KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, March 20, 2017

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 15 MARET 2017

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 15 MARET 2017
(Seri 109)

"KITAB KOLOSE"

SubtemaGILA BABI/AYAN.

Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua. Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan.
Sebelum kita tersungkur di bawah kaki Tuhan terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.

Kolose 1: 21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

Terlebih dahulu kita perhatikan kalimat: “Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah.
Ini menunjuk kepada:
-       Bangsa kafir = orang-orang yang tidak bersunat.
-       Orang fasik dengan segala perbuatan fasik mereka.
Yang dahulu hidup jauh dari Allah memusuhi Allah dalam hati dan pikiran mereka, dan itu terlihat dari setiap perbuatan-perbuatan jahat yang mereka perbuat.
Pendeknya; orang yang masih berbuat kejahatan, kenajisan menunjukkan bahwa ia masih hidup jauh dari Allah sekalipun berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.

Efesus 2: 1
(2:1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah banyak melakukan pelanggaran dan banyak melakukan dosa, sedangkan upah dosa adalah maut.

Efesus 2: 2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

Penyebab-penyebab terjadinya dosa/pelanggaran.
1.     Mengikuti jalan dunia ini.
Menunjukkan bahwa dunia ini mempunyai arus yang sangat kuat untuk mempengaruhi atau menghanyutkan dan menenggelamkan kerohanian dari pada anak-anak Tuhan sampai dibawa pada kematian rohani. Kalau anak Tuhan mengalami kematian rohani, ia tidak dapat berbuat apa-apa.
2.     Mentaati penguasa kerajaan angkasa.
Pertanyaannya; siapakah mereka yang mentaati penguasa kerajaan angkasa? Jawabnya: yaitu mereka yang dikuasai oleh roh pendurhakaan.
Mendurhaka = memberontak atau melawan kepada Allah.
3.     Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.”
Perlu untuk diketahui;
-       Hidup menurut keinginan daging memikirkan hal-hal yang dari daging, berarti tidak memikirkan hal-hal yang dari Roh, yaitu perkara di atas atau perkara rohani, itulah ibadah dan pelayanan.
-       Hidup menurut keinginan daging menunjukkan bahwa ia berada di bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat berarti mata ganti mata, gigi ganti gigi, arti rohaninya; kejahatan dibalas kejahatan.
Pendeknya; orang yang hidup menurut hukum Taurat tidak mengenal belas kasih atau jauh dari kasih karunia. Itu sebabnya mereka yang berada di bawah hukum Taurat berujung pada kebinasaan. Hukum Taurat itu tidak menyelamatkan tetapi membinasakan karena hukum Taurat itu merangsang dosa di dalam anggota-anggota tubuh kita masing-masing.
Kemudian, ibadah Taurat = ibadah lahiriah, berarti; mulut memuliakan Tuhan tetapi hatinya jauh dari Tuhan = mempersembahkan tubuh jasmaninya kepada Tuhan tetapi manusia batinnya tidak dipersembahkan kepada Tuhan.
Orang yang semacam ini adalah orang yang tidak memiliki hikmat dari Tuhan.   

Lebih jauh atau lebih rinci tentang YANG DAHULU HIDUP JAUH DARI ALLAH.
Efesus 2: 11-12
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah, berarti; “Tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.”
Pendeknya; BINASA, berujung pada kematian yang kekal.

Efesus 2: 13
(2:13)Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

Yang dahulu jauh sudah menjadi dekat oleh darah Kristus.
Saudaraku, dahulu kita berada dalam kegelapan dosa, sekarang kita berada di dalam terang, buktinya kita boleh menjalankan ibadah doa penyembahan malam ini, itu bukan suatu kebetulan, oleh namun karena penebusan darah salib Kristus.

Ibrani 9:11-12
(9:11) Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, --artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, --
(9:12) dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.

Sebagai Imam Besar, Yesus Kristus telah melintasi kemah yang lebih besar dan lebih sempurna yang bukan dibuat oleh tangan manusia (bukan Tabernakel Musa). Ia telah masuk satu kali ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri.

Ibrani 10:19-21
(10:19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
(10:20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
(10:21) dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.

Oleh darah salib Kristus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus untuk menjalankan ibadah doa penyembahan.
Jadi, ibadah yang kita jalankan ini setara / seharga dengan setetes darah Yesus Kristus, itulah jaminan hidup kita semua.
Buktinya; saudara Effendi dulu yang sering mengantuk, melamun sambil mengangguk-nganggukan kepalanya dengan mata yang merah, sekarang berubah, dan masih banyak di antara kita, yang juga mendapat kelepasan, walaupun mungkin berbeda masalah satu dengan yang lain, ini harus disyukuri tidak boleh dianggap enteng.

Efesus 2:14
(2:14) Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,

Pendeknya, oleh darah salib Kristus, Ia telah mempersatukan kedua belah pihak (yang jauh dan dekat) sebab Ia telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu; perseteruan.
Saudaraku, ini adalah sesuatu yang mustahil menurut akal pikiran manusia sebab yang jauh maupun yang dekat, itu tidak mungkin bisa bersatu. Yang jauhà bangsa kafir. Yang dekatà bangsa Israel. Masing-masing mempunyai kelemahan, itu sebabnya tadi saya katakan itu sesuatu yang mustahil untuk dipersatukan secara manusia lahiriah.

Yang jauh à bangsa kafir seperti anjing dan babi. Anjing kembali kemuntahannya, babi yang mandi kembali kekubangan, kembali mengulangi kesalahan, itu dosa kekafiran, sedangkan yang dekat à bangsa Israel, kelemahan mereka adalah; bermegah dalam hukum Taurat, tetapi tidak hidup di dalamnya.
Pendeknya, hukum Taurat menjadi tembok pemisah; sehingga terjadi perseteruan antara yang jauh dan yang dekat, namun oleh karena darah salib Kristus, tembok pemisah itu telah dirubuhkan, yaitu; perseteruan yang ditimbulkan oleh kelemahan masing-masing.

Sekarang kita meliht...
Latar belakang dari pihak yang jauhàbangsa kafir.
2 Petrus 2:21-22
(2:21) Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.
(2:22) Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

"Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
Artinya; kembali mengulangi kesalahan yang sama, inilah kondisi rohani dari bangsa kafir, mengulangi kesalahan yang sama. Inilah noda/kenajisan dari bangsa kafir.

Pada beberapa kesempatan yang lalu kita sudah melihat, tentang anjing, sekarang kita lihat tentang BABI.
1 Petrus 4:3-4
(4:3) Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.
(4:4) Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu.

Dosa bangsa kafir / noda kekafiran yaitu; “Hidup di dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.”
Noda kekafiran ini disebut dengan kubangan ketidaksenonohan. Itulah orang yang tidak mengenal Allah / bangsa kafir.

Lebih rinci tentang bangsa kafir...
Markus 9:17
(9:17) Kata seorang dari orang banyak itu: "Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia.

Seorang anak muda kerasukan roh yang membisukan, dalam Injil Matius 17 disebut dengan sakit ayan atau gila babi tetapi saya lebih tertarik dalam Injil Markus.
Tadi, babi berbicara tentang kenajisan bangsa kafir, di tambah lagi dengan gila. Jadi, orang penyakit ayan itu tidak waras sebetulnya. Gila babi artinya; dirasuki oleh roh asing yaitu; roh yang membisukan.
Bisu berarti; tidak dapat memuliakan Tuhan = mulut tidak mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat.

Saudaraku, orang yang memuliakan Tuhan diawali dengan bertekuk lutut, berbicara tentang penyerahan diri.
Berarti, kalau mulut tidak memuliakan Allah adalah orang yang tidak mau menyerahkan diri (bertekuk lutut) kepada Tuhan.

Markus 9:25
(9:25) Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"

Gila babi, bukan hanya membisukan tetapi juga membuat orang menjadi tuli, berarti; tidak dapat mendengar nasihat firman.

Ciri-ciri gila babi.
Markus 9:18-20
(9:18) Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat."
(9:19) Maka kata Yesus kepada mereka: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"
(9:20) Lalu mereka membawanya kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa.

Roh itu membantingkannya ke tanah, artinya; menjadi hina karena dosa dan ini merupakan bantingan atau pukulan yang sangat menyakitkan sekali.

Pada saat dibanting ke tanah;
-       Mulutnya berbusa.” Ini menunjukkan keadaan bahwa ia di dalam kenajisan.
Kalau kita bandingkan dengan kitab Kidung Agung 4:3, mempelai laki-laki memuji mempelai perempuan, dipuja-puja karena bibirnya merah, berarti mulut senantiasa memuliakan Tuhan.
-       Giginya bekertakan” à berada di dalam kegelapan yang paling gelap sekali.
-       Tubuhnya menjadi kejang”, berarti kehidupan yang tidak terkendali à kepada orang-orang yang tidak hidup dalam pimpinan Roh Kudus.

Akibat gila babi/ayan.
Markus 9:22
(9:22) Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."

“Seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya.”
Setan menyeret ke dalam api dan ke dalam air untuk membinasakan.

Terlebih dahulu kita melihat tentang; api yang membinasakan.
Markus 9:46-49
(9:46) (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.)
(9:47) Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka,
(9:48) di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam.
(9:49) Karena setiap orang akan digarami dengan api.

Api yang membinasakan ialah, neraka yang membakar; jerami, rumput kering dan ranting-ranting kering (kayu) à orang-orang yang hidup tanpa persekutuan dengan Tuhan = hatinya jauh dari Tuhan.
Orang yang hatinya jauh dari Tuhan adalah orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri.
Kemudian, di dalam api yang membinasakan itu ada ulat-ulat bangkai. Ulat-ulat bangkai berarti; ulat-ulat yang dihasilkan oleh daging yang berbau busuk.

Galatia 5:19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

15 tabiat daging itulah; ulat-ulat yang dihasilkan oleh daging yang berbau busuk.

Kita kembali melihat ulat-ulat dan berbau busuk dalam…
Keluaran 16:18-20
(16:18) Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya.
(16:19) Musa berkata kepada mereka: "Seorangpun tidak boleh meninggalkan dari padanya sampai pagi."
(16:20) Tetapi ada yang tidak mendengarkan Musa dan meninggalkan dari padanya sampai pagi, lalu berulat dan berbau busuk. Maka Musa menjadi marah kepada mereka.

Konsekuensi ketika membiarkan manna sampai pagi; berulat dan berbau busuk.
Berulat berarti hidup sama seperti Iblis/Setan.
Yohanes 8:43-44
(8:43) Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku.
(8:44) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

Tabiat Iblis/Setan yang paling mendasar ada tiga, yaitu;
1.     “Pembunuh manusia sejak semula.”
Berarti sejak di taman Eden, bertolak belakang dengan tabiat Allah Bapa yaitu; kasih.
Kegunaan kasih; banyak sekali menutupi dosa, sekaligus mengikat dan mempersatukan dan menyempurnakan.
2.     “Tidak hidup dalam kebenaran.”
Bertolak belakang dengan tabiat dari Anak Allah / Yesus Kristus, yaitu; kebenaran yang berasal dari salib.
3.     “Ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.”
Bertolak belakang dengan tabiat dari Allah Roh Kudus. Roh Kudus mengajar kita di dalam seluruh kebenaran dan ajaran-Nya itu benar, tidak dusta.
Jadi tiga tabiat dari pada Iblis/Setan bertolak belakang dengan tabiat dari Allah Tritunggal.

Bau busuk à dosa yang masih dipertahankan.
Jadi setiap orang yang masih mempertahankan dosanya, dia akan berbau busuk dihadapan Tuhan, dan sepandai-pandainya seseorang menyembunyikan dosa, suatu kali kelak akan muncul kepermukaan, bau busuk akan tetap tercium.

Berulat dan berbau busuk terjadi karena tidak mendengarkan apa yang disampaikan oleh Musa, tidak dengar-dengaran, mengabaikan firman yang di dengar. Acap kali kita mengabaikan firman Tuhan, firman yang didengar, masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri.

Kemudian, tentang air yang membinaskan.
Saudaraku, kita mengetahui, pada zaman Nuh, Tuhan mendatangkan air bah untuk membinasakan mereka yang hidup di dalam kenajisan.

Matius 24:38-39
(24:38) Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
(24:39) dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.

Air yang membinasakan itu adalah dosa makan minum, kawin dan mengawinkan.
-       Dosa makan dan minumà dosa minum-minuman keras, merokok, judi dan narkoba.
-       Dosa kawin mengawinkanà seks bebas.
Inilah air bah yang membinasakan itu.

Penyebab penyakit ayan (epilepsi) disebut juga gila babi.
Markus 9:21
(9:21) Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya.

Penyebab penyakit ayan (epilepsi) yang disebut juga gila babi adalah: sejak masa kecilnya tidak tergembala dengan baik.
Yang membawa anak muda kepada Yesus adalah bapaknya bukan ibunya. Jadi anak ini piatu, ibunya tidak diceritakan.
Seorang gembala sama seperti seorang ibu yang mengasuh dan merawat anaknya.

Bandingkan dengan seorang anak yang tergembala dari sejak masa kecil...
Kisah Para Rasul 7:20-21
(7:20) Pada waktu itulah Musa lahir dan ia elok di mata Allah. Tiga bulan lamanya ia diasuh di rumah ayahnya.
(7:21) Lalu ia dibuang, tetapi puteri Firaun memungutnya dan menyuruh mengasuhnya seperti anaknya sendiri.

Musa dari sejak kecil diasuh oleh puteri Firaun.
Diasuh berarti; mendapatkan didikan yaitu; segala hikmat dan kekayaan surgawi.

Kisah para rasul 7:22
(7:22) Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya.

Kalau seorang anak mendapatkan hikmat dan kekayaan surgawi, akan terlihat 2 hal;
1.     Berkuasa dalam perkataaan.
2.     Bekuasa dalam perbuatannya.

Maka saya selalu menganjurkan orangtua supaya anaknya segera diasuh untuk mendapatkan didikan dari Tuhan, kelak ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatan.
Saya banyak melihat anak-anak yang tidak mendapat asuhan/didikan dari sejak kecil, sehingga besarnya tidak berkuasa dalam perkataannya dan perbuatannya (tidak menjadi contoh teladan). Pendeknya, hidupnya tidak karu-karuan.

Kemudian, selain diasuh seorang ibu juga merawati anaknya.
Dirawat berarti; sama seperti luka yang dibalut.
Lukas 10:33-34
(10:33) Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
(10:34) Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.

Seorang Samaria yang baik hati menolong dan membalut luka-luka seorang yang sedang menderita.
Membalut luka-luka berarti; dirawat à belas kasih Tuhan.
Kita banyak mengalami luka-luka batin, itu dibalut oleh Tuhan, itu adalah belas kasih Tuhan.
Kalau luka batin tidak dibalut, seseorang bisa menjadi stress, depresi.
Banyak hal yang menimbulkan luka di batin, bisa karena kekecewaan, dibiarkan akhirnya luka di batin. Kalau luka batin tidak segera dibalut/dirawat ujung-ujungnya akan menjadi putus asa dan gila.

Kemudian sebelum luka-luka itu dibalut terlebih dahulu disiram dengan; minyak dan anggur.
-       Minyak dihasilkan lewat penumbukan terhadap pohon zaitun. Itu telah dialami oleh Yesus Kristus di atas kayu salib.
Minyak juga berbicara tentang Roh Kudus yang memberi penghiburan terhadap mereka yang terluka.
-       Kemudian disiram dengan anggur.
Anggur itu berbicara tentang darah yang menghasilkan sukacita, dibalik salib Tuhan menyediakan kemuliaan, ratap diganti dengan tari-tarian duka diganti dengan suka.

Tidak mudah sebetulnya kalau usia sudah tua dibentuk, tetapi kalaupun kita diusia tua ada di gembalakan, itu kemurahan Tuhan, tidak mudah orang yang sudah dewasa mau tergembala dan dibentuk dalam kandang penggembalaan, semua karena kasih karunia saja, supaya nanti kita terlepas dari gila babi / epilepsi rohani.

Jalan keluarnya supaya terlepas dari epilepsi rohani/gila babi.
Makus 9:22-25
(9:22) Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."
(9:23) Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
(9:24) Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
(9:25) Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"

Jalan keluarnya.
-       Percaya kepada Tuhan.
Kenapa harus percaya? Karena bagi Tuhan  tidak ada yang mustahil.
Orang yang percaya selanjutnya bertobat à mezbah korban bakaran.
Bertobat berarti ada tanda darah. Orang yang bertobat tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama seperti dua tangan dan dua kaki yang terpaku, berarti mengalami penyaliban terhadap daging, itu orang yang bertobat.
-       Menerima teguran yang keras -> Firman yang keras.
Menerima teguran yang keras, itu sakit bagi daging, tetapi mau tidak mau harus menerima teguran yang keras, supaya masalah dan pergumulan dapat diselesaikan.

Ibrani 4:12
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Firman Allah itu hidup dan kuat dan lebih tajam dari pedang bermata dua manapun, Ia menusuk amat dalam, berarti; daging itu terlebih dahulu disakiti, dioperasi, dibelah, untuk menyucikan dosa yang tidak terlihat oleh mata, di dalam tiga perkara yaitu;
1.     Di dalam jiwa dan roh.
2.     Sendi-sendi dan sumsum.
3.    Pertimbangan dan pikiran hati kita.

Pertama; percaya, yang kedua; mau menerima teguran, itulah cara Tuhan untuk menolong penyakit gila babi.
Babi berbicara tentang kenajisan bangsa kafir, ditambah lagi gila / tidak waras, asal percaya dan menerima teguran yang keras, walaupun sakit bagi daging, terjadi penyucian terhadap tiga perkara yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
                                              



No comments:

Post a Comment