KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, February 21, 2013

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 19 FEBRUARI 2013



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 19 FEBRUARI 2013

Tema:  HAL BERDOA
            (Seri 32)

Subtema: ROTI / MANNA SORGAWI

Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, untuk beribadah dan melayani Tuhan.

Kembali kita memperhatikan Matius 6: 5-13, namun kita hanya membaca ayat 11 saja.
Matius 6: 11
(6:11) Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya

Salah satu pokok doa yang harus kita naikkan kepada Tuhan adalah; “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.
Itu harus kita naikkan kepada Tuhan setiap hari, sampai nanti akhirnya, makanan yang secukupnya itu menyelamatkan jiwa kita sekalian.

Mari kita lihat; MAKANAN YANG SECUKUPNYA.
Dikaitkan dengan; KEADAAN BANGSA ISRAEL SELAMA EMPAT PULUH TAHUN DI PADANG GURUN.
Keluaran 16: 15-16
(16:15) Ketika orang Israel melihatnya, berkatalah mereka seorang kepada yang lain: "Apakah ini?" Sebab mereka tidak tahu apa itu. Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Inilah roti yang diberikan TUHAN kepadamu menjadi makananmu.
(16:16) Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."

Tuhan memberi roti sebagai makanan kepada bangsa Israel, selama empat puluh tahun di padang gurun.
Masing-masing mengambil untuk seisi kemahnya; segomer seorang, menurut jumlah jiwa.

Keluaran 16: 17-18
(16:17) Demikianlah diperbuat orang Israel; mereka mengumpulkan, ada yang banyak, ada yang sedikit.
(16:18) Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya.

-      Ada yang mengumpulkan banyak, tetapi tidak kelebihan.
-      Ada yang mengumpulkan sedikit, tetapi tidak kekurangan.
= makanan yang secukupnya.

Syarat untuk makan roti.
Keluaran 16: 19
(16:19) Musa berkata kepada mereka: "Seorang pun tidak boleh meninggalkan dari padanya sampai pagi."

Seorang pun tidak boleh meninggalkan roti itu sampai pagi.
Artinya; setiap firman yang kita terima tidak boleh ditunda-tunda untuk melakukannya.

Resiko bila ditinggalkan sampai besok pagi.
Keluaran 16: 20
(16:20) Tetapi ada yang tidak mendengarkan Musa dan meninggalkan dari padanya sampai pagi, lalu berulat dan berbau busuk. Maka Musa menjadi marah kepada mereka.

Ada yang meninggalkan roti itu sampai pagi = tidak dengar-dengaran.
Kalau tidak dengar-dengaran, resikonya roti itu;
1.    BERULAT.
Artinya; menjadi jahat seperti iblis setan.
Ulat / ular adalah gambaran dari iblis setan.
2.    BERBAU BUSUK.
Artinya; tetap dalam dosanya / mempertahankan dosa.
Bau busuk adalah gambaran dari dosa.

Waktu untuk memungut roti.
Keluaran 16: 21
(16:21) Setiap pagi mereka memungutnya, tiap-tiap orang menurut keperluannya; tetapi ketika matahari panas, cairlah itu.

Waktu yang tepat untuk memungut roti adalah SETIAP PAGI, dengan kata lain sebelum matahari panas / siang hari (telah dijelaskan pada IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 12 FEBRUARI 2013).

Hal ini berlangsung selama lima hari; mulai dari hari pertama sampai hari kelima, bangsa Israel mengumpulkan satu gomer untuk tiap-tiap orang.

Sekarang kita memperhatikan; HARI KEENAM.
Keluaran 16: 22
(16:22) Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.

Untuk hari yang keenam, mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya = DUA GOMER UNTUK TIAP-TIAP ORANG.

Keluaran 16: 23, 29
(16:23) Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi."
(16:29) Perhatikanlah, TUHAN telah memberikan sabat itu kepadamu; itulah sebabnya pada hari keenam Ia memberikan kepadamu roti untuk dua hari. Tinggallah kamu di tempatmu masing-masing, seorang pun tidak boleh keluar dari tempatnya pada hari ketujuh itu."

Tuhan memberikan dua gomer roti pada hari yang keenam, sebab pada hari yang ketujuh, bangsa Israel harus beristirahat, tinggal di dalam kemahnya masing-masing, itulah hari perhentian bagi Tuhan Allah = Sabat yang kudus bagi Tuhan Allah.
Sedangkan pada hari yang ketujuh itu, Tuhan tidak lagi menurunkan roti untuk bangsa Israel, itu sebabnya pada hari yang keenam, Tuhan memberikan dua gomer untuk tiap-tiap orang;
-      Satu gomer yang pertama untuk hari keenam.
-      Satu gomer yang kedua untuk hari ketujuh.

Biarlah di hari-hari terakhir ini kita menikmati dua gomer; beribadah dan melayani Tuhan untuk menempuh jalan-jalan-Nya.

Sekarang, kita lihat; NAMA DARI PADA ROTI YANG TUHAN BERIKAN SEBAGAI MAKANAN BAGI BANGSA ISRAEL.
Keluaran 16: 31
(16:31) Umat Israel menyebutkan namanya: manna; warnanya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu.

Umat Israel menyebutkan namanya (roti makanan): MANNA.

Mari kita lihat; PENYEBUTAN MANNA, dalam ...
Mazmur 78: 23-25
(78:23) Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
(78:24) menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
(78:25) setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

Tuhan menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan.
Sebutan yang lain dari manna adalah;
-      GANDUM DARI LANGIT.
Yohanes 1: 14
(1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Gandum yang turun dari langit, itulah firman menjadi manusia.
Ketika firman menjadi manusia, kita akan melihat kemuliaan Allah. Kemuliaan Allah itu; PENUH KASIH KARUNIA dan KEBENARAN.

1 Petrus 2: 19-20
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
(2:20) Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.

Menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung adalah kasih karunia Allah = kebenaran yang sejati.
Sama seperti Yesus Kristus yang menanggung penderitaan di atas kayu salib, bukan karena kesalahan-Nya, bukan karena dosa-Nya, melainkan karena dosa manusia, itulah KASIH KARUNIA.

-      ROTI MALAIKAT.
Roti malaikat = firman penggembalaan.

Wahyu 1: 19-20
(1:19) Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.
(1:20) Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

Tujuh sidang jemaat di Asia kecil, masing-masing terdiri dari satu malaikat sidang jemaat.
Berarti, tujuh sidang jemaat ini menikmati roti malaikat / menikmati firman penggembalaan.
Malaikat sidang jemaat -> gembala sidang.

Wahyu 1: 4
(1:4) Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,

Ketika mereka menikmati firman penggembalaan, maka tujuh sidang jemaat disucikan dari setiap kelemahan-kelemahan sampai akhirnya mereka tampil seperti tujuh pelita di atas kaki dian = menjadi terang = menjadi kesaksian.
Tujuh Roh Allah -> tujuh pelita di atas kaki dian = menjadi terang, sama seperti tujuh sidang jemaat yang ada di Asia kecil.

Mazmur 78: 25
(78:25) setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

Roti malaikat yang disebut juga firman penggembalaan, adalah perbekalan yang berlimpah-limpah, sehingga dengan demikian bangsa Israel dipelihara selama empat puluh tahun di padang gurun, sampai tiba di tapal batas tanah Kanaan.

Warna roti makanan.
Keluaran 16: 31
(16:31) Umat Israel menyebutkan namanya: manna; warnanya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu.

Adapun roti makanan (manna) itu BERWARNA PUTIH.

Wahyu 19: 7-8
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
(19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

Warna putih adalah warna dari kain lenan halus.
Lenan halus, artinya; perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.
Berarti, ketika kita menikmati roti / manna yang turun dari sorga, warna kita di hadapan Tuhan adalah putih berkilau-kilauan, itulah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.
Putih -> kesucian / kebenaran = tidak ada dosa, tidak ada kegelapan (hitam).

1 Petrus 1: 15-16
(1:15) tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
(1:16) sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Kalau hidup di dalam kesucian / kekudusan, berarti; sama dengan Dia di dalam kesucian / kekudusan.

Rasa dari roti (manna) yang turun dari sorga.
Keluaran 16: 31
(16:31) Umat Israel menyebutkan namanya: manna; warnanya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu.

RASANYA SEPERTI KUE MADU, berarti; rasanya enak karena manis.

Amsal 25: 16
(25:16) Kalau engkau mendapat madu, makanlah secukupnya, jangan sampai engkau terlalu kenyang dengan itu, lalu memuntahkannya.

Namun, untuk menikmati roti / manna ini, sekalipun rasanya manis, harus dimakan dengan secukupnya, jangan berlebihan.
Biasanya, kalau seseorang lapar sekali, dia akan makan sebanyak-banyaknya, tetapi di sini dikatakan; sekalipun manis rasanya, makanlah secukupnya.

Alasannya.
Amsal 25: 16
(25:16) Kalau engkau mendapat madu, makanlah secukupnya, jangan sampai engkau terlalu kenyang dengan itu, lalu memuntahkannya.

Alasannya; supaya jangan sampai terlalu kenyang, sebab kalau terlalu kenyang MAKANAN ITU AKAN DIMUNTAHKAN / KELUAR DARI MULUT.
Kalau makanan dimuntahkan / keluar dari mulut, berarti; makanan itu tidak mendarah daging.
Makanan rohani kita adalah firman Tuhan.

Kalau firman itu tidak mendarah daging ...
Matius 15: 10-11
(15:10) Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka:
(15:11) "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang."

Kalau firman tidak mendarah daging, seseorang menjadi najis, sebab apa yang keluar dari mulut (muntah), itulah yang menajiskan orang.

Yesaya 55: 11
(55:11) demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Sesungguhnya, firman Tuhan itu akan terlaksana dan firman Tuhan itu akan berhasil apa saja yang Tuhan suruhkan, tetapi bila makanan itu dimuntahkan karena dimakan secara berlebihan (tidak secukupnya), berarti; firman Allah itu tidak mendarah daging, tidak terlaksana, tidak berhasil dalam kehidupan seseorang, maka dengan demikian orang itu pun menjadi najis.

Mari kita perhatikan; NILAI YANG SAMA DENGAN MAKANAN YANG SECUKUPNYA, namun BILA DIMAKAN DENGAN BERLEBIHAN / TERLALU KENYANG AKAN DIMUNTAHKAN, dikaitkan dengan ayat 17.
Amsal 25: 17
(25:17) Janganlah kerap kali datang ke rumah sesamamu, supaya jangan ia bosan, lalu membencimu.

Janganlah kerap kali datang ke rumah sesamamu, supaya jangan ia bosan, lalu membencimu.
Dalam ejaan lama, dituliskan: “Demikian pun hendaklah engkau hemat-hemat dengan kakimu berulang ke rumah sahabatmu, supaya jangan ia menjadi penat oleh sebab engkau, lalu benci akan dikau.” (Amsal 25: 17).

Mengasihi seseorang (datang ke rumah sesama) itu baik, tetapi kalau kerap kali datang ke rumah sesama, justru menimbulkan kebencian, karena ada rasa bosan.
Kerap kali datang = berlebihan = bukan makanan yang secukupnya.
Kalau makanan yang secukupnya, itu adalah kasih dari Allah, tetapi kalau kerap kali datang ke rumah sesama, itu bukan kasih, melainkan keinginan manusia itu sendiri (kasih yang berasal dari daging).

Jadi, kebencian ini timbul karena ada rasa bosan, rasa bosan ini timbul karena kerap kali mengunjungi sesama (berlebihan), dengan kata lain; berharap terhadap kasih manusia, bukan terhadap kasih Allah.

MAKAN UNTUK HIDUP, TETAPI HIDUP BUKAN UNTUK MAKAN.
Kalau hidup untuk makan itulah yang menajiskan, sama dengan; bila kerap kali datang ke rumah sesama, itu artinya berharap kasih manusia, itulah yang menajiskan seseorang, buktinya apa? DIBENCI.
Saudaraku, segala dosa kenajisan, adalah dosa yang paling dibenci oleh Tuhan.

Wahyu 18: 2
(18:2) Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
Roh najis itu sangat dibenci oleh Tuhan, berarti; kebencian yang diterima seseorang dari sesamanya, itulah yang menajiskan seseorang.

Ukuran makanan secukupnya (satu gomer).
Keluaran 16: 35-36
(16:35) Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan.
(16:36) Adapun segomer ialah sepersepuluh efa.

Segomer ialah sepersepuluh efa = satu dari sepuluh.

Mari kita lihat; SATU DARI SEPULUH.
Keluaran 20: 1-17 menuliskan sepuluh hukum Allah. Adapun kesepuluh hukum itu dibagi menjadi dua bagian;
-      Hukum yang pertama sampai hukum yang keempat tertulis di dalam loh batu yang pertama.
= kasih kepada Tuhan.
Karena seluruh hukum yang tertulis di dalam loh batu yang pertama berkaitan dengan Tuhan.
-      Hukum yang kelima sampai hukum yang kesepuluh tertulis di dalam loh batu yang kedua.
= kasih kepada sesama.
Karena seluruh hukum yang tertulis di dalam loh batu yang kedua berkaitan dengan kasih kepada sesama.

Kesimpulannya; inti dari sepuluh hukum Allah hanya satu, yaitu KASIH.
JADI, SATU DARI SEPULUH ADALAH KASIH.

Berarti, kalau bangsa Israel dipelihara selama empat puluh tahun di padang gurun, itu karena kasih Allah, yaitu satu gomer manna untuk tiap-tiap orang = makanan yang secukupnya.
Jadi, kasih Allah-lah yang memelihara bangsa Israel sampai tiba di tapal batas tanah Kanaan.
Demikian juga, kalau malam hari ini kita menikmati firman Tuhan, itu merupakan kasih Allah. Biarlah kiranya firman ini membawa kita masuk ke dalam Yerusalem yang baru, Yerusalem sorgawi.

Praktek menikmati kasih Allah: mengembalikan milik Tuhan, yaitu sepersepuluh (1/10).
Kalau tidak mengembalikan milik Tuhan (sepersepuluh) = pencuri, sedangkan seorang pencuri tidak masuk ke dalam Kerajaan Sorga (1 Korintus 6: 10).

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment