IBADAH
KAUM MUDA REMAJA, 16 FEBRUARI 2013
Tema: STUDY
YUSUF
(seri 56)
Subtema: IRI HATI ADALAH TABIAT
DARI NABI-NABI PALSU
Shalom!
Selamat sore, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya kita boleh berada di dalam rumah
Tuhan, beribadah melayani Tuhan, dan ketika kita beribadah melayani Tuhan, kita
dapat mempersembahkan korban kepada Tuhan, baik korban sembelihan, korban
bakaran dan korban sajian.
Segera kita menikmati firman penggembalaan untuk ibadah
kaum muda remaja, dari Kejadian 37, tiba saatnya kita memperhatikan ayat 28.
Kejadian 37: 28
(37:28) Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas
dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan
harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Yusuf dijual oleh
saudara-saudaranya kepada orang Ismael, saudagar-saudagar dari Midian, seharga
dua puluh syikal perak.
Kisah Para
Rasul 7: 9
(7:9) Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual
Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia,
Yusuf dijual
karena saudara-saudaranya penuh dengan iri hati.
Mari kita lihat; IRI HATI.
YANG PERTAMA
1 Korintus 3:
1-3
(3:1) Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak
dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan
manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus.
(3:2) Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan
keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat
menerimanya.
(3:3) Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab,
jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan,
bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
Iri hati dan perselisihan
menunjukkan bahwa seseorang adalah manusia duniawi.
Manusia
duniawi, artinya;
-
MENJALANKAN
HIDUP SECARA MANUSIAWI / SECARA LAHIRIAH.
= manusia daging, bukan manusia rohani.
-
BELUM DEWASA
DALAM KRISTUS.
= kerohanian yang masih kanak-kanak, yang masih memerlukan susu, bukan
makanan keras.
Kalau orang dewasa, ia membutuhkan makanan keras, tetapi kalau kanak-kanak,
ia masih membutuhkan susu, bukan makanan keras.
Ibrani 5: 12-13
(5:12) Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu,
sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas
pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan
keras.
(5:13) Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak
memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
Barangsiapa
memerlukan susu, ia tidak memahami tentang kebenaran, sebab ia adalah anak-anak
= masih kanak-kanak (kanak-kanak secara rohani).
PERBANDINGAN ANTARA ANAK KECIL DENGAN ORANG
DEWASA.
Terlebih dahulu
kita melihat; ANAK KECIL (KANAK-KANAK
SECARA ROHANI).
Anak kecil
jangan diberi makanan keras, supaya ususnya tidak terganggu, ia masih
membutuhkan / memerlukan susu = asas-asas pokok / asas-asas pertama dari
penyataan Allah.
Kita
perhatikan; asas-asas pokok, dari apa yang dinyatakan oleh Allah kepada
manusia, yaitu;
-
Dimulai dari PERCAYA
kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat
Kalau kita kaitkan dalam pola tabernakel, percaya -> pintu gerbang.
-
BERTOBAT
Kalau kita kaitkan dalam pola tabernakel, bertobat -> mezbah korban
bakaran.
-
BAPTISAN AIR
Kalau kita kaitkan dalam pola tabernakel, baptisan air -> kolam
pembasuhan.
Seluruhnya
berada di daerah halaman, daerah pembenaran karena dibenarkan oleh Kristus = PENYATAAN
ALLAH.
Ibrani 6: 1-2
(6:1) Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas
pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang
penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari
perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,
(6:2) yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan
tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.
Oleh sebab itu,
biarlah kita tinggalkan asas pertama dari ajaran tentang Kristus, itulah
penyataan Allah, dimulai dari;
-
percaya = pintu
gerbang.
-
bertobat = mezbah
korban bakaran.
-
baptisan =
kolam pembasuhan.
Sekarang, kita
perhatikan: DEWASA SECARA ROHANI.
Orang dewasa
tidak membutuhkan susu lagi, nanti tidak ada kekuatan.
Jadi, makanan
orang dewasa adalah makanan keras, yaitu firman pengajaran yang rahasianya
dibukakan.
Sifatnya
memeriksa, mengoreksi dan menyucikan dosa, sehingga apabila terjadi pembukaan
rahasia firman Tuhan, maka segala sesuatu yang terselubung akan tersingkap.
Kelebihan orang dewasa (dewasa secara
rohani).
Ibrani 5: 14
(5:14) Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang
dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan
yang baik dari pada yang jahat.
Mempunyai pancaindera
(lima indera) yang terlatih, untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Pancaindera
yang terlatih;
1.
MATA YANG
TERLATIH.
Berarti; tinggal dalam terang, bukan di dalam gelap.
2.
TELINGA YANG
TERLATIH.
Berarti; dapat mendengar firman pengajaran yang baik = dengar-dengaran.
3.
HIDUNG /
PENCIUMAN YANG TERLATIH.
Berarti; hidup dalam doa penyembahan.
Nafas hidup manusia adalah doa penyembahan.
4.
MULUT YANG
TERLATIH.
Berarti; memuji / memuliakan Tuhan = menyerukan nama Tuhan.
5.
KULIT /
PERASAAN YANG TERLATIH.
Berarti; tinggal di dalam kasih = merasakan kasih Allah dalam kehidupan
sehari-hari = menghargai korban Kristus.
Ibrani 6: 1-2
(6:1) Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas
pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya
yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari
perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,
(6:2) yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan
tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.
Beralihlah
kepada perkembangan yang penuh, berarti meninggalkan asas-asas pokok /
asas-asas pertama, yaitu;
-
dasar
kepercayaan kepada Allah,
-
dasar
pertobatan,
-
tentang
pelbagai baptisan, yaitu penumpangan-penumpangan tangan.
Penumpangan-penumpangan tangan, berarti; menerima mujizat-mujizat lewat
penumpangan tangan, sehingga yang sakit disembuhkan = terjadi mujizat-mujizat.
Setelah terjadi penumpangan tangan, segala sakit pasti sembuh.
Tetapi kalau
dewasa secara rohani, tidak hanya sampai di situ saja (tidak hanya tanda-tanda
mujizat saja), harus beralih kepada perkembangan yang penuh, artinya; mengerjakan
penyataan Allah atau mengerjakan keselamatan yang Tuhan berikan dengan takut
dan gentar, tidak hanya sebatas menerima saja.
Mari kita lihat; IRI HATI.
YANG KEDUA
Yakobus 3: 14
(3:14) Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan
diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta
melawan kebenaran!
Iri hati,
berarti; mementingkan diri sendiri, sehingga orang yang iri hati;
-
SUKA MEMEGAHKAN
DIRI atau pun membesar-besarkan diri.
Misalnya; merasa lebih baik, lebih benar dari orang lain.
-
SUKA BERDUSTA
MELAWAN KEBENARAN.
= tidak mengakui pembukaan rahasia firman Tuhan = tidak mengakui pemakaian
Tuhan terhadap seorang hamba Tuhan.
Saudaraku,
untuk menjadi kesaksian, bukan karena gagah kuat, bukan karena keperkasaan
seseorang, tetapi oleh karena Roh Allah saja, sebab tanpa Roh Allah kita tidak
bisa apa-apa, kiranya roh Allah itu parakletos;
memimpin, menolong dan memberi kemampuan yang ajaib.
Yakobus 3: 15
(3:15) Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas,
tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan.
Iri hati bukan
hikmat yang datang dari atas / dari Tuhan, melainkan dari;
-
DUNIA DENGAN
SEGALA ARUS DAN PENGARUHNYA YANG MENGHANYUTKAN.
Saudaraku, kalau tidak tinggal di dalam Tuhan, memang seseorang juga memiliki
hikmat, tetapi hikmatnya bukan berasal dari Tuhan, melainkan dari dunia, arus
dan pengaruhnya yang menghanyutkan. Tetapi sekalipun ia kelihatan berhikmat,
itu adalah hikmat yang menyesatkan seseorang.
-
MANUSIA DENGAN
NAFSUNYA.
Iri hati itu datang dari manusia karena nafsunya sendiri.
-
SETAN-SETAN,
ITULAH ROH JAHAT DAN ROH NAJIS.
Memang, alkitab sendiri juga mengakui, bahwa orang-orang dunia begitu
licik, dan itu disebabkan oleh roh jahat dan roh najis.
Yakobus 3: 16
(3:16) Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri
sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
Di mana ada iri
hati dan kepentingan diri sendiri, maka yang terjadi;
-
KEKACAUAN.
Keadaan menjadi kacau, keadaan tidak lebih baik, keadaan tidak lebih
kondusif
-
SEGALA MACAM
PERBUATAN JAHAT.
Jadi, kejahatan itu timbul dari iri hati dan kepentingan diri sendiri.
Itulah yang
menimpa kehidupan saudara-saudara Yusuf.
Sesungguhnya,
kita mengetahui, setiap kali Yusuf bermimpi, mimpi itu diceritakannya kepada
saudara-saudaranya, sesuai Yeremia 23: 28, nabi yang beroleh mimpi biarlah
menceritakan mimpinya dengan benar = nabi yang memperoleh firman Tuhan, biarlah
menceritakan firman Tuhan itu dengar benar.
Tetapi
sekalipun kebenaran itu dinyatakan, namun saudara-saudara Yusuf tidak peduli
karena mereka dikuasai oleh roh iri hati dan mementingkan diri sendiri,
sehingga yang terjadi adalah kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
Kita
mengetahui, bahwa; awalnya mereka (saudara-saudara Yusuf) ingin membunuh Yusuf,
kemudian dilemparkan ke dalam sumur yang kosong, kemudian diangkat lagi dari
sumur, rencana itu sudah mereka susun sedemikian rupa. Mereka akan berdusta
kepada orang tuanya, dan mengatakan bahwa Yusuf telah diterkam binatang buas
dan menunjukkan bukti jubah yang maha indah yang dicelupkan ke dalam darah,
itulah segala macam perbuatan jahat dari pada saudara-saudara Yusuf; penuh
dengan rekayasa, penuh dengan sandiwara, penuh dengan tipu muslihat, sehingga
keadaan menjadi kacau.
Saya rindu
sekali, di tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan, kita menjadi
kehidupan yang tulus polos, tampil apa adanya, tidak perlu rekayasa, misalnya;
-
kalau
berbicara, bicaralah apa adanya, tidak perlu diputar balik.
-
kalau melakukan
tugas, kerajakanlah dengan baik, jangan ada motivasi-motivasi lain.
Perngkotbah 4:
4
(4:4) Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan
segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang
terhadap yang lain. Ini pun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
-
SEGALA JERIH
PAYAH.
contoh; memperoleh makanan dengan susah payah, karena harus bangun pagi-pagi
sampai duduk-duduk jauh malam, itu adalah jerih payah = tanpa istirahat, tanpa
perhentian penuh kepada Allah = jauh dari ibadah pelayanan kepada Tuhan.
-
SEGALA
KECAKAPAN DALAM PEKERJAAN.
berarti; mengandalkan kekuatan, mengandalkan diri sendiri, tanpa
mengandalkan Tuhan, sehingga terlihat begitu cakap.
DUA HAL INI
ADALAH IRI HATI SESEORANG TERHADAP SEORANG AKAN YANG LAIN.
Sesungguhnya,
iri hati itu tidak ada artinya, iri hati itu mendatangkan kesia-siaan, seperti
menjaring angin, sekalipun terlihat segala jerih payah, segala kecakapan dalam
pekerjaan.
Kembali kita
memperhatikan; YUSUF.
Kejadian 37: 28
(37:28) Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf
diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael
itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Yusuf dijual
oleh saudara-saudaranya, berarti; saudara-saudara Yusuf adalah nabi-nabi palsu,
sebab yang menjual nabi adalah seorang nabi, bukan domba atau pun kambing, sehingga
dengan demikian, ada penyebutan nabi-nabi palsu.
Mari kita lihat
persamaannya.
2 Petrus 2: 3
(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan
berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol
mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan
kebinasaan tidak akan tertunda.
Nabi-nabi palsu
atau pun guru-guru palsu melayani hanya untuk mencari untung = melayani hanya
untuk mencari uang = mencari uang, lewat menjual firman nubuatan / firman para
nabi.
Praktek menjual firman nubuatan / firman
para nabi.
YANG PERTAMA: MENAMBAHKAN FIRMAN TUHAN
Artinya;
pemberitaan firman tentang salib Kristus, disertai dengan cerita-cerita isapan
jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, silsilah-silsilah yang
tidak putus-putusnya.
2 Petrus 2: 3
(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan
berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol
mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan
kebinasaan tidak akan tertunda.
Nabi-nabi
palsu, melayani untuk mencari untung lewat cerita-cerita isapan jempol.
1 Timotius 1:
3-4
(1:3) Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke
wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus
dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran
lain
(1:4) ataupun sibuk dengan dongeng dan silsilah
yang tiada putus-putusnya, yang hanya menghasilkan persoalan belaka, dan
bukan tertib hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam iman.
Ajaran sesat
sibuk dengan DONGENG NENEK-NENEK TUA dan SILSILAH-SILSILAH YANG TIDAK
PUTUS-PUTUSNYA = pandai bercerita tentang perkara-perkara / hal-hal duniawi.
Saudaraku,
sesungguhnya kalau menyampaikan firman Tuhan yang ditambahkan, akan
menghasilkan persoalan belaka dan bukan tertib hidup keselamatan yang diberikan
Allah dalam iman, sehingga kalau kita perhatikan, antara seorang hamba Tuhan
dengan hamba Tuhan yang lain seringkali menghasilkan persoalan.
Barangkali
hamba Tuhan si A memiliki dasar yang lain dan hamba Tuhan si B memiliki dasar
yang lain, sehingga oleh karena dasar-dasar itu, menghasilkan persoalan /
protes, memberikan pertanyaan-pertanyaan / pernyataan-pernyataan namun
memojokkan.
Inilah yang kita syukuri sore hari ini, kita tidak
menerima firman Tuhan dengan menggunakan rumus-rumus dari sekolah, tetapi kita
menerima firman Tuhan yang murni, tidak ditambahkan, saya menyampaikan firman
Tuhan, bukan karena keinginan saya, tidak menggunakan metode-metode, tetapi
ayat satu menjelaskan ayat yang lain, sesuai dengan kerinduan Tuhan.
Itu sebabnya, Rasul Paulus menyatakan dengan tegas /
mendesak Timotius (sebagai anak rohani), untuk tinggal di Efesus supaya
menasihati orang-orang tertentu, agar mereka tidak mengajarkan ajaran yang lain
/ ajaran yang tidak sehat dengan firman yang ditambahkan, yaitu dongeng
nenek-nenek tua dan silsilah-silsilah yang tidak putus-putusnya.
1 Yohanes 4:
4-5
(4:4) Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu
telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih
besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.
(4:5) Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka
berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka.
Nabi-nabi palsu
berasal dari dunia, sebab mereka FASIH BERBICARA TENTANG HAL-HAL DUNIAWI /
FASIH DENGAN FIRMAN TUHAN YANG DITAMBAHKAN, itulah dongeng nenek-nenek tua dan
silsilah-silsilah yang tidak putus-putusnya.
1 Yohanes 4: 6
(4:6) Kami berasal dari Allah: barangsiapa mengenal
Allah, ia mendengarkan kami; barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak
mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh kebenaran dan roh yang
menyesatkan.
Dengan demikian,
kita dapat membedakan mana Roh kebenaran dan roh yang menyesatkan.
1 Timotius 1: 4
(1:4) ataupun sibuk dengan dongeng dan silsilah yang
tiada putus-putusnya, yang hanya menghasilkan persoalan belaka, dan bukan
tertib hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam iman.
Tuhan sudah
memberikan iman kepada kita semua, sesuai dengan yang tertulis, tetapi kalau
ada dasar-dasar yang lain, akan menimbulkan persoalan, sehingga tidak tertib
hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam iman.
Praktek menjual firman nubuatan / firman
para nabi.
YANG KEDUA: MENGURANGKAN FIRMAN TUHAN.
Artinya;
pemberitaan firman Tuhan diganti dengan tanda-tanda heran dan tanda-tanda
mujizat semata.
Wahyu 13: 11
(13:11) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar
dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti
seekor naga.
Binatang yang
keluar dari dalam bumi -> nabi-nabi palsu.
Sebab, kelihatannya
bertanduk dua, sama seperti anak domba, tetapi ketika ia berbicara, sama
seperti seekor naga, penuh dengan kepalsuan.
Pekerjaan dari pada binatang yang keluar dari dalam bumi.
Wahyu 13: 13-14
(13:13) Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat,
bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
(13:14) Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan
tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata
binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka
mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang
tetap hidup itu.
Pekerjaan dari
nabi-nabi palsu adalah mengurangkan firman Tuhan, yaitu pemberitaan firman
tentang salib Kristus diganti dengan tanda-tanda yang dahsyat atau mujizat-mujizat
semata, bahkan diganti dengan teori-teori kemakmuran.
Teori
kemakmuran, artinya; orang Kristen tidak boleh miskin, harus kaya.
Tujuan mereka mengadakan tanda-tanda:
Wahyu 13: 14
(13:14) Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi
dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan
mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka
mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang
tetap hidup itu.
Dengan tanda-tanda
yang dahsyat atau mujizat-mujizat semata, nabi-nabi palsu menyesatkan mereka
yang diam di bumi.
Ini harus
diperhatikan dengan baik, kita patut bersyukur buat malam hari ini, sekalipun
ayat ini berulang kali kita terima, namun kita berysukur karena kita mengetahui
dan melihat dengan jelas sepak terjang dari nabi-nabi palsu.
Memang,
pemberitaan firman tentang salib Kristus, sifatnya keras, memeriksa, mengoreksi,
menyucikan dosa, tetapi itu harus kita terima, supaya kita disucikan, lewat
firman penyucian, sehingga kelak kita sama mulia dengan Allah, karena dasar
kita adalah manusia debu tanah (manusia berdosa).
Matius 16: 21
(16:21) Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada
murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak
penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu
dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
“Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak
penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu
dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga”, ini adalah pemberitahuan tentang penderitaan Yesus
kepada murid-murid-Nya = PEMBERITAAN FIRMAN TENTANG SALIB KRISTUS.
Sekarang, kita perhatikan ...
Yohanes 6: 35
(6:35) Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup;
barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa
percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Yesus adalah
roti hidup yang turun ke bumi dari sorga.
Barangsiapa
makan dan minum, ia tidak akan lapar dan haus lagi.
Yohanes 6: 45
(6:45) Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka
semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima
pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.
Roti yang turun
dari sorga, disebut juga firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Yohanes 6: 54
(6:54) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku,
ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
Firman pengajaran
itu, berarti; makan daging Yesus dan minum darah Yesus.
Yohanes 6: 60
(6:60) Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari
murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang
sanggup mendengarkannya?"
Firman pengajaran
itu keras, karena sifatnya memeriksa, mengoreksi, sampai menyucikan dosa =
menyingkapkan segala yang terselubung.
Jadi, bagi
seseorang yang tidak mau dikoreksi, seperti tujuh puluh murid yang lain dan
orang-orang Yahudi yang lain, akhirnya mereka mengundurkan diri, sebab apa yang
disampaikan oleh Yesus Kristus itu keras.
Kembali kita
memperhatikan injil Matius.
Matius 16: 22-23
(16:22) Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan
menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu
sekali-kali takkan menimpa Engkau."
(16:23) Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus:
"Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau
bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan
manusia."
PEMBERITAAN
FIRMAN TANPA SALIB KRISTUS / FIRMAN YANG DIKURANGKAN = AJARAN SETAN.
Itu sebabnya,
dengan tegas Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Enyahlah Iblis”, karena Simon Petrus menolak pemberitaan firman
tentang salib Kristus.
Satu sisi kita
melihat, apa yang dikerjakan Simon Petrus ini baik, tetapi sesungguhnya tidak.
Jadi, nabi-nabi
palsu yang mengurangkan firman Tuhan, menjadi batu sandungan bagi Allah, karena
tidak memikirkan apa yang dipikirkan oleh Allah, melainkan hanya memikirkan
yang dipikirkan oleh manusia.
SEDIKIT
KESAKSIAN.
Satu kali saya
melayani di Jakarta, di salah satu gereja (organisasi lain), lima kali
pelayanan dari jam 7 pagi sampai jam 9 malam.
Sebelum saya
menyampaikan firman Tuhan, gembala setempat sudah memberi tahu kepada saya
supaya jangan memberitakan firman yang keras, melainkan menyampaikan firman
yang lucu, dengan alasan bahwa mereka sudah bekerja keras selama satu minggu,
oleh sebab itu biarlah kita menghibur jemaat yang hadir (yang beribadah pada
saat itu).
Nabi-nabi palsu
yang mengurangkan firman Tuhan, menjadi batu sandungan bagi Allah, ia tidak
memikirkan apa yang dipikirkan oleh Allah, melainkan hanya memikirkan apa yang
dipikirkan oleh manusia.
Bukankah
pemberitaan firman tentang salib Kristus bertujuan untuk menyelamatkan kita
dari dosa, menyelamatkan saya dan saudara malam hari ini?
Kita sudah
melihat Yusuf dijual oleh saudara-saudaranya, berarti saudara-saudara Yusuf
telah menambahkan dan mengurangkan firman Tuhan dan menjadi batu sandungan bagi
Allah, mereka hanya mementingkan diri sendiri, tidak memikirkan apa yang dipikirkan
oleh Allah, karena mereka penuh dengan iri hati, sehingga terjadi perselisihan
dan segala macam perbuatan jahat.
Tetapi kita
kembali melihat 2 Petrus 2.
2 Petrus 2: 3b
(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan
berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol
mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan
kebinasaan tidak akan tertunda.
Tetapi untuk
perbuatan mereka itu, hukuman telah lama tersedia, dan kebinasaan tidak
ditunda-tunda untuk nabi- palsu.
Biarlah kiranya
kita berpegang teguh kepada firman pengajaran, roti yang turun dari sorga,
berarti makan daging dan minum darah Yesus, sifatnya keras, karena memeriksa,
mengoreksi dan menyucikan dosa.
Kalau tidak mau
dikoreksi, berarti dia tetap dalam dosanya. Tidak ada seorang pun yang sampai
kepada Allah tanpa terlebih dahulu dikoreksi, disucikan oleh firman pengajaran
yang rahasianya dibukakan.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment