IBADAH DOA
PENYEMBAHAN, 15 JANUARI 2019
KITAB KOLOSE
(Seri: 39)
Subtema: DOMBA-DOMBA YANG DI SEBELAH KANAN.
Shalom
saudaraku.
Selamat
malam, salam sejahtera dan bahagia memehuhi tempat ini dan kehidupan kita
pribadi lepas pribadi. Kita memohon kepada Tuhan supaya kiranya Tuhan
membukakan firman-Nya bagi kita sekaliannya.
Saya juga
tidak lupa menyapa umat Tuhan, anak-anak Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang
mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live
streaming,
dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita.
Kita segera
memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang
dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 3:1-4
(3:1) Karena
itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di
atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. (3:2) Pikirkanlah
perkara yang di atas, bukan yang di bumi. (3:3) Sebab
kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di
dalam Allah. (3:4) Apabila
Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan
menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Kalau
kita satu di dalam kematian Yesus Kristus maka kita juga satu di dalam
kebangkitan-Nya sampai kelak dipermuliakan bersama dengan Dia.
Berkaitan
dengan itu kita segera memperhatikan injil..
Matius
25:31
(25:31)
"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat
bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta
kemuliaan-Nya.
Apabila
Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya, Ia akan bersemayam di atas tahkta
kemuliaan-Nya.
Matius
25:32-33
(25:32)
Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan
mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari
kambing, (25:33) dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah
kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
Selanjutnya, semua
bangsa akan dikumpulkan dihadapan-Nya untuk mengadakan pemisahan seperti
gembala memisahkan domba dari kambing. Sementara domba ditempatkan di sebelah
kanan-Nya, sedangkan kambing ditempatkan di sebelah kiri-Nya.
Kita akan memperhatikan pengertian
di sebelah kanan..
Matius
25:34
(25:34)
Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari,
hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah
disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
Domba-domba yang di
sebelah kanan sangat diberkati mereka menerima kerajaan yang
telah disediakan bagi mereka
sejak dunia dijadikan. Inilah bagian dari domba-domba yang ditempatkan di
sebelah kanan-Nya.
Pertanyaannya, apa yang telahdiperbuat
oleh domba-domba tersebut?
Matius
25:35-36
(25:35)
Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu
memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; (25:36)
ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu
melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
Di
sini kita perhatikan, pengakuan langsung dari Tuhan kepada domba-domba itu:
1. Ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan.
2. Ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum.
3. Ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan.
4. Ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian.
5. Ketika
Aku sakit, kamu melawat Aku.
6. Ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
Lalu
kita lihat reaksi dari domba-domba yang di sebelah kanan setelah
mendengarkan pernyataan dari Tuhan..
Matius
25:37-39
(25:37)
Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah
kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami
memberi Engkau minum? (25:38) Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai
orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi
Engkau pakaian? (25:39) Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam
penjara dan kami mengunjungi Engkau?
Domba-domba itu berkata; “ ...bilamanakah
kami melihat Engkau...” Kalimat ini mengandung arti bahwa domba-domba di
sebelah kanan itu tidak merasa melakukan semua itu sesuai dengan yang dikatakan
oleh Tuhan.
Pengertian
lain dari “ ...bilamanakah kami melihat Engkau...” adalah; kapan kami melihat Engkau dalam keadaan lapar
lalu kami memberi Engkau
makan, kapan kami melhat Engkau
haus lalu kami memberi Engkau
minum dan seterusnya …
Matius
25:40
(25:40)
Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala
sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina
ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Tuhan
berkata; “ ...segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari
saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku...”
Maka
Melakukan segala sesuatu kepada seorang paling hina = melakukan untuk
Tuhan.
Matius
6:3
(6:3)
Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa
yang diperbuat tangan kananmu.
Pemberian
tangan kanan jangan diketahui oleh tangan kiri. Hal semacam inilah yang dilakukan oleh domba-domba.
Matius
6:4
(6:4)
Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang
melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Pemberian
dengan cara yang tersembunyi akan dibalaskan dari tempat yang tersembunyi pula
oleh Bapa di Sorga.
Jadi
tanpa disadari apa yang dilakukan oleh domba-domba di sebelah kanan kepada
salah seorang yang paling hina sama dengan melakukannya kepada Tuhan. Maka di
dalam injil Matius 6:3; pemberian tangan kanan jangan diketahui oleh
tangan kiri, lalu pada ayat 4; pemberian dengan cara tersembunyi akan
dibalaskan dari tempat yang tersembunyi pula oleh Bapa di Sorga.
Matius
6:2
(6:2)
Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu,
seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di
lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
mereka sudah mendapat upahnya.
Saudaraku,
jangan mencanangkan pemberian untuk dilihat oleh orang lain sebab sesungguhnya
mereka sudah mendapatkan upahnya yaitu dari orang yang melihat itu sendiri.
Inilah
kebenaran menurut hukum taurat, kebenaran semacam ini tidak berkenan kepada
Tuhan. Yang Tuhan mau pemberian tangan kanan tidak diketahui tangan kiri
seperti yang diperbuat oleh domba-domba yang ditempatkan di sebelah kanan.
Kita
akan melihat persamaannya di dalam injil..
Matius
5:38
(5:38)
Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
Kebenaran
menurut hukum Taurat yaitu “mata ganti mata dan gigi ganti gigi” Artinya; kejahatan dibalas
dengan kejahatan.
Matius
5:39
(5:39)
Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat
kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya
pipi kirimu.
Sedangkan
kebenaran menurut pengalaman salib adalah
kejahatan tidak boleh dibalas dengan kejahatan melainkan apabila pipi kanan
ditampar maka berilah juga kepadanya pipi kiri.
Saudaraku,
kebenaran semacam ini hanya Tuhan yang tahu sedangkan kebenaran menurut hukum
taurat semuanya diperlihatkan untuk manusia. Pendeknya; hanya manusia yang
tahu.
Matius
25:37
(25:37)
Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah
kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami
memberi Engkau minum?
Saudaraku,
pengalaman salib itulah yang membenarkan manusia. Berarti; mengikut Tuhan tidak
boleh menolak sengsa salib dan aniaya karena firman. Sebab kebenaran yang dari
salib Tuhan yang tahu, Tuhan yang melihat dari tempat yang tinggi, tetapi
kebenaran yang diperlihatkan untuk
manusia, manusia yang melihat dan manusia yang tahu.
Matius
16:24-25
(16:24)
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau
mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
(16:25) Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan
kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan
memperolehnya.
Sekarang
kita akan melihat syarat-syarat mengikut Tuhan, antara lain;
1. Menyangkal dirinya.
2. Memikul salibnya.
3. Mengikut Tuhan.
Persamaannya
rela kehilangan nyawa untuk memperoleh hidup kekal.
Sekarang
kita akan ikuti pengertian-pengertian dari hal di atas.
Tentang:MENYANGKAL
DIRINYA.
Artinya;
tidak mengakui kelebihan-kelebihan yang tedapat di dalam diri, sama artinya tidak
bermegah.
Filipi
2:5-8
(2:5)
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang
terdapat juga dalam Kristus Yesus, (2:6) yang walaupun dalam rupa Allah,
tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan, (2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya
sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan
manusia. (2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Saudaraku,
tidak mempertahankan hak-Nya sebagai milik yang harus dipertahankan melainkan
mengosongkan diri-Nya
sendiri, sama artinya menyangkal diri.
Kelebihan
menyangkal diri (tidak bermegah):
1. Mengambil rupa seorang hamba.
2. Menjadi manusia dalam keadaan merendahkan diri.
Inilah
kelebihan orang yang menyangkal dirinya.
Sebaliknya
kalau seseorang suka bermegah, dia tidak dapat mengambil rupa seorang hamba
sekalipun dia berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan dan dia tidak akan
menjadi manusia dalam keadaan merendahkan diri, melainkan menjadi pribadi orang
yang sombong. Memang orang yang sombong
suka memegahkan diri, dengan kelebihan-kelebihannya.
Yang
Pertama: RUPA SEORANG HAMBA.
Titus
2:9-10
(2:9)
Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan
kepada mereka, jangan membantah, (2:10) jangan curang, tetapi
hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam
segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.
Seorang
hamba hendaklah “taat
kepada tuannya”. Inilah rupa dari seorang hamba.
Tanda
ketaatan seorang hamba:
a. Jangan membantah.
Banyak perkara yang Tuhan nyatakan di tengah-tengah ibadah dan
pelayanan ini, kalau itu memang kehendak Tuhan jangan dibantah.
b. Jangan curang.
Berarti; hendaklah berlaku adil dan jujur dihadapan tuannya.
Banyak diantara kita menghabiskan
waktunya untuk perkara-perkara daging, tetapi untuk pekerjaan Tuhan, dia
tidak perduli.
Maka dari tempat ini saya himbau, imam-imam yang sudah melayani
Tuhan, jangan berlaku curang, maksudnya,
jangan mengahabiskan waktu untuk daging, tetapi waktu untuk
pekerjaan Tuhan sedikit =
itu curang.
Sebaliknya, seorang hamba
hendaklah:
a. Tulus.
Berarti; bekerja dari hati bukan karena sebuah aturan. Kalau seorang hamba
(imam-imam) melayani dengan ketulusan, berarti dia bekerja untuk Tuhan dari
hatinya, bukan karena sebuah aturan. Beda dengan orang dunia, kalau bekerja
sesuai dengan aturannya, misalnya masuk jam delapan, pulang jam empat sore, itu
sebuah aturan, tetapi kalau di dalam Tuhan maka dia harus bekerja dari hatinya
bukan karena sebuah aturan.
b. Setia.
Berarti bertanggung jawab. Tandanya; tidak lalai dalam pekerjaan
Tuhan dan tidak suka menunda-nunda untuk melakukan kebenaran. Dengan demikian,
seorang hamba dalam segala hal dapat memuliakan ajaran Allah.
Yang
Kedua: DALAM KEADAAN MERENDAHKAN DIRINYA.
Yohanes
3:28,30
(3:28)
Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan
Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. (3:30) Ia harus
makin besar, tetapi aku harus makin kecil.
Pada
ayat 28, Yohanes berkata; “Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk
mendahului-Nya.”
Sedangkan
pada ayat 30 Yohanes berkata; “Ia harus makin besar, tetapi aku harus
makin kecil.”
Maka
kesimpulan dari ayat 28 dan 30; Yohanes
Pembaptis telah merendahkan dirinya dihadapan Tuhan.
Lebih
jauh kita memperhatikan Yohanes Pembaptis di dalam..
Yohanes
1:19-20
(1:19)
Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus
beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia:
"Siapakah engkau?" (1:20) Ia mengaku dan tidak berdusta,
katanya: "Aku bukan Mesias."
Imam-imam dan orang-orang diutus Lewi
untuk menanyakan tentang Yohanes
Pembaptis yang sebenarnya,
lalu Yohanes Pembaptis mengaku dan tidak berdusta katanya; "...Aku
bukan Mesias..."
Yohanes
1:21-22
(1:21)
Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau?
Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan
datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!" (1:22) Maka kata
mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada
mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?" (1:23)
Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun:
Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."
Jawab
Yohanes Pembaptis kepada utusan-utusan (imam-imam dan orang-orang Lewi) dari Yerusalem; "...Akulah
suara orang yang berseru-seru di padang gurun...” Artinya; Yohanes
Pembaptis adalah pribadi yang rendah hati, mau merendahkan dirinya dihadapan
Tuhan. Tanda kerendahan hati, dari Yohandes
pembaptis, adalah: lebih mengutamakan untuk
menyuarakan Firman Tuhan dari pada menonjolkan dirinya dihadapan utusan-utusan
orang-orang Yahudi.
Saudaraku,
kalau kita melayani Tuhan dalam keadaan rendah hati maka firman Tuhan itu
tergenapi di dalam kehidupan kita masing-masing. Sama seperti pribadi Yohanes
Pembaptis, nubuatan Yesaya tergenapi di dalam kehidupannya. Bagi Yohanes
pembaptis yang terpenting adalah menyuarakan firman Tuhan, itu tanda kerendahan
hati dari seorang hamba Tuhan.
Tentang:
MEMIKUL SALIBNYA.
Memikul
salibnya artinya memikul tanggung jawab yang
Tuhan percayakan.
Matius
11:28-29
(11:28)
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku
akan memberi kelegaan kepadamu.
(11:29)
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut
dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Setiap
hamba Tuhan (imam-imam) yang mau memikul salibnya/bertanggung jawab terhadap
pekerjaan Tuhan:
- Memberi kelegaan terhadap yang letih lesu dan berbeban berat.
- Ia dapat memberikan
ketenangan terhadapn jiwa orang lain.
Kalau saya memikul
tanggung jawab saya sebagai seorang suami, menghormati nikah = dapat memberi ketenangan terhadap istri.
Sebaliknya, kalau istri dapat memikul tanggung jawabnya, dia dapat menenangkan
jiwa suaminya. Juga satu dengan yang lain,
kalau kita sama-sama memikul tanggung jawab yang Tuhan percayakan maka, yang letih lesu dan berbeban berat
mendapat ketenangan dan kelegaan.
Tentang:
MENGIKUT TUHAN.
Yohanes
12:24
(12:24) Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati,
ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
(12:25) Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan
kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini,
ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. (12:26) Barangsiapa
melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun
pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Saudaraku, mengikut Tuhan berarti; “dimana Tuhan berada di situpun seorang pelayan Tuhan berada”
Pendeknya; mengikut Tuhan sama artinya melayani
Tuhan.
Lihat seorang pelayan Tuhan di dalam melayani Tuhan
dalam..
Wahyu 1:5-6
(1:5)
dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara
orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi
kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--
(1:6)
dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi
Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.
Amin.
Setelah ditebus oleh
darah Yesus selanjutnya Tuhan menjadikan kita sebagai suatu kerajaan, menjadi
imam-imam bagi Allah Bapa-Nya karena bagi Dialah kemulian dan kuasa sampai
selama-lamanya.
Wahyu 5:10
(5:10)
Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi
imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di
bumi."
Membuat mereka menjadi suatu kerajaan dan imam-imam
bagi Allah kita dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi. Berarti; terlepas
dari perhambaan dosa. Inilah kelebihan dari orang-orang yang melayani
Tuhan.
Mengikut Tuhan, berarti dimana Tuhan berada di situpun seorang pelayan
berada. Berarti; mengikut Tuhan sama artinya dengan melayani Tuhan, bebas dari perhambaan dosa.
Matius 19:27-28
(19:27)
Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah
meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami
peroleh?" (19:28) Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia
bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga
di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
Perhatikan kalimat; “apabila Anak Manusia
bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk
juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.”
Inilah upah mengikut Tuhan yaitu duduk di atas dua
belas takhta untuk menghakimi dua belas suku Israel sama artinya menghakimi
dosa (dosa tidak berkuasa lagi).
Yesus adalah Raja di atas segala raja, tetapi oleh
pengurapan-Nya Tuhan jadikan kita raja-raja kecil untuk menghakimi dosa.
Matius 19:29
(19:29)
Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya
laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya,
akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.
Orang yang mengikut Tuhan berarti; meninggalkan
segala sesuatunya. Antara lain;
1. Rumahnya -> Penyangkalan terhadap diri sendiri.
2. Saudara laki-laki / perempuan -> Daging yang
sudah dimatikan.
3. Bapa atau ibunya (orang tua) -> Kutuk nenek moyang terputus.
4. Anak-anak -> Beban dosa.
5. Ladangnya -> Perkara lahiria / kegiatan duniawi.
Itulah orang yang mengikut Tuhan harus meninggalkan
segala miliknya maka pada saat Anak Manusia bersemayam di atas takhta
kemulian-Nya, kita juga turut dipermuliakan bersama-sama dengan Dia sekaligus
menghakimi dua belas suku Israel, berarti; dosa tidak berkuasa lagi. Amin
TUHAN
YESUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI KITA
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U.
Sitohang
No comments:
Post a Comment