Tema: BERKAT
TUHAN PANGKAL SELAMAT
(Seri
09)
Subtema: MEMPEROLEH ROTI TANPA SUSAH PAYAH (TIDUR NYENYAK)
Shalom!
Selamat
malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah
Tuhan, beribadah melayani kepada Tuhan.
Saudaraku, kalau kita berada di dalam rumah Tuhan,
berarti;
-
Kita dapat MENIKMATI
FIRMAN TUHAN, sebagai makanan rohani.
- Kita dapat MELAYANI TUHAN
sesuai dengan kepercayaan Tuhan, sesuai dengan karunia jabatan yang Tuhan
percayakan; ada yang satu talenta, ada yang dua talenta, ada yang lima talenta.
Biarlah
itu kita kerjakan sampai menghasilkan laba sesuai dengan talenta yang Tuhan
percayakan kepada kita, sebagai hamba-hamba Tuhan, hamba-hamba kebenaran,
sehingga ibadah ini mengandung janji dan kuasa; di atas segalanya nama Tuhan
dipermuliakan.
Mari kita konsentrasi untuk beribadah melayani Tuhan,
supaya ibadah pelayanan ini tidak menjadi sia-sia.
Kembali kita memeriksa firman penggembalaan untuk Ibadah
Raya Minggu dari Mazmur 127: 1-5, namun kita hanya membaca ayat 1-2 saja.
Mazmur 127: 1-2
(127:1) Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN
yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau
bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
(127:2) Sia-sialah
kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti
yang diperoleh dengan susah payah -- sebab Ia memberikannya kepada yang
dicintai-Nya pada waktu tidur.
Ada 3
hal yang mendatangkan kesia-siaan di atas muka bumi ini:
- YANG PERTAMA: Jikalau
bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya.
-
YANG KEDUA: Jikalau
bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
- YANG KETIGA: Sia-sialah
kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam dan makan roti yang
diperoleh dengan susah payah.
Itulah tiga hal yang mendatangkan kesia-siaan di atas
muka bumi ini.
Tiba saatnya untuk memperhatikan KESIA-SIAAN YANG KETIGA, yaitu;
SIA-SIALAH KAMU BANGUN PAGI-PAGI DAN DUDUK-DUDUK SAMPAI
JAUH MALAM DAN MAKAN ROTI YANG DIPEROLEH DENGAN SUSAH PAYAH.
Di sini
dikatakan: “Makan roti yang diperoleh
dengan susah payah”, ini merupakan kesia-siaan.
Kalau kita
perhatikan di sini, untuk memperoleh roti atau pun makanan, harus bangun
pagi-pagi buta dan sampai jauh malam / larut malam, sehingga tidak ada waktu
untuk beristirahat.
Tidak ada waktu
untuk beristirahat, artinya; TANPA HARI PERHENTIAN.
Keluaran 16: 22
(16:22) Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti
itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan
datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.
Pada hari
keenam Tuhan memberi roti, sebagai makanan untuk bangsa Israel, dua kali lipat
banyaknya, yaitu DUA GOMER UNTUK TIAP-TIAP ORANG, sebagai makanan bagi bangsa
Israel selama 40 tahun di padang gurun.
Keluaran 16: 23
(16:23) Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah
yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus
bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu
kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk
disimpan sampai pagi."
Besok (pada
hari ketujuh) adalah hari perhentian penuh = Sabat yang kudus bagi Tuhan.
Keluaran 16:
29-30
(16:29) Perhatikanlah, TUHAN telah memberikan
sabat itu kepadamu; itulah sebabnya pada hari keenam Ia memberikan kepadamu
roti untuk dua hari. Tinggallah kamu di tempatmu masing-masing,
seorang pun tidak boleh keluar dari tempatnya pada hari ketujuh
itu."
(16:30) Lalu beristirahatlah bangsa itu pada hari
ketujuh.
BANGSA ISRAEL
HARUS BERISTIRAHAT PADA HARI KETUJUH; seorang pun tidak boleh keluar dari
kemahnya masing-masing, itu sebabnya pada hari keenam Tuhan memberikan dua
gomer kepada bangsa Israel.
-
Satu gomer yang
pertama untuk hari keenam.
-
Satu gomer yang
kedua untuk hari ketujuh.
BERISTIRAHAT,
itulah HARI PERHENTIAN YANG PENUH BAGI TUHAN = SABAT YANG KUDUS BAGI TUHAN.
Keluaran 20:
8-10
(20:8) Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
(20:9) enam hari lamanya engkau akan bekerja dan
melakukan segala pekerjaanmu,
(20:10) tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN,
Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu
laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu
perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
Hari ketujuh
adalah hari perhentian penuh bagi Tuhan, Sabat yang kudus bagi Tuhan, sesuai
dengan hukum yang keempat.
Bangsa Israel tidak
boleh keluar dari kemahnya masing-masing (tidak boleh bekerja), itulah hari
perhentian yang penuh bagi Tuhan = Sabat yang kudus bagi Tuhan.
Mari kita
perhatikan; TELADAN ALLAH.
Keluaran 20: 11
(20:11) Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan
langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari
ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
Saudaraku, perhatikanlah
teladan dari Tuhan bagi kita sekalian: enam
hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia
berhenti pada hari ketujuh.
Hari ketujuh
adalah hari perhentian yang penuh bagi Tuhan, Allah = Sabat yang kudus bagi
Tuhan, Allah.
Saya menghimbau
dengan segala kerendahan hati kepada semua sidang jemaat; perhatikanlah teladan
Tuhan ini, perhatikan firman Tuhan malam hari ini, jangan diabaikan.
Sekarang kita
perhatikan; TELADAN YAKUB.
Kejadian 25: 27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau
menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang,
tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di
kemah.
Kemah ->
rumah Tuhan, sebagaimana bangsa Israel harus beristirahat (tidak boleh
melakukan pekerjaan) pada hari yang ketujuh, itulah hari perhentian yang penuh
bagi Tuhan, Allah = Sabat yang kudus bagi Tuhan, Allah.
Yesaya 2: 2-3
(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung
tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang
tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
(2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata:
"Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia
mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya;
sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari
Yerusalem."
Nabi Yesaya
meneguhkan Kejadian 25: 27, mengenai rumah Allah Yakub, yang adalah GUNUNG
TUHAN, GUNUNG SION.
Ada dua hal yang harus kita perhatikan, ketika berada di
rumah Allah Yakub, gunung Tuhan / Sion;
1.
DARI SION KELUAR PENGAJARAN.
Artinya; di dalam rumah Tuhan ada firman Tuhan / firman pengajaran sebagai
makanan rohani.
Ketika berada di rumah Allah Yakub, gunung Tuhan, gunung Sion, kita bisa
menikmati firman Tuhan, firman pengajaran sebagai makanan rohani, untuk apa?
Yesaya 2: 3
(2:3) dan banyak suku
bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke
rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan
supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan
firman TUHAN dari Yerusalem."
Ketika kita menikmati firman Tuhan / firman pengajaran, maka FIRMAN TUHAN
(FIRMAN PENGAJARAN) MENGAJAR KITA TENTANG JALAN-JALAN-NYA, supaya kita tidak
menempuh jalan yang lain, jalan yang tidak sesuai dengan kebenaran firman
Tuhan.
Jangan menempuh jalan yang lain, sebab itu bukanlah jalan kebenaran. Tidak
mungkin seseorang dapat menempuh jalan kebenaran / mengikuti jejak Kristus,
kalau tidak berada di dalam kemah / rumah Allah Yakub, yang disebut juga gunung
Tuhan, gunung Sion.
2.
FIRMAN TUHAN DARI YERUSALEM.
Artinya; melayani Tuhan sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.
Selain menikmati firman Tuhan / firman pengajaran, sebagai makanan rohani,
di dalam rumah Allah Yakub kita DIPERCAYA UNTUK MELAYANI TUHAN, SESUAI DENGAN
KEBENARAN FIRMAN TUHAN.
Kepada para imam / pelayan-pelayan Tuhan; layanilah Tuhan dengan
sungguh-sungguh, oleh sebab itu, biarlah roh kita bernyala-nyala melayani
Tuhan, sesuai dengan karunia jabatan yang Tuhan percayakan.
Kemudian, sidang jemaat yang belum mengambil bagian dalam pelayanan,
belajarlah untuk melayani Tuhan, jangan menyembunyikan talenta / potensi yang
ada di dalam diri sendiri.
Itulah kegiatan
jika berada di rumah Allah Yakub, itulah hari perhentian penuh bagi Tuhan
Allah, Sabat yang kudus bagi Tuhan Allah.
Oleh sebab itu,
tidak boleh hanya datang, duduk mendengar firman, tetapi tidak memahami ada apa
di rumah Allah Yakub.
Sama seperti
makanan Yesus Kristus yang tertuliskan dalam Yohanes 4: 34, yaitu;
-
Melakukan
kehendak Allah.
-
Melakukan
pekerjaan Allah = melayani Tuhan sampai nafas terakhir.
Namun, ADA YANG
TIDAK MENGHARGAI HARI PERHENTIAN ...
Kelularan 16:
27
(16:27) Tetapi ketika pada hari ketujuh ada dari
bangsa itu yang keluar memungutnya, tidaklah mereka mendapatnya.
PADA HARI YANG
KETUJUH ADA ORANG YANG KELUAR DARI KEMAHNYA.
Keluar dari kemah,
berarti; tidak berada di dalam rumah Tuhan = tidak beristirahat.
Artinya; tidak
masuk pada hari perhentian penuh bagi Tuhan, Allah = tidak menguduskan Sabat
yang kudus bagi Tuhan, Allah.
Persamaan dari
ayat ini...
Kejadian 25: 27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau
menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang,
tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
Saudaraku, kita
perhatikan di sini; ESAU PANDAI BERBURU, SUKA TINGGAL DI PADANG, artinya; TIDAK
ADA HARI PERHENTIAN PENUH, SABAT YANG KUDUS BAGI TUHAN ALLAH.
Tuhan sudah
berfirman, supaya bangsa Israel beristirahat pada hari ketujuh, sebab pada hari
ketujuh itu, Tuhan tidak lagi memberikan roti, tetapi ADA SAJA YANG BEBAL, ADA
SAJA YANG BODOH, ADA SAJA YANG TIDAK MENGHARGAI FIRMAN TUHAN, sehingga PADA
HARI KETUJUH MEREKA KELUAR DARI KEMAHNYA / tidak beristirahat, berarti; tidak
ada hari perhentian penuh bagi Tuhan, Allah = tidak menguduskan Sabat bagi Tuhan,
Allah, ini adalah suatu kebodohan.
Kalau tidak
tinggal di dalam kemah / rumah Tuhan untuk mendengar firman Tuhan, tidak
tinggal di dalam kemah untuk melayani Tuhan, dengan menggunakan alasan-alasan, ini
adalah suatu kebodohan, suatu kebebalan.
Bukankah Tuhan
sudah memberikan enam hari untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan, sedangkan pada
hari ketujuh bangsa itu harus beristirahat (masuk pada hari perhentian).
Kejadian 25: 29
(25:29) Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu,
lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.
Karena tidak
ada hari perhentian, Esau mengalami KELELAHAN.
Kalau tidak beristirahat
(itulah hari perhentian penuh bagi Tuhan Allah), seseorang akan mengalami
kelelahan, seperti Esau.
Lelah, artinya;
tidak mampu menghadapi / tidak mampu mengatasi masalah-masalah yang ada = capek
menghadapi masalah-masalah, akhirnya stress, dan kalau dibiarkan, suatu saat
nanti orang yang stress akan mempersalahkan Tuhan, ujung-ujungnya kecewa, dan
akhirnya menolak Tuhan.
Sebagai contoh;
dalam nikah rumah tangga, suami-isteri banyak menghadapi persoalan / masalah.
Jikalau tidak
masuk pada hari perhentian, masalah itu akan semakin bertambah-tambah, sampai
akhirnya lelah / capek.
Saudaraku, perlu saya sampaikan: korban dari pada perang
dunia pertama dan perang dunia kedua dapat dihitung jumlahnya, tetapi korban
dari nikah rumah tangga tak terhitung jumlahnya. Hal ini perlu dipahami dan diperhatikan
dengan baik.
Hari-hari
terakhir ini, sidang jemaat harus semakin dewasa, kerohanian saudara jangan
berhenti sampai di sini saja; kerendahan hati harus semakin bertambah-tambah,
penundukan kepada Tuhan harus semakin bertambah-tambah, kesetiaan dalam beribadah
melayani Tuhan harus semakin bertambah-tambah, penyerahan hidup harus
bertambah-tambah, jangan mempertahankan cara / hidup yang lama = harus terjadi keubahan
dalam hidup, itulah tanda bahwa kita masuk pada hari perhentian penuh bagi
Tuhan Allah.
Kejadian 25:
33-34
(25:33) Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu
kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak
kesulungannya kepadanya.
(25:34) Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang
merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau
memandang ringan hak kesulungan itu.
Di sini kita
lihat; Esau memperoleh roti dari Yakub tetapi dengan susah payah = sia-sialah
kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam dan makan roti yang
diperoleh dengan susah payah (Mazmur 127: 2).
Berbeda dengan mereka yang beristirahat pada
hari ketujuh; Tuhan yang menyediakan roti, sebagai makanan, seperti bangsa
Israel memungut roti sebanyak dua gomer.
Saudara bisa saja mengandalkan kekuatan,
logika, kedudukan, harta, jabatan, uang, kekayaan, untuk memperoleh roti /
makanan, namun jauh lebih baik kalau kita menghargai firman Tuhan (hukum yang
keempat) masuk pada hari perhentian, maka Tuhan lah yang menyediakan roti /
makanan.
Kembali kita perhatikan ayat 34;
(25:34) Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang
merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau
memandang ringan hak kesulungan itu.
Esau memandang ringan hak kesulungan yang
Tuhan percayakan.
Hak kesulungan, itulah ibadah pelayanan di dalam
kemah / rumah Allah Yakub, yang disebut juga gunung Tuhan, gunung Sion.
Keluaran 5: 1
(5:1) Kemudian Musa dan Harun pergi menghadap Firaun,
lalu berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Biarkanlah
umat-Ku pergi untuk mengadakan perayaan bagi-Ku di padang gurun."
Ini adalah permohonan dari Musa dan Harun
kepada Firaun; supaya bangsa Israel dibebaskan dari tanah / rumah perbudakan (itulah
Mesir), sehingga dengan demikian, bangsa Israel dapat beribadah melayani Tuhan,
terlepas dari rumah perbudakan, terlepas dari pekerjaan yang berat.
Keluaran 5: 9
(5:9) Pekerjaan orang-orang ini harus diperberat,
sehingga mereka terikat kepada pekerjaannya dan jangan mempedulikan
perkataan dusta."
Bangsa Israel
terikat dengan pekerjaan, sehingga bangsa itu tidak dapat beribadah melayani
Tuhan.
Saya himbau
kepada yang bekerja; berdoa kepada Tuhan, supaya Tuhan buka jalan untuk tekun
dalam tiga macam ibadah utama, jangan sampai terikat dengan pekerjaan.
Bukankah Tuhan
sudah memberikan enam hari untuk bekerja / melakukan segala aktivitas-aktivitas,
kegiatan-kegiatan, tetapi hari ketujuh adalah hari perhentian, Sabat yang kudus
bagi Tuhan, Allah.
Kalau terikat
dengan pekerjaan, diperbudak dengan pekerjaan; tidak akan bisa merayakan hari
raya, tidak dapat beribadah melayani Tuhan, tidak dapat mempersembahkan korban
= tidak berada di dalam rumah Tuhan.
Perhatikan
contoh teladan Tuhan ketika menciptakan langit dan bumi, laut dan segala isinya
enam hari lamanya, kemudian berhenti pada hari yang ketujuh, sama seperti Yakub
tinggal di dalam kemah, oleh sebab itu, Kejadian 25: 27, diteguhkan oleh nabi Yesaya
dengan sebutan rumah Allah Yakub, bukan rumah Allah dengan sebutan nama yang
lain.
Jalan keluarnya.
Mazmur 127: 2
(127:2) Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk
sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah -- sebab Ia
memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu
tidur.
Artinya; Tuhan
memberikan roti makanan dan berkat-berkat yang melimpah kepada orang yang
dicintai-Nya pada waktu tidur.
Mari kita
perhatikan; TIDUR NYENYAK.
Kejadian 2: 20
(2:20) Manusia itu memberi nama kepada segala ternak,
kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya
sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.
Di sini kita
perhatikan; dari seluruh binatang, dari seluruh ternak, tidak ditemukan
penolong yang sepadan bagi Adam.
Kejadian 2: 21
(2:21) Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur
nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari
padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
Lalu Tuhan
Allah membuat manusia itu (Adam) tidur nyenyak.
Tidur nyenyak memberi arti;
ARTI YANG
PERTAMA.
Amsal 3: 24-26
(3:24) Jikalau engkau berbaring, engkau tidak akan
terkejut, tetapi engkau akan berbaring dan tidur nyenyak.
(3:25) Janganlah takut kepada kekejutan yang tiba-tiba,
atau kepada kebinasaan orang fasik, bila itu datang.
(3:26) Karena TUHANlah yang akan menjadi sandaranmu,
dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.
Tidur nyenyak
artinya; BERSANDAR KEPADA TUHAN ALLAH.
Bersandarlah
kepada Tuhan, jangan bersandar kepada pengetahuan saudara, jangan andalkan kekuatan
manusia dan kekuatan diri sendiri, tetapi andalkanlah Tuhan dalam segala lakumu.
Kalau kita
bersandar kepada Tuhan;
-
Tidak takut
kepada kekejutan yang tiba-tiba.
-
Tidak takut
kepada kebinasaan orang fasik.
Itu sebabnya,
pada kitab Mazmur 91: 7 dikatakan: “Walau
seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu
tidak akan menimpamu.”
Juga ada sebuah
pujian yang berbunyi demikian: “Tiada
pernah ku ragukan kasih setia-Mu, ya Tuhan. Setiap waktu dalam hidupku tak pernah
Kau tinggalkan. Meski langit tampak suram, awan gelap pun menghadang, hadapi badai
lewati gelombang, tak pernah Kau tinggalkan diriku.
Walau seribu rebah di sisiku, Kau tetaplah Allah
penolongku. Walau sepuluh ribu rebah di kananku, tak ‘kan ku goyah s’bab Yesus
sertaku.” (Judul lagu:
WALAU SERIBU REBAH)
BERSANDARLAH
KEPADA TUHAN, JANGAN BERSANDAR KEPADA PENGETAHUAN, JANGAN ANDALKAN KEKUATAN
SAUDARA, JANGAN ANDALKAN UANG, HARTA, KEKAYAAN YANG BISA RAIB / HABIS DALAM
SEKEJAB, JANGAN ANDALKAN PEKERJAAN YANG BISA HILANG KARENA ADANYA PHK
(PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA), KEMUDIAN JANGAN ANDALKAN MANUSIA, SEBAB TIDAK ADA
YANG BISA KITA HARAPKAN DARI MANUSIA.
SEKALI LAGI
SAYA KATAKAN; BERSANDARLAH KEPADA TUHAN.
Tidur nyenyak memberi arti;
ARTI YANG KEDUA: MASUK DALAM PENGALAMAN KEMATIAN DAN
KEBANGKITAN.
Roma 6: 4
(6:4) Dengan demikian kita telah dikuburkan
bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa,
demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
-
Kuasa kematian
Yesus Kristus: MENGUBUR HIDUP YANG LAMA.
Tabiat daging, tabiat-tabiat yang lama harus dikubur, yang lama biarlah
berlalu.
Biarlah kita mengubur hidup yang lama, yaitu; mulai dari perkataan, sikap,
tingkah laku, cara berpikir, sudut pandang, gerak-gerik, semua tabiat-tabiat
lama (tabiat manusia daging) harus dikubur.
Apalagi di tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan, jangan
mempertahankan hidup yang lama lagi.
-
Kuasa
kebangkitan Yesus Kristus: HIDUP DALAM HIDUP YANG BARU.
Roma 6: 5
(6:5) Sebab jika kita
telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga
akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
Kalau kita satu dalam kematian Kristus, kita juga satu dengan kebangkitan-Nya,
yaitu; hidup dalam hidup yang baru.
Berarti; mengalami pembaharuan demi pembaharuan sampai kepada pembaharuan
Yerusalem baru, di mana langit yang pertama, bumi yang pertama telah berlalu,
sehingga yang terlihat adalah kota yang kudus, Yerusalem yang baru, yang turun
dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan berdandan
untuk suaminya (Wahyu 21: 1-2).
Roma 6: 7
(6:7) Sebab siapa
yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.
Siapa yang telah mati,
ia telah bebas dari dosa, inilah suasana kebangkitan.
Tidur nyenyak memberi arti;
ARTI YANG KETIGA: TIDAK SIBUK DENGAN PERKARA-PERKARA
LAHIRIAH.
Sebab orang
yang sedang tidur nyenyak, tidak mengerti apa yang sedang terjadi, sekalipun
gawat darurat, dia tidak pusing / tidak bingung dengan apa pun yang terjadi.
Sekali lagi
saya katakan: biarlah kita sekalian tidur dengan nyenyak, sebab ketika kita
tidur dengan nyenyak, sangat dicintai oleh Tuhan, dan Tuhan akan memberikan roti
kepada orang yang dicintai-Nya pada waktu tidur, sama seperti domba-domba yang
berada dalam kandang penggembalaan, dibaringkan di atas rumput yang hijau
(Mazmur 23: 2).
Dampak positif bila tidur dengan nyenyak.
Kejadian 2: 21-22
(2:21) Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur
nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari
padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
(2:22) Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari
manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia
itu.
Saat Adam /
manusia itu tidur, TUHAN ALLAH MENGAMBIL SALAH SATU RUSUK DARI ADAM.
Berarti, saat
Adam / manusia tidur dengan nyenyak, itulah waktu yang tepat untuk mengadakan
pembedahan / operasi secara besar-besaran. Ini bukanlah operasi / pembedahan
asal-asalan, sebab alat bedah yang digunakan lebih tajam dari alat bedah yang
digunakan oleh para dokter / para medis.
Ibrani 4: 12
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih
tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan
jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan
pikiran hati kita.
Alat bedah yang
tajam, itulah firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pedang bermata
dua mana pun.
Mari kita
lihat; KETAJAMAN DARI FIRMAN ALLAH.
Ibrani 4: 12
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam
dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan
jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan
pertimbangan dan pikiran hati kita.
Oleh karena
ketajaman dari Firman Allah, ia mampu menusuk amat dalam, sampai;
-
MEMISAHKAN JIWA DAN ROH.
Roh dan jiwa itu sifatnya tidak dapat dilihat oleh mata jasmani, oleh sebab
itu, sekalipun pedang bermata dua itu tajam, namun tetap saja tidak dapat
memisahkan jiwa dan roh.
Saudaraku, firman Allah lebih tajam dari pedang bermata dua mana pun,
sanggup memisahkan: roh kenajisan, roh ketidak tundukan, roh kesombongan, roh
kejahatan, roh mencuri, dan sebagainya, dari seseorang.
Demikian juga manusia tidak dapat melihat roh dan jiwa seseorang ketika
dikuasai oleh roh-roh yang lain, tetapi firman Allah mengetahui segala sesuatu,
firman Allah menusuk amat dalam.
Oleh sebab itu, jangan heran kalau hamba Tuhan mengetahui keadaan sidang
jemaat, sebab memang itu adalah karunia yang harus diperoleh oleh seorang hamba
Tuhan, supaya jangan ada kesalahan, supaya jangan ada kekeliruan-kekeliruan,
supaya domba-domba tidak liar.
-
MEMISAHKAN SENDI-SENDI DAN SUMSUM.
Artinya; dapat memisahkan dosa-dosa sekalipun bersembunyi dibalik celah-celah,
bahkan sekalipun bersembunyi dibalik kekerasan, itulah kebenaran diri sendiri,
seperti sumsum yang berada di balik / di dalam tulang-tulang yang putih.
Tulang yang putih -> kekerasan hati / kebenaran diri sendiri, tetapi
firman Tuhan dapat menembusnya.
-
SANGGUP MEMBEDAKAN PERTIMBANGAN DAN PIKIRAN HATI.
Firman Tuhan mengetahui jalan pikiran kita yang tidak baik, firman Tuhan
mengetahui hati yang jahat, bahkan sampai kedalaman hati, dosa apa pun yang
tersembunyi, firman Tuhan mengetahui segala sesuatunya.
Tiga hal ini
dapat terjadi dengan syarat: MAU DIKOREKSI DENGAN RELA HATI, DENGAN RENDAH HATI
= TIDUR NYENYAK, sehingga ketika terjadi proses pembedahan / operasi
besar-besaran, tidak mengalami sakitnya ketika pedang yang lebih tajam itu
menusuk amat dalam.
Saya kira,
orang yang sedang tidur nyenyak, tidak tahu apa-apa, tidak mengerti apa yang
sedang terjadi, inilah orang yang rendah hati, orang yang rela dikoreksi oleh
firman yang tajam.
Bagaimana
dengan kita, adakah saudara dengan rela hati mau dikoreksi oleh firman Allah
yang tajam? Oleh sebab itu, belajarlah untuk tidur dengan nyenyak.
Hasilnya.
HASIL YANG PERTAMA.
Kejadian 2: 22
(2:22) Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari
manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada
manusia itu.
AKHIRNYA, ADAM
MENDAPAT PENOLONG YANG SEPADAN KARENA TUHAN MEMBANGUN SEORANG PEREMPUAN BAGI
DIA.
Kalau bukan
Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah orang yang membangunnya, sebab pertolongan
yang sepadan datangnya dari Tuhan, bukan dari binatang, bukan dari yang lain.
Kalau manusia
hidup tanpa Roh Allah, disebut binatang, yang tidak berakal budi.
Yohanes 14:
16-17
(14:16) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan
memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu
selama-lamanya,
(14:17) yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima
Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal
Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
Seorang
Penolong yang sepadan, itulah Roh Kebenaran, yang menyertai kita sampai
selama-lamanya, sehingga kita tetap berada di dalam kebenaran (hidup suci).
Hasilnya.
HASIL YANG KEDUA.
Keluaran 20: 11
(20:11) Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit
dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah
sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
Biarlah Tuhan
memberkati kita dengan limpah ruah dan Tuhan menguduskan kehidupan saya dan
saudara.
Ketika kita beristirahat
pada hari ketujuh; kita telah dikuduskan oleh firman Tuhan, dikuduskan lewat
ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
Perhatikanlah firman Tuhan malam hari ini; berkat Tuhan yang
limpah datangnya hanya dari Tuhan, pertolongan yang sepadan datangnya hanya
dari Tuhan. Selain itu, Tuhan menguduskan kita di dalam rumah Tuhan, ketika
kita masuk pada hari perhentian, Sabat yang kudus.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment