IBADAH KAUM MUDA
REMAJA, 19 JANUARI 2019
STUDY YUSUF
(Seri: 151)
Subtema: BINATANG BUAS DAN
SUMUR KOSONG.
Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, oleh karena
kemurahan hati Tuhan kita dihimpunkan di dalam
rumah Tuhan lewat Ibadah Pemuda Remaja, semua oleh karena kemurahan Tuhan.
Saya juga tidak lupa menyapa umat Tuhan, anak-anak Tuhan, pemuda remaja,
bahkan hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan,
dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya.
Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda
Remaja dari Kejadian 41:50-52.
Kejadian 41:50-52
(41:50) Sebelum
datang tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang
dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam di On. (41:51) Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya
itu, sebab katanya: "Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada
kesukaranku dan kepada rumah bapaku."
(41:52) Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab
katanya: "Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri
kesengsaraanku."
Sebelum datang tujuh tahun
kelaparan, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak. Laki-laki yang sulung bernama Manasye, sedangkan yang kedua bernama Efraim.
Selanjutnya kita akan memperhatikan arti rohani kedua nama anak laki-laki
Yusuf, dimulai dari anak yang sulung yaitu: Manasye.
Manasye artinya; Allah membuat
Yusuf lupa sama sekali kepada dua perkara, yaitu:
1. Yusuf lupa kepada
kesukarannya.
2. Yusuf lupa kepada rumah bapanya.
KETERANGAN: YUSUF
LUPA KEPADA KESUKARANNYA.
Kesukaran Yusuf pada masa mudanya terbagi atas tiga fase.
Fase pertama: SAAT YUSUF BERSAMA-SAMA DENGAN SAUDARA-SAUDARANYA.
Kisah itu ditulis di dalam Kejadian 37 yang dibagi atas:
a. Kejadian 37:1-11 : Yusuf dibenci oleh saudara-saudaranya.
b. Kejadaian 37:12-36: Yusuf dijual ke tanah Mesir.
Sekarang kita akan melihat,
Kejadian 37:18
(37:18) Dari jauh
ia telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka
telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya.
Saudara-saudara Yusuf bermufakat mencari daya upaya untuk membunuh Yusuf.
Saudara-saudara Yusuf adalah gambaran dari gembala-gembala yang tidak
memiliki kasih, dengan lain kata; krisis kasih.
Saudaraku, kalau kehidupan muda remaja krisis kasih maka dia akan selalu
berusaha untuk mencari kesalahan orang lain, selalu berusaha untuk mencari
kekurangan orang lain, persis seperti saudara-saudara Yusuf berusaha mencari
daya upaya untuk membunuh Yusuf.
Kejadian 37:3-4
(37:3) Israel
lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab
Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah
yang maha indah bagi dia. (37:4) Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya
lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya
dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain. Pendeknya;
kasih Yakub lebih besar kepada Yusuf dari pada anak-anaknya yang lain.
Saudaraku, kalau memiliki kasih yang lebih besar maka kejahatan dan
kebencian akan lebih kecil. Sebaliknya, kalau memiliki kasih yang lebih kecil
di dalam diri seseorang maka kejahatan dan kebencian di dalam dirinya yang akan
lebih besar, seperti halnya Yakub lebih mengasihi Yusuf dari anak-anaknya yang
lain. Jadi kasihnya Yakub itu lebih besar kepada Yusuf dari pada
saudara-saudaranya.
Kejadain 37:19-20
(37:19) Kata
mereka seorang kepada yang lain: "Lihat, tukang mimpi kita itu datang!
(37:20) Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita
lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang
buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya
itu!"
Saudaraku, di sini kita
perhatikan; saudara-saudara Yusuf berkata satu dengan yang lain; “...Lihat, tukang mimpi kita itu datang!...”
Kemudian pada ayat 20 mereka berkata; “...Marilah
kita bunuh Dia...”
