Ibadah pendalaman Alkitab, 24
Maret 2017
Subtema: BERKENAN DI DALAM HATI
TUHAN.
Shalom
saudaraku, selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua, salam di dalam kasih
Tuhan kita Yesus Kristus, oleh karena kemurahan hati-Nya kita dimungkinkan
untuk melangsungkan ibadah pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Segera
kita memperhatikan, firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab,
itulah kitab Maleakhi 4:1, yang
berbicara tentang kefasikan yang dikaitkan dengan pribadi Saul dan kefasikan
ini ada kaitannya dengan pengurapan, yang dialami oleh Saul.
Untuk
mempersingkat waktu kita segera memperhatikan...
1
Samuel 10:1
(10:1) Lalu Samuel
mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul,
diciumnyalah dia sambil berkata: "Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau
menjadi raja atas umat-Nya Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan
atas umat TUHAN, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di
sekitarnya. Inilah tandanya bagimu, bahwa TUHAN telah mengurapi engkau menjadi
raja atas milik-Nya sendiri:
Perhatikan kalimat: “Lalu Samuel mengambil buli-buli berisi minyak,
dituangnyalah ke atas kepala Saul.”
Ini
berbicara tentang pengurapan yang
ditandai dengan daging.
Buli-buli
/ bejana yang terbuat dari tanah liat -> daging dengan segala
tabiat-tabiatnya.
Saudaraku,
segala tabiat daging terlihat dengan jelas dalam Galatia 5:19-21.
Bandingkan dengan
pengurapan Daud.
1
Samuel 16:13
(16:13) Samuel
mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di
tengah-tengah saudara-saudaranya.Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh
TUHAN atas Daud.Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.
“Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak dan
mengurapi Daud di tengah-tengah saudaranya.”
Ini
berbicara tentang pengurapan yang
bersumber dari salib Kristus, sebab untuk menjadikan
tanduk sebagai tabung minyak maka terlebih
dahulu menyembelih seekor Anak Domba jantan.
Lebih rinci mengenai pengurapan yang bersumber
dari salib.
Kisah
Para Rasul 13:21-22
(13:21) Kemudian mereka
meminta seorang raja dan Allah memberikan kepada mereka Saul bin Kish dari suku
Benyamin, empat puluh tahun lamanya.
(13:22) Setelah Saul
disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud
Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan
di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.
“Setelah Saul disingkirkan, Allah
mengangkat Daud menjadi raja atas Israel.”
Alasan
Allah mengangkat Daud sebagai raja: karena Daud melakukan
segala kehendak Allah.
Saya
tandaskan kepada kita sekaliannya: Pengurapan bagi orang yang melayani Tuhan harus bersumber dari salib, yaitu: melakukan kehendak Allah, berarti; melayani bukan karena ada kepentingan
pribadi.
Ini
harus jadi pelajaran penting.
Matius
26:42
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya
Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku
meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
Doa Yesus: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak
mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
Minum
cawan Allah artinya: Yesus harus menanggung penderitaan yang tidak harus Ia
tanggung di atas kayu salib, berarti; menjadi domba sembelihan, dengan demikian
Ia telah melakukan kehendak Allah Bapa.
Roma
8:35-36
(8:35) Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan
atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau
bahaya, atau pedang?
(8:36) Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam
bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba
sembelihan."
Rasul
Paulus telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan, sebab ia berada dalam
bahaya maut sepanjang hari
oleh
karena nama Tuhan.
Lukas
9:22
(9:22) Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak
penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat,
lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."
Anak
Manusia harus menanggung banyak penderitaan,
berarti harus menjadi domba sembelihan.
Di
sini tidak dikatakan; Anak Manusia menanggung banyak penderitaan, tetapi harus menanggung banyak penderitaan,
berarti; harus menjadi domba sembelihan, seperti rasul Paulus, setiap hari
menanggung penderitaan.
Lukas
9:23
(9:23) Kata-Nya kepada
mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal
dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
Syarat
menjadi pengikut Kristus: “Ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari.”
Setiap
hari artinya: Salib menjadi santapan empuk setiap hari, berarti salib tidak asing bagi kita.
-
Menyangkal diri artinya: tidak mengakui
kelebihan-kelebihan yang ada di dalam dirinya / tidak bermegah atas dirinya,
berarti berada di titik NOL.
-
Memikul salibnya artinya; memikul
tanggung jawab yang Tuhan percayakan disertai dengan kelemahlembutan dan
kerendahan hati.
Saya sebagai seorang hamba Tuhan yang telah menerima jabatan gembala
harus bertanggungjawab terhadap kawanan domba yang Tuhan percayakan. Imam-imam
yang melayani Tuhan sesuai dengan karunia-karunia yang dipercayakan oleh Tuhan juga harus bertanggungjawab, baik sebagai seorang
pemimpin pujian, pembaca firman Tuhan, singer, kolektan, multimedia, guru
sekolah minggu, bendahara, sekretaris, sebagai apa saja kita dipercaya oleh
Tuhan harus dipertanggungjawabkan, berarti; melayani tidak sembarangan.
Sebagai suami mengasihi isterinya, bertanggungjawab
dengan keluarganya. Sebagai isteri juga
bertanggungjawab kepada Tuhan, menjadi penopang, pendukung bagi suaminya.
Sebagai anak dengar-dengaran kepada orang tua, itu juga bagian dari
tanggungjawab dalam nikah rumah tangga, semua itu harus dikerjakan dengan
kelemahlembutan dan kerendahan hati sesuai dengan Matius 11:29.
Bertanggungjawab tidak boleh dengan terpaksa, harus disertai dengan kelemahlembutan
dan kerendahan hati. Kalau ada di antara kita melayani dengan terpaksa, sampaikan kepada
saya,
tidak
apa-apa, dari pada melayani tetapi menambah dosa.
Yohanes
12:25-26
(12:25) Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya,
tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya
untuk hidup yang kekal.
(12:26) Barangsiapa
melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun
pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Syarat
untuk melayani Tuhan: sangkal diri
dan pikul salibnya, inilah pelayanan yang tepat dan benar, sesuai dengan perkataan Yesus Kristus: “Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada,
di situpun pelayan-Ku akan berada.”
Pelayanan
yang tepat dan benar itu sesuai dengan pernyataan Yesus: “Di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada.”
Jangan sampai kita melayani Tuhan tetapi tidak tepat
dan benar karena mengambil jalannya masing-masing, susah diatur, itu bukan
ukuran yang tepat dan benar.
Pendeknya,
Anak Domba jantan telah disembelih, maka tanduknya dapat digunakan sebagai tabung minyak.
Mazmur
51:19
(51:19) Korban sembelihan
kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan
Kaupandang hina, ya Allah.
Korban
sembelihan kepada Allah ialah; “Jiwa yang hancur; hati
yang patah dan remuk.”
Tuhan
tidak memandang hina jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk, karena itu
merupakan korban sembelihan kepada Tuhan. Memang untuk orang dunia, sangkal diri dan pikul salib
itu adalah suatu kebodohan.
Bagi
orang Yahudi salib Kristus adalah suatu batu
sandungan
karena mereka tidak hidup di dalamnya, tetapi ketika jiwa hancur hati patah dan
remuk, tidak dipandang hina oleh Tuhan karena itulah korban sembelihan yang benar kepada Tuhan.
Tidak
dipandang hina berarti; dipandang mulia oleh Tuhan.
Yesaya
57:15
(57:15) Sebab beginilah
firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan
Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat
kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk
menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati
orang-orang yang remuk.
Perhatikan
kalimat: "Aku bersemayam di tempat
tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah
hati.”
Dari
kalimat ini kita mengetahui dengan jelas bahwa pengurapan yang benar bersumber
dari salib Kristus, sehingga dengan pengurapan itu kita terus digairahkan untuk
melayani Tuhan bukan justru minder atau terpuruk.
Jadi,
sumber pengurapan itu dari salib dan pengurapan itu menggairahkan kita,
menghidupkan pelayanan kita di hadapan Tuhan.
Tidak
usah minder ketika memikul salib, ketika
dikecilkan, direndahkan, tidak usah malu menanggung penderitaan yang tidak
harus ditanggung. Kebalikannya; tidak usah over acting (bergaya) untuk melayani Tuhan.
