IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 25 MARET 2017
STUDY YUSUF
(Kejadian 41)
(Seri 111)
(Seri 111)
Subtema: DISUCIKAN DAN
DIMURNIKAN.
Shalom, selamat malam, salam
sejahtera bagi kita semua, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan
untuk melangsungkan ibadah kaum muda remaja sebagai mana biasanya di tempat ini.
Segera kita memperhatikan
firman penggembalaan untuk ibadah kaum muda remaja dari STUDY YUSUF.
Kejadian 41:15
(41:15) Berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Aku telah bermimpi, dan
seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya, tetapi telah kudengar tentang
engkau: hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat mengartikannya."
Perhatikan perkataan Firaun kepada Yusuf: "Aku telah bermimpi, dan seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya,
tetapi telah kudengar tentang engkau (Yusuf): hanya dengan mendengar mimpi saja
engkau dapat mengartikannya."
Perkataan ini menunjukkan bahwa
Firaun membutuhkan seorang nabi. Dalam hal ini Firaun tidak melihat Yusuf sebagai seorang tahanan.
“Hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat
mengartikannya” à Yusuf adalah seorang
nabi.
Kejadian 41:8
(41:8) Pada waktu pagi
gelisahlah hatinya, lalu disuruhnyalah memanggil semua ahli dan semua orang
berilmu di Mesir. Firaun menceritakan mimpinya kepada mereka, tetapi seorangpun
tidak ada yang dapat mengartikannya kepadanya.
Firaun menceritakan mimpinya
kepada semua ahli dan kepada semua orang berilmu di Mesir, tetapi seorangpun tidak ada yang dapat mengartikan
mimpi Firaun.
Arti rohaninya untuk kita
sekarang: keahlian dan ilmu yang ada di dalam dunia ini, tidak dapat
menyelesaikan masalah, sehingga yang gelisah tetap gelisah, seperti Firaun, maka mau tidak mau, kita harus datang kepada nabi.
Sedangkan
tugas
dari seorang nabi adalah;
bernubuat.
Yeremia 23:28
(23:28) Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan
nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar!
Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.
Seorang
nabi yang beroleh mimpi harus menceritakan mimpinya dan nabi yang beroleh
firman Tuhan (pembukaan rahasia firman) harus menceritakan firman itu dengan
benar, berarti; tidak boleh ditambahkan
dan dikurangkan.
Ditambahkan artinya; menyampaikan
firman satu dua ayat, lalu ditambahkan dengan dongeng nenek-nenek tua,
cerita-cerita isapan jempol, filsafat-filsafat kosong dan takhayul-takhayul.
Dikurangkan artinya; pemberitaan
firman tentang salib diganti dengan dua
hal;
-
Teori kemakmuran.
-
Tanda-tanda heran / mujizat-mujizat.
Jadi, seorang nabi harus menyampaikan
firman itu dengan benar, berarti; tidak boleh ditambahkan dan dikurangkan,
apapun resikonya.
Berarti syarat menjadi seorang nabi:
-
Jujur.
-
Tidak boleh takut, harus berani menyatakan kebenaran.
Banyak hamba Tuhan yang takut menyampaikan firman
Tuhan yang benar, sifatnya mengoreksi dosa, apalagi jemaat itu orang kaya,
nanti mundur, takut tidak ada yang mendukung
pelayanannya.
Kaum muda remaja juga harus mengerti ini, jadi apabila
kita melihat seorang hamba Tuhan menyampaikan firman yang ditambahkan dan
firman yang dikurangkan tolak dengan
tegas, kalau hanya bisa melucu, pintar dongeng, barulah
kita mengerti sekarang, itu bukan nabi.
Seorang nabi memiliki pandangan yang jauh ke depan itulah; yang disebut dengan pandangan nubuatan.
1 Korintus 14:1
(14:1) Kejarlah kasih itu
dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia
untuk bernubuat.
Kejarlah kasih itu dan usahakanlah memperoleh karunia-karunia
Roh, tetapi yang terutama karunia untuk bernubuat.
Tidak salah berbahasa lidah, memang harus berbahasa
lidah, tetapi jangan jadikan itu sebagai tolak ukur. Banyak gereja menyuruh
berbahasa lidah, tetapi firman nubuat, pembukaan rahasia firman, tidak
disampaikan, ini yang salah. Bahasa lidah kita butuhkan untuk membangun diri
sendiri kepada Tuhan, tetapi nubuat tidak disampaikan; itu yang salah.
Jangan pernah mengira saya menolak bahasa lidah, itu
harus, penting, tetapi jangan sampai fokus mengutamakan bahasa lidah, tetapi menomorduakan atau mengesampingkan karunia yang utama yaitu; nubuat, itu yang salah.
1 Korintus 14:3-4
(14:3) Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia
membangun, menasihati dan menghibur.
(14:4) Siapa yang berkata-kata
dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat,
ia membangun Jemaat.
Perbandingan
antara bahasa roh dan nubuat, yaitu:
-
Bahasa roh: Membangun dirinya sendiri kepada Tuhan, dan oleh roh
itu ia berkata-kata kepada Tuhan, tetapi orang lain tidak memahami, selain dirinya sendiri.
-
Nubuat berarti; membangun, menasihati, menghibur = membangun jemaat / gereja
Tuhan.
Jadi betul, kita membutuhkan
seorang nabi, seperti Firaun membutuhkan firman nubuatan.
Firaun, sebetulnya tidak
mengenal nabi, tetapi oleh karena mimpi itu hatinya gelisah, dia bertanya tentang arti mimpinya kepada semua ahli dan orang berilmu di Mesir, tidak ada yang
dapat
mengartikannya, maka gelisahlah
hati Firaun, berarti
masalah tidak dapat diselesaikan, sehingga yang jahat tetap jahat, pemabuk tetap pemabuk, pemalas
tetap pemalas, yang suam tetap suam, yang najis tetap najis.
Pendeknya, ilmu dan keahlian
tidak dapat
mengatasi masalah. Boleh saja seseorang pandai di satu bidang, tetapi belum tentu ia
dapat menyucikan diri dari dosa, menyelesaikan masalah dengan kepandaian itu.
Kalau Firaun saja yang tidak
mengenal nabi datang kepada nabi, seharusnya kita lebih lagi, sebab sejak dari kecil
kita sudah disodorkan firman para nabi, firman nubuatan, untuk masa depan.
Jangan lagi cari firman yang lain-lain, yaitu yang ditambahkan
dan yang dikurangkan yang hanya berbicara soal-soal/perkara-perkara lahiriah.
Kalau
seorang hamba Tuhan tidak punya
pembukaan
rahasia firman, dia hanya bisa
cerita-cerita selalu dan suka bernubuat dengan nubuat yang
dibuat-buat dan ketika berdoa;
suka bernubuat.
1 Korintus 14:5
(14:5) Aku suka, supaya
kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya
kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang
berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya,
sehingga Jemaat dapat dibangun.
Yang lebih utama adalah karunia
nubuat, firman nubuatan lebih berharga dari bahasa roh, walaupun memang rasul
Paulus menginginkan supaya jemaat di Korintus berbahasa lidah.
1 Korintus 14:6
(14:6) Jadi,
saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh,
apakah gunanya itu bagimu, jika aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah
atau pengetahuan atau nubuat atau pengajaran?
Sekali
lagi saya tandaskan; firman para nabi / nubuatan, itu jauh lebih berharga dari
bahasa lidah, karena firman nabi / penyataan dari Allah itu bersifat tiga hal,
yaitu;
1.
Bersifat pengetahuan.
2.
Bersifat nubuat.
3.
Bersifat pengajaran.
Keterangan:
BERSIFAT PENGETAHUAN.
Kisah
Para Rasul 17:10-11
(17:10) Tetapi pada malam itu juga segera saudara-saudara di situ
menyuruh Paulus dan Silas berangkat ke Berea. Setibanya di situ pergilah mereka
ke rumah ibadat orang Yahudi.
(17:11) Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada
orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan
segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk
mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
Orang
Yahudi yang ada di kota Berea lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi
yang ada di Tesalonika, karena mereka dengan segala kerelaan hati menyelidiki
Kitab Suci berarti; menerima firman para
nabi dengan segala kerelaan hati.
Kalau
kita mau menerima firman para nabi dengan segala kerelaan hati, pasti lebih
baik hatinya dari pada orang-orang yang tidak mau menerima firman para nabi dan
saya sangat yakin itu. Misalnya; ada beberapa anak dalam satu rumah, yang satu
menerima firman yang lain, yang satu menerima firman para nabi dengan kerelaan
hati, saya yakin, yang menerima firman para nabi dengan kerelaan hati, pasti hatinya lebih baik dari pada saudaranya.
Daniel
12:4
(12:4) Tetapi engkau,
Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai
pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan
bertambah."
Bila
firman para nabi diselidiki, maka pengetahuan akan
bertambah.
Tadi,
firman para nabi / penyataan dari Allah itu bersifat tiga hal, yang pertama
bersifat; pengetahuan. Di sini
kita melihat kitab Daniel dimeterai,
disembunyikan, tetapi di hari-hari
ini kitab Daniel telah diselidiki sehingga menambah pengetahuan.
Pertanyaannya: pengetahuan dalam hal apa?
Efesus
4:12-13
(4:12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan,
bagi pembangunan tubuh Kristus,
(4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan
yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan
yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
Memperoleh
pengetahuan yang
benar tentang Anak Allah, itu berbicara tentang
kedewasaan rohani.
Setelah memperoleh pengetahuan yang benar tentang Anak
Allah, orang-orang Samaria tidak lagi mendengar
kesaksian dari perempuan Samaria itu, justru mereka datang sendiri kepada Pokok
Kebenaran itulah Yesus Kristus, bahkan meminta supaya Yesus tinggal dua hari di kota Samaria (tetapi saya tidak perlu menyampaikan tentang dua
hari)...Yohanes 1:1-42.
Lihat
orang yang dewasa rohani, mengenal Yesus sampai mati di atas kayu salib...
Efesus
4:14-15
(4:14) sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh
rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka
yang menyesatkan,
(4:15) tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih
kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
Mencapai kepada kedewasaan penuh, berarti; bukan anak-anak yang mudah diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin
pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka, yang menyesatkan, tetapi dengan teguh
berpegang kepada kebenaran, sehingga nanti di dalam kasih kita akan bertumbuh
di dalam segala hal, ke arah Dia, Kristus adalah Kepala.
Sampai
hari ini saya berpegang teguh pada Pengajaran Mempelai dalam terang-Nya Tabernakel, Firman Pengajaran Mempelai sudah
menjadi harga mati. Dari awal saya sudah
sampaikan kita membutuhkan seorang nabi,
tugas
nabi; bernubuat, menyampaikan firman dengan benar, tidak boleh ditambahkan dan
dikurangkan, syaratnya; jujur, tidak boleh takut.
Daniel
12:9-10
(12:9) Tetapi ia menjawab: "Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan
tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman.
(12:10) Banyak orang akan
disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang
fasik akan berlaku fasik; tidak seorangpun dari orang fasik itu akan
memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya.
Orang-orang
yang memperoleh pengetahuan yaitu; orang-orang yang bijaksana, memahami kuasa
firman para nabi sehingga memberi diri dalam tiga hal, yaitu;
1.
Disucikan, tujuannya; untuk
menjadi kehidupan yang suci.
2.
Dimurnikan, tujuannya; untuk
menjadi kehidupan yang murni.
3.
Diuji, tujuannya; untuk
menjadi kehidupan yang tahan uji.
Sekarang
kita lihat...
Tentang:
Kehidupan yang disucikan.
Kita
kaitkan semua ini dengan Daniel dan cs.
Daniel
1:3-5
(1:3) Lalu raja bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa
beberapa orang Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum
bangsawan,
(1:4) yakni orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan
baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang
mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk
bekerja dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa
orang Kasdim.
(1:5) Dan raja menetapkan bagi mereka pelabur setiap hari dari santapan
raja dan dari anggur yang biasa diminumnya. Mereka harus dididik selama tiga
tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja.
Raja
Nebukadnezar mencari orang-orang yang
cakap bekerja dalam istana raja, lalu mereka dididik
(dikarantinakan) selama tiga tahun supaya
mereka diajarkan bahasa dan tulisan orang Kasdim. Kemudian, diberi santapan
raja dan minuman raja itulah anggur, supaya nanti akhirnya mereka bekerja untuk raja.
Daniel
1:6-8
(1:6) Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel,
Hananya, Misael dan Azarya.
(1:7) Pemimpin pegawai istana itu memberi nama lain kepada mereka:
Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya
Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego.
(1:8) Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan
raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin
pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.
Dari
antara orang yang dikumpulkan itu ada juga orang buangan dari Yehuda, antara
lain; Daniel, Hanaya, Misael, dan Azarya. Tetapi, empat pemuda ini berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya
/ berusaha menjaga diri dalam kesucian dengan cara; tidak mau makan makanan
raja dan tidak mau minum anggur yang biasa diminum oleh raja = tidak dalam pesta
pora dan kemabukan.
Saat
ini kita sedang berduka, hati kita dilukai,
karena dosa kita ditunjuk-tunjuk lewat
pedang Roh itulah firman Allah, tetapi ini jauh lebih baik dari pada kita berada di luaran sana dalam pesta pora dan
kemabukan. Dia yang melukai tetapi Dia juga yang akan menyembuhkan, pendeknya, masalah diselesaikan, dosa
disucikan.
Lukas
21:34
(21:34) "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora
dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan
jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.
Jagalah
diri supaya hati jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan, serta kepentingan dunia ini, karena kepentingan kita adalah
kesucian.
Tidak
usah pacaran, nanti ada waktunya Tuhan.
Kalau
kita baik, nanti Tuhan kasih yang baik, kalau kita suci nanti diberikan yang
suci, jaga dulu kesucian itu, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, itu
kepentingan orang duniawi, tetapi di dalam Tuhan itu bukan kepentingan kita,
kepentingan kita dalam hal menjaga kesucian. Kita ini sedang dididik,
sebab Tuhan mau pakai kita kelak untuk bekerja di dalam kerajaan sorga...Wahyu
22:3-5. Tiga tahun berbicara soal pengalaman kematian dan kebangkitan.
1
Tesalonika 5:5-8
(5:5) karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang.
Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.
(5:6) Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain,
tetapi berjaga-jaga dan sadar.
(5:7) Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk
waktu malam.
(5:8) Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita
sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan
keselamatan.
Pesta pora dan kemabukan adalah pekerjaan dari pada
orang-orang malam.
Kalau
kita ada dalam Tuhan, di
tengah-tengah
ibadah dan pelayanan, disebutlah anak terang / siang.
Kerugian dalam pesta pora
dan kemabukan.
2
Petrus 2:13
(2:13) dan akan mengalami
nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka. Berfoya-foya pada siang hari,
mereka anggap kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang mabuk dalam hawa
nafsu mereka kalau mereka duduk makan minum bersama-sama dengan kamu.
Pesta
pora dan kemabukan adalah pekerjaan dari orang-orang malam. Orang-orang malam à orang yang tinggal di
dalam kegelapan dosa. Melayani Tuhan dalam pesta pora dan kemabukan
= berfoya-foya pada siang hari.
Anak-anak
terang / anak-anak siang à orang yang beribadah dan
melayani Tuhan, kalau hidup dalam pesta pora
dan kemabukan itu sama artinya; berfoya-foya pada siang hari. Berfoya-foya pada
siang hari berarti; memboroskan harta yang
indah, yaitu: karunia-karunia Roh Kudus dan
jabatan-jabatan yang dipercayakan sampai lenyap / tidak dipercaya lagi oleh
Tuhan untuk melayani-Nya. Maka sikap empat pemuda; Daniel, Sadrakh, Mesakh dan
Abednego ini bagus, perlu diacungi jempol, mereka menetapkan hati untuk menjaga
kesuciannya, mereka tidak mau memboroskan, menghabiskan harta yang indah,
karunia Roh Kudus, dan jabatan-jabatan yang
Tuhan percayakan.
Kita
melayani tentu sesuai dengan karunia Roh Kudus, ada sebagai pemimpin pujian,
pembaca firman, singer, pemain musik, kolektan, guru sekolah minggu, multimedia,
bendahara, dan sekretaris, namun kalau dalam pesta pora
dan kemabukan sama seperti berfoya-foya pada siang hari, menghabiskan,
melenyapkan harta yang kita punya. Mulai sekarang kita harus berketetapan untuk
menjaga diri di dalam kesucian, jangan boroskan harta yang indah. Saat ini kita berduka karena disayat atau dioperasi oleh firman Tuhan, namun Dia yang melukai Dia juga yang menyembuhkan,
segala masalah selesai.
Kembali
kita memperhatikan...
Daniel
1:9
(1:9) Maka Allah
mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu;
Akhirnya
Daniel mendapat kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana, oleh karena
Tuhan.
Saudaraku,
kalau anak-anak Tuhan berketetapan untuk
menjaga kesucian, pasti kita mendapat belas kasih di mata orang lain karena
Tuhan, baik di tempat pekerjaan, di rumah, di sekolah, di tempat perkuliahan,
di manapun kita berada. Maka berkali-kali saya sampaikan; Tuhan itu ada, Tuhan
berkenan kepada kebenaran dalam batin, jangan di
depan baik, tetapi dibelakang tidak, tunjukkan aslinya; luar dan dalam harus
sama. Jangan saudara pikir Tuhan tidak ada, jadilah anak-anak siang. Bukti Tuhan ada; Dia bisa menjamah hati seseorang,
seperti pemimpin pegawai istana itu.
Dampak positif menjaga diri dalam kesucian.
Daniel
1:15-17
(1:15) Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik
dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan
dari santapan raja.
(1:16) Kemudian penjenang
itu selalu mengambil makanan mereka dan anggur yang harus mereka minum, lalu
memberikan sayur kepada mereka.
(1:17) Kepada keempat
orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang
berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian
tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.
Karena Daniel dan teman-teman
berketetapan dalam hati untuk menjaga kesucian itu maka;
-
Kepada
Sadrakh, Mesakh dan Abednego, Tuhan
memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai
tulisan dan hikmat.
-
Kepada
Daniel Tuhan memberikan pengertian
tentang berbagai-bagai penglihatan
dan mimpi, dia nabi besar.
Ada lima nabi besar
di dalam Alkitab yaitu; Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel, Daniel.
Daniel
1:19-20
(1:19) Raja bercakap-cakap dengan mereka; dan di antara mereka sekalian
itu tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya; maka
bekerjalah mereka itu pada raja.
(1:20) Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian,
yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih
cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh
kerajaannya.
Setelah lewat tiga tahun, semua
orang termasuk empat pemuda ini, dibawa kehadapan sang raja (Nebukadnezar), lalu didapatilah bahwa mereka
sepuluh kali lipat lebih cerdas dari semua orang berilmu dan semua orang ahli
jampi di seluruh kerajaan.
Seperti Firaun di Mesir, tadi Firaun datang kepada semua ahli dan
berilmu, namun tidak dapat mengartikan mimpinya, yang gelisah tetap gelisah, yang suam tetap suam,
yang jahat tetap jahat, yang pendusta tetapi pendusta, tetap susah hati. Akhirnya Firaun datang kepada Yusuf sebab Yusuf dapat
mengartikan mimpi, menunjukkan bahwa Yusuf adalah seorang nabi.
Di sini kita melihat Daniel dan
cs, sepuluh kali lipat lebih cerdas dari semua orang ahli dan berilmu di Babel. Ayo, berketetapanlah
di dalam hati untuk terus menjaga kesucian, jangan dalam pesta pora, kemabukan,
hawa nafsu daging, itu kepentingan manusia duniawi. Kepentingan kita adalah
kesucian, tanpa kesucian tidak ada seorangpun yang dapat melihat Allah (Matius 5:8).
Tentang:
Kehidupan yang dimurnikan.
Dimurnikan ada kaitannya dengan
api, sama seperti benda logam, untuk memperoleh kemurniannya maka terlebih dahulu
dimurnikan di dalam api / dibawa ke dalam dapur api, untuk memperoleh
kemurnian. Semakin dipanaskan dalam dapur api akan semakin memperoleh
kemurnian, baik itu emas, perak, tembaga. Kalau perak dimurnikan dalam api, maka sanga-sanga perak itu akan lepas sendiri.
Dikaitkan dengan empat
pemuda...
Daniel 3:1
(3:1) Raja Nebukadnezar
membuat sebuah patung emas yang tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam
hasta yang didirikannya di dataran Dura di wilayah Babel.
Nebukadnezar
membuat sebuah patung emas yang tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam
hasta, berarti tinggi sekali.
1
hasta ± 45 cm. Tingginya: 60 x 45 = 2700 cm,
berarti,
kurang lebih tingginya 30 meter. Lebarnya: 6 x 45 = 270 cm, berarti, kurang
lebih lebarnya 3 meter.
Daniel 3:15
(3:15) Sekarang, jika
kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab,
gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah
patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan
dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa
manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?"
Selanjutnya
semua orang diwajibkan untuk menyembah patung yang didirikan oleh Nebukadnezar
= menyembah berhala. Berhala artinya; segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan.
Kalau
pekerjaan nomor satu dari pada ibadah itu berhala, nonton TV di rumah nomor
satu dari pada ibadah kaum muda remaja, itu berhala. Semua orang diwajibkan untuk menyembah patung itu, lalu bagaimana sikap kita menghadapi penyembahan
berhala semacam ini?
Sikap pemuda untuk
berhala masa sekarang...
Matius
4:1-10
(4:1) Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
(4:2) Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam,
akhirnya laparlah Yesus.
(4:3) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika
Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi
roti."
(4:4) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan
dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
(4:5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di
bubungan Bait Allah,
(4:6) lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah
diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan
malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya
kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
(4:7) Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau
mencobai Tuhan, Allahmu!"
(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan
memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
(4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu,
jika Engkau sujud menyembah aku."
(4:10) Maka berkatalah
Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus
menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Saudaraku,
Yesus Kristus berkemenangan terhadap tiga ujian yang juga merupakan berhala.
Ujian
pertama: Soal makanan.
Bukti bahwa Yesus menang terhadap makanan, Yesus menjawab; “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap
firman yang keluar dari mulut Allah."
Ujian kedua: tempat yang tinggi -> bubungan Bait Allah.
Bukti bahwa Yesus menang, Yesus menjawab; “Janganlah engkau mencobai
Tuhan, Allahmu!"
UJIAN KETIGA: Iblis membawa Yesus ke gunung yang tinggi dan memperlihatkan kerajaan
dunia dan kemegahannya. Setelah menunjukkan itu kepada Yesus, Setan berkata; "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu,
jika Engkau sujud menyembah aku."
Jawab Yesus:
"Enyahlah, Iblis!
Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia
sajalah engkau berbakti (beribadah)!"
Ujian yang ketiga Yesus
terlepas dari kerajaan dunia serta kemegahannya.
Kalau kita lebih menomorsatukan kerajaan dunia dan kemegahannya, sama seperti menyembah Setan. Tetapi
kalau kita berbakti, beribadah, hanya menyembah Allah yang hidup, tidak yang
lain, berarti; terlepas dari penyembahan berhala. Setan sedang menyuguhkan dunia dan kerajaan
dunia saat ini, begitu megahnya, begitu gemerlapnya, semua diperlihatkan, ditawarkan kepada
orang-orang yang di dalamnya. Tetapi malam ini, kita berbakti, beribadah kepada
Tuhan, tidak kepada dunia, kerajaan dunia dan kemegahannya
(terlepas dari penyembahan berhala).
Kalau hidup karena
perkataan yang keluar dari mulut Allah berarti; terlepas dari berhala
soal makanan, minuman. Kalau kita tetap
menjaga kesucian berarti; tidak menginginkan menjatuhkan
diri ke dalam dosa karena tempat yang
tinggi. Kemudian, berbakti dan hanya menyembah Allah yang
hidup berarti; terlepas dari kerajaan dunia serta kemegahannya. Itu sebabnya
tadi saya tanya; bagaimana sikapmu menghadapi penyembahan berhala? Jangan
karena soal makanan, perut, engkau tinggalkan ibadah, jangan karena tempat yang
tinggi engkau rela jatuh dalam dosa, jangan karena kerajaan dunia dan
kemegahannya, engkau menyembah Setan, tunjukan sikapmu malam ini. Itulah berhala-berhala sebagai tantangan kita untuk masa sekarang.
Berhala masa yang akan datang (di akhir zaman).
Wahyu 13:14-15
(13:14) Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang
telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia
menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk
menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.
(13:15) Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada
patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak
begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu,
dibunuh.
Di akhir zaman, khususnya
pada masa aniaya antikris, semua orang akan dipaksa untuk menyembah patung yang
bisa berbicara begitu rupa dan setiap orang yang tidak menyembah patung itu
akan binasa / dibunuh.
Wahyu 13:16-17
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau
besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya
atau pada dahinya,
(13:17) dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari
pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan
namanya.
Saudaraku, pada masa
aniaya antikris semua orang baik hamba, merdeka, besar, kecil, tua, muda, laki-laki, perempuan diberi tanda
cap meterai dari antikris yaitu; 666 di dahi atau tangan
kanan sehingga mereka bebas menjual dan membeli. Berarti, roh antikris adalah roh jual beli, dan yang menjadi alat penukarnya
adalah uang berarti, patung
yang berbicara itu adalah uang.
Jadi, suatu kali nanti
uang akan mengatur roda perekonomian dunia ini, itulah roh antikris. Kalau
tidak ada cap meterai dari antikris di dahi atau tangan kanan, dia tidak bisa
menjual sekalipun ia punya dagangan / jualan, sebaliknya dia tidak dapat
membeli sekalipun dia punya uang banyak.
Patung dalam Perjanjian Lama itulah patung yang didirikan oleh Nebukadnezar, patung di masa sekarang;
-
Makanan, minuman.
-
Kedudukan yang tinggi.
-
Kerajaan dunia dan kemegahannya.
Di akhir zaman, masa
aniaya antikris, patung yang didirikan itulah uang, uang nanti yang mengatur
roda kehidupan. Roda ekonomi kaitannya hidup manusia.
Jadi, kalau tidak dari
sekarang kita menunjukkan sikap tegas, seperti Sadrakh, Mesakh, Abednego, saya ragukan kehidupannya di masa aniaya antikris
nanti. Nebukadnezar mendirikan patung yang tingginya 60 hasta, lebarnya 6 hasta, itu
jumlah Alkitab (66 kitab), berarti apa
yang dilakukan oleh Nebukadnezar sepertinya Alkitabiah tetapi itu tipu muslihat dari pada Iblis Setan, itu akal-akalan dari pada
antikris.
Kembali kita
perhatikan...
Daniel 3:17-18
(3:17) Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia
akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam
tanganmu, ya raja;
(3:18) tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja,
bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas
yang tuanku dirikan itu."
Sadrakh, Mesakh, Abednego
memiliki sikap yang teguh; tidak akan menyembah patung emas yang didirikan oleh
Nebukadnezar. Ayo, buktikanlah sikap yang tegas, jangan karena soal makan,
minum, kerja overtime, sampai akhirnya tidak
ibadah kaum muda, terikat dengan uang sama dengan menyembah patung emas.
Dalam 1 Petrus 1, orang yang dimurnikan
nilainya lebih tinggi, lebih berharga dari emas yang fanah yang dimurnikan dalam
api. Tunjukkan sikap yang tegas, berkelas, jangan murahan.
Konsekuensi tidak
menyembah patung emas yang didirikan Nebukadnezar...
Daniel 3:19-20
(3:19) Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah
terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian
itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa.
(3:20) Kepada beberapa orang yang sangat kuat dari tentaranya dititahkannya
untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego dan mencampakkan mereka ke dalam
perapian yang menyala-nyala itu.
Konsekuensinya; Sadrakh,
Mesakh dan Abednego, dilemparkan ke
dalam perapian yang sangat panas itu, dengan kedua tangan
dan kedua kaki yang terikat.
Tangan dan kaki diikat
berarti; siap menerima resiko.
Daniel 3:21-23
(3:21) Lalu diikatlah ketiga orang itu, dengan jubah, celana, topi dan
pakaian-pakaian mereka yang lain, dan dicampakkan ke dalam perapian yang
menyala-nyala.
(3:22) Karena titah raja itu keras, dipanaskanlah perapian itu dengan
luar biasa, sehingga nyala api itu membakar mati orang-orang yang mengangkat
Sadrakh, Mesakh dan Abednego itu ke atas.
(3:23) Tetapi ketiga orang itu, yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego,
jatuh ke dalam perapian yang menyala-nyala itu dengan terikat.
Sadrakh, Mesakh dan
Abednego, kaki dan tangan mereka diikat lalu dicampakkan ke dalam api yang
sangat panas sekali. Bukti kepanasan api itu; orang-orang yang
mengangkat Sadrakh, Mesakh dan Abednego, mati oleh karena panasnya api itu.
Daniel 3:24-25
(3:24) Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera;
berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita
campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja:
"Benar, ya raja!"
(3:25) Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan
dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat
itu rupanya seperti anak dewa!"
Perhatikan, pada saat
mereka ada di dalam api, Sadrakh, Mesakh dan Abednego, sedikitpun tidak
terluka, tubuh, baju / pakaian bahkan
sehelai rambutpun tidak ada yang terbakar dan hangus, mereka
berjalan-jalan di tengah api itu.
Tubuh mereka tidak
terbakar dan terluka, yang luar biasanya lagi sampai membuat Nebukadnezar
terkejut adalah; bersama dengan Sadrakh, Mesakh dan Abednego, ada satu orang
asing, sehingga jumlah mereka menjadi empat dan orang yang keempat itu rupanya
seperti anak dewa, ini mengejutkan
Nebukadnezar dan itu akan berlaku atas kita, dalam
hal ini akan mengejutkan dunia.
Akan saya tunjukkan...
1 Petrus 4:12-14
(4:12) Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api
siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar
biasa terjadi atas kamu.
(4:13) Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat
dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita
pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
(4:14) Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab
Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Roh Kemuliaan yaitu: Roh Allah yang Tuhan karuniakan, menjadikan seseorang anak dewa. Sebab itu jangan heran terhadap
nyala api siksaan sebagai ujian untuk memurnikan iman, sebab Tuhan
mau supaya kita semua menjadi anak-anak dewa.
Satu kali ada orang ingin
membunuh saya dengan cara guna-guna yang berilmu tinggi, sebab kepalanya/rambutnya putih sekali. Tetapi darah Yesus menolong hidup saya. Begitu ketemu dengan
saya, dia gemetar, dia melihat saya seperti anak dewa, dia ketakutan.
Seharusnya saya mati, karena dia menggunakan guru yang berilmu tinggi.
Roh kemuliaan itu yang
menjadikan kita sama seperti anak dewa. Yesus Anak Allah, takjub melihat Dia,
begitu hebatnya Dia mengalami nyala api siksaan, sampai rupapun tidak tampan lagi, Dia tidak semarak, oleh karena nyala api siksaan yang
luar biasa (Yesaya 53). Hanya anak
dewa yang mampu melewati nyala api siksaan yang seperti
itu.
1 Petrus 1:6-7
(1:6) Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika
harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
(1:7) Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang
jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya
dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan
pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Iman yang sudah
dimurnikan, nilainya lebih tinggi, lebih berharga dari pada emas yang fana yang
dimurnikan dalam api. Tetapi banyak orang Kristen lebih mengutamakan emas yaitu, dosa penyembahan berhala dari pada kemurnian iman.
Jadilah pribadi-pribadi
yang bernilai tinggi, lebih tinggi harganya dari pada emas yang telah diuji
dalam nyala api, jangan murahan. Minggu yang akan datang kita akan melihat kehidupan yang diuji. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA
GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U.
Sitohang
No comments:
Post a Comment