Kesimpulannya; hanya karena mimpi saja saudara-saudara Yusuf berusaha
untuk membunuh Yusuf, adik mereka sendiri.
Yeremia 23:28
(23:28) Nabi yang
beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi
yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah
sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.
Saudaraku, nabi yang beroleh mimpi dan beroleh firman Tuhan harus
menceritakannya dengan benar.
Demikianlah Yusuf terhadap saudara-saudaranya. Dia beroleh mimpi dan dia
menceritakan mimpi itu dengan benar, tetapi hanya karena mimpi itu
saduara-saudara Yusuf berusaha untuk membunuh Yusuf. Padahal dalam Yeremia 23:28 telah dikatakan bahwa
nabi yang beroleh mimpi dan yang beroleh firman Tuhan harus menceritakannya
dengan benar. Berarti firman Tuhan yang kita terima tidak boleh ditahan-tahan
atau dikurang-kurangkan atau tidak boleh dilebih-lebihkan dan ditambah-tambahkan.
Pendeknya; Yusuf tampil untuk
membawa pangajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Saudaraku, Yusuf adalah pribadi yang jujur sehingga kepadanya Tuhan
percayakan pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel. Semakin kita jujur,
semakin kita tampil apa adanya dihadapan Tuhan maka Tuhan akan semakin bukakan
rahasia firman-Nya.
Maka jelas, di sini Yusuf adalah seorang pribadi yang jujur sehingga Tuhan
percayakan kepadanya Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Jadi
Pengajaran Mempelai ini ada dalam terangnya Tabernakel, sebaliknya Pengajaran
Tabernakel ini ada dalam terangnya Mempelai yaitu; berselubungkan
matahari, bulan di bawah kaki, dan bermahkotakan dua belas bintang di atas
kepala.
Jadi hanya kepada orang yang jujur saja Tuhan mempercayakan Pengajaran
Mempelai dan Pengajaran Tabernakel.
Saudaraku, ukuran untuk menjadi Mempelai adalah terwujudnya Tabernakel
atau terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna itulah Mempelai Wanita
Tuhan, sebaliknya ukuran dari Pengajaran Tabernakel adalah Pengajaran Mempelai.
Jadi dua pengajaran ini adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Tabernakel sendiri terdiri dari tiga daerah;
Yang Pertama: DAERAH HALAMAN.
Ini berbicara tentang IMAN. Praktek iman sesuai dengan dua alat yang ada
di halaman, antara lain:
1. Mezbah Korban Bakaran -> Pertobatan.
Tanda orang bertobat; berhenti berbuat dosa
dan tidak mengulanginya lagi.
2. Kolam Pembasuhan Tembaga -> Babtisan
Air.
Tanda di dalam pengalaman kematian dan
pengalaman kebangkitan Yesus Kristus.
Jadi berhenti berbuat dosa, kemudian satu di
dalam kematian dan satu di dalam kebangkitan Tuhan Yesus Kristus itulah iman.
Yang Kedua: DAERAH RUANGAN SUCI.
Ini berbicara tentang PENGHARAPAN. Prakteknya sesuai dengan tiga alat yang
ada di dalam Ruangan Suci, antara lain:
1. Meja Roti Sajian ->
Persekutuan dengan firman Allah
serta persekutuan dengan tubuh dan darah Yesus Kristus lewat Ibadah Pendalaman Alkitab. Itu sebabnya
dalam setiap Ibadah Pendalaman Alkitab senantiasa disertai dengan Perjamuan
Suci.
2. Pelita Emas ->
Persekutuan dengan Roh El-Kudus
lewat Ibadah Raya Minggu yaitu
kehidupan yang diurapi menjadi terang dan menjadi kesaksian.
3. Mezbah Dupa -> Persekutuan dengan kasih Allah lewat Ibadah Doa Penyembahan.
Inilah tiga praktek di dalam pengharapan kepada Tuhan.
Jadi ada persekutuan dengan firman Allah, ada persekutuan dengan Roh Allah, ada persekutuan dengan kasih Allah.
Yang Ketiga: DAERAH RUANGAN MAHA SUCI.
Ini berbicara tentang KASIH. Prakteknya sesuai dengan alat yang ada di
dalamnya yaitu Tabut Perjanjian.
Jadi Tabut Perjanjian ini adalah alat yang paling utama dari semua
peralatan, dan perabotan-perabotan yang ada di dalam Tabernakel.
Tabut perjanjian terdiri dari dua bagian yaitu:
a. Peti/tabut -> Mempelai wanita Tuhan.
b. Tutup Pendamaian dengan
dua kerub -> Allah trinitas yaitu Tuhan Yesus Kristus sebagai Mempelai
Pria Sorga.
Adapun arti rohani
dari Tabut Pejanjian adalah:
1. Takhta
Allah.
2. Hubungan
nikah antara Kristus sebagai mempelai Pria dengan sidang jemaat sebagai
Mempelai Wanita.
Jadi jelas, ukuran untuk menjadi Mempelai Wanita adalah Tabernakel,
dimulai dari HALAMAN; berbicara tentang IMAN, kemudian meningkat berada di
daerah kedua itulah RUANGAN SUCI yaitu; PENGHARAPAN, kemudian meningkat lagi
berada pada RUANGAN MAHA SUCI; berbicara tentang hubungan nikah antara gereja
Tuhan sebagai Mempelai Wanita dan Kristus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga berdasarkan KASIH.
Jadi tidak bisa dipungkiri yaitu ukuran
untuk menjadi Mempelai adalah Tabernakel yaitu terwujudnya pembangunan
tubuh Kristus yang sempurna, dimulai dari daerah Halaman, Ruangan Suci, sampai
pada berada dalam Ruangan Maha Suci, itu berbicara tentang hubungan nikah,
hubungan mempelai.
Kita kembali membaca..
Yeremia 23:29
(23:29) Bukankah
firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang
menghancurkan bukit batu?
Saudaraku, Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel diumpamakan
seperti:
1. Api berarti HIDUP.
2. Palu berarti KUAT.
Ibrani 4:12
(4:12) Sebab
firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua
manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan
sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Firman Allah itu HIDUP dan KUAT. Maksudnya; Firman Allah itu lebih tajam dari pedang bermata dua manapun.
Bukti bahwa firman Allah itu hidup dan kuat? Ia menusuk amat dalam, artinya; berkuasa memisahkan tiga
perkara yang tidak bisa ditembusi oleh apapun (mata manusia) yaitu:
1. Jiwa
dan Roh.
2. Sum-sum dan sendi-sendi.
3. Sanggup membedakan
pertimbangan dan pikiran hati.
Saudaraku, tiga perkara tersebut tidak dapat dilihat oleh mata manusia,
tetapi Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel hidup dan kuat. Buktinya;
dia menusuk amat dalam, berkuasa menyucikan dosa yang tidak dapat disucikan
oleh mata manusia.
1. Memisahkan jiwa dan Roh berarti; membuat
kita menjadi manusia yang rohani.
2. Memisahkan sum-sum dan sendi-sendi
berarti; melepaskan kita dari dosa yang disembunyikan.
3. Membedakan pertimbangan dan pikiran hati
manusia artinya; pertimbangan dan pikiran hati menjadi sama dengan
pertimbangan dan pikiran hati yang terdapat di dalam Kristus Yesus.
Jadi tiga perkara ini tidak bisa dilihat
oleh mata manusia, tetapi firman Allah hidup dan kuat, itulah Pengajaran Mempelai
dalam terangnya Tabernakel,
mampu menyusuri sampai kehidupan yang terdalam.
Kemudian kegunaan dari firman Allah yang hidup dan kuat adalah untuk…
Yeremia 23:28
(23:28) Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya
itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan
benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman
TUHAN.
Jadi Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel hidup dan kuat berguna untuk memisahkan gandum dari jerami.
- Gandum -> Kehidupan yang penuh dengan firman Allah.
- Jerami -> Kehidupan yang
tanpa persekutuan dengan firman Allah.
Ibrani 4:13
(4:13) Dan tidak
ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang
dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan
pertanggungan jawab.
Tidak ada suatu makhlukpun
yang tersembunyi di hadapan Tuhan sebab segala sesuatu terbuka di mata Tuhan
maka setiap orang harus memberikan pertanggungan jawab kepada Tuhan.
Mengapa Tuhan berkata seperti itu? Karena Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel
hidup dan kuat. Apa buktinya? Menusuk amat dalam, artinya; berkuasa menyucikan
dosa yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia.
Maka korelasi ayat 12 dan ayat 13 adalah tidak ada suatu makhluk
yang tersembunyi dihadapan Tuhan/tidak ada suatu dosa yang tersembunyi
dihadapan Tuhan, baik di dalam jiwa dan roh, baik di dalam sum-sum dan
sendi-sendi, maupun dalam pertimbangan dan pikiran hati manusia.
Maka selanjutnya, setiap orang harus memberikan pertanggungan jawab
dihadapan Tuhan. Demikian juga firman yang kita terima ini akan kita
pertanggung jawabkan kepada Tuhan sejauh mana kita hidup di dalam firman dan
firman hidup di dalam kehidupan kita.
Pendeknya, kita tidak bisa menutup-nutupi dosa, semuanya terbuka di mata Tuhan.
Matius 3:12
(3:12) Alat
penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan
gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam
api yang tidak terpadamkan."
Gandum dikumpulkan di dalam lumbung sedangkan debu jerami dibakar dalam
api yang bernyala-nyala.
Jadi jelas setiap orang akan memberikan pertanggunganjawab kepada Tuhan kelak.
Sebab itu kita patut bersyukur kepada Tuhan, sebab Tuhan memberikan
kesempatan, Tuhan memberikan kesehatan, Tuhan memberikan kemauan yang dari
Tuhan sehingga kita bisa mengadakan Ibadah Pemuda Remaja ditengah-tengahnya
firman Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel kita terima.
Kejadian 37:19
(37:19) Kata
mereka seorang kepada yang lain: "Lihat, tukang mimpi kita itu datang!
Saudara-saudara Yusuf berkata; “...Lihat
tukang mimpi kita itu datang...”
Saudaraku, banyak orang Kristen salah paham terhadap Pengajaran Mempelai
dan Pengajaran Tabernakel sebab Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel
itu hidup dan kuat. Artinya; berkuasa untuk mengadakan penyucian terhadap dosa,
sekalipun dosa itu disembunyikan amat dalam.
Kebanyakan orang Kristen tidak mau dosanya disinggung, tidak mau kejahatannya disinggung, tidak mau disinggung kenajisannya sehingga mereka sering salah paham
terhadap Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel.
Ketika dosa kejahatan dan dosa kenajisan disucikan mereka tidak suka
sehingga persis seperti saudara-saudara Yusuf, mereka berkata; “...Lihat tukang mimpi kita itu datang.
Sekarang, marilah kita bunuh dia...”
Saudaraku, kalau Yusuf bermimpi itu bukan kemauan dari Yusuf, karena mimpi itu dari Tuhan. Demikian juga saya, harus menyampaikan
firman Tuhan dalam Pengajaran Tabernakel sesuai dengan maunya Tuhan sekalipun
pemuda remaja banyak yang salah paham,
tetapi seorang hamba Tuhan yang jujur harus menyampaikan Pengajaran
Mempelai dalam terangnya Tabernakel dengan benar, apapun resikonya.
Kejadian 37:20
(37:20) Sekarang,
marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu
kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat
nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu!"
Di sini kita melihat Yusuf bermimpi dua kali.
Mimpi yang pertama : Satu ikat berkas gandum milik Yusuf tegak berdiri (Kejadian 37:7).
Mimpi yang pertama ini kaitannya dengan Raja (Kejadian 37:8).
Mimpi yang kedua : Tampak matahari, bulan, dan sebelas bintang sujud menyembah kepada
Yusuf.
Maka kesimpulan dari kedua mimpi tersebut adalah pesta nikah Anak Domba. Berarti mereka (saudara-saudara Yusuf)
berusaha menggagalkan rencana Allah yang besar yaitu pesta nikah Anak Domba.
Wahyu 19:6-7
(19:6) Lalu aku
mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan
seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah
kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita
bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak
Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Di sini kita melihat, ketika Yesus datang pada kali yang kedua, Dia akan
tampil sebagai Raja dan Pengantin Laki-laki. Jadi pembangunan
tubuh Kristus yang sempurna itu adalah rencana Allah yang besar. Itu sebabnya
tadi, saudara-saudara Yusuf berkata; “mari kita bunuh Dia
lalu kita lempar ke sumur, nanti kita katakan kepada ayah kita bahwa dia telah
dimakan oleh binatang buas.”
Adapun kedua mimpi Yusuf itu;
1. Satu ikat berkas gandum milik Yusuf
tegak berdiri kaitannya dengan raja.
2. Tampaklah matahari, bulan, dan sebelas
bintang sujud menyembah kepada Yusuf kaitannya dengan Mempelai Pria Sorga.
Maka kalau kita melihat tiga benda penerang ini di dalam Wahyu 12:1, itu sudah menjadi milik
gereja Tuhan yang sempurna itulah Mempelai Wanita Tuhan.
Maka kalau kita melihat dalam Wahyu
19:6-7; kedatangan Yesus kembali untuk kedua kalinya, Dia akan tampil
sebagai Raja dan sebagai Pengantin Laki-laki.
Inilah rencana Allah yang besar yang berusaha digagalkan oleh setan, sebab
itu saudara-saudara Yusuf berkata; “...Mari,
apa jadinya nanti mimpinya itu...”
PRAKTEK MENGAGALKAN RENCANA ALLAH (PESTA NIKAH ANAK DOMBA)
Kejadian 37:20
(37:20) Rencana
saudara-saudara Yusuf; setelah dibunuh selanjutnya dilemparkan ke dalam
sumur lalu mereka akan mengatakan kepada Yakub seekor binatang buas
telah menerkamnya. Inilah prakteknya.
Kesimpulannya; ada dua praktek setan untuk menggagalkan pesta nikah Anak
Domba:
1. Sumur.
2. Binatang
buas.
Kedua hal ini adalah alat setan untuk mengagalkan pesta nikah
Anak Domba.
Marilah kita ikuti dua hal ini satu persatu,
Tentang: SUMUR.
Kejadian 37:24
(37:24) Dan mereka
membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak
berair.
Adapun keadaan sumur itu; sumur itu kosong dan tidak
berair, berarti sumur kering.
2 Petrus 2:17
(2:17) Guru-guru
palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti
kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan
yang paling dahsyat.
Guru-guru palsu sama seperti mata air yang kering, dengan kata lain sumur kosong.
Kalau malam ini kita berada di dalam sumur penggembalaan, lalu dari dalam
sumur ini kita bisa minum, kita bisa memuaskan rasa dahaga kita dan kita bisa
menikmati air dari sumur penggembalaan ini dengan limpah ruah, itu merupakan
kemurahan hati Tuhan. Tetapi guru-guru palsu sama seperti sumur kosong,
kering-kering.
Maka kalau terjadi pembukaan rahasia firman dalam setiap pertemuan ibadah,
termasuk pertemuan Ibadah Pemuda Remaja, itu kemurahan Tuhan supaya rencana Allah
yang besar ini terlaksana
yaitu; terbentuknya tubuh Kristus yang sempurna, menjadi
Mempelai Wanita Tuhan, sebab
ketika Yesus datang kembali untuk kali yang kedua, Dia akan
tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria sorga.
Mari kita melihat ciri-ciri sumur
kering…
2 Petrus 2:1-3
(2:1) Sebagaimana
nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula
di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan
pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan
menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera
mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. (2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang
dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat. (2:3) Dan karena
serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan
ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu
hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.
Ciri-ciri guru-guru
palsu: memasukkan pengajaran-pengajaran
sesat, yaitu; menyampaikan satu dua ayat firman Tuhan lalu ditambahkan
dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, dan
takhayul-takhayul. Itulah
keadaan dari sumur kosong, tidak berarair, kering-kering.
Maka supaya terlihat berair, dia harus tambahkan cerita isapan jempol, dia
harus tambahkan dongeng nenek-nenek tua, harus menceritakan dunia ini dan lain
sebagainya, namun sebetulnya dia adalah guru-guru palsu, sumur kosong, tidak
berair, kering-kering. Pendeknya,
guru-guru palsu tidak mampu memberi kepuasan dalam setiap ibadah.
Jadi jangan bangga melihat suatu kotbah yang disampaikan satu dua ayat
lalu ditambahkan dengan cerita isapan jempol, itu ajaran yang menyesatkan dan membinasakan.
Yudas 1:16
(1:16) Mereka itu
orang-orang yang menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, hidup menuruti
hawa nafsunya, tetapi mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang
bukan-bukan dan mereka menjilat orang untuk mendapat keuntungan.
Guru-guru palsu (nabi-nabi palsu) hidup menurut hawa nafsu, mereka
menyangkal salib Kristus yang menebus dosa mereka. Pertanyaannya, apa tandanya mereka menyangkal salib? Jawabnya ialah; Mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan = firman yang ditambahkan/menyampaikan firman Tuhan dengan satu dua ayat
lalu ditambahkan dengan cerita-cerita isapan jempol. Tujuannya; menjilat orang untuk mencari keuntungan
berarti sama dengan 2 Petrus 2:2-3.
Kemudian, mereka hidup menurut hawa nafsu sehingga mereka menyangkal salib yang
menebus dosa mereka. Mengapa mereka melakukan itu? Karena mereka adalah
guru-guru palsu, menyampaikan firman Tuhan yang ditambahkan dengan jalan itu
mereka mendapatkan keuntungan karena mereka adalah penjilat. Sehingga nanti
akan banyak orang yang menghujat kebenaran dan menyebabkan kebinasaan.
Itulah sumur kosong, guru-guru palsu, menyampaikan firman yang
ditambahkan, itu ajaran yang menyesatkan, jadi jangan bangga dan
mengagung-agungkan seorang hamba Tuhan karena pandai bercerita, karena pandai
melucu (guyon-guyon) dan lain sebagainya. Tetapi berbahagialah hai pemuda remaja jika seorang
hamba Tuhan menegakkan salib di tengah penggembalaan, perhimpunan ibadah dan
pelayanan.
Sebab Yesus bekata; “Akulah jalan
dan kebenaran dan hidup.” Jadi salib adalah jalan dan kebenaran dan hidup.
Akibat sumur kosong..
Yeremia 14:1-4
(14:1) Firman
TUHAN yang datang kepada Yeremia mengenai musim kering. (14:2) Yehuda
berkabung, pintu-pintu gerbangnya rebah dan dengan sedih terhantar di tanah;
jeritan Yerusalem naik ke atas. (14:3) Pembesar-pembesarnya menyuruh pelayan-pelayannya mencari
air; mereka sampai ke sumur-sumur, tetapi tidak menemukan air, sehingga mereka
pulang dengan kendi-kendi kosong. Mereka malu, mukanya menjadi merah,
sampai mereka menyelubungi kepala mereka. (14:4) Pekerjaan di ladang sudah terhenti, sebab hujan tiada
turun di negeri, maka petani-petani merasa kecewa dan menyelubungi
kepala mereka.
Akibat dari sumur
kosong (kering):
1. Kendi-kendi menjadi kosong.
Kalau hati ini tidak penuh dengan firman Allah maka akibatnya mereka menjadi malu.
Malu -> Perbuatan-perbuatan dosa yang
memalukan.
Ayo, biarlah hati kita (kendi-kendi) diisi
dengan firman Tuhan supaya tidak ada perbuatan dosa yang
mengakibatkan kita menjadi malu.
Saya yakin sepandai-pandainya guru palsu
menceritakan cerita isapan jempol, tidak akan bisa mengadakan penyucian
terhadap dosa, tidak mungkin hatinya penuh dengan firman.
Kalau hanya menyampaikan satu dua ayat
firman lalu ditambah dengan cerita-cerita isapan jempol, ditambah dengan
dongeng nenek-nenek tua, ditambah dengan cerita lucu maka otomatis kendi kosong, hati tidak penuh dengan air
firman, akibatnya; seseorang akan melakukan perbuatan dosa yang memalukan.
2. Pekerjaan di ladang berhenti.
Akibatnya; petani kecewa -> orang-orang yang patah semangat.
Bukankah saat ini kita sedang berada di
ladang Tuhan untuk senantiasa menikmati kemurahan hati Tuhan? Tetapi kalau
tidak ada air hujan turun maka yang kecewa adalah petani, di situ terjadi
kekecewaan, putus asa, patah semangat, undur dari ibadah, undur dari pelayanan. Inilah yang terjadi, masalah tidak selesai.
Kenapa ada kekecewaan? Kenapa ada patah
semangat? Karena dia tidak sanggup menyelesaikan masalahnya. Kenapa masalahnya
tidak selesai? Jawaban yang pasti adalah: Karena dia hanya berada di sumur kosong.
Inilah akibatnya, inilah cara setan untuk
menggagalkan rencana Allah yang besar.
Tentang: BINATANG BUAS.
Yohanes 10:10;12
(10:10) Pencuri
datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya
mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. (10:12) sedangkan
seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu
sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu
lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba
itu.
Suadaraku, pekerjaan dari pada si serigala adalah menerkam dan
mencerai-beraikan kawanan domba = domba-domba liar tidak tergembala, tidak
terkendali lagi.
Sejenak kita akan memperhatikan..
Ayub 39:8-11
(39:8) Siapakah
yang mengumbar keledai liar, atau siapakah yang membuka tali tambatan keledai
jalang?
(39:9) Kepadanya
telah Kuberikan tanah dataran sebagai tempat kediamannya dan padang masin
sebagai tempat tinggalnya. (39:10) Ia menertawakan keramaian kota, tidak mendengarkan teriak
si penggiring; (39:11) ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari
apa saja yang hijau.
Keadaan bila domba-domba liar tidak tergembala adalah
1. Ia menertawakan keramaian kota, artinya; mengecilkan ibadah dan pelayanan.
2. Tidak mendengarkan teriak si penggiring, artinya; domba-domba tidak dengar-dengaran kepada gembala.
3. Menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, artinya;
beribadah di sembarang tempat ibadah.
Kita berdoa supaya jangan ada keluarga kita
yang mempengaruhi kita untuk beribadah di sembarang tempat, baik itu orang tua,
baik saudara, baik siapa saja.
4. Mencari apa saja yang hijau.
Tidak semua yang hijau itu makanan, tidak
semua firman Allah itu disampaikan oleh hamba Tuhan dengan Roh yang benar.
Persis tadi seperti guru-guru palsu, menyampaikan satu dua ayat yang disertai
dengan cerita isapan jempol. Jadi itulah kondisi kalau domba-domba liar tidak
tergembala.
Matius 7:15
(7:15) "Waspadalah
terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti
domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Nabi-nabi palsu disebut juga serigala berbulu domba (binatang buas). Tadi
pekerjaan dari binatang buas adalah menerkam dan mencerai-beraikan kawanan
domba sehingga domba-domba liar tidak tergembala.
Hati-hati dengan ajaran-ajaran palsu, hati-hati dengan firman yang
ditambahkan dengan cerita isapan jempol, jangan sampai kita termakan dengan
berita firman yang semacam itu sebab mereka itu adalah binatang buas.
Mengapa mereka disebut
binatang buas?
Matius 7:22-23
(7:22) Pada hari
terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat
demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat
demi nama-Mu juga? (7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka
dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu
sekalian pembuat kejahatan!"
Nabi-nabi palsu yang disebut dengan serigala berbulu domba mengadakan tiga perkara ajaib demi
nama Tuhan:
1. Bernubuat
demi nama Tuhan.
2. Mengusir
setan demi nama Tuhan.
3. Mengadakan
banyak mujizat demi nama Tuhan.
Tetapi pada pada ayat 23 Tuhan
mengatakan; “...Aku tidak pernah mengenal
kamu! Enyahlah dari pada ku, kamu semua pembuat kejahatan...”
Kalau hanya bernubuat, mengusir setan, dan mengadakan banyak mujizat, sekalipun
dilakukan demi nama Tuhan, tetapi salib
tidak ditegakkan di dalamnya, itu adalah nabi-nabi palsu, serigala yang buas.
Malam ini kita bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena Tuhan
sudah memberikan pengertian kepada kita tentang pribadi Yusuf. Mungkin apa yang
dialami oleh Yusuf saat ini sedang kita alami, tetapi kita tidak perlu putus
asa, kalaupun hari ini kita ditolak, Pengajaran Mempelai ditolak, kita tidak
perlu putus asa, tidak perlu menggerutu, tidak perlu bersungut-sungut, Tuhan
sudah menaruh suatu beban di atas pundak untuk kita pikul yaitu untuk membawa
Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel dari timur sampai ke barat.
Kalau kita perhatikan kisah Yusuf, ketika dia bersama-sama dengan
saudara-saudaranya di dalam Kejadian
37:1-11; Dia dibenci, tetapi
tidak satu kalipun dia membalas kejahatan dengan kejahatan, tidak sedikitpun
mulutnya terbuka, kemudian pada Kejadian
37:12-36; dia dijual ke tanah Mesir, kemudian tadi kita sudah melihat pada Kejadian 37: 18-20; Yusuf diperlakukan dengan tidak wajar, tetapi sekalipun demikian, Yusuf
tetap berdiam diri, tidak satu katapun yang keluar dari mulutnya untuk membalas
kejahatan dengan kejahatan.
Mengapa Yusuf tidak melakukan hal tersebut? Karena Yusuf tau bahwa dia
dipercaya oleh Tuhan untuk membawa Pengajaran Mempelai dalam terangnya
Tabernakel, Tuhan juga tau keluarga GPT
“Betania” memikul suatu tanggung jawab di atas pundak yaitu membawa
Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Maka biarlah kehidupan kita menjadi sama seperti Yusuf-Yusuf di akhir
jaman.
Sekalipun susah, sekalipun diperhadapkan dengan situasi yang tidak enak,
namun tetaplah bertahan, Tuhan yang akan membela kehidupan kita, kalau Tuhan
yang mengangkat maka tidak ada yang dapat merendahkan, kalau Tuhan yang
merendahkan maka tidak ada seorangpun yang dapat mengangkat dirinya sebab Tuhan
yang menentukan masa depan hidup kita masing-masing.
Saya merasa Tuhan sedang menaruh suatu beban di atas pundak kita, saya
yakin kita bertanggung jawab di situ, maka jadilah Yusuf-yusuf yang tidak mudah
putus asa, yang tidak mudah kecewa, yang tidak mundur dari ibadah, tidak mundur
dari pelayanan, tetapi maju terus bersama dengan Tuhan, kita pasti
berkemenangan. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment