KITAB RUT
(Seri:39)
Subtema: PENYERTAAN TUHAN ATAS PEKERJA-PEKERJA DI LADANG TUHAN.
Shalom
saudaraku.
Selamat
malam, salam sejahtera bagi kita semuanya, kita bersukur Tuhan masih memberikan
kesempatan bagi kita malam ini untuk mengusahakan Ibadah Pendalaman Alkitab
disertai dengan Perjamuan Suci. Kita mohonkan kemurahan Tuhan supaya kiranya
Tuhan nyatakan kasih dan kemurahan-Nya lewat pembukaan firman Tuhan.
Saya juga
tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang
mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet,
youtube, facebook, di dalam dan di luar negeri, di manapun anda berada, kita
mohonkan kemurahan Tuhan malam ini dinyatakan lewat perhimpunan Ibadah
Pendalaman Alkitab disertai dengan Perjamuan Suci.
Kita segera
memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari Rut
2:2-3.
Rut 2:2-3
(2:2) Maka
Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi: "Biarkanlah aku pergi ke
ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati
kepadaku." Dan sahut Naomi kepadanya: "Pergilah, anakku." (2:3) Pergilah
ia, lalu sampai di ladang dan memungut jelai di belakang penyabit-penyabit;
kebetulan ia berada
di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh.
Kesimpulannya;
Rut berada di ladang Boas. Sedangkan Boas ini adalah seorang yang kaya raya,
berasal dari kaum Elimelekh.
Rut 2:4
(2:4) Lalu
datanglah Boas dari Betlehem. Ia berkata kepada penyabit-penyabit itu: "TUHAN kiranya menyertai
kamu." Jawab mereka kepadanya: "TUHAN kiranya memberkati
tuan!"
Boas sangat
memperhatikan pekerja-pekerja/orang-orang yang bekerja di ladangnya dalam hal
penyertaan Tuhan.
Saudaraku,
banyak orang Kristen sibuk dengan pekerjaannya, sibuk dengan usahanya, sibuk
dengan bisnisnya, tetapi tidak memikirkan penyertaan Tuhan.
Beda dengan
Boas, Kepada pekerja-pekerjanya, dia berkata; "...TUHAN kiranya
menyertai kamu..." Jadi Boas berdoa kepada pekerja-pekerja di dalam
hal penyertaan Tuhan.
Kesimpulannya;
sekalipun Boas seorang yang kaya, tetapi dia senantiasa bergantung kepada
penyertaan, bergantung kepada kemurahan Tuhan bukan kepada kekayaannya.
Yeremia
9:23
(9:23) Beginilah
firman TUHAN: "Janganlah
orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah
karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,
Kerinduan
Tuhan terhadap manusia ada tiga hal:
1. Janganlah orang bijaksana bermegah karena
kebijaksanaannya.
2. Janganlah orang kuat bermegah karena
kekuatannya.
3. Janganlah orang kaya bermegah karena
kekayaannya.
Jangan
bermegah karena kebijaksanaan, jangan bermegah karena kekuatan, dan jangan
bermegah karena kekayaan. Itu kerinduan Tuhan terhadap sidang jemaat (gereja
Tuhan) di hari-hari terakhir ini. Sebagaimana keadaan Boas, dia sangat
memperhatikan pekerja-pekerja di ladangnya dalam hal penyertaan Tuhan, dia tidak
bermegah terhadap harta dan kekayaannya.
Yeremia
9:24
(9:24) tetapi
siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku,
bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih
setia, keadilan dan kebenaran di bumi;
sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."
Sebaliknya,
biarlah kiranya kita bermegah;
Yang Pertama:
a. Karena ia memahami Tuhan.
Saudaraku, orang yang memahami Tuhan adalah
orang yang mau memahami sesamanya.
Jadi untuk saling memahami satu dengan yang
lain, terlebih dahulu memahami hati Tuhan, menyelami hati Tuhan.
Tidak mungkin seseorang dapat menyelami hati
sesamanya kalau dia tidak terlebih dahulu memahami hati Tuhan. Sebab itu
biarlah kita bermegah di dalam hal memahami Tuhan.
b.
Karena ia mengenal Tuhan.
Dalam hal mengenal, mari kita baca dalam
injil..
Yohanes
10:14
(10:4) Akulah
gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal
Aku
Untuk mengenal Tuhan harus terlebih dahulu
menjadi kehidupan yang tergembala.
Keuntungan menjadi domba yang tergembala
ialah dikenal Tuhan dan mengenal Tuhan.
Efesus 4:15
(4:15) tetapi
dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih
kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
Dari saling kenal mengenal selanjutnya akan
meningkat sampai pada hubungan kasih.
Bermegah…
Yang Kedua:
Yeremia
9:24
(9:24) tetapi
siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia
memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah
TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi;
sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."
a. Tuhan menunjukkan kasih setia.
Saudaraku, sekalipun kita tidak setia kepada
Tuhan, tetapi Tuhan tetap menunjukkan kasih setianya kepada kita.
b.
Tuhan menunjukkan keadilan-Nya
Roma 3:25-26
(3:25) Kristus Yesus telah ditentukan
Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya
untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia
telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. (3:26) Maksud-Nya
ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia
benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.
Tuhan Yesus telah mengadakan pendamaian dosa
oleh darah-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa sekarang ini.
Saudaraku, pada saat orang melakukan dosa langsung dihukum, itu bukan keadilan
Tuhan, tetapi Yesus Kristus mengadakan pedamaian dosa oleh darah-Nya dengan
satu tujuan untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa sekarang ini. Oleh
darah-Nya kita dibenarkan, itulah yang disebut dengan kebenaran iman sehingga
nyatalah keadilan Tuhan di masa sekarang ini.
Roma 3:27
(3:27) Jika
demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa?
Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan
berdasarkan iman!
Jadi tidak ada dasar kita untuk bermegah
selain bermegah atas dasar iman. Kebenaran iman adalah kebenaran karena darah
salib. Jadi, kita bermegah atas dasar iman, bukan atas dasar kemampuan,
kelebihan, kecakapan kita.
c.
Tuhan menunjukkan kebenaran.
Saudaraku, kebenaran yang sejati terletak
pada salib, di luar salib tidak ada lagi kebenaran.
Sejenak
kita membaca..
Yohanes
18:37, 19:15-16
(18:37) Maka
kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus:
"Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku
datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran;
setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku." (19:15) Maka
berteriaklah mereka: "Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!" Kata
Pilatus kepada mereka: "Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab
imam-imam kepala: "Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!" (19:16) Akhirnya
Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan.
Yesus lahir
dan datang ke dunia ini untuk memberikan kesaksian tentang kebenaran lewat
sengsara salib.
Orang yag
tidak mau memikul salib adalah orang yang menjauhkan diri dari kebenaran, sebab
kebenaran yang sejati terletak pada salib, di luar salib tidak ada lagi
kebenaran.
Maka, lewat
ibadah dan pelayanan yang Tuhan percayakan ini, Tuhan memperkenalkan kepada
kita salib yaitu suatu tanggung jawab yang harus kita pikul di atas pundak kita
masing-masing sebab di luar salib tidak ada lagi kebenaran.
Menolak
salib yang harus dipikul oleh setiap orang adalah orang yang tidak mengenal
kebenaran. Sebab orang yang mengenal kebenaran, dalam hal memikul salib di atas
bahu, tidak asing bagi dia.
Yohanes 18:37
(18:37) Maka
kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus:
"Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan
untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian
tentang kebenaran; setiap
orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."
Perlu untuk
diketahui; setiap orang yang berasal dari kebenaran, mendengarkan suara Tuhan,
tidak mendengarkan suara asing. Pendeknya, menjadi suatu kehidupan domba yang
tergembala. Yesus adalah Gembala Agung, Dia yang membaringkan domba-domba-Nya di
atas rumput yang hijau, dan yang membimbing ke air yang tenang, Dia adalah
gembala yang baik.
Maka kalau
kita menjadi suatu kehidupan domba-domba yang tergembala, kita harus
mendengarkan suara Tuhan sesuai dengan Yohanes
18:30;
“...setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku..."
1 Timotius 6:17
(6:17) Peringatkanlah
kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan
berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan,
melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala
sesuatu untuk dinikmati.
Peringatan
yang pertama terhadap orang kaya di bumi
ini:
a. Jangan tinggi hati.
Jadi sekalipun memiliki harta, kekayaan yang
banyak, yang limpah jangan tinggi hati.
b.
Jangan berharap pada sesuatu yang tidak tentu
seperti kekayaan.
Sejenak
kita memperhatikan..
Yakobus 5:1
(5:1) Jadi
sekarang hai kamu orang-orang
kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu!
Sekali
waktu orang kaya akan menangis dan meratap atas sengsara yang akan menimpa
mereka.
Yakobus
5:2-3
(5:2) Kekayaanmu sudah busuk,
dan pakaianmu telah dimakan ngengat! (5:3) Emas dan perakmu sudah berkarat,
dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu
seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir.
Teguran
Tuhan trerhadap orang kaya, supaya tidak bergantung kepada:
a. Kekayaan, sebab kekayaan sudah
busuk.
b. Pakaian, sebab pakaian telah
dimakan ngengat.
c. Emas dan perak, sebab emas dan perak sudah berkarat.
Kesimpulannya;
Boleh saja
disebut orang yang bijaksana, tetapi orang yang bijaksana tidak boleh bermegah
terhadap kebijaksanaannya. Dan orang kuat tidak boleh bermegah kepada kekuatannya
serta orang kaya jangan bermegah terhadap kekayaannya.
Jadi kita
harus mencontoh pribadi Rut, dia datang di ladang Boas, seorang yang kaya raya,
tetapi senatiasa bergantung kepada penyertaan Tuhan.
Orang yang bergantung
kepada penyertaan Tuhan, dia sangat memperhatikan orang lain sebab dia
memahami hati Tuhan, orang yang memahami hati Tuhan pasti memahami hati orang
lain, kemudian mengenal Tuhan, orang yang mengenal
Tuhan
pasti dikenal Tuhan. Tidak ada sesuatu yang tersembunyi di dalam dirinya, di
sangat dikenal Tuhan. Inilah orang kaya yang rendah hati yang senantiasa
berharap dalam doa dalam hal penyertaan Tuhan.
Jangan
datang ke ladang yang tidak berharap kepada penyertaan Tuhan, jangan melayani
di ladang Tuhan yang tidak berharap kepada penyertaan Tuhan.
Kalau salib
ditegakkan di tengah ibadah dan pelayanan ini, itu artinya berharap kepada
penyertaan Tuhan.
Sekarang
kita kembali memperhatikan..
1 Timotius 6:17
(6:17) Peringatkanlah
kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan
berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam
kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.
Jadi jangan
berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaaan, sebaliknya, berharaplah
kepada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu
untuk dinikmati. Kekayaan Tuhan akan diberikan kepada kita untuk dinikmati.
1 Timotius 6:18-19
(6:18) Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik,
menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi (6:19) dan
dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya
di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.
Peringatan
yang kedua bagi orang kaya di bumi ini adalah
a. Agar berbuat
baik.
b. Menjadi kaya
dalam kebajikan.
c. Suka memberi.
d. Suka membagi.
Orang yang
tidak mengerti berbuat baik, tidak
mengerti berbuat kebajikan, tidak
mengerti memberi, tidak mengerti berbagi, dia adalah orang miskin, sebab
itu perlu untuk diperhatikan peringatan yang kedua ini terkhusus bagi mereka
yang kaya di bumi.
Biarlah kita betul-betul kaya karena kemurahan Tuhan, penyertaan Tuhan.
Dengan demikian ia sedang mengumpulkan harta di sorga. Semakin kita banyak
memikul salib semakin kita diperkaya oleh kekayaan, kemurahan Tuhan.
Apa artinya
kita mengumpulkan harta di bumi ini, tetapi binasa di dalam api neraka. Tuhan
sendiri berkata; kekayaanmu sudah busuk, perak dan emasmu sudah berkarat.
Berarti; harta, kekayaan tidak bisa diharapkan, tidak menjamin keselamatan
jiwa. Setahu saya benda-benda logam seperti; Emas, perak tidak mungkin
berkarat, tetapi Tuhan berkata; Emas, perak sudah berkarat. Jangan sampai kita
yang hadir pada saat malam ini masih bergantung kepada harta yang tidak
menjamin hidup, itu celaka besar.
Lukas
12:13-14
(12:13) Seorang
dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku
supaya ia berbagi warisan dengan aku." (12:14) Tetapi
Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku
menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"
Yesus tidak
akan menjadi hakim atau pengantara hanya karena warisan, hanya karena harta dan
kekayaan.
Tadi
Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah
kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku." Pernyataan ini
menunjukkan bahwa dia sedang mengajari Yesus tentang harta dan kekayaan di
bumi. Sebab itu Yesus berkata; "Saudara, siapakah yang telah mengangkat
Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"
Jadi orang
ini hanya berbicara soal harta dan kekayaan di bumi, bukan kekayaan sorgawi.
Perlu saya tandaskan, harta kekayaan jangan dikait-kaitkan dengan salib, jangan
dikait-kaitkan dengan Roh Kudus, jangan dikait-kaitkan dengan kasih Allah, itu
semua tidak bisa dibayar dengan harta dan kekayaan.
Maka harus
diperhatikan peringatan pertama dan peringatan kedua bagi orang kaya di
bumi, sebab itu adalah perbuatan bodoh. Oleh karena kebodohan ini lalu Tuhan
memberi suatu respon (tanggapan) supaya orang banyak ini mengerti tentang hal
kerajaan sorga.
Lukas 12:15
(12:15) Kata-Nya
lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala
ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah
hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
Yang
terpenting adalah berjaga-jagalah dan waspadalah dengan segala ketamakan (keinginan
untuk kaya).
Perlu untuk
diketahui, walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah
tergantung dari kekayaan itu.
Ayo yang
sedang kuliah, (sedang menuntut ilmu) memiliki kedudukan, memiliki jabatan
sehingga punya pengaruh dan kekuatan, juga yang memiliki harta, uang yang
banyak, jangan bermegah dengan semuanya itu, tetapi berjaga-jagalah, waspadalah
terhadap ketamakan, keserakahan, cinta akan uang, sebab orang tidak bisa bergantung
kepada kekayaannya, sebab kekayaan tidak menjamin hidup keselamatan.
Lukas 12:16
(12:16) Kemudian
Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya
berlimpah-limpah hasilnya.
Respon
Tuhan terhadap orang yang berbicara tentang harta kekayaan itu, dengan
mengatakan suatu perumpamaan yaitu; "Ada seorang kaya, tanahnya
berlimpah-limpah hasilnya.” Kita
patut bersyukur dengan segala berkat-berkat yang dilimpahkan oleh Tuhan, tetapi
jangan sampai hati kita terganggu sehingga hubungan kita terputus dengan Tuhan.
Lukas
12:17-18
(12:17) Ia bertanya dalam hatinya:
Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat
menyimpan hasil tanahku. (12:18) Lalu
katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan
aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum
dan barang-barangku.
Disini
terlihat dengan jelas kebodohan dari orang kaya ini, dia bertanya kepada
hatinya dia tidak bertanya kepada Tuhan dalam hal mengelola kekayaan tanahnya
yang berlimpah-limpah hasilnya.
Selanjutnya
jawaban dari hatinya; merombak lumbung-lumbungnya dan mendirikan yang lebih besar lagi,
tujuannya;
1. Untuk menyimpan gandum.
2. Untuk menyimpan harta benda.
Sekarang
kita melihat tentang MENYIMPAN GANDUM:
Lukas 6:43
(6:43)"Karena
tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan
juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik.
Kesimpulannya;
pohon yang baik menghasilkan buah yang baik dan pohon yang tidak baik
menghasilkan buah yang tidak baik. Sebab itu hati-hati, jangan menyimpan gandum
Lukas 6:44
(6:44)Sebab
setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak
memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur.
Perhatikan,
setiap pohon di kenal dari buahnya, misalnya;
a. Dari semak duri
orang tidak memetik buah ara.
b. Dari duri-duri
tidak memetik buah anggur.
Lukas 6:45
(6:45)Orang yang
baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang
yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.
Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."
Menyimpan
gandum (menimbun gandum) artinya menyimpan kebaikan, dan apabila kebaikan di
tahan-tahan maka yang keluar dari perbandaharaan hatinya adalah yang jahat
saja. Pertanyaannya, kenapa yang keluar dari perbendaharaan hatinya sesuatu
yang jahat? Jawabannya ialah karena dia menimbun gandum, menahan yang baik.
Ini adalah
sikap yang bodoh, dari orang kaya yang bodoh. Sedangkan orang yang baik akan
mengeluarkan dari perbendaharaannya hal-hal yang baik. Tetapi karena dia
menimbun gandum (mengumpulkan gandum) di dalam lumbung/perbendaharaannya maka
yang keluar adalah yang jahat. Dia menahan yang baik, keluar yang jahat, banyak
diantara kita seperti itu, tau yang baik tapi dia menahan yang baik, sehingga
yang keluar dari perbendaharaan hatinya adalah yang jahat. Menyimpan, berarti menahan
kebaikan, digambarkan seperti onak dan duri saja tidak menghasilkan buah yang
baik.
Rut berada
di ladang Boas, seorang yang kaya raya, memiliki ladang yang luas, hasil
tanahnya berlimpah-limpah, dia berada di ldang yang tepat karena Boas seorang
yang kaya, tetapi tidak bermegah dengan kekayaannya, dia memperhatikan
pekerja-pekerja dalam hal penyertaan Tuhan, sebab dia bergantung kepada
kemurahan hati Tuhan.
Tentang:
menyimpan HARTA BENDANYA..
2 Timotius
1:14
(1:14)Peliharalah
harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam
di dalam kita.
“Peliharalah
harta yang indah yang telah dipercayakan Tuhan kepada kita oleh Roh Kudus yang
diam di dalam kita.” Saudaraku, harta yang indah itulah
karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El-Kudus. Di dalam 1 Korintus 12, di situ terdapat rupa-rupa karunia, (sembilan
karunia), semuanya itu dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama. Kemudian
juga ada sembilan jabatan Roh El-Kudus yang dirampingkan menjadi lima jabatan, yaitu,
rasul, nabi, penginjil, gembala,
dan guru. Semuanya itu adalah harta
yang indah dan Tuhan mempercayakan harta yang indah untuk dipelihara bukan
untuk disimpan (ditahan-tahan).
Kalau Tuhan
mempercayakan harta yang indah (karunia-karunia dan jabatan Roh Kudus)
dipeliharalah dengan baik, berarti bertanggung jawab di dalam melayani
pekerjaan Tuhan sesuai dengan karunia-karunia dan jabatan-jabatan yang Tuhan
percayakan.
Tetapi
orang kaya bodoh tadi bukannya memelihara, tetapi menyimpan hartanya dalam lumbung
persis seperti Esau, jubah yang maha indah itu disimpan di dalam lemari
sehingga ia menjadi seorang yang pandai berburu daging, kesukaannya tinggal di
padang, ia tidak tinggal di kemah. Sebaliknya, Yakub seorang yang tenang, dia
suka tinggal di kemah, pada akhirnya dia memperoleh hak kesulungan itu lalu
mengambil jubah yang maha indah milik Esau kakaknya, menjadi miliknya. Menyimpan
jubah yang maha indah akibatnya, ia seorang yang pandai berburu daging, ia suka
tinggal di padang, ia tidak suka tinggal di kemah.
Sekarang ini banyak orang melayani Tuhan tetapi juga berburu daging
sehingga harta rohani, karunia-karunia dan jabatan Roh kudus disimpan di dalam
lemari. Kenapa? Karena dia tinggal di padang dan sibuk berburu daging saja.
Kalau saja
Esau tidak berburu daging di padang, dia tidak akan menyimpan harta rohani di
dalam lemari. Dipercaya untuk melayani pekerjaan Tuhan sesuai dengan
karunia-karunia dan jabatan-jabatan dari Roh Kudus itu kemurahan yang besar,
kesempatan hanya datang satu kali, tidak datang dua kali, sebab itu jangan
bodoh.
Ibrani
12:15-17
(12:15) Jagalah
supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar
jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan
banyak orang. (12:16) Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang
mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk
sepiring makanan (12:17) Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia
hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan
untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air
mata.
Saudaraku,
di sini kita perhatikan, ketika Esau menerima berkat yang satu itu, dia ditolak
sebab dia tidak diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya sekalipun dia
mencarinya dengan mencucurkan air mata. Kenapa? Sebab dia menolak kesempatan
yang ada, dia menolak kasih karunia, kesempatan hanya datang satu kali.
Selagi
masih ada kesempatan belajar untuk menghargai harta yang indah, karunia-karunia
dan jabatan-jabatan Roh El Kudus, tidak boleh disimpan di dalam lemari, seperti
Esau.
Kalau kita mengerti
kasih karunia, tidak akan pernah melepaskan diri dari kasih karunia itu.
Saudaraku,
ini suatu pelajaran penting, kita belajar dari pribadi Rut, dia berada di
ladang Boas, sedangkan Boas ini seorang yang kaya raya, memiliki hasil tanah
yang banyak, tetapi dia tidak bergantung kepada harta dan kekayaannya, dia
bergantung kepada penyertaan Tuhan.
Ciri-ciri menyimpan gandum dan harta benda di dalam lumbungnya..
Lukas 12:19
(12:19)Sesudah itu
aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun
untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan
bersenang-senanglah!
Orang kaya
yang bodoh ini bergantung kepada harta bendanya. Ciri-cirinya;
1.
Beristirahatlah. Artinya; tidak
ada aktivitas untuk Tuhan.
2.
Makanlah, minumlah,
bersenang-senanglah. Artinya; hanya mencari kepuasan daging.
Sekarang
kita akan melihat ketika jiwanya bergantung kepada hartanya, tanpa ativitas,
dan hanya mencari kepuasan daging maka..
Lukas 12:20
(12:20)Tetapi
firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu
akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah
itu nanti? (12:21)Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan
harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."
Kalau
seseorang tidak mengumpulkan harta di sorga, dia sibuk mengumpulkan
harta di bumi maka ia binasa.
Inilah kesalahan
yang sangat besar dari orang kaya apabila ia bodoh.
Yesus mempercayakan
ladang yang luas kepada murid-murid di dalam injil Yohanes 4, Sebab Dia
sudah menabur maka murid-murid akan menuai, Dialah benih gandum yang sudah mati…Yohanes 12:24-25.
Boas
seorang penebus, memiliki ladang yang luas dengan hasil tanah yang luar biasa,
tanpa disadari Rut ada di ladang Boas.
Saudaraku,
kalau malam ini kita memperhatikan semua yang sedang terjadi, dimana Tuhan
menegakkan salib di tengah-tengah penggembalan yang disebut ladang Tuhan ini,
itu kekayaan sorgawi yang harus kita pelihara.
Jangan
sampai kita beraktivitas tanpa penyertaan Tuhan. Tetapi Boas tidak, dia sangat
memperhatikan pekerja-pekerja di ladangnya di dalam hal penyertaan Tuhan.
Rut 2:4
(2:4)Lalu
datanglah Boas dari Betlehem. Ia berkata kepada penyabit-penyabit itu:
"TUHAN kiranya menyertai kamu." Jawab mereka kepadanya: "TUHAN
kiranya memberkati tuan!"
Saudaraku,
Yesus Kristus adalah tuan dari hamba-hamba Tuhan sehingga kalau hamba-hamba
Tuhan bekerja di ladang Tuhan maka akan semakin diberkati dan semakin kaya di
dalam kebajikan, kaya di dalam kemurahan, kaya di dalam kebaikan, kaya oleh
karena kasih karunia. Amin
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment