IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 22
MARET 2017
(Seri 110)
"KITAB KOLOSE"
Subtema: YAHUDI SEJATI.
Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera
bagi kita semua. Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk
melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan.
Sebelum kita tersungkur di
bawah kaki Tuhan terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk
Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat
di Kolose.
Kolose 1: 21
(1:21) Juga kamu yang dahulu
hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang
nyata dari perbuatanmu yang jahat,
Terlebih dahulu kita
perhatikan kalimat: “Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah.”
Ini menunjuk kepada:
- Bangsa
kafir = orang-orang yang tidak bersunat.
- Orang fasik
dengan segala perbuatan fasik mereka.
Yang dahulu hidup jauh dari
Allah memusuhi Allah dalam hati dan pikiran mereka, dan itu terlihat dari
setiap perbuatan-perbuatan jahat yang mereka perbuat.
Pendeknya; orang yang masih
berbuat kejahatan, kenajisan menunjukkan bahwa ia masih hidup jauh dari Allah
sekalipun berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Efesus 2: 1
(2:1) Kamu dahulu sudah mati
karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Yang dahulu hidup jauh dari
Allah banyak melakukan pelanggaran dan banyak melakukan dosa, sedangkan upah
dosa adalah maut.
Efesus 2: 2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya,
karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan
angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami
semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu
daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya
kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
Penyebab-penyebab terjadinya
dosa/pelanggaran.
1. “Mengikuti jalan
dunia ini.”
Menunjukkan
bahwa dunia ini mempunyai arus yang sangat kuat untuk mempengaruhi atau
menghanyutkan dan menenggelamkan kerohanian dari pada anak-anak Tuhan sampai
dibawa pada kematian rohani. Kalau anak Tuhan mengalami kematian rohani, ia
tidak dapat berbuat apa-apa.
2. “Mentaati
penguasa kerajaan angkasa.”
Pertanyaannya;
siapakah mereka yang mentaati penguasa kerajaan angkasa? Jawabnya: yaitu mereka
yang dikuasai oleh roh pendurhakaan.
Mendurhaka =
memberontak atau melawan kepada Allah.
3. “Hidup di dalam
hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.”
Perlu untuk
diketahui;
-
Hidup menurut keinginan daging memikirkan hal-hal yang
dari daging, berarti tidak memikirkan hal-hal yang dari Roh, yaitu perkara di
atas atau perkara rohani, itulah ibadah dan pelayanan.
-
Hidup menurut keinginan daging menunjukkan bahwa ia
berada di bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat berarti mata ganti mata, gigi ganti gigi,
arti rohaninya; kejahatan dibalas kejahatan.
Pendeknya; orang
yang hidup menurut hukum Taurat tidak mengenal belas kasih atau jauh dari kasih
karunia. Itu sebabnya mereka yang berada di bawah hukum Taurat berujung pada
kebinasaan. Hukum Taurat itu tidak menyelamatkan tetapi membinasakan karena
hukum Taurat itu merangsang dosa di dalam anggota-anggota tubuh.
Kemudian, ibadah
Taurat = ibadah lahiriah, berarti; mulut memuliakan Tuhan tetapi hatinya jauh
dari Tuhan = mempersembahkan tubuh jasmaninya kepada Tuhan tetapi manusia
batinnya tidak dipersembahkan kepada Tuhan.
Orang yang semacam ini adalah orang yang tidak
memiliki hikmat dari Tuhan.
Lebih jauh atau lebih rinci
tentang YANG DAHULU HIDUP JAUH DARI ALLAH.
Efesus 2: 11-12
(2:11) Karena itu ingatlah,
bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang
disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya
"sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu
tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam
ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam
dunia.
Yang dahulu hidup jauh dari
Allah, berarti; “Tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak
mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan
dan tanpa Allah di dalam dunia.”
Pendeknya; BINASA, berujung
pada kematian yang kekal.
Efesus 2:13
(2:13) Tetapi sekarang di
dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi
"dekat" oleh darah Kristus.
“Tetapi sekarang di dalam
Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi
"dekat" oleh darah Kristus.”
Saudaraku, dahulu kita berada
dalam kegelapan dosa, kemudian, ditandai dengan dosa / noda kekafiran = tinggal
dalam kegelapan dosa. Tetapi setelah ditebus oleh darah salib Kristus sekarang
kita berada dalam terang, buktinya; kita boleh beribadah dan melayani kepada
Tuhan, semua karena darah salib.
Jadi kalau saya dan saudara
boleh menjalankan ibadah doa penyembahan ini, kemudian, melayani Tuhan di
tengah-tengah ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan, karena darah salib, bukan karena
kebetulan, bukan karena kemampuan, kepintaran, bukan karena apa-apa melainkan
oleh karena darah salib. Sebab itu, ibadah itu seharga dengan setetes darah
Yesus.
Ibrani 10:19
(10:19) Jadi,
saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke
dalam tempat kudus,
Oleh darah Yesus Kristus, sekarang kita berada
di tempat kudus, berani mengambil keputusan untuk beribadah dan melayani Tuhan.
Kemarin, Kevin mendapat telepon dari orangtuanya,
dia diminta pulang ke Siantar / Panambean, alasannya; kalau hidup seperti itu
saja, lebih baik pulang. Keberanian mengambil keputusan untuk menjalankan
ibadah dan pelayanan ini, itu semua oleh karena darah salib Kristus. Kita
berani mengambil suatu keputusan yang mengandung resiko, itu semua karena darah
salib.
Juga saya, mengambil suatu keputusan untuk
mengkhususkan diri kepada Tuhan, itu karena darah salib Kristus, bukan karena
kekuatan saya, kita semua juga demikian, tanpa terkecuali.
Ibrani 10:20
(10:20) karena Ia telah
membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya
sendiri,
“Karena Ia telah membuka
jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya
sendiri.”
Ibrani 9:11-12
(9:11) Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang
baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih
sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, --artinya yang tidak termasuk
ciptaan ini, --
(9:12) dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat
yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi
dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan
yang kekal.
Sebagai imam besar, Yesus telah melintasi
kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang tidak dibuat oleh tangan
manusia. Kemudian, Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam
tempat yang kudus bukan membawa darah domba jantan dan darah Anak Lembu, tetapi
dengan membawa darah-Nya sendiri.
Kita kembali memperhatikan...
Efesus 2:14
(2:14) Karena Dialah
damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah
merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
Ia telah mempersatukan kedua belah pihak, yaitu; pihak
yang jauh dan pihak yang dekat.
Saudaraku, menurut akal pikiran manusia, ini tidak
masuk akal, sebab baik pihak yang jauh maupun pihak yang dekat masing-masing
berada di dalam kelemahannya dan itu merupakan tembok pemisah yang memicu
kepada perseteruan.
Itu sebabnya saya katakan, sebetulnya tidak masuk
akal, karena baik pihak yang jauh baik pihak yang dekat, masing-masing di dalam
kelemahannya.
Yang jauh à bangsa kafir digambarkan
seperti babi yang mandi kembali kekubangannya dan anjing kembali kepada
muntahnya, artinya; kembali mengulangi kesalahan, inilah kelemahan dari pada
bangsa kafir. Kelemahan ini menjadi tembok pemisah yang memicu kepada
perseteruan.
Yang dekat à bangsa Israel (orang
Yahudi).
Kelebihan dari pada bangsa Israel;
Roma 3:1-2
(3:1) Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya
sunat?
(3:2) Banyak sekali, dan
di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman
Allah.
Kelebihannya; kepada bangsa Israel dipercayakan firman
Allah (hukum Allah) dan sunat.
Perlu untuk diketahui: kelebihan bangsa Israel ini
bisa menjadi kelemahan mereka, kalau mereka tidak menghargai kelebihan /
kepercayaan itu sendiri.
Keluaran 19:5-6
(19:5) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku
dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku
sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
(19:6) Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus.
Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
Di gunung Sinai, bangsa Israel telah menerima hukum-hukum
dan perjanjian, menunjukkan bahwa mereka telah dikhususkan bagi Allah, menjadi
suatu kerajaan, bangsa yang kudus dan imam-imam bagi Allah = menjadi harta kesayangan
Allah. Ini adalah kelebihan bangsa Israel dari antara bangsa lain.
Sekaligus Tuhan memberikan petunjuk kepada Musa untuk mendirikan
Tabernakel, itu sudah menjadi satu paket; ada
hukum, ada imam, ada Tabernakel, itulah yang disebut suatu kerajaan. Jadi, suatu
kerajaan; ada wadah itulah Tabernakel, ada hukum dan ada imam. Juga dalam
kenegaraan, suatu bangsa; ada pemerintah, rakyatnya, wadahnya/negaranya, itu
sudah menjadi satu paket yang tidak bisa dipisahkan. Ini adalah kelebihan dari
pada bangsa Israel.
Roma 2:17-20
(2:17) Tetapi, jika kamu menyebut dirimu orang Yahudi dan bersandar
kepada hukum Taurat, bermegah dalam Allah,
(2:18) dan tahu akan kehendak-Nya, dan oleh karena diajar dalam
hukum Taurat, dapat tahu mana yang baik dan mana yang tidak,
(2:19) dan yakin, bahwa engkau adalah penuntun orang buta dan
terang bagi mereka yang di dalam kegelapan,
(2:20) pendidik orang bodoh, dan pengajar orang yang belum
dewasa, karena dalam hukum Taurat engkau memiliki kegenapan segala kepandaian
dan kebenaran.
Kelebihan dari hukum Taurat antara lain:
1.
Tahu akan kehendak-Nya,
berarti; tahu mana yang baik dan mana yang tidak.
2.
Yakin, bahwa Dia adalah
penuntun orang buta dan terang bagi mereka yang di dalam kegelapan.
3.
Pendidik orang bodoh.
4.
Pengajar orang yang belum dewasa.
Itulah kelebihan-kelebihan dari pada hukum Taurat,
jika orang Yahudi hidup di dalamnya, sebab kegenapan segala kepandaian dan
kebenaran adalah; hukum Taurat.
Jadi hukum Taurat itu menjadikan seseorang
berpendidikan dan berpengetahuan dan juga hidup di dalam kebenaran, sehingga
kalau orang Yahudi betul-betul hidup di dalamnya, mereka tau, yakin, pendidik,
pengajar.
Roma 2:21-23
(2:21) Jadi, bagaimanakah engkau yang mengajar orang lain, tidakkah
engkau mengajar dirimu sendiri? Engkau yang mengajar: "Jangan
mencuri," mengapa engkau sendiri mencuri?
(2:22) Engkau yang berkata: "Jangan berzinah," mengapa engkau
sendiri berzinah? Engkau yang jijik akan segala berhala, mengapa engkau sendiri
merampok rumah berhala?
(2:23) Engkau bermegah atas hukum Taurat, mengapa engkau sendiri menghina
Allah dengan melanggar hukum Taurat itu?
Bangsa Israel bermegah atas hukum Taurat, tetapi mereka
menghina Allah, karena tidak hidup di dalam-Nya; orang lain menghujat nama Allah.
Kelebihan bisa menjadi kelemahan kalau tidak hidup di
dalam kelebihan itu.
Kelebihan kita adalah untuk mencatat semua pembukaan
rahasia firman, kalau tidak hidup di dalamnya, sia-sia semua catatan. Firman
Allah yang dicatat/ditulis.
Lebih jauh, betapa bangsa
Israel membiarkan orang lain menghina Allah oleh karena perangai mereka.
Yesaya 52:3-5
(52:3) Sebab beginilah firman TUHAN: Kamu dijual tanpa pembayaran, maka
kamu akan ditebus tanpa pembayaran juga.
(52:4) Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Dahulu umat-Ku berangkat ke
Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, lalu Asyur memeras dia tanpa
alasan.
(52:5) Tetapi sekarang, apakah lagi urusan-Ku di sini? demikianlah
firman TUHAN. Umat-Ku sudah dirampas begitu saja. Mereka yang berkuasa atas dia
memegahkan diri, demikianlah firman TUHAN, dan nama-Ku terus dihujat sepanjang
hari.
Perhatikan kalimat: “Tetapi sekarang, apakah lagi urusan-Ku di sini?” Arti kalimat ini adalah:
Dahulu Tuhan telah membebaskan bangsa Israel dari
perbudakan Mesir dan Firaun, dan dibebaskan dari pemerasan Asyur namun akhirnya
mereka dirampas dan dibawa ke Babel karena nama Tuhan terus menerus dihujat
sepanjang hari oleh karena kekerasan hati mereka.
Oleh karena kekerasan hati, berulang kali mereka
mengulangi kesalahan, mereka memiliki kelebihan hukum Taurat dan Sunat, mereka
bermegah di dalam kelebihan tetapi tidak hidup di dalamnya, sehingga nama Tuhan
dihujat terus sepanjang hari dan akhirnya Tuhan berkata; “apakah lagi urusan-Ku di sini?” maksudnya Tuhan membiarkan bangsa Israel
dirampas, serta semua perkakas-perkakas Tabernakel, oleh Nebukadnezar, juga
Babel.
Babel à tempatnya roh jahat dan
roh najis bersembunyi.
2 Tawarikh 36:11-16
(36:11) Zedekia berumur dua puluh satu tahun pada waktu ia menjadi raja
dan sebelas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem.
(36:12) Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, Allahnya, dan tidak
merendahkan diri di hadapan nabi Yeremia, yang datang membawa pesan TUHAN.
(36:13) Lagipula ia memberontak terhadap raja Nebukadnezar, yang telah
menyuruhnya bersumpah demi Allah. Ia menegarkan tengkuknya dan
mengeraskan hatinya dan tidak berbalik kepada TUHAN, Allah Israel.
(36:14) Juga semua pemimpin di antara para imam dan rakyat berkali-kali
berubah setia dengan mengikuti segala kekejian bangsa-bangsa lain. Rumah yang
dikuduskan TUHAN di Yerusalem itu dinajiskan mereka.
(36:15) Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim
pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada umat-Nya dan tempat
kediaman-Nya.
(36:16) Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina
segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit
terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.
Rehabeam, anak Salomo memerintah atas Israel, ia
melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, sehingga kerajaan itu pecah menjadi dua
bagian; 10 suku itulah yang disebut Israel, 1 suku itulah Yehuda. Raja-raja
Israel terus mengulangi kesalahan dengan kekejian-kekejian bangsa-bangsa lain,
baik raja-raja Yehuda mengulangi kesalahan-kesalahan, sampai menajiskan rumah
Tuhan yang di Yerusalem, namun Tuhan tetap mengirim para nabi-nabi-Nya untuk
membangun menghibur dan menasihati, karena bangsa Israel adalah umat pilihan
Tuhan yang telah dikhususkan bagi Tuhan. Mereka telah menerima perjanjian yaitu
hukum, satu paket dengan Tabernakel dan imam itulah yang disebut suatu
kerajaan. Itu gambaran dari masa sekarang.
Kesalahan Israel dan Yehuda ini adalah gambaran di
masa sekarang, kita juga melakukan kesalahan yang sama dan terus menerus mengulangi
kesalahan, menyakiti hati Tuhan sekalipun telah menerima teguran/nasihat
firman lewat tiga macam ibadah pokok, tetapi terus menerus mengulangi
kesalahan. Tuhan sudah jenuh, Tuhan
sudah bosan karena bangsa Israel terus berulah. Sebetulnya gejala ini sudah
terlihat ketika masih di Padang gurun, terus berulah selama 40 tahun sesuai dengan 1 Korintus 10, di situ kita bisa melihat ulah dari pada bangsa
Israel, sampai di tanah Kanaan terus berulah. Karena menegarkan tengkuknya dan mengeraskan
hatinya.
Ibrani 1:1
(1:1) Setelah pada zaman
dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek
moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
Allah berulang kali dan dengan pelbagai cara berbicara
kepada nenek moyang Israel, dengan perantaraan nabi-nabi. Kalau Allah berulang
kali berfirman kepada bangsa Israel itu menunjukkan bahwa bangsa Isarel
berulang-ulang melakukan kesalahan, karena mereka tegar tengkuk dan keras hati.
-
Tegar tengkuk; tidak mau menundukkan diri di hadapan Tuhan.
-
Kekerasan hati, tidak membiarkan firman
Allah tinggal di dalam hati. Itu kerugian orang yang keras hati.
Keras hati = penyembahan berhala.
2 Tawarikh 36:16
(36:16) Tetapi mereka
mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek
nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga
tidak mungkin lagi pemulihan.
Respon bangsa Israel terhadap utusan-utusan Tuhan: “Menghina segala firman-Nya, dan mengejek
nabi-nabi-Nya” sampai akhirnya bangsa Isarel dibiarkan dirampas oleh Babel
yaitu raja Nebukadnezar.
Tuhan telah melihat bangsa Israel tegar tengku dan
keras hati, Tuhan membiarkan bangsa Israel sesuai dengan kitab Yesaya 52 tadi.
Perhatikan: Kalau saudara masih ada teguran-teguran tetap
bersyukur, jangan sampai Tuhan yang tegur, karena kalau Tuhan yang tegur jauh
lebih sakit, seperti bangsa Israel ketika dirampas di Babel, mereka sangat
menderita sekali.
Kotbah pada hari minggu sangat jelas; wadah itu adalah
Firman Pengajaran Mempelai dalam terang-Nya Tabernakel, di situ kita bisa
menikmati tubuh Yesus yang dikorbankan. Saya tidak menghakimi gereja yang lain,
tetapi yang pasti wadah kita itulah
Firman Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel. Tetapi bangsa Israel dan Yehuda akhirnya dirampas dan raja Nebukadnezar
bermegah atas mereka, semua harta benda di dalam rumah Tuhan, dirampas.
Tuhan sudah percayakan karunia Roh Kudus tetapi
akhirnya dirampas oleh karena roh najis. Nebukadnezar bermegah atas Israel,
atas Yehuda terkhususnya, mereka tegar tengkuk dan keras hati, tidak mau
menundukkan diri, tidak mau menghargai firman Allah, lalu Tuhan bilang; untuk
apa lagi urusan-Ku disini? Habis masa kesabaran Tuhan. Tuhan masih memberi
kesempatan bagi kita malam ini untuk merendahkan diri di bawah kaki salib dan
mengakui segala kekurangan kita. Jangan sampai Tuhan ijinkan dirampas, harta
rohani itulah karunia-karunia Roh Kudus, akan semakin menderita.
Roma 2:23-24
(2:23) Engkau bermegah atas hukum Taurat, mengapa engkau sendiri
menghina Allah dengan melanggar hukum Taurat itu?
(2:24) Seperti ada tertulis: "Sebab oleh karena kamulah nama Allah
dihujat di antara bangsa-bangsa lain."
Bangsa Israel bermegah atas hukum Taurat, tetapi
mereka sendiri menghina Allah dengan melanggar hukum Taurat, dan oleh karena
sikap dan perbuatan bangsa Israel nama Allah dihujat di antara bangsa-bangsa
lain.
Ada lagi kelebihan dari bangsa Israel selain hukum
Taurat yaitu; sunat. Tetapi malam ini tidak ada kesempatan, bantu doa supaya di
minggu yang akan datang saya dapat sampaikan mengenai ini.
Jalan
keluarnya.
Roma 2:28
(2:28) Sebab yang disebut
Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah
sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.
(2:29) Tetapi orang
Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat
di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang
bukan dari manusia, melainkan dari Allah.
Yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah
Yahudi, tetapi Yahudi sejati adalah dia yang tidak nampak ke Yahudiannya. Itu berbicara tentang kebenaran
di dalam hati, artinya: menjalankan ibadah tidak secara lahiriah.
Jadi, jangan bermegah dengan segala hal-hal lahiriah,
bermegalah di dalam Allah supaya kita bersandar kepada hukum Allah. Itu yang
disebut Yahudi sejati, jadi bukan dilihat dari yang lahiriahnya.
Mari kita lihat Yahudi sejati...
1 Korintus 15:7-10
(15:7) Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada
semua rasul.
(15:8) Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga
kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
(15:9) Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku
telah menganiaya Jemaat Allah.
(15:10) Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada
sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia.
Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi
bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Yahudi sejati hidup oleh karena kasih karunia. Kalau
kita hidup oleh karena kasih karunia, maka apapun yang kita perbuat semuanya di
dorong oleh karena kasih karunia itu sendiri. Saya berbuat, karena Tuhan yang
memberi kekuatan, saya memberi karena Tuhan yang memberi kekuatan, ini yang
disebut dengan Yahudi sejati; hidup di dalam kemurahan dan kemurahan menjadi
motor penggerak sehingga kita dimampukan untuk berbuat segala sesuatu yang baik
bagi Tuhan.
Jadi motor penggerak untuk berbuat baik adalah kasih
karunia-Nya.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U.
Sitohang
No comments:
Post a Comment