Jadi,
kalau ada anak Tuhan tidak mau memikul salib itu adalah suatu kebodohan, merugikan diri
sendiri.
Saudaraku, walaupun banyak hamba Tuhan berbicara tentang
pengurapan dengan berbagai cara, tetapi saya mau tandaskan malam ini; jangan
keliru, pegang apa yang saudara dengar, pengurapan yang benar; bersumber dari
salib, tidak datang dari mana-mana.
Pengurapan
tidak datang dari mana-mana, tidak datang dari minyak goreng yang dijual di pasaran sana.
Ciri-ciri domba
sembelihan.
Yesaya
53:7
(53:7) Dia dianiaya,
tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak
domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan
orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Tidak
membuka mulut saat menanggung penderitaan, berarti; tidak bersungut-sungut,
tidak ngomel, tidak menggerutu saat menderita, saat memikul salib di
tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Sekali lagi saya katakan, ciri-ciri domba sembelihan;
mulut tidak terbuka.
Gambaran
ketika mulut tidak terbuka: “Seperti anak
domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan
orang-orang yang menggunting bulunya.”
Ada
dua hal yang kita petik ketika mulut tertutup, yaitu;
1.
Pembantaian.
2.
Menggunting bulunya.
Tentang
hal: PEMBANTAIAN.
Dibantai
(disembelih) berarti; potongan-potongan daging itu dapat dinikmati ini berbicara tentang roti yang
dipecah-pecahkan, yaitu; roti tanpa
ragi, itulah tubuh Yesus yang dikorbankan.
1 Korintus
5:6-8
(5:6) Kemegahanmu tidak baik.Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi
mengkhamiri seluruh adonan?
(5:7) Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru,
sebab kamu memang tidak beragi.Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih,
yaitu Kristus.
(5:8) Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama,
bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang
tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Mari kita berpesta dengan roti yang tidak beragi
yaitu; kemurnian dan kebenaran.
Jadi
tubuh Yesus yang dikorbankan di atas kayu salib, itulah roti tanpa ragi, karena
Yesus hidup tanpa dosa kejahatan, dosa keburukan, tanpa kehidupan yang lama,
itu pribadi Yesus.
Tidak
usah bermegah, tidak usah menonjolkan diri, itu tidak baik, sebab sedikit saja ragi; mengkhamiri/mengotori seluruh hidup.
Kemurnian
dan kebenaran diperoleh seseorang lewat ujian dan cobaan...
1
Petrus 1:6-7
(1:6) Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika
harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
(1:7) Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang
jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya
dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan
pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Maksud
dari ujian dan berbagai-bagai cobaan ialah; untuk memurnikan iman.
Kemurnian iman, nilainya lebih tinggi, lebih berharga
di mata Tuhan, dibanding emas fana yang telah dimurnikan di
dalam api. Buktinya apa? Dia akan mendapat puji-pujian, kehormatan pada saat Yesus datang sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga. Sebab itu malam ini saya tandaskan; jangan berharap
puji-pujian dari hal-hal lahiriah.
1
Petrus 1:8
(1:8) Sekalipun kamu
belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya.Kamu percaya kepada Dia,
sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang
mulia dan yang tidak terkatakan,
Iman yang telah dimurnikan, adalah bukti bahwa ia mengasihi dan percaya walaupun
saat ini ia tidak melihat Allah, belum melihat Dia dengan sempurna, tetapi
nanti setelah kita diubahkan dalam sekejap waktu, mata bertemu mata, maka kita
akan melihat Dia seperti Dia mengenal kita.
1 Petrus
4:12-13
(4:12) Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api
siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar
biasa terjadi atas kamu.
(4:13) Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat
dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita
pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
“Janganlah kamu heran
akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, sebaliknya,
bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus,” supaya kelak kita
mendapat puji-pujian, hormat, kemuliaan, pada saat Ia datang pada kali yang
kedua.
Jadi,
jangan heran terhadap nyala api siksaan, berarti; jangan dibesar-besarkan,
seolah-olah ada sesuatu yang melebihi dari salib Kristus.
1
Petrus 4:14
(4:14) Berbahagialah
kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh
Allah ada padamu.
Lewat
nyala api siksaan itu, Roh kemuliaan, yaitu; Roh Allah menjadi bagian dalam
hidup kita masing-masing.
Kesimpulannya; Tuhan tidak akan
menyatakan Roh kemuliaan kepada
seseorang, kalau nyala api / sengsara salib itu masih asing bagi dia.
Tentang
hal: MENGGUNTING
BULU.
Yesaya
1:17-18
(1:17) belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah
orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!
(1:18) Marilah, baiklah kita berperkara! --firman TUHAN--Sekalipun
dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun
berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.
Bulu
domba yang digunting -> kasih Allah sebagai
keadilan-Nya.
Kasih
Allah fungsinya, mengampuni banyak sekali
dosa dan ketika dosa itu diampuni itu merupakan keadilan-Nya kepada kita semua.
Roma
3:23
(3:23) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan
kemuliaan Allah,
Manusia telah berbuat dosa dan oleh karena dosa itu manusia
telah kehilangan kemuliaan Allah / merusak gambar dan rupa Alah.
Namun
kita perhatikan...
Roma
3:24
(3:24) dan oleh kasih
karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Kita
dibenarkan dengan cuma-cuma (tidak perlu dibayar) karena
penebusan dalam Kristus Yesus, itu merupakan kasih karunia.
Roma
3:25
(3:25) Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian
karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan
keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu
pada masa kesabaran-Nya.
Orang
berdosa dibenarkan oleh darah salib Kristus, untuk menunjukkan keadilan Allah bagi kita semua.
Sebab
ketika kita berbuat berdosa, Tuhan tidak segera mengeksekusi kita, tidak segera
menghukum dan membinasakan kita karena dosa, tetapi
Tuhan masih memberikan kesempatan bagi kita untuk kembali kepada Dia, Dia
menunggu keubahan kehidupan kita semua, itulah masa kesabaran, kemurahan Tuhan
dan masa kesabaran Tuhan ini harus kita manfaatkan dengan
baik.
Andaikata orang yang berdosa dan yang masih berada di bawah hukum Taurat langsung dieksekusi (hukum mati) berarti Allah tidak adil, tidak memberi kesempatan kepada orang yang berdosa,
tetapi yang benar Tuhan menunggu orang yang
berdosa berbalik kepada Dia.
Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya
nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus...Roma3:26.
Dampak positif melakukan
kehendak Allah.
Kisah
Para Rasul 13:22
(13:22) Setelah Saul
disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah
telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di
hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.
Dampak
positif melakukan kehendak Allah: berkenan di hati Allah.
Jadi bukan berkenan kepada Allah, melainkan berkenan di hati Allah.
Secara
manusiawi seorang bawahan akan
berkenan di hati atasannya, apabila ia melakukan apa yang menjadi keinginan
atasannya.
Mari
kita perhatikan hal itu...
1
Samuel 16:1
(16:1) Berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Berapa lama lagi engkau
berdukacita karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel?
Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah.Aku mengutus engkau kepada
Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang
raja bagi-Ku."
Allah
memilih Daud sebagai raja atas Israel menunjukkan,
bahwa Daud berkenan di hati Allah.
Lebih
jauh kita melihat tentang berkenan di hati Allah..
1
Samuel 16:6-9
(16:6) Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu
pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang
diurapi-Nya."
(16:7) Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang
parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang
dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata,
tetapi TUHAN melihat hati."
(16:8 )Lalu Isai memanggil Abinadab dan menyuruhnya lewat di
depan Samuel, tetapi Samuel berkata: "Orang inipun tidak dipilih
TUHAN."
(16:9) Kemudian Isai menyuruh Syama lewat, tetapi Samuel berkata:
"Orang inipun tidak dipilih TUHAN."
Ketiga anak Isai yang tertua
yaitu; Eliab, Abinadab dan Syama, dan ketiganya adalah
kepercayaan Saul berarti; orang-orang yang gagah perkasa. Itu sebabnya pada
saat Samuel melihat Eliab lalu
pikirannya: Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya."
Kemudian...
1
Samuel 16:10
(16:10) Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel,
tetapi Samuel berkata kepada Isai: "Semuanya ini tidak dipilih
TUHAN."
Sampai ketujuh anak-anak Isai (abang dari pada Daud) telah lewat di depan Samuel, tetapi semuanya tidak dipilih Allah.
Perhatikan
ayat 7 perkataan Allah: "Janganlah pandang parasnya atau
perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia
yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat
hati."
Tuhan
menolak ketiga anak Isai, sampai kepada anak yang
ketujuh, karena Tuhan melihat hati, bukan melihat perawakan. Manusia melihat
apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati, berarti Tuhan
berkenan kepada kebenaran di dalam batin...Mazmur 51:8.
Pendeknya, Daud dipilih karena
dia
berkenan di dalam hati Tuhan, bukan karena perawakannya. Tuhan tidak melihat perawakan, atau fisik.
1
Samuel 16:11-12
(16:11) Lalu Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu
semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang
menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah
memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari."
(16:12) Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan,
matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah,
urapilah dia, sebab inilah dia."
Ketika Samuel melihat Daud, Tuhan memerintahkan
Samuel dan berkata: "Bangkitlah,
urapilah dia, sebab inilah dia" artinya:
Tuhan memilih Daud karena berkenan di hati Tuhan.
Apa tanda Daud berkenan di hati Tuhan?
“Daud
sedang menggembalakan kambing domba."
Arti
rohaninya bagi kita sekarang adalah; tergembala dengan baik dan benar dalam
satu kandang dengan satu gembala, tidak liar, tidak mengambil jalannya sendiri.
Yohanes 10:2-4
(10:2) tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan
suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan
menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan
mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
Kalau
domba-domba tergembala maka terlihat dua hal, yaitu;
1.
Mendengar suara gembala =
dengar-dengaran.
Kalau domba dengar-dengaran berarti; tidak mendengar suara asing, yaitu;
-
Suara daging.
-
Suara Setan -> firman yang ditambahkan dan firman yang
dikurangkan.
2.
Mengikuti gembala.
Sejauh ini kita telah digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai dalam
terang-Nya Tabernakel
yang
membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba sebagai sasaran akhir dari ibadah
dan pelayanan kita di atas muka bumi ini, ikuti saja geraknya, supaya berkenan
di hati Tuhan.
“Sedang menggembalakan kambing domba", berarti;
sibuk di dalam kandang penggembalaan.
Jangan
sibuk dengan yang lain-lain, tetapi sibuklah dengan dua perkara di
atas; mendengar suara gembala dan mengikuti gembala. Tidak saya larang kuliah, tidak saya larang bekerja,
tetapi jangan sibuk dengan soal-soal lahiriah, sibuklah dengan mendengar suara gembala dan mengikuti gembala = sibuk mengerjakan pekerjaan Tuhan.
Keuntungan sibuk di dalam
kandang penggembalaan.
1.
“Memanggil domba-dombanya
masing-masing menurut namanya” = dikenal = nama terdaftar di sorga/ nama tertulis dalam
kitab kehidupan, tidak dihapus.
Nama tertulis dalam kitab kehidupan berarti; diakui di hadapan Allah
Bapa dan diakui di hadapan para Malaikat.
Berarti, kita boleh merasakan kasih Allah
dan juga mendapat perlindungan, pembelaan
dari bala tentara sorgawi yang dipimpin oleh Malaikat Michael selama di bumi.
2.
“Menuntunnya ke
luar”, berarti; dibawa kepada suatu persekutuan yang besar, itulah himpunan
besar orang banyak, yang datang dari empat penjuru bumi, Timur, Barat,
Utara, Selatan -> pesta nikah Anak Domba.
Inilah
keuntungannya kalau kita sibuk terus dalam kandang penggembalaan. Sebaliknya kalau kita sibuk dengan
perkara lahiriah, justru memisahkan kita dari himpunan besar / tidak membawa kita masuk dalam himpunan besar orang banyak (pesta nikah Anak Domba) yang datang dari empat penjuru bumi. Maka kalau seseorang hatinya lebih
berat kepada perkara lahiriah, namun dia mengambil bagian dalam pelayanan,
orang seperti ini perlu untuk dipertanyakan hidup rohaninya, benar apa tidak?
Kesibukan
dalam kandang penggembalaan, harus menjadi harga mati bagi kita semua, apapun
resikonya, walaupun hati kita hancur, dikecilkan, dihinakan, terlalu banyak menanggung penderitaan, bayar saja
harganya -> kebenaran dalam batin.
Itulah
arti sedang menggembalakan, berbanding terbalik dengan Saul; waktu dia
terpilih, atau dilantik untuk
menjadi raja, dia tidak ada, sebab dia
bersembunyi
di antara barang-barang.
Sedangkan Daud sibuk menggembalakan kambing domba berarti; sibuk di dalam kandang penggembalaan, sibuk soal dengar-dengaran, sibuk mengikuti geraknya
Firman Pengajaran Mempelai, tidak sibuk dengan perkara lahiriah. Kalau kita sibuk dengar-dengaran, sibuk mengikuti geraknya
Firman Pengajaran Mempelai berarti; tidak sibuk mempertahankan harga diri, tidak sibuk soal ini
dan itu, tidak sibuk soal penghidupan, soal makan dan minum.
Itu
sebabnya saya terus menyibukkan diri dalam kandang penggembalaan ini, saya takut
meninggalkan ibadah dan pelayanan. Orang sibuk selalu mendapat upah, bekerja banyak mendapat upah banyak, itu pemeliharaan Tuhan.
Saya
tandaskan malam ini; saudara yang belum mendapat pekerjaan,
jangan kecil hati, sibuk saja dalam kandang penggembalaan.
Jadi, jaminan hidup ukurannya
bukan diupah / digaji tetapi di dalam pemeliharaan Tuhan karena kita sibuk di
dalam kandang penggembalaan ini.
Ini
adalah contoh teladan yang bagus dan mulia dari Daud, kita
terus ikuti contoh yang seperti ini.
Mazmur
78:70
(78:70) dipilih-Nya Daud, hamba-Nya,
diambil-Nya dia dari antara kandang-kandang kambing domba;
Sudah
sangat jelas bahwa Daud dipilih menjadi raja atas Israel karena dia sedang menggembalakan kambing domba ayahnya, tidak perlu
ragu lagi.
Suasana dalam kandang
penggembalaan.
Mazmur
78:71
(78:71) dari tempat
domba-domba yang menyusui didatangkan-Nya dia, untuk menggembalakan Yakub,
umat-Nya, dan Israel, milik-Nya sendiri.
“Dari tempat domba-domba
yang menyusui didatangkan-Nya dia.”
Air
susu yang murni Firman yang tidak
ditambahkan dan tidak dikurangkan -> itulah Firman Pengajaran
Mempelai dalam Terang-Nya Tabernakel. Lakukan segala sesuatu untuk Tuhan, jangan berbuat baik
hanya untuk dilihat mata manusia, tetapi yakinkan, pastikan apa yang engkau
perbuat semuanya untuk Tuhan.
Waktu
Daud hendak diurapi, terlebih dahulu ketujuh anak Isai
lewat di depan Samuel, tetapi
satupun tidak ada yang dipilih dari
antara mereka, sehingga Samuel bertanya; inikah
semua anakmu? Kenapa dia harus bertanya
seperti itu? Karena Tuhan utus dia ke Bethlehem Efrata, untuk memilih satu dari antara
anak-anak Isai.
Tujuh
perkara di dalam kerajaan sorga, hanya ada dua kegiatan di dalamnya, yaitu; beribadah dan melayani Tuhan, maka, ibadah dan pelayanan
kita di bumi ini harus menjadi gambaran dan bayangan dari ibadah dan pelayanan yang ada di sorga. Kalau gereja
tidak memahami kandang penggembalaan sebagai
wadah
untuk menikmati tubuh dan darah Yesus, bukan hanya rugi, tetapi
gereja yang sangat malang sekali, karena sudah jelas Tuhan memilih Daud dan memanggil dia dari antara kandang-kandang kambing
domba.
Dalam
1 Samuel 16:11-12; jawab
Isai kepada Samuel: “Sedang menggembalakan
kambing domba”, lalu Samuel berkata; “panggil, sebab kita tidak
akan duduk makan”, tetapi saya tidak melebar tentang duduk makan.
Kita boleh duduk makan, menikmati hidangan malam ini; menunjukkan bahwa Yesus adalah Raja. Biarlah kita terus sibuk dalam kandang penggembalaan
ini, amin saudaraku? Sebab besar
upah kita di sorga.
1
Samuel 17:12-15
(17:12) Daud adalah anak
seorang dari Efrata, dari Betlehem-Yehuda, yang bernama Isai.Isai mempunyai
delapan anak laki-laki.Pada zaman Saul orang itu telah tua dan lanjut usianya.
(17:13) Ketiga anak Isai
yang besar-besar telah pergi berperang mengikuti Saul; nama ketiga anaknya yang
pergi berperang itu ialah Eliab, anak sulung, anak yang kedua ialah Abinadab,
dan anak yang ketiga adalah Syama.
(17:14)Daudlah yang
bungsu.Jadi ketiga anak yang besar-besar itu pergi mengikuti Saul.
(17:15) Tetapi Daud
selalu pulang dari pada Saul untuk menggembalakan domba ayahnya di Betlehem.
Sesibuk-sibuknya
kita di muka bumi ini, tetaplah kembali ke kandang penggembalaan, dari situ
nanti kita diangkat, dipilih, menjadi orang yang layak masuk dalam kerajaan
sorga, untuk melayani Raja di atas segala raja.
Maka
saya ulangi kembali malam ini; kalau gereja Tuhan tidak memahami kandang
penggembalaan, itu gereja bukan hanya rugi, tetapi gereja yang sangat malang
dari antara orang malang, sebab Tuhan memilih mereka
yang sibuk dalam kandang penggembalaan untuk menjalankan ibadah dan pelayanan dalam kerajaan sorga.
Jangan
kecut hati, jangan putus asa dalam menghadapi penderitaan, tetapi tetaplah sibuk di dalam kandang penggembalaan, ingat kita harus memiliki pandangan nubuatan, memandang jauh ke
depan. Soal pemeliharaan hidup itu
bagian Tuhan bukan dari gaji, bukan dari upah, bukan dari uang, tetapi pemeliharaan
Tuhan adalah ketika kita sibuk di dalam kandang
penggembalaan ini. Banyak pekerjaan di dalam kandang penggembalaan, tentu banyak upah yang kita
terima dari Tuhan.
Wahyu
22:3-5
(22:3) Maka tidak akan
ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan
hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
(22:4) dan mereka akan
melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
(22:5) Dan malam tidak
akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya
matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah
sebagai raja sampai selama-lamanya.
Ada
tujuh perkara dalam kerajaan sorga:
1.
Maka tidak akan ada lagi laknat.
2.
Takhta Allah dan takhta
Anak Domba akan ada di dalamnya.
3.
Hamba-hamba-Nya akan
beribadah kepada-Nya.
4.
Mereka akan melihat
wajah-Nya.
5.
Nama-Nya akan tertulis di
dahi mereka.
6.
Malam tidak akan ada lagi
di sana.
7.
Memerintah sebagai raja (melayani) sampai
selama-lamanya.
Hanya ada dua kegiatan di dalamnya yaitu;
1.
Beribadah.
2.
Memerintah sebagai raja = melayani Tuhan.
Nah, siapa yang melayani ini? Itulah mereka yang sibuk di dalam kandang
penggembalaan.
Daud
dipilih dari antara kandang-kandang kambing domba, yang seperti apa? Yang sedang menyusui, itulah Firman
Pengajaran yang murni, yang sehat, tidak ditambahkan dan dikurangkan.
Inilah
orang yang melayani di dalam kerajaan sorga. Sama juga dengan Matius
25; domba-domba di
sebelah
kanan, kambing-kambing di
sebelah
kiri.
Domba-domba-> kehidupan yang berhak menerima kerajaan
sorga yaitu, orang-orang yang tergembala.
Mazmur 78:72
(78:72) Ia menggembalakan
mereka dengan ketulusan hatinya, dan menuntun mereka dengan
kecakapan tangannya
Daud
menggembalakan Israel dengan ketulusan hatinya, dan menuntun mereka dengan kecakapan
tangannya. Tulus hati = kebenaran di dalam batin. Amin.
Tuhan
yesus kepala gereja mempelai pria sorga memberkati
Pemberita firman oleh;
Gembala sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment