IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 29 AGUSTUS 2014
“DARI KITAB MALEAKHI”
Subtema: TUHAN
MENGUJI BATIN MANUSIA
Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang
dan kasih setia Tuhan
yang abadi.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita boleh berada di
dalam rumah Tuhan, kembali beribadah melayani kepada Tuhan, sekaligus
mempersembahkan segala korban, dan selanjutnya menikmati kemurahan Tuhan lewat
pembukaan rahasia firman Tuhan dan perjamuan suci.
Kita kembali memperhatikan KITAB MALEAKHI.
Maleakhi 3: 16
(3:16) Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan
TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan
mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang
yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya."
Dua minggu berturut-turut, kita telah memperhatikan
Maleakhi 3: 13-15, dua kali pemberitaan firman Tuhan tentang perkataan kurang
ajar di hadapan Tuhan.
Kemudian, hal penting yang harus diketahui; sekalipun
perkataan kurang ajar itu tidak terlontarkan dari mulut, asal tersirat saja
dalam hati, harga/nilainya sama.
Mari kita belajar dari apa yang kita dengar, terima dari
Tuhan, sampai kita memperoleh pengetahuan yang benar tentang gambar Khalik-Nya,
kembali pada wujud yang semula.
Pada ayat 16
ini, perkataan-perkataan orang yang takut akan Tuhan bersifat mengingatkan dan
membangun sesamanya.
Ini kebalikan dari perkataan-perkataan kurang ajar di
hadapan Tuhan dari orang-orang fasik (ayat
13-15).
3 hal perkataan orang yang takut akan Tuhan
kepada sesamanya.
YANG PERTAMA: “TUHAN MEMPERHATIKAN/MENGAMAT-AMATI”
Perkataan ini adalah perkataan mengingatkan dan membangun
sesama, supaya mereka tahu bahwa Tuhan betul-betul memperhatikan,
mengamat-amati tingkah langkah manusia.
Yeremia 16: 17
(16:17) Sebab Aku mengamat-amati segala
tingkah langkah mereka; semuanya itu tidak tersembunyi dari pandangan-Ku,
dan kesalahan mereka pun tidak terlindung di depan mata-Ku.
Tuhan mengamat-amati tingkah langkah manusia, semua itu
tidak tersembunyi dari pandangan Tuhan, dan kesalahan-kesalahan manusia tidak
terlindungi di depan mata Tuhan, artinya; kesalahan-kesalahan manusia tidak
bisa ditutup-tutupi di depan mata Tuhan.
Ayat yang sama ...
Yeremia 17: 9-10
(17:9) Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya
sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?
(17:10) Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati,
yang menguji batin, untuk memberi balasan
kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan
hasil perbuatannya."
Allah menyelidiki hati yang menguji batin setiap manusia,
setiap kelicikan-kelicikan manusia, setiap hati yang membatu yang sangat sukar
untuk dirubah, Tuhan mengamat-amati semua itu, dengan satu tujuan; untuk
membalaskan setimpal dengan perbuatan mereka.
Jadi, ada konsekuensi dari setiap tingkah langkah
manusia, tidak bisa ditutup-tutupi. Barangkali mata manusia tidak dapat melihat
hal yang kita tutup-tutupi itu, tetapi di mata Tuhan tidak ada yang
tersembunyi, termasuk kelicikan-kelicikan dan hati yang membatu, hati yang
sangat sukar dirubah.
Kalau kita beribadah hanya untuk dilihat baik oleh orang
lain, saya kira itu tidak ada artinya. Jangan ada di antara kita yang beribadah
hanya untuk dilihat orang lain, itu semua tidak ada artinya.
Itu sebabnya dalam Amsal 5: 21 juga dikatakan: “jalan orang terbuka di mata Tuhan”,
sebagaimana sidang jemaat di Tiatira ...
Wahyu 2: 23
(2:23) Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui,
bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.
Dengan tegas Tuhan berkata kepada jemaat di Tiatira: “Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan
bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya”
Tuhan mengatakan ini, berhubung penampilan-Nya pada ayat
18, di mana mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga, untuk
menyelidiki, mengoreksi sidang jemaat di Tiatira.
Sehingga terlihat jelas keadaan sidang jemaat di Tiatira;
tidak ada yang tersembunyi.
Wahyu 2: 19-20
(2:19) Aku tahu segala pekerjaanmu:
baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu,
bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.
(2:20) Tetapi Aku mencela engkau,
karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang
menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya
berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
Tuhan melihat kelebihan-kelebihan dan
kekurangan-kekurangan sidang jemaat di Tiatira.
Adapun kelebihan mereka adalah Tuhan tahu segala pekerjaan mereka, baik kasih mereka, maupun iman,
baik pelayanan mereka maupun ketekunan mereka.
Kemudian Tuhan juga tahu, bahwa pekerjaan yang terakhir,
yang Tuhan percayakan lebih banyak dari yang pertama, itulah kelebihan dari
sidang jemaat di Tiatira.
Tetapi sangat disayangkan, terdapat juga kekurangan sebagai
kelemahan dari sidang jemaat di Tiatira, oleh sebab itu Tuhan berkata: “Aku mencela engkau”
Adapun kekurangan sidang jemaat di Tiatira adalah “membiarkan wanita Izebel,
yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba Tuhan”.
1 Timotius 2: 11-12
(2:11) Seharusnyalah perempuan berdiam diri
dan menerima ajaran dengan patuh.
(2:12) Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak
mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
Tuhan tidak mengijinkan perempuan mengajar dan memerintah
laki-laki, hendaklah seorang perempuan berdiam diri dengan tujuan; menerima
ajaran dengan patuh.
Alasan kuat:
2 Timotius 2: 13
(2:13) Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.
Karena Adam yang pertama dijadikan/diciptakan, kemudian
barulah Hawa.
Mari kita perhatikan pengertian yang lebih dalam mengenai
ayat ini dalam ...
1 Korintus 11: 8
(11:8) Sebab laki-laki tidak berasal dari
perempuan, tetapi perempuan berasal dari
laki-laki.
Laki-laki tidak berasal dari perempuan, tetapi perempuan
berasal dari laki-laki.
Selanjutnya, akan mengikuti ...
1 Korintus 11: 9
(11:9) Dan laki-laki tidak diciptakan
karena perempuan, tetapi perempuan
diciptakan karena laki-laki.
Mengikuti ayat 8 tadi; laki-laki tidak diciptakan karena
perempuan, tetapi perempuan diciptakan karena laki-laki.
Kesimpulannya; perempuan diciptakan hanya untuk
menolong/menjadi penolong yang sepadan. Oleh sebab itu, perempuan tidak wajar
untuk mengajar dan memerintah laki-laki.
Mari kita periksa pembuktiannya dalam ...
Kejadian 2: 19-20
(2:19) Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala
binatang hutan dan segala burung di udara.
Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya;
dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang
hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.
(2:20) Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung
di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.
Tuhan Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan
dan segala burung di udara, selanjutnya Tuhan membawa binatang itu kepada Adam.
Tetapi Adam sendiri tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia, dari
segala jenis binatang di hutan dan dari segala jenis burung di udara yang
diciptakan oleh Allah.
-
Binatang hutan à roh jahat.
Berarti;
kehidupan manusia telah dikuasai oleh roh jahat.
-
Burung di udara à penghulu di udara yang gelap,
itulah Iblis/Setan, yaitu roh najis.
Berarti,
kehidupan manusia telah dikuasai oleh roh najis.
Pendeknya; kehidupan yang dikuasai oleh roh jahat dan roh
najis tidak pantas, tidak layak menjadi pendamping, menjadi penolong yang
sepadan untuk suaminya.
Adam yang pertama bersifat manusia lahiriah, sedangkan Adam
yang terakhir, kepala dari tiap-tiap gereja, Mempelai Laki-Laki Sorga, bersifat
rohani.
Matius 8: 20
(8:20) Yesus berkata kepadanya: "Serigala
mempunyai liang dan burung mempunyai sarang,
tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan
kepala-Nya, karena tubuh menjadi liangnya serigala (binatang hutan) dan
sarangnya burung.
Kepala à Kristus, Dialah kepala gereja, Mempelai Laki-Laki Sorga.
Serigala (binatang hutan) à roh jahat.
Burung di udara à roh najis, yang sangat dibenci oleh Tuhan.
Sedangkan tubuh = perempuan à gereja Tuhan.
Inilah gambaran dari gereja Tuhan yang tidak pantas,
tidak layak menjadi pendamping, menjadi penolong yang sepadan bagi suaminya. Kiranya
hal ini dapat dipahami dengan baik.
Ternyata, kita tidak dapat menutup-nutupi dosa, baik dosa
kejahatan maupun dosa kenajisan. kita beribadah melayani bukan supaya pantas di
hadapan manusia, tetapi lebih dari pada itu, supaya kita layak menjadi
penolong, pendamping yang sepadan dengan Dia.
Adam tidak menjumpai penolong yang sepadan dari segala
binatang hutan dan burung di udara, dan peristIwa itu ditulis dalam Kejadian 2:
20.
2 dan 0, itulah Adam + binatang menjadi 2, tetapi
hasilnya 0.
Saya kira, ini bukanlah suatu kebetulan, sebab tidak ada
yang kebetulan baik firman nubuatan/firman para nabi yang tertulis dalam
perjanjian lama, maupun firman yang diwahyukan dalam perjanjian baru, semuanya
tersusun demikian rupa, sehingga ayat-ayat yang tertulis pun bukan suatu
kebetulan, mempunyai arti rohani.
Keberadaan kita pun malam hari ini bukan suatu kebetulan,
kita menerima firman pengajaran pun bukan suatu kebetulan, supaya dengan itu
semua, kita mengucap syukur kepada Tuhan.
Setelah Tuhan memperhatikan itu semua,
kelicikan-kelicikan di hati dan hati yang membantu, selanjutnya Tuhan bertindak
dalam ...
Kejadian 2: 21
(2:21) Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu
tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari
padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
Tindakan Tuhan adalah membuat manusia itu tidur
nyenyak/pulas.
Orang yang tidur nyenyak, tidak dapat merasakan apapun
yang terjadi di sekitarnya, sekalipun itu membahayakan jiwanya.
Yohanes 11: 11-13
(11:11) Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada
mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana
untuk membangunkan dia dari tidurnya."
(11:12) Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: "Tuhan, jikalau ia
tertidur, ia akan sembuh."
(11:13) Tetapi maksud Yesus ialah tertidur
dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur
dalam arti biasa.
Tidur nyenyak à pengalaman kematian, berarti; daging tidak bersuara lagi.
Daging tidak bersuara, berarti; tidak ada perbantahan
sekalipun menerima sesuatu yang tidak baik.
Yesus adalah hamba Tuhan, yang dipilih, yang dikasihi, yang
berkenan kepada Allah Bapa, Ia akan menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa dan
Ia tidak berbantah, orang-orang tidak akan mendengarkan teriakan-Nya di
jalan-jalan.
Artinya; sebagai hamba Tuhan, Yesus tidak lagi menuruti
hawa nafsu dan keinginan daging, daging
tidak bersuara lagi, dengan bukti; Dia tidak berbantah sekalipun Dia
harus disakiti, sekalipun Dia harus menghadapi ujian-ujian.
Kejadian 2: 21B-22
(2:21) Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah
satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
(2:22) Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
Ketika Adam tidur, Tuhan Allah memperoleh kesempatan
untuk mengoperasi/mengadakan pembedahan, lalu mengambil salah satu tulang rusuk
Adam, dan dari tulang rusuk itulah Tuhan membangun seorang perempuan, lalu
Tuhan membawa perempuan itu kepada Adam = terwujudnya pembangunan tubuh Kristus.
Dengan tidur nyenyak, yaitu masuk dalam pengalaman
kematian, di mana daging tidak bersuara lagi, maka gereja Tuhan, dengan mudah
sekali, berada dalam suatu kegerakan yang besar, yaitu dibawa masuk dalam
pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, itulah mempelai perempuan.
Matius 12: 17-18
(12:17) supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:
(12:18) "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang
kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa.
Yesus Kristus adalah hamba Tuhan, dengan bukti; Ia
dipilih, dikasihi dan dikenan. Kemudian, sebagai hamba Tuhan, Ia memaklumkan
hukum/menyatakan firman kepada bangsa-bangsa.
Matius 12: 19-20
(12:19) Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.
(12:20) Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang
pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia
menjadikan hukum itu menang.
Ia menjadikan hukum itu menang = firman Allah tergenapi,
sebab sebagai hamba Tuhan, Ia tidak berbantah, tidak berteriak, orang tidak
mendengar suara-Nya di jalan-jalan, artinya; daging tidak bersuara lagi.
Tuhan Allah membangun seorang perempuan dari tulang rusuk
Adam, dan peristiwa itu tertulis dalam Kejadian 2: 21
Angka 2 dan 1 à Adam dan perempuan = 2, dan hasilnya 1/menjadi satu daging.
Kejadian 2: 23-24
(2:23) Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari
laki-laki."
(2:24) Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan
bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Ia akan dinamai perempuan, karena ia diambil dari tulang
rusuk Adam. Selanjutnya, laki-laki dan perempuan itu menjadi satu daging.
Perempuan = penolong yang sepadan.
Inilah gambaran dan bayangan yang kita alami di masa
sekarang, sebab satu kali nanti penyatuan itu akan terjadi dalam Wahyu 19,
dalam pesta nikah Anak Domba.
Syarat supaya pembangunan tubuh Kristus
terwujud.
1 Korintus 11: 10
(11:10) Sebab itu, perempuan harus memakai tanda
wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat.
Oleh sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di
kepalanya oleh karena para malaikat, ini adalah syarat utama.
1 Korintus 11: 6, 15
(11:6) Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia
juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia
menudungi kepalanya.
(11:15) tetapi bahwa adalah kehormatan
bagi perempuan, jika ia berambut panjang?
Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.
Rambut panjang di kepala seorang perempuan adalah tanda
wibawa = kehormatan.
Sebaliknya, apabila rambut seorang perempuan digunting
atau dicukur pendek, adalah sebuah penghinaan bagi kepalanya/suaminya.
1 Petrus 3: 5
(3:5) Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan,
yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
Rambut panjang/rambut yang menudungi kepala adalah tanda
ketundukan seorang perempuan kepada suaminya.
1 Petrus 3: 6
(3:6) sama seperti Sara taat kepada Abraham
dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah
anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
Ketundukan seorang isteri sama seperti ketundukan Sara kepada
Abraham, suaminya.
Ketundukan Sara dibuktikan dengan 2 hal, yaitu;
1.
Taat kepada Abraham.
Taat = patuh
pada ajaran yang benar = dengar-dengaran.
2.
Menamai Abraham,
tuannya.
Dalam hal ini Sara
mengambil rupa sebagai seorang hamba, berarti; setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang
kecil maupun perkara yang besar.
Sara taat dan setia kepada Abraham, menunjukkan ketundukannya kepada Abraham, suaminya.
Efesus 5: 22-24
(5:22) Hai isteri, tunduklah kepada suamimu
seperti kepada Tuhan,
(5:23) karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala
jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
(5:24) Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian
jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
Ketundukan seorang isteri kepada suaminya sama seperti
kepada Tuhan, demikian halnya dengan jemaat tunduk kepada Kristus, sebab Ialah
yang menyelamatkan tubuh-Nya.
Kristus à kepala = suami.
Tubuh à gereja = isteri.
Inilah yang Tuhan kehendaki.
1 Petrus 3: 3-4
(3:3) Perhiasanmu janganlah secara lahiriah,
yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan
mengenakan pakaian yang indah-indah,
(3:4) tetapi perhiasanmu ialah manusia
batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal
dari roh yang lemah lembut dan tenteram,
yang sangat berharga di mata Allah.
Perhiasan yang dikehendaki oleh Tuhan adalah perhiasan
manusia batiniah yang tersembunyi yang berasal dari roh yang lemah lembut dan
tentram.
Jadi, bukan perhiasan secara lahiriah, yaitu dengan
mengepang-ngepang rambut, mengenakan perhiasan emas atau pakaian yang
indah-indah, tetapi perhiasan yang dikehendaki oleh Tuhan adalah manusia
batiniah yang tersembunyi, itulah tanda ketundukan seorang isteri/perempuan
kepada laki-laki/suami.
1 Timotius 2: 9-10
(2:9) Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan
pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan
memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal,
(2:10) tetapi hendaklah ia berdandan dengan
perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.
Hendaklah perempuan berdandan dengan pantas, dengan
sopan, dengan sederhana = berdandan
dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah kepada
Tuhan, yaitu; BERDIAM DIRI dan MENERIMA AJARAN DENGAN PATUH.
Dalam setiap ibadah yang Tuhan percayakan, kita
senantiasa menerima ajaran/pengajaran firman Tuhan dalam terangnya Roh Kudus,
hendaklah berdiam diri menerima ajaran itu dengan patuh, jangan ngomel, jangan
bersungut-sungut, melainkan dengar-dengaran di hadapan Tuhan.
Ngomel/bersungut-sungut apalagi menggerutu = mengajar dan
memerintah laki-laki. Sesungguhnya hal ini tidak boleh terjadi karena gereja
Tuhan adalah tubuh, sedangkan Kristus adalah kepala yang menyelamatkan tubuh.
1 Korintus 11: 13-15
(11:13) Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah
dengan kepala yang tidak bertudung?
(11:14) Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan
bagi laki-laki, jika ia berambut panjang,
(11:15) tetapi bahwa adalah kehormatan bagi
perempuan, jika ia berambut panjang?
Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk
menjadi penudung.
Adalah kehormatan bagi seorang perempuan jikalau ia
berambut panjang, karena itu adalah tanda wibawa dari seorang perempuan.
Rambut panjang menunjukkan ketundukan seorang perempuan
kepada suaminya, sebagai perhiasan manusia batiniah yang tersembunyi yang
berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram = tidak mengajar dan memerintah
laki-laki.
Sekali lagi; gereja Tuhan adalah tubuh Kristus =
perempuan, sedangkan Kristus adalah kepala = laki-laki, oleh sebab itu gereja
Tuhan tidak layak untuk mengajar dan memerintah Kristus, Dialah kepala,
Mempelai Laki-Laki Sorga.
Kesimpulannya; ngomel, bersungut-sungut, menggerutu adalah
suara daging = mengajar dan memerintah laki-laki.
1 Korintus 11: 10
(11:10) Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat.
Tanda wibawa di kepala seorang perempuan, yaitu rambut panjang
yang menudungi kepalanya, dan itu adalah harga mati, suatu keharusan, berhubung
karena para malaikat.
Ibrani 1: 6-7
(1:6) Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata:
"Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
(1:7) Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai
dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala
api."
Para malaikat itu diciptakan oleh Tuhan menjadi
pelayan-pelayan bagi Tuhan sendiri. Kemudian, semua malaikat Allah harus
menyembah Anak Allah.
Sementara kita mengetahui bahwa ciptaan Allah yang paling
mulia adalah manusia, bukan malaikat.
Tetapi malaikat saja melayani Tuhan, bahkan sujud
menyembah kepada Kristus.
Itu sebabnya tanda wibawa itu harus ada di atas kepala
perempuan, berhubung karena malaikat.
Malaikat bisa melayani dan menyembah, menundukan kepala,
tanda ketundukan, maka seharusnya gereja Tuhan (manusia) lebih lagi melakukan dari apa yang
telah diperbuat oleh malaikat.
Itu sebabnya tadi saya katakan; tanda wibawa di atas
kepala seorang perempuan, merupakan syarat utama yang kebenarannya tidak bisa dibantah/diputar balik, karena hari-hari ini banyak anak-anak Tuhan menolak firman pengajaran mempelai karena ingin merubah tatanan yang Tuhan sudah tentukan, sementara Tuhan sendiri mengkehendaki seorang perempuan supaya berdiam diri dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah.
Akibat membiarkan wanita Izebel mengajar.
Wahyu 2: 20
(2:20) Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel,
yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
Ada 2 hal yang terjadi ketika membiarkan wanita Izebel
mengajar dan memerintah laki-laki;
1.
Berbuat zinah/berzinah, berarti; menduakan hati Tuhan.
Orang yang
menduakan Tuhan adalah orang yang tidak setia, ia tidak setia memikul tanggung
jawab yang Tuhan percayakan. Misalnya;
-
tidak setia kepada ketetapan
Tuhan/hukum Allah = FIRMAN ALLAH,
-
tidak setia mengembalikan milik
Tuhan, yaitu persembahan persepuluhan = KASIH ALLAH,
-
serta tidak setia memberi diri
dipimpin oleh ROH ALLAH.
2.
Makan
persembahan-persembahan berhala, artinya;
meninggalkan kasih Allah karena lebih menikmati cintanya kepada hal-hal yang
dianggapnya melebihi Allah. Misalnya;
-
cinta akan uang,
-
lebih mengutamakan dan memikirkan
karier/pekerjaan dari pada Tuhan,
-
lebih cinta kepada harta kekayaan,
kedudukan dan jabatan.
Hal penting yang harus diperhatikan,
sebagai jalan keluar.
Ibrani 4: 12-13
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang
bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi
dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan
dan pikiran hati kita.
(4:13) Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya,
sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya
kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Ada 3 bagian penting yang harus disucikan.
Adapun ketiga bagian tersebut adalah hal-hal tersembunyi
yang harus disucikan, antara lain;
1.
Jiwa dan roh
2.
Sendi-sendi dan sumsum
3.
Pertimbangan dan pikiran hati
manusia
Ketiga hal tersebut, semuanya tidak dapat dilihat oleh
mata manusia, sehingga ketiga hal tersebut adalah bagian penting yang harus
disucikan oleh pedang Allah/firman Allah, yang lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun.
Sebab Tuhan yang menguji hati dan batin manusia, tidak
ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, dan setiap makhluk harus memberi
pertanggungjawaban kepada Tuhan.
Dengan menyucikan 3 hal tersebut, kita dapat beribadah
kepada Tuhan, bukan untuk dilihat oleh orang lain, melainkan hanya kepada Tuhan
saja.
Ketika firman Allah menyucikan 3 perkara di atas tadi, sama seperti ketika
Allah mengoperasi/mengadakan pembedahan terhadap Adam, kemudian mengambil salah
satu dari tulang rusuknya dan dari rusuk itulah Tuhan membangunkan seorang
perempuan bagi Adam = terwujudnya pembangunan tubuh Kristus.
Perhiasan yang sangat menarik perhatian Tuhan, yaitu perhiasan manusia batiniah yang tersembunyi, yang digambarkan seperti seorang perempuan yang memiliki rambut panjang, yang menudungi kepalanya, sebagai tanda ketundukannya kepada suaminya, ia taat dan setia.
Perhiasan yang sangat menarik perhatian Tuhan, yaitu perhiasan manusia batiniah yang tersembunyi, yang digambarkan seperti seorang perempuan yang memiliki rambut panjang, yang menudungi kepalanya, sebagai tanda ketundukannya kepada suaminya, ia taat dan setia.
Dampak positif memiliki perhiasan manusia
batiniah yang tersembunyi.
Matius 6: 1-2
(6:1) "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan
orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari
Bapamu yang di sorga.
(6:2) Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan
hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di
lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
Jangan melakukan kewajiban keagamaan, yaitu ibadah
pelayanan, hanya untuk dilihat oleh orang lain.
Kalau beribadah melayani hanya untuk dilihat orang lain =
orang munafik = ragi Farisi.
Dan mereka sudah mendapat upah dari apa yang mereka
perbuat. Upah mereka hanya sebatas pujian dari manusia, tetapi apa yang mereka
lakukan tidak berkenan di hadapan Tuhan.
Apa artinya berjerih lelah melayani Tuhan kalau tidak mendapat
upah dari sorga, oleh sebab itu milikilah perhiasan manusia batiniah yang
tersembunyi.
Matius 6: 3
(6:3) Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah
diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.
Kita melakukan kegiatan keagamaan, beribadah melayani
Tuhan, berasal dari manusia batiniah yang tersembunyi, sebab apa yang diberikan
oleh tangan kanan tidak boleh dilihat oleh tangan kiri.
Itu sebabnya, jangan sampai beribadah melayani dan
berjuang di tengah-tengah ibadah pelayanan, namun hanya sebatas mendapat upah,
yaitu pujian dari manusia, itu merupakan hal yang sia-sia.
Tetapi biarlah kiranya kita melakukan segala sesuatunya,
ibadah pelayanan kepada Tuhan dari manusia batiniah yang tersembunyi karena
Tuhan yang menguji hati dan batin manusia.
Matius 6: 4
(6:4) Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan
membalasnya kepadamu."
Kalau kita beribadah melayani kepada Tuhan, serta mempersembahkan
segala korban kepada Tuhan dari manusia batiniah yang tersembunyi; BERKENAN
KEPADA TUHAN dan akan MEMPEROLEH UPAH DARI TUHAN, bukan upah/pujian dari
manusia.
Dalam 1 Korintus 15: 58 ...
(15:58) Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh,
jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa
dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu
tidak sia-sia.
Dalam persekutuan dengan Tuhan; jerih payah tidak akan
sia-sia.
Oleh sebab itu, berdirilah teguh, jangan goyah, giatlah
selalu dalam pekerjaan Tuhan.
Roma 8: 25
(8:25) Tetapi jika kita mengharapkan apa
yang tidak kita lihat, kita menantikannya
dengan tekun.
Upah yang kita harapkan dari apa yang tidak kita lihat,
maka kita akan menantikannya dengan tekun, termasuk tekun dalam 3 macam ibadah
utama, yaitu;
-
Tekun dalam Ibadah Pendalaman
Alkitab disertai perjamuan suci.
-
Tekun dalam Ibadah Raya Minggu
disertai kesaksian.
-
Tekun dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Roma 8: 26-27
(8:26) Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita
tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk
kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang
tidak terucapkan.
(8:27) Dan Allah yang menyelidiki hati
nurani, mengetahui maksud Roh itu,
yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Cara Tuhan melihat apa yang kita persembahkan dari
manusia batiniah yang tersembunyi, sama seperti orang yang sedang berdoa kepada
Tuhan, dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan, tetapi Allah menyelidiki
hati nurani dan mengetahui maksud Roh itu.
Mazmur 51: 8, 12
(51:8) Sesungguhnya, Engkau berkenan akan
kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam
Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.
(51:12) Jadikanlah hatiku tahir, ya
Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh
yang teguh!
Tuhan berkenan akan kebenaran dalam batin manusia.
Selanjutnya, dengan diam-diam Tuhan memberitahukan hikmat.
Inilah yang menjadi doa dan kerinduan dari pada Daud
adalah supaya Tuhan MENTAHIRKAN HATINYA, selanjutnya BATINNYA DIPERBAHARUI
DENGAN ROH YANG TEGUH.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang