IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 19 FEBRUARI 2013
Tema: HAL
BERDOA
(Seri
32)
Subtema: ROTI / MANNA
SORGAWI
Shalom.
Selamat malam,
salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena
kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, untuk beribadah dan melayani
Tuhan.
Kembali kita memperhatikan Matius 6: 5-13, namun kita hanya membaca ayat
11 saja.
Matius 6: 11
(6:11) Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang
secukupnya
Salah satu pokok doa yang harus kita naikkan kepada Tuhan
adalah; “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang
secukupnya.”
Itu harus kita
naikkan kepada Tuhan setiap hari, sampai nanti akhirnya, makanan yang
secukupnya itu menyelamatkan jiwa kita sekalian.
Mari kita
lihat; MAKANAN YANG SECUKUPNYA.
Dikaitkan
dengan; KEADAAN BANGSA ISRAEL SELAMA
EMPAT PULUH TAHUN DI PADANG GURUN.
Keluaran 16: 15-16
(16:15) Ketika orang Israel melihatnya, berkatalah mereka seorang kepada
yang lain: "Apakah ini?" Sebab mereka tidak tahu apa itu. Tetapi Musa
berkata kepada mereka: "Inilah roti yang diberikan TUHAN kepadamu menjadi
makananmu.
(16:16) Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut
keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer
seorang, menurut jumlah jiwa."
Tuhan memberi
roti sebagai makanan kepada bangsa Israel, selama empat puluh tahun di padang
gurun.
Masing-masing mengambil
untuk seisi kemahnya; segomer seorang, menurut jumlah jiwa.
Keluaran 16:
17-18
(16:17) Demikianlah diperbuat orang Israel; mereka mengumpulkan, ada yang
banyak, ada yang sedikit.
(16:18) Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka orang yang
mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan
sedikit, tidak kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut
keperluannya.
-
Ada yang mengumpulkan
banyak, tetapi tidak kelebihan.
-
Ada yang
mengumpulkan sedikit, tetapi tidak kekurangan.
= makanan yang
secukupnya.
Syarat untuk makan roti.
Keluaran 16: 19
(16:19) Musa
berkata kepada mereka: "Seorang pun tidak boleh meninggalkan dari
padanya sampai pagi."
Seorang pun tidak boleh meninggalkan roti itu sampai pagi.
Artinya; setiap
firman yang kita terima tidak boleh ditunda-tunda untuk melakukannya.
Resiko bila ditinggalkan sampai besok pagi.
Keluaran 16: 20
(16:20) Tetapi ada yang tidak mendengarkan Musa dan meninggalkan
dari padanya sampai pagi, lalu berulat dan berbau busuk. Maka
Musa menjadi marah kepada mereka.
Ada yang
meninggalkan roti itu sampai pagi = tidak dengar-dengaran.
Kalau tidak
dengar-dengaran, resikonya roti itu;
1.
BERULAT.
Artinya; menjadi jahat seperti iblis setan.
Ulat / ular adalah gambaran dari iblis setan.
2.
BERBAU BUSUK.
Artinya; tetap dalam dosanya / mempertahankan dosa.
Bau busuk adalah gambaran dari dosa.
Waktu untuk memungut roti.
Keluaran 16: 21
(16:21) Setiap pagi mereka memungutnya, tiap-tiap
orang menurut keperluannya; tetapi ketika matahari panas, cairlah itu.
Waktu yang
tepat untuk memungut roti adalah SETIAP PAGI, dengan kata lain sebelum matahari
panas / siang hari (telah dijelaskan pada IBADAH
DOA PENYEMBAHAN, 12 FEBRUARI 2013).
Hal ini
berlangsung selama lima hari; mulai dari hari pertama sampai hari kelima,
bangsa Israel mengumpulkan satu gomer untuk tiap-tiap orang.
Sekarang kita
memperhatikan; HARI KEENAM.
Keluaran 16: 22
(16:22) Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti
itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan
datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.
Untuk hari yang
keenam, mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya = DUA GOMER UNTUK
TIAP-TIAP ORANG.
Keluaran 16: 23,
29
(16:23) Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah
yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi
TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu
masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan
sampai pagi."
(16:29) Perhatikanlah, TUHAN telah memberikan sabat itu
kepadamu; itulah sebabnya pada hari keenam Ia memberikan kepadamu roti untuk
dua hari. Tinggallah kamu di tempatmu masing-masing, seorang pun tidak
boleh keluar dari tempatnya pada hari ketujuh itu."
Tuhan
memberikan dua gomer roti pada hari yang keenam, sebab pada hari yang ketujuh,
bangsa Israel harus beristirahat, tinggal di dalam kemahnya masing-masing,
itulah hari perhentian bagi Tuhan Allah = Sabat yang kudus bagi Tuhan Allah.
Sedangkan pada
hari yang ketujuh itu, Tuhan tidak lagi menurunkan roti untuk bangsa Israel,
itu sebabnya pada hari yang keenam, Tuhan memberikan dua gomer untuk tiap-tiap
orang;
-
Satu gomer yang
pertama untuk hari keenam.
-
Satu gomer yang
kedua untuk hari ketujuh.
Biarlah di
hari-hari terakhir ini kita menikmati dua gomer; beribadah dan melayani Tuhan
untuk menempuh jalan-jalan-Nya.
Sekarang, kita
lihat; NAMA DARI PADA ROTI YANG TUHAN
BERIKAN SEBAGAI MAKANAN BAGI BANGSA ISRAEL.
Keluaran 16: 31
(16:31) Umat Israel menyebutkan namanya: manna;
warnanya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu.
Umat Israel
menyebutkan namanya (roti makanan): MANNA.
Mari kita lihat;
PENYEBUTAN MANNA, dalam ...
Mazmur 78: 23-25
(78:23) Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas,
membuka pintu-pintu langit,
(78:24) menurunkan kepada mereka hujan manna untuk
dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
(78:25) setiap orang telah makan roti malaikat, Ia
mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.
Tuhan
menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan.
Sebutan yang
lain dari manna adalah;
-
GANDUM DARI LANGIT.
Yohanes 1: 14
(1:14) Firman itu
telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak
Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Gandum yang turun dari langit, itulah firman menjadi manusia.
Ketika firman menjadi manusia, kita akan melihat kemuliaan Allah. Kemuliaan
Allah itu; PENUH KASIH KARUNIA dan KEBENARAN.
1 Petrus 2: 19-20
(2:19) Sebab adalah
kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung
penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
(2:20) Sebab dapatkah
disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi
jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih
karunia pada Allah.
Menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung adalah kasih karunia
Allah = kebenaran yang sejati.
Sama seperti Yesus Kristus yang menanggung penderitaan di atas kayu salib,
bukan karena kesalahan-Nya, bukan karena dosa-Nya, melainkan karena dosa
manusia, itulah KASIH KARUNIA.
-
ROTI MALAIKAT.
Roti malaikat = firman penggembalaan.
Wahyu 1: 19-20
(1:19) Karena itu
tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang
akan terjadi sesudah ini.
(1:20) Dan rahasia
ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian
emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh
kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
Tujuh sidang jemaat di Asia kecil, masing-masing terdiri dari satu malaikat
sidang jemaat.
Berarti, tujuh sidang jemaat ini menikmati roti malaikat / menikmati firman
penggembalaan.
Malaikat sidang jemaat -> gembala sidang.
Wahyu 1: 4
(1:4) Dari Yohanes
kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai
sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan
datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,
Ketika mereka menikmati firman penggembalaan, maka tujuh sidang jemaat
disucikan dari setiap kelemahan-kelemahan sampai akhirnya mereka tampil seperti
tujuh pelita di atas kaki dian = menjadi terang = menjadi kesaksian.
Tujuh Roh Allah -> tujuh pelita di atas kaki dian = menjadi terang, sama
seperti tujuh sidang jemaat yang ada di Asia kecil.
Mazmur 78: 25
(78:25) setiap orang
telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka
berlimpah-limpah.
Roti malaikat yang disebut juga firman penggembalaan, adalah perbekalan
yang berlimpah-limpah, sehingga dengan demikian bangsa Israel dipelihara selama
empat puluh tahun di padang gurun, sampai tiba di tapal batas tanah Kanaan.
Warna roti makanan.
Keluaran 16: 31
(16:31) Umat Israel menyebutkan namanya: manna; warnanya
putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu.
Adapun roti
makanan (manna) itu BERWARNA PUTIH.
Wahyu 19: 7-8
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan
memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya
telah siap sedia.
(19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain
lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus
itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
Warna putih
adalah warna dari kain lenan halus.
Lenan halus, artinya;
perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.
Berarti, ketika
kita menikmati roti / manna yang turun dari sorga, warna kita di hadapan Tuhan adalah
putih berkilau-kilauan, itulah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang
kudus.
Putih ->
kesucian / kebenaran = tidak ada dosa, tidak ada kegelapan (hitam).
1 Petrus 1:
15-16
(1:15) tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam
seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
(1:16) sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku
kudus.
Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Kalau hidup di dalam
kesucian / kekudusan, berarti; sama dengan Dia di dalam kesucian / kekudusan.
Rasa dari roti (manna) yang turun dari
sorga.
Keluaran 16: 31
(16:31) Umat Israel menyebutkan namanya: manna; warnanya
putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu.
RASANYA SEPERTI KUE MADU, berarti; rasanya enak karena manis.
Amsal 25: 16
(25:16) Kalau engkau mendapat madu, makanlah
secukupnya, jangan sampai engkau terlalu kenyang dengan itu, lalu
memuntahkannya.
Namun, untuk
menikmati roti / manna ini, sekalipun rasanya manis, harus dimakan dengan
secukupnya, jangan berlebihan.
Biasanya, kalau
seseorang lapar sekali, dia akan makan sebanyak-banyaknya, tetapi di sini
dikatakan; sekalipun manis rasanya, makanlah secukupnya.
Alasannya.
Amsal 25: 16
(25:16) Kalau engkau mendapat madu, makanlah secukupnya, jangan
sampai engkau terlalu kenyang dengan itu, lalu memuntahkannya.
Alasannya; supaya
jangan sampai terlalu kenyang, sebab kalau terlalu kenyang MAKANAN ITU AKAN
DIMUNTAHKAN / KELUAR DARI MULUT.
Kalau makanan
dimuntahkan / keluar dari mulut, berarti; makanan itu tidak mendarah daging.
Makanan rohani
kita adalah firman Tuhan.
Kalau firman
itu tidak mendarah daging ...
Matius 15: 10-11
(15:10) Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata
kepada mereka:
(15:11) "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke
dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut,
itulah yang menajiskan orang."
Kalau firman
tidak mendarah daging, seseorang menjadi najis, sebab apa yang keluar dari
mulut (muntah), itulah yang menajiskan orang.
Yesaya 55: 11
(55:11) demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia
tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa
yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Sesungguhnya,
firman Tuhan itu akan terlaksana dan firman Tuhan itu akan berhasil apa saja
yang Tuhan suruhkan, tetapi bila makanan itu dimuntahkan karena dimakan secara
berlebihan (tidak secukupnya), berarti; firman Allah itu tidak mendarah daging,
tidak terlaksana, tidak berhasil dalam kehidupan seseorang, maka dengan
demikian orang itu pun menjadi najis.
Mari kita
perhatikan; NILAI YANG SAMA DENGAN MAKANAN YANG SECUKUPNYA, namun BILA DIMAKAN DENGAN
BERLEBIHAN / TERLALU KENYANG AKAN DIMUNTAHKAN, dikaitkan dengan ayat 17.
Amsal 25: 17
(25:17) Janganlah kerap kali datang ke rumah sesamamu,
supaya jangan ia bosan, lalu membencimu.
Janganlah kerap kali datang ke rumah sesamamu, supaya
jangan ia bosan, lalu membencimu.
Dalam ejaan
lama, dituliskan: “Demikian pun hendaklah
engkau hemat-hemat dengan kakimu berulang ke rumah sahabatmu, supaya jangan ia
menjadi penat oleh sebab engkau, lalu benci akan dikau.” (Amsal 25: 17).
Mengasihi
seseorang (datang ke rumah sesama) itu baik, tetapi kalau kerap kali datang ke
rumah sesama, justru menimbulkan kebencian, karena ada rasa bosan.
Kerap kali
datang = berlebihan = bukan makanan yang secukupnya.
Kalau makanan
yang secukupnya, itu adalah kasih dari Allah, tetapi kalau kerap kali datang ke
rumah sesama, itu bukan kasih, melainkan keinginan manusia itu sendiri (kasih
yang berasal dari daging).
Jadi, kebencian
ini timbul karena ada rasa bosan, rasa bosan ini timbul karena kerap kali
mengunjungi sesama (berlebihan), dengan kata lain; berharap terhadap kasih
manusia, bukan terhadap kasih Allah.
MAKAN UNTUK
HIDUP, TETAPI HIDUP BUKAN UNTUK MAKAN.
Kalau hidup
untuk makan itulah yang menajiskan, sama dengan; bila kerap kali datang ke
rumah sesama, itu artinya berharap kasih manusia, itulah yang menajiskan
seseorang, buktinya apa? DIBENCI.
Saudaraku, segala
dosa kenajisan, adalah dosa yang paling dibenci oleh Tuhan.
Wahyu 18: 2
(18:2) Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya:
"Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi
tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat
bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
Roh najis itu
sangat dibenci oleh Tuhan, berarti; kebencian yang diterima seseorang dari
sesamanya, itulah yang menajiskan seseorang.
Ukuran makanan secukupnya (satu gomer).
Keluaran 16: 35-36
(16:35) Orang Israel makan manna empat puluh tahun
lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna
sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan.
(16:36) Adapun segomer ialah sepersepuluh efa.
Segomer ialah
sepersepuluh efa = satu dari sepuluh.
Mari kita lihat;
SATU DARI SEPULUH.
Keluaran 20:
1-17 menuliskan sepuluh hukum Allah. Adapun kesepuluh hukum itu dibagi menjadi
dua bagian;
-
Hukum yang
pertama sampai hukum yang keempat tertulis di dalam loh batu yang pertama.
= kasih kepada Tuhan.
Karena seluruh hukum yang tertulis di dalam loh batu yang pertama berkaitan
dengan Tuhan.
-
Hukum yang kelima
sampai hukum yang kesepuluh tertulis di dalam loh batu yang kedua.
= kasih kepada sesama.
Karena seluruh hukum yang tertulis di dalam loh batu yang kedua berkaitan
dengan kasih kepada sesama.
Kesimpulannya;
inti dari sepuluh hukum Allah hanya satu, yaitu KASIH.
JADI, SATU DARI
SEPULUH ADALAH KASIH.
Berarti, kalau
bangsa Israel dipelihara selama empat puluh tahun di padang gurun, itu karena kasih
Allah, yaitu satu gomer manna untuk tiap-tiap orang = makanan yang secukupnya.
Jadi, kasih
Allah-lah yang memelihara bangsa Israel sampai tiba di tapal batas tanah
Kanaan.
Demikian juga,
kalau malam hari ini kita menikmati firman Tuhan, itu merupakan kasih Allah.
Biarlah kiranya firman ini membawa kita masuk ke dalam Yerusalem yang baru,
Yerusalem sorgawi.
Praktek menikmati kasih Allah: mengembalikan milik Tuhan, yaitu sepersepuluh (1/10).
Kalau tidak
mengembalikan milik Tuhan (sepersepuluh) = pencuri, sedangkan seorang pencuri
tidak masuk ke dalam Kerajaan Sorga (1 Korintus 6: 10).
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment