IBADAH RAYA
MINGGU, 05 MARET 2017
WAHYU PASAL ENAM
(Seri 13)
Tema:
BANGSA KAFIR
MENJADI ISRAEL ROHANI.
Shalom
saudaraku.
Selamat
malam, salam sejahtera bagi kita semua. Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita
dapat melangsungkan Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian.
Kita
kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Wahyu 6: 6.
Wahyu
6: 6
(6:6) Dan aku
mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata:
"Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah
rusakkan minyak dan anggur itu."
Di
tengah-tengah sulitnya untuk memperoleh firman Allah sebagai kebutuhan pokok
sehari-hari, di sini kita melihat pesan penting untuk kita perhatikan, yaitu: “Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur
itu.”
Ada
dua hal yang tidak boleh dirusakkan di sini, yaitu;
1. Minyak.
2. Anggur.
Dalam
kitab Amos dengan jelas di situ dinyatakan, suatu kali nanti Tuhan akan
mengirimkan kelaparan yang begitu hebat di negeri ini. Bukan kelaparan soal
makanan, bukan kehausan soal minuman, tetapi soal mendengarkan firman Allah.
Dalam keadaan situasi yang sulit seperti itu, pesan penting ini harus
diperhatikan, yaitu; janganlah rusakkan
minyak dan anggur itu.
Tentang;
MINYAK.
Pada
minggu yang lalu telah kita dengarkan pemaparannya yang dikaitkan dengan
sepuluh gadis mengambil pelita dan menyongsong Mempelai Laki-Laki Sorga. Lima
di antaranya bijaksana dan lima di antaranya bodoh.
5
gadis yang bijaksana membawa pelita sekaligus minyak dalam buli-buli sebagai persediaan.
Itu tanda kebijaksanaan mereka.
Sedangkan
5 gadis yang bodoh membawa pelita tetapi tidak membawa minyak sebagai
persediaan, itu perbuatan bodoh, sehingga akhirnya mereka ditolak.
Pelita
itu terang, berbicara tentang tiga macam ibadah pokok yang kita jalankan berarti
sama dengan tinggal dalam terang.
Tetapi
perlu untuk diketahui, mana gereja Tuhan (gadis) yang bertanggung jawab dan
mana gereja (gadis) yang tidak bertanggung jawab. Di situlah Tuhan melihat
perbedaan orang yang beribadah dan sungguh-sungguh dalam menantikan Mempelai
Laki-Laki Sorga dan gereja Tuhan yang tidak sungguh-sungguh menyongsong
Mempelai Laki-Laki Sorga. Jadi, dilihat dari tanggung jawabnya.
Tiga
macam ibadah pokok yang telah Tuhan percayakan adalah tanggung jawab yang harus
kita jalankan bersama-sama. Jangan keluar dari tempat kudus, supaya jangan
melanggar kekudusan tempat kudus Allah, supaya jangan mengotori hidup pribadi
lepas pribadi, sehingga dengan demikian minyak urapan ada di atas kepala
masing-masing. Jangan dirusak.
Di
tengah-tengah kesulitan untuk memperoleh firman Allah sebagai kebutuhan pokok sehari-hari,
minyak jangan dirusak. Itu yang memberi pertolongan untuk terus kita berjuang
dalam mencari kebutuhan pokok sehari-hari, termasuk anggur tidak boleh dirusak.
Sekarang
kita akan melihat tentang; ANGGUR.
Anggur
itu berbicara tentang darah Yesus, darah salib Kristus yang menghasilkan
kesukaan atau kebahagiaan.
Ada
dua cara untuk mendapatkan anggur yang menghasilkan kesukaan ini, yaitu:
CARA
YANG PERTAMA: Anggur yang merupakan
hasil dari ladang...Matius 20:1-6/Matius 21:33-46.
Ladang
anggur, berarti menghasilkan air anggur/buah anggur.
CARA
YANG KEDUA: Anggur yang merupakan hasil
dari keubahan.
Sekarang
kita akan melihat; CARA YANG KEDUA: Anggur yang merupakan hasil dari keubahan.
Yohanes
2: 6-9
(2:6) Di situ ada
enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi,
masing-masing isinya dua tiga buyung.
(2:7) Yesus berkata
kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan
air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.
(2:8) Lalu kata
Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin
pesta." Lalu mereka pun membawanya.
(2:9) Setelah
pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak
tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu,
mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki,
6
tempayan diisi penuh dengan air dan akhirnya air menjadi angur, ini menunjuk
kepada keubahan.
Berarti
terjadi keubahan hidup dalam kehidupan pribadi lepas pribadi.
Syarat
untuk mendapatkan air anggur: berada di dalam satu wadah, berada dalam satu
tempat, itulah kandang penggembalaan sebagai tempayan rohani. Di situlah kita
diisi terus menerus dengan air yang akan memberi kehidupan karena berkuasa
untuk mengubahkan hidup.
Yohanes
4: 8-10
(4:8) Sebab
murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.
(4:9) Maka kata
perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta
minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan
orang Samaria).
(4:10) Jawab Yesus
kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia
yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta
kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."
Yesus
adalah sumber air hidup, sampai hari ini Dia berkuasa untuk memberi kita dengan
air hidup itu, dan itulah yang dinyatakan Yesus kepada perempuan Samaria itu: “Berilah Aku minum! niscaya engkau telah
meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.”
Perempuan
Samaria itu gambaran dari bangsa kafir, sementara Samaria dengan Yahudi tidak
bergaul, berarti ada gap, ada tembok
pemisah.
Memang
ada tembok pemisah antara bangsa kafir dengan bangsa Israel (orang Yahudi),
itulah hukum Taurat (tetapi kita tidak fokus ke situ).
Sekarang
kita lihat ayat 11-12, jawab
perempuan itu ...
Yohanes
4: 11-12
(4:11) Kata
perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini
amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?
(4:12) Adakah Engkau
lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami
dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?"
Perempuan
Samaria belum mengenal pribadi Yesus yang adalah sumber air hidup.
Saya
berharap kepada kemurahan hati Tuhan supaya tempat di mana kita tergembala menjadi
sumber air hidup yang senantiasa membual-bual sampai akhirnya memberi hidup
yang kekal, menjadi mata air dan memancar terus sampai kepada hidup yang kekal.
Itu kerinduan saya, tentu kerinduan kita semua.
Kita
berdoa, tidak ada yang mustahil supaya nanti kita bisa melihat air berubah
menjadi anggur (keubahan hidup).
Kita
boleh menikmati air anggur, mencicipi air anggur yang manis, dan Tuhan
mencicipi air anggur manis dari kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
Ada
3 pernyataan perempuan Samaria;
1. Engkau tidak punya timba.
Banyak orang kristen beribadah hanya untuk mencari
timba bukan Tuhan, ini adalah sesuatu
kekeliruaan.
Timba -> hamba Tuhan yang terkenal, yang sudah punya
nama.
2. Sumur ini amat dalam.
Seolah-olah sumur Yakub lebih dalam dari kasih Allah.
Sesungguhnya, kasih Allah lebih dalam dari lautan,
bukan saja dari sumur Yakub.
3. Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub?
Yesus lebih besar dari Yakub, Dia telah melakukan perbuatan-perbuatan
yang besar dan ajaib dari sejak dunia dijadikan.
Tiga
hal pernyataan dari perempuan Samaria ini menunjukkan bahwa ia belum mengenal Tuhan
yang berkuasa memberi hidup kekal, sebagai sumber air hidup.
Yohanes
4: 13
(4:13) Jawab Yesus
kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
Jawab
Yesus kepada perempuan Samaria: “Barangsiapa
minum air ini, ia akan haus lagi.”
Haus
lagi, berarti tanpa kepuasan. Orang yang tidak mengalami kepuasan akan terus
berbuat dosa.
Beda
kalau seseorang telah dipuaskan rasa dahaganya oleh air kehidupan, dia akan
mengalami kebahagiaan. Orang yang tidak mengalami kepuasan akan terus menerus
berbuat dosa.
Saya
berharap lewat pemberitaan firman Allah dalam tiga macam ibadah pokok yang kita
jalankan, rasa dahaga kita terus menerus dipuaskan, supaya kita jangan lagi mencari
kepuasan ke sana, ke mari, termasuk kepada roh jahat, roh najis, terhadap
daging dan keinginannya, termasuk kepada dunia dan arusnya, supaya kita tidak
dikuasai dosa dan dosa.
Yohanes
4: 14-19
(4:14) tetapi
barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk
selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata
air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang
kekal."
(4:15) Kata
perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak
haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
(4:16) Kata Yesus
kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
(4:17) Kata
perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya:
"Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
(4:18) sebab engkau
sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu.
Dalam hal ini engkau berkata benar."
(4:19) Kata
perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau
seorang nabi.
Di
sini kita melihat, perempuan Samaria itu telah menerima air kehidupan, telah
minum dari air kehidupan = perempuan Samaria itu telah diisi dengan air
kehidupan, buktinya adalah; perempuan Samaria itu berkata kepada Yesus: “Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau
seorang nabi.”
Perempuan
Samaria sebagai tempayan rohani telah diisi oleh air kehidupan, dengan kata
lain ia telah minum dari air kehidupan, itu nyata dari pernyataannya kepada Yesus
Kristus.
Dahulu
sebelum ia minum air kehidupan, rasa dahaganya belum dipuaskan karena dia hanya
minum air dari sumur Yakub. Buktinya apa? dia tidak cukup memiliki satu
laki-laki, melainkan dengan lima laki-laki, bahkan laki-laki yang bersama
dengan dia satu rumah, satu atap, itu bukan suaminya.
Namun
setelah dia minum air kehidupan, dia mengakui kekurangannya, berarti rasa
dahaganya telah dipuaskan.
Kalau
seseorang susah mengakui kesalahan, orang yang seperti ini pasti ada keinginan
untuk mengulangi kesalahan yang sama.
Maukah
saudara mengakui segala kekurangan? Kejahatan, kenajisan, kemunafikan,
kefasikan, dusta, termasuk merasa diri selalu benar, membela diri dan keras
hati.
Kesalahan
secara lahiriah mudah sekali dilihat tetapi kesalahan dalam batin juga harus
diakui. Tetapi saya dengan sangat yakin sekali, kalau hidup kita ini diisi
penuh dengan air hidup, saya yakin hidup yang lama pasti diubahkan. Rasa dahaga
dipuaskan. Cukup Tuhan yang memberi kepuasan, tidak perlu roh jahat, roh najis,
tidak perlu daging dengan hawa nafsunya, tidak perlu dunia dengan arusnya yang
menghanyutkan dan menenggelamkan kerohanian sampai akhirnya membawa kepada
kematian.
Dampak
positif setelah diisi air hidup.
Yohanes
4: 28-30
(4:28) Maka
perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan
berkata kepada orang-orang yang di situ:
(4:29) "Mari,
lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah
kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"
(4:30) Maka mereka
pun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus.
Perempuan
Samaria meninggalkan tempayan yang lama, itu menunjukkan bahwa perempuan
Samaria telah diubahkan oleh air dan menjadi anggur yang manis yang dapat
dicicipi oleh orang-orang Samaria lewat ibadah pelayanannya, lewat kesaksian
hidup yang telah diubahkan oleh air menjadi anggur yang manis.
Itu
sebabnya saya tandaskan di atas tadi; dalam keadaan kesulitan untuk memperoleh
makanan, firman Allah sebagai kebutuhan sehari-hari, jangan rusakkan anggur.
Belajar
mulai dari sejak sekarang, supaya nanti apabila kita menghadapi keadaan yang
susah untuk mendapatkan makanan dengan timbangan tertentu, jangan rusakkan
anggur.
Jangan
rusak kebahagiaan, kesukaan yang datang dari anggur yang adalah darah salib,
sanggup mengubahkan duka menjadi suka dan ratap berubah menjadi tarian.
Kalau
seseorang selalu berduka dalam melayani Tuhan, itu repot. Menderita karena
pukulan, dia akan sangat sukar sekali menjalankan roda kehidupan rohaninya. Oleh
sebab itu jangan rusakkan anggur, yang menghasilkan kesukaan.
Yohanes
4: 39-41
(4:39) Dan banyak
orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan
perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang
telah kuperbuat."
(4:40) Ketika
orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya
Ia tinggal pada mereka; dan Ia pun tinggal di situ dua hari lamanya.
(4:41) Dan lebih banyak
lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya,
Air anggur yang manis, telah dicicpi oleh
orang-orang Samaria dan lebih banyak lagi orang Samaria mencicipi air anggur
yang manis.
Bahkan orang-orang yang telah mencicipi air
anggur yang manis itu meminta kepada Yesus supaya tinggal pada mereka selama 2
hari.
Mengapa tidak tiga hari saja supaya lebih
lama? Tetapi orang-orang Samaria meminta supaya Yesus tinggal bersama-sama
dengan mereka selama dua hari saja, itu sudah cukup.
Angka 2 -> firman dan Roh
Kudus.
Itulah
dua tangan Tuhan yang kuat, yang berkuasa menolong orang-orang Samaria,
mendekat kepada Allah.
Seperti
yang dialami oleh bangsa Israel, oleh dua tangan Tuhan yang kuat, mereka dibawa
masuk ke tanah Kanaan, medekat kepada Allah.
Kemudian
berbicara dua, kalau dikaitkan dengan binatang yang tidak haram, berarti berkuku belah dua dan bersela panjang
juga yang memamah biak.
Berkuku
belah dua dan bersela panjang -> firman Allah yang tertulis di dalam
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Firman
Allah dalam Perjanjian Lama disebut dengan firman para nabi/firman nubuatan,
yaitu firman Pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan.
Tugas
dari seorang nabi adalah bernubuat, berarti menyingkapkan segala rahasia yang
terkandung di dalam hati.
Perjanjian
Baru -> firman para rasul, firman yang diurapi atau disebut juga firman
Kristus, yaitu: firman iman.
Kita
dibenarkan oleh karena iman, bukan karena oleh hukum Taurat.
Memamah biak, berarti siang hari
makan rumput, malam hari dikunyah kembali sampai memperoleh sari-sarinya,
sampai firman itu mendarah daging. Itulah kerinduan dari orang-orang Samaria,
sebab mereka telah mencicipi air anggur yang manis yang diperoleh lewat
keubahan satu orang perempuan Samaria.
Keubahan
yang dialami oleh satu orang perempuan Samaria telah dicicipi oleh orang-orang
Samaria.
Bagaimana
dengan kehidupan kita pribadi lepas pribadi? Bisakah kita menjadi air anggur
yang manis yang dapat dicicipi dinikmati oleh orang lain?
Jangan
sampai kita membawa suatu ketidakberesan di manapun kita berada, tetapi jadilah
kehidupan yang telah diubahkan, sehingga pelayanan kita bisa dicicipi seperti air
anggur yang manis, orang lain akhirnya mengenal Tuhan, orang lain percaya
kepada Yesus. Orang Samaria akhirnya percaya bukan lagi kepada air anggur yang
manis tetapi sampai kepada sumber dari air anggur yang manis.
Yohanes
4: 41-42
(4:41) Dan lebih
banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya,
(4:42) dan mereka
berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa
yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa
Dialah benar-benar Juruselamat dunia."
Bukan
hanya mencicipi air anggur yang manis lewat pelayanan satu orang perempuan
Samaria, tetapi sampai kepada sumbernya buah anggur yang manis.
Yesus
adalah pokok anggur, kitalah ranting-rantingnya sampai menyatu, melekat pada
pokok anggur, berarti betul-betul anggur yang berbicara tentang darah sanggup
mengubah kafir menjadi Israel rohani. Bukan hanya tubuhnya tetapi sampai kepada
sel-sel darahnya. Ini suatu kemurahan yang tidak bisa bayangkan sebelumnya.
Siapa
kita ini hanyalah bangsa kafir. Tabiat bangsa kafir persis seperti anjing dan
babi.
Anjing
kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya,
artinya; kembali mengulangi kesalahan...2
Petrus 2:32. Tetapi kenyataannya bangsa kafir (anjing, babi) bisa berubah
menjadi domba, Israel rohani. Haleluyah...
Jadi
tidak hanya mencicipi buah anggur yang manis tetapi sampai kepada sumbernya,
Yesus sumber air anggur, berarti kafir (Samaria), anjing, babi berubah menjadi
domba, oleh anggur yang berbicara tentang darah yang menghasilkan kesukaan.
Bangsa
kafir yang digambarkan seperti babi, anjing berubah menjadi domba, syaratnya
asal kita mau menyerah/tidak keras hati.
Kita
ini, dulu sebelum mengenal Pengajaran Mempelai, betul-betul seperti babi dan
anjing, terus mengulangi kesalahan yang sama sampai malu melihat diri sendiri, sehingga
timbul pernyataan di dalam hati apa mungkin bisa berubah. Tetapi perlu saya
tandaskan, bukan hanya bisa berubah tetapi memuncak sampai kepada kesempurnaan.
Bukankah
saudara berbahagia mendengar firman ini?
Roma
11: 25-26
(11:25) Sebab,
saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu
mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah
yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.
(11:26) Dengan jalan
demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari
Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada
Yakub.
Oleh
karena ketegaran dari pada bangsa Israel, kafir menjadi Israel rohani. Anjing dan
babi menjadi domba, menjadi anak-anak kerajaan.
Kita
bukan minyak dan anggur. Bangsa Israel lah yang menjadi minyak dan anggur yang
akan dipersembahkan kepada Tuhan apabila Ia datang pada kali yang kedua.
Yang
menjadi anggur dan minyak, itulah Israel yang dipersembahkan kepada Tuhan pada saat
Dia datang pada kali yang kedua. Tetapi puji Tuhan, kafir menjadi Israel
rohani. Oleh ketegaran hati mereka (bangsa Israel) bangsa kafir mendapat kesempatan
untuk masuk sebagai Israel rohani.
Bersyukurlah
kepada Tuhan betapa hinanya dahulu, sampai kita tidak percaya diri.
Anggur
dan minyak akan dipersembahkan kepada Dia pada saat Dia datang pada kali yang
kedua, sebagai raja dan Mempelai Pria Sorga. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment