KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, February 5, 2013

IBADAH RAYA MINGGU, 03 FEBRUARI 2013




Tema:  BERKAT TUHAN PANGKAL SELAMAT
            (Seri 09)

Subtema: MEMPEROLEH ROTI TANPA SUSAH PAYAH (TIDUR NYENYAK)

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani kepada Tuhan.

Saudaraku, kalau kita berada di dalam rumah Tuhan, berarti;
-      Kita dapat MENIKMATI FIRMAN TUHAN, sebagai makanan rohani.
-    Kita dapat MELAYANI TUHAN sesuai dengan kepercayaan Tuhan, sesuai dengan karunia jabatan yang Tuhan percayakan; ada yang satu talenta, ada yang dua talenta, ada yang lima talenta.
Biarlah itu kita kerjakan sampai menghasilkan laba sesuai dengan talenta yang Tuhan percayakan kepada kita, sebagai hamba-hamba Tuhan, hamba-hamba kebenaran, sehingga ibadah ini mengandung janji dan kuasa; di atas segalanya nama Tuhan dipermuliakan.

Mari kita konsentrasi untuk beribadah melayani Tuhan, supaya ibadah pelayanan ini tidak menjadi sia-sia.
Kembali kita memeriksa firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Mazmur 127: 1-5, namun kita hanya membaca ayat 1-2 saja.
Mazmur 127: 1-2
(127:1) Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
(127:2) Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah -- sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.

Ada 3 hal yang mendatangkan kesia-siaan di atas muka bumi ini:
-  YANG PERTAMA: Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya.
-      YANG KEDUA: Jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
-    YANG KETIGA: Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah.
Itulah tiga hal yang mendatangkan kesia-siaan di atas muka bumi ini.

Tiba saatnya untuk memperhatikan KESIA-SIAAN YANG KETIGA, yaitu;
SIA-SIALAH KAMU BANGUN PAGI-PAGI DAN DUDUK-DUDUK SAMPAI JAUH MALAM DAN MAKAN ROTI YANG DIPEROLEH DENGAN SUSAH PAYAH.
Di sini dikatakan: “Makan roti yang diperoleh dengan susah payah”, ini merupakan kesia-siaan.
Kalau kita perhatikan di sini, untuk memperoleh roti atau pun makanan, harus bangun pagi-pagi buta dan sampai jauh malam / larut malam, sehingga tidak ada waktu untuk beristirahat.
Tidak ada waktu untuk beristirahat, artinya; TANPA HARI PERHENTIAN.

Keluaran 16: 22
(16:22) Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.

Pada hari keenam Tuhan memberi roti, sebagai makanan untuk bangsa Israel, dua kali lipat banyaknya, yaitu DUA GOMER UNTUK TIAP-TIAP ORANG, sebagai makanan bagi bangsa Israel selama 40 tahun di padang gurun.

Keluaran 16: 23
(16:23) Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi."

Besok (pada hari ketujuh) adalah hari perhentian penuh = Sabat yang kudus bagi Tuhan.

Keluaran 16: 29-30
(16:29) Perhatikanlah, TUHAN telah memberikan sabat itu kepadamu; itulah sebabnya pada hari keenam Ia memberikan kepadamu roti untuk dua hari. Tinggallah kamu di tempatmu masing-masing, seorang pun tidak boleh keluar dari tempatnya pada hari ketujuh itu."
(16:30) Lalu beristirahatlah bangsa itu pada hari ketujuh.

BANGSA ISRAEL HARUS BERISTIRAHAT PADA HARI KETUJUH; seorang pun tidak boleh keluar dari kemahnya masing-masing, itu sebabnya pada hari keenam Tuhan memberikan dua gomer kepada bangsa Israel.
-      Satu gomer yang pertama untuk hari keenam.
-      Satu gomer yang kedua untuk hari ketujuh.

BERISTIRAHAT, itulah HARI PERHENTIAN YANG PENUH BAGI TUHAN = SABAT YANG KUDUS BAGI TUHAN.

Keluaran 20: 8-10
(20:8) Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
(20:9) enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
(20:10) tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.

Hari ketujuh adalah hari perhentian penuh bagi Tuhan, Sabat yang kudus bagi Tuhan, sesuai dengan hukum yang keempat.
Bangsa Israel tidak boleh keluar dari kemahnya masing-masing (tidak boleh bekerja), itulah hari perhentian yang penuh bagi Tuhan = Sabat yang kudus bagi Tuhan.

Mari kita perhatikan; TELADAN ALLAH.
Keluaran 20: 11
(20:11) Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

Saudaraku, perhatikanlah teladan dari Tuhan bagi kita sekalian: enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh.
Hari ketujuh adalah hari perhentian yang penuh bagi Tuhan, Allah = Sabat yang kudus bagi Tuhan, Allah.

Saya menghimbau dengan segala kerendahan hati kepada semua sidang jemaat; perhatikanlah teladan Tuhan ini, perhatikan firman Tuhan malam hari ini, jangan diabaikan.

Sekarang kita perhatikan; TELADAN YAKUB.
Kejadian 25: 27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
Kemah -> rumah Tuhan, sebagaimana bangsa Israel harus beristirahat (tidak boleh melakukan pekerjaan) pada hari yang ketujuh, itulah hari perhentian yang penuh bagi Tuhan, Allah = Sabat yang kudus bagi Tuhan, Allah.

Yesaya 2: 2-3
(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
(2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Nabi Yesaya meneguhkan Kejadian 25: 27, mengenai rumah Allah Yakub, yang adalah GUNUNG TUHAN, GUNUNG SION.

Ada dua hal yang harus kita perhatikan, ketika berada di rumah Allah Yakub, gunung Tuhan / Sion;
1.    DARI SION KELUAR PENGAJARAN.
Artinya; di dalam rumah Tuhan ada firman Tuhan / firman pengajaran sebagai makanan rohani.
Ketika berada di rumah Allah Yakub, gunung Tuhan, gunung Sion, kita bisa menikmati firman Tuhan, firman pengajaran sebagai makanan rohani, untuk apa?

Yesaya 2: 3
(2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Ketika kita menikmati firman Tuhan / firman pengajaran, maka FIRMAN TUHAN (FIRMAN PENGAJARAN) MENGAJAR KITA TENTANG JALAN-JALAN-NYA, supaya kita tidak menempuh jalan yang lain, jalan yang tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.
Jangan menempuh jalan yang lain, sebab itu bukanlah jalan kebenaran. Tidak mungkin seseorang dapat menempuh jalan kebenaran / mengikuti jejak Kristus, kalau tidak berada di dalam kemah / rumah Allah Yakub, yang disebut juga gunung Tuhan, gunung Sion.

2.    FIRMAN TUHAN DARI YERUSALEM.
Artinya; melayani Tuhan sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.
Selain menikmati firman Tuhan / firman pengajaran, sebagai makanan rohani, di dalam rumah Allah Yakub kita DIPERCAYA UNTUK MELAYANI TUHAN, SESUAI DENGAN KEBENARAN FIRMAN TUHAN.
Kepada para imam / pelayan-pelayan Tuhan; layanilah Tuhan dengan sungguh-sungguh, oleh sebab itu, biarlah roh kita bernyala-nyala melayani Tuhan, sesuai dengan karunia jabatan yang Tuhan percayakan.
Kemudian, sidang jemaat yang belum mengambil bagian dalam pelayanan, belajarlah untuk melayani Tuhan, jangan menyembunyikan talenta / potensi yang ada di dalam diri sendiri.

Itulah kegiatan jika berada di rumah Allah Yakub, itulah hari perhentian penuh bagi Tuhan Allah, Sabat yang kudus bagi Tuhan Allah.
Oleh sebab itu, tidak boleh hanya datang, duduk mendengar firman, tetapi tidak memahami ada apa di rumah Allah Yakub.

Sama seperti makanan Yesus Kristus yang tertuliskan dalam Yohanes 4: 34, yaitu;
-      Melakukan kehendak Allah.
-      Melakukan pekerjaan Allah = melayani Tuhan sampai nafas terakhir.

Namun, ADA YANG TIDAK MENGHARGAI HARI PERHENTIAN ...
Kelularan 16: 27
(16:27) Tetapi ketika pada hari ketujuh ada dari bangsa itu yang keluar memungutnya, tidaklah mereka mendapatnya.

PADA HARI YANG KETUJUH ADA ORANG YANG KELUAR DARI KEMAHNYA.
Keluar dari kemah, berarti; tidak berada di dalam rumah Tuhan = tidak beristirahat.
Artinya; tidak masuk pada hari perhentian penuh bagi Tuhan, Allah = tidak menguduskan Sabat yang kudus bagi Tuhan, Allah.

Persamaan dari ayat ini...
Kejadian 25: 27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

Saudaraku, kita perhatikan di sini; ESAU PANDAI BERBURU, SUKA TINGGAL DI PADANG, artinya; TIDAK ADA HARI PERHENTIAN PENUH, SABAT YANG KUDUS BAGI TUHAN ALLAH.

Tuhan sudah berfirman, supaya bangsa Israel beristirahat pada hari ketujuh, sebab pada hari ketujuh itu, Tuhan tidak lagi memberikan roti, tetapi ADA SAJA YANG BEBAL, ADA SAJA YANG BODOH, ADA SAJA YANG TIDAK MENGHARGAI FIRMAN TUHAN, sehingga PADA HARI KETUJUH MEREKA KELUAR DARI KEMAHNYA / tidak beristirahat, berarti; tidak ada hari perhentian penuh bagi Tuhan, Allah = tidak menguduskan Sabat bagi Tuhan, Allah, ini adalah suatu kebodohan.

Kalau tidak tinggal di dalam kemah / rumah Tuhan untuk mendengar firman Tuhan, tidak tinggal di dalam kemah untuk melayani Tuhan, dengan menggunakan alasan-alasan, ini adalah suatu kebodohan, suatu kebebalan.
Bukankah Tuhan sudah memberikan enam hari untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan, sedangkan pada hari ketujuh bangsa itu harus beristirahat (masuk pada hari perhentian).

Kejadian 25: 29
(25:29) Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.

Karena tidak ada hari perhentian, Esau mengalami KELELAHAN.
Kalau tidak beristirahat (itulah hari perhentian penuh bagi Tuhan Allah), seseorang akan mengalami kelelahan, seperti Esau.
Lelah, artinya; tidak mampu menghadapi / tidak mampu mengatasi masalah-masalah yang ada = capek menghadapi masalah-masalah, akhirnya stress, dan kalau dibiarkan, suatu saat nanti orang yang stress akan mempersalahkan Tuhan, ujung-ujungnya kecewa, dan akhirnya menolak Tuhan.

Sebagai contoh; dalam nikah rumah tangga, suami-isteri banyak menghadapi persoalan / masalah.
Jikalau tidak masuk pada hari perhentian, masalah itu akan semakin bertambah-tambah, sampai akhirnya lelah / capek.
Saudaraku, perlu saya sampaikan: korban dari pada perang dunia pertama dan perang dunia kedua dapat dihitung jumlahnya, tetapi korban dari nikah rumah tangga tak terhitung jumlahnya. Hal ini perlu dipahami dan diperhatikan dengan baik.

Hari-hari terakhir ini, sidang jemaat harus semakin dewasa, kerohanian saudara jangan berhenti sampai di sini saja; kerendahan hati harus semakin bertambah-tambah, penundukan kepada Tuhan harus semakin bertambah-tambah, kesetiaan dalam beribadah melayani Tuhan harus semakin bertambah-tambah, penyerahan hidup harus bertambah-tambah, jangan mempertahankan cara / hidup yang lama = harus terjadi keubahan dalam hidup, itulah tanda bahwa kita masuk pada hari perhentian penuh bagi Tuhan Allah.

Kejadian 25: 33-34
(25:33) Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.
(25:34) Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.

Di sini kita lihat; Esau memperoleh roti dari Yakub tetapi dengan susah payah = sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah (Mazmur 127: 2).
Berbeda dengan mereka yang beristirahat pada hari ketujuh; Tuhan yang menyediakan roti, sebagai makanan, seperti bangsa Israel memungut roti sebanyak dua gomer.

Saudara bisa saja mengandalkan kekuatan, logika, kedudukan, harta, jabatan, uang, kekayaan, untuk memperoleh roti / makanan, namun jauh lebih baik kalau kita menghargai firman Tuhan (hukum yang keempat) masuk pada hari perhentian, maka Tuhan lah yang menyediakan roti / makanan.

Kembali kita perhatikan ayat 34;
(25:34) Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.

Esau memandang ringan hak kesulungan yang Tuhan percayakan.
Hak kesulungan, itulah ibadah pelayanan di dalam kemah / rumah Allah Yakub, yang disebut juga gunung Tuhan, gunung Sion.

Keluaran 5: 1
(5:1) Kemudian Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Biarkanlah umat-Ku pergi untuk mengadakan perayaan bagi-Ku di padang gurun."

Ini adalah permohonan dari Musa dan Harun kepada Firaun; supaya bangsa Israel dibebaskan dari tanah / rumah perbudakan (itulah Mesir), sehingga dengan demikian, bangsa Israel dapat beribadah melayani Tuhan, terlepas dari rumah perbudakan, terlepas dari pekerjaan yang berat.

Keluaran 5: 9
(5:9) Pekerjaan orang-orang ini harus diperberat, sehingga mereka terikat kepada pekerjaannya dan jangan mempedulikan perkataan dusta."

Bangsa Israel terikat dengan pekerjaan, sehingga bangsa itu tidak dapat beribadah melayani Tuhan.
Saya himbau kepada yang bekerja; berdoa kepada Tuhan, supaya Tuhan buka jalan untuk tekun dalam tiga macam ibadah utama, jangan sampai terikat dengan pekerjaan.
Bukankah Tuhan sudah memberikan enam hari untuk bekerja / melakukan segala aktivitas-aktivitas, kegiatan-kegiatan, tetapi hari ketujuh adalah hari perhentian, Sabat yang kudus bagi Tuhan, Allah.
Kalau terikat dengan pekerjaan, diperbudak dengan pekerjaan; tidak akan bisa merayakan hari raya, tidak dapat beribadah melayani Tuhan, tidak dapat mempersembahkan korban = tidak berada di dalam rumah Tuhan.

Perhatikan contoh teladan Tuhan ketika menciptakan langit dan bumi, laut dan segala isinya enam hari lamanya, kemudian berhenti pada hari yang ketujuh, sama seperti Yakub tinggal di dalam kemah, oleh sebab itu, Kejadian 25: 27, diteguhkan oleh nabi Yesaya dengan sebutan rumah Allah Yakub, bukan rumah Allah dengan sebutan nama yang lain.

Jalan keluarnya.
Mazmur 127: 2
(127:2) Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah -- sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.

Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Artinya; Tuhan memberikan roti makanan dan berkat-berkat yang melimpah kepada orang yang dicintai-Nya pada waktu tidur.

Mari kita perhatikan; TIDUR NYENYAK.
Kejadian 2: 20
(2:20) Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.

Di sini kita perhatikan; dari seluruh binatang, dari seluruh ternak, tidak ditemukan penolong yang sepadan bagi Adam.

Kejadian 2: 21
(2:21) Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.

Lalu Tuhan Allah membuat manusia itu (Adam) tidur nyenyak.

Tidur nyenyak memberi arti;
ARTI YANG PERTAMA.

Amsal 3: 24-26
(3:24) Jikalau engkau berbaring, engkau tidak akan terkejut, tetapi engkau akan berbaring dan tidur nyenyak.
(3:25) Janganlah takut kepada kekejutan yang tiba-tiba, atau kepada kebinasaan orang fasik, bila itu datang.
(3:26) Karena TUHANlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.

Tidur nyenyak artinya; BERSANDAR KEPADA TUHAN ALLAH.
Bersandarlah kepada Tuhan, jangan bersandar kepada pengetahuan saudara, jangan andalkan kekuatan manusia dan kekuatan diri sendiri, tetapi andalkanlah Tuhan dalam segala lakumu.

Kalau kita bersandar kepada Tuhan;
-      Tidak takut kepada kekejutan yang tiba-tiba.
-      Tidak takut kepada kebinasaan orang fasik.

Itu sebabnya, pada kitab Mazmur 91: 7 dikatakan: “Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.
Juga ada sebuah pujian yang berbunyi demikian: “Tiada pernah ku ragukan kasih setia-Mu, ya Tuhan. Setiap waktu dalam hidupku tak pernah Kau tinggalkan. Meski langit tampak suram, awan gelap pun menghadang, hadapi badai lewati gelombang, tak pernah Kau tinggalkan diriku.
Walau seribu rebah di sisiku, Kau tetaplah Allah penolongku. Walau sepuluh ribu rebah di kananku, tak ‘kan ku goyah s’bab Yesus sertaku.” (Judul lagu: WALAU SERIBU REBAH)

BERSANDARLAH KEPADA TUHAN, JANGAN BERSANDAR KEPADA PENGETAHUAN, JANGAN ANDALKAN KEKUATAN SAUDARA, JANGAN ANDALKAN UANG, HARTA, KEKAYAAN YANG BISA RAIB / HABIS DALAM SEKEJAB, JANGAN ANDALKAN PEKERJAAN YANG BISA HILANG KARENA ADANYA PHK (PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA), KEMUDIAN JANGAN ANDALKAN MANUSIA, SEBAB TIDAK ADA YANG BISA KITA HARAPKAN DARI MANUSIA.
SEKALI LAGI SAYA KATAKAN; BERSANDARLAH KEPADA TUHAN.

Tidur nyenyak memberi arti;
ARTI YANG KEDUA: MASUK DALAM PENGALAMAN KEMATIAN DAN KEBANGKITAN.

Roma 6: 4
(6:4) Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

-      Kuasa kematian Yesus Kristus: MENGUBUR HIDUP YANG LAMA.
Tabiat daging, tabiat-tabiat yang lama harus dikubur, yang lama biarlah berlalu.
Biarlah kita mengubur hidup yang lama, yaitu; mulai dari perkataan, sikap, tingkah laku, cara berpikir, sudut pandang, gerak-gerik, semua tabiat-tabiat lama (tabiat manusia daging) harus dikubur.
Apalagi di tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan, jangan mempertahankan hidup yang lama lagi.

-      Kuasa kebangkitan Yesus Kristus: HIDUP DALAM HIDUP YANG BARU.
Roma 6: 5
(6:5) Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.

Kalau kita satu dalam kematian Kristus, kita juga satu dengan kebangkitan-Nya, yaitu; hidup dalam hidup yang baru.
Berarti; mengalami pembaharuan demi pembaharuan sampai kepada pembaharuan Yerusalem baru, di mana langit yang pertama, bumi yang pertama telah berlalu, sehingga yang terlihat adalah kota yang kudus, Yerusalem yang baru, yang turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan berdandan untuk suaminya (Wahyu 21: 1-2).

Roma 6: 7
(6:7) Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.

Siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa, inilah suasana kebangkitan.

Tidur nyenyak memberi arti;
ARTI YANG KETIGA: TIDAK SIBUK DENGAN PERKARA-PERKARA LAHIRIAH.
Sebab orang yang sedang tidur nyenyak, tidak mengerti apa yang sedang terjadi, sekalipun gawat darurat, dia tidak pusing / tidak bingung dengan apa pun yang terjadi.
Sekali lagi saya katakan: biarlah kita sekalian tidur dengan nyenyak, sebab ketika kita tidur dengan nyenyak, sangat dicintai oleh Tuhan, dan Tuhan akan memberikan roti kepada orang yang dicintai-Nya pada waktu tidur, sama seperti domba-domba yang berada dalam kandang penggembalaan, dibaringkan di atas rumput yang hijau (Mazmur 23: 2).

Dampak positif bila tidur dengan nyenyak.
Kejadian 2: 21-22
(2:21) Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
(2:22) Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.

Saat Adam / manusia itu tidur, TUHAN ALLAH MENGAMBIL SALAH SATU RUSUK DARI ADAM.
Berarti, saat Adam / manusia tidur dengan nyenyak, itulah waktu yang tepat untuk mengadakan pembedahan / operasi secara besar-besaran. Ini bukanlah operasi / pembedahan asal-asalan, sebab alat bedah yang digunakan lebih tajam dari alat bedah yang digunakan oleh para dokter / para medis.

Ibrani 4: 12
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Alat bedah yang tajam, itulah firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pedang bermata dua mana pun.

Mari kita lihat; KETAJAMAN DARI FIRMAN ALLAH.
Ibrani 4: 12
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Oleh karena ketajaman dari Firman Allah, ia mampu menusuk amat dalam, sampai;
-      MEMISAHKAN JIWA DAN ROH.
Roh dan jiwa itu sifatnya tidak dapat dilihat oleh mata jasmani, oleh sebab itu, sekalipun pedang bermata dua itu tajam, namun tetap saja tidak dapat memisahkan jiwa dan roh.
Saudaraku, firman Allah lebih tajam dari pedang bermata dua mana pun, sanggup memisahkan: roh kenajisan, roh ketidak tundukan, roh kesombongan, roh kejahatan, roh mencuri, dan sebagainya, dari seseorang.

Demikian juga manusia tidak dapat melihat roh dan jiwa seseorang ketika dikuasai oleh roh-roh yang lain, tetapi firman Allah mengetahui segala sesuatu, firman Allah menusuk amat dalam.
Oleh sebab itu, jangan heran kalau hamba Tuhan mengetahui keadaan sidang jemaat, sebab memang itu adalah karunia yang harus diperoleh oleh seorang hamba Tuhan, supaya jangan ada kesalahan, supaya jangan ada kekeliruan-kekeliruan, supaya domba-domba tidak liar.

-      MEMISAHKAN SENDI-SENDI DAN SUMSUM.
Artinya; dapat memisahkan dosa-dosa sekalipun bersembunyi dibalik celah-celah, bahkan sekalipun bersembunyi dibalik kekerasan, itulah kebenaran diri sendiri, seperti sumsum yang berada di balik / di dalam tulang-tulang yang putih.
Tulang yang putih -> kekerasan hati / kebenaran diri sendiri, tetapi firman Tuhan dapat menembusnya.

-      SANGGUP MEMBEDAKAN PERTIMBANGAN DAN PIKIRAN HATI.
Firman Tuhan mengetahui jalan pikiran kita yang tidak baik, firman Tuhan mengetahui hati yang jahat, bahkan sampai kedalaman hati, dosa apa pun yang tersembunyi, firman Tuhan mengetahui segala sesuatunya.

Tiga hal ini dapat terjadi dengan syarat: MAU DIKOREKSI DENGAN RELA HATI, DENGAN RENDAH HATI = TIDUR NYENYAK, sehingga ketika terjadi proses pembedahan / operasi besar-besaran, tidak mengalami sakitnya ketika pedang yang lebih tajam itu menusuk amat dalam.
Saya kira, orang yang sedang tidur nyenyak, tidak tahu apa-apa, tidak mengerti apa yang sedang terjadi, inilah orang yang rendah hati, orang yang rela dikoreksi oleh firman yang tajam.
Bagaimana dengan kita, adakah saudara dengan rela hati mau dikoreksi oleh firman Allah yang tajam? Oleh sebab itu, belajarlah untuk tidur dengan nyenyak.

Hasilnya.
HASIL YANG PERTAMA.

Kejadian 2: 22
(2:22) Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.

AKHIRNYA, ADAM MENDAPAT PENOLONG YANG SEPADAN KARENA TUHAN MEMBANGUN SEORANG PEREMPUAN BAGI DIA.
Kalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah orang yang membangunnya, sebab pertolongan yang sepadan datangnya dari Tuhan, bukan dari binatang, bukan dari yang lain.
Kalau manusia hidup tanpa Roh Allah, disebut binatang, yang tidak berakal budi.

Yohanes 14: 16-17
(14:16) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
(14:17) yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.

Seorang Penolong yang sepadan, itulah Roh Kebenaran, yang menyertai kita sampai selama-lamanya, sehingga kita tetap berada di dalam kebenaran (hidup suci).

Hasilnya.
HASIL YANG KEDUA.

Keluaran 20: 11
(20:11) Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
Biarlah Tuhan memberkati kita dengan limpah ruah dan Tuhan menguduskan kehidupan saya dan saudara.
Ketika kita beristirahat pada hari ketujuh; kita telah dikuduskan oleh firman Tuhan, dikuduskan lewat ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.

Perhatikanlah firman Tuhan malam hari ini; berkat Tuhan yang limpah datangnya hanya dari Tuhan, pertolongan yang sepadan datangnya hanya dari Tuhan. Selain itu, Tuhan menguduskan kita di dalam rumah Tuhan, ketika kita masuk pada hari perhentian, Sabat yang kudus.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment