IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 13 AGUSTUS 2014
Team: DARI KITAB KOLOSE
(Seri 21)
Subtema: DILEPASKAN
DARI KEGELAPAN DIPINDAHKAN KE DALAM KERAJAAN TERANG
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang
dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita boleh berada di
dalam rumah Tuhan, beribadah melayani kepada Tuhan.
Sebelum kita merendahkan diri di hadapan Tuhan, terlebih
daulu kita memperhatikan KITAB KOLOSE.
Kolose 1: 13
(1:13) Ia telah melepaskan
kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan
kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;
Tuhan telah melepaskan kita
dari kuasa kegelapan, kemudian dipindahkan ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang
kekasih.
1 Petrus 2: 9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang
rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu
memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada
terang-Nya yang ajaib:
Dipanggil atau dilepaskan dari
kegelapan, selanjutnya dibawa kepada terang yang ajaib.
Lebih jauh kita melihat ...
Wahyu 22: 5
(22:5) Dan malam tidak
akan ada lagi di sana, dan mereka tidak
memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari,
sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai
raja sampai selama-lamanya.
Kerajaan Allah disebut juga
dengan kerajaan terang, karena malam tidak ada lagi di dalamnya, sehingga
mereka tidak lagi memerlukan cahaya lampu
atau cahaya matahari, sebab yang menjadi terang mereka adalah Tuhan Allah,
inilah yang disebut terang yang ajaib.
Wahyu 21: 23
(21:23) Dan kota itu tidak
memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.
Kota itu tidak lagi memerlukan
matahari, bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya, dan
Anak Domba itu adalah lampunya.
Itulah sekilas mengenai
kerajaan Anak-Nya yang kekasih, atau yang disebut juga Kerajaan terang yang
ajaib.
Sekarang kita lihat ...
Proses pemindahan dari gelap
kepada terang.
Kolose 1: 13-14
(1:13) Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan
memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;
(1:14) di dalam Dia kita
memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan
dosa.
Yesus Kristus telah menebus
kita oleh darah-Nya yang tercurah di atas kayu salib, sebab di dalam Dia ada pengampunan.
Wahyu 5: 9
(5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya:
"Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya;
karena Engkau telah disembelih dan dengan
darah-Mu Engkau telah membeli mereka
bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum
dan bangsa.
Yesus Kristus adalah Anak
Domba Allah yang telah disembelih, dan dengan darah-Nya, Ia telah membeli
mereka dari tiap-tiap suku, kaum, bahasa dan bangsa.
Persamaannya ...
Ulangan 32: 9-10
(32:9) Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub ialah
milik yang ditetapkan bagi-Nya.
(32:10) Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman
padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai
biji mata-Nya.
Tuhan mendapati bangsa Israel
di suatu negeri, yaitu padang gurun, negeri yang tidak menyukakan hati Tuhan,
sebab negeri ini adalah takhta dari pada Iblis/Setan.
Sebagai bukti bahwa negeri ini
tidak menyukakan hati Tuhan;
1. “Di tengah-tengah
ketandusan” = gersang = kering-kering = tidak menghasilkan apa-apa, karena
tidak ada persekutuan dengan Tuhan.
2. “Auman padang belantara”
à suara daging = keinginan dan
hawa nafsu daging.
Yesaya 14: 13, 16-17
(14:13) Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku
hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang
Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
(14:16) Orang-orang yang melihat engkau akan
memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat
bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang,
(14:17) yang telah membuat
dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan
kota-kotanya, yang tidak melepaskan
orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?
Kita melihat, suatu negeri di
mana Iblis/Setan berkuasa di dalamnya, sehingga menimbulkan 3 hal:
- “Membuat dunia seperti padang gurun” = gersang, tandus,
kering-kering, tidak menghasilkan apa-apa, dengan kata lain tidak ada
persekutuan dengan Tuhan.
- “Menghancurkan kota-kotanya” = menjadi sunyi sepi = tidak
ada ibadah dan pelayanan di dalam kota Raja besar, itulah Sion.
- “Tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah”, berarti; tetap terikat,
terbelenggu oleh dosa kejahatan dan kenajisan, terikat dengan segala
perkara-perkara yang ada di dunia.
Itulah negeri yang tidak
menyukakan hati Tuhan, dan dari sanalah TUhan membawa bangsa Israel.
Ulangan 32: 11-12
(32:11) Laksana rajawali
menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan
mendukungnya di atas kepaknya,
(32:12) demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak
ada allah asing menyertai dia.
Proses Tuhan membawa bangsa
Israel dari kegelapan kepada terang-Nya yang
ajaib;
1. “Laksana
rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya”, gambaran dari PENGALAMAN
KEMATIAN YESUS KRISTUS.
Matius 26: 31
(26:31)
Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada
tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.
Iman dari 12 murid tergoncang oleh karena kematian Yesus Kristus. Pengalaman kematian adalah pengalaman yang sangat
unik, pengalaman yang tidak dapat diselami oleh akal manusia, banyak perkara
yang tak dapat dimengerti, sampai menggoncangkan iman.
2. “Mengembangkan
sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya”, gambaran dari
SALIB KRISTUS.
Tuhan telah memikul segala sesuatu, menanggung dosa manusia di atas
kayu salib.
PENGALAMAN KEMATIAN dan SALIB
KRISTUS adalah proses untuk membawa bangsa
Israel keluar dari suatu negeri kegelapan, di mana negeri itu telah dikuasai oleh
Iblis/Setan.
Ulangan 32: 12
(32:12) demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak
ada allah asing menyertai dia.
Pengalaman kematian dan salib Kristus membawa Israel
keluar dari negeri kegelapan, suatu negeri yang tidak menyukakan hati Tuhan.
Pengalaman kematian itu unik,
sampai terkadang membuat iman tergoncang. Adakalanya kita hampir-hampir meninggalkan ibadah dan pelayanan, kalau
malam hari ini kita berada dalam rumah Tuhan, semua karena kemurahan Tuhan.
Ketika Yesus mati terbunuh di atas kayu salib, 12 murid seperti kehilangan
arah, tidak ada pegangan hidup, iman mereka
terguncang, tetapi pengalaman
kematian harus terjadi, supaya kehidupan anak-anak Tuhan menjadi
dewasa rohani.
Saya sendiri tidak hanya satu
dua kali bersungut-sungut kepada Tuhan, bahkan berkali-kali oleh karena
pengalaman kematian, karena pengalaman kematian terkadang
tidak masuk akal, itulah yang membuat iman kita tergoncang, sehingga seringkali
ada pertanyaan dalam hati: “Mengapa begini dan begitu, Tuhan?”
Kita menginginkan pengalaman
itu berjalan dengan mulus. Tetapi kalau pengalaman itu mulus sesuai keinginan hati sendiri, itu bukanlah pengalaman
kematian, bukan jalan salib. Pengalaman yang mulus tidak membuat anak-anak Tuhan berkembang dan menjadi dewasa rohani, oleh sebab itu, salib dan pengalaman kematian bersama dengan
Kristus, itu harus terjadi, laksana
rajawali menggoyang bangkitkan isi sarangnya.
Maksud Tuhan adalah maksud
yang baik, supaya kita menjadi dewasa rohani untuk selanjutnya mampu menanggung/memikul kebenaran yang sejati. Bertahan saja nanti
indah pada waktunya.
Ulangan 4: 20
(4:20) sedangkan TUHAN telah mengambil kamu dan membawa kamu keluar dari dapur peleburan besi,
dari Mesir, untuk menjadi umat milik-Nya
sendiri, seperti yang terjadi sekarang ini.
Tuhan melepaskan kita dari
kegelapan, itu sama seperti melepaskan kita dari dapur api yang sanggup meleburkan besi = lepas dari kematian.
Selanjutnya, setelah
dilepaskan dari kegelapan ...
Wahyu 5: 10
(5:10) Dan Engkau telah membuat
mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan
mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."
Tuhan membuat mereka menjadi suatu kerajaan dan menjadi imam-imam bagi Allah = imamat rajani, akan memerintah sebagai raja di bumi, bukan memerintah sebagai pemimpin di
suatu instansi/perusahaan, melainkan memerintah sebagai raja. Berarti, berkuasa
atas dosa yang ditimbulkan oleh daging dengan segala hawa nafsu dan
keinginannya, Iblis/Setan itulah roh jahat dan roh najis, arus dan pengaruh
dunia yang menghanyutkan yang membawa pada kematian rohani.
Kalau seseorang memerintah sebagai seorang pemimpin atas suatu instansi atau
perusahaan, belum tentu ia terbebas dari dosa.
Inilah langkah selanjutnya
setelah dilepaskan dari kegelapan.
Apa yang telah dikerjakan oleh
Yesus Kristus bagi kita sungguh luar biasa, dan kita harus menghormati dan menjungjung tinggi pengorbanan Yesus tentunya.
Kalau kita melihat keadaan
kita sebelum dibebaskan dari kegelapan; segala perbuatan kita, tingkah laku
kita, perkataan, sikap, cara berpikir, sudut pandang, gerak-gerik,
semuanya tidak ada yang baik dan berkenan kepada
Tuhan.
Tetapi sekarang kita telah dipanggil
dan dibawa keluar dari kegelapan dan dibawa masuk pada terang-Nya yang ajaib, dan dipercayakan untuk melayani Tuhan, itu semua karena
kemurahan Tuhan.
Ingat; tidak ada seorang pun
yang berkuasa untuk menjaga dirinya tetap suci jika ia jauh dari Tuhan, jauh dari ibadah dan pelayanan.
Lebih rinci ...
Keluaran 19: 4-6
(19:4) Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan
kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap
rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.
(19:5) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh
mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi
harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang
empunya seluruh bumi.
(19:6) Kamu akan menjadi
bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus.
Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
Yakub/Israel adalah bagian Tuhan,
dan sekarang bagian kita adalah untuk berpegang pada perjanjian Tuhan, firman
Tuhan, ketetapan yang dibuat oleh Tuhan = tetap mempertahankan hidup
di dalam kebenaran Firman, sehingga 2 hal terjadi;
- Menjadi
Kerajaan imam bagi Allah, dipercaya untuk melayani Tuhan dengan kuasa penuh.
- Menjadi
bangsa yang kudus.
Bangsa yang kudus, berarti; kudus di dalam seluruh hidup (1 Petrus 1: 15-16).
Hidup terdiri dari 2 bagian;
1. Hati, pikiran, dan perasaan di
dalam kekudusan.
2. Tubuh, jiwa dan roh di dalam
kekudusan.
Yesaya 43: 19-21
(43:19) Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang
sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat
jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.
(43:20) Binatang hutan
akan memuliakan Aku, serigala dan burung
unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan
sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku;
(43:21) umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan
memberitakan kemasyhuran-Ku."
Jangan lagi mengingat hal-hal
yang dahulu, hal-hal yang lama, itulah perbuatan yang lama, sebab Tuhan telah membuat kita dalam wujud yang baru, dengan menjadi
imamat rajani, bangsa yang kudus.
Ketika yang lama berlalu ada 2 hal yang terlihat:
1.
Binatang hutan akan memuliakan Tuhan.
Artinya; tidak hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging.
Binatang hutan = binatang buas à daging dengan segala hawa
nafsu dan keinginannya.
2.
Serigala dan burung unta memuliakan Tuhan.
Artinya; terlepas dari roh
jahat dan roh najis.
Serigala à roh jahat. Pekerjaannya; menerkam dan mencerai-beraikan kawanan
domba = tidak menghargai kandang penggembalaan.
Burung unta à roh najis.
Tetapi karena Tuhan sudah
menjadikan wujud yang baru, maka 2 hal di atas tidak lagi terlihat.
Praktek di tengah-tengah
pelayanan.
1 Petrus 2: 9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang
rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari
Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang
ajaib:
“Memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia”.
Seorang imam mempunyai
pengalaman sesuai dengan kuasa Tuhan yang telah melepaskan dia dari kegelapan, selanjutnya dipindahkan kepada kerajaan terang, itulah
perbuatan Allah yang besar, yang harus diberitakan oleh seorang imam kepada semua suku-suku bangsa di atas muka bumi ini.
Kalau kita perhatikan dalam
Wahyu 12 ...
Wahyu 12: 10-11
(12:10) Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga
berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di
hadapan Allah kita.
(12:11) Dan mereka
mengalahkan dia oleh darah Anak Domba,
dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka
sampai ke dalam maut.
Pengalaman hidup dari seorang hamba
Tuhan bersama dengan Tuhan adalah khotbah yang luar biasa kepada
sidang jemaat, kesaksian hidup yang tidak terbantahkan oleh siapapun.
Pengalaman kematian bersama dengan
Tuhan tidak akan bisa dibantah oleh siapapun, Setan sekalipun tidak bisa membantah.
Jika kandang penggembalaan di
Serang & Cilegon dapat berdiri sampai saat ini, itu karena pengalaman salib bersama dengan Tuhan, yang tidak akan bisa dibantahkan oleh siapa saja.
Titus 2: 14
(2:14) yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk
membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya
suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin
berbuat baik.
Imamat rajani, bangsa yang kudus, kepunyaan Allah sendiri, rajin berbuat baik.
Kalau melayani Tuhan harus
rajin berbuat baik, dan berbuat baik itu tanpa pamrih, tidak boleh karena ada
kepentingan, bukan karena ada keinginan-keinginan pribadi. Jadi, seorang pelayan Tuhan harus rajin,
tidak malas berbuat baik untuk Tuhan.
Rajin berbuat baik, berarti;
berbuat baik itu bukan sewaktu-waktu, tidak melihat situasi dan tidak melihat keadaan.
Titus 2: 15
(2:15) Beritakanlah
semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu.
Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah.
- Beritakanlah semuanya itu, artinya; pengalaman kematian
bersama dengan Yesus Kristus harus menjadi kesaksian hidup.
- Nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala
kewibawaanmu, artinya; menjadi
teladan bagi semua orang, baik teladan dalam perkataan, dalam pemikiran, tingkah
laku, dalam kesucian, kesetiaan, semuanya menjadi teladan.
Kita tidak perlu lagi memberi
nasihat kepada orang lain, tidak perlu lagi meyakinkan orang lain dengan perkataan yang keluar dari mulut. Sebab memberi nasihat dan meyakinkan orang dengan
perkataan, tetapi tidak
konsekuens dengan perkataan itu sendiri, tidak berarti.
Perhatikan firman ini;
nasihati, yakinkan semua orang dengan teladan kita,
bukan dengan perkataan yang keluar dari mulut.
Sehingga tidak ada orang yang
menganggap rendah, sama seperti Timotius di tengah-tengah pelayannya kepada Tuhan,
sekalipun ia adalah seorang yang masih muda.
Yesaya 9: 1
(9:1) Bangsa yang
berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya
terang telah bersinar.
“Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat
terang yang besar, mereka yang diam di negeri kegelapan, atasnya terang telah
bersinar”.
Semua ini terjadi oleh karena
pelayanan yang berkuasa, memerintah sebagai raja di atas bumi.
Biarlah kiranya segala suku
bangsa datang berduyun-duyun ke gunung Sion, bahkan raja-raja dan permaisuri-permaisuri menjadi inang pengasuh.
Yesaya 9: 2
(9:2) Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan
sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.
Selanjutnya, menimbulkan
banyak sorak-sorak dan sukacita yang besar.
Kemudian, sukacita itu nyata
di hadapan Tuhan, dan digambarkan dalam 2 hal;
1.
Seperti
sukacita di waktu panen.
Panen = musim menuai/hasil diladang.
Hasil di ladang, antara lain;
- Gandum à kebenaran firman Tuhan, dan
oleh karena kebenaran ini membuat kita bersukacita di hadapan Tuhan, karena kebenaran itu memerdekakan seseorang.
- Anggur à kasih Allah, dan oleh karena
kasih Allah kita bersukacita di hadapan Tuhan, karena kasih menutupi banyak
sekali dosa, sebaliknya, orang yang tidak memiliki kasih; suka melihat/menyoroti kekurangan dan kelemahan orang
lain dan itulah yang menyakitkan/menyusahkan hati.
- Minyak à kuasa Roh Kudus, yang
menyertai, memimpin, mengajar kita dalam seluruh kebenaran, sampai menginsafkan
dunia, sehingga membuat kita bersukacita di
hadapan Tuhan.
2. Orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.
Mendapat jarahan, berarti terlebih dahulu musuh terpukul kalah.
Ada 2 musuh utama;
- Daging dengan segala hawa
nafsu dan keinginannya.
- Iblis/Setan, itulah roh jahat
dan roh najis.
Ketika 2 musuh ini dikalahkah, maka kita dapat dengan bebas menjarah,
sesuai dengan keinginan hati.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment