IBADAH DOA
PENYEMBAHAN, 27 AGUSTUS 2014
Team: DARI KITAB KOLOSE
(Seri 23)
Subtema: YANG SULUNG
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang
dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Oleh karena kemurahan Tuhan, kita bersyukur karena Tuhan
masih memberi kesempatan kepada kita untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan
malam hari ini.
Kita kembali memperhatikan surat Paulus kepada jemaat di KOLOSE.
Kolose 1: 15
(1:15) Ia adalah gambar
Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang
diciptakan,
Keutamaan Kristus, antara
lain; “IA ADALAH YANG SULUNG”
Maksudnya; lebih utama dari
segala yang diciptakan.
Ibrani 1: 5-6
(1:5) Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat
itu pernah Ia katakan: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada
hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi
Anak-Ku?"
(1:6) Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke
dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah
harus menyembah Dia."
Kristus, Anak Allah, lebih
tinggi dari pada malaikat-malaikat.
Berarti, Kristus adalah yang
lebih utama dari segala yang diciptakan, sehingga kalau kita perhatikan di
sini; semua malaikat Allah harus menyembah Dia.
Inilah keutamaan Kristus;
Dialah yang sulung, artinya; yang utama dari segala yang diciptakan Allah.
Di sini kita melihat, Allah
tidak berkata kepada malaikat: “Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan
pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi
Anak-Ku?”
Justru ketika Allah membawa
Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: “Semua malaikat Allah harus
menyembah Dia”
Intinya; Kristus adalah yang
sulung, yang lebih utama dari segala yang diciptakan.
1 Korintus 15: 20
(15:20) Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati,
sebagai yang sulung dari orang-orang yang
telah meninggal.
Kristus telah dibangkitkan
dari antara orang mati, dan Dialah yang sulung, yang pertama-tama bangkit dari
antara orang-orang yang telah meninggal/mati.
Inilah salah satu keutamaan
dari pada Kristus, dan tentu kita patut bersyukur sebab Dia telah bangkit
sebagai yang sulung dari antara orang-orang mati.
Sebab pada ayat 21-22 ...
1 Korintus 15: 21-22
(15:21) Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan
orang mati datang karena satu orang manusia.
(15:22) Karena sama seperti semua orang mati dalam
persekutuan dengan Adam, demikian pula
semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.
Sesungguhnya manusia telah
jatuh dalam dosa oleh karena satu orang, itulah Adam.
Jadi, sekalipun manusia tidak
berbuat dosa sama seperti yang diperbuat oleh Adam, namun manusia telah
berdosa, itulah yang disebut dosa warisan/turunan.
Roma 5: 12, 14
(5:12) Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang,
karena semua orang telah berbuat dosa.
(5:14) Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman
Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan
cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia
yang akan datang.
Dosa itu telah masuk ke dunia
dan telah menjalar sampai saat ini, dan upah dosa adalah maut.
Jadi, dosa yang menjalar itu
bersumber dari satu orang, itulah Adam, dan dosa itu menjalar sampai sekarang,
berarti maut itupun menjalar sampai sekarang.
Namun, kita kembali
memperhatikan ...
1 Korintus 15: 23
(15:23) Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus
sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang
menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
Tetapi setiap orang akan
dihidupkan kembali oleh karena kebangkitan Yesus Kristus.
Yang pertama-tama adalah mereka
yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya
Saudaraku, kita patut
bersyukur kalau Yesus adalah yang paling utama dari segala yang diciptakan,
Dialah yang sulung.
Wahyu 14: 1-5
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri
di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus
empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama
Bapa-Nya.
(14:2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan
desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu
seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
(14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan
takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang
dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu
orang yang telah ditebus dari bumi itu.
(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan
dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan.
Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi.
Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak
Domba itu.
(14:5) Dan di dalam mulut
mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak
bercela.
Anak Domba berdiri di bukit
Sion dan bersama-sama dengan Dia 144000 orang yang telah ditebus dari antara
manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba.
Kemudian, di dalam mulut
mereka TIDAK TERDAPAT DUSTA dan mereka TIDAK BERCELA, inilah yang menjadi
milik-Nya, pada waktu kedatangan-Nya.
Mari kita lihat: “DI DALAM MULUT MEREKA TIDAK TERDAPAT
DUSTA”
Kolose 3: 5-7
(3:5) Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu
yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa
nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
(3:6) semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas
orang-orang durhaka].
(3:7) Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu
hidup di dalamnya.
“percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu
jahat, keserakahan”, 5 perkara ini = penyembahan berhala.
Berhala adalah segala sesuatu
yang melebihi Tuhan.
Kolose 3: 8-10
(3:8) Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram,
kejahatan, fitnah
dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
(3:9) Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu
telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
(3:10) dan telah mengenakan manusia baru yang
terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut
gambar Khaliknya;
“Marah, geram, kejahatan, fitnah, kata-kata kotor yang keluar dari mulut”, lima perkara ini setara dengan
perkataan dusta.
Berarti, kalau di dalam mulut
mereka tidak terdapat dusta, menunjukkan bahwa mereka itu adalah manusia baru;
terlepas dari berhala dan perkataan dusta, yaitu dosa masa lalu dan dosa
sekarang/masa yang akan datang.
Sebab, kalau kita perhatikan
dalam 1 Petrus 2: 22, dengan jelas
dikatakan, bahwa; “Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.”
Kesimpulannya, dusta adalah hasil dari dosa.
Jadi, seseorang akan terbebas
dari dusta/tipu daya jikalau ia menjadi menjadi manusia baru/hidup baru/ciptaan
baru.
Selain di mulut mereka tidak
ada perkataan dusta, mereka “TIDAK
BERCELA”
Efesus 5: 26-27
(5:26) untuk menguduskannya,
sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya
dengan air dan firman,
(5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di
hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu,
tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Jemaat kudus tidak bercela
karena disucikan, dikuduskan sesudah dimandikan dengan air dan firman.
Berarti, disucikan oleh firman
yang limpah à pembukaan/penyingkapan rahasia firman Tuhan.
Orang yang mandi membutuhkan
air yang banyak/limpah, kalau menggunakan air yang sedikit, maka tidak akan
bersih, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan = firman pengajaran
mempelai = cahaya Injil tentang Kemuliaan Kristus.
Tidak ada seorang pun manusia di muka bumi dapat membersihkan dirinya
jika tidak menerima pembukaan rahasia firman Tuhan (2 Korintus 3:14/ 2 Korintus
4:2-4).
Oleh sebab itu, kita bersyukur
dalam kandang penggembalaan ini disertai dengan pembukaan rahasia firman yang
limpah, dan tanda syukur itu dibuktikan dengan kerendahan hati saat menerima
pembukaan rahasia firman.
Kita kembali memperhatikan ...
Ibrani 1: 5-6
(1:5) Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat
itu pernah Ia katakan: "Anak-Ku Engkau!
Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi
Anak-Ku?"
(1:6) Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke
dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
Perkataan: “Anak-Ku Engkau!
Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi
Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?” hanya ditujukan kepada Kristus,
Dialah yang sulung, yang utama dari segala yang diciptakan oleh Allah.
Mazmur 2: 7-9
(2:7) Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia
berkata kepadaku: "Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari
ini.
(2:8) Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan
Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.
(2:9) Engkau akan meremukkan
mereka dengan gada besi, memecahkan mereka
seperti tembikar tukang periuk."
Sebagai yang sulung, yang
lebih utama dari segala yang diciptakan, maka apabila Ia meminta kepada Allah;
bangsa-bangsa akan diberikan dan menjadi milik pusaka, kemudian ujung bumi
menjadi kepunyaan-Nya.
Selanjutnya, yang menjadi
milik kepunyaan-Nya itu akan diperlakukan dengan 2 hal;
1. Diremukkan
dengan gada besi
Mari kita lihat pengertian DIREMUKKAN.
Mazmur 51: 19
(51:19)
Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk, merupakan korban
sembelihan. Berarti diremukkan untuk menjadi korban sembelihan bagi Allah
karena dipandang mulia oleh Allah.
Saat menjadi korban sembelihan ...
Yesaya 53: 7
(53:7)
Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian;
seperti induk domba yang kelu di depan
orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Dianiaya tetapi membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya,
digambarkan dalam 2 hal;
- seperti anak domba yang dibawa
ke pembantaian,
- seperti induk domba yang kelu
di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya
Itulah keadaan domba sembelihan; tidak membuka mulutnya = tidak
membiarkan daging bersuara = tidak menuruti hawa nafsu dan keinginan daging.
Matius 12:17-19
12:17 supaya genaplah
firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:
12:18 "Lihatlah, itu
Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku
akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada
bangsa-bangsa.
12:19 Ia tidak akan
berbantah dan tidak akan berteriak dan orang
tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.
Keadaan Yesus Kristus sebagai hamba Tuhan; Ia tidak akan berbantah dan
berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya dijalan-jalan, artinya; tidak
menuruti hawa nafsu dan keinginan daging = suara daging. Sebagai bukti; Ia
tidak akan berbantah sama seperti domba sembelihan, ketika dianiaya tidak
membuka mulutnya.
Selanjutnya dipilih, dikasihi, dikenan menunjukkan bahwa Yesus adalah
hamba Tuhan (1 Petrus 2:9-10).
Dampak positif bila seorang
hamba Tuhan tidak menuruti hawa nafsu dan keinginan daging;
Matius 12:20-21
12:20 Buluh yang patah
terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan
dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.
12:21 Dan pada-Nyalah
bangsa-bangsa akan berharap."
Menjadikan firman itu menang, tergenapi kepada bangsa-bangsa, dan
padanyalah bangsa-bansa akan berharap, yaitu; bangsa-bangsa yang digambarkan
seperti buluh yang patah terkulai tidak diputuskannya, sumbu yang pudar
nyalanya tidak akan dipadamkan.
Itulah pribadi Rasul Paulus di tengah-tengah pelayanannya kepada Tuhan,
ia tidak mau dipisahkan dengan kasih Kristus, seperti yang tertulis dalam Roma 8: 35-36, “Siapakah yang akan
memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau
penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti
ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang
hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba
sembelihan."
2. Memecahkan
mereka seperti tembikar tukang priuk.
Yesaya 29: 16
(29:16)
Betapa kamu memutarbalikkan segala sesuatu! Apakah
tanah liat dapat dianggap sama seperti tukang periuk, sehingga apa yang
dibuat dapat berkata tentang yang membuatnya: "Bukan dia yang membuat
aku"; dan apa yang dibentuk berkata
tentang yang membentuknya: "Ia tidak tahu apa-apa"?
Kehidupan manusia sama seperti tanah liat di tangan tukang periuk; dia
melakukan/membentuk tanah liat sesuai dengan kehendaknya, dan tanah liat
sebagai yang dibentuk, tidak berhak untuk keluar dari rencana Allah yang besar,
tidak berhak untuk menantang rencana Allah di dalam dirinya.
Roma 9: 20-24
(9:20)
Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk
berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah
engkau membentuk aku demikian?"
(9:21)
Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari
gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna
tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang
biasa?
(9:22)
Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh
kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan
untuk kebinasaan –
(9:23)
justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas
benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan,
(9:24)
yaitu kita, yang telah dipanggil-Nya bukan
hanya dari antara orang Yahudi, tetapi juga dari antara bangsa-bangsa lain,
Siapapun di antara manusia tidak berhak untuk membantah Allah. Apapun
rencana Allah dalam kehidupan manusia, ia tidak dapat membantahnya. Sekalipun
ketika Tuhan membentuk manusia itu rasanya sakit, tetapi Tuhan memiliki maksud
yang mulia atas benda-benda ciptaannya itu, yaitu saya dan saudara, oleh sebab
itu tidak ada satupun manusia yang berkata: “Mengapakah engkau membentuk aku
demikian?”
Perlu untuk diketahui; Dialah penjunan, kitalah tanah liat. Kita ada di tangan-Nya yang
senantiasa membentuk kita sesuai dengan kehendak-Nya, dengan tujuan yang mulia,
bukan tujuan yang membinasakan.
Justru di sini dikatakan: “Allah menaruh kesabaran yang besar
terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan –justru
untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang
telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan”.
Jadi sekali lagi saya katakan; cara Tuhan membentuk kita, tidak sesuai
dengan keinginan manusia, namun sekalipun demikian; tidak seorang pun manusia
dapat membantah cara Tuhan membentuk seseorang.
Tuhan mempersiapkan kita semua untuk tujuan yang mulia, bukan tujuan
yang membinasakan.
Sekarang pertanyaannya; APAKAH
DASARNYA SEHINGGA KRISTUS MEMPERLAKUKAN MANUSIA DENGAN 2 HAL DI ATAS?
Mazmur 2: 8
(2:8) Mintalah kepada-Ku,
maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan
ujung bumi menjadi kepunyaanmu.
Terlebih dahulu kita
perhatikan pernyataan Allah kepada Kristus: “Mintalah kepada-Ku, maka
bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi
menjadi kepunyaanmu”
Allah akan memberikan
bangsa-bangsa menjadi milik kepunyaan-Nya.
Cara untuk meminta
bangsa-bangsa kepada Allah Bapa.
Yesaya 53: 10-12
(53:10) Tetapi TUHAN
berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya
sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan
lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.
(53:11) Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang
dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan
banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.
(53:12) Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia
akan memperoleh orang-orang kuat sebagai
jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam
maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa
untuk pemberontak-pemberontak.
Yesus telah menanggung
penderitaan di atas kayu salib, sehingga Allah memberikan bangsa-bangsa, yaitu
orang-orang besar sebagai rampasan dan orang-orang kuat sebagai jarahan.
Sehingga ketika kita
diperlakukan dengan dua hal di atas tadi, kita tidak dapat menyangkalnya sebab
Yesus telah terlebih dahulu menanggung penderitaan di atas kayu salib bagi saya
dan saudara, Dia melakukan itu sebagai syarat untuk menerimanya dari Allah
yaitu bangsa-bangsa / suku-suku bangsa yang sekaligus menjadi teladan bagi manusia.
Jadi, benar-benar Dialah yang
sulung, yang utama dari segala yang diciptakan oleh Allah.
Entah apa jadinya manusia,
kalau Yesus Kristus tidak menjadi yang sulung? Maka habislah kita semua.
Roma 5: 14-17
(5:14) Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman
Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan
cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia
yang akan datang.
(5:15) Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran
Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di
dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya,
yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.
(5:16) Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa
satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan
penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu
mengakibatkan pembenaran.
(5:17) Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah
berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah
kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus
Kristus.
Oleh karena Satu Orang, kita
memperoleh kasih karunia dengan limpah, dan kasih karunia yang dilimpahkan
kepada manusia itu lebih besar dari segala-galanya, tidak berimbangan, sebab penghakiman
akan satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan
karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
Tuhan memberkati dan tambah2kan hikmat haleluya....
ReplyDelete