab dibangun di atas batu yang lain =
bangunan yang sia-sia.
Amos 3: 13-15
(3:13) "Dengarlah, dan peringatkanlah kaum keturunan Yakub,"
demikianlah firman Tuhan ALLAH, Allah semesta alam,
(3:14) "bahwa pada waktu Aku menghukum Israel karena perbuatan-perbuatannya
yang jahat, Aku akan melakukan hukuman kepada mezbah-mezbah Betel, sehingga
tanduk-tanduk mezbah itu dipatahkan dan jatuh ke tanah.
(3:15) Aku akan merobohkan balai musim dingin beserta balai musim panas; hancurlah
rumah-rumah gading, dan habislah rumah-rumah gedang,"
demikianlah firman TUHAN.
Saudaraku, karena perbuatan jahat dari umat Israel, maka
digambarkan seperti keruntuhan dari pada ...
-
RUMAH-RUMAH GADING.
Sekalipun rumah
itu terbuat dari gading, tetap harus diruntuhkan.
-
RUMAH-RUMAH GEDANG.
Sekalipun rumah-rumah
gedang, tetap diruntuhkan. Rumah gedang = rumah gadang = rumah besar.
Kalau bangunan itu dibangun di atas batu yang lain, sekalipun
bangunan itu terbuat dari gading dan besar, tetap diruntuhkan.
SEDIKIT KESAKSIAN:
Di saat mengantar bunda; di tengah perjalanan bunda
berkata kepada saya: “Pendeta, lihat dulu
mobil-mobil mewah itu, kelihatan bagus kan? Tetapi di dalamnya, banyak orang-orang
yang tidak beres, banyak kejahatan yang diperbuat”. Kata-kata ini
sederhana, tetapi membuat saya tersentuh.
Lalu bunda sampaikan lagi: “Inikan sudah akhir zaman, orang kelihatan membawa mobil mewah, tetapi
yang mengendarai mobil mewah, kelakuannya jahat, itu harus diruntuhkan, sebab
dasarnya sudah tidak baik, karena dibangun di atas dasar yang lain”.
Minggu lalu saya sudah menyampaikan di mana Bait Suci dibangun
selama 46 tahun, itu adalah pekerjaan yang lama, pekerjaan yang alot, pekerjaan
yang menghabiskan banyak waktu, tenaga, pikiran, berarti pekerjaan yang
menjengkelkan.
Oleh sebab itu, sekalipun itu Bait Suci, tetap harus
diruntuhkan, sama seperti keruntuhan dari pada umat Israel karena perbuatan
mereka jahat = dasar bangunan yang tidak baik.
Kiranya kita semua dibangun di atas batu penjuru, bukan
di atas batu yang lain, supaya tidak mengalami keruntuhan.
1 Korintus 3: 11
(3:11) Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari
pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
Saudaraku, dasar bangunan yang benar adalah Yesus Kristus
yang disalibkan = korban Kristus, inilah dasar dari tiap-tiap bangunan, tidak
ada lagi dasar yang lain.
Dasar dari bangunan itu adalah YESUS KRISTUS YANG
DISALIBKAN = KORBAN KRISTUS.
Mari kita lihat dasar bangunan itu, dalam ...
1 Petrus 2: 6-7
(2:6) Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku
meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang
mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
(2:7) Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi
mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang
bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan
dan suatu batu sandungan."
Dasar dari bangunan itu adalah batu penjuru, batu yang
terpilih, yang telah diletakkan di Sion.
Batu yang dibuang tukang-tukang bangunan telah menjadi
batu penjuru, itulah pribadi Yesus Kristus yang disalibkan.
Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena firman
penggembalaan untuk ibadah doa penyembahan dan ibadah pendalaman alkitab, ada
kaitannya dengan firman penggembalaan untuk ibadah raya minggu. Ini bukanlah
suatu kebetulan, tetapi ini adalah kemurahan Tuhan bagi kita, karena kita dimantapkan
dalam satu perkara, lewat firman penggembalaan dalam 3 macam ibadah utama.
Biarlah kiranya kita semua menjadi bangunan Allah yang
dibangun di atas batu yang sudah diletakkan, bukan di atas batu yang lain.
Yesaya 28: 16
(28:16) sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Sesungguhnya, Aku
meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu
penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan
gelisah!
Batu yang teruji, itulah batu penjuru yang mahal.
Saudaraku, batu penjuru yang mahal adalah suatu dasar
bangunan yang teguh, sehingga siapa yang percaya;
-
tidak akan gelisah.
-
tidak akan dipermalukan (1 Petrus
2: 6).
Dasar bangunan yang benar, itulah batu penjuru, dasar
yang teguh. Kalau kita berdiri di atas korban Kristus, Tuhan tidak
mempermalukan kita dan kita tidak akan mengalami kegelisahan.
Orang yang gelisah, biasanya adalah orang yang malu,
tetapi anak-anak Tuhan yang berdiri di atas dasar korban Kristus, tidak akan
dipermalukan.
SEDIKIT KESAKSIAN;
Suatu kali bunda berkata kepada saya: “Biarpun makanan saya sederhana, tetapi saya
tidak punya hutang, sebab kalau punya hutang banyak, gelisahnya minta ampun”.
Biarlah kiranya kita berdiri di atas korban Kristus, satu
dalam penderitaan Kristus, jangan di atas dasar yang lain, sehingga tidak
gelisah dan tidak dipermalukan.
Ini patut kita sadari, sekalipun kita hidup pas-pasan /
hidup sederhana, tetapi Tuhan tidak mempermalukan kita.
Salib Kristus adalah kebenaran yang sejati, tidak ada
kebenaran yang lain di luar salib.
Mari kita lihat; dasar bangunan yang dibangun di atas batu yang lain.
1 Petrus 2: 7
(2:7) Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang
tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah
menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu
sandungan."
ADA 2 DASAR YANG LAIN, YAITU;
-
Dasar yang pertama: BATU SENTUHAN.
Batu sentuhan,
berarti; menyentuh, bahkan sampai menyakiti dan melukai hati, ini adalah dasar
bangunan yang lain.
Kita lihat lebih
rinci, mengenai dasar bangunan yang pertama ini.
1 Korintus 1: 22
(1:22) Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang
Yunani mencari hikmat,
(1:23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan:
untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan
Yahudi suatu kebodohan,
Saudaraku,
mereka yang membangun bangunan di atas dasar bangunan yang lain (batu sentuhan)
adalah orang Yunani, sebab dasar mereka mencari Tuhan, hanya untuk mencari
hikmat.
Dasar / alasan orang-orang
Yunani datang kepada Tuhan adalah hanya mencari hikmat, mencari pengetahuan
semata, sehingga ketika disampaikan pemberitaan firman tentang salib Kristus, bagi
mereka itu adalah suatu kebodohan, kenapa? Karena dasar mereka bukan salib
Kristus (bukan batu penjuru), melainkan hikmat.
Kalau dasarnya hanya
untuk mencari hikmat, persis seperti ahli taurat; mengerti firman tetapi tidak
menjadi pelaku, sehingga pemberitaan firman tentang salib Kristus, bagi mereka
menyentuh bahkan menyakiti dan melukai hati mereka, karena bagi mereka salib
bukan keadilan, melainkan kebodohan. Ini adalah dasar yang salah, ini adalah
batu yang lain.
Bagaimana dengan
kita, apakah kita datang kepada Tuhan hanya untuk mencari pengetahuan / hikmat?
Itu adalah dasar
batu yang lain, dasar yang bodoh, dan suatu kali kelak itu harus diruntuhkan / dirubuhkan.
-
Dasar yang kedua: BATU SANDUNGAN
1 Korintus 1: 23-24
(1:23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan:
untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang
bukan Yahudi suatu kebodohan,
(1:24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang
Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat
Allah.
Saudaraku,
orang-orang Yahudi tersandung atas pemberitaan firman tentang salib Kristus,
karena dasar mereka datang kepada Tuhan hanya untuk mencari tanda, ini adalah
dasar yang lain.
Kalau kita
datang kepada Tuhan namun dasarnya hanya untuk mencari tanda-tanda heran dan
mujizat-mujizat saja, tetapi tidak mau mendengarkan pemberitaan firman tentang
salib Kristus / pemberitaan firman yang sifatnya mengoreksi bahkan menyucikan dosa,
maka mereka akan tersandung.
Tetapi anehnya,
gereja Tuhan di akhir zaman ini; beribadah, namun dasar mereka hanya untuk
mencari tanda-tanda dan mujizat-mujizat semata. Yang disayangkan, gembala
sidang hanya menyampaikan tentang tanda-tanda.
Sangat jarang
sekali saya menemukan pemberitaan firman tentang salib Kristus, yang sifatnya
mengoreksi / menyucikan dosa, sangat jarang sekali. Sehingga ketika pemberitaan
firman tentang salib Kristus, mereka tersandung, sebab dasar mereka datang beribadah
melayani adalah hanya untuk mencari tanda-tanda = hanya melihat perkara-perkara
lahiriah.
Misalnya:
melihat gereja yang besar, gedung gereja yang ber-AC, dan lain sebagainya,
tetapi ketika disampaikan pemberitaan firman tentang salib Kristus, mereka
tersandung.
Selain 12 murid
ada 70 murid yang lain, namun akhirnya 70 murid yang lain tersandung, padahal
sebutan mereka adalah murid.
Sesungguhnya,
dalam injil Yohanes 8, dikatakan: murid itu mengerti kebenaran, tetapi mereka
tidak sanggup, itu menunjukkan bahwa mereka datang beribadah melayani Tuhan
hanya untuk mencari tanda / perkara-perkara lahiriah, tidak lebih, tidak
kurang. Sehingga ketika dikoreksi mereka tidak sanggup, mundur dari Tuhan.
Saya bersyukur
kepada Tuhan, dari sekian penduduk kota Serang, masih ada segelintir orang yang
mau menerima pemberitaan firman tentang salib Kristus.
Ditambah lagi
pekerjaan yang banyak, kemudian dalam setiap pemberitaan firman harus rela dikoreksi,
ini yang patut saya syukuri, sebagai gembala sidang yang kecil.
Tetapi kalau
tidak demikian, kalau kita tidak memulai seperti ini, siapa lagi yang bisa
memulainya supaya orang lain mengenal pengajaran mempelai?
Bangsa Israel
adalah bangsa yang paling kecil, dimulai dari satu orang, yaitu Yakub, kemudian
12 anaknya, sebagai nenek moyang bangsa Israel, tetapi akhirnya di Mesir,
mereka bertambah banyak, sampai jumlah keturunan mereka 70 jiwa.
Dimulai dari
satu pengajaran mempelai yang senantiasa mengoreksi dan siap dikoreksi, nanti
tumbuh 12 murid dan ada murid yang lain = bertambah-tambah; semakin tertindas
di rumah perbudakan, semakin mereka bertambah.
Semakin kita
dikoreksi oleh pemberitaan firman tentang salib Kristus, biarlah kita semakin
bertambah-tambah; kerohanian kita semakin bertambah-tambah, nanti jumlah jiwa
yang Tuhan percayakan dalam kandang penggembalaan ini juga semakin
bertambah-tambah.
Mari kita lihat;
Jalan keluarnya.
1 Petrus 2: 3-4
(2:3) jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
(2:4) Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang
dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
Kalau kita benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan, telah
merasakan kasih karunia Tuhan, kemurahan Tuhan, biarlah kita datang kepada-Nya
= menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan, supaya dibangun di atas dasar batu
penjuru, bukan di atas dasar yang lain, inilah jalan keluarnya.
Kita banyak melakukan kesalahan, tetapi Tuhan masih
memberikan kesempatan untuk kita beribadah melayani Tuhan. Oleh sebab itu, biarlah
kita sekalian menyerahkan hidup sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan, sebab kita
ini adalah Bait Allah yang dibangun di atas dasar batu penjuru.
Biarlah penyerahan diri kita kepada Tuhan semakin
bertambah-tambah, sungguh-sungguh menguduskan diri, sampai bangunan rohani kita
ini, betul-betul dibangun di atas batu penjuru.
1 Petrus 2: 4-9
(2:4) Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang
oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
(2:8) Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman
Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan.
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani,
bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu
memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu
keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Kalau orang lain tersandung karena tidak taat kepada
firman Tuhan, tidak mau terkoreksi firman Tuhan, itu tidak mengapa, tetapi
lihat, hukuman telah tersedia bagi mereka.
Tetapi, ada 4 hal yang harus kita perhatikan;
-
KAMULAH BANGSA YANG TERPILIH.
Bangsa yang
terpilih = orang-orang pilihan/
Saudaraku,
orang-orang pilihan ini adalah orang-orang yang bebas dari seleksi, orang-orang
yang bebas dari dosa, bebas dari kejahatan, bebas dari kesalahan, bebas dari
hal-hal yang tidak dikehendaki oleh Tuhan = memenuhi syarat untuk menjadi
bangsa yang terpilih.
-
IMAMAT YANG RAJANI.
Artinya;
pelayan-pelayan yang berkuasa.
Imam = pelayan.
Raja = memiliki
kuasa dan otoritas, berkuasa atas dosa yang ditimbulkan oleh;
·
Iblis setan, itulah roh jahat dan
roh najis,
·
daging, dengan hawa nafsu dan
keinginannya,
·
dunia dengan arus dan pengaruhnya.
Jangan melayani tanpa
kuasa, sehingga tidak ada kemuliaan, tetapi jadilah imamat rajani, supaya
terlihat kemuliaan Allah. Kemuliaan raja terlihat dari kuasa, kalau raja tidak
berkuasa, tidak ada kemuliaan.
-
BANGSA YANG KUDUS.
Berarti; hidup
suci, baik dalam setiap perkataan, sikap, tingkah laku, cara berpikir, sudut
pandang, semuanya hidup suci, hidup dalam kekudusan.
-
UMAT KEPUNNYAAN ALLAH SENDIRI
Umat kepunyaan
adalah orang-orang yang telah ditebus dari dosa, oleh darah Anak Domba, itu
adalah milik kepunyaan Allah.
Kalau kita sudah
ditebus oleh darah Anak Domba, tunjukkanlah tanda darah itu dalam kehidupan
saudara, sebab itu adalah milik kepunyaan Allah.
Sama seperti
144000 orang yang berada di Sion bersama dengan Anak Domba Allah, menjadi milik
kepunyaan Allah, karena mereka ditebus oleh darah Anak Domba.
Inilah orang
yang mengecap kebaikan / kemurahan Tuhan, merasakan kasih kemurahan Tuhan, yang
mau menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan.
Jangan
ditunda-tunda, tunjukkan tanda darah itu, kalau saudara adalah milik kepunyaan
Allah.
1 Petrus 2: 9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang
kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu
keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Tujuannya; tidak lain tidak bukan, hanya untuk
memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Allah, di mana kita telah dibawa
keluar dari kegelapan berada dalam terang-Nya yang ajaib, berarti tidak ada lagi
yang ditutup-tutupi.
Tiap bangunan yang dibangun di atas dasar yang lain,
cepat lambat harus dirubuhkan. Saya dan saudara telah mengecap kebaikan Allah, ayo,
jangan tunda-tunda, jangan tunggu-tunggu besok, serahkanlah hidup kepada Tuhan
malam ini juga, sehingga kita menjadi milik kepunyaan Allah, karena kita telah
ditebus bukan dengan barang yang fana, tetapi dengan darah yang mahal.
Tunjukkanlah bahwa kita adalah milik kepunyaan Allah, hanya untuk memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah, sebab kita sudah diterangi, dibawa
keluar dari kegelapan menuju terang-Nya yang ajaib.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment