IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 20 AGUSTUS 2014
Team: DARI KITAB KOLOSE
(Seri 22)
Subtema: CAHAYA INJIL TENTANG KEMULIAAN KRISTUS
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang
dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Kita bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan masih
berkemurahan kepada kita, Tuhan masih memberi kesempatan kepada kita untuk
melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan malam ini dan kiranya menyenangkan hati Tuhan.
Sebelum kita merendahkan diri dibawah kaki Tuhan, terlebih
dahulu kita memperhatikan KITAB KOLOSE.
Kolose 1: 15
(1:15) Ia adalah gambar
Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang
diciptakan,
Keutamaan Kristus, antara lain; “IA ADALAH GAMBAR ALLAH YANG TIDAK KELIHATAN”
Ibrani 1: 2-3
(1:2) maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada
kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak
menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
(1:3) Ia adalah cahaya
kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah
dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan
setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang
Mahabesar, di tempat yang tinggi,
Yesus Kristus adalah cahaya
kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah.
Sesungguhnya, pada penciptaan
awal, manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, baik laki-laki maupun
perempuan.
Sejenak kita memperhatikan ...
Kejadian 1: 26
(1:26) Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan
manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas
ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Allah menciptakan laki-laki
dan perempuan menurut gambar dan rupa Allah, berarti; penuh dengan kemuliaan Allah. Inilah wujud semula dari pada manusia
pada waktu penciptaan.
Bukti bahwa manusia penuh
dengan kemuliaan: manusia berkuasa atas 3 hal;
YANG PERTAMA: BERKUASA ATAS IKAN-IKAN DI LAUT
Wahyu 13: 1
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala
tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya
tertulis nama-nama hujat.
Binatang yang keluar dari
dalam laut, itu adalah gambaran dari antikris.
1 Yohanes 2: 18-19
(2:18) Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir,
dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang
telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar
adalah waktu yang terakhir.
(2:19) Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi
mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka
sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan
kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
Antikris itu, awalnya berasal
dari antara kita, tetapi karena mereka tidak sungguh-sungguh, akhirnya mereka
mengundurkan diri/murtad.
Pertanyaannya; TIDAK
SUNGGUH-SUNGGUH DALAM HAL APA?
1 Yohanes 2: 22-23
(2:22) Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang
menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia
yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.
(2:23) Sebab barangsiapa
menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak, ia
juga memiliki Bapa.
Antikris menyangkal Yesus
Kristus dan salib-Nya.
Barangsiapa menyangkal Yesus
Kristus, Anak Allah, maka ia juga tidak memiliki Bapa.
Pendeknya; mereka tidak
sungguh-sungguh berpegang pada salib Kristus.
Apa yang Tuhan percayakan di
tengah-tengah ibadah pelayanan ini, biarlah kita kita pikul dengan sungguh-sungguh di
atas pundak. Tuhan memberikan 3 macam ibadah utama, biarlah kita pikul di atas
pundak dengan ketekunan. Tuhan memberikan tugas pelayanan dalam kandang
penggembalaan ini, biarlah kita pikul di atas pundak.
Tuhan memberikan firman-Nya,
kasih Allah, dan Roh-Nya, oleh sebab itu, biarlah kita pikul di atas pundak
berarti tinggal di dalam-Nya.
Ketika kita melepaskan apa
yang Tuhan percayakan = penyangkalan terhadap salib Kristus.
Lebih jauh kita lihat mengenai
ANTIKRIS.
Wahyu 13: 16-18
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang,
kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada
tangan kanannya atau pada dahinya,
(13:17) dan tidak seorang
pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai
tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
(13:18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa
yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan
itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Semua pengikut antikris, baik
itu laki-laki atau perempuan, kecil atau besar, merdeka atau hamba, diberi
tanda 666 pada tangan kanannya dan pada dahinya, itulah cap meterai dari
antikris.
Dengan adanya tanda ini,
mereka bebas menjual dan membeli.
Berarti, antikris = roh jual
beli.
Ketika Bait Allah berubah
fungsi dari rumah doa menjadi sarang penyamun/pasar/tempat jual beli, maka
terlihat 3 hal di dalamnya, sesuai dengan injil Yohanes 2: 14, Matius 21: 12, antara lain;
1. Didapatinya
pedagang-pedagang lembu sapi, kambing domba dan merpati
Artinya; korban Kristus diperjual-belikan.
Hari-hari ini banyak hamba-hamba Tuhan menjual korban Kristus di
tengah-tengah pelayanan mereka.
Sebagai bukti; sekarang ini, untuk melayani, hamba Tuhan memasang
tarif. Bukankah ibadah pelayanan ini diberikan oleh karena darah Yesus?
2. Didapatinya
meja-meja penukar uang.
Artinya; hati menjadi tempatnya uang = cinta akan uang.
Kalau cinta akan uang, berarti cintanya lebih besar terhadap uang, dari
pada cinta akan rumah Tuhan.
Dalam 1 Timotius 6: 10
dikatakan; “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh
memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya
dengan berbagai-bagai duka.”
3. Didapatinya
bangku-bangku pedagang merpati.
Ini menunjukkan adanya suatu kedudukan di dalam rumah Tuhan = masih
mempertahankan harga diri.
Inilah roh antikris, roh
jual-beli.
Sehingga kalau kita perhatikan
...
Matius 6: 31-32
(6:31) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata:
Apakah yang akan kami makan? Apakah yang
akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
(6:32) Semua itu dicari bangsa-bangsa
yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa
kamu memerlukan semuanya itu.
Bangsa-bangsa lain, itulah
antikris, persoalan mereka hanya diseputar soal makan, minum dan pakaian,
itulah yang mereka cari.
Matius 6: 33-34
(6:33) Tetapi carilah
dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya
itu akan ditambahkan kepadamu.
(6:34) Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok,
karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah
untuk sehari."
Yang terpenting; carilah
dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan.
Matius 6: 24
(6:24) Tak seorang pun
dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang
seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan
tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada
Mamon."
Seseorang tidak dapat mengabdi kepada dua tuan, tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.
Kalau kita melayani Tuhan,
layanilah Tuhan dengan sungguh-sungguh. Kalau kita beribadah kepada
Tuhan, beribadahlah dengan sungguh-sungguh.
Sekali lagi saya katakan; seseorang
tidak dapat mengabdi kepada dua tuan, tidak dapat mengabdi kepada Allah dan
kepada Mamon. Sebab di sini dikatakan: “jika demikian, ia akan membenci yang
seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan
tidak mengindahkan yang lain”
Inilah orang-orang yang
menjadi antikris; tidak sungguh-sungguh mengabdi kepada Allah, persoalan mereka
hanya seputar mamon, soal makan, minum dan pakaian = roh jual beli.
Namun, sebelum manusia jatuh
dalam dosa, masih terlihat cahaya kemuliaan Allah, sehingga manusia berkuasa
atas ikan-ikan di laut, gambaran dari antikris.
Bukti bahwa manusia penuh
dengan kemuliaan: manusia itu berkuasa atas 3 hal;
YANG KEDUA: BURUNG-BURUNG DI UDARA.
Gambaran dari penghulu di
udara.
Efesus 6: 11-13
(6:11) Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah,
supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
(6:12) karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan
penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan
roh-roh jahat di udara.
(6:13) Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata
Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan
tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
Perjuangan kita bukan melawan
darah dan daging / sesama manusia, melainkan melawan
penghulu-penghulu di udara yang gelap, dengan segala tipu muslihatnya.
Kemudian kalau kita
perhatikan; Iblis/Setan ini mempunyai pemerintahan yang terorganisir, rapi,
tersusun dengan baik, kemudian mereka penuh dengan kuasa. Oleh sebab itu, kalau
tidak hati-hati, kita bisa terperangkap dengan tipu muslihat Iblis/Setan.
Yesus Kristus adalah teladan
yang baik bagi pengikut-pengikut-Nya, Dialah cahaya kemuliaan Allah, Dia tidak
bisa terperangkap dengan segala tipu muslihat dari pada Iblis/Setan, sehingga
ketika imam-imam kepala, tua-tua dari orang Yahudi, ahli-ahli Taurat bersepakat
untuk menyalibkan Yesus, tetapi Yesus tidak mengadakan perlawanan terhadap
darah dan daging, justru dengan rela Ia menyerahkan diri-Nya untuk disalibkan.
Matius 26: 48-54
(26:48) Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan
tanda ini kepada mereka: "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah
Dia."
(26:49) Dan segera ia maju mendapatkan Yesus dan berkata:
"Salam Rabi," lalu mencium Dia.
(26:50) Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Hai teman,
untuk itukah engkau datang?" Maka majulah mereka memegang Yesus dan
menangkap-Nya.
(26:51) Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus
mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar
sehingga putus telinganya.
(26:52) Maka kata Yesus kepadanya: "Masukkan pedang
itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa
menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.
(26:53) Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru
kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat
membantu Aku?
(26:54) Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang
tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?"
Ketika Yesus ditangkap, Ia
tidak mengadakan perlawanan kepada hamba-hamba dari Imam Besar yang hendak
menangkap Yesus.
Justru ketika Petrus menghunus
pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya,
Yesus berkata: “barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang”
Sebab Yesus sadar, perjuangan-Nya
bukan melawan darah dan daging, melainkan tipu muslihat penghulu di udara,
supaya tergenapi apa yang difirmankan oleh para nabi/nubuatan para nabi
tergenapi.
Lebih jauh kita melihat dalam
...
Yohanes 18: 31-36
(18:31) Kata Pilatus kepada mereka: "Ambillah Dia
dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu." Kata orang-orang Yahudi itu:
"Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang."
(18:32) Demikian hendaknya supaya genaplah firman Yesus,
yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.
(18:33) Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung
pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya: "Engkau inikah
raja orang Yahudi?"
(18:34) Jawab Yesus: "Apakah engkau katakan hal itu
dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang
Aku?"
(18:35) Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi?
Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku;
apakah yang telah Engkau perbuat?"
(18:36) Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini;
jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku
jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari
sini."
Kerajaan Allah (Kerajaan
Anak-Nya yang kekasih) bukan berasal dari bumi, melainkan berasal dari sorga.
Seandainya Kerajaan Allah
berasal dari bumi, maka kejahatan akan dibalas dengan kejahatan = berjuang
melawan darah dan daging/sesama.
Tetapi Yesus sadar betul, Ia
tidak mau terperangkap dengan tipu muslihat Iblis/Setan, Dia segera menyerahkan
diri-Nya untuk disalibkan.
Kalau saja Yesus mau berjuang
melawan darah dan daging, Dia bisa saja memanggil lebih dari dua belas pasukan
malaikat untuk membantu Dia, tetapi Yesus tidak mengadakan itu semua.
Kalau berusaha berjuang
menghadapi darah dan daging, pasti orang itu terperangkap dengan segala tipu
muslihat Iblis/Setan, mulai dari perkataan yang kasar, perbuatannya jahat, dan
najis, pikiran-pikiran yang tidak benar, tidak suci.
Apa susahnya Yesus memanggil lebih
dari dua belas pasukan malaikat, apa susahnya Yesus memerintahkan
hamba-hamba-Nya untuk mengadakan perlawanan?
Tetapi Yesus tidak berjuang
melawan darah dan daging, melainkan Yesus sedang berjuang melawan tipu muslihat
Iblis/Setan, sampai firman para nabi tergenapi.
Bukti bahwa manusia penuh
dengan kemuliaan: manusia itu berkuasa atas 3 hal;
YANG KETIGA: BERKUASA ATAS TERNAK, SEGALA BINATANG
YANG MELATA, MERAYAP DI BUMI.
Wahyu 13: 11-12
(13:11) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
(13:12) Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu
dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua
penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.
Binatang yang keluar dari
dalam bumi, menggambarkan nabi-nabi palsu.
Adapun binatang yang keluar
dari dalam bumi itu bertanduk dua, sama seperti anak domba tetapi berbicara
seperti seekor naga = serigala berbulu domba à nabi-nabi palsu dengan segala
ajaran yang palsu.
2 Petrus 2: 1
(2:1) Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di
tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan,
bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan
jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Nabi-nabi palsu (guru-guru
palsu) mengusung, membawa pengajaran sesat yang membinasakan.
Adapun ajaran sesat yang dimaksud
adalah firman yang ditambahkan dan dikurangkan.
- DITAMBAHKAN, artinya; firman
yang disertai dengan cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua,
takhayul-takhayul, dan sebagainya.
- DIKURANGKAN, artinya;
pemberitaan firman tentang salib diganti dengan 2 hal;
1. Teori-teori kemakmuran,
artinya; orang Kristen tidak boleh miskin, harus kaya.
2. Tanda-tanda
heran/mujizat-mujizat, tanda-tanda ajaib yang diperbuat oleh nabi-nabi palsu.
Tetapi pada akhirnya, ajaran ini berujung pada penyangkalan terhadap salib
Kristus.
Itu sebabnya orang yang lebih
menyukai pemberitaan firman yang ditambahkan dan dikurangkan, tidak suka
menerima pemberitaan firman tentang salib, tidak suka menerima pemberitaan
firman yang menyucikan dosa yang terselubung.
Oleh sebab itu, ajaran sesat
ini berujung pada penyangkalan terhadap salib Kristus.
Berbeda dengan orang yang
merindukan untuk menjadi mempelai perempuan, dia rindu untuk disempurnakan, lewat
firman penyucian, yaitu pemberitaan firman tentang salib, sehingga dengan rela
menanggung malu ketika dikoreksi lewat pemberitaan firman tentang salib/firman
penyucian.
Persis seperti Yesaya 4:1: “Pada waktu itu tujuh
orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan
menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah
namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah
aib yang ada pada kami!"
2 Petrus 2: 2-3
(2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang
dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.
(2:3) Dan karena serakahnya
guru-guru palsu itu akan berusaha mencari
untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi
untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak
akan tertunda.
Nabi-nabi palsu melayani
karena keserakahan, karena cinta akan uang, tamak dan loba = melayani karena
hawa nafsu, bukan melayani karena pemakaian Tuhan. Tetapi hukuman sudah lama
tersedia bagi nabi-nabi palsu.
Sebaliknya, bagi mereka yang
mau disempurnakan menjadi mempelai perempuan Tuhan, Kerajaan Sorga sudah lama
tersedia bagi mereka.
Kembali saya sampaikan;
manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, berarti; penuh dengan cahaya
kemuliaan Allah, sehingga berkuasa atas 3 hal di atas tadi.
Namun, sangat disayangkan,
manusia itu akhirnya jatuh dalam dosa, berarti merusak gambar dan rupa Allah, sehingga kehilangan kemuliaan Allah =
tanpa kuasa.
Terlebih dahulu kita
perhatikan ...
Kejadian 2: 8-9
(2:8) Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di
sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
(2:9) Lalu TUHAN Allah menumbuhkan
berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan
buahnya; dan pohon kehidupan di
tengah-tengah taman itu, serta pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Setelah manusia diciptakan,
selanjutnya Allah membuat taman Eden di sebelah timur, di situlah Allah
menempatkan Adam dan Hawa, Tuhan Allah memfasilitasi serta menyediakan makanan
bagi mereka.
Di dalam taman Eden, Tuhan
menumbuhkan 3 jenis tumbuh-tumbuhan.
1. menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik
dan yang baik untuk dimakan buahnya à zaman Allah Roh Kudus.
2. pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu à zaman Allah Anak.
3. Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat à zaman Taurat.
Taurat itu mengerti tentang kebenaran, tetapi mengerti juga tentang
kejahatan.
Sebagai bukti; Ketika orang-orang Yahudi melihat seorang perempuan yang
kedapatan berzinah pada waktu pagi hari, mereka hendak melontari perempuan itu
dengan batu sampai mati.
Kejadian 2: 15-17
(2:15) TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya
dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
(2:16) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada
manusia: "Semua pohon dalam taman ini
boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
(2:17) tetapi pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya,
sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Allah memberi perintah kepada
manusia, antara lain; “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya
dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat,
buahnya dilarang untuk dimakan.”
Inilah yang harus diusahakan
oleh Adam dan Hawa ketika ditempatkan di taman Eden.
Namun, mari kita perhatikan
...
Kejadian 3: 6-7
(3:6) Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik
untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena
memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari
buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang
bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.
(3:7) Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu,
bahwa mereka telanjang; lalu mereka
menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Akhirnya, karena melanggar hukum Allah Adam dan Hawa jatuh di dalam
dosa dan mereka menjadi telanjang.
Berbeda sebelum mereka jatuh
dalam dosa, mereka tidak menyadari bahwa mereka telanjang.
Jadi, dosa = ketelanjangan.
Singkatnya; Adam dan Hawa kehilangan kemuliaan Allah karena dosa, sehingga mereka pun diusir dari taman Eden.
Saudaraku, kalau malam ini
kita berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani, itu karena kemurahan
Tuhan. Sesungguhnya, ketika kita berada di dunia ini, itu
sama seperti Adam dan Hawa diusir dari taman Eden, tetapi karena kemurahan
Tuhan, kita dapat beribadah dan melayani pada malam hari ini.
Roma 5: 13-14
(5:13) Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak
diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat.
(5:14) Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman
Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh
Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.
Oleh karena dosa Adam, dosa
itu menjalar sampai sekarang, itulah dosa warisan/turunan.
Jadi, sekalipun manusia tidak
berbuat dosa seperti yang dilakukan oleh Adam, namun manusia sudah ada dalam
dosa, itulah yang disebut dosa warisan, sehingga manusia kehilangan kemuliaan
Allah.
Oleh sebab itu, inilah yang
sedang kita upayakan, yaitu kembali ke wujud semula (reformed), kembali
pada gambar dan rupa Allah.
Jalan keluar supaya kembali
kepada gambar dan rupa Allah/penuh dengan kemuliaan Allah.
Ibrani 1: 3
(1:3) Ia adalah cahaya
kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan
menopang segala yang ada dengan firman-Nya
yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia
duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
Kristus adalah cahaya
kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah yang tidak kelihatan itu.
Kemudian, Kristus menopang,
membentuk, menciptakan, segala sesuatu yang ada lewat kuasa firman-Nya.
Kita patut bersyukur untuk
itu, sebab manusia telah kehilangan kemuliaan Allah, telah merusak gambar dan
rupa Allah.
Mari kita lihat kuasa firman.
Efesus 5: 26
(5:26) untuk menguduskannya,
sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
Manusia itu dikuduskan,
disucikan sesudah dimandikan dengan air dan firman.
Berarti, supaya manusia itu
bersih, kudus/suci adanya, sama seperti orang yang mandi dibutuhkan
air yang banyak = limpah dengan firman penyucian, yaitu; firman Allah yang dijelaskan, dari
ayat satu kepada ayat yang lain, sampai segala yang terselubung disingkapkan.
Efesus 5: 27
(5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat
atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Dengan demikian, Ia
menempatkan jemaat di hadapan-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau
yang serupa itu, jemaat kudus dan tidak bercela = penyucian yang
menyempurnakan.
Wujudnya.
Wahyu 19: 8-9
(19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain
lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu
adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
(19:9) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah:
Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan
kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah
benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Kudus dan tidak bercacat cela,
itulah keadaan dari pada mempelai wanita Tuhan.
Berarti, firman penyucian itu
membawa kita pada kesempurnaan, untuk menjadi mempelai wanita Tuhan, sehingga
kalaupun kita berjuang di tengah-tengah ibadah ini, kemudian berjuang saat
mendengar firman Tuhan, ayat demi ayat, pasal demi pasal yang disampaikan,
tujuannya untuk membawa kita pada kesempurnaan, menjadi mempelai wanita Tuhan.
Sebab dalam hal ini, Yesus
adalah cahaya kemuliaan Allah, menopang, membentuk, lewat firman yang berkuasa.
Jadi, firman yang kita dengar
ini adalah firman penyucian yang membawa pada kesempurnaan, dan wujudnya; ada
di dalam pribadi mempelai wanita Tuhan.
Proses penyucian firman.
2 Korintus 4: 3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga,
maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang
pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang
adalah gambaran Allah.
Cahaya injil tentang kemuliaan Kristus adalah gambaran Allah = firman
pengajaran yang rahasianya dibukakan = firman penyucian.
Kita membutuhkan firman
pengajaran yang rahasianya dibukakan, sebab jikalau firman itu masih tertutup,
maka firman itu tertutup kepada mereka yang ditentukan untuk binasa.
Oleh sebab itu, kita adalah
orang yang paling bersyukur karena digembalakan oleh firman pengajaran yang
rahasianya dibukakan = firman pengajaran mempelai
= firman penyucian.
Mazmur 119: 130
(119:130) Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi
pengertian kepada orang-orang bodoh.
Kalau terjadi
pembukaan/penyingkapan rahasia firman Tuhan, maka semua yang terselubung akan
tersingkap, dengan bukti;
- firman itu memberi terang, berarti firman
itu berkuasa menerangi kegelapan, sedangkan kegelapan adalah tempat yang
efektif untuk menyembunyikan dosa.
- firman itu memberikan pengertian kepada orang bodoh,
supaya jangan mengulangi kesalahan-kesalahan sebagai kebodohan di hadapan
Tuhan.
2 Korintus 3: 14, 18
(3:14) Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab
sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka
membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.
(3:18) Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan
muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang
adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa
dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
HANYA KRISTUS yang dapat MENYINGKAPKAN/MEMBUKAKAN RAHASIA FIRMAN, yaitu firman pengajaran mempelai, maka segala yang terselubung itu
disingkapkan, karena Kristus di dalam kemuliaan-Nya menopang segala sesuatunya,
membentuk manusia kembali kepada gambar dan rupa Allah lewat pembukaan rahasia
firman Tuhan.
Kolose 3: 10
(3:10) dan telah mengenakan manusia baru yang
terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh
pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
Mengenakan manusia baru karena
terus menerus diperbaharui lewat penyingkapan rahasia firman Tuhan, selanjutnya
memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar dan rupa Allah/gambar
Khalik-Nya, inilah kuasa cahaya injil kemuliaan tentang Kristus.
Saya tambahkan sedikit; Kalau
saja Kristus tidak ada, maka otomatis manusia tidak sampai kepada
Allah Bapa.
Karena kita telah melihat,
semua manusia telah jatuh dalam dosa, sekalipun ia tidak melakukan dosa seperti
yang dilakukan oleh Adam.
Tidak seorang pun manusia dapat
menopang sesamanya, kecuali cahaya injil tentang kemuliaan Kristus, Dialah
gambar
Allah, Dialah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, Dialah yang sanggup menyingkapkan segala yang terselubung, membawa kita pada penyucian demi penyucian, sampai menuju kesempurnaan itulah mempelai wanita Tuhan, yang adalah gambar dan wujud Allah.
Allah, Dialah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, Dialah yang sanggup menyingkapkan segala yang terselubung, membawa kita pada penyucian demi penyucian, sampai menuju kesempurnaan itulah mempelai wanita Tuhan, yang adalah gambar dan wujud Allah.
Abraham, Musa, Daud, siapapun
tokoh-tokoh iman, tidak dapat menopang sesamanya, kecuali cahaya injil tentang
kemuliaan Kristus, Dialah gambar Allah, Dialah firman pengajaran yang
rahasianya dibukakan = firman pengajaran mempelai.
Oleh sebab itu, tidak boleh
ada keinginan untuk mengundurkan diri dari salib, dari ibadah dan pelayanan
yang Tuhan percayakan.
Sebab firman yang kita dengar adalah injil tentang kemuliaan Kristus,
itu adalah gambar Allah, hanya Dialah yang mampu membawa kita kembali pada
kesempurnaan, membawa kita pada wujud semula.
Apa yang kita ragukan, apa yang membuat kita sangsi dengan firman
pengajaran mempelai, apa yang membuat kita gusar, apa yang membuat kita tidak
suka dengan firman pengajaran? Jangan biarkan roh antikris itu menguasai diri
sendiri, sebab roh antikris disebut juga roh sidajal.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment