IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 11 JULI 2014
“DARI KITAB MALEAKHI”
Subtema: TUHAN MENGHARDIK BELALANG
Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang
dan kasih setia Tuhan
yang abadi.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita kembali berada di dalam
rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan, lewat Ibadah Pendalaman Alkitab disertai
dengan perjamuan suci.
Biarlah Tuhan menyatakan isi hati-Nya, menyatakan
kemurahan hati-Nya kepada kita sekalian, dan kita sekalian berada di dalam
kemurahan Tuhan.
Kita kembali memperhatikan ...
Maleakhi 3: 10-11
(3:10) Bawalah seluruh persembahan
persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan
makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit
dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
(3:11) Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan
dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak
berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.
Membawa seluruh persembahan persepuluhan ke dalam rumah
Tuhan tujuannya supaya ada persediaan makanan di dalam rumah perbendaharaan.
Selanjutnya, TUHAN MENYATAKAN 2 HAL;
YANG PERTAMA: “AKU TIDAK MEMBUKAKAN BAGIMU TINGKAP-TINGKAP
LANGIT DAN MENCURAHKAN BERKAT KEPADAMU SAMPAI BERKELIMPAHAN”
Tuhan membuka tingkap-tingkap langit dan mencurahkan
berkat sampai berkelimpahan, yaitu HUJAN AWAL dan HUJAN AKHIR.
Kegunaan hujan awal adalah menggarap, mengerjakan, menggemburkan tanah, supaya menjadi tanah
yang baik/tanah yang subur.
Dalam Matius 13,
ada 3 jenis tanah yang harus digarap/dikerjakan untuk menjadi tanah yang
baik/subur;
1.
Tanah di pinggir jalan à kerohanian di pinggir jalan, artinya; mendengar firman tetapi tidak sampai
mengerti.
2.
Tanah yang
berbatu-batu, berarti tanahnya tipis.
Apabila benih
ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ia segera tumbuh, tetapi apabila
matahari terbit, maka layulah ia, artinya; orang yang menerima firman, ia
segera menerima dengan gembira, tetapi apabila ada aniaya karena firman, ia segera
murtad.
3.
Tanah yang ditumbuhi
semak duri.
Kekuatiran dunia
dan tipu daya kekayaan dunia menghimpit firman Tuhan, sehingga firman Tuhan
tidak bertumbuh, berakar dan menghasilkan buah.
Kegunaan hujan akhir adalah supaya benih yang ditaburkan di tanah yang baik/subur bertumbuh,
berakar dan menghasilkan buah 100, 60 dan 30 kali lipat.
Untuk mengetahui arti rohani 100, 60 dan 30 kali lipat
saudara dapat melihatnya dalam pemberitaan firman pada ibadah-ibadah
sebelumnya.
Selanjutnya, TUHAN MENYATAKAN 2 HAL;
YANG KEDUA: “AKU AKAN MENGHARDIK BAGIMU BELALANG
PELAHAP”
Terlebih dahulu kita melihat belalang pelahap dan pekerjaannya,
sehingga mengenalnya dan dapat mengantisipasinya.
Yoel 1: 4
(1:4) Apa yang ditinggalkan belalang pengerip telah dimakan belalang pindahan,
apa yang ditinggalkan belalang pindahan telah dimakan belalang pelompat, dan
apa yang ditinggalkan belalang pelompat telah dimakan belalang pelahap.
Belalang pelahap menghabiskan hasil di tanah, dan
menghabiskannya sampai tidak tersisa.
Lebih jauh kita melihat ...
Keluaran 10: 14-15
(10:14) Datanglah belalang meliputi seluruh
tanah Mesir dan hinggap di seluruh daerah Mesir, sangat banyak; sebelum itu
tidak pernah ada belalang yang demikian banyaknya dan sesudah itu pun tidak
akan terjadi lagi yang demikian.
(10:15) Belalang menutupi seluruh permukaan bumi, sehingga negeri itu
menjadi gelap olehnya; belalang memakan habis
segala tumbuh-tumbuhan di tanah dan segala
buah-buahan pada pohon-pohon yang ditinggalkan oleh hujan es itu, sehingga
tidak ada tinggal lagi yang hijau pada pohon atau tumbuh-tumbuhan di padang di
seluruh tanah Mesir.
Tuhan menurunkan belalang sebagai tulah yang kedelapan di
atas seluruh tanah Mesir, sehingga menutupi seluruh permukaan bumi, memakan segala tumbuh-tumbuhan di tanah dan
memakan segala buah-buahan pada
pohon-pohon
Mazmur 105: 34-35
(105:34) Ia berfirman, maka datanglah belalang dan belalang pelompat tidak
terbilang banyaknya,
(105:35) yang memakan segala tumbuh-tumbuhan di negeri mereka, dan memakan
hasil tanah mereka;
Belalang itu memakan segala tumbuh-tumbuhan dan hasil
tanah di Mesir.
Belalang itu turun di atas tanah Mesir, menutupi seluruh
permukaan bumi, itu terjadi atas seijin Tuhan, karena Ia yang berfirman.
Saudaraku, Tuhan yang menentukan segala sesuatunya, apapun
yang terjadi di atas muka bumi ini.
Oleh sebab itu, anak-anak Tuhan memang tidak boleh
melawan/menantang keputusan-keputusan Tuhan.
Jangan berani melawan Tuhan, jangan berani menantang
keputusan Tuhan dalam segala perkara.
Penyebab belalang menutupi tanah Mesir,
sebagai tulah kedelapan.
Keluaran 10: 10
(10:10) Tetapi Firaun berkata kepada mereka: "TUHAN boleh menyertai
kamu, jika aku membiarkan kamu pergi dengan anak-anakmu! Lihat, jahatlah
maksudmu!
(10:11) Bukan demikian, kamu boleh pergi, tetapi hanya laki-laki, dan
beribadahlah kepada TUHAN, sebab itulah yang kamu kehendaki." Lalu mereka
diusir dari depan Firaun.
(10:12) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke atas
tanah Mesir mendatangkan belalang dan
belalang akan datang meliputi tanah Mesir dan memakan habis segala
tumbuh-tumbuhan di tanah, semuanya yang ditinggalkan oleh hujan es itu."
Tuhan menurunkan belalang di atas tanah Mesir karena
Firaun menghalang-halangi bangsa Israel untuk mengadakan perayaan, beribadah,
berbakti di tanah yang dijanjikan-Nya, itulah tanah Kanaan.
Ulangan 28: 36-38
(28:36) TUHAN akan membawa engkau dengan raja yang kauangkat atasmu itu
kepada suatu bangsa yang tidak dikenal olehmu ataupun oleh nenek moyangmu; di
sanalah engkau akan beribadah kepada allah lain, kepada kayu dan batu.
(28:37) Engkau akan menjadi kedahsyatan, kiasan dan sindiran di antara
segala bangsa, ke mana TUHAN akan menyingkirkan engkau.
(28:38) Banyak benih yang akan kaubawa ke ladang, tetapi sedikit hasil yang
akan kaukumpulkan, sebab belalang akan menghabiskannya.
Kalau tidak mengadakan perayaan/tidak beribadah, berbakti
kepada Tuhan, melainkan beribadah kepada batu dan kayu, maka Tuhan akan
mengirim belalang dan menghabiskan hasil benih yang ditaburkan di ladang.
-
Kayu à manusia daging, berarti; hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging.
Kalau seseorang
hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging, ia hanya memikirkan hal-hal yang
dari daging, tidak memikirkan hal-hal yang dari roh, itulah ibadah dan
pelayanan.
-
Batu à keangkuhan, kesombongan, disertai dengan kekerasan hati. kekerasan hati =
kebenaran diri sendiri = berhala = berzinah, meduakan hati Tuhan.
Jadi, kalau beribadah hanya kepada batu dan kayu, ini
sangat beresiko, Tuhan akan menurunkan belalang di atas tanah itu dan menghabiskan
benih yang ditaburkan di ladang itu.
Kalau jauh dari ibadah, atau beribadah namun tetap hidup
dalam hawa nafsu dan keinginan daging, juga hidup dalam kekerasan hati, itu
tidak ada artinya.
Yeremia 3: 8-9
(3:8) Dilihatnya, bahwa oleh karena zinahnya Aku telah menceraikan Israel,
perempuan murtad itu, dan memberikan kepadanya surat cerai; namun Yehuda,
saudaranya perempuan yang tidak setia itu tidak takut, melainkan ia juga pun
pergi bersundal.
(3:9) Dengan sundalnya yang sembrono itu maka ia mencemarkan negeri dan berzinah dengan menyembah batu dan kayu.
Yehuda berzinah karena beribadah/menyembah batu dan kayu.
Yeremia 3: 10
(3:10) Juga dengan semuanya ini Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak
setia itu, tidak kembali kepada-Ku dengan tulus
hatinya, tetapi dengan pura-pura, demikianlah firman TUHAN."
Oleh karena perzinahan dari pada Yehuda ini, maka mereka
disebut perempuan yang tidak setia.
Kemudian, jikalau masih menyembah kepada batu dan kayu,
maka hati tidak tulus beribadah dan melayani kepada Tuhan.
Sebagaimana Yehuda; karena persundalan mereka (beribadah)
kepada batu dan kayu, hati mereka tidak tulus beribadah kepada Tuhan.
Sekali lagi saya sampaikan; kalau seseorang masih hidup
menurut hawa nafsu dan keinginan daging, kemudian, mempertahankan segala dosa
kesombongan, keangkuhan yang disertai kekerasan hati, sekalipun ia berada di
dalam rumah Tuhan, beribadah dan melayani Tuhan, saya pastikan; hatinya tidak
akan tulus kepada Tuhan, percayalah!
Dan kalau pun ia ada di dalam rumah Tuhan, beribadah dan
melayani, itu karena ada motivasi, ada kepentingan, bukan untuk menyenangkan
hati Tuhan.
Posisi mereka ketika bersundal.
Yeremia 3: 18
(3:18) Pada masa itu kaum Yehuda akan pergi kepada kaum Israel, dan mereka
akan datang bersama-sama dari negeri utara
ke negeri yang telah Kubagikan kepada nenek moyangmu menjadi milik pusaka.
Yehuda berada jauh di sebelah utara, ketika mereka
bersundal kepada batu dan kayu.
sesungguhnya, posisi yang benar di hadapan Tuhan, berada
di gunung Sion dan di Yerusalem.
Kalau seseorang masih menyembah batu dan kayu, dengan
kata lain mempertahankan kesombongan, keangkuhan disertai kekerasan hati, dan
masih hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging, hatinya pasti jauh dari
Tuhan, sekalipun ia berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan.
Dengan kata lain posisinya; berada jauh di sebelah utara.
Yesaya 14: 13-15
(14:13) Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke
langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku
hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
(14:14) Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai
Yang Mahatinggi!
(14:15) Sebaliknya, ke dalam dunia orang
mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.
Sebelah utara à takhta dari pada Iblis/Setan, yaitu dunia orang mati.
Dunia orang mati tidak menghasilkan apa-apa, berarti;
kering-kering, itulah sebelah utara.
Proses terjadinya/timbulnya belalang.
Wahyu 9: 1-3
(9:1) Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat
sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan
anak kunci lobang jurang maut.
(9:2) Maka dibukanyalah pintu lobang jurang
maut itu, lalu naiklah asap dari lobang
itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap
lobang itu.
(9:3) Dan dari asap itu berkeluaranlah
belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama
seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi.
Malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, maka terbukalah
pintu lobang jurang maut, lalu naiklah asap dari pintu lobang jurang maut,
kemudian dari asap itu keluarlah belalang-belalang yang jumlahnya begitu
banyak.
Lobang jurang maut = dunia orang mati, takhta dari
Iblis/Setan, itulah sebelah utara.
Kesimpulannya; belalang itu bersumber/berasal dari mereka
yang masih beribadah/menyembah batu dan kayu.
Sebab ketika Yehuda berzinah/menyembah batu dan kayu,
posisi mereka berada di sebelah utara, takhta dari Iblis/Setan = dunia orang
mati.
Wahyu 9: 8
(9:8) dan rambut mereka sama seperti rambut perempuan dan gigi mereka sama seperti gigi singa,
Adapun belalang-belalang tersebut; giginya seperti gigi singa.
Yoel 1: 6
(1:6) Sebab maju menyerang negeriku suatu
bangsa yang kuat dan tidak terbilang
banyaknya; giginya bagaikan gigi singa,
dan taringnya bagaikan taring singa betina.
Belalang itu; giginya sama seperti gigi singa, dan
taringnya bagaikan taring singa betina, dengan demikian ada kesamaan dengan
Wahyu 9: 8.
Kemudian, jumlah mereka; suatu bangsa yang banyak, tidak
terbilang banyaknya.
Wahyu 13: 1-2
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang
keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas
tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama
hujat.
(13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya
seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut
singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan
kekuasaannya yang besar.
Binatang yang keluar dari dalam laut menggambarkan
antikris, sedangkan mulutnya seperti mulut singa, sehingga apabila singa
menggigit dengan menggunakan gigi dan taringnya, ia tidak akan melepaskannya,
sebagaimana dalam 1 Petrus 5: 8, “Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama
seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.”
Sehingga kalau kita perhatikan kembali ...
Wahyu 9: 7
(9:7) Dan rupa belalang-belalang itu sama seperti kuda yang disiapkan untuk
peperangan, dan di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas,
dan muka mereka sama seperti muka manusia,
Adapun belalang itu mukanya sama seperti muka manusia. Semakin
membuat kita yakin bahwa itu adalah antikris.
Sedangkan belalang yang tertulis di dalam Amsal 30: 27, “belalang yang tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan
teratur”, menunjukkan bahwa anak-anak Tuhan hidup dalam pimpinan Roh-El
Kudus/dikuasai oleh kuasa Roh-El Kudus, bukan roh antikris.
Kalau tidak dari sejak sekarang sungguh-sungguh
beribadah, menyembah, berbakti kepada Allah yang hidup, tidak tertutup
kemungkinan menyembah dan berbakti kepada batu dan kayu, dan tidak tertutup
kemungkinan digigit habis oleh belalang-belalang itu.
Dampak negatif apabila digigit oleh belalang:
Yoel 1: 7, 10
(1:7) Telah dibuatnya pohon anggurku menjadi musnah, dan pohon araku
menjadi buntung; dikelupasnya kulitnya sama sekali dan dilemparkannya, sehingga
carang-carangnya menjadi putih.
(1:10) Ladang sudah musnah, tanah berkabung, sebab gandum sudah musnah, buah anggur
sudah kering, minyak sudah menipis.
Dengan gigi-giginya itu, belalang-belalang menggigit
kulit pada pohon anggur dan pohon-pohon yang lain sampai terkelupas, sehingga
carang-carangnya itu menjadi putih (terkelupas). Dan kalau carang-carangnya itu
terkelupas (menjadi putih), maka lama kelamaan carang-carang itu akan menjadi
kering.
Pokok anggur à pribadi Yesus Kristus, sedangkan carang-carang à gereja Tuhan/anak Tuhan.
Begitu tajamnya gigi dari belalang itu yang digambarkan
seperti gigi singa, taringnya seperti taring singa betina.
Selanjutnya gandum musnah, buah anggur sudah kering,
minyak sudah menipis.
-
Gandum sudah musnah, artinya; tanpa firman sebagai kebenaran.
Kalau hidup
tanpa kebenaran, maka akan terlihat kebenaran diri sendiri, kebenaran yang
berasal dari hukum Taurat.
-
Anggur sudah kering, artinya; tanpa kasih Allah.
Kalau tidak ada
kasih, maka hubungan antara satu dengan lain juga menjadi kering-kering.
Kalau hubungan
itu baik, ada persekutuan yang baik satu dengan yang lain, maka akan
menghasilkan buah yang baik.
-
Minyak sudah menipis, artinya; tanpa Roh-El Kudus.
Kerugian hidup
tanpa Roh Kudus adalah hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging,
sebagaimana dalam Galatia 5, terdapat 15 tabiat daging.
Sehingga ...
Yoel 1: 12
(1:12) Pohon anggur sudah kering dan
pohon ara sudah merana; pohon delima, juga pohon korma dan pohon apel, segala
pohon di padang sudah mengering. Sungguh, kegirangan
melayu dari antara anak-anak manusia.
Kalau segala pohon di ladang mengering, maka yang terjadi
adalah kegirangan melayu, anak-anak Tuhan merana tanpa ada sukacita sorgawi.
Saudaraku, kita butuh sukacita yang berasal dari Tuhan. Tidak
salah kalau kita merasakan sukacita yang berasal dari perkara-perkara lahiriah
asal tidak bertentangan dengan kebenaran firman, namun itu sifatnya tidak
kekal.
Sukacita yang berasal dari Tuhan sifatnya kekal, sehingga
kalau kita perhatikan di sini, ketika hasil ladang itu dihabisi oleh belalang, semuanya
menjadi kering, anak Tuhan menjadi merana, kegirangan menjadi layu, dan
ujung-ujungnya tidak ada gairah untuk melayani Tuhan.
Yoel 1: 8-9
(1:8) Merataplah seperti anak dara yang berlilitkan
kain kabung karena mempelai, kekasih masa mudanya.
(1:9) Korban sajian dan korban curahan
sudah lenyap dari rumah TUHAN; dan berkabunglah
para imam, yakni pelayan-pelayan TUHAN.
Anak-anak Tuhan dan para imam yang melayani dalam rumah Tuhan berkabung.
Ketika anak - anak Tuhan berkabung, maka 2 hal akan lenyap dari dalam rumah Tuhan, yaitu;
- Korban sajian lenyap, artinya; firman Allah sebagai kebenaran tidak tersaji dihadapan Tuhan, sedangkan kebenaran firman Tuhan adalah makanan rohani yang harus disajikan.
- Korban curahan lenyap, artinya; tanpa pengorbanan, berarti tidak ada lagi orang - orang yang mau berkorban di tengah - tengah ibadah pelayanan dihadapan Tuhan.
Pertanyaanya; Siapakah yang akan mengalami gigitan belalang tersebut?
Ketika anak - anak Tuhan berkabung, maka 2 hal akan lenyap dari dalam rumah Tuhan, yaitu;
- Korban sajian lenyap, artinya; firman Allah sebagai kebenaran tidak tersaji dihadapan Tuhan, sedangkan kebenaran firman Tuhan adalah makanan rohani yang harus disajikan.
- Korban curahan lenyap, artinya; tanpa pengorbanan, berarti tidak ada lagi orang - orang yang mau berkorban di tengah - tengah ibadah pelayanan dihadapan Tuhan.
Pertanyaanya; Siapakah yang akan mengalami gigitan belalang tersebut?
Wahyu 9: 4
(9:4) Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan
rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya
manusia yang tidak memakai meterai Allah di
dahinya.
Mereka yang mengalami gigitan dari belalang tersebut
adalah orang-orang yang tidak memakai meterai Allah di dahi mereka.
Yehezkiel 9: 3-4
(9:3) Pada saat itu kemuliaan Allah Israel sudah terangkat dari atas kerub,
tempatnya semula, ke atas ambang pintu Bait Suci dan Dia memanggil orang yang
berpakaian lenan dan yang mempunyai alat penulis di sisinya.
(9:4) Firman TUHAN kepadanya: "Berjalanlah dari tengah-tengah kota,
yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada
dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji
yang dilakukan di sana."
Adapun meterai yang ditulis di dahi mereka adalah huruf
T.
T à sengsara salib, aniaya karena firman; menanggung penderitaan di
tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan/berjuang berkorban di
tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Huruf T ditulis pada dahi mereka, pada saat kemuliaan
Allah Israel sudah terangkat dari atas kerub, berarti meterai Allah, yaitu
huruf T yang ditulis di dahi mereka itu terjadi pada saat Tuhan akan merusak bumi, laut, pohon - pohon dan segala isinya, ini menunjukkan keadaan dunia akan
berakhir.
Ingat saudaraku; ibadah itu mengandung janji baik di masa
sekarang maupun di masa yang akan datang.
Jadi, ketika kita menjalankan ibadah yang disertai pengorbanan,
bukan berarti kita bodoh, justru karena kita menyadari bahwa ibadah ini mengandung
janji, yaitu upah yang akan kita terima.
Saya mau tambahkan;
- Tanpa adanya salib di
tengah-tengah ibadah pelayanan adalah suatu kerugian, sebab segala sesuatu yang dipersembahkan kepada Tuhan, itu bagaikan asap (dupa)
yang menyesakkan hati Tuhan.
-
Meniadakan pemberitaan firman
tentang salib Kristus di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, juga adalah kerugian.
Pemberitaan
firman tentang salib adalah firman pengajaran mempelai, firman pengajaran yang
rahasianya dibukakan, untuk menyingkapkan segala sesuatu yang terselubung, berarti
pemberitaan firman tentang salib adalah firman penyucian, untuk menyucikan gereja
Tuhan sampai segambar serupa dengan Allah dan menjadi mempelai wanita Tuhan.
Wahyu 7: 1-3
(7:1) Kemudian dari pada itu aku melihat empat
malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di
darat, atau di laut atau di pohon-pohon.
(7:2) Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari
terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara
nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut,
(7:3) katanya: "Janganlah merusakkan
bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan
hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"
Hurut T yang tertulis di dahi sebagai meterai Allah, itu
adalah kemurahan Tuhan, upah yang diterima oleh mereka, yang selama
pengikutannya berjuang, rela berkorban di tengah-tengah ibadah yang Tuhan
percayakan.
Sebab dikatakan di sini, bahwa: “Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami
memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!”
Selanjutnya, setelah huruf T tertulis di dahi mereka,
maka 4 malaikat yang menahan angin dari 4 penjuru bumi akan merusak bumi, laut
dan pohon-pohonan.
-
Bumi à nabi-nabi palsu yang digambarkan
seperti binatang yang keluar dari dalam bumi (Wahyu 13: 1).
-
Laut à antikris, digambarkan seperti
binatang yang keluar dari dalam laut (Wahyu 13: 11).
-
Pohon-pohon à manusia daging; hidup tanpa Roh,
tanpa meterai Allah (Yesaya 55: 12).
Malam ini kita dapat beribadah dan melayani Tuhan, itu
adalah kemurahan Tuhan, menunjukkan bahwa 4 malaikat tersebut masih menahan angin dari 4
penjuru bumi.
Jangan sampai angin-angin pengajaran palsu menggugurkan buah
pohon-pohonan, merusak bumi, laut dan segala isinya.
Dan kalau Tuhan masih memberi kesempatan bagi kita untuk
beribadah dan melayani/berjuang, berkorban, itu adalah kemurahan, berarti masih
ada kemungkinan bagi kita untuk mendapat kemurahan yaitu menerima meterai Allah, yaitu huruf T yang akan ditulis di
dahi.
Oleh sebab itu, perhatikan baik-baik, jangan lagi
menyembah batu dan kayu, sebab itu semua tidak ada artinya.
Wahyu 7: 4
(7:4) Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah
dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
Jumlah mereka yang menerima meterai/huruf T di dahi
adalah 144000 orang.
Mari kita lihat lebih jauh tentang 144000 orang.
Wahyu 14: 1
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan
bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh
empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Anak Domba berdiri di bukit Sion, bersama dengan Dia ada
144000 orang, di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
-
Nama-Nya à Allah Anak, yaitu Yesus.
Tabiat-Nya; HIDUP
BENAR SESUAI DENGAN FIRMAN = melakukan kehendak Allah. kehendak Allah
terlaksana oleh-Nya, ketika Ia mengorbankan diri-Nya di atas kayu salib
Kiranya nama
Anak-Nya itu tertulis di dahi kita, itulah praktek huruf T di dahi.
-
Nama Bapa-Nya à Allah Bapa, yaitu Tuhan.
Tabiat-Nya; KASIH.
sedangkan kasih Allah telah dibuktikan kepada manusia, kepada dunia, kepada
orang-orang yang berdosa, dengan mengorbankan Anak-Nya yang tunggal.
Allah Bapa
mengorbankan Anak-Nya yang tunggal, berarti kasih Allah itu sepenuhnya kepada
manusia (bukan separuh kasih).
Misalnya; kalau
seseorang mempunyai dua anak, kemudian mengorbankan dari salah satu anaknya
itu, itu bukan pengorbanan yang sepenuhnya, tetapi di sini kita lihat; kasih
Allah dibuktikan dengan mengorbankan Anak-Nya yang tunggal, itu adalah kasih
sepenuhnya.
Kiranya kita
mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi, bahkan
segenap kekuatan, kita kerahkan di tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan
percayakan ini, sebagai hubungan timbal balik. Itulah tanda huruf T yang tertulis
di dahi.
Jadi,
perjuangan/pengorbanan di tengah-tengah ibadah pelayanan adalah upah. Semakin
besar pengorbanan, semakin nyata upah yang akan kita peroleh.
Saya tambahkan sedikit;
Kalau huruf T tertulis di dahi, itu akan mengakar di hati, sebab hati à tanah.
Jadi, kalau huruf T tertulis di dahi, dengan kata lain
tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya, maka kita akan beribadah melayani Tuhan
dengan segala ketulusan hati, yang
merupakan akar dari huruf T yang ditulis di dahi.
Bukti dari 144000 orang yang telah ditebus.
Wahyu 14: 4
(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan
perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah
orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke
mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak
Domba itu.
144000 orang mengikuti Anak Domba ke mana saja Ia pergi.
Mengikuti Kristus berarti; menyangkal diri dan
memikul salibnya, sesuai dengan Matius 16: 24-25.
Jadi, terbukti bahwa 144000 orang ini adalah orang-orang
yang telah mengorbankan diri-Nya di tengah-tengah ibadah yang Tuhan berikan.
Ibadah yang mereka jalankan bukan sebatas rutinitas, bukan ibadah yang
lahiriah, melainkan betul-betul bahwa mereka mengasihi Tuhan dengan segenap
hati, jiwa, akal budi dan mengerahkan segenap kekuatan.
Sekali lagi saya katakan; bersyukur saja kepada Tuhan, selama
kita masih diberi kesempatan untuk beribadah dan melayani Tuhan, disertai dengan perjuangan dan pengorbanan, sebab apa artinya ibadah
tanpa pengorbanan.
Biarlah kita juga belajar sama seperti 144000 orang
tersebut, di mana kita menjalankan ibadah ini dengan ketekunan, bukan suatu
rutinitas, bukan ibadah lahiriah, melainkan ibadah-ibadah yang mengandung janji
Selanjutnya, 144000 orang yang telah ditebus dari antara
manusia merupakan korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
SETELAH KITA MENGENAL BELALANG INI DENGAN BEGITU RUPA,
BARULAH KITA MELIHAT JANJI TUHAN BAHWA IA AKAN MENGHARDIK BELALANG ITU.
Maleakhi 3: 11
(3:11) Aku akan menghardik bagimu belalang
pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon
anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.
Tuhan menghardik belalang pelahap supaya jangan dihabiskannya
hasil tanah dan pohon-pohon di padang tetap berbuah, itulah janji firman Tuhan.
Sekarang kita lihat; PRIBADI YANG TULUS HATINYA.
Orang yang tulus hatinya rela berkorban, serta membawa seluruh persembahan persepuluhan ke dalam rumah perbendaharaan, supaya
ada persediaan makanan di dalam rumah Tuhan.
Mazmur 78: 70-72
(78:70) dipilih-Nya Daud, hamba-Nya, diambil-Nya dia dari antara
kandang-kandang kambing domba;
(78:71) dari tempat domba-domba yang menyusui didatangkan-Nya dia, untuk
menggembalakan Yakub, umat-Nya, dan Israel, milik-Nya sendiri.
(78:72) Ia menggembalakan mereka dengan
ketulusan hatinya, dan menuntun mereka
dengan kecakapan tangannya.
Tuhan mempercayakan suatu tanggung jawab yang besar di
atas pundak Daud, yaitu menggembalakan umat Israel sebagai kawanan domba Allah.
Tuhan mempercayakan itu karena dua hal;
1.
Daud menggembalakan kawanan domba
Allah, umat Israel; dengan segala
ketulusan hatinya
2.
Dengan kecakapan tanggannya. Tangan yang cakap
selalu dipergunakan untuk melayani Tuhan, tertulur untuk melayani Tuhan, tidak
kepada yang lain.
1 Samuel 17: 33
(17:33) Tetapi Saul berkata kepada Daud: "Tidak mungkin engkau dapat menghadapi
orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak
dari masa mudanya telah menjadi prajurit."
(17:34) Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Hambamu ini biasa
menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang
menerkam seekor domba dari kawanannya,
(17:35) maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri
menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya.
Daud memperhatikan kawanan domba Allah; dia melepaskan
domba-domba itu dari mulut singa.
Jelaslah bahwa Daud adalah orang yang tulus hatinya.
Kalau dia adalah gembala upahan, terlihat seperti yang tertulis dalam injil Yohanes 10: 12, “sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik
domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan
domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan
domba-domba itu.”
Tetapi di sini kita perhatikan; ia tidak membiarkan mulut
singa menggigit satupun dari domba-domba yang digembalakannya, ia tidak
membiarkan kawanan domba ditelan oleh singa.
Untuk melakukan itu, dibutuhkan pengorbanan, sebab yang harus
dihadapi adalah mulut singa, di dalamnya terdapat gigi-gigi yang siap menggigit dan menelan. Oleh sebab itu, dibutuhkan ketulusan hati, dan
kecakapan tangan.
Yoel 2: 24-25
(2:24) Tempat-tempat pengirikan menjadi
penuh dengan gandum, dan tempat pemerasan kelimpahan anggur dan minyak.
(2:25) Aku akan memulihkan kepadamu
tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang
pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip, tentara-Ku yang besar yang
Kukirim ke antara kamu.
Tuhan akan memulihkan, sehingga tempat-tempat pengirikan
menjadi penuh dengan gandum, tempat pemerasan kelimpahan anggur dan minyak,
sebab Tuhan akan mengirimkan tentara
yang besar berperang mengalahkan/melawan belalang pindahan, belalang
pelompat, belalang pelahap, belalang pengerip, di mana giginya seperti gigi
singa.
Mari kita lihat; TENTARA YANG DIMAKSUD
1 Samuel 16: 17-19
(16:17) Berkatalah Saul kepada hamba-hambanya itu: "Carilah bagiku
seorang yang dapat main kecapi dengan baik, dan bawalah dia kepadaku."
(16:18) Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya: "Sesungguhnya,
aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang Betlehem itu, yang
pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang
gagah perkasa, seorang prajurit, yang
pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai dia."
(16:19) Kemudian Saul mengirim suruhan kepada Isai dengan pesan:
"Suruhlah kepadaku anakmu Daud, yang ada pada kambing domba itu."
Daud juga adalah;
-
seorang pahlawan yang gagah
perkasa, yang sanggup mengalahkan musuh, itulah raksasa Goliat, gambaran dari
musuh dalam selimut, yaitu daging dengan segala hawa nafsunya.
-
Kemudian, ia seorang prajurit yang
pandai berbicara.
Prajurit yang
pandai berbicara selalu menyukakan hati komandannya.
Salib seorang
prajurit menyukakan hati komandan, tidak memusingkan diri dengan soal-soal
penghidupannya.
Demikian juga kalau kita tergembala dengan baik, kita
semua menjadi pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa, dan prajurit-prajurit yang
pandai berbicara untuk senantiasa menyukakan hati Tuhan.
Itulah tentara Kristus, yang Tuhan kirim untuk
mengalahkan belalang-belalang, di mana giginya seperti gigi singa.
Tuhan baik, Tuhan luar biasa bagi kita, Tuhan menyatakan
kasih-Nya; ibadah dan pelayanan, ini adalah kemurahan. Tuhan tidak memberatkan
kita, tetapi Tuhan mau menuliskan huruf T di dahi kita masing-masing.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment